Anda di halaman 1dari 12

Etika, Moral, dan Akhlak dalam Perspektif Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

Baso Muhaimin (21310080)

Besse Musdalifah (21310081)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH SENGKANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji syukur dengan berkat rahmat Allah

SWT, yang telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini

dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah,

penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Makalah berjudul “Etika, Moral, dan Akhlak dalam Perspektif Pendidikan

Islam” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi PAI (Aqidah &

Fiqhi). Penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan

yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan. Sesuai dengan fitrahnya,

manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan

kekhilafan, maka dalam makalah yang Penulis susun ini belum mencapai tahap

kesempurnaan.

Terakhir, Penulis mengucapkan Terimakasih, kepada pihak- pihak yang

turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, Mudah- mudahan

makalah ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-

hari. Adapun kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

makalah ini.

Sengkang, 17 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Etika................................................................................................................2
B. Moral...............................................................................................................3
C. Akhlak.............................................................................................................4
D. Persamaan dan Perbedaan Etika, Moral, dan Akhlak.....................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada

dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari

keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata

sehari-hari.

Pada saat ini, kehidupan semakin sulit di mana kebutuhan semakin

kompleks namun sarana pemenuhan kenutuhan terbatas. Ada sebagian orang yang

belum dapat memenuhi kebutuhanya, sehingga menyebabkan beberapa dari

mereka menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhanya. Terutama

pada saat ini banyak orang beranggapan bahwa harta adalah prioritas utama

Akhlak tercela tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja namun juga

terjadi pada sebagian besar para remaja. Padahal pemuda adalah generasi penerus

bangsa, namun pada kenyatanya sebagian besar remaja pada saat ini sudah

terjerumus dalam hal negatif, seperti seks bebas, narkoba, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian etika, akhlak, dan moral ?

2. Apakah terdapat perbedaan dan persamaan antara etika, akhlak, dan

moral?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian etika, akhlak, dan moral.

2. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara etika, akhlak, dan

moral.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang

menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tentang kebaikan

dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya

dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti

watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika

diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian

kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan

tingkah laku manusia.

Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan

ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para

ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan

apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus

dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk

melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Etika Dibagi Atas Dua Macam,

yaitu:

1. Etika deskriptif

Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola

perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya

dalam kehidupan masyarakat.

2. Etika Normatif

2
3

Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang

bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma

norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.

B. Moral

Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores

(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan,

kelakuan, kesusilaan.1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata

moral berarti mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang

diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; dan

kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu

perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan.2

Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal

dari kata ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang berarti

kebiasaan, kelakuan.3 Akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari

khuluqun, menurut lughot diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah

laku, atau tabiat.4 Dalam bahasa Indonesia, budi pekerti merupakan kata

majemuk, berasal dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal dari Bahasa

Sansekerta yang berarti yang sadar atau yang menyadarkan, atau alat

kesadaran. Sedangkan pekerti memiliki arti kelakuan.5

Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan akhlak.

Berbeda dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu kecerdasan,

tinggi rendahnya intelegensia, kecerdikan dan kepandaian. Kata moral atau

1
A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
Indonesia, (Yogyakarta:kanisius 1990), h. 90.
2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h.592.
3
A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
Indonesia, h.91.
4
Hamzah Ja’kub, Etika Islam, (Jakarta: Publicita, 1978), h.10.
5
Rachmat Djatnika, Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia), (Jakarta: Pustaka Panjimas,
1996), h.26.
4

akhlak digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku baik atau buruk, sopan

santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.6

C. Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti

budi pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi

akhlak yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku

dan tabiaat atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang

sehingga menjadi biasa.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau

sikap yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan

mudah dan gampang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan

berulang ulang hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah

pada perbuatan yang baik atau buruk.7 Rasulullah SAW bersabda:

‫َأْك َم ُل اْلُم ْؤ ِمِنْيَن ِإْيَم اًنا َأْح َس ُنُهْم ُخُلًقا‬

Artinya: “Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik

akhlaknya.” (HR, Tirmidzi).8

Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang

tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang

dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.

Sedangkan menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang

harus dinilai dengan norma-norma yang ada dalam al-Qur’an dan Sunah

Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang

tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang

dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan

6
Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999) cet. II hal.
John Locke Beberapa Pemikiran Perihal Pendidikan. h.15.
7
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h.81.
8
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta, LPPI, 2000), h. 8.
5

menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai

dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur an dan Sunah Rasul kalau sesuai

dikembangkan kalau tidak harus ditinggalkan. 9 Sedangkan tujuan dari akhlak

itu sendiri adalah menanam tumbuhkan rasa keimanan yang kuat, menanam

kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal soleh, dan akhlak

yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah dan sekitar

sebagai anugrah Allah SWT kepada manusia.10

Kesadaran bahwa manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia

lainnya menimbulkan perasaan bahwa setiap manusia terpanggil hatinya untuk

berbuat yang terbaik bagi orang lain, karena Islam mengajarkan bahwa sebaik

baik manusia adalah yang banyak mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Dan

kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak mungkin tersebut akan

melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam mengajarkan untuk

berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau tercela.

Karena pada dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang akan kembali

kepada dirinya masing-masing.

Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari

karena itu pelajaran akidah akhlak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar

disekolah.

D. Persamaan dan Perbedaan Etika, Moral, dan Akhlak

Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,

Ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa

Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.

Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah satunya

yaitu Ki Hajar Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal
9
Mudhor Ahmad, Etika dalam Islam, t.t h. 15.
10
Association for Supervision and Curriculum Developement, “Moral Education in The
Life of School,” ASCD Panel on Moral Education (1998), h. 4-5.
6

kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang

mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan

perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.11

Sedangkan kata “moral” secara etimologi berasal dari bahasa latin,

“mores” yaitu jamak dari kata “mos” yang berarti adat kebiasaan. Di dalam

kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik

buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral secara terminologi

adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari sifat,

perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dikatakan

benar, salah, baik atau buruk.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa moral merupakan istilah yang

digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai

(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari

dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah

bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.

Persamaan Akhlak, Etika dan Moral Ada beberapa persamaan antara

akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

a. Akhlak, etika, dan moral membahas tentang ide/ tujuan/ alasan/ hujjah/

motif perilaku

b. Akhlak, etika, dan moral merupakan ilmu yang normatif, artinya

berpegang teguh pada norma atau kaidah yang berlaku

c. Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa akhlak, etika,

dan moral sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan

yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Kesemua istilah

tersebut sama sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang

11
Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Jakarta).
7

baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan

lahiriahnya

d. Objek dari akhlak, etika, dan moral yaitu perbuatan manusia, ukurannya

yaitu baik dan buruk


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui

bahwa antara akhlak dengan etika, dan moral memiliki kesamaan arti, cakupan

dan tujuan. Namunpun demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya.

Dalam perspektif Islam akhlak dan tasawuf sangat berkaitan erat karena sama

sama bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu bahwa Akhlak, etika dan moral

adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan

buruk, Antara akhlak, etika dan moral, memiliki persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah sama-sama mengkaji masalah baik dan buruk, sedangkan

perbedaanya adalah terletak pada landasan yang dipakai, Dalam konteks

sejarah, antara akhlak dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi yang sama, yaitu

sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta Indikator orang

berakhlak adalah beriman atau tidaknya seseorang. Salah satu karakter

seseorang dikatakan beriman adalah ketika ia mampu melahirkan kedamaian

dan ketenteraman bagi alam lingkungannya.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan

makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah

itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa

membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mudhor. 1993. Etika dalam Islam. Mataram: Al-Ikhlas.
Association for Supervision and Curriculum Developement. 1998. Moral
Education in The Life of School. ASCD Panel on Moral
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.
Ja’kub, Hamzah. 1978. Etika Islam. Jakarta: Publicita.
Mastuhu. 1999. Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
Nata, Abudin. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.
Rachmat, Djatnika. 1996. Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka
Panjimas.
Setiardja, A. Gunawan. 1990. Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun
Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Yadi, Hasin. 2019. Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Jakarta Vol. 2 No. 2.

10

Anda mungkin juga menyukai