Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PLAGIARISME DALAM PENULISAN SKRIPSI


MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
DI INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) KUPANG

OLEH :
JENI TEFNAI
0120190419

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) KUPANG
(2023)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Plagiarisme adalah praktik umum di dunia akademis. Kata plagiarisme berasal dari

bahasa Latin plagiarius yang artinya mencuri, mengalihkan. Plagiarisme adalah tindakan

pencurian intelektual atau kebohongan. Menurut Ridhatillah (2013:511-532) dalam Aziz

dkk (2015), plagiarisme adalah penyalahgunaan, pencurian atau perampasan, publikasi,

pernyataan atau pernyataan berupa pikiran, gagasan, tulisan atau ciptaan ciptaan sendiri

milik orang lain. Menurut Brotowidjoyo (Novanta, 2009) plagiarisme adalah pencurian

secara tidak sah berupa fakta, penjelasan, ungkapan dan kalimat orang lain. Di Indonesia,

perlindungan hak cipta diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun

2002 tentang Hak Cipta. Menimbang bahwa dalam Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Plagiat di Perguruan Tinggi: Plagiarisme adalah perbuatan dengan sengaja atau tidak

sengaja untuk memperoleh atau berusaha mendapatkan kredibilitas atau nilai suatu karya

ilmiah dengan cara mengutip seluruh atau sebagian karya ilmiah orang lain dan karya

yang telah dipublikasikan diakui sebagai karya ilmiah tanpa sumber yang tepat dan

lengkap. 

Menurut Evida (2016), plagiarisme adalah perbuatan yang tidak terpuji bahkan dapat

dianggap pencurian intelektual yang dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja yaitu

dengan mengutip karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Biasanya mahasiswa

tidak sadar, sehingga sering melakukan plagiat ketika menulis tugas akhir, yang

tercermin dari kumpulan opini dan konten dari esai dan artikel orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya. (Bakry, 2016:36) tugas yang sama di Internet, plagiarisme

seperti ini adalah salah satu yang paling mudah dilakukan oleh siswa. Hal inilah yang

membuat seseorang melakukan plagiarisme karena tidak mengetahui plagiarisme karena

tidak pernah diajarkan pengertian, akibat dan cara menghindari plagiarisme. Menurut

Ajib Roudi yang dikutip dari Teuku Kemal Fasya, (Soclistyo, 2018) Plagiarisme adalah

publikasi suatu karya ilmiah atau artistik oleh seorang ilmuwan atau seniman kepada

publik dari semua atau sebagian besar karya tersebut, tanpa menyebutkan nama pencipta

dari karya yang dilakukan. 

Menurut Belinda (Soelistyo, 2011) mendefinisikan plagiarisme sebagai perbuatan

mencuri ide, gagasan atau karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, sehingga

menimbulkan anggapan yang salah atau keliru tentang asal usul suatu ide, gagasan atau

karya. (Sulianti, 2007:71) Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengakuan atas karya

orang lain yang sering terjadi di kalangan mahasiswa karena dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti penulisan makalah, tugas, esai dan karya ilmiah

lainnya. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E (Novanta, 2009) Plagiarisme adalah

perbuatan seolah-olah karya orang lain adalah milik kita dan mengakui bahwa karya

tersebut adalah milik kita. (Wibowo, 2012) Plagiarisme dapat terjadi sebagai akibat dari

meniplak atau plagiarisme, yang sering disebut dengan penggandaan massal atas karya

orang lain baik dalam jumlah kecil maupun besar. Karya bisa dari buku teks, jurnal

ilmiah dan download artikel dari internet, atau mengutip karya teman tanpa menyebutkan

penulis asli dari sumber informasi yang digunakan. 

Akademisi selalu identik dengan penelitian ilmiah, artikel penelitian dan laporan

disebut karya ilmiah. Karya ilmiah yang harus dilakukan mahasiswa adalah proyek
kelulusan (TA) untuk diploma, tesis untuk S1, tesis untuk S2 dan tesis untuk S3, selain

tenaga pengajar sebagai kurator mata kuliah, mahasiswa juga diwajibkan untuk

melakukan penelitian sebagai salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Praktik

akademik itu sendiri menuntut mahasiswa untuk memimpin proses kreatif, tidak hanya

menjadi agen perubahan dan juru bicara orang. Mahasiswa sebagai cendekiawan,

mahasiswa harus bertindak sesuai dengan kapasitasnya sebagai intelektual, sebagaimana

terangkum dalam filsafat pendidikan tinggi. Dunia pendidikan tinggi sering diibaratkan

sebagai pabrik yang mencetak artikel ilmiah yang tak terhitung jumlahnya secara

berulang-ulang. Para sarjana berlomba-lomba menulis dan menuangkan ide-ide mereka

dalam artikel dan buku ilmiah. Kehadiran ribuan hasil penelitian yang dihasilkan para

mahasiswa tersebut tak dipungkiri mengandung dugaan plagiarisme atau penjiplakan. 

Masalah plagiarisme didasarkan pada pengamatan yang diketahui penulis, yang

terjadi dalam kerangka program pendidikan agama Kristen. Seperti halnya plagiarisme,

secara khusus mengutip istilah, kata atau frase, data atau informasi dari suatu sumber

tanpa menyebutkan sumbernya di catatan kaki dan tanpa menyebutkan sumber yang

tepat. Kegagalan untuk memahami proses penulisan termasuk mengutip dengan benar

pedoman tata bahasa penulisan tesis yang sudah ada dan menggunakannya sebagai karya

ilmiah sendiri. Akibat itu, kurangnya pemahaman siswa dalam menyelesaikan tugas dan

membuat mereka bertindak tidak jujur dengan menyalin tulisan orang lain dan

menganggap plagiarisme lebih mudah dilakukan.

Dalam hal ini, tindakan plagiarisme dapat dilihat dari masalah plagiarisme yang

terjadi, karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat plagiarisme yang dilakukan

oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen. Alasan ketertarikan peneliti
adalah dimana sebagai mahasiswa tahu bahwa istilah plagiarisme ramai sekali di

perbincangkan dalam dunia pendidikan sendiri khususnya di tingkat perguruan tinggi

plagiarisme atau tindakan plagiat bukanlah hal baru. Dan tingkat tindak plagiarisme yang

terjadi pada mahasiswa saat ini menjadi konsepsi bagi pemikiran mahasiswa yang masih

terbatas. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menganalisis skripsi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Agama Kristen, dengan pertimbangan bahwa data yang akan

di akan diambil secara aktual dengan menggunakan software turnitin sebagai alat

pendeteksi plagiarisme. Terkait ketertarikan peneliti untuk melaksanakan penelitian maka

peneliti mengangkat judul “Analisis Plagiarisme Dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa

Prodi Pendidikan Agama Kristen di IAKN Kupang ”.

1.2. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini di khususkan pada: Analisis

Plagiarisme Penulisan Skripsi Mahasiswa.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana cara menghasilkan suatu karya cipta dan

cara menginterpretasikan plagiarisme ?

1.4. Tujuan Penelitian


Meninjau rumusan masalah yang ada, maka dapat diketahui tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetaui : cara menghasilkan suatu karya cipta dan cara

menginterpretasikan plagiarism !
1.5. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat dari penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu manfaat

praktis dan manfaat teoritis. Berikut uraiannya :

a. Manfaat praktis

1.5.1. Dapat memberikan informasi terkait tingkat plagiarisme yang ada pada

penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen.

1.5.2. Menjadi batu loncatan bagi penulis untuk terus belajar dan menghindari

perilaku plagiarisme dalam setiap tulisan yang mungkin akan dipublikasikan.

b. Manfaat teoritis

Manfaat dari penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

menindak tegas perilaku perilaku plagiarisme pada setiap penulisan skripsi, tesis

maupun disertasi dilingkungan kampus IAKN Kupang dan sebagai dasar untuk

penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai