Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR PENELITIAN KUANTITATIF

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur


Mata Kuliah : metodologi Penelitian Kuantitatif
Dosen pengampu : Muhammad Mujadid, M.Pd.

Oleh
MOH. IMAM SYAUQI
MASKUR HAMIM

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
BUNTET PESANTREN CIREBON
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prosedur Penelitian
Kuantitatif” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Metodologi
Penelitian Kuantitatif yang diampu oleh bapak Muhammad Mujadid, M.Pd. Makal
ah ini merupakan bentuk tanggung jawab penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memban
tu proses penyusunan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang setulu
s-tulusnya kepada bapak Muhammad Mujadid, M.Pd. serta teman-teman kelas dan
kerabat-kerabat yang membantu penulis menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata se
mpurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Penulis terima de
mi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 14 Maret 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Pendekatan kuantitatif....................................................................................2
B. Langkah-Langkah Dalam Penelitian Kuantitatif............................................3
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah..........................................................3
2. Penentuan Tujuan dan Kegunaan Penelitian..............................................4
3. Telaah Pustaka/Tinjauan Hasil Riset Terdahulu.........................................5
4. Penentuan  Metode Penelitian....................................................................5
5. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data............................................9
6. Pelaporan..................................................................................................10
BAB III....................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian yang analisisnya secara
umum memakai analisis statistik. Penelitian kuantitatif dikembangkan oleh
penganut positivisme yang dipelopori oleh Auguste Conte. Aliran ini
berpendapat bahwa untuk memacu perkembangan ilmu-ilmu sosial, maka
metode-metode harus diadopsi ke dalam riset-riset ilmu social.1
Berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus,
penelitian kuantitatif bermuara pada survey.2
Karenanya dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang
diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (angket) yang disusun berdasarkan
pengukuran terhadap variabel yang diteliti yang kemudian menghasilkan data
kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan kuantitatif?
2. Apa saja langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pendekatan kuantitatif.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif.

1
Nasruddin harahap, “Penelitian Sosial : Latar belakang, proses : persiapan
pelaksanaannya”, jurnal penelitian agama, Vol.4 No. 1 (Juni - Agustus, 1922), 14
2
Fajar Abdullah, “metodologi Penelitian Kuantitatif”, jurnal penelitian agama, Vol.4 No.
3 (Juni – Agustus, 1922), 26

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pendekatan kuantitatif
Sebelum mengetahui definisi pendekatan kuantitatif, adakalanya
mengetahui definisi kuantitatif dan metode penelitiannya terlebih dahulu.
Kuantitatif berdasarkan Kamus Inggris - Indonesia berasal dari kata quantity
(mengukur), quantity (banyaknya), dan quantitative.3 Jadi, dapat disimpulkan
secara etimologis bahwa kuantitaif adalah mengukur banyaknya sesuatu.
Kemudian ada pendapat beberapa pakar mengenai metode penelitian
dengan pendekatan kuantitatif:
1. Menurut Nanang Martono, metode penelitian kuantitatif adalah suatu
prosedur penelitian yang mengumpulkan data berupa angka.4
2. Menurut Suharsimi Arikunto, metode penelitian kuantitatif merupakan
metode pengumpulan, menafsirkan dan menampilkan data dengan
menggunakan angka atau harus ada angka dalam data yang diteliti
tersebut.5
Arikunto menambahkan bahwa suatu penyajian data kuantitatif akan lebih
baik jika disertai juga dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan
lainnya untuk memperkuat kedudukan data yang dianalisis tersebut.6
Selain itu, definisi mengenai pendekatan juga harus diketahui. Pendekatan
dalam persepektif penelitian adalah metode ilmiah yang dijadikan sebagai
sarana analisis data untuk memberikan tekanan pada konsep dasar suatu
permasalahan.7
Dengan demikian pendekatan kuantitatif adalah suatu metode ilmiah yang
menggunakan metode kuantitatif dalam menemukan data yang bersifat
3
Jhon M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta : Gramedia, 2003),
460
4
Nanang Martono, Metode penelitian kuantitatif (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011),
20
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktik (Jakarta : Rineka
Cipta, 2002), 10
6
Ibid…, 10-11
7
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : teori dan
aplikasi (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010), 26

2
kuantitiatif, yaitu bisa berupa angka, garfik, tabel, dan pernyataan statistik
lainnya sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan.
B. Langkah-Langkah Dalam Penelitian Kuantitatif
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Menurut Nanang Martono, persoalan atau masalah dapat
mengandung pertanyaan yang harus dijawab dan umumnya merupakan hal-
hal yang tidak diinginkan.8 Untuk mengidentifikasi dan merumuskan
masalah yang akan diteliti, perlu dibuat latar belakang masalah terlebih
dahulu. Latar belakang masalah ini memberikan alasan mengapa peneliti
tertarik untuk memilih masalah tertentu sebagai objek penelitian. Latar
belakang masalah dijelaskan secara deduktif, dimulai dari pembahasan
yang umum dan diakhiri dengan pembatasan masalah yang spesifik.9
Setelah latar belakang masalah dibuat, langkah selanjutnya adalah
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dengan melacak, menemukan,
dan menentukan permasalahan yang tepat. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas arah penelitian dan memudahkan peneliti dalam menjalankan
tugasnya. Hasil dari identifikasi masalah biasanya ditemukan dalam batasan
masalah, di mana peneliti akan memfokuskan diri pada masalah tertentu
seperti pengaruh variabel X terhadap Y, tanpa mempertimbangkan
pengaruh X terhadap Y dan Z karena hal itu akan membuat penelitian
menjadi lebih rumit.
Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah
merumuskan masalah tersebut dalam bentuk kalimat tanya. Perumusan
masalah memegang peranan penting dalam penelitian karena dapat
menentukan arah penelitian dan membuat penelitian menjadi lebih praktis.
Nanang Martono memberikan beberapa langkah dalam merumuskan suatu
masalah, seperti:10
a. Menganalisis masalah-masalah utama atau masalah turunannya.
b. Membatasi lingkup studi.

8
Martono, Metode penelitian…, 27
9
Prasetyo, Metode Penelitian…, 56
10
Martono, Metode penelitian…, 33-34

3
c. Memfokuskan masalah yang unik, dapat dilakukan dengan mengetahui
asal mula atau peristiwa sejarah munculnya masalah tersebut,
menganalisis studi sebelumnya atau studi yang terkait serta melakukan
studi pendahuluan.
Masalah yang umumnya diteliti dengan pendekatan kuantitatif
melibatkan pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya. Contohnya,
dapat dikaji hubungan antara kinerja kepala sekolah dan guru dengan mutu
kelulusan, apakah ada pengaruh atau tidak. Dalam hal ini, hasil dari
penelitian akan dijelaskan melalui jumlah siswa yang berhasil lulus dari
sekolah tersebut, yang dianggap sebagai hasil pengaruh dari kepala sekolah
dan guru, serta faktor lain yang mungkin berpengaruh.
2. Penentuan Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Penentuan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah harapan peneliti terhadap hasil yang
diperoleh melalui penggunaan instrumen penelitian tertentu pada
interaksi variabel-variabel yang diteliti.11
Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan jawaban yang ingin
ditemukan dari rumusan masalah. Oleh karena itu, setelah rumusan
masalah dibuat, tujuan penelitian dapat ditentukan. Sebagai contoh, jika
rumusan masalah adalah " Apa saja langkah-langkah dalam penelitian
kuantitatif ?", maka tujuan penelitiannya dapat dirumuskan menjadi
"Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif ".
b. Penentuan Kegunaan Penelitian
Dalam pembahasan mengenai kegunaan penelitian, salah satu aspek
yang dibahas adalah manfaat dari penelitian tersebut. Menurut
Riduwan, manfaat dari penelitian dapat dikelompokkan secara umum
sebagai berikut:12
1) Sumbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

11
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian (Bandung : Alfabeta,
2010), 11
12
Ibid.

4
2) Membatu memecahkan masalah yang masih ada dalam objek yang
diteliti.
Kegunaan penelitian biasanya ditujukan untuk perkembangan dunia
akademis dan bermanfaat bagi yang membaca laporan penelitian
tersebut.
3. Telaah Pustaka/Tinjauan Hasil Riset Terdahulu
Untuk lebih memperdalam permasalahan yang akan diteliti,
biasanya para peneliti melakukan telaah pustaka dengan mencari berbagai
sumber data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Sumber data
tersebut dapat berupa buku atau hasil riset sebelumnya.
Telaah pustaka tidak hanya dilakukan setelah menemukan
permasalahan yang akan diteliti, tetapi juga dapat dilakukan sebelumnya
untuk membantu peneliti dalam menemukan dan merumuskan masalah
yang lebih terkini.13
Setelah melakukan telaah pustaka, hasilnya harus dicantumkan
dalam laporan penelitian, termasuk teori dan hasil riset terdahulu. Jika hasil
riset terdahulu menggunakan statistik atau angka, informasi tersebut harus
disertakan dalam laporan penelitian, terutama jika penelitian menggunakan
metode kuantitatif.
4. Penentuan  Metode Penelitian
a. Teori
Teori merupakan rangkaian asumsi, konsep, dan proposisi yang secara
sistematis menjelaskan sesuatu atau fenomena tertentu dengan
menghubungkan konsep-konsep tersebut dan merumuskannya secara
teratur untuk membentuk suatu teori yang dapat menjelaskan fenomena
tersebut. Beberapa karakteristik teori antara lain sebagai berikut:14
1) Suatu teori harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya, saling
berhubungan dalam satu disiplin ilmu, agar agar perkembangan
ilmu pengetahuan akan terlihat jelas. Misalnya teori ekonomi Islam

13
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005), 93
14
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta : Graha
Ilmu. 2006), 10-11

5
harus konsisten dengan teori sebelumnya yaitu dalam lingkup
masalah teori ekonomi.
2) Suatu teori harus sesuai atau cocok dengan fakta-fakta empiris,
karena apabila pernyataan suatu teori tidak didukung fakta-fakta
empiris, maka tidak akan diterima kebenarannya. Misalnya teori
heliosentris atau matahari sebagai pusat tata surya dapat diterima di
kalangan ilmiah, karena pengalaman ke luar angkasa untuk meneliti
kebenaran teori tersebut.
Dengan demikian, seorang peneliti harus mempelajari teori-teori
yang sudah ada dalam telaah pustaka agar memperdalam masalah yang
diteliti dan langkah selanjutnya dalam penelitian dapat dilakukan.
b. Variabel
Setelah rumusan masalah ditinjau lebih mendalam melalui telaah
pustaka, langkah selanjutnya adalah menentukan variabel-variabel yang
akan dimasukkan dalam hipotesis. Variabel-variabel ini sangat penting
karena memiliki pengaruh besar pada judul penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan arah penelitian.15
Dalam metode penelitian kuantitatif, terdapat dua jenis variabel,
yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat
(dependent variable). Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain atau mendahului variabel terikat.
Sementara itu, variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas.16 Sebagai contoh, dalam penelitian tentang pengaruh
kabut asap terhadap kesehatan masyarakat, variabel bebasnya adalah
kabut asap, sedangkan variabel terikatnya adalah kesehatan masyarakat.
c. Hipotesis
Hipotesa menurut Nizir adalah suatu keterangan sementara dari
suatu fakta yang dapat diamati. Data yang dapat diamati untuk
membentuk hipotesis tidak selalu harus berupa fenomena yang nyata,
namun bisa juga berasal dari sumber data seperti literatur dan hasil

15
Ibid…, 122
16
Prasetyo, Metode Penelitian…, 67

6
penelitian sebelumnya. Hipotesis sendiri terdiri dari dua variabel atau
lebih yang menunjukkan kausalitas atau hubungan sebab-akibat, dengan
format "jika X maka Y" sesuai dengan aturan "proporsional". Setelah
hipotesis dirumuskan, langkah berikutnya adalah menguji kebenarannya
pada saat penelitian. Beberapa ciri-ciri hipotesis antara lain:17
1) Hipotesis haruslah sesuai dengan fakta yang ada.
2) Hipotesis haruslah dibuat sederhana
3) Hipotesis haruslah sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
4) Hipotesis harus dapat menerangkan fakta yang ada.
d. Populasi & Sampel
Dalam konteks penelitian, populasi merujuk pada sekelompok objek
atau subjek yang memenuhi kriteria tertentu dan terdapat dalam suatu
wilayah yang akan diteliti.18 Penelitian pada populasi sering dilakukan
dalam survei untuk mengumpulkan data yang akurat. Namun, terkadang
survei pada seluruh populasi tidak memungkinkan karena jumlah
populasi yang terlalu banyak, memakan waktu, tenaga, dan biaya yang
besar. Untuk mengatasi hal ini, peneliti dapat menggunakan teknik
sampling untuk memilih sampel yang mewakili populasi secara
keseluruhan.
Sampel merupakan sebagian kecil dari populasi yang memiliki
karakteristik tertentu dan diharapkan mewakili keseluruhan populasi.
Sampel dipilih dari populasi dengan metode seleksi tertentu dan
diharapkan menghasilkan data yang diinginkan.19 Penggunaan sampel
dalam penelitian kuantitatif memiliki beberapa keunggulan, di
antaranya menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta memungkinkan
peneliti untuk menguji hipotesis dengan cara yang lebih efektif. Selain

17
Bahdin Nur Tanjung dan Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,
dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group, 2007) 151-152
18
Martono, Metode penelitian…, 74
19
Ibid.,

7
itu, sampel juga dapat memberikan data yang lebih akurat dan
representatif jika dipilih dengan benar dan diukur dengan baik.
Dalam melakukan pengambilan sampel dari populasi, terkadang
terdapat kendala yang mempersulit proses tersebut. Hal ini disebabkan
oleh karakteristik dari populasi itu sendiri. Burhan Bungin kemudian
mengelompokkan populasi berdasarkan kompleksitas objeknya menjadi
dua, yaitu sebagai berikut:20
1) Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang mempunyai
karakteristik yang sama atau hampir sama. Sama seperti populasi
terbatas bahwa menurut para pakar, populasi ini lebih mudah
diambil sampelnya. Contoh sederhananya adalah air, air bersifat
homogen karena masing-masing keseluruhan zat cairnya sama.
2) Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu yang masing-
masing atau sebagiannya mempunyai karakteristik yang berbeda
satu sama lainnya. Menurut para pakar, populasi ini lebih sulit
diambil sampelnya, semakin heterogen suatu populasi, maka
semakin sulit sampel yang diambil. Sama seperti populasi terbatas,
perlu spesifikasi yang lebih khusus agar dapat diambil sampel.
e. Jenis & Sumber Data
Setelah melakukan survei pada populasi atau sampel, data-data yang
diinginkan dapat diperoleh. Data dapat dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh langsung dari sumber pertama atau asli, sementara
data sekunder telah tersedia dari penelitian sebelumnya atau dari
sumber lainnya seperti perpustakaan, perusahaan, organisasi, kantor
pemerintah, atau biro statistik.21
Meskipun data sekunder lebih mudah dianalisis karena telah
tersedia sumber datanya, data primer lebih sulit karena memerlukan
metode tertentu untuk mengumpulkan data dari media atau teks tertentu

20
Burhan Bungin, Peneltian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
serta Ilmu-ilmu sosial lainya (Jakarta : Prenada Media Group, 2006), 123
21
sarwono, Metode Penelitian…, 123

8
dan membutuhkan waktu, tenaga, dan uang lebih banyak untuk
dianalisis. Analisis isi sering digunakan untuk menganalisis data
primer.
5. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengumpulan data
1) Penelitian Survey
Penelitian survey melibatkan pengumpulan data melalui kuesioner
atau pertanyaan terstruktur yang diberikan kepada responden yang
terkait dengan masalah yang sedang diteliti.22 Contohnya, jika ingin
mengetahui tingkat minat masyarakat dalam menabung di bank
syariah, maka survey dilakukan dengan beberapa pertanyaan yang
disajikan dan masyarakat diminta untuk memilih salah satu pilihan
jawaban yang tersedia dengan menandai kotak yang sesuai.
2) Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian di mana
peneliti dapat mengendalikan atau memanipulasi variabel-variabel
tertentu dalam lingkungan penelitian untuk mengamati dan
mengevaluasi reaksi atau respons dari objek yang diteliti secara
langsung.23 Sebagai contoh, sebuah penelitian dapat dilakukan
untuk menguji daya tarik suatu produk dengan menjualnya dengan
harga yang lebih murah, dan kemudian mengamati apakah
masyarakat akan membeli barang tersebut dalam jumlah yang lebih
banyak.
b. Pengolahan & Analisis Data
1) Analisis isi
Analisis isi adalah suatu proses pengolahan data yang terdapat
dalam teks atau gambar, serta tidak hanya terbatas pada teks atau
gambar saja, tetapi juga dapat meliputi ide, tema, film, pernyataan
seseorang, koran, majalah, dan sumber-sumber lainnya.24 Biasanya,

22
Prasetyo, Metode Penelitian…, 143-157
23
Ibid…, 157-158
24
Ibid…, 167

9
data yang diambil dalam analisis ini bersifat primer dan diperoleh
langsung dari sumber yang bersangkutan. Kemudian, data tersebut
diolah sedemikian rupa menjadi suatu pernyataan data yang
memiliki makna, baik dalam bentuk grafik, tabel, atau bentuk
statistik lainnya. Prasetyo dan Jannah juga mengutip pandangan
Newman ini dalam penjelasan mereka tentang analisis isi.
2) Analisis Data Sekunder
Data sekunder adalah jenis data yang telah tersedia dalam bentuk
buku atau laporan penelitian sebelumnya.25 Analisis data ini relatif
lebih mudah karena hanya memanfaatkan data yang sudah ada dari
peneliti sebelumnya untuk tujuan penelitian yang lebih lanjut atau
penelitian lainnya. Sebagai contoh, jika ingin meneliti tingkat
kemiskinan di suatu daerah, dapat dilakukan dengan menganalisis
data yang sudah tersedia mengenai angka kemiskinan di tingkat
kabupaten dan kota.
6. Pelaporan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, pelaporan hasil penelitian
kuantitatif harus dibuat dalam bentuk karya ilmiah seperti penelitian
lainnya, misalnya makalah, artikel, skripsi, tesis, dan disertasi. Laporan
hasil penelitian kuantitatif juga harus mencantumkan data angka, grafik,
bagan, tabel, atau bentuk statistik lainnya yang telah dianalisis. Jika unsur-
unsur tersebut tidak tercantum, maka sulit untuk disebut sebagai penelitian
kuantitatif.

25
Martono, Metode penelitian…,113

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Pendekatan Kuantitatif adalah, pendekatan penelitian dengan menggunakan
metode-metode yang ada dalam metode penelitian kuantitatif dengan
mensurvei sumber-sumber informasi atau mengukur besarnya suatu
pengaruh variabel dan hasilnya ditampilkan setidaknya ada pernyataan
dalam bentuk angka.
2. Adapun beberapa prosedur pendekatan kuantitatif yakni dijelaskan secara
gradual:
a. Dengan mempelajari dan memahami teori.
b. Menentukan variabel, yaitu variabel-variabel mana saja yang termasuk
dalam permasalahan yang akan diteliti.
c. Menentukan hipostesis atau kesimpulan smentara kemudian menguji
kebenarannya dalam penelitian di lapangan.
d. Menentukan sampel dari populasi sebagai responden atau polulasi juga
bisa diteliti asalkan peneliti tidak memiliki masalah dalam hal tersebut.
e. Menemukan dan mengumpulkan sumber data.
f. Menganalisis data tersebut sehingga laporan penelitian dapat dibuat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Fajar. “metodologi Penelitian Kuantitatif.” jurnal penelitian islam


(1922): 26.
Arikuto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktik . Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Bungsin, Burhan. Peneltian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu sosial lainya . Jakarta: Prenada Media Group, 2006.
Echols, Jhon M. dan Hasan Sadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Gramedia,
2003.
Harahap, Nasruddin. “Penelitian Sosial : Latar belakang, proses : persiapan
pelaksanaannya.” jurnal penelitian islam (1922): 14.
Martono, Nanang. Metode penelitian kuantitatif . jakarta: Raja Grafindo Jakarta,
2011.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif :
teori dan aplikasi . Jakarta: Raja Grafindo Perseda, 2010.
Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian . Bandung: Alfabeta,
2010.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif . Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal,
Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel
Ilmiah . Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007.

12

Anda mungkin juga menyukai