Anda di halaman 1dari 63

PENDAHULUAN

Secara sederhana, Kristologi dapat diartikan sebagai ilmu yang


mempelajari tentang Kristus. Tentunya kehidupan dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan eksistensi Kristus menjadi materi utama ilmu ini. Pentingnya
bagian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Kristus sebagai pusat iman Kristiani.
Banyak pertentangan-pertentangan dan ajaran-ajaran yang miring terhadapnya,
menjadi upaya yang terealisasi secara otomatis dalam pengajaran-pengajaran yang
bertahap dalam topik teologi ini.
Manusia oleh karena keberdosaannya telah membuat jarak yang begitu
dalam antara dirinya dengan Allah. Kedalamannya merupakan sesuatu yang tidak
mungkin dijembatani oleh manusia ataupun malaikat; dan dengan demikian yang ada
hanyalah tangisan keras yang membutuhkan pertolongan ilahi.
Kristologi adalah bagian dari jawaban atas tangisan tersebut. Kristologi
memperkenalkan kita kepada karya Allah yang obyektif untuk menjembatani jurang
pemisah yang lebar itu, dan menyingkirkan penghalang antara Allah dan manusia,
dengan cara memenuhi syarat-syarat hukum di dalam Kristus, dan memperbarui
manusia agar dapat memasuki kembali persekutuan dengan Tuhan dalam keadaan
penuh berkat.

METODE PEMAHAMAN KRISTOLOGI


Beberapa orang atau kelompok menggunakan metode atau pendekatan yang
salah ketika hendak mengidentifikasi pridadi Yesus Kristus. Metode dari bawah dan
metode historis adalah cara yang salah dalam mendalami hakekat Yesus Kristus.
I. METODE DARI BAWAH

 Metode yang ingin memahami Kristus dari proses manusia menjadi Allah
II. METODE DARI ATAS

 Metode yang ingin memahami Kristus dari proses Allah berinkarnasi menjadi
manusia
III. METODE HISTORIS

 Metode yang ingin memahami Kristus hanya dari peristiwa sejarah

KRISTOLOGI SUMBANG ABAD I-III & REAKSI UMAT

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 1


Kristologi sumbang berarti ajaran tentang Yesus yang bertentangan dengan ajaran
yang sesungguhnya, sebagaimana diajarkan Alkitab. Ajaran-ajaran miring tersebut
telah menantang gereja sejak abad I sampai abad III. Bahkan hingga masa kini
penyelewengan terhadap doktrin ini ramai terjadi. Kecenderungan ajaran-ajaran
sumbang itu terfokus pada penolakan terhadap keutuhan dan kesempurnaan Kristus
sebagai yang ilahi dan insani.

 EBIONISME (170M)

Sebuah paham yang dipengaruhi oleh Monotheisme Yahudi. Berpendapat bahwa


sifat ilahi Kristus tidak asli atau Kristus tidak memiliki sifat Ketuhanan yang
sejati. Riil tapi kurang sejati. Hal ini dapat dilukiskan seperti suatu benda yang
dilihat dari kejauhan seperti bukit, namun ketika didekati sebenarnya rumah.
Yesus hanya mempunyai sifat kemanusiaan tanpa keilahian. Kelahiran-Nya
adalah sama dengan manusia pada umumnya, namun ada hubungan khusus
dengan Allah. Intinya golongan ini menolak realitas sifat ilahi. Sesuai dengan
namanya “ebion” yang berarti “dilihat hanya seakan-akan ada.” Berasal dari
bahasa Ibrani “evyonim” yang berarti “orang malang”, yang menganggap bahwa
Yesus adalah seorang Yahudi yang dipilih sebagai Mesias oleh Allah. 1

Aliran ini mengajarkan bahwa Anak bukanlah Allah. Anak adalah manusia
belaka, tetapi oleh karena pekerjaan-Nya maka Ia diangkat (Adopted) menjadi
Anak oleh Allah).2

 DOCETISME (70-170 M)
Kristologi ini disebut “doketisme”, berasal dari bahasa Yunani “dokein” yang
berarti “kelihatannya” 3. Dipelopori oleh Marcion dan kaum Gnostik. Ajaran ini
adalah kebalikan dari Ebionisme. Kaum Docetis berpendapat bahwa Yesus hanya
mempunyai sifat keilahian tanpa sifat kemanusiaan. Jadi paham ini menyatakan
bahwa tubuh Kristus tidaklah nyata, tetapi hanya kelihatan saja. Berlawanan
dengan ebionisme, kelompok ini mengatakan bahwa Yesus hanya mempunyai
sifat keilahian tanpa sifat kemanusiaan. Jadi tubuh Yesus hanya sebagai anggapan
saja, mungkin sebagai hantu, tulang dan darahnya tidak sama dalam kualitas dan
unsur-unsur dengan manusia.
Menurut sistem-sistem gnostik, Kristus hanyalah tubuh maya dalam dunia ini
yang Ia tinggalkan sebelum penyaliban-Nya. Jadi, yang mati itu bukan Kristus,
melainkan khayalan-khayalan-Nya saja.4
 ARIANISME (325 M)

Golongan yang berpendapat bahwa sifat ilahi Kristus tidak sempurna. Kristus
merupakan manusia biasa sampai pada pembaptisan-Nya. Sesudah itu baru ada

1
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 7
2
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 7
3
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8

4
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 2


padaNya sifat ilahi sampai Ia disalibkan. Menjelang penyaliban-Nya, jiwa ilahi
meninggalkan Dia. Kristus berkemungkinan untuk berubah dan berdosa, tetapi
oleh kebajikan pribadi-Nya, Dia pada kenyataannya telah berhasil untuk tidak
berdosa (pada akhirnya berdosa).

Arius (perintis ajaran ini) berpendapat bahwa Kristus adalah perpaduan antara
Firman (Logos) dan manusia biasa. Dengan demikian Kristus itu setengah Allah
dan setengah manusia. Dia adalah makhluk yang tertinggi di atas segala ciptaan
Allah yang mulia dan terhormat tetapi bukan Allah melainkan kepala dari segala
ciptaan saja. Di dalam Tesis, saya telah menentukan sikap terhadap ajaran ini.

Doktrin Arius pada akhirnya menyimpulkan bahwa Kristus adalah buah ciptaan,
jadi tidak kekal.5

 APPOLINARIANS (381 M)

Paham ini berpendapat bahwa sifat manusia Yesus kurang sempurna. Ia memiliki
roh tubuh manusia tetapi tanpa roh manusia. Menekankan tentang natur yang
bercampur pada Kristus. Firman menggantikan kedudukan roh manusia pada diri
Yesus. Ajaran ini dirintis oleh Apolinarius dan ditolak dalam konsili
Konstantinopel pada tahun 381
Paham ini menolak bahwa Yesus mempunyai jiwa atau akal manusia. Apolinarius
berkata, “Jika saya adalah jiwa yang diam dalam tubuh, maka Yesus adalah
Firman yang berdiam dalam satu tubuh. 6

 NESTORIANSME (431 M)

Teori yang berpendapat bahwa Kristus tidak mungkin mempunyai dua sifat, ilahi
dan manusiawi. Kristus adalah prosopon (penampilan) dari dua sifat yang bersatu.
Kemanusiaan memiliki bentuk Keallahan yang dilimpahkan ke atas kemanusiaan-
Nya, dan Keilahian mengambil sendiri rupa atau bentuk seorang hamba. Jadi dua
sifat yang dipisahkan sehingga menghasilkan dua pribadi. Singkatnya begini,
menurut Nestorius (pelopor ajaran ini), Jiwa Yesus = jiwa manusia dan Kristus =
Jiwa Allah dan melahirkan oknum ketiga.

Hubungan antara Kristus yang manusia itu dengan Allah Firman sedemikian erat,
namun keduanya tetap merupakan oknum yang berbeda.7

 EUTICHIANS (451 M)

Sebuah ajaran yang digagas oleh Eutikes. Suatu reaksi untuk melawan Nestorians
yang berpendapat bahwa ada padanya dua sifat yang sejati dan komplit tapi sudah
dicampur sampai sudah mengurangi tiap-tiap sifat asli, yaitu mutunya hilang dari
keduanya atau salah satu. Paham ini mengajarkan bahwa hanya ada satu sifat
dalam Kristus. Ajaran ini dikenal dengan sebutan monofisitisme yang berarti
5
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8

6
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8
7
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 9

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 3


bahwa kedua sifat ilahi dan manusiawi Kristus itu tidak terpisah melainkan
melebur.

 SOCIANISME
Aliran ini menyangkal pra-eksistensi Anak. Para pendukung aliran ini
mengajarkan bahwa Kristus adalah manusia biasa meskipun Ia dipenuhi Roh
Kudus, memiliki pengetahuan Allah, dan pada saat kenaikanNya menerima kuasa
segala sesuatu.8

RINGKASAN:
I. Bidat yang mempersoalkan ke-Allahan Kristus
 Ebionisme : Orang yang Malang dipilih jadi Mesias
 Arianisme : Ciptaan unggul yang kadang jadi Allah
 Socianisme : Manusia biasa meski dipenuhi ROh Kudus
II. Bidat yang mempersoalkan ke-Manusiaan Kristus
 Doketisme : Tubuh jasmani Kristus hanyalah khayalan saja
 Apollinarisme : Jiwa manusia Kristus tidak ada
III. Bidat yang mempersoalkan Hubungan kedua Sifat Kristus
 Nestorianisme : Hubungan kedua erat tetapi beda oknum,
menolak dua sifat Kristus
 Eutychianisme : Mengaburkan kedua kodrat Kristus, lalu
menjadikannya menjadi satu, oknum ketiga.

RESPON BAPA-BAPA GEREJA

Respon Bapak-bapak gereja terhadap aneka kristologi sumbang tersebut adalah


tertuang dalam konsili Konstantinopel tahun 451 AD. Dalam Konsili ini
ditetapkan bahwa Kristus mempunyai dua sifat yakni; ilahi dan insane. Kedua
sifat tersebut sempurna dan tidak membentuk sifat ketiga.

Pandangan ini disebut dengan Kristologi Ortodoks atau orisinilisme. Ortodox


berasal dari dua kata yaitu; orthos “benar atau lurus” dan desis “ajaran”. Jadi
ortodoks adalah ajaran yang benar dan lurus. Kristologi ini menyebutkan bahwa
Yesus Kristus adalah satu pribadi dua sifat kedua sifat tersebut riil, keduanya
sempurna dan keduanya disatukan tetapi tidak melebur.

8
Ichwei G. Indra, Allah-Manusia Sejati (Semarang: Pelayanan Mandiri Mikhael, 2001), 8

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 4


KRISTOLOGI MENURUT BAPA-BAPA GEREJA
Dalam sejarah Kanon Perjanjian Baru dan penetapan naskahnya, pemakaian
dan kutipan-kutipan dari buku Alkitabiah serta tafsiran-tafsiran oleh Bapak-bapak
Gereja jelas tak dapat diabaikan. Penulis dalam catatan Ensiklopedia mengatakan
bahwa secara khusus tafsiran yang berbahasa Yunani oleh Bapa-bapa Gereja harus
diperhitungkan dan mendapat perhatian.9
Noorsena mengatakan bahwa karya-karya Bapa-Bapa Gereja ini sangat
penting sebagai sumber utama, karena merupakan “mata rantai” yang
menghubungkan zaman rasul-rasul Yesus dengan sejarah gereja kristiani di kemudian
hari.10 Hal ini benar mengingat Bapa-bapa Gereja terkoneksi langsung dengan murid-
murid Yesus sehingga memungkinkan sekali untuk dapat menerima, menjaga dan
memelihara segala hal yang diajarkan oleh Kristus kepada murid-murid-Nya. Dengan
demikian, karya dan pemikiran doktrin Kristologi oleh Bapa-bapa Gereja sangat
mendapat tempat dalam penulisan tesis ini.

KONSISTENSI AJARAN BAPA GEREJA: YESUS KRISTUS ALLAH DAN


MANUSIA
Dalam setiap ajaran dan khotbah-khotbah yang dilakukan oleh para Bapa
Gereja, mereka sering menyampaikan ajaran yang memuliakan pribadi Kristus, baik
dari sudut ke-Allah-anNya maupun dari segi ke-Manusia-anNya. Kristus bukan
manusia yang didiami lalu menjadi Allah melainkan Ia adalah Allah Firman yang
telah menjadi manusia.
Jadi, Kristus bukan gabungan dari Yesus manusia dan Allah Firman; tetapi
Firman itu telah menjadi manusia seperti yang telah dituliskan oleh Yohanes dan
menjadi pijakan yang teguh. Doktrin Kristologi oleh para Bapa Gereja dibawah ini
memiliki kekhasan yang berbeda-beda tanpa menciderai prinsip keTuhanan Kristus.
Maksudnya, ada sebagian pengajarannya yang menekankan keallahan Kristus dan
sebagian yang lain menonjolkan hakekat kemanusiaan Kristus, sehingga para
pembaca perlu menyimak tulisan ini dengan sabar dan berhikmat.

 JUSTINUS MARTIR: KRISTUS ADALAH FIRMAN YANG KEKAL


Justinus lahir dalam keluarga Yunani di Palestina pada awal abad ke-2.
Justinus pada tahun-tahun terakhir dari hidupnya mengajar di Roma. Pada tahun 160-
an ia beserta orang-orang lain ditangkap karena mereka orang kristen. Ia menolak
untuk melepaskan iman kristennya dan menyembah ilah-ilah. Ia menghadapi maut
tanpa goyah dalam keyakinannya akan keselamatan dalam Kristus.

9
Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (Jakarta:
YKBK, 2008), 153
10
Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang: Paguyuban
Amin, 2007), 5

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 5


Justinus dengan tegas melawan penyembahan berhala dan sinkritisme tidak
dipandangnya. Ia lebih baik mati daripada menyembah berhala. Ia juga sangat kritis
terhadap filsafat Yunani mengenai berbagai hal. Walau demikian ia juga
menggambarkan Kristus sebagai yang di luar filsafat Yunani. Tulisan Justinus yang
bersinggungan dengan doktrin Kristologi terekam dalam tulisan Tony Lane berikut
ini.
Kami diajar bahwa Kristus adalah Anak Sulung dari Allah dan kami telah
mengatakan di atas bahwa Ia adalah Firman (atau akal) yang semua orang
mengambil bagian di dalamnya. Mereka yang hidup secara akali (dengan
Firman) adalah orang Kristen, walaupun mereka disebut ateis. Dari orang
Yunani Sokrates misalnya, atau Heraklitus, atau orang-orang lain seperti
mereka; diantara orang barbar (bukan Yunani), Abraham…. Dan banyak lagi
orang yang namanya serta kegiatannya tidak mau kami ceritakan sekarang
karena akan membosankan. Segala yang telah dikatakan dengan benar oleh
siapapun adalah milik kami orang Kristen. Karena, disamping Allah kami
memuja dan mengasihi Firman, yang adalah dari Allah, yang tidak diciptakan
dan yang kebesaranNya tak terhingga; karena Ia telah menjadi manusia demi
kita dan turut menderita bersama kita agar Ia dapat membawa kesembuhan
bagi kita. Sebab, semua penulis-penulis itu dapat menyingkap tabir kenyataan
melalui benih yang ditanam oleh Firman di dalam diri mereka.11
Bagi Justinus, hubungan antara Filsafat dengan Kristus adalah hubungan
antara yang tidak lengkap dengan yang lengkap, antara yang tidak sempurna dengan
yang sempurna. Jadi, walaupun Justinus bersikap positif terhadap latar belakang
Yunaninya, ia tidak terikat padanya. Baginya, Kristus telah cukup dan sempurna
sehingga ajaran Kristen menjadi pengoreksi bagi ajaran filsafat.

 TERTULLIANUS: KRISTUS ADALAH ANAK ALLAH

Quintus Septimus Florens Tertullianus dilahirkan sekitar tahun 160 di


Kartago. Tertullianus orang Kristen pertama yang penting, yang telah menulis dalam
bahasa Latin. Ia adalah Bapa teologi Latin, Barat. Dalam doktrin Kristologi pun ia
sangat dikenal vokal terhadap ajaran-ajaran sesat.
Tertullianus juga sangat mengkritik ajaran Filsafat Yunani yang dianggapnya
sebagai sumber ajaran sesat. Ia menekankan sifat paradoksal dari iman dan kontras
antara agama Kristen dan filsafat. Tertullianus mengatakan bahwa kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus adalah peristiwa yang harus dipercayai. Tertullianus
menulis:
Anak Allah telah disalib. Aku tidak malu karena tindakan itu memalukan.
Anak Allah mati. Hal ini dapat dipercaya karena tidak masuk akal. Ia
dikuburkan dan bangkit kembali. Hal ini pasti terjadi. Karena iman kami, kami
tidak lagi menghendaki kepercayaan-kepercayaan lain. Karena inilah

11
Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1996), 8-9. Mengutip tulisan Justinus Martir yang berjudul “II Apologia”, 13

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 6


keyakinan kami yang terutama; tiada lagi yang perlu dipercaya di samping
iman kami.12
Jadi jelas terlihat jika Tertullianus mencurahkan seluruh hidupnya untuk
membuktikan imannya yang konsisten serta memperlihatkan ajaran sesat yang tidak
konsisten. Kristologi Gnostisisme adalah ajaran yang paling dibantah olehnya.

 EUSEBEUS: KRISTUS ADALAH SUMBER SEGALA SESUATU

Eusebeus dilahirkan di Palestina pada awal tahun 260-an. Ia diingat sebagai


sejarawan, sebagai bapa sejarah gereja. Ia menulis semacam Kronik tentang sejarah
dunia dan juga suatu sejarah tentang Para Martir Palestina di zaman Penganiayaan
Besar (tahun 303-313). Tetapi karyanya yang terbesar adalah Sejarah Gereja, yang
menelusuri sejarah perkembangan gereja dari zaman purba sampai tahun 324. Walau
menghormati kaisar sebagai wakil Allah di atas bumi, dia tetap mengakui keilahian
Kristus sebagai sumber segala hikmat, pemberi kebijaksanaan terhadap kaisar.
Firman, pelindung semesta alam menguasai sorga dan dunia serta kerajaan
sorgawi menurut kehendak Bapa-Nya. Demikian pula kaisar kita yang
dikasihiNya membawa hamba-hamba duniawi-Nya kepada Firman dan
Juruselamat kita, satu-satunya yang diperanakkan Allah, dan membuat mereka
layak menjadi hamba-hamba kerajaan-Nya. Firman yang sudah ada sebelum
alam semesta, pelindung segala sesuatu, memberikan benih hikmat dan
keselamatan kepada murid-murid-Nya. Ia menerangi mereka dan memberi
pengertian tentang kerajaan Bapa-Nya.13
Menurut Eusebeus, Kristus menjadi pusat segala sesuatu yang hidup, dan Dia
adalah sumber segala sesuatu. Dalam bagian ini, ajaran dan doktrin Saksi Yehuwa
pun menjadi obyek tak langsung yang dia bantah.

 ATHANASIUS: KRISTUS ADALAH ALLAH

Athanasius lahir pada akhir abad ke-3. Ia bergabung pada rumah tangga
Aleksander, uskup Aleksandria, dan selang beberapa waktu menjadi diaken. Ia ikut
uskup Aleksander ke Konsili Nicaea. Ketika Aleksander meninggal pada tahun 328,
Athanasius menggantikannya sebagai uskup Aleksandria. Ia memangku jabatan ini
selama 45 tahun dan meninggal pada tahun 373. Hampir seluruh hidup Athanasius
diabdikan untuk melawan Arianisme yang telah dikutuk pada waktu Konsili Nicaea
dilaksanakan. Dalam tulisannya yang dikutip oleh Tony Lane, Athanasius
mengemukakan:
Sekiranya Ia (Firman) hanya makhluk, orang tidak akan beribadah kepada-
Nya dan Ia tidak pula dibicarakan dalam Alkitab. Tetapi kenyataannya adalah,
bahwa Ia adalah turunan sejati dari hakekat Allah yang disembah. Ia adalah
Anak Allah menurut tabiat-Nya dan bukan makhluk. Oleh sebab itu, Ia

12
Ibid, 22
13
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 23

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 7


disembah dan diyakini sebagai Allah. Sinar matahari benar bagian dari
matahari, toh hakekat matahari tidak terbagi atau dikurangi oleh karenanya.
Hakikat matahari adalah lengkap dan sinarnya sempurna dan lengkap. Sinar-
sinar itu tidak mengurangi hakikat terang, namun adalah turunannya yang
sejati. Demikian pula kita ketahui bahwa Anak diperanakkan bukan di luar
Sang Bapa, tetapi dari Allah Bapa sendiri. Allah Bapa tetap lengkap,
sedangkan gambar wujud-Nya adalah kekal serta menjaga persamaan-Nya
dengan Allah Bapa dan rupa-Nya yang tak berubah.14
Arius mendapat perlawanan dan pertentangan keras dari Athanasius yang selama
hampir setengah abad (328-373) menjadi uskup Alexandria. Athanasius mengatakan
bahwa “Kristus adalah Allah sepenuhnya, dan tidak boleh dibedakan dengan Allah
Bapa. Kalau Kristus bukan Allah, maka bagaimana mungkin kita memperoleh
keselamatan?15

 CYRILLUS: KRISTUS ADALAH ALLAH FIRMAN MENJADI


MANUSIA

Cyrillus menjadi uskup di Aleksandria pada tahun 412, menggantikan


pamannya Theophilus. Ketenarannya terutama karena konfliknya dengan Nestorius,
uskup Constantinopel. Cyrillus menentang Nestorius karena perbedaan pendapat yang
mendasar mengenai pribadi Yesus Kristus.
Nestorius mengikuti pendekatan “Manusia-Firman”, artinya ia melihat Kristus
sebagai manusia Yesus yang didiami Allah Firman. Hubungan antara Yesus yang
manusia itu dengan Allah Firman seerat mungkin dan mereka bersatu dalam tujuan
dan kehendak. Namun, walaupun Nestorius berusaha mempersatukan mereka, pada
akhirnya mereka tetap dua oknum. Dalam khotbah-khotbahnya di Konstantinopel
Nestorius menyangkal bahwa Maria theotokos (“melahirkan Allah yang
mengakibatkan Maria menjadi lebih dari Allah). Menurut dia, manusia Yesus yang
lahir dari Maria bukan Allah Firman. Doktrin Kristologi Nestorius ini yang ditentang
oleh Cyrillus.
Inti dari pandangan Cyrillus sangat sederhana. Yesus Kristus bukan manusia
yang didiami atau dipersatukan dengan Allah Firman; melainkan Ia adalah Allah
Firman yang telah menjadi manusia. Doktrin yang diperjuangkan Cyrillus adalah
semata-mata doktrin inkarnasi (penjelmaan) Allah Firman, yang diperanakkan secara
kekal dari Allah Bapa, dilahirkan di dalam zaman dari anak dara Maria sebagai
manusia. Itulah sebabnya Maria adalah theotokos, karena Yesus yang manusia, yang
lahir daripadanya adalah Allah. Kristus bukan gabungan dari Yesus manusia dan
Allah Firman; tetapi “Firman itu telah menjadi manusia” (Yoh. 1:14).16
Kami tidak mengatakan bahwa kodrat Firman berubah dan menjadi daging.
Begitu pula kami tidak mengatakan bahwa Firman diubah dan menjadi

14
Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian 2:24, 33
15
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012), 34
16
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 45

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 8


manusia seutuhnya, yaitu bertubuh dan berjiwa. Yang kami katakan ialah
bahwa Firman, dengan cara yang tak terungkapkan dan diluar pengertian
manusia, secara hypostatis menyatukan diri-Nya dengan daging, dihidupkan
dengan jiwa yang akali dan menjadi manusia. Jadi, Ia yang telah ada sebelum
segala zaman dan dilahirkan dari Sang Bapa, dikatakan telah lahir menurut
daging, dari seorang wanita. Bukanlah maksudnya bahwa kodrat ilahi-Nya
bermula dari Anak dara yang kudus. Tetapi demi keselamatan kita Ia telah
menyatukan diri secara hypostatis dengan tubuh manusia dan lahir dari
seorang wanita dan dikatakan lahir menurut daging. Begitu pula tidak cukup
bagi doktrin yang wajar hanya berpegang pada penyatuan seperti yang
dikemukakan sebagian orang. Sebab Alkitab tidak mengatakan bahwa Firman
mempersatukan diri dengan kepribadian seseorang, akan tetapi bahwa Ia telah
menjadi manusia. Ini artinya tak lain daripada: Ia telah mengambil bentuk
daging dan darah sama seperti kita. Ia menjadikan tubuh-Nya sama seperti
tubuh kita tanpa melepaskan keallahan-Nya.17
Perbedaan Kristologi antara Cyrillus dan Nestorius dapat disimpulkan sebagai
berikut: Nestorius berbicara tentang Yesus dan Allah Firman, sedangkan Cyrillus
percaya bahwa Yesus adalah Firman. Jadi siapakah Yesus itu? Nestorius percaya
bahwa Ia adalah manusia yang dipersatukan dengan firman dengan cara yang unik
dan sempurna. Cyrillus menegaskan bahwa Ia adalah Firman yang menjelma, tetapi
Nestorius menegaskan pendiriannya dengan mengatakan, “Tidak mungkin saya sebut
sebagai Allah bayi yang berumur dua atau tiga bulan.”18 Cyrillus meninggal pada
tahun 444. Bagi gereja Mesir dan banyak kalangan ia selalu dimuliakan sebagai Bapa
Gereja ortodoks pembela doktrin inkarnasi.

 THEODORETUS: KRISTUS ADALAH PRIBADI DENGAN KODRAT


ILAHI

Theodoretus dilahirkan menjelang akhir abad ke 4 di Antiokhia. Ia menjadi


rahib dan pada tahun 423 ia didesak untuk menjadi uskup Kirus, kira-kira 50 mil dari
Antiokhia. Ia seorang teolog dan gembala yang luar biasa. Sumbangan Theodoretus
dalam ilmu Kristologi adalah keyakinannya akan dua kodrat yang dimiliki oleh Yesus
Kristus. Pada awalanya ia menyatakan bahwa Yesus Kristus mempunyai dua kodrat
dan dua hypostasis. Namun kemudian ia beralih pada pandangan yang membedakan
antara hypostasis atau kepribadian-Nya yang satu dan kodrat atau hakikat-Nya yang
dua (yaitu keallahan-Nya dan kemanusiaan-Nya).

Ia berusaha mengambil jalan tengah antara pada satu pihak pandangan yang
membagi Yesus Kristus menjadi dua pribadi atau dua Anak (Anak Allah dan Anak
manusia) dan di pihak lain pandangan yang mengaburkan kedua kodrat menjadi satu.
Pada Konsili Chalcedon ia menolak pandangan Nestorius. Kutipan ini diambil oleh
Tony Lane dari buku yang judul aslinya adalah “Historia Religiosa”.

17
Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex. Et
episcopos Eccl), 271-273
18
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 46

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 9


Saya telah diajar untuk percaya kepada Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus
Kristus, Allah Firman yang menjelma menjadi manusia. Tetapi saya tahu
membedakan antara manusia dan keallahan. Dan saya anggap mencemarkan
kekudusan-Nya kalau Tuhan kita Yesus Kristus yang satu itu dibagi menjadi
dua Anak; begitu pula kalau kita menyetujui yang berlawanan, yaitu bahwa
keallahan serta kemanusiaan guru Kristus adalah satu kodrat. Kedua
pandangan yang ekstrem itu bertentangan satu dengan yang lain, sedangkan di
antara kedua pandangan itu terdapat jalan ajaran-ajaran Injil (Surat 109). Allah
Firman menjadi manusia bukan untuk menjadikan kodrat (ilahi) yang di atas
penderitaan itu menjadi dapat menderita, melainkan untuk menganugerahkan
kepada kodrat yang dapat menderita (yaitu kemanusiaan kita), melalui
sengsara dan kematian-Nya, anugerah kekebalan terhadap derita (Surat 145).19
Tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh Theodoretus pada akhirnya dapat dipakai dan
diandalkan sebagai bahan apologet terhadap ajaran-ajaran sesat karena banyak
karnyanya yang termasuk karya apologia. Saya merasa bahwa doktrin kristologinya
yang mengakui keilahian dan kemanusiaan Yesus Kristus sangat tepat untuk
mengoreksi ajaran Saksi Yehuwa.

 LEO AGUNG: KRISTUS ADALAH ILAHI YANG SUCI


Leo menjadi uskup Roma dari tahun 440 sampai 461 dan dianggap sebagai
salah satu Paus yang terbesar. Ajarannya tentang Kristologi khususnya terdapat dalam
karyanya, “Tomus” yang dia tulis untuk menolak penyesat Eutyches. Eutychianisme
adalah ajaran sesat keempat dan terakhir dari zaman gereja purba tentang pribadi
Yesus Kristus. Arius menolak bahwa Ia adalah Allah sejati. Apollinaris tidak
menerima bahwa Ia sepenuhnya manusia.
Nestorius dituduh membagi-Nya menjadi dua orang - Allah Firman dan Yesus
yang manusia. Eutcyches dituduh mengaburkan kedua kodrat-Nya (keallahan dan
kemanusiaan) menjadi satu serta menciptakan suatu campuran. Kalau cat kuning
dicampur dengan cat biru hasilnya adalah cat hijau, jadi tidak kuning dan tidak biru.
Demikianlah Eutyches dituduh membuat Yesus Kristus menjadi semacam campuran
dari keallahan dan kemanusiaan, suatu tertium quid, “sesuatu yang ketiga” yang
bukan Allah atau manusia, tetapi semacam blasteran.
Dalam Tomus, Leo menyimpulkan seluruh ajaran Barat tentang kristologi
hingga zamannya. Pemahamannya mengenai kristologi berdasarkan pengertiannya
mengenai penyelamatan oleh Kristus. Untuk menyelamatkan manusia, Yesus Kristus
perlu menjadi baik Allah maupun manusia. Kemanusiaan-Nya harus “lengkap dalam
arti bahwa Ia harus sama seperti kita”, tetapi tanpa dosa. Dengan demikian jelaslah
bahwa Ia mempunyai dua kodrat: keallahan dan kemanusiaan. Ketika melawan ajaran
sesat, Leo menulis, “Masing-masing kodrat mempertahankan sifat-sifatnya tanpa
dikurangi sedikitpun”20 Yesus memang kelaparan tetapi toh bisa memberi makan
kepada lima ribu orang. Dalam hal pertama Ia adalah manusiawi, sedangkan dalam
hal kedua Ia bertindak sebagai Allah. Sebagai manusia Ia menangisi sahabat-Nya

19
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 48
20
Ibid, 49

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 10


Lazarus, dan sebagai Allah Ia membangkitkannya kembali dari antara orang mati. Ia
adalah satu oknum tetapi hal itu jangan ditafsirkan salah sehingga mengaburkan
masing-masing kodrat, sehingga tidak boleh ada tertium quid atau “sesuatu yang
ketiga”. Dalam Tomus, Leo menulis:
Anak kekal, satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa yang kekal, lahir dari
Roh Kudus dan dari anak dara Maria. Kelahiran-Nya dalam zaman ini tidak
mengurangi ataupun menambahkan pada kelahiran-Nya yang ilahi dan kekal.
Kelahiran-Nya di dalam zaman sepenuhnya berhubungan dengan karya
pemulihan manusia, yang telah dikelabui oleh Iblis, untuk menang atas
kematian; dan oleh kuasa-Nya sendiri membinasakan Iblis yang memegang
kekuasaan atas kematian. Sebab kita tidak mungkin dapat mengalahkan
pencipta dosa dan kematian kalau Ia yang tidak bisa dicemarkan oleh dosa
atau dikalahkan oleh kematian, tidak mengambil kodrat insani dan menjadi
manusia.21
Dapat kita lihat bahwa Kristologi Leo Agung menegaskan ke-Allah-an dan ke-
Manusia-an Yesus Kristus. Leo Agung menampilkan Kristus sebagai pribadi yang
ilahi dan kekal yang tidak tersentuh oleh dosa. Jika mengamati bagian ini, doktrin
kristologi Saksi Yehuwa pun turut disinggung dan menjadi bahan perbandingan yang
cukup serius.

 ULRICH ZWINGLI: KRISTUS ADALAH JURUSELAMAT YANG


SEJATI

Ulrich Zwingli dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1484 di Wildhaus (Swis).


Ayahnya seorang petani bebas dari daerah pegunungan Toggenburg. Ia juga bekerja
sebagai pemimpin atau kepala pemerintahan di situ. Pada tahun 1506 ia menjadi
pastor Gereja Katolik Roma di Glarus. Sepuluh tahun lamanya (1506-1516) ia bekerja
dalam jemaat itu. Dalam pekerjaannya disitu ia sebagai pemberita Firman tetapi
pernah juga mengikuti dan mengalami kekalahan tentara Swis dari tentara Perancis di
Marignano pada tahun 1513.22 Kemudian pada tahun 1516 ia pindah ke Einsiedeln.
Disini dia mulai mampu membaca Kitab Suci dalam bahasa aslinya dengan
memperdalam pengetahuannya dalam bahasa Yunani. Berikutnya pada tahun 1518, ia
ditempatkan di Zurich sebagai pastor atau rohaniawan, yang pekerjaannya lebih
banyak diarahkan kepada jemaat-jemaat biasa dan disinilah letak keberhasilannya.

Oleh khotbah-khotbahnya yang konsekwen bersifat alkitbaiah dan Kristologis,


maka dalam waktu yang relatif singkat telah terjadi suatu reformasi. Apa yang
Zwingli maksudkan dengan “Pendamaian” sebenarnya telah dia jelaskan dalam
beberapa bagian dari ke-67 dalil yang ia susun untuk disputasi kedua di Zurich (pada
tahun 1523). Di dalamnya Zwingli menulis:
Inti berita Injil adalah, bahwa Yesus Kristus Tuhan kita, adalah Anak Allah
yang sejati, yang telah memberikan kehendak dari Bapa sorgawi kita dan yang
telah menyelamatkan kita oleh ketidak-kesalahanNya serta mendamaikan kita

21
Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut Pijar
22
Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1993), 3

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 11


dengan Allah. Karena itu Kristus adalah satu-satunya jalan yang memimpin
kepada keselamatan untuk semua orang yang pernah ada, yang ada dan yang
akan ada. Sebab Kristus dijanjikan dan dikaruniakan sebagai Pemimpin dan
Kepala dari seluruh umat manusia”23
Lebih lanjut salah satu tokoh Bapa Gereja yang sangat berpengaruh ini menulis.
Kristus adalah satu-satunya Juruselamat dan pengantara antara manusia
dengan Allah, sehingga pengantara orang-orang Kudus tidak perlu. Kristus
adalah kepala Gereja yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Karenanya,
sembahlah Kristus saja, bukan Maria atau orang Kudus lainnya.24
Kristus sebagai Raja dari segala raja dan Tuhan dari segala tuan berada bersama-sama
dengan kita, tetapi secara tersembunyi. Apakah artinya hal itu, kalau ditinjau dari
sudut politik? Artinya ialah, bahwa kuasa kehadiranNya tidak ia sembunyikan lagi
dalam kemanusiaanNya. Yesus yang bangkit dan yang dimuliakan menyatakan ke-
Allah-anNya sebagai Anak Manusia. Hal ini dibenarkan oleh Van Den ketika dia
menulis dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Gereja Asia”

 MARTIN LUTHER: KRISTUS ADALAH TUHAN

Martinus Luther lahir di Eisbelen, 10 November 1483 dilingkungan yang


sangat setia kepada ajaran Gereja Katolik Roma. Pada usia 21 tahun, setelah empat
tahun menjadi mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Erfurtr sesuai dengan cita-
cita ayahnya, ia menghentikan studi lalu menjadi rahib di biara Santo Augustin.
Luther menjadi rahib yang sangat serius dan tekun, didukung oleh kecakapan
intelektual yang tinggi. Melihat hal itu pemimpin biara menugaskannya belajar
teologi. Dua tahun kemudian, 1507, ia ditahbiskan menjadi imam. Dengan cepat ia
menjadi terkemuka di dalam ordonya. Pada tahun 1510 ia diutus ordonya menghadap
Paus di Roma untuk mengurus masalah tertentu menyangkut ordonya.25 Tentang
ajaran Kristologi, Martin Luther dengan tegas memproklamasikan bahwa ke-Allah-an
Kristus tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Martin Luther begitu tegas mempercayai ajaran dan pribadi Yesus Kristus.
Dengan gigih dia memperkenalkan kebenaran-kebenaran Alkitab dan karya Yesus
yang besar melalui penebusan sempurna yang Dia lakukan. Suatu ketika Martin
Luther menyatakan kecintaannya kepada Tuhan dengan mengatakan kalimat, “Aku
tidak akan mati, tetapi hidup dan memberitakan karya-karya Tuhan”26 Tentunya hal
ini bukan tanpa dasar dan alasan.

23
Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya, 26
24
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88
25
Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info Media,
2007), 17-18
26
W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 222

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 12


Luther mengenal betul pribadi Kristus dan apa yang telah Yesus perbuat
bagi manusia. Ucapan Martin Luther yang tentang Kristologi yang singkat tetapi tepat
terlihat ketika dia mengatakan,“Jika Kristus bukan manusia sejati, maka tidak
mungkin Ia mati di kayu salib dan menebus umat manusia. Dan hanya dalam
kemanusiaan Kristus, kita dapat mengenal siapa Allah itu”.27 Pernyataan Luther
mengidentifikasi pribadi Yesus yang sesungguhnya serta memperlihatkan doktrin
Kristologi yang diangkut dari Alkitab.

KRISTOLOGI MENURUT KONSILI-KONSILI


Pentingnya pelaksanaan konsili pada zaman Bapa-bapa Gereja tidak bisa
dibantah lagi. Seluruh teolog setuju jika keputusan-keputusan yang disepakati dalam
setiap petemuan oikumene ini sangat membantu gereja dan umat dalam memahami
ajaran Alkitab. Untuk mengerti mengapa keputusan-keputusan konsili-konsili
oikumenis begitu penting bagi gereja, perlu dijabarkan terlebih dahulu defenisi
“konsili oikumenis”. De Jonge menulis:
Konsili (bahasa Latin “concilium”) berarti rapat untuk merundingkan sesuatu.
Kata yang juga dipakai adalah kata sinode (bahasa Yunani synodos, bahasa
Latin synodus), yang juga berarti “rapat atau pertemuan”. Dalam gereja kuno
istilah ini dipakai untuk menunjuk rapat uskup-uskup untuk merundingkan
perkara-perkara kegerejaan. Konsili atau sinode semacam ini mulai diadakan
sejak paruhan kedua abad ke-2, khususnya untuk membicarakan soal-soal
yang mengancam keesaan. Kemudian mengadakan sinode menjadi kebiasaan
bagi uskup-uskup dalam satu daerah atau propinsi kekaisaran Romawi.28
Pentingnya pelaksanaan Konsili jelas tidak terbantahkan. Itu terlihat dari pengaruh
dan hasil dari setiap konsili yang terbukti mampu untuk menenangkan keributan yang
ditimbulkan para pengajar sesat dan sekaligus menghasilkan rumusan bersama yang
Alkitabiah.

KONSISTENSI KEPUTUSAN KONSILI: MENOLAK KRISTOLOGI SESAT


Keputusan-keputusan yang diambil dalam konsili oikumenis selalu
mengikat seluruh gereja dan biasanya sepakat untuk menolak ajaran-ajaran sesat. Ada
beberapa ajaran-ajaran sumbang yang disanggah dan dilawan oleh keputusan konsili.
Salah satunya adalah doktrin Arius yang merupakan “Ayah kandung” dari ajaran
Saksi Yehuwa.

27
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 88
28
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1994), 2

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 13


Arius mengajarkan bahwa Anak atau Logos itu adalah makhluk Tuhan yang
sulung dan yang tertinggi derajatnya. Ia bukannya dari kekal, melainkan
diciptakan. Logos itu telah datang ke bumi ini selaku Pengajar dan Teladan
bagi segala makhluk yang lain, dengan rela hati Kristus taat sepenuhnya pada
Allah; oleh karenanya Ia diberi kehormatan ilahi.29
Yesus merupakan makhluk yang sempurna, lebih tinggi dari malaikat, tetapi di
bawah Allah (Bapa), dikatakan bahwa Yesus itu Logos dan Hikmat Bapa
tetapi Ia beda dengan Logos yang berada (imanen) di dalam Allah.30
Logos atau Anak, berasal dari Bapa dari kekekalan. Dikatakan, bahwa
peranakanNya (Yesus) itu tak dapat dibandingkan dengan peranakan manusia.
Bapa selaku Bapa, Anak selaku Anak; hubungan antara keduanya
digambarkan sebagai peranakan (filiation). Anak merupakan “Allah yang
kedua” yang dalam arti tertentu adalah lebih rendah daripada Allah Bapa.31
Sedangkan Apollinaris berkata bahwa, “Kristus memiliki tubuh dan jiwa
manusia, namun rohNya bukanlah roh manusia tetapi Roh Ilahi”32 Willem
menambahkan bahwa Apollinaris memakai suatu istilah teknis: Theos sark hophoros,
artinya Allah yang memikul daging. Di dalam diriNya sendiri Allah tidak menderita
tetapi di dalam tabiatNya yang memukul daging, Allah menderita melalui tubuhNya.
Allah tidak makan, tidak menangis, tidak dahaga, namun yang makan, menangis,
dahaga adalah tubuhNya”33. Ajaran ini ditolak oleh Konsili Konstantinopel tahun 381.
Perbedaan-perbedaan doktrin antara Nestorius, Cyrillus, Eutyches, dan tokoh-tokoh
lain akhirnya membawa kesadaran para Bapa Gereja untuk merumuskan teologi yang
oikumene dan berdasarkan pengajaran Alkitab. Berikut adalah pro kontra diantara
segelintir teolog yang dimaksud.

 KONSILI NICAEA: KRISTUS SEHAKEKAT DENGAN BAPA

Konsili Nicea yang digagas oleh kaisar Konstantinus turut memberi


sumbangsih upaya pengenalan akan pribadi Kristus yang benar. Konsili ini diadakan
pada tahun 325 dan dihadiri sekitar 250-318 uskup yang kebanyakan dari Timur
(Gereja Ortodoks Timur). Salah satu rumusan konsili ini menegaskan bahwa “Logos
atau Anak, sehakekat (Yunani: ‘homo-usios’) dengan Bapa.34 Berkhof menambahkan,
“Logos sama sekali sehakekat dengan Allah Bapa; sungguhpun Logos dan Allah
harus dibedakan, tetapi pada hakekatnya mereka satu saja”35

29
Berkhof, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), 53
30
J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York: Harper
& Row, 1978), 226-231
31
Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus, 1991), 57
32
Berkhof, Sejarah Gereja, 57
33
F.D. Wellem, Kamus Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 13
34
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 25
35
Berkhof, Sejarah Gereja, 55

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 14


Theodosius Agung yang naik takhta menjadi kaisar pada tahun 379 pun
menggelar konsili Konstantinopel pada tahun 381 untuk mempertegas kesehakekatan
Kristus dengan Bapa. Konsili ini memutuskan bahwa Anak itu homo-usios dengan
Bapa36. Sehingga dengan demikian keputusan konsili pertama (konsili Nicea 325)
diteguhkan, tetapi dengan pengertian yang lebih terang dan dalam.

Disamping itu, konsili Nicaea diadakan sebagai reaksi atas ajaran-ajaran


Arius. Arius mengatakan bahwa Allah Bapa lebih besar dari Anak Allah, yang pada
gilirannya lebih besar daripada Roh Kudus, suatu doktrin yang dikemudian hari
dipelihara oleh Saksi Yehuwa. Tony Lane menulis:
Arius berpendapat bahwa melalui Putra-Nya Allah menciptakan alam semesta,
tetapi Putra itu hanya ciptaan dari yang tidak ada, bukan Allah. Sebagai
makhluk ia tidak kekal, tapi mempunyai awal. Pernah ada waktu Ia belum ada.
Dengan tepat sekali Arius menunjuk pada kedua pokok ini sebagai pangkal
pertikaian: “Kami dianiaya karena mengatakan bahwa Anak Allah mempunyai
awal…. Begitu pula karena kami mengatakan bahwa Ia diciptakan dari yang
tidak ada. Ajaran Arius kini diteruskan oleh Saksi-saksi Yehova.37

Arius akhirnya ditentang oleh uskupnya, Aleksander. Ia memutuskan


memanggil Konsili Nicaea, yang bersidang pada bulan Juni tahun 325 sampai
akhirnya Konsili mengutuk Arius dan menyusun pengakuan iman anti-Arius, yaitu
Pengakuan Iman Nicaea. Adapun hasil Konsili Nicaea berkenaan dengan doktrin
Kristologi terangkum dalam tulisan Tony Lane berikut.
Arius menafsirkan frasa tradisional “diperanakkan dari Bapa” dengan arti
bahwa Yesus Kristus diciptakan Sang Bapa dari yang tidak ada. Nicaea
meniadakan interpretasi ini dengan menambahkan “yaitu dari hakikat Bapa”.
Arius dan Origenes mengatakan bahwa hanya Bapa adalah “Allah sejati”.
Nicaea menjawab dengan menyebut Yesus Kristus “Allah sejati dari Allah
sejati”. Yesus Kristus “diperanakkan, bukan dijadikan” - Ia adalah Anak
Allah, bukan makhluk. Pembedaan antara pada satu segi anak atau turunan
(dari keberadaan sang Bapa) dan pada lain segi suatu makhluk (yang
diciptakan dari yang tidak ada) mendasari seluruh perselisihan. Masalahnya
dapat disamakan dengan membedakan antara mempunyai anak sendiri dan
menciptakan suatu robot. Yesus Kristus “sehakikat dengan Bapa”. Kata
Yunani homoousios (sehakikat) adalah kata yang paling kontroversial dalam
pengakuan iman tersebut. Ada keberatan-keberatan mengenai pemakaian
istilahnya akan tetapi dalam hal ini dirasakan perlu memakainya, karena
pengikut-pengikut Arius pandai memutarbalikkan semua ayat-ayat Alkitab.
Pada akhir pengakuan Iman Nicaea ini dicantumkan frasa-frasa yang menentang dan
mengutuk berbagai pernyataan Arianus yang pada pokoknya berkisar pada
ungkapannya bahwa Anak Allah mempunyai awal dan diciptakan dari yang tidak ada.

36
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 34
37
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 24

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 15


 KONSILI CONSTANTINOPEL: KRISTUS BAGIAN TRITUNGGAL
YANG ABADI

Pada tahun 379 orang Barat bernama Theodosius menjadi kaisar kerajaan
timur. Ia adalah pendukung Konsili Nicaea yang teguh dan memutuskan untuk
menangani Arianisme secara tuntas. Ia memanggil konsili yang bersidang di
Constantinopel dari bulan Mei sampai Juli 381. Pengakuan Konsili ini tentang
Kristologi adalah “Aku percaya kepada Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah yang
tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman, terang dari terang,
Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan bukan dibuat, sehakikat
dengan Sang Bapa”38 Pengakuan ini mementahkan tiga ajaran sesat seperti
Arianisme, Macedonianisme, dan Apollinaris. Konsili ini menegaskan bahwa Sang
Bapa, Sang Anak, dan Roh Kudus adalah pribadi yang memiliki kemuliaan dan
kebesaran yang sama, ketiganya sempurna dan abadi. Selain masalah diatas,
perbedaan ajaran Nestorius dan Cyrillus menjadi salah satu penyebab diadakannya
konsili ini
Nestorius dilantik menjadi uskup pada tahun 428. Dalam masa jabatannya,
ia bermaksud untuk memperbaharui Gereja dan mengusir ajaran bidat-bidat. Dalam
kampanye untuk mengusir para pengikut Apolinaris, dalam khotbahnya ia menyerang
penggunaan istilah theotokos (bunda Allah) bagi Maria. Menurutnya, lebih baik kata
itu diganti dengan kristotokos (bunda Kristus). Pemahamannya tentang Kristus ialah
bahwa hubungan kedua tabiat Kristus itu tidak begitu erat, misalnya seperti minyak
dengan air dalam satu gelas. Zat-zat itu tidak bercampur, tetapi masing-masing
mempertahankan sifatnya sendiri.
Berbeda dengan Cyrillus yang menganggap hubungan kedua tabiat Kristus itu
sama seperti hubungan antara susu dengan air: sifat khusus air tidak nampak lagi
ketika dicampur dengan susu. Begitu juga sifat-sifat khusus dari kemanusiaan Kristus
menjadi hilang ketika tabiat itu digabungkan dengan keilahian Kristus, sehingga
tubuh Kristus mengambil alih sifat-sifat ilahi. Pendek kata bahwa Nestorius
menekankan kemanusiaan Kristus, sedang Cyrillus menekankan keilahian Kristus.
Eutyches mengajarkan bahwa sebenarnya Kristus hanya bertabiat satu saja.
Kemanusiaan Kristus dipengaruhi atau diisi oleh keilahianNya, sehingga
kemanusiaanNya cuma kelihatannya saja. Jadi Yesus itu bertabiat saja, yakni Ia ilahi
bukan manusia. Inilah monophysit (mono = satu, physit = tabiat). Dengan kata lain,
Eutyches mengorbankan kemanusiaan Kristus dan menekankan keilahian Kristus.
Maka pada tahun 449, patriarch Alexandria, Dioscurus membantu Eutyches lalu
mengadakan “sidang penyamun” di Efesus, bersama rahibnya yang bersenjata
memaksa supaya monophisitisme Eutyches diakui sebagai ajaran ortodoks. Tetapi
Leo I, uskup Roma tidak menyetujui putusan ini.
Konsili Chalcedon menengahi perbedaan pendapat ini dengan menyatakan,
“Kristus bukan bertabiat satu (Alexandria) dan bukan bertabiat dua (Antiokhia),
melainkan bertabiat dua dalam satu oknum. Kedua tabiat ini tidak bercampur dan
tidak berubah (melawan Eutyches), dan tidak terbagi dan tidak terpisah (melawan

38
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 33

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 16


Nestorius).39 Kristus adalah pribadi yang sangat unik dan pribadi satu-satunya yang
pernah ada dan hidup di bumi.
Mengikuti contoh para Bapa yang kudus kita mengaku dengan suara bulat
bahwa Anak yang tunggal, Tuhan kita Yesus Kristus, adalah Allah sempurna
dan manusia sempurna, benar-benar Allah dan benar-benar manusia. Ia
sehakekat (homoousios) dengan Sang Bapa sebagai Allah, dan juga sehakekat
dengan kita sebagai manusia. Ia adalah sama seperti kita dalam segala hal
kecuali dosa. Ia diperanakkan oleh Sang Bapa sebelum segala zaman sebagai
Allah; tetapi belakangan ini demi keselamatan kita, Ia lahir dari anak dara
Maria. Kristus yang adalah Anak, Tuhan dan satu-satunya yang diperanakkan,
diperkenalkan kepada kita dalam dua kodrat tanpa peradukan, tanpa
perubahan, tanpa pembagian, tanpa perceraian. Keutuhan kedua kodrat tidak
hilang dengan adanya kesatuan, malahan sebaliknya: sifat-sifat yang jelas dari
kedua kodrat itu tetap terpelihara. Kodrat itu tak tercerai atau terbagi menjadi
dua oknum, tetapi kedua-duanya adalah satu Anak, satu-satunya yang
diperanakkan, yaitu Allah, Firman dan Tuhan Yesus Kristus, tepat seperti
yang selalu disebutkan oleh para nabi mengenai Dia dan diajarkan oleh Tuhan
Yesus Kristus sendiri.40
Konsili Constantinopel membenarkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah
sepenuhnya (ini melawan Arianisme) dan manusia sepenuhnya (ini melawan
Apollinaris). Tetapi bagaimana Ia bisa menjadi Allah sepenuhnya dan sekaligus
manusia sepenuhnya? Dua jawaban yang salah muncul atas pertanyaan ini. Dari
kelompok Antiokhia majulah Nestorius, yang membagi-bagikan Yesus Kristus
menjadi Allah yang Firman dan Yesus yang menjadi manusia. Ia ditentang oleh
Cyrillus dan dinyatakan salah oleh Konsili Efesus pada tahun 431. Sesudah Nestorius
muncullah Eutyches dari aliran Aleksandria. Ia berusaha mempertahankan keutuhan
Yesus Kristus dengan jalan mengaburkan kemanusiaan-Nya. Ia ditentang oleh Leo
dan dinyatakan salah pada Konsili Chalcedon pada tahun 451.

 KONSILI EFESUS: KRISTUS ADALAH ALLAH DAN MANUSIA


SEJATI

Kaisar Theodosius II memanggil Konsili Efesus untuk mencari penyelesaian


atas konflik antara Cyrillus dan Nestorius. Kelompok uskup-uskup Antiokhia yang
menyokong Nestorius terlambat tiba di Efesus. Cyrillus yang sudah mendapat
dukungan dari Roma, menunggu selama 15 hari lalu mulai dengan Konsili, Nestorius
dipecat. Empat hari kemudian kelompok Antiokhia tiba. Mereka menolak konsili dari
Cyrillus dan mengadakan konsili sendiri dimana Cyrillus dikutuk. Tetapi hanya ada
sekitar 30 uskup kelompok Antiokhia dibanding dengan 200 uskup yang hadir pada
konsili Cyrillus. Akhirnya dua minggu kemudian delegasi dari Barat tiba dan
mensahkan konsili Cyrillus.

Konsili ini dipandang sebagai konsili oikumenes yang ketiga. Rumusan


konsili ini yang bersinggungan dengan doktrin Kristologi pun perlu dicermati.
39
Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja, 38
40
Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani, 52

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 17


Oleh karenanya kami mengaku bahwa Tuhan kita Yesus Kristus, Anak
tunggal Allah, adalah Allah sempurna dan manusia sempurna, terdiri dari jiwa
akali dan tubuh. Ia diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman,
sebagai Allah, dan belakangan ini, demi kita dan keselamatan kita, Ia
dilahirkan dari anak dara Maria sebagai manusia. Sebab ada kesatuan dua
kodrat dan oleh karena itu kami mengaku satu Kristus, satu Anak, satu Tuhan.
Menurut pengertian bahwa kesatuan ini tidak mencampur-adukkan, kami
mengaku bahwa anak dara kudus adalah theotokos (Bunda Allah), karena
Allah Firman menjelma menjadi manusia dan sejak pembuahan-Nya
menyatukan pada diri-Nya bait yang diambil daripadanya (Maria).41
Konsili Efesus semakin memperlihatkan kepada kita bahwa Yesus Kristus
adalah Allah dan manusia sejati yang kekal dan patut dimuliakan dari segala aspek
kehidupan. Dengan demikian, kristologi Saksi Yehuwa semakin tidak mendapat
tempat jika ditinjau dari pandangan ajaran tradisional dan secara oikumene.

 KONSILI CHALCEDON: KRISTUS ADALAH ALLAH YANG KEKAL

Konsili Chalcedon dipanggil oleh Kaisar Marcianus untuk menyelesaikan


persoalan Eutyches yang telah dikutuk oleh Leo. Konsili bertemu di Chalcedon pada
bulan Oktober 451. Konsili ini kemudian dianggap sebagai konsili am atau oikumenis
yang keempat. Rumusan Chalcedon mengutip Pengakuan Nicaea dan Constantinopel.
Sebenarnya ini sudah cukup untuk mengukuhkan ortodoksi, tetapi dengan adanya
ajaran Nestorius dan Eutyches perlu ada batasan yang lebih jelas. Dua dari surat-surat
Cyrillus diterima sebagai penolakan terhadap Nestorianisme; dan Tomus dari Leo
diterima sebagai penawar bagi ajaran Eutyches. Kelantangan putusan konsili ini
terhadap ajaran-ajaran yang lain terlihat dalam tulisan berikut.

Sinode menentang mereka yang mau mengoyak-ngoyakkan rahasia inkarnasi


menjadi dua Anak (ini dituduhkan kepada Nestorius); dan akan memecat
sebagai Imam mereka yang berani mengatakan bahwa keallahan Anak Allah
yang tunggal dapat menderita (Arius dan Eutyches); menentang mereka yang
mengira bahwa ada suatu campuran atau larutan dari kedua kodrat Kristus
(Eutyches); mengusir mereka yang mengira bahwa “rupa seorang hamba”
(kemanusiaan) yang diambilnya dari kita adalah semacam hakikat sorgawi
atau hakikat lain (yaitu bukan insani) dan mengutuk mereka yang percaya
bahwa Tuhan mempunyai dua kodrat sebelum disatukan tetapi hanya satu
sesudahnya (Eutchyes).42
Pengakuan Konsili Chalcedon menegaskan bahwa pribadi Yesus Kristus adalah
Allah sejati dan manusia sejati. Rumusan ini terlihat mengambil bahan dari berbagai
tradisi: tradisi Aleksandria (Cyrillus), tradisi Antiokhia (rumusan penyatuan kembali),
tradisi Constantinopel (Flavianus) dan dari tradisi Barat (Tertullianus dan Leo).
Rumusan ini juga terlihat secara positif adalah penjelasan dari kredo Nicaea dan
Constantinopel, namun tujuan sebenarnya adalah untuk menghantam dan meniadakan

Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani, 47. Mengutip “Rumusan
41

Penyatuan Kembali” dalam Konsili Efesus


42
Ibid, 47

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 18


berbagai ajaran sesat. Jika disimak, isi ajarannya pun pada akhirnya dapat digunakan
untuk menangkis doktrin Saksi Yehuwa yang mengatakan bahwa Kristus itu
diciptakan dan memiliki asal mula. Konsili ini menolaknya dan kembali kepada
keyakinan awal bahwa Kristus adalah Allah yang kekal, Sang Alfa dan Omega.

KESIMPULAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

KRISTUS DI KEKEKALAN MASA LAMPAU

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 19


Kehadiran Yesus secara fisik di dunia ini memang sekitar 2000 tahun yang lalu.
Namun kehadiran Kristus secara fisik bukanlah titik awal eksistensinya. Kekekalan
dan keilahian Kristus tidak dapat dipisahkan. Mereka yang menyangkali kekekalan-
Nya juga menyangkali keilahian-Nya. Apabila keilahian Kristus diakui, maka tidak
ada masalah untuk menerima kekekalan-Nya.
Pentingnya Konsep kekekalan

 Karena Konsep ini berhubungan dengan keilahian-Nya.


 Konsep ini merupakan pintu ke pengertian seluruh wahyu
 Konsep terpenting karena apabila Kristus tidak kekal maka Ia adalah suatu
ciptaan yang berada dalam waktu, dan tidak mempunyai kualitas
kekekalan serta keabadian yang merupakan ciri-ciri Allah sendiri.
 Problema paling penting dalam Kristologi. Menimbulkan penolakan
mendadak dari orang Yahudi terhadap pernyataan Kristus tentang
kekekalanNya (Yoh.8:58)
 Salah satu pertentangan dalam sejarah gereja yang memuncak di Nicea
pada tahun 325 Masehi yang dipelopori oleh pengajaran Arians dengan
konsep bahwa Kristus adalah roh pertama yang diciptakan, dan tidak
kekal.
 Kekekalan Yesus Kristus juga merupakan pernyataan Alkitab.

Bukti-bukti Kekekalan Kristus

 Bukti Eksplisit:

 Yohanes 1:1
Yohanes 1:1 merupakan ayat Alkitab yang sangat saya minati dan itu
sebabnya nats ini menjadi lahan dan dasar pemaparan tesis saya
tentang keilahian Kristus. “Kata “adalah” (inggris: “was”) dalam
kalimat “Pada mulanya adalah Firman” adalah kata yunani hen, dalam
bentuk tenses imperfek yang menekankan keberadaan yang terus
menerus pada waktu yang lampau. Frase itu dapat diterjemahkan “Pada
mulanya adalah Firman yang terus menerus ada.” Artinya Yesus tidak
pernah tidak ada.

 Yohanes 8:58:
Meskipun Abraham hidup 2000 tahun sebelum Kristus, Ia dapat
mengatakan, “sebelum Abraham lahir Aku ada.” Meskipun Yesus lahir
di Betlehem, Ia mengklaim telah ada sebelum Abraham. Tenses yang
dipakai kembali penting untuk diperhatikan. Sebelum Abraham lahir,
Kristus telah dan terus menerus ada. Pernyataan “Aku adalah”, tentu
saja juga menunjuk pada keilahian-Nya dan merupakan klaim
kesetaraan dengan Yahweh. “Aku adalah” merujuk pada Keluaran 3:14
yang mana Allah mengidentifikasikan diri-Nya sebagai “AKU
ADALAH AKU.” Pada Perjanjian Lama

 Ibrani 1:8
Dalam ayat 8, penulis Ibrani memulai suatu seri kutipan dari Perjanjian
Lama. Kata pengantar untuk pernyataan-pernyataan itu adalah “tetapi

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 20


tentang Anak Ia berkata,” jadi, pernyataan yang berikutnya itu adalah
berkaitan dengan Kristus. Oleh karena itu, pernyataan, “Tahta-Mu ya
Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya,” menunjuk pada
kekekalan Kristus.

 Kolose 1:17
Paulus menyatakan “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan
segala sesuatu ada di dalam Dia”, menekankan sekali lagi tentang
kekekalan dan praeksistensi Kristus melalui penggunaan bentuk tenses
waktu sekarang.

 Mikha 5:2
Pernyataan ini menekankan bahwa “yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.” Meskipun Yesus dilahirkan di
Betlehem(nubuat dari ayat tersebut), namun waktu itu bukanlah
permulaan-Nya; Ia telah ada “sejak dahulu kala.” Ungkapan ini dalam
bahasa Ibrani mengandung pengertian waktu yang tak terbatas.

 Yesaya 9:5
Nats yang merupakan nubuatan yang luar biasa tentang inkarnasi
Allah;

1. Penasehat Ajaib
Kata penasehat (counselor) yang ajaib berasal dari kata “Yoetz”
yang artinya seseorang yang memiliki hikmat dan kemampuan
ilahi untuk menilai dan meneropong menembusi peristiwa-
peristiwa yang ada sehingga melihat kehendak Allah dan
penerapannya (Yes.11:2; 1Kor.1:30). Sedangkan kata ajaib
(wonder) berasal dari istilah “peleh” yang berarti suatu rahasia
besar. Jadi sebagai penasehat ajaib Ia sanggup melihat dan
menembusi suatu rahasia besar Allah yang akan dilaksanakan-
Nya sesuai dengan kehendak Allah.

2. Allah yang Perkasa(Mighty God)


Berasal dari kata “El-Gibbor”. El; berasal dari kata Elohim dan
menunjukkan hakekat pribadinya (sifat-sifat ilahiNya) dan
selalu dipakai sebagai nama Allah. Jadi mesias yang akan
datang dianggap sebagai Allah-Manusia yang perkasa.

3. Bapa Yang kekal (Everlasting Father)


Istilah Ibraninya “Abi -ad”. Seharusnya lebih tepat dikatakan
Bapa, pemiliki kekekalan. Namun yang dibicarakan disini
adalah Mesias yang akan datang yaitu pribadi kedua tritunggal.
Ia menguasai zaman. Dari padaNya waktu menjadi kenyataan.

4. Raja Damai (Prince of Peace)


Bahasa Ibraninya “Sarshalom”. Istilah ini dipakai juga dalam
Zakaria 9:10; Kol.1:20; Ef.2:14 dan hal ini menyatakan bahwa
Mesias yang akan datang itu adalah Raja Damai.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 21


 Bukti Tidak Langsung

 Asal mula surgawi Kristus membuktikan eksistensi kekal-Nya. Yohanes


3:13 menekankan bahwa Kristus “turun dari Surga,” Apabila Kristus
datang dari surga maka Betlehem tidak dapat menjadi awal mula-Nya.
Ayat ini mengindikasikan bahwa Ia tinggal di surga sebelum datang ke
bumi, oleh karena itu, Ia adalah kekal.

 Karya prainkarnasi Kristus membuktikan eksistensi kekelan-Nya.


Yohanes 1:3 mengatakan bahwa Kristus menciptakan segala sesuatu
(semua di sini adalah suatu penekanan). Apabila ia menciptakan segala
sesuatu maka Ia haruslah kekal

Pra-eksistensi Kristus

Praeksistensi Kristus berarti bahwa Ia telah ada sebelum dilahirkan atau


keberadaan Yesus sebelum penjelmaan atau pra-inkarnasi. Praeksistensi mesti
terlebih dahulu dibuktikan dengan kekekalan Yesus Kristus, karena
pernyataan kekekalan melebihi pengertian bahwa Dia mungkin diciptakan di
masa lampau sebelum penciptaan dunia.

Doktrin ini telah diterima sejak Konsili Nicea.43 Pernyataan itu semakin
diteguhkan dengan memandang hubungan Yesus Kristus dengan tritunggal.
Oleh sebab itu ada hubungan yang penting antara ketuhanan Yesus dengan
konsep tritunggal, dalam konteks keberadaan-Nya pra-Inkarnasi.

 Bukti-bukti Pra-Eksistensi Kristus

Bukti-bukti yang menyokong konsep pra eksistensi dari Kristus banyak


sekali sehingga mustahil menyangkal bukti-bukti itu tanpa menyangkal
ketepatan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Bukti-bukti kuat tersebut
adalah;

 Asalnya yang Surgawi (Yoh.3:13 dan 31)


Nats tersebut menyatakan asal dari Kristus yang surgawi, sehingga
memberikan kesaksian pada pra-eksistensinya.

 KaryaNya sebagai Pencipta (Yoh.1:3; Kol.1:16, dan Ibr.1:2)


Jika Kristus terlibat dalam penciptaan, maka tentu saja Dia harus ada
sebelum penciptaan.

 Kesaksian Yohanes Pembaptis (Yoh.1;15, 30)

43
Konsili Nicea; yang diselenggarakan di Nicaea, Bithynia (sekarang İznik di Turki), dan
yang dihimpunkan oleh Kaisar Romawi Konstantinus Agung pada tahun 325, merupakan Konsili
Ekumenis yang pertama dari Gereja Kristiani, dan hasil utamanya adalah keseragaman dalam doktrin
Kristiani, yang disebut Kredo Nicea. Dengan diciptakannya kredo ini, terbentuk suatu preseden bagi
konsili-konsili umum (ekumenis) para uskup (sinode-sinode) untuk menciptakan pokok-pokok
pernyataan iman dan kanon-kanon ortodoksi doktrinal— guna mewujudkan kesatuan iman bagi seluruh
umat Kristiani. Ditulis dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Konsili_Nicea_I, diakses tanggal 6 Februari
2012.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 22


Ay. 15; Supremasi dan excellensi (keunggulan) Kristus, dilahirkan dan
berada. Dia telah ada sebelum aku. Yohanes dilahirkan sebelum
Yesus, tetapi ia mengaku bahwa Yesus telah ada sebelum dia.
Supremasi dan keberadaanNya.

Ay. 30; Merupakan penjelasan tentang ayat 15.

 Hubungan-Nya dengan Allah (Yoh.1:18)


Ay. 18; di atas Pangkuan Bapa. Intimasi dan kenikmatan kasih. Ada
kata kerja ‘to be” dalam bentuk present artinya inkarnasi tidak
mengurangi kesatuannya yang intim dengan Bapa. Dialah satu-satunya
yang memanifestasikan Bapa. Yohanes 1:18
Yesus mengaku bahwa Ia memiliki kemuliaan yang sama dengan Bapa
sebelum dunia ada (Yoh.17:5) dan Paulus juga menyatakan bahwa
Kristus memiliki sifat yang sama dengan Allah (Flp.2:6).
Supaya pesan ini semakin jelas, ada baiknya mempelajari makna kata “Pros”
dalam Yohanes 1:1.

makna ”pro.j to.n qeo,n” terhadap keilahian ”lo,goj”

Kata ” pro.j“ berarti bersama-sama dengan” berasal dari kata (face to


face) yang dalam pikiran Yunani berarti satu kesatuan. Kata ini menunjukkan bahwa
Kristus yang adalah Firman itu bukan saja ada terus menerus di masa lampau yang
tidak terbatas atau kekal. Kata ini juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah.
Artinya, keseluruhan wahyu Allah itu ialah bahwa Firman yang adalah Kristus itu
kekal adanya, karena Ialah Allah itu sendiri. Namun demikian, makna-makna lain dari
kata depan “pro.j” masih dapat dilihat dari beberapa sudut pandang.

 Relasi Yang Intim Antara lo,goj dan qeo.j.

Yohanes 1:1b berbunyi ”kai. o` lo,goj h=n pro.j to.n qeo,n(


kai. qeo.j h=n o` lo,goj“ (kai ho logos en pros ton Theon: dan
Firman itu bersama-sama dengan Allah). Apakah artinya kata “pros” pada
ayat tersebut? Ada banyak penjelasan mengenai hal ini, termasuk dikalangan
beberapa pakar Perjanjian Baru. Murray berpendapat dan memberikan
empat kemungkinan makna dari kata itu. a) berbicara kepada, b) mengenai
hal-hal ini, c) menunjukkan posisi, sama dengan makna kata “para”, d)
adanya relasi atau komunikasi.”44 Sedangkan Schnackenburg lebih sepakat
dengan pilihan c, yaitu dimengerti seperti kata “para” yang berarti “posisi”.45
Pendapatnya ini di dasarkan atas petunjuk dari Yohanes 17, dimana di dalam
doa-Nya sebagai Imam Besar, Tuhan Yesus melihat ke belakang kepada
kemuliaan yang pernah Ia miliki dengan (para) Bapa sebelum keberadaan
dunia (Yoh. 17:5).
44
Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference to Jesus
(Baker: Grand Rapids, Mi, 1992), 55
45
Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York: Cross Road,
1990), 234

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 23


Pengertian yang lebih tepat dari arti kata “pros” mungkin pilihan d (relasi
atau komunikasi). Artinya kata sandang “pros” itu tidak sekedar dipahami sebagai
posisi, tetapi lebih baik dimengerti sebagai “Logos berada dalam persekutuan yang
aktif dengan Allah” Karena digunakan bagi pribadi Allah, kata “pros” tersebut
menunjukkan persekutuan internal yang kekal dalam diri Allah. Miller menyetujui
pandangan ini dan berkata bahwa, “kata “pros” dengan kasus akusatif sering
menyampaikan suatu relasi pribadi.

Sebenarnya, dalam Inji, kata “pros” jauh lebih banyak digunakan dalam
kaitannya dengan relasi antar pribadi dibandingkan dengan makna lainnya. Dan
dalam Injil Yohanes, hal yang sama hampir selalu digunakan”46 Dengan kata lain, kata
“pros” tersebut memberikan gambaran tentang kedekatan Logos dengan Allah dan
persekutuan yang harmonis antara Logos dan Allah. Kanagaraj menambahkan
bahwa, “Logos yang kekal adalah Logos yang ada dalam persekutuan dengan Allah
sebelum segala sesuatu diciptakan, ini mencerminkan kemulian-Nya.”47. Relasi yang
harmonis ini memperlihatkan bahwa sejak awalnya Yesus Kristus bersama-sama
dengan Allah.

 Persekutuan Yang Kekal Antara lo,goj dan qeo.j.

Perhatikan bahasa Yunani dan terjemahannya ke dalam bahasa Inggris


berikut. καὶ (and) ὁ λόγος (the Word) ἦν (was) πρὸς (toward/ fellowship with) τὸν
(the) θεόν (God). Sang Logos, dengan definite article, dijelaskan telah mempunyai
persekutuan/ bersama-sama (fellowship) bersama dengan Sang Theos (dengan
definite article) juga dalam konteks “in the beginning”. Sebelumnya telah dijelaskan
bahwa Logos dalam Yohanes adalah Elohim (Pencipta) yang dalam terjemahan LXX
menggunakan ὁ θεὸς (nominative-subject).

Logos (Firman) adalah Theos tetapi sekarang Yohanes mengatakan bahwa


Sang Logos atau Sang Firman (The Word) sejak pada mulanya, bersekutu dengan The
God (Sang Allah). Pertanyaan penting adalah, “apakah Yohanes inkonsisten dengan
Penjelasan sebelumnya? Disinilah penggunaan definite article menjadi sangat
signifikan. Logos, dengan definite article, adalah Pribadi yang eksis sejak kekal dan
Theos, dengan definite article, juga adalah Pribadi yang sudah eksis pada waktu
Logos eksis. Keduanya sudah eksis sebelum Logos menciptakan segala sesuatu.

Dapat dikatakan bahwa “The God dan The Word” adalah 2 Pribadi yang
telah eksis sebelum segala sesuatu ada. Kata πρὸς secara umum memiliki arti “to,
toward, with”. Konteks penggunaan kata ini secara umum terbagi menjadi 3 bentuk
pemakaian, yaitu:

(1). with the genitive to the advantage of, necessary for Ac.

46
L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp, 1981),
75
47
J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its Background, 291-
292

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 24


(2). With the dative near, at, (Mrk. 5:11; Lk 19:37; John 18:16
(3). With the accusative. Dalam Yoh 1:1 kata πρὸς digunakan dengan
accusative (τὸν θεόν), namun penggunaan dengan accusative masih
memiliki 7 bentuk pengertian salah satunya adalah dalam menjelaskan
relasi.
Secara spesifik dan teliti, Yohanes menempatkan kata πρὸς (with the
accusative in company) untuk menunjukkan bahwa Logos dan Theos eksis bersama-
sama sejak pada mulanya dan bukan saja eksis, tetapi Logos dan Theos berada dalam
suatu persekutuan yang khusus. Hal ini didukung oleh bentuk penggunaan yang
sama dalam bagian Alkitab yang lain, seperti contoh dalam Markus 6:3, “auvtou/
w-de pro.j h`ma/j“ (saudara perempuan bersama kita); Markus 14:49,
“h;mhn pro.j u`ma/j evn“ (Aku berada di tengah-tengahmu), dan 2 Korintus
5:8, “pro.j to.n ku,rion” (tetap menetap pada Tuhan).

Dalam eksistensi yang kekal tersebut lo,goj bersama-sama dengan


qeo.j dalam persekutuan yang khusus dan kekal. Adanya persekutuan antara “The
Word” dan “The God” menunjukkan bahwa keduanya berbeda (dapat dibedakan).
Tetapi lo,goj sama dengan qeo.j dalam satu hal yakni ke-Allah-an. lo,goj
dan qeo.j adalah “God” yang mengacu pada kesamaan esensi, yakni esensi Allah.

KESIMPULAN : . . . . . . . . . . .

KRISTUS DI DALAM PERJANJIAN LAMA


Pernyataan tentang Yesus Kristus di dalam Perjanjian Lama merupakan suatu
latar belakang yang terpenting bagi Kisah Perjanjian Baru. Pada umumnya, garis
besar pernyataan ilahi mengenai Yesus Kristus dalam Perjanjian Lama mencakup
KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 25
gelar-gelar-Nya, pekerjaan-Nya sebagai pencipta, pekerjaan-Nya sebagai pemelihara
dan pelaksana tindakan Allah, kegiatan-Nya terutama sekali dengan umat Israel, dan
banyak “theophani” (Penampakkan diri Kristus di Perjanjian Lama, tipologinya, serta
nubuatan Perjanjian Lama tentang Kristus. berikut adalah nama-nama Allah dalam PL
yang ditujukan kepada Kristus
ELOHIM

Perjanjian lama mencatat beberapa bukti yang mengatakan tentang Yesus sebagai
Elohim, diantaranya sebagai berikut;

 Mazmur 82:6. Bila dibandingkan dengan Yohanes 10:32-36, maka terlihatlah


argumentasi Yesus mulai dari hal yang kecil kepada hal yang besar atau
penting untuk menyatakan bahwa Ia haruslah Allah (Elohim) itu.

 Yesaya 40:3. Menunjukkan bahwa Yesus yang dijanjikan Allah dinantikan


umat Israel dipanggil sebagai Yahweh dan Elohim, sekaligus bandingkan hal
ini dengan Lukas 3:4-6, dimana peringatan diberikan untuk menyediakan jalan
bagi kurios (Yahweh) dan “segala manusia akan melihat keselamatan yang dari
Theos (Elohim ay.6)

 Yesaya 9:5-6. Nubuatan tentang penjelmaan-Nya, Ia disebut sebagai Allah


(Elohim) yang perkasa.” Ternyata bahwa Elohim PL sama dengan Theos PB.
(Band.Rom.15:6; Ef.5:5,20; 2 Pet.1:1).

YAHWEH

Dengan membandingkan nats-nats Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru terbukti


dengan pasti bahwa Kristus dari Perjanjian Baru memakai gelar Yahweh atau
Tuhan dalam Perjanjian Lama. Fakta ini sudah lama dikenal oleh ahli-ahli Teologi
konservatif. Nama ini dipergunakan baik oleh pribadi-pribadi dari tritunggal
maupun oleh tri tunggal sendiri sebagai keseluruhan.

Pernyataan tersebut, tampak pada bukti-bukti Alkitab Perjanjian Lama di bawah


ini:

 Zakharia 12:10b. Yang berbicara adalah Yahweh, dan uraianNya terang


sekali dikenakan kepada Kristus: “mereka akan memandang kepada dia
yang telah mereka tikam.” (sama halnya dengan uraian dalam Wahyu 1:7).

 Yeremia 23:5-6. Kristus dinyatakan sebagai “TUHAN keadilan kita”


(band.1 Kor.1:30), perbandingan yang serupa terdapat dalam bagian-bagian
lain Alkitab seperti missal Mazmur 68:18, dengan Efesus 4:8-10, Mazmur
102:12,25-27 dengan Ibrani 1:10-12; Yesaya 6:5 dengan Yohanes 12:41.
Kristus adalah Tuhan atas bait Allah (Mal.3:1, bdg Mat.12:6; 21:12-13),
dan Tuhan atas hari sabat (Mat.12:8)

ADONAI

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 26


Nama yang umum dari Allah di dalam Perjanjian Lama ini berarti Tuhan. Sering
dipakai sebagai Tuhan (ilahi) maupun sebagai Tuan (manusiawi). Walaupun bukan
gelar khusus dari Kristus di dalam Perjanjian Lama, namun ini dipakai dalam
MAzmur 110:1 untuk menunjukkan pribadi kedua dengan jelas: “Demikianlah
Firman TUHAN (Jehovah) kepada tuan (Adonai) Ku: Duduklah di sebelah
kananKu, sampai ku buat musuh-musuh Mu menjadi tumpuan kakiMu.”

Nubuatan ini menunjuk kepada kemenangan mutlak Kristus atas musuh-musuh-


Nya dan dikutip berkali-kali sebagai digenapkan di dalam Kristus oleh Perjanjian
Baru (Mat.22:44; Mark.12:36; Luk.20:43; Kis.2:34-35; Ibr.1:13; 10:13).

Kata Adonai di Perjanjian Baru, sepadan dengan kata “Tuhan” (Kyrios). Gelar ini
mempunyai tekanan bahwa Yesus Kristus adalah sebenarnya Tuhan dan tuan atas
segala manusia dan malaikat.

MALAIKAT YAHWEH (The Angel Of Yahweh)

Inilah gelar penting yang diberikan kepada Kristus dalam Perjanjian Lama ketika
Ia menampakkan diri sebagai malaikat TUHAN. Sebagai salah satu penampakkan
diri yang utama, dan karena beberapa banyak alasan, penampakkan diri ini
meneguhkan fakta bahwa Kristus sudah ada sebelumnya (praeksistensi), dan
menyatakan pelayanan Allah kepada manusia pada zaman Perjanjian Lama.
Beberapa bukti melandasi bagian ini:

 Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai Allah:

 Kejadian 16:7-13. Dikala berbicara dengan Hagar, malaikat Yahweh ini


dinyatakan sebagai Allah.
 Kejadian 22:15-18. Peristiwa pengorbanan Ishak oleh Ibrahim, malaikat
Yahweh ini dinyatakan sebagai Tuhan (band.dengan ayat-ayat sebelumnya
11-14).
 Kejadian 48:15-16. Allah itu ....sebagai malaikat yang...”

 Malaikat Yahweh dinyatakan sebagai pribadi yang berbeda dari Yahweh,


yakni sebagai anggota tritunggal. Sebagai buktinya lihatlah:

 Kejadian 24:7,40. Yahweh dijelaskan sebagai menutus MalaikatNya, yaitu


pribadi yang lain.
 Zakaria 1:12-13. Dimana jelas bahwa malaikat Yahweh
memanggil/berbicara dengan Yahweh.

 Malaikat Tuhan (Yahweh) tentunya adalah pribadi kedua dari tritunggal.


Tampak pada bukti-bukti demikian;

 Yesus Kristus adalah Allah yang kelihatan dalam PB. Allah maupun Roh
dinyatakan sebagai tidak kelihatan. Dalam upacara pembaptisanNya suara
Bapa terdengarlah dari surga,
 Ternyata juga bahwa malaikat Yahweh itu tidak pernah lagi menampakkan
diri-Nya sesudah inkarnasi Yesus Kristus.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 27


 Adanya fungsi yang sama di antara Malaikat Yahweh dan Yesus Kristus,
yaitu diutus Allah Bapa untuk menyatakan kehadiran Bapa dalam bentuk
yang kelihatan, untuk melindungi dan menyelamatkan umatNya dan
menghakimi manusia.

KRISTUS DALAM THEOPHANI

Theophani berasal dari dua kata yunani yang adalah “Theos” yang berarti
Tuhan dan “Phaino” yang berarti penampakkan diri. Dengan demikian
Theophani dapat dipahami sebagai penampakkan diri Tuhan. Perjanjian Lama
seringg menggunakan kata ini untuk menunjukkan kepada penampakkan
Kristus, dalam wujud malaikat maupun manusia.

 Wujud Nyata Theophani:

 Malaikat Tuhan. Bentuk penampakkan Kristus dalam Perjanjian Lama


yang paling sering digunakan. Menunjuk kepada pribadi Kristus
sebelum inkarnasi. (Kej.16:7-13; 21:17-19;22:11-18; Kel.3:2). Dalam
Kejadian 32:24-32 juga mengatakan bahwa Yakub sedang bergumul
dengan Allah.

 Manusia. Ada kalanya dalam Perjanjian Lama, Kristus juga


menampakkan diri dalam wujud manusia. Sebagai contoh dalam
Kejadian 18:1-13 dan Yosua 5:13-15.

KRISTUS DALAM TIPOLOGI

Tipologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu Typos yang berarti “cap yang
berfungsi sebagai sebuah contoh atau pola”. Dan Logos yang artinya Firman
(sama dengan Kristus). Pada umumnya gabungan kata ini diterjemahkan
dengan teladan. Jadi tipologi adalah suatu gambaran dalam Perjanjian Lama
tentang Pribadi an Karya Kristus di masa yang akan datang.

 Bentuk Tipologi Kristus

Beberapa bentuk dalam Alkitab yang dipakai untuk menjadi tipologi


Kristus. Diantaranya adalah tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, korban-
korban, benda-benda,Hari-hari besar, Kota-kota perlindungan.

 Tokoh-tokoh Alkitab

 Adam. Tipe penting tentang Kristus yang diakui oleh Alkitab.


Beberapa ayat menegaskan hal tersebut; Roma 5:14, 1 Korintus
15:45-47.

 Habel. Sebagaimana Habel dibunuh oleh Kain, yang melambangkan


dunia, demikian juga Kristus dibunuh.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 28


 Ishak. Dari segi kelahirannya, sama-sama merupakan mujizat sejati.
Dalam Kejadian 22 pengorbanan Ishak di gunung Moria
membayangkan kematian Kristus.

 Yusuf. Keduanya ditolak sebagai pemimpin saudara-saudaranya


(Kej.37:8; & Mat.21:37-39). Jubah keduanya dirampas (Kej.37:23
& Mat.27:35). Keduanya menjadi korban kesepakatan jahat dan
diletakkan dalam lobang kematian (Kej.37:18 & Mat.26:3-7).

 Melkisedek. Dalam Kejadian 14 Melkisedek sebagai raja Salem


mempersembahkan roti dan anggur sebagai imam Allah yang maha
tinggi dan memberkati Abraham sesudah Abraham kembali dari
mengalahkan Raja-raja. Alkitab mencatat bahwa Abraham
memberikan perpuluhan dari semua yang ia dapat kepada
Melkisedek. Kemudian di dalam Mazmur 110:4 dinubuatkan bahwa
Kristus akan menjadi imam yang kekal menurut Melkisedek. Kedua
bagian kitab ini dibicarakan dalam Ibrani 5-7.

 Harun. Sebagai seorang imam Harun dipanggil untuk memangku


jabatan yang suci itu (Ibr.5:4), sebagaimana Kristus yang adalah
imam (Ibr.5:5-6).

 Musa. Oleh pemilihan Allah menurut kedaulatanNya, keduanya


dipilih menjadi juru selamat dan pelepas (Kel.3:7-10; Kis. 7:25).

 Yosua/Yusak. Keduanya memiliki nama yang sama Yusak adalah


“yang menyelamatkan” (Ibrani) dan Yesus (Yunani). Yusak
menyelamatkan umat Israel setelah Musa.

 Daud. Daud adalah tipe dari Kristus, berkaitan dengan pekerjaannya


sebagai gembala, kemudian menjadi raja.

 Peristiwa yang Menjadi Tipologi Kristus

 Pakaian Adam dan Hawa. Allah menyediakan pakaian pembungkus


dosa dan akibatnya yang memalukan (Band. Kej.3:32 dan
Why.19:8). Melambangkan kematian Kristus yang berkuasa
menutupi ketelanjangan dari dosa dan memberikan penutup
kebenaran melalui penumpahan darah Kristus.

 Penyelamatan dalam Bahtera. Sebagaimana Allah menyelamatkan


dan memelihara Nuh dan keluarganya dalam bahtera, demikian juga
kristus menyelamatkan umatNya dari hukuman dosa.

 Pembebasan Dari Mesir. Keluarnya orang Israel dari Mesir, Paskah,


penyelamatan di laut, merupakan gambaran dari penyelamatan oleh
Kristus pada umatNya.

 Perhentian di tanah perjanjian. Ini menggambarkan perhentian


orang beriman di dalam Kristus.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 29


 Perayaan-perayaan dan Lembaga-lembaga

 Korban. Imamat 7:11; Kejadian 44:4; 22:7


 Keimaman PL (Ibr.7:24; 8:1-5; 5:1-4).
 Perayaan-perayaan. Imamat 23 mencatat ada 7 perayaan;
paskah,Roti tak beragi, buah-buah sulung, tak makan roti, terompet,
hari penebusan, hari raya tabernakel.
 Kota-kota perlindungan. Ada 6 kota tempat pengungsian pembunuh-
pembunuh tak sengaja (Bil.35; Ul.19:1-13; Yosua 20).

 Benda-benda yang merupakan tipologi Kristus

 Tabernakel, pribadi, pengorbanan, penyembahan, pengadaan


keselamatan dan aspek-aspeknya misalnya roti, lilin, tabut, ruang
maha suci, dll.
 Tongkat Harun (Bil.17 dan Ibr.9:4)
 Ular Tembaga (Bil.21:5-9 & Yoh.3:14-16).
 Batu Karang (Kel.17:5-7 & 1 Kor.10:4)
 Bahtera Nuh (Mat.24:37-38; Luk.17:26-27; Ibr.11:7; 1Pet.2:5-9)

KRISTUS DALAM NUBUATAN PERJANJIAN LAMA

Perjanjian Lama kaya dengan Nubuatan-nubuatan sekitar kehidupan Tuhan


Yesus. Pengharapan akan datangnya Mesias48 dalam kehidupan Israel adalah
pokok nubuatan dari Kitab Kejadian sampai Maleakhi. Berbagai nubuatan
mengenai kelahiran, kehidupan, kematian dan kebangkitan Mesias digenapkan
dalam Perjanjian Baru. Masih banyak nubuatan yang berhubungan dengan
kehidupan Yesus yang belum tergenapi, tetapi harus diakui bahwa tidak ada
Nubuatan yang tidak akan digenapi.

Dalam Perjanjian Lama ditemukan dua jenis utama dari Nubuatan tentang
Mesias.
Pertama; Nubuatan tentang Mesias secara umum. Nubuatan ini adalah
nubuatan yang diungkapkan dalam bahasa yang hanya dapat digenapkan oleh
Mesias sendiri. Sebagai contoh dapat dilihat dalam 1 Samuel 2:35 yang
mengatakan “Aku akan mengangkat bagiku seorang imam kepercayaan, yang
berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan
baginya keturunan yang teguh setia, sehingga Ia selalu hidup di hadapan orang
yang kuurapi.”

Walaupun penggenapan nubuat ini dipenuhi oleh Samuel, namun mempunyai


penggenapan lain di luar Samuel dan menunjuk kepada penggenapan akhir di
dalam Kristus. Baik keimaman Samuel maupun garis keturunannya telah
berakhir, tetapi keimaman kekal yang dinubuatkan ini akan sepenuhnya
digenapi di dalam Kristus.

48
Istilah Mesias berasal dari kata “messiah” (Ibrani), yaitu suatu transliterasi bahasa
Aram dari “magchah” yang berarti mengurapi. Istilah yang sama artinya dalam Perjanjian Baru adalah
“Khristos” atau Kristus yang berarti “yang diurapi”

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 30


Kedua; Nubuatan tentang Mesias secara pribadi. Hal ini sering ditemukan
dalam Perjanjian Lama dan dapat diketahui dari istilah-istilah khusus. Dalam
Yesaya 7:14 sebagai contoh. Mesias diketahui dari istilah yamg tidak biasa
dipakai”imanuel” yang artinya “Allah menyertai kita”bagian itu secara
istimewa membicarakan tentang Mesias yang akan datang.

NUBUAT TENTANG KRISTUS DI PERJANJIAN LAMA

TOPIK NUBUAT AYAT


Garis Keturunan Kelahiran dan Anak Dara Kejadian 3:15
Kristus Keturunan Sem Kejadian 9:26
Keturunan Abraham Kejadian 12:2
Keturunan Ishak Kejadian 17:19
Keturunan Yakub Kejadian
Keturunan Yehuda 25:23;28:13
Ketururnan Daud Kejadian 49:10
2 Samuel 7:12-16
Kelahiran Kristus Cara Kelahiran Yesaya 7:14
Tempat Kelahiran Mikha 5:2
Kehidupan Kristus Pendahulu-Nya Yesaya 40:3
Misi-Nya Yesaya 61:1
Pelayanan-Nya Yesaya 53:4
Pengajaran-Nya Mazmur 78:2
Presentasi-Nya Zakharia 9:9
Penolakan-Nya Mazmur 118:22
Kematian Kristus Kematian yang Menyakitkan Mazmur 22
Kematian yang Kejam Yesaya 52-53
Kemenangan Kristus Kebangkitan-Nya Mazmur 16:10
Kenaikan-Nya Mazmur 68:19
Pemerintahan Kristus Raja yang berdaulat Mazmur 2
Dari Yerusalem yang ditinggikan Mazmur 24
Dengan Otoritas Pemerintah Yesaya 9:6-7
Dalam Keadilan yang Damai Yesaya 11
Untuk Restorasi yang Penuh Sukacita Yesaya 35:1-10

PENGGENAPAN NUBUAT TENTANG KRISTUS

TOPIK NUBUATAN PL PENGGENAPAN PB


Keturunan Abraham Kejadian 12:2 Matius 1:1; Galatia 3:16
Keturunan Yehuda Kejadian 4910 Matius 1:2
Keturunan Daud 2 Samuel 7:12-16 Matius 1:1
Kelahiran dari Anak Dara Yesaya 7:14 Matius 1:23
Tempat lahir Betlehem Mikha 5:2 Matius 2:6
Pendahulu: Yohanes Yesaya 40:3 Maleakhi 3:1 Matius 3:3
Raja Bilangan 24:17 Mazmur 2:6 Matius 21:5
Nabi Ulangan 18:15-18 Kisah Para Rasul 3:22-23
Imam Mazmur 110:4 Ibrani 5:6-10
Menanggung Dosa Dunia Mazmur 22:1 Matius 27:46

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 31


Diolok-olok Mazmur 22:7,8 Matius 27:39,43
Tangan dan Kaki dipaku Mazmur 22:16 Yohanes 20:25
Tidak ada tulang yang Patah Mazmur 22:17 Yohanes 19:33-36
Serdadu Membuang Undi Mazmur 22:18 Yohanes 19:24
Doa Kristus Mazmur 22:24 Matius 26:39; Ibrani 5:7
Buruk Rupa Yesaya 52:14 Yohanes 19:1
Disesah dan Mati Yesaya 53:5 Yohanes 19:1,18
Kebangkitan Mazmur 16:10;22:22 Matius 28:6; Kis.2:27-28
Kenaikan Mazmur 68:18 Luk. 24:50-53 Kis.1:9-11

 Nubuat Tentang Silsilah Kristus

Dari pernyataan secara umum menyempit sampai dengan pernyataan yang


bersifat khusus. Kejadian 3:15 dinyatakan akan adanya Mesias, dalam
Kejadian 4:25 dinyatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Set.
Selanjutnya Kejadian 6:9 dinyatakan melalui keturunan Nuh, kemudian
menunjuk pada keturunan Abraham. Lebih jelas lagi dinyatakan dalam
Kejadian 17:19 yakni melalui keturunan Ishak . Kemudian lebih spesifik
lagi yaitu melalui Yakub (Kej.28:14), kemudian melalui Yehuda
(Kej.49:10).

Dalam 2 Samuel 7:12-13 dinyatakan melalui Boaz, Obed dan Isai. Daftar
yang lebih lengkap dapat ditemukan dalam silsilah Yesus yang terdapat
dalam Matius 1:2-16 & Lukas 3:23-38. Dari sejarah silsilah itu dapat dilihat
pengajaran tentang kepastian dan kekuasaan kehendak Allah di satu pihak
dan rongrongan setan di lain pihak. Bandingkan misalnya Kejadian 3:6 dan
3:15 ataupun kejadian 48 dan 4:24.

 Kelahiran dari Anak Dara

Kejadian 3:15 dikenal sebagai protoevangelium karena itu adalah nubuat


pertama (Khabar baik) tentang Kristus. “Aka nada permusuhan antara
setan dengan Mesias, hal itu dinyatakan dengan frase “benih perempuan”
hanya berbicara tentang Maria dan menunjuk pada kelahiran anak dara;
Mesias lahir dari Maria saja. Matius 1:16 juga menekankan frasa ini
“dari siapa” (yunani; hes), suatu kata ganti relative feminine,
menekankan Yesus dilahirkan tanpa partisipasi Yusuf.

 Garis Keturunan Sem

Pada waktu menyebutkan nama secara khusus “Tuhan, Allah dari SEm”
Kejadian 9:26 “menyatakan pemeliharaan agama yang benar di antara
keturunan Sem. Garis keturunan Sem pada akhirnya akan membawa
berkat pada garis keturunan dua anak yang lain dari Nuh.Kemudian
secara lebih spesifik nama “Tuhan” (Yahweh) digunakan “dalam rangka
menunjuk pada wahyunya dan pada institusi untuk penebusan manusia.
Pernyataan “Allahnya Sem” juga mengusulkan “Bahwa Allah akan

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 32


memelihara kemakmuran Sem dalam hubungan yang sangat khusus,
dimana Ia berkenan untuk menyatakan kehendak-Nya kepada mereka.

 Garis Keturunan Abraham

Dalam Kejadian 12:2 Allah berjanjipada Abraham, “Aku akan


....membuat namamu besar”, Pernyataan itu mengusulkan bahwa Mesias
akan datang dari keturunan Abraham dan “di dalam kamu semua
keluarga di bumi akan diberkati.” Matius 1:1 dan Galatia 3:16
menafsirkan bahwa janji ini (lihat juga Kej.3:15) telah digenapi dalam
Kristus.

 Garis Keturunan Ishak

Allah akan mendirikan kovenan-Nya dan memenuhi janji-Nya melalui


keturunan Ishak (Kej.17:19)

 Garis Keturunan Yakub

Garis berkat mesianik lebih dipersempit dimana berkat itu tidak akan
mengalir melalui Ismael, tetapi melalui Yakub (Kej.25:23; 28:13).
Bilangan 24:17 menekankan bahwa seorang penguasa akan datang
melalui keturunan Yakub. Ia akan menghancurkan musuh, serta
memiliki kekuasaan (ay.19 dan lihat Rom.9:10-13).

 Garis Keturunan Yehuda

Kejadian 49:10 meneguhkan Mesias (sebagai Raja) berasal dari suku


Yehuda. Mesias, dari suku Yehuda, akan memiliki “tongkat kerajaan.”
Raja memegang tongkat kerajaan pada waktu Ia berbicara di hadapan
public; dan pada waktu ia duduk di atas tahta, maka ia meletakkan
diantara kakinya serta mencondongkan kea rah dirinya. Ayat ini juga
menjelaskan bahwa Yehuda akan mempertahankan suatu garis keturunan
“sampai Shiloh datang,” Shiloh ditafsirkan secara beragam: sebagai
sebutan bagi Mesias yang berarti “manusia Damai”; Mesias sebagai
pembawa damai. Mesias akan menjadi manusia pendamaian (Lihat
Mzm.72:7; 122:7; Yer.23:6; Za.9:10); Frasa “sampai Shiloh tiba” dapat
diterjemahkan “sampai Ia datang kepada milik kepunyaannya, dan
semua orang akan taat kepada Nya menekankan pemerintahan Mesias
atas bangsa di dunia dalam kerajaan milenial.

 Garis Keturunan Daud

Mesias akan berasal dari keturunan Daud (2 Sam.7:12-16). Dalam janji


ini kepada Daud (ay.16), Tuhan mengindikasikan keturunanNya (mesias)
akan memiliki kerajaan yang kekal (“rumah”); Ia akan memerintah
(“tahta”) atas bangsa (“Kerajaan”), dan pemerintahan-Nya akan “kekal”.
Mazmur 89 menjelaskan lebih panjang lebar tentang janji ini.

 Nubuat Tentang Kelahiran Kristus

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 33


 Caranya yang adalah sebuah tanda untuk raja Ahaz yang tidak percaya.
Nubuat tersebut berkenaan dengan kelahiran Kristus lewat seorang
perawan Maria. Dari ketujuh pemuculan kata “alma” dalam Perjanjian
Lama tidak pernah ditujukan kepada seorang perempuan yang telah
hilang keperawanannya.
 Tempat kelahiranNya (Mik.5:1, Mat.2:4-6). Sebegitu pasti, sampai-
sampai para ahli taurat dan imam-imam bisa dengan mudah menasehati
orang Majus.

 Nubuat Tentang Kehidupan Kristus

 PendahuluNya. Dalam Yesaya 40:3 itu menunjuk kepada Yohanes


Pembaptis untuk mempersiapkan kedatangan Kristus (Mat.3:3;
Yoh.1:23).
 Kehidupan-Nya memenuhi tiga jabatan; Mesias yang akan datang itu
dalam kehidupanNya memenuhi fungsi sebagai Nabi, Imam dan Raja.

 Nabi: Ulangan 18:15-18. Musa telah menubuatkan kedatangan


seorang Nabi, dan nubuatan tersebut hanya cocok digenapi oleh
Yesus Kristus (Yoh.1:21; 4:29; 5:46; 6:14; 8:28; 14:24; Kis. 3:20-
23).
 Dalam 1 Samuel 2:35, menubuatkan akan datangnya seorang imam.
Nubuat ini hanya dapat digenapi secara penuh oleh Kristus.
Demikian juga nubuatan dari MAzmur 110:4 dan yang dikutip oleh
Ibrani 5:6, jelas hanya digenapkan dalam Kristus.
 Nubuatan mengenai jabatan Kristus sebagai Raja, dapat ditemukan
dalam Zakharia 6:13; Kejadian 49:10. 2 Samuel 7:12-16 bandingkan
dengan Lukas 1:31-33.

 KehidupanNya sebagai juru selamat. Mesias adalah juru selamat dan


pelepas telah dinubuatkan. Mulai dari protoevangelium dalam kejadian
3:15. Ayub 19:25 menyatakan pengharapannya kepada Tuhan yang
adalah penebusnya. Dalam Yesaya 5:3, merupakan nubuatan yang
paling populer mengenai pekerjaan penyelamatan Kristus.

 Kehidupan Kristus sebagai batu penjuru dan Fondasi. Nubuatan


tersebut dapat ditemukan dalam Yesaya 24:14-18; Kejadian 49:24 dan
dibandingkan dengan 1 Korintus 7:10. Selanjutnya dalam Mazmur
118:22, Yesaya 8:14; Zakaria 4:7 dapat dibandingkan dengan Kis. 4:11;
Roma 9:33; Efesus 2:20; 1 Petrus 2:6-8.

 Kehidupan Kristus akan ditandai dengan banyak mujizat. dinyatakan


dalam Yesaya 35:5-6. Sebagai perbandingan kita dapat melihat
Yohanes 5:36.

 PengajaranNya. Mazmur 78:2 memprediksikan bahwa Kristus akan


mengajar dalam bentuk perumpamaan, ia akan menyatakan kebenaran-
kebenaran yang tadinya tersembunyi (Mat.13:15)

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 34


 PenolakanNya. Mazmur 118:22 mendeklarasikan bahwa Kristus akan
ditolak. Kristus yang disebut sebagai batu Penjuru yang menopang
semua bangunan, akan ditolak oleh orang Yahudi (Mat.21:42). Yesaya
29:13 mengatakan bahwa bangsa itu akan taat kepada Kristus hanya di
bibir saja, bukan ketataatan yang sejati (Mat.15:8-9). Zakharia 13:7
mendeklarasikan bahwa Kristus akan ditinggalkan oleh semua teman-
Nya pada saat krusial (Mat.26:31). Digabungkan dengan Yeremia 18:1-
2; 19:1-15; 32:6-9 dan Zakharia 11:12, 13, para nabi PL
memprediksikan bahwa Kristus akan dijual dengan tiga puluh keping
perak (Mat.27:9-10).

 Nubuatan Tentang Kematian Kristus


Panorama nubuatan tentang kematian Kristus terdapat di dalam banyak nats
Perjanjian Lama, namun yang penting ialah Mazmur 22 dan Yesaya 53.
Yesaya 53, Yesaya 52:13-15 (Yes.52:14; 53:5,7,9,10), Mazmur 22:2,6-
9,16,17,19), nats-nats lain dalam Mazmur 34:21; 35:11; 41:10; 50:6. Dan
dapat dibandingkan dengan pernyataan Kristus (Mat.12:38-42; 16:21;
17:22-23; 20:18-19; 26:31; Mrk.8:31; 9:31; 10:32-34; Luk.9:22; 44; 18:31-
33; Yoh.12:32-33).
 Nubuat Tentang kebangkitan Kristus

Petrus mengaplikasikan pengharapan Daud di Mazmur 16:10 kepada


Kristus di Kisah Para Rasul 2:27-28, mengindikasikan bahwa ayat-ayat ini
menubuatkan bahwa Kristus akan bangkit (Kis.2:24 dan seterusnya);
sebenarnya bagian ini berbicara tentang kebangkitan Kristus (Kis.2:31; lihat
Kis.13:35). Mazmur 22:23 diaplikasikan pada Kristus secara tipologi dalam
Ibrani 2:12 dimana setelah kebangkitan, Kristus mengekspresikan pujian
untuk kebangkitanNya.
Selain dari nubuatan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru kita
menemukan ayat-ayat yang melengkapi nubuatan sebelumnya melalui
pernyataan Yesus kristus sendiri. Diantaranya; Matius 12:38-40; 16:21;
17:9,23: 20:19; 26:32; 27:63; Markus 8:31; 9:9; 10:33-34; Lukas 9:22;
18:33; Yohanes 2:19-21

 Nubuat Tentang Pemerintahan Kristus

Sejumlah bagian ayat-ayat dalam Perjanjian Lama menunjuk pada masa


depan pemerintahan Kristus di Kerajaan Millenium di atas bumi. Mazmur 2
menjelaskan pengangkatan Kristus sebagai raja di Yerusalem, serta
memerintah atas bangsa-bangsa di dunia (Mazmur 2:6-9).
Selanjutnya Mazmur 24:7-10 menyatakan kemenangan, dan kembalinya
sang Raja dengan kemenangan memasuki Yerusalem. Yesaya 9:6-7
menjabarkan Kristus sebagai putera Allah dalam pemerintahanNya.
Yesaya 11:1-16 mengindikasikan pemerintahan Kristus akan dijalankan
dengan adil (ay.1-5), pemerintahan yang damai (ay.6-9), dan pemerintahan
itu akan memerintah Israel yang dipulihkan serta bangsa-bangsa di dunia
(ay.10-16).

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 35


KRISTUS DALAM SOTERIOLOGI PERJANJIAN LAMA

Dalam Perjanjian Lama, keselamatan sering disajikan sebagai suatu kelepasan


kolektif daripada merupakan masalah individu. Dalam banyak contoh, Allah turun
tangan untuk melepaskan umatNya dari bahaya atau penindasan, dan hal ini
dianggap satu fase keselamatan.
Keselamatan juga dipandang secara eskatologis (= yang akan terjadi di masa
depan) sebagai kelepasan di masa depan ketika Kristus kembali. Tetapi
bagaimanapun juga, tidak kurang kesaksian pribadi dari orang-orang Perjanjian
Lama bahwa keselamatannya bersifat sekarang dan perseorangan.
Penebusan yang dinubuatkan itu adalah obyek harapan dari orang-orang kudus
Perjanjian Lama sebagaimana digambarkan dalam pernyataan Ayub, “tetapi aku
tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu” (Ayb.19:25)

Salah suatu pernyataan yang indah sekali tentang rahmat dan kasih Allah ketika di
taman Eden, sebelum Ia mengumumkan hukuman ke atas Adam dan Hawa, Allah
bisa jadi Anak Allah itu sendiri menjanjikan bahwa keturunan perempuan itu akan
meremukkan kepala ular (Kej.3:15). Inilah secercah sinar pengharapan di tengah-
tengah kegelapan dosa dan kegagalan manusia. Allah mempunyai satu jalan
keselamatan. Yang dimaksud dengan keturunan perempuan itu ialah suatu nubuat
tentang kelahiran Anak Allah.

Kepada Adam dikatakan sangat jelas bahwa pengharapannya terletak di dalam


Anak perempuan yang akan datang ini, bahwa melalui anak ini keselamatan akan
terbit bagi manusia dari Allah.

KESIMPULAN: . . . . . . . . . .

INKARNASI YESUS KRISTUS (KENOSIS)


Seperti yang diutarakan oleh Dr. Chris Marantika bahwa inkarnasi merupakan
penyataan tertinggi Allah, di mana Ia yang transenden, dalam takhtaNya yang kudus,
menjadi imanen dalam tubuh insani. Inkarnasi Tuhan Yesus Kristus juga bukti utama

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 36


yang merupakan inti kekristenan. Singkatnya, seluruh susunan teologia Kristen
bergantung pada inkarnasi Kristus ini.

 Pengertian Inkarnasi
Asal katanya dari bahasa latin yaitu “In Carne” yang dalam bahasa Yunaninya
adalah “en sarki” yang artinya “dalam daging”. Meskipun kata inkarnasi itu sendiri
tidak terdapat dalam Alkitab, namun komponen kata tersebut (dalam dan daging)
tampak pada tulisan Yohanes yang mengatakan bahwa “Firman telah menjadi
daging” (Yoh. 1:14), yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai manusia,
tetapi dalam bahasa Yunani “daging”. Maksud dari pernyataan tersebut adalah
bahwa Yesus mengambil rupa manusia bagi dirinya sendiri. Ia tidak memiliki
kemanusiaan sampai saat kelahiran, karena dinyatakan bahwa Tuhan menjadi
manusia (egeneto; menjadi Yoh.1:14). Meskipun demikian, kemanusiaan-Nya
adalah tanpa dosa. Bandingkan dengan 1 Yohanes 4:2, 2 Yohanes 7 dan Roma 8:3.
 Cara Inkarnasi

 Hal awal yang harus diingat dalam inkarnasi bahwa itu merupakan sesuatu
yang sudah dinubuatkan. Artinya inkarnasi itu sudah dinubuatkan, dimana hal
itu dinyatakan oleh Yesaya akan kedatangan Anak Allah dalam daging
(Yes.7:14). Walaupun ini merupakan bagian yang sangat ditolak oleh
kelompok liberal, akan tetapi harus ditegaskan bahwa penolakan tersebut
merupakan pertentangan terang-terangan terhadap Alkitab. Sebab mereka
menganggap bahwa inkarnasi adalah mitos. Yang benar adalah bahwa kenosis
itu adalah Kristus menghampakan diri-Nya dengan jalan: diselubungkannya
kemuliaan ke Allahan-Nya, pembatasan diriNya melalui penyaliban sebagai
manusia, tidak dimanfaatkanNya beberapa sifat kesempurnan keilahianNya
waktu di dunia. Inkarnasi ini yang disalah pahami oleh Saksi Yehuwa

 Dalam Matius 1:16 dikatakan: “Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria,


yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.” Penggunaan kata ganti feminine
dari kata “hes (of whom) dalam bahasa Yunani menunjukkan bahwa
kelahiranNya dari Maria saja dan tidak dari Yusuf.

 Filipi 2:5-11; selain dari sebuah nasehat yang dinyatakan oleh Rasul, juga
didalamnya mengandung perkenalan terhadap sebuah konsep penghampaan diri
Kristus yang paling tegas dari seluruh data Alkitab.

 Ayat 6 ; menyatakan bahwa Kristus berada “dalam rupa Allah.” Dalam


bahasa inggris diterjemahkan “Existing in the Form Of God”. Kata yang
dipakai bagi istilah “dalam” atau “exiting” bukanlah istilah umum “en’
bentuk verb to be (adalah), melainkan menggunakan kata “huparkhon”
(keberadaan). Kata ini memiliki bentuk present yang diterjemahkan “dulu
ada dan sekarang terus ada.” Dan bentuk participle yang artinya “dulu ada
di masa lampau dan terus menunjukkan keberadaan di masa kini”
 Ayat 6-8; menyatakan bahwa Kristus tidak berusaha mempertahankan
keberadaan itu, tapi ia rela menghampakan diri-Nya. Kata mengosongkan
dalam istilah Yunani (ay.7) menggunakan kata “kenosis” dan kata ini utama
sekali secara detail dapat dipahami demikian:

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 37


 Ekenosen; Konsep ekenosis berasal dari kata “ekenosen” (aorist, dari
kata kerja “keneo”..mengosongkan terdapat juga dalam Rm.4:14; 1
Kor.1:17; 9:15; 2 Kor.9:3. Mengosongkan sebenarnya kurang tepat.
Tetapi dalam versi KJV agak tepat sebab itu berarti Yesus
menghampakan diri dari manifestasi keilahianNya “made himself
nothing”
 Labon; Dari kata “lambano” yang berarti telah mengambil “taking”.
Bentuknya adalah “strong aorist” yang berarti sekali dimasa lampau,
dalam konteks ini Ia menambahkan bentuk manusia tanpa mengurangi
sesuatu.
 Morphe: “rupa” “form” (ay6-7) morpheme adalah bagian terkecil
mempunyai arti dan nilai intrinsic. Sifat intinya (esensial).
 Homoiomati; “sama dengan” dalam rupa sifat-sifat serta tindakan-
tindakan manusia.
 Schemati; “keadaan”. Lebih menunjukkan pada bagian luarnya atau
refleksi-refleksi yang dialami karena pemilikan bentuk/rupa/sifat hakiki
kemanusiaan misalnya rasa lelah, rasa haus, dan lapar.
 Arti Seluruhnya; “pembatasan” manifestasi keilahian, penambahan sifat
hakiki kemanusiaan, manifestasi dalam satu pribadi.” Istilah ini harus
dipahami secara menyeluruh supaya pengenalan terhadap Kristus
menjadi baik

 Tujuan Inkarnasi

 Untuk menyatakan diri Allah kepada manusia (Yoh.1:18)


 Untuk memberikan suatu teladan bagi kehidupan kita (1 Pet.2:21)
 Untuk menghancurkan Perkerjaan Setan (1 Yoh.3:8)
 Untuk menyediakan korban bagi dosa manusia (Ibr.10:1-10)
 Untuk memenuhi Perjanjian Kepada Daud (Luk.1:31-33)

 Keadaan Tubuh Inkarnasi

 Keilahian yang tidak luntur ; ada pembatasan diri. Berikut adalah ayat-ayat
Alkitab yang memperlihatkan keilahian Kristus pada saat berinkarnasi.
Keilahian Anak dinyatakan secara terang-terangan (Yoh 1:1; 20:28; Rm. 9:5;
Flp. 2:6; Tit. 2:3). Nama Ilahi digunakan (Yes. 9:5; 40:3; Yer 23:5; Yl. 2:23; 1
Tim 3:16). Sifat-sifat ilahi dikenakan-Nya (Yes. 9:5; Yoh. 1:1,2; Why. 1:8).
Melakukan karya-karya ilahi (Yoh. 1:3;10; Kol. 1:16; Ibr. 1:2; Yoh. 3:35; Ef.
1:22).
 Kemanusiaan yang sempurna adalah aspek yang ditambahkan (Luk. 2:52; Ibr.
2:14; 1 Yoh. 4:2-3; Mat. 26:38)
 Kedua sifat terjalin menjadi satu selama-lamanya, kinipun di surga Ia memiliki
kedua sifat itu. TubuhNya diubah menjadi tubuh kebangkitan (mutunya).

 Pendapat-Pendapat yang salah mengenai Inkarnasi Kristus

 The absolute dualistic type. Pendapat ini membedakan antara immanent


attributes (sifat-sifat imanen) dan Trancedent attributes (sifat-sifat absolute
yang tak terbatas). Menurut penganutnya, sifat-sifat absolut seperti

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 38


kemahahadiran, kemahatahuan, dan kemahakuasaan Kristus dilepaskan waktu
menjadi manusia. Salah satu tokohnya adalah Athanasius

 The absolute metamorphic. Menurut pendukungnya, sifat-sifat Ilahi Yesus


ditanggalkan waktu menjelma dan sedikit demi sedikit diperoleh kembali pada
umur dua belas (12) tahun. Gess adalah pendukung ide ini.

 The absolute semi metamorphic type. Pandangan ini mengatakan bahwa


keilahian Yesus diubahkan dengan cara disamarkan. Adapun tujuannya ialah
agar dapat menampakkan bentuk Allah dalam wujud manusia, dari
kepribadian yang kekal ke dalam kepribadian temporal. Hal ini jelas
menunjukkan penyangkalan terhadap keilahian Yesus Kristus.

 The real but relative type. Pendapat ini mengatakan bahwa Kristus masih
sungguh-sungguh Allah tetapi beberapa unsur kepribadian-Nya sudah
dikurangi. Kristus dianggap mengurangi pengalamannya ke dalam kesadaran
kemanusiaan. Ada penyerahan keilahian untuk tunduk ke bawah
kuasa/pengaruh kemanusiaannya sehingga Ia terbatas sebagai manusia.
Kesimpulan singkat: Kitab suci mencatat bahwa inkarnasi adalah fakta sejarah,
Yesus pernah ada dan bergiat dalam sejarah manusia. Inkarnasi tidak menghilangkan
keilahian-Nya melainkan hanya penambahan kemanusiaan.

KESIMPULAN: . . . . . . . . . . .

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 39


KEILAHIAN KRISTUS

Untuk meneguhkan bahwa Kristus adalah Allah tidaklah berarti hanya mengatakan
bahwa Ia “seperti Allah”. Kristus secara mutlak setara dengan Bapa dalam pribadi dan
karya-Nya. Kristus adalah ilahi yang tidak dapat dikurangi. Sebuah serangan pada
keilahian Yesus Kristus merupakan suatu serangan pada dasar kekristenan.

 Bukti-bukti Alkitab akan keilahian Kristus

Pembuktian Keilahian Kristus dalam Alkitab tampak pada beberapa pokok-pokok


yang sangat dekat dengan eksistensi-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dibagi atas
beberapa aspek.

 Keilahian Terpancar dari sebutan-Nya

 Kristus disebut Allah

Ini adalah gelar yang paling menggelitik banyak orang. Yohanes secara tegas
mengatakan bahwa Yesus adalah Allah (Yoh.1:1,14,18). Setelah melihat
kebangkitan Kristus, dan luka-lukanya diperlihatkan, Tomas mengaku
“Tuhan dan Allahku” (Yoh.20:28). Kesaksian Rasul Paulus berkata bahwa
“Kristus adalah Allah yang harus dipuji” (Rm.9:5), dan merupakan
“penyataan kemuliaan Allah yang maha besar (Tit.2:13)

 Kristus disebut Anak Allah

 Dapat dikatakan bahwa diantara semua istilah tentang Yesus, istilah Anak
Allah yang sering secara otomatis diucapkan oleh orang-orang Kristen
namun yang paling dikaburkan artinya.

 Istilah “Anak Allah-lah” yang menyebabkan Yesus ditentang dan hendak


dibunuh. Sebab istilah Anak Allah bagi orang Yahudi berarti sederajat
dengan Allah (Yoh.5:17-18). Ia hendak dibunuh karena mengatakan
demikian. Dianggap menghujat Allah.

 Perjanjian Baru membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Roma 1:3-
4, Yesus ditetapkan sebagai Anak Allah di dalam kuasa-Nya; 2 Korintus
1:19, Efesus 4:13, Ibrani 4:14, Ibrani 6:6, Yohanes 3:18; 5:20, Roma 15:6;
2 Korintus 1:3.

 Kristus disebut Logos

 Logos dalam Pengertian Yudaisme


Orang Yahudi segan menyebut nama Allah, bila mereka ingat pribadiNya
yang maha suci dan maha tinggi. Itulah sebabnya, istilah-istilah seperti
“tangan Allah” , “kaki Allah” dianggap terlalu mendekati keadaan
kemanusiaan. Karenanya dala targumus mereka mengganti istilah-istilah
tadi dengan “memra”, yang artinya Firman. Contoh dalam Ulangan 33:27,
kata “tangan yang kekal” diterjemahkan dengan “memra”, Keluaran 19:7

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 40


semestinya Firman adalah El (Allah), tetapi digunakan istilah memra. Jadi
akhirnya istilah “memra”, “Firman Allah”terdapat berates-ratus kali dalam
Targumus. Umumnya istilah tersebut mengganti ungkapan-ungkapan, yang
mengandung pengertian nama Allah dan kegiatan Allah. Jadi Memra atau
Firman Allah pada umumnya berarti pribadi Allah sendiri.

 Logos dalam Pengertian Helenisme


Dalam pemikiran Yunani, logos adalah akal dan bicara. Kegiatan-kegiatan
alam semesta ini tentu ada sesuatu kekuatan atau poros yang berada dibalik
itu semua. Mereka beranggapan kekuatan atau poros itu adalah logos. Jadi
logos adalah akal, sebab musabab, sumber dimana semua kegiatan ala mini
bergantung padanya.

 Logos dalam Pengertian Philo


Seorang tokoh filsafat Yahudi yang berupaya menyatukan paham logos
orang Yahudi dan Yunani. Menurut Philo, Logos itu adalah sebagai “image
Allah”. Dalam pengertian yang unik logos itu adalah sebagai jembatan
antara Allah dan manusia. Logos adalah alat Allah dalam penciptaan dan
merupakan akal Allah yang tertempa di alam semesta. Dengan demikian
logos dapat mengemudikan ataupun dapat menggenggam dan mengikat
bumi, sehingga merupakan suatu kesatuan. Logos adalah imam agung
dimana melalui logos itu Allah berkomunikasi dengan manusia.

 Makna Penggunaan Logos bagi Yesus


Yesus adalah Firman (Yoh.1:1,18). Yaitu suatu komunikasi antara Allah
dan manusia yang telah berwujud satu pribadi. Keseluruhan sabda Allah
yang sudah, yang sedang, dan yang akan datang diwujudkan oleh manusia
yang bernama Yesus. Yesus adalah akal dan pikiran Allah. Perasaan Allah,
Pikiran Allah, Kehendak Allah, hati Allah sudah berinkarnasi menjadi satu
pribadi dan rupa intinya adalah kasih. Kalau dicermatiyang tercermin dalam
Yohanes 1:1-18 tentang penggunaan logos bagi Yesus, bahwa Dia adalah
penguasa dan pencipta, pernyataan atau perwakilan diri Allah, perantara
dan pemelihara, serta hikmat Allah.

 Kristus disebut Tuhan

 Dari semua sebutan Yesus, sebutan Tuhan adalah yang paling sering dan
secara luas digunakan, dengan pengertian teologis yang penting. Pemakaian
istilah ini berkembang secara berangsur-angsur.

 Istilah Yunani “Kyrios” (kurios) menurut pengertian dunia Yunani. Gereja


menemukan istilah itu dengan pengertian yang agung dalam dunia Gerika.
Langkah pertama adalah kita mempelajari penggunaan istilah dalam paham
sekuler.

a. Pengertian Kekuasaan (Penguasaan dalam segala aspek kehidupan).


Kyrios adalah istilah Yunani yang paling banyak mengandung
pengertian kekuasaan. Diantaranya:

1. Penguasa dalam keluarga, yaitu kuasa Bapa dalam keluarga.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 41


2. Biasa digunakan bagi pemilik sejumlah harta kekayaan yang tak
dapat diganggu gugat.
3. Tuan sebagai lawan kata budak; bagi budak-budak. Kurios adalah
kuasa tertinggi dari segala sesuatu, bahkan lebih tinggi dari Raja dan
Dewa sekalipun.
4. Orang yang memiliki kuasa untuk membuat keputusan, misalnya
komandan atau panglima perang, hakim yang berhak menjatuhkan
hukuman mati atau keputusan apa saja apabila hukum yang ada
tidak jelas atau tiada hukum untuk memutuskan suatu perkara.
5. Digunakan bagi yang tidak dapat dirubah atau dirombak/ditiadakan.
Suatu keputusan resmi yang tak dapat diganggu gugat, suatu
perjanjian yang harus dipenuhi, suatu peraturan yang tak dapat
dipersalahkan.
6. Menyatakan penguasa atas nilai-nilai moral yang luhur. Istilah ini
digunakan untuk melukiskan orang-orang yang kehidupan moralnya
luhur, dan tidak membolehkan nilai-nilai moral yang rendah
memasuki kehidupannya. Orang yang menjauhkan diri dari
minuman keras.
7. Penguasa tertinggi dalam pemerintahan, misalnya ketua dewan
ekklesia di Athena.

b. Sebutan yang mengandung pengertian dan kasih.

1. Sama dengan Sir, istilah sehari-hari yang digunakan untuk


menyambut orang yang kita hormati atau kasihi (Mat.21:30).
2. Dipakai pada surat seperti “ibu(kurios) tercinta” atau ayahku dan
kuriosku.

c. Istilah bagi kaisar romawi. (Kaisar romawi dipanggil Tuhan/Kurios).


Secara teori ini tidak mungkin karena pemerintahan romawi bersifat
demokratis namun perkembangan pemakaian tersebut dimulai dari
bagian Timur yang biasanya mengungkapkan penguasaan di atasnya dan
berangsur-angsur meresap dalam seluruh kekaisaran Romawi.

d. Dewa/Dewi dipanggil dengan istilah Kurios, terutama dalam


kepercayaan-kepercayaan Timur. Zeus dipanggil sesuatu termasuk
menyelamatkan dari bahaya. Jadi kurios mengandung juga pengertian
penguasa ilahi.

e. Kyrios dalam septuaginta adalah terjemahan dari istilah Yehovah atau


Yahweh, nama yang suci bagi tiap orang Yahudi yang berbahasa
Yunani, istilah Kurios selalu dipakai bagi nama Allah.

 Kyrios Dalam Perjanjian Baru.

a. Pemakaian Yang sungguh berarti manusia biasa;


1. Pemilik kebun anggur dan anak-anaknya disebut kurios (Mat.20:8,
21:40, Mark.12:9, Luk.20:13,15; 19:33.
2. Majikan/tuan dipakai kurios (Mat.6:24).

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 42


3. Hamba tidak melebihi tuannya (Yoh.13:16; 15:20; Hamba dalam
Yoh.15:15).
4. Pemilik Harta benda Gal.4:1
5. Suami dalam hubungannya dengan istrinya. Ibrahim adalah Kurios
bagi Sara (1 Pet.3:6).
6. Majikan-majikan dunia ini harus ingat bahwa mereka mempunyai
majikan di surga. Majikan/tuan  kurios (Ef.6:9; Kol.3:22; 4:1).
7. Panggilan kepada Pilatus oleh orang-orang Yahudi (Mat.27:63).

 Pemakaian yang menunjukkan keilahian dalam arti yang semurni-murninya;


a. Ada lebih dari 150 kali kurios dipakai untuk Allah.
b.Kemuliaan Allah (Kyrios) bersinar kepada gembala-gembala
(Luk.2:9)
c. Roh Allah(kurios) ada di atas Yesus (Luk.4:18).
d.PL dan PB sama-sama selalu menggunakan istilah Tuhan
(Kyrios) Allah.

 Pemakaian Kurios bagi Yesus sesudah kebangkitanNya.


Kebesaran kuasa dan keajaiban Yesus Kristus benar-benar tak dapat
diragukan oleh orang-orang Kristen yang mula-mula sebagai bukti bahwa Ia
adalah Tuhan sevenar-benarnya. Nama yang patut bagi mereka untuk
memanggil Yesus tidak lain melainkan Tuhan. Segala kontradiksi dalam
pikiran mereka jadi pasti. Lebih sering mereka menggunakan istilah itu
dengan pengertian bukan ekspresi perasaan belaka tetapi sebagai Tuhan
dalam pengertian septuaginta bagi Yesus.

a. Pengertian Tuhan bagi Kristus sebenarnya menunjukkan kepada Ia yang


bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Yesus Tuhan bagi gereja yang
mula-mula berarti Ia yang hidup, mati dan bangkit (menang atas
kematian) dan hidup selamanya. Jika tidak ada kebangkitan, pemakaian
Tuhan bagi Yesus tidak akan berarti, dan hanya merupakan sebutan
belaka.

b. Menunjukkan jabatan Yesus sebagai Mesias Allah. Kristus mengandung


pengertian raja/Dia yang diurapi.

c. Istilah Tuhan berhubungan dengan jabatan Yesus sebagai juru selamat (2


Pet.1:11;3:2;3:18)

d. Sebutan Tuhan berhubungan dengan kedatangan Yesus kedua kali (1


Kor.1:17, 2 Tes.1:7.

e. Sebutan Tuhan digunakan bagi Yesus berhubungan dengan

kuasa-Nya (Mrk.2:28; 1Kor.7:10)

 Nama-Nya mengandung makna Ilahi:

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 43


 Yesus Kristus merupakan sebuah nama dan sebuah sebutan. Nama Yesus
(bahasa Indonesia) dalam bahasa yunani adalah ιησους - iêsous; kata itu
berasal dari bahasa Ibrani ‫ עשוהי‬- YEHOSYUA'[/COLOR], yõd-hê' - vâv -
syïn - 'ayin dari ‫ – הוהי‬YHVH – YEHOVAH (TUHAN) dan ‫ עשי‬- YASYA
(menyelamatkan) yang artinya "YHVH Juruselamat" atau "TUHAN
menyelamatkan".

 Sebutan "Kristus" (bahasa Indonesia) berasal dari kata Yunani, χριστος -


khristos, bahasa Ibraninya ‫חישמ‬- MASYIAKH (Daniel 9:26), artinya "Yang
Diurapi". Dua jabatan, yaitu raja dan imam, tercakup dalam pemakaian
sebutan Kristus. Sebutan itu menyatakan bahwa Yesus adalah Imam dan
Raja yang dijanjikan Allah dalam nubuat-nubuat Perjanjian Lama.

 Selain itu, kita percaya bahwa waktu hidup di dunia ini Yesus Kristus
mempunyai dua hakekat: Ia manusia dan Ia Allah. Dengan demikian, kita
mempunyai pandangan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati (pada
hakekatnya), namun juga manusia sejati. Ia adalah Allah yang menyatakan
diri dalam wujud manusia.

 Keilahian Terpancar dari Atribut-atribut-Nya

Sifat-sifat ilahi yang dikenakan kepada Kristus memberikan suatu pernyataan


yang terang bahwa di dalam Dia berdiam secara “jasmaniah seluruh kepenuhan
Allah”(Kol.2:9). Setiap sifat yang berhubungan dengan keilahian atau dikenakan
kepada Allah Bapa atau Roh Kudus dapat dikenakan kepada Kristus juga.

 Kekal

Kristus dinyatakan kekal oleh Kitab Suci (Mik.5:2; Yoh.8:58; Kol.1:16-17;


Why.1:11). Yohanes 1:1 meneguhkan kekekalan Kristus. Kata kerja “adalah
(inggris=was)” dalam bahasa Yunani berbentuk Imperfek dari kata “hen”.
menyatakan keterusmenerusan eksistensi-Nya dalam waktu yang lampau.
Dalam Ibrani 1:11-12 penulis mengaplikasikan Mazmur 102:26-28,
mengekspresikan kekekalan Allah pada Kristus.

 Maha Hadir

Ke-maha Hadiran Kristus adalah sesuatu yang penting bagi bukti keilahian-
Nya. Beberapa ayat dalam Alkitab membuktikan hal itu.

 Matius 28:20; Janji penyertaan-Nya tidak mungkin dilaksanakan tanpa


kemahahadiran-Nya.
 Yohanes 1:48; Pengalaman dengan Natanael menguatkan kenyataan ini.
 Yohanes 14:18; 20:23; Janji-Nya untuk memenuhi orang-orang yang
percaya kepada-Nya membuktikan hal ini.
 Bandingkan dengan Mazmur 139:7-10; Ams.15:3, Yesaya 66:1; Yeremia
23:24; Kis. 17:27.

 Maha Tahu

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 44


 Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati manusia dan karena itu Ia
tidak mempercayakan diri-Nya pada manusia (Yoh.2:25). Ia berkata pada
perempuan Samaria tentang masa lalunya walaupun Ia belum pernah
bertemu dengan dia sebelumnya(Yoh.4:18). Murid-muridNya mengetahui
kemahatahuan-Nya (Yoh.16:30). Ada banyak prediksi tentang
kematianNya yang mendemonstrasikan kemahatahuanNya (Lihat
Mat.16:21; 17:22; 20:18-19; 26:1-2).

 Yesus mengetahui lebih dahulu siapa-siapa yang akan menghianati Dia


(Yoh.6:64)

 Sebagai seorang anak yang berusia12 tahun di bait Allah, Ia menjadikan


tercengang guru-guru pada waktu itu dengan kebijaksanaanNya. Dalam
Yohanes 2:25 dinyatakan bahwa Kristus “tahu apa yang ada di dalam hati
manusia.”dan juga “Ia mengenal mereka semua” (Yoh.2:24).

 Dalam Yohanes 16:30 murid-muridNya bersaksi, “sekarang kami tahu,


bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu” dan lagi di dalam Yohanes
21:17 Petrus menyatakan “Tuhan Engkau tahu segala sesuatu.”

 Kisah Para Rasul 1:24 yang ditujukan kepada Kristus.

 Maha Kuasa

 Bukti kemahakuasaan Kristus adalah bukti yang sama pentingnya dengan


bukti-bukti lain dari sifat-sifat ilahi. Kadang-kadang kemahakuasaan itu
berbentuk kekuatan fisik, tetapi lebih sering menunjuk kepada otoritas atas
penciptaan.

 Dalam Matius 9:6 membuktikan Yesus berkuasa “mengampuni dosa”


suatu demosntrasi kuasa Tuhan yang meliputi sekaligus penyembuhan dari
kelumpuhan rohani (dosa) di samping kesembuhan dari jasmani (7-8).
Yesus berkuasa atas dosa dan penyakit.

 Yesus berkuasa atas maut. Maut tunduk kepada perintahNya (Luk.7:14;


15:54-55; Yoh.5:25)

 Yesus berkuasa atas alam semesta (Mat.8:26-27)

 Matius 28:18-20; menyatakan bahwa segala kuasa ada dalam tanganNya

 Kuasa untuk memberi hidup yang kekal (Yoh.17:2)

 Tak Berubah

Atribut tersebut hendak menegaskan bahwa Kristus tidak pernah berubah


sebagaimana dinyatakan dalam Ibrani 13:8. Selanjutnya dalam Ibrani 1:10-12
Terdapat kutipan dari Mazmur 102:25-27 yang sedang berbicara mengenai

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 45


Kristus. Dikatakan bahwa “Engkau tetap sama dan tahun-tahunMu tidak
berkesudahan.”

 Kenyataan Lainnya

 Secara konstan Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus memiliki


kualitas hidup yang hanya dimiliki oleh Allah. Kenyataan yang hanya ada
pada Allah (Yer.23:5-6).

 Yohanes 17:5 ; Kemuliaan ilahiNya dinyatakan disini.


 Seluruh kepenuhan ke-Allahan berdiam di dalamNya (Kol.2:9)

 Wahyu 1:12-18; kemuliaan ilahinya dinyatakan disini.

KESIMPULAN: . . . . . . . . .

Bab-6
KEMANUSIAAN KRISTUS

Meskipun doktrin keilahian Yesus Kristus penting dalam studi Kristologi, doktrin
kemanusiaan Kristus juga sangat penting. Mereka yang menolak kemanusiaan sejati

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 46


Yesus Kristus seperti golongan “Christian Science” modern sama dengan menolak
seluruh keyakinan dasar kekristenan. Itu sama halnya mereka dengan mereka menolak
keilahian Yesus Kristus. Kenyataan kemanusiaan Yesus Kristus terlihat dalam
kebenaran-kebenaran berikut.

 Ia memiliki tubuh jasmani

Tubuh jasmani yang dimiliki Yesus terdiri dari darah dan daging seperti tubuh-
tubuh lain. Kecuali kenyataan bahwa tubuh itu adalah tanpa dosa. Firman Allah
jelas mengungkapkan bahwa Kristus menjadi manusia dan mengambil bagi
diriNya daging dan darah (Yoh. 1:14; Ibr. 2:14).

 Ia lahir dari seorang perempuan muda (perawan)

Dalam hal ini proses kemanusiaan ditempuhNya (Luk. 2:7; Gal. 4:4). Di samping
itu juga Ia memenuhi atau menggenapi nubuatan Perjanjian Lama bahwa “Allah
dari benih Daud” (Kis. 2:30; 13:23; Rm. 1:3).

 Ia memiliki keluarga

Kristus memiliki silsilah sebagai keturunan manusia (Mat. 1:1-17). Dia juga
memiliki orang tua dan saudara sekandung. Ibu-Nya bernama Maria (Mat. 1:18;
2:11; Luk. 1:27). Bapak-Nya bernama Yusuf yang bekerja sebagai tukang kayu
(Mat. 1:18-25; 13:35; Luk. 2:16). Saudara-saudara-Nya bernama Yakobus, Yoses,
Yudas, Simon, dan saudara yang lain (Mark. 6:3).

 Ia bertumbuh menjadi besar


Yesus bertumbuh menjadi besar sesuai dengan hukum alamiah (Luk. 2:52). Ia
normal seperti anak-anak lainnya. Gerakan-gerakan tubuhNya pun sama (Luk.
2:40-46).

 Ia dilihat dan dijamah orang

Tubuh kebangkitan Yesus merupakan tubuh yang dapat dilihat dan dijamah orang
(1 Yoh. 1:1-2; Mat. 26:12). Kalau dewa-dewa Yunani, ilah-ilah mystery religion
(agama-agama misterius) dan filsafat gnostik dan tokoh-tokoh pewayangan,
bukanlah sungguh-sungguh pribadi sempurna yang pernah ada dalam sejarah
manusia.

 Ia memiliki jiwa dan roh manusiawi

Dalam Matius 26:28 dikemukakan bahwa jiwa Yesus berduka. Demikian juga
pernyataan Yohanes yang mengatakan bahwa roh-Nya tertekan (Yoh. 13:21).
Kedua unsur ini dengan jelas menunjukkan unsure manusiawi Yesus Kristus pada
aspek non materi

 Ia terbatas seperti manusia pada umumnya

Yesus memiliki rasa lapar seperti yang dialami oleh manusia pada umumnya
(Mat. 4:2). Ia juga merasa haus (Yoh. 19:28). Selain itu, Yesus pernah merasa

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 47


lelah (Yoh. 4:6), dan menangis (Yoh. 11:33, 35). Tentu perasaan-perasaan seperti
ini adalah ekspresi dan keinginan alamiah manusia biasa

 Ia diperlakukan sebagai manusia

Kristus pernah ditangkap (Yoh. 18:12). Ia ditampar (Yoh. 18:22). Ia diadili (Yoh.
18:28). Ia disiksa (Yoh. 19:1). Ia disalibkan (Yoh. 19:16-30). Ia dikuburkan (Mat.
27:59-60).

 Ia melakukan aktivitas manusia

Ia tidur (Mat. 8:24). Ia minum (Yoh. 4:7). Ia makan (Mat. 9:10-11). Ia beribadah
(Luk. 2:41-51). Ia berdoa (Mat. 14:23; Mark. 1:35; Luk. 6:12).

 Ia mati

Realitas kematian-Nya nampak jelas pada kenyataan bahwa darah dan air keluar
dari lambungnNya yang tertikam (Yoh. 19:30). Ia juga masih memiliki tubuh
kemanusianNya sesudah kebangkitanNya (Luk. 24:39). Ia secara terang-terangan
menantang murid-muridNya menguji realitas jasmaniNya.

KESIMPULAN: . . . . . . . . .

Bab-7
KESATUAN KEILAHIAN DAN KEINSANIAN YESUS KRISTUS
Pendahuluan dan kerumitannya

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 48


o Konsep ini sering disebut dengan istilah “Hipostatis”. Secara etimologi
hipostasis berasal dari kata Yunani, “hypostatis” yang artinya substansi
dan wujud. Dalam konteks Kristologi, hipostatis adalah kesatuan atau
perpaduan dari sifat-sifat ilahi dan insani Kristus dalam satu pribadi

o Diakui oleh para pakar teologi, bahwa konsep ini merupakan salah satu
gagasan yang paling cukup sulit untuk dipahami dalam teologi. Memang
pokok ini merupakan rahasia yang sangat dalam. Bagaimana mungkin ada
dua sifat di dalam satu orang? Namun Alkitab mengungkapkan bahwa,
baik keilahian dan keinsanian Kristus begitu sempurna.

Kesalah-pahaman Hipostatis Kristus

o Hipostatis Kristus sama dengan hubungan pernikahan. Banyak orang


beranggapan bahwa Hipostatis Kristus sama dengan pernikahan manusia.
Konsep pernikahan ini tidak sama dengan Hipostatis Kristus sebab dalam
pernikahan laki-laki dan perempuan yang menyatu tetap merupakan dua
pribadi yang berbeda

o Hipostatis Kristus sama dengan hubungan Kristus dengan gereja-Nya.


Pendapat ini mengatakan bahwa sifat ilahi itu tinggal dalam Kristus
sebagaimana Kristus tinggal di dalam orang percaya. Jadi Kristus
hanyalah seorang manusia yang didiami oleh Allah dan Dia sendiri bukan
Allah

o Hipostatis Kristus sama dengan Kristus mempunyai kepribadian rangkap.

o Hipostatis Kristus menghasilkan pribadi ketiga. Ada orang yang berpikir


bahwa hipostatis itu membentuk sifat yang ketiga dari Kristus (campur-
campur).

Paham Hipostatis yang benar

o Hipostatis itu bersifat sempurna. Kredo Chalcedon menyatakan bahwa


kedua sifat tersebut disatukan atau dipadukan tanpa campuran, tanpa
perubahan, tanpa perpecahan, dan tanpa perpisahan. Hal ini berarti bahwa
seluruh kemajemukan dari sebutan-sebutan untuk Keallahan dan
Kemanusiaan, sempurna dan terpelihara sepanjang masa.

o Hipostatis itu bersifat utuh. Yesus berbicara tentang diriNya sebagai satu
pribadi yang utuh dan tunggal. Ia sama sekali tidak menunjukkan adanya
gejala-gejala keterbelahan kepribadian. Kesadaran Keilahian diriNya
senantiasa beroperasi penuh, bahkan pada masa kanak-kanak. Kadang-
kadang ia bertindak berdasarkan kesadaran ilahiNya, dan pada saat yang
lain Ia bertindak dari kesadaran manusiawi-Nya. Namun keduanya tidak
bertentangan. Sekalipun ada dua sifat, tetapi ada satu pribadi saja.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 49


o Hipostatis itu bersifat pribadi. Paham ortodoks mengatakan bahwa dua
sifat terdiri dari seorang pribadi, atau kedua sifat itu merupakan satu cara
berada (perwujudan) yang pribadi. Pribadi kedua Tritunggal Allah,
menerima keadaan manusia dengan semua ciri khasnya.

Bukti Hipostatis Kristus

o Sifat dan ciri khas manusia dihubungkan dengan Kristus di bawah gelar-
gelar yang ilahi (Luk. 1:32, I Kor. 2:8; Kis. 20:28).

o Sifat dan ciri khas ilahi dihubungkan dengan Kristus di bawah nama-
nama manusiawi-Nya (Yoh. 3:13; Yoh. 6:62; Rom. 9:5; Ef. 1:23; Kis.
17:31)

KESIMPULAN . . . . .

Bab-8
KETIDAKBERDOSAAN KRISTUS

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 50


Teolog-teolog orthodox yang mempelajari Alkitab secara cermat yakin bahwa Yesus
Kristus tidak pernah berdosa. Ini memang sejalan dengan keilahian-Nya dan sebagai
suatu persyaratan awal bagi pekerjaan penebusan/penggantian-Nya di salib.
Sedikitpun kegagalan moral Yesus akan meruntuhkan nilai kedua aspek penting
tersebut. Namun perbedaan yang hangat ialah apakah “Anak Allah dapat berdosa”
atau “Ia tidak dapat berdosa” di kala Ia dicobai karena adanya sifat kemanusiaan ?

Ibrani 4:15 mencatat bahwa Kristus tidak berbuat dosa meski Ia telah dicobai. Realita
bahwa Kristus dicobai menyatakan bahwa Ia adalah manusia yang menghadapi
pergumulan pencobaan. Akan tetapi ketidakberdosaanNya atau kemenanganNya atas
pencobaan, dengan jelas menyatakan bahwa Dia adalah Allah dan Manusia sejati.

 Defenisi dan pokok persoalan

 Paham yang memegang bahwa Ia dapat berdosa disebut “peccability”,


sedangkan paham yang memegang bahwa Yesus tidak dapat berdosa disebut
“impaccability”

 Alasan mengapa ada orang yang memegang paham “peccability” adalah


karena pencobaan selalu berhubungan dengan kemungkinan jatuh. Dalam
Ibrani 4:15 menyatakan bahwa Kristus dicobai sehingga Ia mesti berbuat dosa.
Pencobaan itu pun nyata, lihat kasus 40 hari di Padang Gurun (Mat. 4:1-11;
Mrk. 1:12; Luk. 4:1), juga pergumulan di Getsemani (Mat. 26:36-46; Mrk.
14:32-42; Luk. 22:39-46).

 Argumentasi

 Ketidak berdosaan Kristus dan godaan-godaan yang dialami-Nya


diumpamakan sebagai sampan dan kapal perang. Sampan dengan penumpang-
penumpangnya bisa berusaha sekuat mungkin untuk menang atas kapal perang
tapi kapal perang lebih kuat sehingga tidak mempan atas perlawanan apapun.
Ia tidak memiliki dosa asal Adam dan tidak ada konflik Roma 7. Selain itu Ia
memiliki sifat Ilahi (Yak. 1:13) sehingga tak mungkin jatuh dalam dosa.
Dalam Kristus tidak ada konflik personal sesuai dengan Yohanes 8:46; 1
Yohanes 3:5

 Sifat-sifat Kristus menunjukkan bahwa Ia bebas dari kelemahan/dosa

 Kemahakuasaan-Nya (Mat. 28:18) menunjukkan bahwa kuasa-Nya tak


terbatas sehingga mampu menolak dosa yang mencobai sifat kemanusiaan-
Nya.

 Kemahatahuan-Nya (Yoh. 2:25) menunjukkan bahwa Ia tahu semuanya


sebelum Iblis bergerak dan mengambil tindakan apapun. Ia mengetahui
konsekuensi dosa di depan. Hawa bisa ditipu karena keterbatasan
pengetahuannya, berbeda dengan Kristus

 Kemahasucian-Nya. Sifat yang satu ini telah jelas

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 51


 Bukan hanya sifat-sifat yang ada pada Kristus yang menjadi bukti bahwa Dia
tidak dapat berdosa. Kehendak dan otoritas Kristus juga merupakan bukti
bahwa Dia tidak dapat berdosa. Kehendak Kristus adalah melakukan kehendak
Bapa (Mat. 26:39,42; Yoh. 5:30). Kristus memiliki otoritas penuh atas diri-
Nya (Yoh. 10:18). Jika Dia memiliki otoritas atas hidup dan mati, Diapun
memiliki otoritas untuk tidak berdosa.

KESIMPULAN: . . . . . . . . . . . .

Bab-9
KEMATIAN KRISTUS

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 52


Semua doktrin Kristen menjadi tidak relevan terlepas dari azas ini. Penciptaan dunia,
Inkarnasi Kristus, kebangkitan, kedatangan kedua kali, adanya surga dan bumi baru
tidak mempunyai makna jika Kristus tidak mati. Pokok ini disebut kurang lebih 170
kali dalam Perjanjian Baru dan cukup menyatakan betapa pentingnya kematian
Kristus.

 Nubuatan Perjanjian Lama

 Nubuat kematian Kristus dengan lambang. Hal ini dapat dilihat dalam:
Persembahan Habel (Kej. 4:4), domba jantan di Gunung Moria (Kej. 22:13),
korban yang dipersembahkan oleh leluhur Israel (Kej. 8:20), korban-korban
dalam keimaman Lewi (Im. 1-7), dan persembahan yang lain.

 Nubuat kematian Kristus dalam Pernyataan Ilahi. Mazmur bernubuat tentang


kematian Kristus (Mzm. 41:10; KPR. 1:16); penyaliban dan peristiwa-
peristiwa yang berkaitan dengannya (Mzm. 22:2, 8,9).

 Keutamaan Perjanjian Baru

Baik itu dalam keempat Injil maupun surat-surat para Rasul, kematian Kristus
mendapat tempat yang paling istimewa dan menonjol dari peristiwa yang
bersejarah itu.

 Peristiwa Kematian Kristus

 Disalibkan di golgota. Akhirnya Pilatus menuruti apa yang menjadi kemauan


orang Yahudi. Menyalibkan Kristus dan membatalkan hukum mati Barnabas

 Setelah sampai di Golgota, Yesus menjalani proses penyaliban yang sangat


menegangkan. Sesampainya di Kalvari Kristus ditawari anggur bercampur
empedu yang dapat mengurangi rasa sakit (Mat. 27:33; Mark. 15:22), tetapi
Kristus menolak

 Bersamaan dengan itu pula Yesus menyampaikan 7 (tujuh) pernyataan salib


yang menakjubkan.

1. Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat (Luk. 23:34)
2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan
Aku di dalam Firdaus (Luk. 23:43)
3. Ibu, inilah anakmu (Yoh. 19:26-27)
4. Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Mat.
27:46-47; Mark. 15:34)
5. Aku haus (Yoh. 19:28)
6. Sudah selesai (Yoh. 19:30)
7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku (Luk. 23:46)

 Peranan Allah dalam kematian Kristus

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 53


 Wahyu Allah yang mendahului. Nabi-nabi menubuatkan kematian-Nya (Mzm.
22:2). Pernyataan Allah Bapa dalam Markus 1:11 menunjukkan bahwa Anak
berkenan dalam rencana Allah

 Rencana-Nya. Kematian Kristus adalah rencana dan kehendak Allah (Gal. 1:3-
4; 2 Kor. 5:19). Dengan mempelajari Alkitab, kita yakin bahwa usaha Allah
adalah menjelmakan diri-Nya ke dunia, sengsara dan mati, kemudian bangkit
demi keselamatan manusia.

 Puncak pernyataan kasih Allah. Kasih yang tidak dapat dimengerti dengan
tuntas karena amat dalam, amat lebar, amat luas, dan amat tinggi.

 Puncak rencana Allah dalam menyelamatkan manusia. Ini adalah jalan satu-
satunya dan tentunya menjadi hal yang indah.

 Peranan Kristus dalam kematian-Nya

 Penyerahan. Berbicara tentang kematian Kristus, banyak kali menyatakan itu


sebagai penyerahan nyawa (Mark. 10:45; Yoh. 10:11, 15, 17)

 Bukan korban keadaan. Hal ini penting untuk dipahami. Kristus bukannya
mati tak berdaya atau karena Dia tidak mampu untuk turun dari salib. Dia bisa
saja menyuruh malaikat untuk turun dan menghancurkan musuh-musuh-Nya,
dan tentu saja Ia sanggup dengan berbagai cara untuk melepaskan diri dari
penyaliban.

 Peranan Manusia dalam kematian Kristus

 Menolak (Yoh. 1:11; Mark. 12:10). Dalam hal ini manusia tidak dipaksa
melakukan penolakan itu. Manusia membuat pilihan menolak Kristus dan
sebetulnya mereka tidak harus menolak Dia

 Mengkhianati (Mark. 8:31; 10:33; 14:41). Penglihatan Yesus sendiri


menubuatkan bahwa Ia sesungguhnya akan jatuh ke tangan pengkhianat-
pengkhianat. Pengkhianatan pertama muncul pada perjamuan makan malam
terakhir, bersama dengan murid-murid (Yoh. 13:21-30)

 Membunuh (Kis. 2:23). Dengan tegas Petrus mengatakan bahwa pendengar-


pendengarnya membunuh Yesus. Stepanus juga berkata hal yang sama (Kis.
7:25). Demikian juga dengan Paulus (Kis. 13:28; 1 Tes. 2:15)

 Makna Kematian Kristus

 Kematian Kristus sebagai pengadilan (Yoh. 3:18-19). Reaksi dan sikap


manusia kepada salib Kristus merupakan pengadilan bagi dirinya sendiri. Di
ambang penyaliban-Nya Yesus berkata: “Sekarang adalah masa hukuman
(pengadilan) dunia (Yoh. 12:31)

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 54


 Kematan Kristus sebagai kemenangan. Yesus berkata bahwa Ia mengalahkan
dunia dan kejahatan (Yoh. 12:13; 16:33). Pernyataan di kayu salib, “sudah
genap” bukan teriakan keputusasaan tetapi teriakan kemenangan (Yoh. 19:30).

 Kematian Kristus sebagai korban pengampunan. Pengorbanan Yesus Kristus


sempurna demi keampunan manusia (Ibr. 5:9; 7:27; 9:12). Manusia tidak perlu
membawa korban untuk pengampunan dosanya lagi.

 Kematian Kristus sebagai pernyataan hati Allah. Isi hati Allah yang terdalam
terlihat dalam kematian Kristus (Rm. 5:8)

 Kematian Kristus sebagai pendamaian. Allah memberikan pendamaian antara


manusia dengan diri-Nya karena manusia menempatkan pada posisi melawan
Allah (Rm. 3:25; 1 Yoh. 2:2; 2 Kor. 5:18).

 Teori-teori sumbang tentang kematian Kristus

 Teori kebetulan. Alasannya karena Kristus itu manusia biasa yang bisa mati
secara normal. Sebaik apapun Kristus, kematian-Nya adalah hal yang biasa
dan tidak ada yang istimewa

 Teori mati syahid. Kematian Kristus adalah syahid dan menjadi teladan
kepada para pengikut-Nya. Kristus mati karena prinsip-prinsip hidup-Nya
seperti tokoh-tokoh yang lain. Dia adalah teladan kesetiaan kepada kebenaran
dan kepada tugas

 Teori pemerintahan. Kematian Kristus hanyalah untuk menjaga wibawa


hukum Allah dan ingin menunjukkan betapa bencinya Allah terhadap dosa.

 Teori komersial. Pandangan ini berpendapat bahwa dosa itu menghina


kehormatan Allah yang kekal sehingga hukumannya pun harus kekal.
Kehormatan Allah mengharuskan Dia menghukum dosa

KESIMPULAN: . . . . . . . . . . .

Bab-10

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 55


KEBANGKITAN KRISTUS
Istilah kebangkitan ada dua, yaitu “ressurrectio” dalam bahasa Latin, dan “egerio
anastasic” dalam bahasa Yunani yang artinya adalah dibangkitkan (kebangkitan).
Dalam Perjanjian Baru, istilah kebangkitan berarti melepaskan tubuh dari kematian.
Defenisi lengkapnya adalah mendirikan tubuh sehingga tubuh itu dilepaskan dari
kuasa maut dan diberikan hidup lagi. Sungguh-sungguh mati dan sungguh-sungguh
hidup lagi.

 Pentingnya Kebangkitan Kristus

Berkaitan dengan doktrin Kristen.

o Banyak orang mengakui pentingnya kematian Kristus tetapi


menyangkal pentingnya kebangkitan-Nya secara jasmani. Kedua hal
ini sama penting.

o Dalam 1 Korintus 15:12-19, Paulus menunjukkan bahwa iman Kristen


berdiri atau jatuh bersama dengan kebangkitan Kristus

o Sepanjang Kitab Para Rasul, surat-surat kiriman rasul Paulus dan


Kitab-Kitab yang lain dalam Perjanjian Baru, kebangkitan Kristus
merupakan berita yang ditonjolkan (Kis. 2:24; 3:15; 10:40; 17:31; Rm.
4:24; 6:4; 1 Kor. 6:14; Kol. 2:12; 1 Tes. 1:10; 1 Pet. 1:21; 3:21; Why.
1:5; 2:8).

Berkaitan dengan penerapan keselamatan

o Efesus 1:20-22 menjelaskan bahwa Allah membangkitkan Kristus dan


memberi-Nya kemuliaan agar bagi gereja, Kristus menjadi kepala atas
segala sesuatu. Kebangkitan Kristus juga erat dengan hubungannya
dengan pembaptisan Roh Kudus kepada orang percaya (Yoh. 1:33;
Kis. 1:5; 2:32; I Kor. 12:13)

o Kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus merupakan peristiwa


yang mempersiapkan Kristus dalam memberikan karunia-karunia
kepada orang percaya. Dia harus bangkit untuk menjadi Penguasa dan
memberikan pertobatan dan pengampunan kepada manusia.

Berkaitan dengan Kuasa Ilahi-Nya

o Apabila Kristus tidak bangkit dari antara orang mati, maka Ia bukanlah
Allah. Dalam Perjanjian Baru ukuran bagi kuasa Allah adalah kuasa
yang dinyatakan dalam kebangkitan Kristus

o Kristus tidak akan dikuasai oleh kematian untuk selamanya karena Dia
pernah mengatakan bahwa Ia akan bangkit dari antara orang mati (Mat.
20:19). Maka andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka Dia
adalah pembohong dan bukan Allah.

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 56


 Bukti Alkitab tentang kebangkitan Kristus

Kubur kosong

o Penjaga menyaksikan malaikat menggulingkan batu kuburan (Mat.


28:2-4). Melihat peristiwa itu mereka menjadi sangat ketakutan, sebab
pasti mereka akan dihukum pemerintahan Romawi. Karenanya Imam
Besar mengusulkan untuk memalsukan laporan, bahwa mayat Yesus
dicuri murid-murid-Nya (mat. 28:11-15)

o Perkunjungan wanita-wanita ke kuburan dan mendapati batu penutup


kubur sudah terguling (Mat. 28:1; Mark. 16:1-11; Luk. 24:1-18; Yoh.
20:2)

o Pengumuman Malaikat kepada para wanita yang mengunjungi kubur


Yesus, bahwa Yesus sudah bangkit, kuburNya sudah kosong (Mat.
28:8; Mark. 16:8; Luk. 24:8)

o Petrus, Yohanes, dan Maria Magdalena kembali melihat kubur kosong


(Yoh. 20:2-20). Maria mungkin masih ragu-ragu bahwa Yesus
sungguh-sungguh sudah bangkit

o Maria mewartakan kebangkitan Kristus, sesudah menyaksikan Kristus


yang telah bangkit (Mark. 16:10-11; Yoh. 20:18). Akan ragu
mewartakan jika tidak benar-benar bangkit

o Para penjaga menyatakan bahwa ada Malaikat yang menggulingkan


batu (Mat. 28:9-10). Ada saksi mata tentang kebangkitan Kristus yang
menolak teori-teori liberal tentang fakta kebangkitan Kristus.

Penampakan Kristus sebelum Kenaikan-Nya

o Kristus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, pada waktu ia


tinggal sendirian di kubur (Yoh. 20:11-17; Mark. 16:9-11)

o Kristus menampakkan diri kepada para wanita yang lain, yang kembali
lagi ke kubur dan berjumpa dengan Yesus di jalan (Mat. 28:9-10)

o Kristus menampakkan diri kepada Petrus (Luk. 24:13-35)

o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid yang sedang dalam


perjalanan ke Emaus (Luk. 24:13-35)

o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya (Mark. 16:14;


Luk. 24:36; Yoh. 20:19)

o Kristus menampakkan diri kepada kesepuluh murid-Nya, Thomas


hadir seminggu setelah Kristus bangkit (Yoh. 20:26-29)

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 57


o Kristus menampakkan diri kepada ketujuh murid-Nya di danau
Galilea, ketika sedang menangkap ikan (Yoh. 21:1-23)

o Kristus menampakkan diri kepada 500 orang sekaligus yang dicatat


oleh Rasul Paulus (1 Kor. 15:6)

o Kristus menampakkan diri kepada Yakobus, saudara-Nya sendiri


ketika masih belum percaya (1 Kor. 15:7)

o Kristus menampakkan diri kepada kesebelas murid-Nya di bukit


Galilea. Disinilah Kristus memberikan Amanat Agung kepada murid-
murid-Nya (Mat. 28:16-20)

o Kristus menampakkan diri kepada murid-murid pada saat kenaikan-


Nya di bukit Zaitun (Luk. 24:44; Kis. 1:3-9). Ini adalah penampakan
terakhir sebelum kenaikan-Nya

Penampakkan Kristus setelah kenaikan-Nya

o Kristus menampakkan diri kepada Stefanus, sebelum dia menjadi


martir (Kis. 7:55-56)

o Kristus menampakkan diri kepada Saulus dalam perjalanannya (Kis.


9:3-6; 22:6-11; 26:13-18)

o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Arabia (Kis. 26:17; Gal.


1:12)

o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di Bait Allah (Kis. 22:17-21;


Gal. 1:18)

o Kristus menampakkan diri kepada Paulus di penjara Kaisarea (Kis.


23:11)

o Kristus menampakkan diri kepada Yohanes di pulau Patmos (Wah.


1:12-20)

Keadaan tubuh kebangkitan Kristus

o Bekas paku di tangan dan kaki-Nya tetap ada pada tubuh kebangkitan
Kristus (Mzm. 22:16; Zakh. 12:10; Yoh. 20:25-29). Kalau kita kembali
kepada pengertian istilah, maka kita dapat simpulkan bahwa tubuh
kebangkitan adalah tubuh yang lama diubah, bukannya penciptaan
tubuh baru yang sama sekali berlainan.

o Dalam penampakan diri-Nya kepada murid-murid di ruang loteng,


dengan sengaja Ia makan untuk membuktikan kepada mereka bahwa Ia
bukan hantu, melainkan benar-benar bangkit dari kubur (Luk. 24:41-
43). Kenapa makan ?

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 58


o Menurut Yohanes 20:25-29, tubuh kebangkitan Kristus juga
mengandung bekas luka pada lambung-Nya ketika Ia sedang disalib.
Ini juga yang merupakan tanda yang diminta oleh Thomas, sebagai
bukti kebangkitan-Nya secara badaniah (Yoh. 20:25).

o Tubuh kebangkita Kristus mempunyai sifat materi yang dapat diraba


dan dirasakan (Mat. 28:29; Luk. 24:39; Yoh. 20:17)

o Tubuh kebangkitan Kristus memiliki daging dan tulang (Luk. 24:39-


40), oleh karena itu Ia menolak disebut sebagai hantu.

o Tubuh kebangkitan Kristus tidak lagi dibatasi oleh jarak dan tempat
atau ruang dan waktu. Setelah kebangkitan-Nya, Alkitab tidak
mencatat lagi jika Kristus mengalami kelaparan, letih, lesu, dsb. Tetapi
yang terjadi adalah Ia dapat memasuki kamar yang tertutup tanpa
kesulitan apa-apa (Luk. 24:36; Yoh. 20:19).

o Kristus dapat menampakkan diri dan menghilang sekehendaknya


sesudah kebangkitan-Nya (Luk. 24:15; Yoh. 20:19)

o Tidak ada bukti dalam Alkitab yang mengatakan bahwa tubuh


kebangkitan Kristus membutuhkan istirahat maupun makanan untuk
memelihara-Nya. Walaupun Ia dapat makan, tidak terdapat bukti
bahwa Ia memerlukan makanan untuk memberi zat atau vitamin untuk
sel-sel tubuh-Nya. Inilah tubuh kemuliaan

Teori-teori yang menolak kebangkitan Kristus

o Stolen Body Theory. Golongan ini menolak bahwa Yesus Kristus


sungguh-sungguh bangkit dan hidup. Tetapi mereka menduga bahwa
murid-murid mencuri tubuh Yesus Kristus serta memindahkan ke
tempat lain

o Swoon Theory. Beranalogi bahwa pada waktu Yesus Kristus disalib,


Dia tidak sungguh-sungguh mati melainkan hanya pingsan saja (alasan
ini telah dibuat dalam bentuk video/film sebagai bahan apologetika
pada program S-2 tahun 2011). Setelah dikuburkan, rupanya Dia
siuman dan hidup lagi

o Wrong Tomb Theory. Golongan ini menganggap bahwa para wanita


yang mewartakan Kristus telah bangkit salah melihat kubur. Jadi yang
dimasuki oleh para wanita itu adalah bukan kubur Yesus tetapi kubur
orang lain, yang masih kosong

o Vision Theory. Teori ini berpendapat bahwa kebangkitan Kristus


bukan nyata, tetapi hanya suatu vision saja. Jadi Yesus seolah-olah
bangkit tetapi sejatinya tidak

o Telegraph Theory. Kelompok ini berpendapat bahwa berita


kebangkitan Kristus itu tidak dalam arti yang sesungguhnya,

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 59


melainkan hanya merupakan komunikasi antara Yesus dengan murid-
murid secara rohani
.
o Legendary Theory. Kebangkitan Kristus dari antara orang mati itu
bukan factual, tetapi hanya dongeng, cerita mitos tentang adanya
Yesus secara rohani

o Hyperbolic Theory. Bahwa murid-murid Yesus terlalu membesar-


besarkan peristiwa. Mereka menekankan adanya Yesus secara rohani
itu, sampai ada orang yang menerima pikiran itu. Jadi kebangkitan
Kristus itu tidak ada, tetapi timbul dari ajaran mereka saja

o Annihilation Theory. Yesus tidak bangkit tetapi tubuh jenazah Yesus


itu dihancurkan oleh murid-murid. Tujuannya supaya murid-murid
percaya hidup kekal.

KESIMPULAN: . . . . . . . . . . . .

Bab-11
KENAIKAN KRISTUS

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 60


Kenaikan Kristus ke Surga merupakan penutup dan klimaks dari kehidupan-Nya di
dunia. Kehidupan-Nya, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya ditutup secara dramatis
dengan kenaikan-Nya.

♥ Bukti kenaikan Kristus

╬ Pernyataan Kristus sebelum kematian-Nya (Luk. 9:51; Yoh. 6:62; 7:62; 14:12;
16:5, 10, 16). Ada juga catatan Alkitab lainnya.

╬ Markus 16:19-20. Kristus disaksikan murid-murid terangkat dan kemudian


menyebar untuk bersaksi ke seluruh penjuru

╬ Lukas 24:50-53. Di sini ada dua catatan tambahan. Kristus memberkati


mereka, terangkat (anaphero) selagi memberkati mereka. Murid-murid
berangkat dengan sukacita dan mereka berbakti setelah itu.

╬ Kisah Para Rasul 1:9-12. Ini adalah ayat-ayat klasik tentang kenaikan Yesus
Kristus. Ada empat istilah penting dalam ayat-ayat ini:

► Kata “eperthe” dalam ayat 9 yang diterjemahkan “terangkatlah Ia”.


Gambaran istilah ini dapat dilihat dalam pasal 27:40, yaitu ungkapan untuk
menyatakan layar yang dipasang untuk memulai perjalanan. Bentuk pasif
dari kata kerjanya menyatakan bahwa Allah Bapa-lah yang melakukan
pengangkatan itu

► Kata “hypelaben” dalam ayat 9 berarti “menyambut” atau “menopang” dan


diterjemahkan “menutup-Nya”. Awan dalam PL melambangkan kemuliaan
dan kehadiran Allah. Ini sekaligus menyatakan kepada kita bahwa
kenaikan Yesus disambut oleh hadirat dan kemuliaan Bapa. Kata
“hypelaben” juga digunakan dalam pernyataan tentang kedatangan-Nya
kedua kali (Mat. 24:30)

► Kata “porenomenou” (ayat 10) artinya adalah “naik”. Arti literalnya


menunjukkan seseorang yang sedang melakukan perjalanan naik.
Gambaran disini ialah bahwa Yesus meninggalkan dunia dan melakukan
perjalanan ke surge. Ada perpindahan tempat yang sungguh-sungguh dan
bukan pergantian keberadaan dan bukan juga pelenyapan diri.

► Kata “analemphtheis” (ayat 11), artinya disambut atau diterima di atas ini
tentunya merupakan klimaks proses perjalanan kenaikan-Nya ke surga.
Pemakaian “terangkatlah” dalam Alkitab Indonesia kurang tepat
menggambarkan peristiwa ini karena gambaran di sini bukannya
menyatakan proses kenaikan-Nya, melainkan menyatakan titik puncak dari
prose situ. Ia telah tiba di tujuan akhir-Nya yaitu Surga (Ibr. 4:14; 1 Pet.
3:22).

Dari pengamatan terhadap fakta-fakta di atas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa sifat
kenaikan Kristus ialah sebagai berikut:
 Secara perlahan-lahan (berangsur-angsur)
 Secara yang kelihatan dengan mata manusia

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 61


 Secara jasmaniah dan normal
 Seterusnya disambut oleh awan

Pencerahan
Peristiwa yang dimulai dari kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus
membuktikan bahwa Kristus adalah Allah yang kekal. Keilahian Kristus kembali
kepada pemanifestasian kemuliaan prainkarnasi. Kemanusiaan Kristus masuk dan
dipermuliakan di surga. Data-data ini menunjukkan bahwa Kristus adalah pribadi
yang nyata dan ada dalam sejarah manusia.

KESIMPULAN: . . . . . . . . .

KEPUSTAKAAN

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 62


Daftar Pustaka Inti

1. Marantika, Chris. Kristologi


2. Walvoord, John, Yesus Kristus Tuhan Kita, Surabaya, Yakin, tt.
3. Ryrie, Charles, C. Theologia Dasar.
4. Thiessen, Henry, Sistematika Teologi
5. Brill, Wesley, dasar yang Teguh
6. Hadiwijono, Harun, Iman Kristen.

Daftar Pustaka Pendukung (Khusus BAB I dan II)


1. Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1
(Jakarta: YKBK, 2008)
2. Bambang Noorsena, Keilahian dan Ketuhanan Sang Mesias (Malang:
Paguyuban Amin, 2007)
3. Tony Lane, Runtut Pijar; Sejarah Pemikiran Kristiani (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1996), 8-9. Mengutip tulisan Justinus Martir yang berjudul “II
Apologia”, 13
4. Athanasius, 3 Orationes Contra Arianos/Pidato-Pidato Melawan Kaum Arian
2:24, 33
5. Kasiatin Widianto, Diktat Kuliah Sejarah Gereja (Surabaya: STTII, 2012)
6. Cyrillus, Anathematismi Cyrilli; Formula Unionis (Inter S.Cyrillum ep. Alex.
Et episcopos Eccl)
7. Leonis, Tomus Sermones. Denz: 290-295. Dikutip oleh Tony Lane, Runtut
Pijar
8. Ch. Abineno, Ulrich Zwingli, Hidup, Pekerjaan, dan Ajarannya (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1993)
9. Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Reformasi (Bandung: Jurnal Info
Media, 2007)
10. W.J. Kooiman, Martin Luther (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001)
11. Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab, Kapita Selekta Sejarah Gereja
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994)
12. J.N.D. Kelly, Early Christian Doctrine, “The Teaching of Arius” (New York:
Harper & Row, 1978)
13. Jon Culver, Sejarah Gereja Umum (Bandung: Diktat Institut Alkitab Tiranus,
1991)
14. Murray Harris, Jesus as God. The New Testament Use of Theos in Reference
to Jesus (Baker: Grand Rapids, Mi, 1992)
15. Rudolf Schnackenburg, The Gospel According to Saint John (New York:
Cross Road, 1990)
16. L. Miller, The Logos was God, Majalah Edisi 53 Tentang Injil Yohanes (tk:tp,
1981)
17. J. Kanagaraj, ‘Mysticism in the Gospel of John’. An Inquiry into its
Background, 291-292

KRISTOLOGI Pangeran Manurung, M.Th Hal 63

Anda mungkin juga menyukai