Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengantar Studi Pemikiran Islam “Akhlak,


Etika dan Moral”

Dosen Pengampu : Bpk Dr.Lukmanul Hakim, M.Ag


Bpk Rahmad Tri Hadi, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 5 (Lima)

1. Regina Oktaviani
2. Miftahul Makhfirah
3. Zulhamidi

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Agama islam merupakan agama yang datang secara damai dan


penuh dengan kesantunan sehingga agama islam menjunjung tinggi
Akhlak, Etika dan Moral. Akhlak, Etika dan Moral merupakan 3 hal yang
penting yang saling berkaitan satu sama lain karena telah mencangkup
segala pengertian adab, kelakuan dan kepribadian manusia yang baik
maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah swt dan dengan
sesama manusia itu sendiri.

Sebagai umat islam, tentunya kita harus mempelajari makna dari


Akhlak, Etika dan Moral dalam agama islam sehingga kita dapat
mengetahui yang mana yang baik dan yang buruk serta kita dapat berusaha
untuk mengamalkan hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk
tersebut.

Namun, di zaman sekarang yang sudah semakin canggih ini banyak


umat islam yang tidak memahami bahkan tidak memperdulikan Akhlak,
Etika dan Moral. Kebanyakan umat islam di zaman sekarang ini lebih
menyukai dan mengamalkan budaya luar negeri yang memiliki banyak
pertentangan dengan Akhlak, Etika dan Moral berdasarkan agama islam.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari Akhlak, Etika dan Moral ?
2. Apa persamaan antara Akhlak, Etika dan Moral ?
3. Apa perbedaan antara Akhlak, Etika dan Moral ?

C. Tujuan Makalah
• Untuk mengetahui pengertian dari Akhlak, Etika dan Moral
• Untuk mengetahui persamaan antara Akhlak, Etika dan Moral
• Untuk mengetahui perbedaan antara Akhlak, Etika dan Moral
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AKHLAK, ETIKA DAN MORAL a. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab dari kata “khuluqun” yang artinya
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia(KBBI), kata akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan. Sedangkan menurut istilah adalah sifat seseorang yang melekat
dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang tersebut.

Dapat di definisikan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap yang


mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah
dan gampang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan
berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan dan perbuatan itu bisa
mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk . Salah satu Hadist Nabi
SAW yang berbunyi :

‫سن ُهُم ُخلقًُا‬ َْٔ ً ‫ا َْك َم َُل ا ْل ُم َْو ِمن ْيِ َن ِٕا ْي َمانا‬
َ ‫اح‬

Yang artinya : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah


orang yang terbaik Akhlaknya” (HR At-Tirmidzi No.1162)

Dengan melihat lahirnya perbuatan manusia dapat diketahui bahwa


perbuatan manusia itu bisa dikategorikan menjadi dua yaitu :

1. Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja


2. Perbuatan yang lahir tanpa dengan kehendak dan tak sengaja

b. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” dalam bentuk tunggal
yang berarti kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral
yang mana etika bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan
buruk. Pengertian ini menunjukan bahasa, etika ialah teori tentang
perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga
merupakan pada inti sari atau sifat dasar manusia baik dan buruk manusia.

Dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Dan arti
terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika”
yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (284-322 SM) sudah dipakai
untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul
kata ini, maka “etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Etika dalam arti lain merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang
di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain
aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Dengan
adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya.
Kemudian, terkait dengan terminologi etika. Terdapat istilah lain yang
identik dengan kata ini, yaitu: “Susila” (Sanskerta), lebih menunjukkan
kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup yang lebih baik. Etika pada
dasarnya mengamati realitas moral secara kritis, dan etika tidak
memberikan ajaran melainkan kebiasaan, nilai, norma dan
pandanganpandangan moral secara kritis. etika lebih kepada mengapa
untuk melakukan sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut. Dari
beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara umum
asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang
harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas
baik dana buruk dan teori tetang moral. Selain itu, teori etika berorientasi
kepada cara pandang atau sudut pengambilan pendapat tentang bagaimana
harusnya manusia tersebut bertingkah laku di masyarakat.

Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan


manjadi dua: obyektivisme dan subyektivisme.

1) Obyektivisme

Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan


bersifat obyektif, terletak pada substansi tindakan itu sendiri.
Faham ini melahirkan apayang disebut faham rasionalisme
dalam etika. Suatu tindakan disebut baik,kata faham ini, bukan
karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan
dengan kehendak masyarakat, melainkan semata keputusan
rasionalisme universal yang mendesak kita untuk berbuat begitu.
2) Subyektivisme

Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik


manakala sejalan dengan kehendak atau pertimbangan subyek
tertentu. Subyek disini bisa saja berupa subyektifisme
kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.

Macam-Macam Etika :

1) Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan
pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya dalam kehidupan masyarakat.
2) Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia
tentang bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku.
Mengenai normanorma yang menuntun tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari hari.Etika dalam keseharian sering dipandang
sama denga etiket, padahal sebenarnya etika dan etiket merupakan
dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu perbuatan yang
harus dilakukan.

Sementara etika sendiri menegaskan bahwa suatu perbuatan boleh


atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain
etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket
itu sendiri bernilai relative atau tidak sama antara satu orang
dengan orang lain. Sementa itu etika bernilai absolute atau tidak
tergantung dengan apapun. Etiket memandang manusia dipandang
dari segi lahiriah. Sementara itu etika manusia secara utuh. Dengan
ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk.
c. Pengertian Moral

Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.
Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau
masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan. Pengertian Moral Adapun
arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin.

Mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat kebiasaan. Di
dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral adalah
penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Selanjutnya moral
dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral
adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap
aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau
salah. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan
lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki
objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia
selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. Namun demikian
dalam beberapa hal antara etika dan moral memiliki perbedaan. Pertama,
kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan
manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau
rasio.Dengan demikian tolak ukur yang digunakan dalam moral untuk
mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan dan lainnya
yang berlaku di masyarakat dari segi etimologi

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa


moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap
aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau
salah. Jika pengertian etika dan moral tersebut dihubungkan satu dengan
lainnya, kita dapat mengetakan bahwa antara etika dan moral memiki
objek yang sama, yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia
selanjutnya ditentukan posisinya apakah baik atau buruk. Namun demikian
dalam beberapa hal antaraetika dan moral memiliki perbedaan. Pertama,
kalau dalam pembicaraan etika, untuk menentukan nilai perbuatan
manusia baik atau buruk menggunakan tolak ukur akal pikiran atau
rasio, sedangkan moral tolak ukurnya yang digunakan adalah
normanorma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di
masyarakat. Dengan demikian etika lebih bersifat pemikiran filosofis dan
berada dalam konsep-konsep, sedangkan etika berada dalam dataran
realitas dan muncul dalam tingkah laku yang berkembang
dimasyarakat.

Macam-macam Moral :

a) Moral keagamaan
merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran agama islam b)
Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran
agama dan hanya bersifat duniawi semata-mata

Berdasarkan pada uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa moral


lebih mengacu kepada suatu nilai atau sistem hidup yang dilaksanakan
atau diberlakukan oleh masyarakat. Nilai atau sistem hidup tersebut
diyakini oleh masyarakat sebagai yang akan memberikan harapan
munculmya kebahagiaan dan ketentraman.

2. PERSAMAAN ANTARA AKHLAK, ETIKA DAN MORAL

Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:

• Akhlak, Etika, dan Moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
• Akhlak, Etika, Moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin
rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang,
maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
• Akhlak, Etika, Moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk
pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan
pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan,
mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara tersu
menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi.

3. PERBEDAAN ANTARA AKHLAK, ETIKA DAN MORAL


Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok
ukurnya adalah Al- Qur’an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah
pikiran atau akal, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup
dalam masyarakat.Nabi Muhammad SAW sebagai khatimun nabi diutus oleh
Allah untuk menyempurnakan Akhlak. Betapa pentingnya pembelajaran,
penerapan, dan pembiasaan akhlak sejak dini yang akan mempengaruhi
karakter pada diri seseorang, yang mana sesuai dengan etika dan norma yang
berlaku dalam masyarakat. Pembentukan karakter tersebut erat kaitannya
dengan psikologi. Psikologi membicarakan tentang perasaan, sifat, kehendak,
pemahaman, khayal, kemerdekaan, yang keseluruhan dibutuhkan oleh ilmu
akhlak.

Psikologi mempelajari tingkah laku manusia selaku anggota masyarakat


sebagai manifestasi dan aktivitas rohaniah, baik di dalam maupun di luar
kelompoknya, saling mempengaruhi antara satu sama lain dalam
bermasyarakat. Sementara ilmu akhlak memberikan gambaran kepada
manusia tentang perkara yang baik dan buruk, serta perkara yang halal dan
haram. Betapa eratnya hubungan antara ilmu akhlak dengan psikologi.

Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu : Berdasarkan tolak ukur dan
sifat
a) Berdasarkan Tolak Ukur
- Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
- Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
- Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat
atau aturan tertentu.
b) Berdasarkan Sifat
- Etika bersifat teori
- Akhlak dan Moral bersifat praktis

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat di simpulkan sebagai berikut :
• Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan dan pemikiran.
• Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di
dalam hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik
pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai
mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.
• Moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan yang
umum diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
• Akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela.
Sumber akhlak adalah Al-Quran dan sunah.
• Etika untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk tolak
ukur yang digunakan atau sumbernya adalah akal pikiran atau rasio
(filsafat),
• Moral tolak ukur yanng digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang dan berlangsung dimasyarakat.
• Akhlak terbagi menjadi dua macam, yaitu:
akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.
• Etika terbagi menjadi tiga macam, yaitu: etika deskriptif, etika normatif
dan etika metaetika.
• Moral terbagi menjadi moral keagamaan dan moral sekuler.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat semoga memberikan manfaat
bagi para pembacanya, apabila ada saran atau kritikan yang ingin di
sampaikan silahkan sampaikan kepada kami apabila terdapat kesalahan
baik itu salah kata maupun salah penulisan agar dapat di maafkan dan di
maklumi, karna kami adalah hamba allah yang tidak luput dari salah,
khilaf, alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

Alwan Khoiri, dkk. Akhlak Tasawuf, yogyakarta : Pokja akademik UIN sunan

kalijaga, 2005, hal 4 http://alfutuchat.wordpress.com/2010/06/24/1-pengertian-

akhlak-menurutbahasa/

Ihsan Muhammad, 2005, Terjemahan Pengantar Study Ilmu Hadist, Pustaka Al-

Kautsar,Jakarta

Ibn Maskawih, Tahdzib al-Akhlaq fi al-Tarbiyah, Cet. I, Beirut : Dar al-Kutub al-

‘Ilmiyah 1985, hal. 25.


Maurice B. Mitchell (ed.), Encylopedia of Britanica, Vol. VIII, Chicago : William
Benton Publisher, 1968, hal. 752.

Martin Oswald, Nicomachean Ethics, Indiana Polis, New York : The Bobs-Merril

Company Inc., 1962, hal. xix.

william m, Kurtinez, moralitas ptilaku dan perkembangan moral., jakarta: Ui


press, 1992,hal 6

Mahjuddin, Kuliah Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Kalam Mulia, 1991), Hlm. 9. Abd

haris, Etika Hamka, (Yogyakarta: Elkis, 2010), Cet. I, hlm.35-37

http://ruslantara06.blogspot.com/2013/04/persamaan-dan-perbedaan-

antara.html

Anda mungkin juga menyukai