Anda di halaman 1dari 10

Akhlak serta perbedaannya dengan moral dan etika

MAKALAH INI DIAJUKAN DAN DIPRESENTASIKAN UNTUK MEMENUHI


SALA SATU TUGAS MATA KELOMPOKPADA MATA KULIAH AKHLAK

DOSEN PENGAMPU : BPK Dr .SAIFULLAH,MPd

OLEH KELOMPOK : 8

PUTRI KEMALA DERNA :2142011475

CUT AMNA BENSU MAULANA :21420111299

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Akhlak Terhadap Allah, Rasul, Orang Tua, Dan Sesama Manusia”.Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan,hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang
penulis miliki.pada Kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada teman-teman dan kepada pihak yang membantu sehingga terselesainya
makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata


kuliah Akhlak yang telah membimbing penulis belajar banyak hal berkaitan
tentang mata kuliah Akhlak.Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis
berharap dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri selaku penyusun dan bagi para pembaca makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.

Aceh Tengah, 17 Mei 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAPTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A . AkhlaK
B.Moral
C.Etika
D. PERBEDAAN AKHLAK DENGAN MORAL DAN ETIKA.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAPTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain : akhlaq,
etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal
tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan
etika masingmasing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan
internal dan eksternal tiap-tiap individu. Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini, sangat
berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika seseorang. Kita amati
perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga
banyak kejadian masyarakat saat ini yang cenderung mengarah pada perilaku yang
kurang baik. Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini
dengan alasan ingin mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara akhlak, etika dan
moral serta ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara akhlak, etika dan moral dan
dalil apakah yang membahas lebih jelas lagi mengenai akhlak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian akhlak, etika dan moral ?


2. Apakah terdapat perbedaan akhlak, etika dan moral ?
D. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian akhlak, etika dan moral
2. Untuk mengetahui perbedaan akhlak, etika dan moral
3 Untuk mengetahui Dalil yang menjelaskan tentang akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti
budi pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak
yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabiaat
atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga
menjadi biasa. Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah
kebiasaan atau sikap yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul
perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa mempertimbangkan terlebih
dahulu yang dilakukan berulangulang hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan
itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk.1 Rasulullah SAW
bersabda: ً
Artinya: “Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya.” (HR, Tirmidzi)2
Adapun menurut Imam Al-Ghazali mengatakan akhlak adalah “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang
dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan
menurut para ahli dasar akhlak itu adalah adat kebiasaan, yang harus dinilai
dengan norma-norma yang ada dalam Al-Qur an dan Sunah Rasul kalau sesuai
dikembangkan kalau tidak harus ditinggalkan. Sedangkan tujuan dari akhlak itu
sendiri adalah menanam tumbuhkan rasa keimanan yang kuat, menanam
kembangkan kebiasaan dalam melakukan amal ibadah, amal soleh, dan akhlak
yang mulia. Menumbuh kembangkan semangat untuk mengolah dan sekitar
sebagai anugrah Allah SWT kepada manusia.
Kesadaran bahwa manusia dalam hidupnya membutuhkan manusia
lainnya menimbulkan perasaan bahwa setiap manusia 1terpanggil hatinya untuk
berbuat yang terbaik bagi orang lain, karena Islam mengajarkan bahwa
sebaikbaik manusia adalah yang banyak mendatangkan kebaikan bagi orang
lain. Dan kesadaran manusia untuk berbuat baik sebanyak mungkin tersebut
akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain karena Islam mengajarkan
untuk berbuat baik dalam segala hal dan melarang perbuatan yang jahat atau
tercela. Karena pada dasarnya baik atau buruknya perbuatan seseorang akan
kembali kepada dirinya masing-masing. Oleh karena itu akhlak sangat
diperlukan dalam pergaulan sehari-hari karena itu pelajaran akidah akhlak
sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar disekolah.

B.MORAL
11
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 81.
2
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta, LPPI, 2000), h. 8.
Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores
(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan,
kelakuan, kesusilaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
moral berarti mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; dan
kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu
perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan.3
Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal dari
kata ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yang berarti
kebiasaan, kelakuan.4 Akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari
khuluqun, menurut lughot diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku,
atau tabiat. Dalam bahasa Indonesia, budi pekerti merupakan kata majemuk,
berasal dari kata budi dan pekerti. Kata budi berasal dari bahasa Sansekerta
yang berarti yang sadar atau yang menyadarkan, atau alat kesadaran. Sedangkan
pekerti memiliki arti kelakuan.5 Istilah Moral seringkali digunakan secara silih
berganti dengan akhlak. Berbeda dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk
suatu kecerdasan, tinggi rendahnya intelegensia, kecerdikan dan kepandaian.
Kata moral atau akhlak digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku baik atau
3
buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.2

C. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang
berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang
mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk.
Pengertian ini menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan manusia
yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari
atau sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia. Dalam bentuk jamak (ta etha)
artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang
bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (284-
322 SM) sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita membatasi
diri pada asal-usul kata ini, maka “etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa
23
8 A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
Indonesia, (Yogyakarta:kanisius 1990), hal.90
4
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hal.592
10 A. Gunawan Setiardja, Dialektika Hukum dan Moral dalam Membangun Masyarakat
5
Indonesia,hal.91 11 Hamzah Ja’kub, Etika Islam, (Jakarta: Publicita, 1978), hal.10
dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dalam arti lain merupakan
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan
yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain
aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Dengan
adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya.

Dari beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa,


secara umum asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi
ideal yang harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang
membahas baik dana buruk dan teori tetang moral. Selain itu, teori etika
berorientasi kepada cara pandang atau sudut pengambilan pendapat tentang
bagaimana harusnya manusia tersebut bertingkah laku di masyarakat.

D . PERBEDAAN AKHLAK DENGAN MORAL DAN ETIKA

Kata dan makna, akhlak, moral dan etika sering disamakan. Sepintas
ketiga terminologi ini memiliki makna atau pengertian yang sama. Namun,
jika dikaji dari akar (asal-usul), barometer, filosofis, dan penerapan dari ketiga
terminologi ini bisa dibedakan. Ketiga istilah ini cukup menarik untuk dikaji
mengingat keempat terminologi ini berbicara tentang baik dan buruk, benar
dan salah, atau yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya
ditinggalkan. Akhlak berbeda dengan etika dan moral. Akhlak lebih bersifat
transcendental karena berasal dan bersumber dari Allah, sementara etika dan
moral bersifat relatif, dinamis, dan nisbi karena merupakan pemahaman dan
pemaknaan manusia melalui elaborasi ijtihadnya terhadap persoalan baik dan
buruk demi kesejahteraan hidup manusia di dunia dan kebahagiaan hidup di
akhirat.

Berdasarkan perbedaan sumber ini maka etika dan moral senantiasa


bersifat dinamis, berubah-ubah sesuai dengan perkembangan kondisi, situasi
dan tuntutan manusia. Etika sebagai aturan baik dan buruk yang ditentukan
oleh akal pikiran manusia bertujuan untuk menciptakan keharmonisan. Begitu
juga moral sebagai aturan baik buruk yang didasarkan kepada tradisi, adat
budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga bertujuan untuk
terciptanya keselarasan hidup manusia. Akhlak merupakan pembawaan atas diri
manusia yang menghasilkan tindakan yang berdasarkan kerohanian. Etika
merupakan pengetahuan yang membahas tentang baik dan
buruknya suatu tindakan berdasarkan akal dan hati nuraninya. Sedangkan,
Moral merupakan tindakan manusia yang dilahirkan dari adat dan kebiasaan.
Akhlak merupakan pintu gerbang ilmu tasawuf, ilmu akhlak dapat
membantu seseorang untuk membersihkan diri dari kotoran hati, menyucikan
diri dari perkara dunia, serta mengabdikan diri untuk beribadah kepada Allah
sebagai bekal akhirat. Memiliki jiwa dan hati yang suci tentu erat hubungannya
dengan akhlak yang mulia. Istilah akhlak, etika, dan moral mempunyai
persamaan dan perbedaan dalam pemaknaannya. Sebagaimana diterangkan
dalam buku ―Akhlak Tasawuf‖ yang disusun oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar,
M. Ag. Pertama bahwasanya ketiganya mengacu pada gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, dan perangai yang baik. Kedua, merupakan prinsip
atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat
kemanusiaannya. Ketiga,
merupakan potensi positif yang dimiliki oleh setiap orang.
Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut akhlak tolak ukurnya
adalah Al- Qur’an dan As-Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal,
sedangkan moral tolak ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.
Untuk memahami secara lebih dalam lagi, terkait perbedaan akhlak, etika dan
moral, itu bisa dilihat dari berbagai hal. Salah satunya di tinjau dari persefektip
atau sudut pandang .
dapat dipahami bahwa akhlak berbeda dengan etika dan moral. Kalau
akhlak lebih bersifat transcendental karena berasal dan bersumber dari Allah,
maka etika dan moral bersifat relatif, dinamis, dan nisbi karena merupakan
pemahaman dan pemaknaan manusia melalui elaborasi ijtihadnya terhadap
persoalan baik dan buruk demi kesejahteraan hidup manusia di dunia dan
kebahagiaan hidup di akhirat.

Berdasarkan perbedaan sumber ini maka etika dan moral senantiasa


bersifat dinamis, berobah-obah sesuai dengan perkembangan kondisi, situasi
dan tuntutan manusia. Etika sebagai aturan baik dan buruk yang ditentukan oleh
akal pikiran manusia bertujuan untuk menciptakan keharmonisan.
Begitu juga moral sebagai aturan baik buruk yang didasarkan kepada
tradisi, adat budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga bertujuan
untuk terciptanya keselarasan hidup manusia. Etika, moral dan akhlak
merupakan salah satu cara untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan
antara sesama manusia (habl minannas) dan hubungan vertikal dengan khaliq
(habl minallah)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai