Dosen Pengampu:
Dr. Samuel Talahatu
Oleh:
Samuel Reno Mahergianto
Latar Belakang
Keselamatan memiliki arti dalam KBBI, terbebas dari bahaya, tidak
kurang dari sesuatu apa pun tidak rusak, terhindar dari bencana. Selain itu
kata keselamatan juga dapat berarti kebahagiaan, kesejahteraan.
“Keselamatan” merupakan sesuatu yang pastinya diingini oleh semua orang.
Tidak ada orang hidup yang menginginkan celaka selama hidupnya. Namun
dosa menjadi masalah yang mendasar dalam kehidupan umat manusia.
Kalau Alkitab berbicara tentang keselamatan (religius) dari keadaan buruk,
berbahaya dan sebagainya, suatu keadaan tanpa “syaloom”, maka Allah
ditunjuk sebagai pelakunya.1 Keselamatan Allah sediakan sebagai anugerah
yang membebaskan manusia dari dosa.
Sejatinya semua manusia telah jatuh ke dalam dosa. Dosa adalah
tiran keji yang merasuk ke dalam dunia dan memancangkan tonggak
kekuasaannya melalui pelanggaran Adam dan Hawa. 2 Karena dosa, maut
beroleh jalan masuk ke dalam dunia (Roma 5:12). 3 Dosa yang telah merasuk
dalam kehidupan manusia tersebut hanya bisa diselesaikan dengan
kematian Anak Domba di kayu salib. Kematian Yesus dihubungkan langsung
dengan penghapusan dosa-dosa. 4 Dapat disimpulkan bahwa keselamatan itu
berkaitan dengan ketidakmampuan manusia memelihara hidupnya, sehingga
manusia memerlukan keselamatan itu.
Soteriologi merupakan salah satu tema penting dalam doktrin Kristen.
Doktrin yang membicarakan hal keselamatan bagi umat manusia yang hanya
diperoleh melalui Yesus Kristus. Pada saat ini penulis akan membahas
mengenai doktrin Keselamatan atau Soterologi ini dari persepsi/sudut
pandang Rasul Paulus.
1
Dr. C. Groenen, Soteriologi Alkitabiah, (Yogyakarta, Kanisius, 1989) Hal, 134
2
J. Knox Chamblin, Paulus dan Diri “ajaran Rasuli bagi Keutuhan Pribadi”, (Surabaya:
Momentum, 2011), 42
3
Ibid, 48
4
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992), 65
BAB II
ISI
5
William Barclay, Pemahaman Alkitab setiap hari: Surat Roma, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2012) hal, 33
6
J. D. Douglas, Ensklopedi Alktab Masa Kino Jld M-Z. (Jakarta: Yayasan Komunkasi
Bina Alkitab, 2016), 375
7
Dr. R. Soedarmo, Kamus istlah Teologi (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2013), 45.
introduction To The Theology Of The New Testament mengatakan bahwa
keselamatan yang diperoleh manusia itu berasal dari Tuhan Allah.
Keselamatan dari Allah telah diwujudkan dalam sejarah kehidupan, dan bagi
orang yang percaya keselamatan akan dinyatakan pada hari terakhir. 8
17
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992), 128
18
J. Knox Chamblin, Paulus dan Diri “ajaran Rasuli bagi Keutuhan Pribadi”, (Surabaya:
Momentum, 2011), 73
19
George Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2, (Bandung: Kalam Hidup, 2002), 201
20
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 2 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992), 127
etis) itu “menjadi” seorang berdosa (secara forensik). 21 Yesus Kristus
telah mati tidak hanya untuk dosa-dosa manusia, tetapi Ia juga telah
mati terhadap dosa, dan orang percaya telah mati bersama-sama
dengan Dia. Ketika Ia mati, orang percaya mati dan ketika Ia bangkit,
orang percaya bangkit di dalam Dia. Sekarang orang percaya telah
memperoleh tempat bersama-sama dengan Dia di Sorga. 22
21
George Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2, (Bandung: Kalam Hidup, 2002), 199
22
Warren Wersbe, Benar Di dalam Kristus (Bandung: Kalam Hidup, 1977), 59-60.
23
Th. Van den End, Surat Roma (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 248-249.
merupakan karya penebusan Kristus adalah perwujudan dari
anugerah Allah bagi manusia.24
Tetapi yang harus kita ingat adalah kemerdekaan yang
diperoleh orang percaya bukanlah kemerdekaan yang tak terbatas.
Kemerdekaan itu terikat pada kebenaran Allah, yaitu pada kaidah
yang telah ditetapkan-Nya bagi hubungan manusia dengan diri-Nya
dan dengan sesamanya manusia.25 Seperti Paulus bahkan dalam
kehidupannya, Paulus kemudian menganggap diri sebagai huperetes
yakni orang yang selalu siap menjalankan apa saja yang diperintah
Kristus.26 Paulus meresponi kemerdekaan yang telah dianugerahkan
Allah dengan sangat bijak, hal ini merupakan teladan yang harus
dicontoh orang percaya.
BAB III
24
Fransiskus irwan Widjaja, “Teologi Misi Sebaga Teologi Amanat Agung,” Thronos 1,
no. 1 (2019): 17-18.
25
Th. Van den End, Surat Roma (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 288
26
Asih Rachman Endang Sumiwi and Joseph Christ Santo, “Menerapkan Konsep
Pelayan Tuhan Perjanjian Baru Pada Masa Kini,” Teoloig dan Pelayanan Kristian 3, no. 2
(2019): 98.
PENUTUP
IMPLIKASI
Setelah kita mengetahui bahwa kita telah dibebaskan dari belenggu
dosa dengan pembenaran yang dianugerahkan Allah kepada kita melalui
penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu salib, maka menjadi
suatu kewajiban bagi kita untuk meresponi anugerah tersebut seperti Paulus
meresponinya, dengan menaati setiap perintah Tuhan Yesus dalam
kehidupan kita sehari-hari. Termasuk Amanat Agung Tuhan untuk
memberitakan Injil kepada seluruh bangsa di bumi ini. Kita bisa memulainya
dengan melakukan hal yang lebih mudah, yaitu dengan berlahan merubah
sifat kita yang dulu mungkin melawan perintah Tuhan dengan sekarang
mulai mematuhi setiap apa yang Tuhan katakan dalam Firman-Nya.
KESIMPULAN
Semua manusia mendambakan yang namanya selamat/keselamatan,
dan semua kepercayaan sama-sama mengklaim adanya keselamatan pada
kepercayaan mereka masing-masing. Mereka semua melakukan berbagai
ritual/upacara-upacara yang menurut mereka dapat membuat mereka
selamat. Ada yang diharuskan mempersembahkan hewan dalam upacara-
upacara tertentu, atau melakukan ritual-ritual “penyucian diri”, atau bahkan
beramal kepada orang miskin supaya mereka mendapat suatu
“keselamatan” dari kepercayaan mereka. Namun ada hal yang membedakan
antara keselamatan menurut Kristen dengan keselamatan menurut
kepercayaan lainnya. Menurut Paulus, keselamatan/pembenaran yang
diterima orang percaya bukanlah sesuatu yang timbul akibat apa yang telah
diperbuat(melakukan ritual/upacara), melainkan merupakan suatu anugerah
yang diberikan Tuhan kepada umat kesayangan-Nya melalui penebusan
serta buah ketaatan Yesus Kristus di kayu salib yang memerdekakan
manusia dari belenggu perbudakan dosa.
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, William..
2012 Pemahaman Alkitab setiap hari Surat Roma, Jakarta: BPK
Gunung Mulia
Douglas, J. D..
2016 Ensklopedi Alktab Masa Kino Jld M-Z, Jakarta: Yayasan
Komunkasi Bina Alkitab
Groenen, C..
1989 Soteriologi Alkitabiah, Yogyakarta: Kanisius
Richardson, Alan..
1972 An Introducton To The Theology Of The New Testament,
London: SCM Press LTD, London
Soedarmo, R..
2013 Kamus istlah Teologi, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Sulasto, Hari..
2020 Keselamatan Karena Kasih Karuna Menurut Efesus 2:1-10
antusias 6, no. 1
Wersbe,Warren..
1977 Benar Di dalam Kristus, Bandung: Kalam Hidup
Chamblin, Knox
2011 Paulus dan Diri “ajaran Rasuli bagi Keutuhan Pribadi”,
Surabaya: Momentum
Guthrie, Donald
1992 Teologi Perjanjian Baru 2, Jakarta: BPK Gunung Mulia
Ladd, George
2002 Teologi Perjanjian Baru Jilid 2, Bandung: Kalam Hidup
Jacob, Tom
1990 Paulus—Hidup, Karya dan Teologinya, Yogyakarta: Kanisius
Groenen, C
1989 Soteriologi Alkitabiah, Yogyakarta: Kanisius