KAJIAN DOGMATIS
Estefani A. Pandelaki
1802232
FAKULTAS TEOLOGI
2022
BAB 1
Keselamatan dalam bahasa Yunani berasal dari kata soteria yang artinya
penyelamatan, pemeliharaan dan pembebasan dari penindasan, atau penyelamatan
dari penganiayaan musuh-musuh.
Ajaran agama Kristen tentang keselamatan bahwa, Yesus Kristus adalah salah satu
jalan keselamatan.
Cara yang Allah lakukan adalah dengan memberikan Anak-Nya Yesus Kristus
datang ke dalam dunia mati di atas kayu salib sebagai rekonsiliasi antara manusia
dengan Allah, karena dengan cara inilah perseteruan antara manusia dengan Allah
diselesaikan dan setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat, maka manusia akan memperoleh hidup yang kekal dan tidak akan
dibinasakan dan masuk dalam penghukuman. Manusia seharusnya tidak layak lagi
di hadapan Allah, tetapi oleh darah Yesus di kayu salib manusia mempunyai suatu
pengharapan yang pasti. Alkitab sendiri sebagai bukti yang akurat dan terpercaya
telah memberikan satu pengertian dan pemahaman yang benar bagi manusia agar
tidak salah dalam memilih dan mencari jalan untuk mencapai keselamatan. Firman
Tuhan berkata: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam
Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan " (Kis. 4:12). Ayat ini jelas
mengatakan bahwa di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan
kepada manusia yang olehnya manusia bisa mencapai keselamatan. Pernyataan ini
menyatakan bahwa tidak ada nama lain, itu berarti bahwa tidak ada seorang
manusiapun di dunia ini yang memiliki otoritas sebagai jaminan keselamatan bagi
manusia. Alkitab katakan bahwa hanya Yesus Kristus satu-satunya Pribadi Allah
yang telah berinkarnasi dalam daging yang telah memenuhi kualifikasi Allah yang
kepada Yesus Kristus. kasih karunia adalah pemberian Allah yang Cuma-Cuma
kepada manusia. “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal ” ( Yoh 3:16 ). Allah yang
sangat mengasihi kita telah rela memberikan Yesus sebagai korban ganti kita demi
keselamatan kita. Paulus mengajarkan bahwa keselamatan bukanlah hasil upah dari
perbuatan baik yang kita lakukan, melainkan karunia atau rahmat dari Allah di dalam
Titus 3:5-6 . Keselamatan hanya diterima dan beri oleh Kristus melalui kematian-Nya
di kayu salib. Syarat untuk menerima keselamatan dari Kristus harus mengakui
manusia tidak berdosa, melainkan suci dan benar. Akan tetapi, karena kesalahan
nenek moyang Adam dan Hawa telah melanggar hukum Tuhan, maka mereka pun
jatuh ke dalam dosa. Dosa mereka itu telah menyebabkan seluruh umat manusia
menjadi berdosa. Dosa ini menjadikan hubungan antara manusia dan Tuhan
menjadi terpisah.
kematian yang kekal, kematian yang kedua ini disebut sebagai laut api. Akibatnya,
ini. Umat Kristiani pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Tuhan yang
Maha Kasih yang telah berjanji akan mengutus seorang penebus ke dunia, yang
akan menebus dosa asal manusia serta segala akibatnya. Allah Yang Maha Kasih
datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa dan
atau perbuatan baik, karena rahmat atau kasih karunia merupakan hasil dari inisiatif
Allah. Secara garis besar, umat Protestan berpegang pada lima sola yang dihasilkan
Agama adalah suatu pencarian manusia terhadap yang transenden, semua agama
termasuk memeluk sebuah agama. Agama menjadi penting bagi para pemeluknya,
karena mereka meyakini bahwa agama yang mereka peluk bukan hanya
mengajarkan tentang keselamatan melainkan juga menjadi "jalan" atau, paling tidak,
berbeda-beda. Salah satu akibat dari perbedaan pemahaman ini, para pemeluk
agama seringkali menutup diri terhadap pemahaman yang dimiliki oleh agama lain,
serta mengklaim bahwa hanya pemahaman yang dimilikinyalah yang paling benar.
Peneliti melihat dalam jemaat masih ada anggota jemaat yang memiliki pemahaman
yang keliru, khususnya anggota jemaat yang kurang aktif dalam persekutuan ibadah
dan ada juga anggota jemaat yang lain, mereka memahami bahwa keselamatan
hanya ada di dalam agama mereka. Akibatnya, sering terjadi fanatisme sempit yang
membawa mereka kepada konflik. Dimana ketika salah satu anggota keluarga atau
sebenarnya dapat merajut tali persaudaraan, persatuan, dan perdamaian antar para
masih banyak pemahaman yang keliru tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Beberapa orang yakin akan keselamatan mereka karena mereka mengaku telah
beragama Kristen sejak lahir dan mengaku mengenal Yesus. Namun, agama tidak
Ada juga yang beranggapan bahwa jika sudah di Baptis, maka orang tersebut
sudah pasti selamat. Baptisan memang sebuah sakramen yang dilakukan oleh
gereja, tetapi tidak menentukan orang itu selamat atau tidak. Ada juga orang yang
berpikir "Yang penting saya berbuat baik terus, agar masuk surga". Perbuatan baik
sama sia-sianya, perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik juga
tidak merubah status kita sebagai orang berdosa. Kita hanya menjadi orang berdosa
yang berbuat baik saja. (lih. Yes 64:6). Menerima keselamatan, berarti kita juga
menerima tanggung jawab. Tanggung jawab kita adalah menjaga seluruh hidup kita
supaya tetap hidup dalam kesucian, kekudusan dan kebenaran Allah. Dengan
menerima keselamatan maka kita tidak boleh lagi hidup seperti cara hidup yang
manusia bingung dengan cara apa untuk meraih keselamatan itu. Anak-anak Tuhan
bahkan hamba Tuhan sekalipun masih berpikir bahwa keselamatan diraih dengan
dan masih banyak alasan yang lain. Kitab Yesaya dengan jelas mengatakan bahwa
B. Identifikasi Masalah
berbeda-beda. Salah satu akibat dari perbedaan pemahaman ini, para pemeluk
agama seringkali menutup diri terhadap pemahaman yang dimiliki oleh agama lain,
benar. Peneliti melihat dalam jemaat masih ada anggota jemaat yang memiliki
pemahaman yang keliru, khususnya anggota jemaat yang kurang aktif dalam
persekutuan ibadah dan ada juga anggota jemaat yang lain, mereka memahami
bahwa keselamatan hanya ada di dalam agama mereka. Akibatnya, sering terjadi
fanatisme sempit yang membawa mereka kepada konflik. Dimana ketika salah satu
anggota keluarga atau jemaat yang pindah agama, dikarenakan alasan tertentu,
sebenarnya dapat merajut tali persaudaraan, persatuan, dan perdamaian antar para
masih banyak pemahaman yang keliru tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Beberapa orang yakin akan keselamatan mereka karena mereka mengaku telah
beragama Kristen sejak lahir dan mengaku mengenal Yesus. Namun, agama tidak
Ada juga yang beranggapan bahwa jika sudah di Baptis, maka orang tersebut
sudah pasti selamat. Baptisan memang sebuah sakramen yang dilakukan oleh
gereja, tetapi tidak menentukan orang itu selamat atau tidak. Ada juga orang yang
berpikir "Yang penting saya berbuat baik terus, agar masuk surga". Perbuatan baik
sama sia-sianya, perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik juga
tidak merubah status kita sebagai orang berdosa. Kita hanya menjadi orang berdosa
yang berbuat baik saja. (lih. Yes 64:6). Menerima keselamatan, berarti kita juga
menerima tanggung jawab. Tanggung jawab kita adalah menjaga seluruh hidup kita
supaya tetap hidup dalam kesucian, kekudusan dan kebenaran Allah. Dengan
menerima keselamatan maka kita tidak boleh lagi hidup seperti cara hidup yang
Rumusan Masalah
maka rumusan masalah yang peneliti bahas dalam proposal skripsi ini adalah :
1. Bagaimana arti dan makna keselamatan menurut jemaat GMIM Sion
Tempang?
C. Manfaat Penelitian :
pertama, secara teoritis, kedua secara praktis dan ketiga secara pribadi, sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Kiranya bisa digunakan untuk menjadi bahan referensi, atau salah satu bahan
acuan bagi para pemimpin atau penginjil dalam menjalankan tugas pelayanan di
pemahaman yang benar dan kuat kepada warga jemaat tentang arti dan makna
keselamatan di dalam Yesus Kristus, agar supaya warga gereja dapat mengerti
kehidupan mereka dengan iman yang kuat. Sebagai dasar pemikiran bagi
pembaca supaya memahami makna keselamatan di dalam Kristus dan
D Sistematika penulisan
Seluruh pembahasan dalam skripsi ini akan dijelaskan dalam bab per bab sesuai dengan pokok
permasalahan masing-masing, sebagai tahapan untuk menjawab rumusan masalah diatas.
Bab Pertama, membahas mengenai Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah penulis
yang menjadi bentuk deskripsi mengenai faktor tersebut melatar belakangi penulis untuk meneliti
serta tertarik untuk membahas permasalahan dalam penelitian. Rumusan masalah memuat
beberapa poin permasalahan yang perlu untuk diteliti, hal ini biasanya berbentuk pernyataan
ataupun pertanyaan. Tujuan dan kegunaan penelitian disesuaikan dengan pokok permasalahan serta
manfaat dan kegunaan yang menjadi harapan penulis dari proses dan hasil analisis yang dilakukan.
Tinjauan pustaka, memaparkan bahasanbahasan singkat penelitian orang lain bahwa dalam masalah
yang penulis teliti merupakan betul-betul original dan belum pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya. Metodologi penelitian yakni penjelasan secara metodologis mulai dari teknis hingga
langkah dan cara yang penulis tempuh pada kegiatan mengumpulkan data serta penganalisisan data
yang terkait dengan penelitian. Kemudian yang terakhir adalah sistematika penulisan yang berfungsi
sebagai guide pengklasifikasian data sekaligus sistematika penulisan yang dijadikan sumber masalah
penelitian Skripsi ini. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah para pembaca dalam memahami
isi dari apa yang penulis paparkan di bab-bab berikutnya.
Bab Kedua, akan dibahas pengertian umum mengenai Keselamatan, untuk memudahkan dalam
pembahasan topik tersebut maka dalam tulisan ini akan dipaparkan menjadi beberapa sub bab
bahasan diantaranya adalah: pengertian keselamatan, pengertian agama, dan teori sistem
keyakinan.
Bab Ketiga, membahas isi pembahasan secara umum, yang termuat menjadi beberapa topik, mulai
dari Kitab Suci Al-Qu’an dan Injil, Ketuhanan, Inklufisme pemahaman sebagai pintu Keselamatan,
Sekte-sekte Kristen Klasik, Trinitas dan sifat Tuhan, serta Sifat Tuhan dalam teologi Islam.
II
Kajian Teoritis
1
Keselamatan universal. Kata Universal dapat diartikan sebagai menyeluruh,
1 https://tuhanyesus.org/apa-arti-keselamatan-menurut-alkitab
Dalam perspektif Kristen protestan mengenai keselamatan, bahwa tidak
atau perbuatan baik, karena rahmat atau kasih karunia merupakan hasil dari inisiatif
Allah. Secara garis besar, umat Protestan berpegang pada lima sola yang dihasilkan
diberikan pada orang-orang Yahudi saja, tetapi juga bisa diterapkan pada orang-
orang non-Yahudi sekalipun. Maka dari itu, orang-orang yang meyakini Yesus
Keselamatan yang dipegang oleh umat Kristiani tidak hanya diartikan yang
sifatnya spiritual atau pada beberapa pihak saja. Apabila konsep keselamatan hanya
bersifat pada salah satu pihak saja, maka orang-orang Kristen Yahudi saja yang
akan diselamatkan. Sementara itu, orang-orang yang bukan Kristen dan Yahudi
baru dilahirkan sebenarnya, manusia tidak berdosa melainkan suci dan benar. Akan
tetapi, karena kesalahan nenek moyangnya Adam dan Hawa, maka mereka pun
jatuh ke dalam dosa. Dosa mereka itu telah menyebabkan seluruh umat manusia
menjadi berdosa. 2
Keselamatan dalam istilah teologi disebut dengan pokok iman Kristen yang
dalam Kristus, tetapi iman Kristen juga menuntut penyerahan diri kepada Kristus
sebagai Tuhan dan keterbukaan terhadap kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam
manusia dan menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka, baik dosa moral
maupun dosa yang dikerjakan selama mereka hidup. Orang-orang Kristen percaya
D. Doktrin Keselamatan
2 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_(Kristen)
Dalam ajaran keselamatan, Barth juga mengikuti dalam garis besar ajaran
tradisional gereja. Sebagaimana juga dirumuskan oleh para pembaharu dalam abad
ke-16 seperti Luther dan Calvin. Hanya di bidang predestinasi atau takdir dia
menolak ajaran Calvin. Menurutnya adalah tidak masuk akal jika Tuhan sejak abadi
sudah menetapkan siapa dari umat manusia yang akan diselamatkan. “ akan masuk
surga” dan siapa yang tidak “sudah diberikan karcis masuk neraka”.
Teori Barth ini belum dikerjakan secara jelas. Tetapi tentu saja dia punya
kecenderungan untuk menerima bahwa tidak ada manusia yang masuk neraka
secara abadi atau kekal akhirnya rahmat Tuhan selalu memenangkan dosa
Karena keselamatan itu tidak terjadi secara otomatis dan juga bukan merupakan
hasil usaha manusiawi keselamatan itu sepenuhnya adalah rahmat belaka dari
Tuhan. Jadi, sejak fase pertama (kesadaran mengenai dosa) sampai fase final itu,
keselamatan manusia merupakan suatu proses yang dikerjakan oleh Tuhan melalui
firman-Nya.
Akibatnya, sering terjadi fanatisme sempit yang membawa mereka kepada konflik.
Dimana ketika salah satu anggota keluarga atau jemaat yang pindah agama,
Beberapa orang yakin akan keselamatan mereka karena mereka mengaku telah
beragama Kristen sejak lahir dan mengaku mengenal Yesus. Namun, agama tidak
sudah pasti selamat. Baptisan memang sebuah sakramen yang dilakukan oleh
gereja, tetapi tidak menentukan orang itu selamat atau tidak. Ada juga orang yang
berpikir "Yang penting saya berbuat baik terus, agar masuk surga". Perbuatan baik
sama sia-sianya, perbuatan baik tidak menyelamatkan kita. Perbuatan baik juga
tidak merubah status kita sebagai orang berdosa. Kita hanya menjadi orang berdosa
yang berbuat baik saja. (lih. Yes 64:6). Menerima keselamatan, berarti kita juga
menerima tanggung jawab. Tanggung jawab kita adalah menjaga seluruh hidup kita
supaya tetap hidup dalam kesucian, kekudusan dan kebenaran Allah. Dengan
menerima keselamatan maka kita tidak boleh lagi hidup seperti cara hidup yang
BAB III
3 http://repository.radenintan.ac.id/1455/6/Bab_III.pdf.com
Metode Penelitian
A. Pendekatan penelitian
Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu
jemaat mengenai arti dan makna keselamatan menurut jemaat GMIM Sion
situasi dan permasalahan yang dihadapi jika dalam jemaat terdapat kekeliruan
paham keselamatan.
Waktu dan Tempat Penelitian kegiatan penelitian ini dimulai sejak disahkannya
proposal penelitian serta surat ijin penelitian, yaitu bulan 20 September 2020.
C. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto (2002: 136), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data
4 Pendekatan Penelitian kuantitatif : Quantitative Research Approach/ Oleh Rukajat Ajat, Yogyakarta 2018
Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan.
Maka berdasarkan hal tersebut, sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Sumber Data Primer, adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama
maksimal, maka tujuan menelaah sudah terpenuhi. Oleh karena itu konsep
2. Sumber Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber yang tidak
1. Interview/Wawancara
dengan satu tujuan yang telah ditetapkan. Metode wawancara identik dengan
terwawancara
2. Observasi
dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
3. Teknik angket
Angket atau kuesioner adalah alat pengumpul data yang menggunakan daftar
4. Studi Kepustakaan
teoritis dengan mencari informasi tertulis dan sistematis dari beberapa hal
5. Studi Dokumentasi
selain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak bersifat uraian dari
hasil wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah diperoleh akan dianalisis
secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut Patton (Moleong,
dilihat dari segi tujuan penelitian. Prinsip pokok penelitian kualitatif adalah
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
sebagai berikut:
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan
pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan
studi dokumentasi.
relevan.
3. Display Data
Merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan
Antara display data dan penarikan kesimpulan terdapat aktivitas analisis data yang
ada. Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan upaya berlanjut,
berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan
Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk kata-
kata untuk mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan, pemaknaan atau untuk
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut dilakukan
untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data yang ada dari
berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode wawancara yang didukung