OLEH :
JENI TEFNAI
0120190419
PENDAHULUAN
Plagiarisme adalah praktik umum di dunia akademis. Kata plagiarisme berasal dari
bahasa Latin plagiarius yang artinya mencuri, mengalihkan. Plagiarisme adalah tindakan
pernyataan atau pernyataan berupa pikiran, gagasan, tulisan atau ciptaan ciptaan sendiri
milik orang lain. Menurut Brotowidjoyo (Novanta, 2009) plagiarisme adalah pencurian
secara tidak sah berupa fakta, penjelasan, ungkapan dan kalimat orang lain. Di Indonesia,
perlindungan hak cipta diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta. Menimbang bahwa dalam Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Menteri
Plagiat di Perguruan Tinggi: Plagiarisme adalah perbuatan dengan sengaja atau tidak
sengaja untuk memperoleh atau berusaha mendapatkan kredibilitas atau nilai suatu karya
ilmiah dengan cara mengutip seluruh atau sebagian karya ilmiah orang lain dan karya
yang telah dipublikasikan diakui sebagai karya ilmiah tanpa sumber yang tepat dan
lengkap.
Menurut Evida (2016), plagiarisme adalah perbuatan yang tidak terpuji bahkan dapat
dianggap pencurian intelektual yang dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja yaitu
dengan mengutip karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Biasanya mahasiswa
tidak sadar, sehingga sering melakukan plagiat ketika menulis tugas akhir, yang
tercermin dari kumpulan opini dan konten dari esai dan artikel orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya. (Bakry, 2016:36) tugas yang sama di Internet, plagiarisme
seperti ini adalah salah satu yang paling mudah dilakukan oleh siswa. Hal inilah yang
tidak pernah diajarkan pengertian, akibat dan cara menghindari plagiarisme. Menurut
Ajib Roudi yang dikutip dari Teuku Kemal Fasya, (Soclistyo, 2018) Plagiarisme adalah
publikasi suatu karya ilmiah atau artistik oleh seorang ilmuwan atau seniman kepada
publik dari semua atau sebagian besar karya tersebut, tanpa menyebutkan nama pencipta
mencuri ide, gagasan atau karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya, sehingga
menimbulkan anggapan yang salah atau keliru tentang asal usul suatu ide, gagasan atau
karya. (Sulianti, 2007:71) Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengakuan atas karya
orang lain yang sering terjadi di kalangan mahasiswa karena dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti penulisan makalah, tugas, esai dan karya ilmiah
lainnya. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E (Novanta, 2009) Plagiarisme adalah
perbuatan seolah-olah karya orang lain adalah milik kita dan mengakui bahwa karya
tersebut adalah milik kita. (Wibowo, 2012) Plagiarisme dapat terjadi sebagai akibat dari
meniplak atau plagiarisme, yang sering disebut dengan penggandaan massal atas karya
orang lain baik dalam jumlah kecil maupun besar. Karya bisa dari buku teks, jurnal
ilmiah dan download artikel dari internet, atau mengutip karya teman tanpa menyebutkan
Akademisi selalu identik dengan penelitian ilmiah, artikel penelitian dan laporan
disebut karya ilmiah. Karya ilmiah yang harus dilakukan mahasiswa adalah proyek
kelulusan (TA) untuk diploma, tesis untuk S1, tesis untuk S2 dan tesis untuk S3, selain
tenaga pengajar sebagai kurator mata kuliah, mahasiswa juga diwajibkan untuk
melakukan penelitian sebagai salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Praktik
akademik itu sendiri menuntut mahasiswa untuk memimpin proses kreatif, tidak hanya
menjadi agen perubahan dan juru bicara orang. Mahasiswa sebagai cendekiawan,
terangkum dalam filsafat pendidikan tinggi. Dunia pendidikan tinggi sering diibaratkan
sebagai pabrik yang mencetak artikel ilmiah yang tak terhitung jumlahnya secara
dalam artikel dan buku ilmiah. Kehadiran ribuan hasil penelitian yang dihasilkan para
terjadi dalam kerangka program pendidikan agama Kristen. Seperti halnya plagiarisme,
secara khusus mengutip istilah, kata atau frase, data atau informasi dari suatu sumber
tanpa menyebutkan sumbernya di catatan kaki dan tanpa menyebutkan sumber yang
tepat. Kegagalan untuk memahami proses penulisan termasuk mengutip dengan benar
pedoman tata bahasa penulisan tesis yang sudah ada dan menggunakannya sebagai karya
ilmiah sendiri. Akibat itu, kurangnya pemahaman siswa dalam menyelesaikan tugas dan
membuat mereka bertindak tidak jujur dengan menyalin tulisan orang lain dan
Dalam hal ini, tindakan plagiarisme dapat dilihat dari masalah plagiarisme yang
terjadi, karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat plagiarisme yang dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen. Alasan ketertarikan peneliti
adalah dimana sebagai mahasiswa tahu bahwa istilah plagiarisme ramai sekali di
plagiarisme atau tindakan plagiat bukanlah hal baru. Dan tingkat tindak plagiarisme yang
terjadi pada mahasiswa saat ini menjadi konsepsi bagi pemikiran mahasiswa yang masih
terbatas. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti menganalisis skripsi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Agama Kristen, dengan pertimbangan bahwa data yang akan
di akan diambil secara aktual dengan menggunakan software turnitin sebagai alat
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini di khususkan pada: Analisis
Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana cara menghasilkan suatu karya cipta dan
adalah untuk mengetaui : cara menghasilkan suatu karya cipta dan cara
menginterpretasikan plagiarism !
1.5. Manfaat Penelitian
Terdapat dua manfaat dari penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu manfaat
a. Manfaat praktis
1.5.1. Dapat memberikan informasi terkait tingkat plagiarisme yang ada pada
1.5.2. Menjadi batu loncatan bagi penulis untuk terus belajar dan menghindari
b. Manfaat teoritis
menindak tegas perilaku perilaku plagiarisme pada setiap penulisan skripsi, tesis
maupun disertasi dilingkungan kampus IAKN Kupang dan sebagai dasar untuk
penelitian selanjutnya.