Anda di halaman 1dari 8

ETIKA MANAJEMEN PADA PENDIDIKAN ISLAM

1
Amirul Mukminin 2Ledy Sefthia 3Rafiq Darmansyah
1
Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Muhammad Azim
Jambi 2Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi
3
Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi
Email : 1 amirulbengkal@gmail.com 2 sefthialedy001@gmail.com
3
rafiqdarmasyah28@mail.com

A. PENDAHULUAN
Etika adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Etika adalah perilaku
individu yang berhubungan dengan pengambilan keputusan, baik itu keputusan yang baik
maupun keputusan yang buruk. Setiap individu maupun kelompok pasti mempunyai nilai-
nilai etika dalam kehidupan bermasyarakat. Etika menjadi hal yang penting ketika terdapat
perbedaan unsur-unsur etis antara satu orang dengan orang yang lainnya. Etika individu
dapat mempengaruhi persepsi mereka.

Pembahasan manajemen tidak dapat dipisahkan dengan etika karena hampir semua
aspek manajemen dikaitkan dengan etika. banyak faktor yang mempengaruhi dan
menentukan kesuksesan kegiatan manajemen. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar
keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak
merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada
batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.

Etika manajemen merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan aktivitas


perusahaan demi terjaminnya kelangsungan perusahaan. Untuk itu, perlu adanya
penerapandari etika manajemen. Penerapan etika manajemen bukan hanya menjadi
tanggungan bagimanajer atau pimpinan melainkan juga dari karyawan perusahaan. Tak
hanya itu, partisipasi dari masyarakat dan pemerintah juga diperlukan dalam lingkup ini.
Etika merupakan kode yang berisi prinsip- prinsip dan nilai nilai moral yang mengatur
perilaku orang atau kelompok terkait dengan apa yang benar atau salah. Etika menetukan
standar sejauh mana sesuatu dalam tingkah laku dan pengambilan keputusan dianggap baik
dan buruk. Etika berhubungan dengan nilai- nilai internal yang merupakan sebagian dari
budaya organisasi dan membentuk keputusan mengenai tanggung jawab sosial yang
berkaitan dengan lingkungan eksternal.
Etika Manajemen Islam, selain mengatur rambu-rambu kehidupan agar sampai pada
tujuan, menyadarkan pada kita bahwa hidup harus diorientasikan kepada Tuhan.
Pelaksanaan kehidupan didasarkan pada Etika Manajemen Islam merupakan tanggung
jawab tauhid umat Islam untuk menyeimbangkan (equalibrium) jiwa kemanusiaannya.
B. PEMBAHASAN
a. Pengertian Etika
Kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Ethos dan
ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila,
keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik1. Hal ini berarti etika berkaitan dengan
nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan
yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke
generasi yang lainnya2.
Etika sering diidentikkan dengan moral (atau moralitas). Namun, meskipun sama-
sama terkait dengan baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan
pengertian. Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap
perbuatan manusia itu sendiri, sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang
baik dan buruk. Jadi bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan
baik dan buruk. Dalam filsafat terkadang etika disamakan dengan filsafat moral3.
Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau kata
lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai mengenal lima kategori baik-
buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Etika disebut juga ilmu
normatif, karena didalamnya mengandung norma dan nilai-nilai yang dapat digunakan
dalam kehidupan. Sebagian orang menyebut etika dengan moral atau budi pekerti. ilmu

1
Lorens Bagus, 2000: 2017
2
Agus Arijanto, 2012: 5
3
Etika Manajemen Perspektif Islam. Haidar Baqir, (2005: 189-190)
etika adalah ilmu yang mencari keselarasan perbuatanperbuatan manusia dengan dasar
yang sedalam-dalamnya yang diperoleh dengan akal budi manusia.
Menurut kamus bahasa Indonesia, etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)4. Etika juga disebut filsafat
moral yang meneliti tentang kaidah-kaidah pembimbingan manusia, mengatur
kelakuannya, sehingga baik dan lurus5. etika sebagai ”a set of rules that define right
and wrong conducts” artinya seperangkat aturan/undang-undang yang menentukan
pada perilaku benar dan salah6.
Dengan demikian etika merupakan nilai-nilai yang menjadi acuan seseorang atau
sekelompok orang dalam bertindak dan bertingkah laku yang berlaku dalam
sekelompok orang atau organisasi tertentu, kemudian manusia menggunakan akal dan
hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik dan benar sesuai dengan tujuan
yang dikehendaki.
b. Etika dalam Islam
Etika dan moral dalam pemikiran Islam dikenal istilah akhlak (al-akhlaq). Kata
akhlak secara etimologi, dalam Alquran tidak diketemukan, kecuali bentuk tunggalnya
yaitu khuluq diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat7. Khuluq
memiliki akar kata yang sama khalaqa yang artinya menciptakan (to create) dan
membentuk (to shape) atau memberi bentuk (to give form). Kata yang akar katanya
sama dengan itu pula adalah Al-Khaliq (Maha Pencipta) dan makhluq (makhluk,
ciptaan).
Kedudukan etika dipandang sangat penting dalam Islam, karena etika merupakan
pengamalan dari ilmu, etika juga dipandang sebagai media efektif penerimaan Nur
Ilahi dan sarana mencapai ilmu manfaat. Islam menempatkan nilai etika di tempat yang
paling tinggi. Pada dasarnya, Islam diturunkan sebagai kode perilaku moral dan etika
bagi kehidupan manusia. Terminologi paling dekat dengan pengertian etika dalam
Islam adalah akhlak Dalam Islam, etika (akhlak) sebagai cerminan kepercayaan Islam

4
Depdiknas, 2013: 383.
5
Hartoko, 2002: 23).William
6
Frederick dalam Ali Mudlofir (2012: 38),
7
Asmaraman, 1992 : 1.
(iman). Etika Islam memberi sangsi internal yang kuat serta otoritas pelaksana dalam
menjalankan standar etika. Konsep etika dalam Islam tidak utilitarian dan relatif, akan
tetapi mutlak dan abadi. Etika pada umumnya didasari dengan pertimbangan akal
pikiran, kerangka filsafat tertentu, moralitas atau adat kebiasaan suatu masyarakat
tertentu. Namun akhlak sebagai etika dalam Islam, landasan nilai baik dan buruk
didasarkan pada sumber-sumber utama ajaran Islam yaitu Alquran dan As-Sunnah.
c. Macam-Macam Etika
Etika tergolongkan kedalam dua macam yaitu8:
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni
mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi
dan realitas yang membudaya. Etika deskriptif mempunyai dua bagian yang sangat
penting.
Pertama, sejarah kesusilaan. Bagian ini timbul apabila orang menerapkan metode
historik dalam etika deskriptif. Dalam hal ini yang di selidiki adalah pendirian-
pendirian mengenai baik dan buruk, norma-norma kesusilaan yang pernah berlaku, dan
cita-cita kesusilaan yang dianut oleh bangsa-bangsa tertentu apakah terjadi penerimaan
dan bagaimana pengolahannya. Perubahan-perubahan apakah yang di alami kesusilaan
dalam perjalanan waktu, hal-hal apakah yang mempengaruhinya, dan sebagainya.
Kedua, fenomenologi kesusilaan. Dalam hal ini istilah fenomenologi dipergunakan
dalam arti seperti dalam ilmu pengetahuan agama. Fenomenologi agama mencari
makna keagamaan dari gejala-gejala keagamaan, mencari logos, susunan batiniah yang
mempersatukan gejala-gejala ini dalam keselarasan tersembunyi dan penataan yang
mengandung makna. Demikian pula dengan fenomenologi kesusilaan.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan
8
Keraf. A. Sonny (1991: 23)
tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-
norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan
hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di
masyarakat. Kelompok ini mendasarkan diri pada sifat hakiki kesusilaan bahwa di
dalam perilaku serta tanggapan- tanggapan kesusilaannya, manusia menjadikan
norma-norma kesusilaan sebagai panutannya. Etika normatif tidak dapat sekedar
melukiskan susunan-susunan formal kesusilaan. Ia menunjukkan prilaku manakah
yang baik dan prilaku manakah yang buruk. Yang demikian ini kadang-kadang yang
disebut ajaran kesusilaan, sedangkan etika deskriptif disebut juga ilmu kesusilaan.
Yang pertama senantiasa merupakan etika material. Etika normatif memperhatikan
kenyataan-kenyataan, yang tidak dapat di tangkap dan diverifikasi secara empirik.
d. Fungsi dan Manfaat Etika
Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap seuatu perbuatan
yang dilakukan oleh manusia, yaitu apakah perbuatan tersebut akan dinilai baik, buruk,
mulia, terhormat, hina dan sebagainya. Dengan demikian etika tersebut berperan
sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilaksanakan oleh manusia. Etika
lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.
Etika berfungsi untuk membantu manusia mencari orientasi secara kritis dalam
berhadapan dengan moralitas yang membingungkan9.
Secara terperinci fungsi etika adalah sebagai berikut:
a) Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai suatu
moralitas yang membingungkan.
b) Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu keterampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
c) Orientasi etis yang diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang wajar dalam
suasana pluralisme.
Sedangkan manfaat Etika adalah sebagai berikut:
a) Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan moral.

9
I Gede A.B. Wiranata, Rohaniawan Franz Magnis Suseno (2005)
b) Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang mana yang boleh
dirubah.
c) Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas ataupun suatu sosial lainnya yang
membingungkan suatu masyarakat dengan suatu pemikiran yang sistematis dan
kritis.
d) Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu perasaan
yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan bekerja secara sistematis
dan teratur (step by step).
e) Dapat menyelidiki suatu masalah sampai ke akar-akarnya bukan karena sekedar
ingin tahu tanpa memperdulikannya.

C. PENUTUP
Etika sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik pada diri seseorang,
keluarga, masyarakat, agama maupun bangsa. Etika merupakan ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Dengan kata lain,
etika adalah aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
Etika menyelidiki sejarah dalam berbagai aliran, lama, dan baru tentang tingkah laku
manusia. Etika membahas tentang caracara menghukum, menilai baik dan buruk suatu
pekerjaan; kebiasaan, lingkungan, kehendak, cita-cita, suara hati, motif mendorongnya
berbuat dan masalah pendidikan etika. Etika menyelidiki faktor-faktor penting yang
mencetak, mempengaruhi dan mendorong lahirnya tingkah laku mausia, meliputi faktor
manusia itu sendiri, fitrahnya (nalurinya), adat kebiasaannya, lingkungannya, kehendak,
cita-citanya, suara hatinya, motif yang mendorongnya berbuat dan masalah pendidikan
etika bertolak belakang dengan adat.
Etika menerangkan mana yang baik dan mana pula yang buruk. Menurut ajaran islam
etika yang baik itu harus bersumber pada alquran dan hadits nabi. Ini tidak dapat ditawar-
tawar lagi, karena jika etika didasarkan pada pemikiran manusia (filsafat), hasilnya
sebagian selalu bertentangan dengan fitrah manusia. Etika mengajarkan cara-cara yang
perlu ditempuh, juga untuk
meningkatkan budi pekerti ke jenjang kemuliaan, misalnya dengan cara melatih diri untuk
mencapai perbaikan bagi kesempurnaan pribadi. Latihan merupakan cara yang sangat
tepat untuk membiasakan manusia beretika luhur bukan hanya teori saja, tetapi benar-
benar mengakar dalam hati sanubari setiap insan.

DAFTAR PUSTAKA
Amin, Ahmad, 1991. Kitab al-Akhlaq terj. Farid Ma’ruf, Etika (Ilmu Akhlak), Jakarta:
Bulan Bintang.
Arijanto, Agus, 2012. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: Rajawali Pers.
AS, Asmaran, 1992. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Rajawali Press.
Depdiknas, 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hartoko, Dick, 2002. Kamus Populer Filsafat, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Makmun, Abin Syamsuddin, 2003. Psikologi Kependidikan, Perangkat
Poespoprodjo, 1999. Filsafat Moral Kesusilaan Teori dan Praktek, Bandung: Pustaka
Grafika.
Sardiman A. M., 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press
BIODATA PENULIS

Amirul Mukminin, lahir di Teluk rendah Ulu, 03 February 2002 dan sekarang menetap di
Jambi. Menyelesaikan pendidikan dasar SDN 172/VIII Pangkal Bloteng, Desa Teluk
Rendah Ulu Kec.Tebo Ilir 2015, dan melanjutkan pendidikan di MTs AL-HARIRI pada
tahun 2015-2018, kemudian melanjutkan jenjang SMK S AL_HARIRI Jurusan Multimedia
di Pondok Pesantren Modern AL-HARIRI Desa Betung Bedarah Barat Kec.Tebo Ilir
Kab.Tebo Prov.Jambi pada tahun 2019-2021, sekarang tengah menempuh studi strata
satu semester lima di Institut Agama Islam Muhammad Azim Jambi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, dan mengambil konsentrasi pada bidang Manajemen
Pendidikan Islam. Pengalaman organisasi di kampus sebagai Mentri Infocom Dewan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas, serta anggota kepanitiaan di beberapa acara kampus.

Ledy Sefthia, lahir di penyengat olak pada 23 september 2001 dan sekarang menetap di
seberang kota jambi desa penyengat olak,Menyelesaikan pendidikan dasar SDN 59/IX
pada tahun 2013, dan melanjutkan pendidikan di MTS Jauharul Islam penyengat olak
selama 1 tahun setengah kemudian pindah ke MTS Fajar Islam sarolangun pada tahun
2015-2016, kemudian melanjutkan jenjang SMKN 5 Kota Jambi pada tahun 2017-2019,
sekarang tengah menempuh studi strata satu semester lima di Institut Agama Islam
Muhammad Azim Jambi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan mengambil
konsentrasi pada bidang Manajemen Pendidikan Islam. Pengalaman organisasi di
kampus sebagai Anggota Dema Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan.

Anda mungkin juga menyukai