Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang sangat meninggikan nilai akhlak, etika, moral.

Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung etika, moral dan akhlak dan selalu

memberikan contoh perbuatan tersebut sehingga membuat ketiga aspek tersebut

sangat penting sebagai bentuk cerminan tingkah laku dan karakter manusia baik

dalam hubungan dengan Allah atau hubungan dengan manusia .

Pada era globalisasi yang sudah semakin berkembang sekarang ini seseorang

menjadi mudah untuk mencari dan mendapatkan sesuatu khususnya budaya atau

gaya hidup . Gaya hidup atau budaya ini membuat kita menjadi ingin meniru

karena dianggap sebagai hal yang modern tetapi sebagai umat muslim banyak

budaya yang kita anggap lebih modern itu ternyata bertentangan dengan apa yang

diajarkan oleh agama Islam sehingga kita melupakan dengan ajaran kita sendiri

yang lebih menjunjung tinggi akhlak , etika, dan moral . Hal ini ditunjukkan

dengan melemahnya akhlak, etika, dan moral umat muslim di Indonesia. Salah

satu contohnya adalah menurunnya sikap sopan santun terhadap orang yang lebih

tua atau terhadap orang lain.

Selama menempuh pendidikan kita diajarkan mengenai etika, moral, dan

akhlak mulai dari Sekolah Dasar hingga di perkuliahan.Selain itu di dalam

lingkup keluarga kita juga diajarkan mengenai tiga aspek itu oleh orang tua kita

yang nantinya kita gunakan sebagai bekal kita dalam kehidupan bermasyakat.

Namun, kenyataannya masih juga banyak yang tidak di aplikasikan di dalam

kehidupan sehari - hari.

1
Mengingat aspek akhlak, etika, dan moral ini semakin dilupakan oleh umat

Islam khususnya di negara Indonesia kami membuat makalah tentang etika,

moral, dan akhlak supaya menjadi acuan untuk memperbaiki ketiga aspek

tersebut pada generasi sekarang dan juga generasi selanjutnya

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi pembahasan di makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian etika, moral, dan akhlak ?

2. Apa perbedaan etika, moral, dan akhlak ?

3. Bagaimana hubungan tasawuf dengan akhlak ?

4. Bagaimana penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari - hari ?

C. Tujuan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian etika, moral, dan akhlak.

2. Untuk mengetahui perbedaan etika, moral, dan akhlak.

3. Untuk mengetahui hubungan tasawuf dengan akhlak.

4. Untuk mengetahui bentuk penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari

- hari.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Moral, dan Akhlak

1. Etika

Etika, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti filsafat

tentang kehendak, tentang baik dan buruk mengajarkan tentang

kesusilaan. Sedangkan menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari

kata “ethikos”, yang memiliki arti yaitu timbul dari kebiasaan. Jadi

etika bisa diartikan segala sesuatu, dimana memiliki cabang utama

filsafat yang mempelajari baik dan buruk nilai atau kualitas mengenai

standar penilaian moral. Etika adalah sebuah tatanan perilaku yang

didasarkan atas suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika

berkaitan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar

baik dan buruk adalah akal manusia (Rahmat Djatnika, 1992:26).

Menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan

buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,

menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan

mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya

diperbuat.

Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua:

obyektivisme dan subyektivisme.

1) Obyektivisme

Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat

obyektif, terletak pada substansi tindakan itu sendiri. Faham ini

melahirkan apa yang disebut faham rasionalisme dalam etika.

3
Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan karena kita

senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak

masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal

yang mendesak kita untuk berbuat begitu.

2) Subyektivisme

Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan

dengan kehendak atau pertimbangan subyek tertentu.Subyek disini

bisa saja berupa subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau

bisa saja subyek Tuhan.

2. Moral

Moral dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

kesusilaan, budi pekerti. Sedangkan menurut bahasa Latin yaitu

“mores” yaitu memiliki arti sebagai istilah penilaian manusia atas

tindakannya. Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya

merupakan tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Atau dapat

dikatakan bahwa moral adalah suatu hal yang berhubungan dengan

suatu proses sosialisasi.

Moral pasti dimiliki oleh manusia. Namun, jika seseorang tidak

memiliki moral maka ia disebut amoral. Moral pada zaman sekrang

memiliki sifat yang tersirat, karena banyak orang yang memiliki moral,

namun dari sudut pandang yang sempit. Penilaian terhadap moral bisa

diukur melalui kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah produk

dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang

berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku dan telah terbangun

sejak lama.

4
Moral dapat diibaratkan sebagai nilai ke-absolutan dalam

kehidupan bermasyaraka. Penilaian terhadap moral diukur dari

kebudayaan masyarakat setempat. Moral merupakan perbuatan atau

tingkah laku atau ucapan manusia dalam berinteraksi dengan manusia

lain. Jika yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang

berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan

lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral

yang baik, begitu juga sebaliknya.

3. Akhlak

Akhlak dalam KBBI ialah sikap yang digerakkan oleh jiwa

yang menimbulkan tindakan dan perbuatan dari manusia baik terhadap

Tuhan maupun terhadap sesama manusia. Sedangakan menurut bahasa

Arab yaitu “khuluq” artinya budi pekerti, tabiat, dan watak. Dapat

diartikan juga bahwa  akhlaq berarti budi pekerti, perangai atau disebut

juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk

yang yang ukurannya adalah wahyu Tuhan.

Pengertian Akhlaq menurut tokoh- tokoh penting, yaitu menurut Abdul

Hamid Yusuf akhlaq adalah ilmu yang memberikan keterangan tentang

perbuatan yang mulia dan memberikan cara-cara untuk melakukannya

(Mahjuddin, 2004: 9). Menurut Ja’ad Maulana, akhlaq adalah ilmu

yang menyelidiki gerak  jiwa manusia, apa yang dibiasakan mereka

dari perbuatan dan perkatan dan menyingkap hakikat-hakikat baik dan

buruk (Zahruddin, 2000: 6). Sedangkan  akhlaq menurut Ahmad Amin

adalah kehendak yang biasa dilakukan. Artinya segala sesuatu yang

kehendak yang terbiasa dilakukan, disebut akhlak (Amin, 1995: 62).

5
Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang

tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang

insan dan juga akan membinasakan ummat manusia. Manusia yang

mempunyai akhlak yang buruk senang melakukan sesuatu yang

merugikan orang lain. Senang melakukan kekacauan, senang

melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan

masyarakat seluruhnya. Nabi S.A.W.bersabda yang bermaksud:

“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang paling

baik akhlaknya.”(H.R.Ahmad). Nabi S.A.W. bersabda yang

maksudnya: “Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan

budipekerti yang mulia.”(H.R.Ahmad).

Wa innaka la’ala khuluqin ‘adzim, yang artinya: “Sesungguhnya

engkau (Muhammad)  berada di atas budi pekerti yang agung.” (Al

Qalam:4).

B. Perbedaan Etika, Moral dan Akhlak

Etika, moral dan akhlak merupakan salah satu cara untuk

menciptakan keharmonisan dalam hubungan antara sesama manusia (habl

minannas) dan hubungan vertikal dengan khaliq (habl minallah). Namun,

dari ketiganya ini memiliki perbedaan dari segi pengertian, dan tolak

ukurnya. Dari ketiganya mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang

perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Ketiganya juga

merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat

dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak,

etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka semakin rendah pula

kualitas kemanusiaannya.

6
Hal yang membedakan antara etika, moral, dan akhlak dapat disimpulkan

antara lain:

o Etika merupakan penilaian suatu hal yang ukurannya adalah akal

manusia.

o Etika bersifat temporar, sangat bergantung dengan aliran filosofis

dari orang yang menganutnya.

o Etika merupakan filsafat nilai pengetahuan tentang kesusilaan.

o Etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan hati nurani.

o Etika sendiri baik dan buruknya ditentukan oleh akal pikiran

manusia yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan.

o Moral merupakan penilaian suatu hal yang ukurannya adalah tradisi

yang berlaku.

o Moral sebagai aturan baik buruk yang didasarkan kepada tradisi,

adat budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga bertujuan

untuk terciptanya keselarasan hidup manusia.

o Etika dan moral bersifat relatif, dinamis, dan nisbi.

o Akhlaq merupakan suatu hal yang ukurannya adalah wahyu Allah.

o Akhlak merupakan bersumber dari Al-Qur’an dan al-Sunnah.

o Akhlak lebih bersifat transcendental.

o Nilai-nilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak

suatu perbuatan, kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat

universal dan bersumber dari ajaran Allah.

7
C. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Dalam islam terdapat istilah akhlak dan tasawuf yang memiliki

beragam pendapat dan hubungan yang saling melengkapi, sebetulnya

ajaran mengenai tasawuf bukanlah ajaran yang baku dalam islam dan

disepakati oleh berbagai kalangan ulama. Tasawuf merupakan proses

pendekatan diri kepada tuhan dengan cara menyucikan hati, kalau dalam

ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan yang buruk juga

bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriyah

maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati, agar

setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-

karimah.

1. Pengertian Tasawuf

Tasawuf berasal dari kata sufi yang berarti suci. Tasawuf memang berasal

dari golongan para sufi yang senantiasa menghubungkan ajaran agama

dengan perasaan cinta mendalam dan kesucian hati. Maka, Tawasuf

memiliki arti proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara

menyucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan

malah dapat melihat Tuhan (Al-Ma’rifah). Dalam tawasuf disebutkan

bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang

suci.

 Dasar Ajaran Tasawuf :

1.) Pandangan bahwa perilaku Nabi Muhammad adalah nilai sufisme

2.) Ayat dalam Al-Quran “Sungguh beruntung orang yang menyucikan

jiwanya dan sungguh merugi rang yang mengotori jiwanya” (QS Asy-

Syams: 9)

8
2. Pengertian Akhlak Dalam Islam

Akhlak dalam islam merupakan landasan mengenai perhitungan baik

dan buruknya akan sesuatu hal. Landasan akhlak dalam islam

didasarkan pada aspek Ketuhanan di mana benar atau salahnya dan

baik atau buruknya bergantung kepada apa yang disampaikan oleh

Allah SWT

 Dasar Akhlak Islam

1.) Kepatuhan dan Ketaatan Kepada Allah SWT. Akhlak islam

mengarahkan untuk taat kepada Allah SWT dan mealrang untuk

mengikuti selain dari perintahnya

2.) Teladan atau contoh dari Rasulullah SAW

3. Hubungan antara Tasawuf dan Akhlak

Di dalam tasawuf dijelaskan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak

dapat didekati kecuali oleh hati yang suci karena dengan hati yang suci

bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan melainkan dapat melihat Tuhan

(Al-Ma’rifah). Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik

dan buruk juga cara mengubahnya menjadi baik secara zahiriah maka

ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati, agar

seletah hatinya menjadi suci yang muncul dari perilakunya adalah

akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak dalam tasawuf harus berawal dari

hati yang suci. Pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat

dan adaa al-wajibat serta adaa al-naafilat. Dalam kacamata akhlak

9
tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk pengakuan apalagi

kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,

ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak yang bertujuan

mensejahterakan hidup manusia ke dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Dari satu segi akhlak merupakan buah dari tasawuf dan istiqamah

dalam hati pun bagian dari ilmu tasawuf. Berikut adalah persamaan

diantaranya :

 Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada

Allah SWT.

 Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan

kebersihan jiwa.

 Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia

dan akhirat.

D. Penerapan Etika dan Akhlak dalam Kehidupan Sehari-Hari

 Penerapan Etika dalam kehidupan sehari hari

1. Etika Bergaul dengan orang lain:

-  Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mer

eka cacat.

- Jaga dan perhatikanlah kondisi orang,.

-  Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari m

ereka diberi hak dan diargai.

- Bermuka manis dan senyumlah bila bertemu orang lain. Dan erbaik sang

ka kepada orang lain.

-  Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahanna

10
-  Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan banta

h membantah dengan mereka.

2. Etika Di Jalan:

- Berjalan dengan sikap wajar dan tawadu, tidak berlagak sombong di sa

at berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan

wajah dari orang lain karena takabur.

- Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

- Tidak mengganggu, yaitu tidak membuang kotoran, sisa makanan di ja

lan-jalan manusia, dan tidak buang air besar atau kecil di situ atau di te

mpat yang dijadikan tempat mereka bernaung.

- Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Bera

mar ma`ruf dan nahi munkar. Ini juga wajib dilakukan oleh  setiap mus

lim, masing-masing sesuai kemampuannya..

3. Etika Makan dan Minum:

- Berupaya untuk mencari makanan yang halal.

- Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa

dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan

dan minummu itu..

- Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ad

a, dan jangan sekali-kali mencelanya.

- Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyu

ngkur

4. Etika berbicara:

- Hendaknya pembicaraan selalu di dalam kebaikan.

11
- Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu.

- Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.

- Menghindari perkataan jorok (keji).

- Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba.

- Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memoto

ngnya,

- Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan per

asaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang.

 Penerapan akhlak dalam kehidupan sehari hari

1. Akhlak kepada Allah SWT:

- Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk me

nyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah

membuktikanketundukkan terhadap perintah Allah

- Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi d

an kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati

- Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah

- Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah

- Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui

bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha KuasaAk

hlak kepada diri sendiri

2. Akhlak kepada keluarga:

- menyayangi dan mencintai ibu bapak

- bertutur kata sopan dan lemah lembut,

- mentaati perintah,

12
- meringankan beban,

- menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.

3. Akhlak kepada sesama manusia:

- Husnuzan

 Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik

- Tawaduk

Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang

merendahkan diri dalam pergaulan.

- Tasamuh

Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling mengharg

ai sesama manusia..

- Ta'awun

Ta'awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu den

gan sesama manusia.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika adalah suatu ajaran tentang kehendak, tentang baik dan buruk

mengajarkan tentang kesusilaan. Moral adalah ajaran baik dan buruk yang

ukurannya merupakan tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Akhlak berarti

budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara

tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu Tuhan.

Etika, moral, dan akhlak memiliki segi kesamaan dalam cakupan dan tujuan.

Namun demikian, juga memiliki perbedaan. Perbedaan etika, moral, dan akhlak

ada pada segi pengertian dan tolak ukurnya.

Dalam perspektif Islam, akhlak dan tasawuf sangat berkaitan erat. Akhlak

merupakan buah dari tasawuf. Ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan

buruk juga cara mengubahnya menjadi baik secara zahiriah maka ilmu tasawuf

menerangkan bagaimana cara menyucikan hati, agar seletah hatinya menjadi suci

yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak dalam

tasawuf harus berawal dari hati yang suci.

Penerapan akhlak dan etika adalah bagaimana seseorang dapat

mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam tingkah laku sehari-hari.

B. Saran

Diharapkan dengan diselesaikan makalah ini, baik pembaca maupun

penyusun dapat menerapakan etika, moral, dan akhlak yang baik dan sesuai

dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menuju perubahan

yang lebih baik.

14
15

Anda mungkin juga menyukai