Anda di halaman 1dari 14

Pra eksistensi Yesus

"Apakah Alkitab mendukung pra-eksistensi Yesus?"

Dukungan Alkitab tentang pra-eksistensi Yesus memiliki banyak sisi/perlu dilihat dari
banyak segi. Pra-eksistensi didefinisikan sebagai "sudah ada dalam suatu keadan
sebelumnya." Dalam hal Yesus Kristus, pra-eksistensi-Nya berarti bahwa,
sebelum Ia menjadi manusia dan berjalan di atas bumi, Dia sudah ada
sebagai Pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Alkitab tidak hanya secara explicit
mengajarkan doktrin ini, tetapi juga menyiratkan fakta ini pada berbagai titik di seluruh
Injil dan Surat-surat. Selain itu, pekerjaan Yesus sendiri mengungkapkan identitas ilahi-
Nya, yang secara konsekuensi, menunjukkan pra-eksistensi-Nya.

Beberapa tempat dalam Perjanjian Baru secara eksplisit mengajarkan pra-eksistensi


Yesus. Yesus berkata, "Oleh
sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah
Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki
di hadirat-Mu sebelum dunia ada." Yohanes 17:5. Bagian ini saja
sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Alkitab mendukung pra-eksistensi Yesus, tetapi
itu hanya salah satu dari banyak ayat-ayat pendukung. Yesus sendiri secara eksplisit
mengajarkan pra-eksistensi-Nya (Yohanes 3:13; 6:33, 38, 62; 8:23; 16:28). Kristus
bahkan mengatakan bahwa Dia ada sebelum Abraham lahir (Yohanes 8:58-59)
meskipun Abraham lahir mendahului kelahiran Yesus sendiri selama berabad-abad!
Beberapa teks menunjukkan Yesus telah ada dengan Bapa-Nya (Roma 8:3;
1Yohanes 1:2; Galatia 4:4). Beberapa bagian bahkan mengidentifikasi Yesus
sebagai Pencipta (Yohanes 1:2-3; Kolose 1:16-17; Ibrani 1:2).

Kemungkinan bukti yang paling kuat atas pra-eksistensi Kristus adalah tindakan Yesus
sendiri. Dia sering melakukan dan mengatakan hal-hal yang hanya berhak dilakukan
Allah Israel, atau menunjukkan kekuatan yang hanya dapat dilakukan Allah saja. Yesus
menyembuhkan orang lumpuh dalam Markus 2, hal ini dilakukan untuk menunjukkan
kuasa-Nya dan kemampuan-Nya untuk mengampuni dosa (Markus 2:3-12).
Orang-orang Yahudi yang ketika itu menyaksikan Yesus, sangat menyadari bahwa
tindakan seperti itu hanya diperuntukkan bagi Yahweh (YHWH). Tindakan Yesus dalam
Lukas 7 juga mendapat reaksi yang sama dari orang-orang Yahudi yang menyaksikan
(Lukas 7: 48-50).

Pra-eksistensi Yesus dalam keilahian-Nya semakin terbukti ketika Yesus disembah


berulang kali dalam Injil dan Dia menerima penyembahan itu (Matius 28: 9, 17;
Lukas 24:52; Yohanes 9:38; 20:28). Tidak pernah Yesus menolak penyembahan
tersebut. Dia melihat penyembahan terhadap-Nya sebagai ibadah yang sepenuhnya
benar. Yesus menyiratkan bahwa Dia memiliki wewenang/kuasa atas hari Sabat
(Markus 2:28) serta kewenangan untuk meniadakan hukum Taurat (Efesus 2: 14-
15). Tindakan-tindakan tersebut akan semata-mata merupakan penghujatan jika
dilakukan oleh seseorang yang bukan merupakan pribadi Ilahi (tetapi cocok
dilakukan Yesus, tindakan-tindakan tersebut justru menunjukkan bahwa Dia
adalah Allah dan pra-eksistensi-Nya/Dia sudah ada sejak kekal sebelum
menjadi manusia).

Selain itu, Yesus menyamakan diri-Nya sebagai Anak Manusia yang Ilahi
(Markus 14: 61-64) dan menyatakan bahwa Dia mampu membangkitkan diri-Nya
dari kematian (Yohanes 10:17-18)! Pernyataan ini terbukti menjadi mukjizat paling
ampuh yang meneguhkan pengakuan-Nya yang radikal itu dan pelayanan-Nya (Matius
12:38-40; 16:1-4). Yesus telah memenuhi keajaiban besar ini dan memberikan
bukti yang meyakinkan (Lukas 24:36-43; Yohanes 20:26; 21: 1-14; Kisah Para Rasul 1:3-
6). Mukjizat ini dinyatakan sebagai klaim Yesus atas keilahian-Nya dan dengan demikian
memberikan konfirmasi lebih lanjut atas pra-eksistensi-Nya.
Yesus Lebih Besar dari Segala Sesuatu

Alkitab menyajikan Yesus sebagai lebih besar dari semua yang pernah hidup di hadapan-
Nya dan semua orang yang akan pernah datang sebelum kedatangan-Nya. Kolose 1
menegaskan, doktrin supremasi Kristus "dalam segala sesuatu" (Kolose 1:18).
Efesus 1:22 mengatakan, “Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah
kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala
yang ada.”

Yesus lebih besar dari semua ciptaan. Sebagai pencipta segala sesuatu, Dia harus
lebih besar dari segala ciptaan. Yesus membuktikan superioritas-Nya atas ciptaan ketika
Dia menenangkan badai (Markus 4:39), memulti-gandakan roti dan ikan (Markus 8:6-9),
mencelikkan mata orang buta (Markus 8: 22-25), dan berjalan di atas air (Markus 6:48).
"15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala
yang diciptakan, 16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana,
maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh
Dia dan untuk Dia." Kolose 1:15-16.

Yesus lebih besar dari Abraham. Bapak Abraham merupakan salah satu orang yang
pernah dan masih tetap paling dihormati dalam sejarah. Baik orang Yahudi maupun
Muslim memandang Abraham sebagai bapa dan contoh kesalehan mereka. Satu kali,
ketika Yesus sedang berbicara dengan orang-orang Yahudi tentang garis
keturunan/silsilah mereka, orang-orang Yahudi bertanya kepada Yesus, "Adakah Engkau
lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati;
dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?" Yohanes 8:53. Jawaban Yesus mengejutkan
mereka: Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah
melihatnya dan ia bersukacita." . . . "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada." Yohanes 8:56, 58.

 Catatan: Alkitab bahasa Indonesia salah terjemahan, dalam bahasa Inggris


“Before Abraham was, I am.” [=Sebelum Abraham ada (waktu lampau), Aku
ada (waktu sekarang)] jika Yesus sudah ada sebelum Abraham dan hanya ada
saat itu saja seharusnya kata yang digunakan adalah ‘was’, penggunaan kata
‘am’ menunjukkan bahwa Yesus sudah ada sebelum Abraham ada dan
tetap ada sekarang. Ini menunjukkan Dia ada selama-lamanya dari
kekal sampai kekal.

Yesus lebih besar dari Yakub. Patriark lainnya adalah Yakub, yang juga dinamakan
"Israel" oleh Allah (Kejadian 32:28). Ketika Yesus berbicara dengan seorang perempuan
Samaria di sumur Yakub, Yesus berkata bahwa Dia dapat memberinya "air hidup"
(Yohanes 4:10). Perempuan itu mengira Yesus menunjuk pada jenis air sumur lain,
sehingga ia bertanya, "Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang
memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia
serta anak-anaknya dan ternaknya?" (Ayat 12). Yesus menjawab dengan
mengkontraskan pemberian Yakub yang bersifat duniawi dan sementara
dengan karunia-Nya yang bersifat rohani dan kekal: "Barangsiapa minum air ini,
ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia
tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan
kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar
sampai kepada hidup yang kekal." (ayat 13-14).

Yesus lebih besar dari Musa. Kemungkinan besar tidak ada nabi Perjanjian Lama
yang lebih dihormati daripada Musa. Dia adalah pemberi hukum, pembebas Israel, dan
seorang yang mengerjakan banyak mukjizat. Musa memiliki hak istimewa yang unik
yaitu dapat berbicara dengan Allah "berhadapan muka seperti seorang berbicara
kepada temannya" (Keluaran 33:11). Sebelum mati, Musa memerintahkan orang Israel
untuk menantikan kedatangan seorang Nabi lain yang sama dengan Musa: “Seorang
nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan
dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu
dengarkan.” (Ulangan 18:15). Yesus menggenapi Hukum Taurat (Matius 5:17),
membebaskan kita dari dosa dan kematian (Roma 8:2), dan jelas seorang yang
mengerjakan banyak mukjizat (Kisah Para Rasul 2:22). Ibrani 3:3 mengatakan
bahwa “Yesus dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada
Musa.”

Yesus lebih besar dari Daud. Pada zaman Yesus gelar umum untuk Mesias
adalah "Anak Daud" (lihat Matius 9:27). Penggunaan istilah Yahudi ini menandakan
kepercayaan mereka, berdasarkan nubuat, bahwa Mesias akan berasal dari garis
keturunan Daud (2Samuel 7:16). Dalam percakapan di Bait Allah, Yesus mengutip
Mazmur 110:1, menunjukkan bahwa Daud menyebut Mesias "Tuanku" (Matius 22:45 Jadi
jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"). Karena itu,
Anak Daud, lebih besar dari Daud dan memiliki keturunan yang lebih agung
dari sekedar garis keturunan kerajaan duniawi.

Yesus lebih besar dari Salomo. Raja Salomo tidak tertandingi dalam hal
kebijaksanaan, kekayaan, kekuasaan, dan reputasi (1Raja-raja 10:23-24). Para Ningrat
dari seluruh dunia mengunjungi Yerusalem selama masa pemerintahan Salomo dan
mempersembahkan penghormatan kepada Salomo. Namun Yesus berkata,
"Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!" (Matius 12:42).

Yesus lebih besar dari Yunus. Nabi Yunus sangat berperan dalam salah satu
kebangunan rohani terbesar di dalam sejarah. Oleh khotbahnya, seluruh kota Niniwe
bertobat dari dosa mereka dan berbalik kepada Allah untuk memohon belas kasihan.
Bangsa yang terkenal karena penyembahan berhala dan kebiadaban mereka,
merendahkan diri mereka di hadapan Allah dan meninggalkan penyembahan berhala
mereka. Namun Yesus berkata, "Sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
(Matius 12:41).

Yesus lebih besar dari Yohanes Pembaptis. Yesus berkata bahwa Yohanes
Pembaptis adalah "lebih dari pada nabi" dan "di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes" (Lukas 7:26, 28).
Memang, Yohanes adalah nabi terakhir dari masa Perjanjian Lama, dia memenuhi
Maleakhi 3:1 “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!
Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN
semesta alam.”, dan ia memiliki kekuatan mirip dengan Elia (“dan ia akan berjalan
mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik
kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang
benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Lukas 1:17). Tetapi bagaimana Yohanes Pembaptis memandang Yesus? Nubuat Yohanes
Pembaptis sendiri menunjukkan bahwa Yesus lebih besar dari dirinya: "Sesudah aku
akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali
kasut-Nyapun aku tidak layak.” Markus 1:7. Dengan kata lain, Yohanes sama sekali
tidak setara dengan Yesus. Yohanes membaptis dengan air, tetapi Yesus akan
membaptis dengan Roh Kudus (Markus 1:8).

Yesus lebih besar dari Bait Allah. Bait Allah di Yerusalem adalah tempat yang
mulia, penuh sejarah, penuh makna, dan penuh tanda-tanda keagamaan (lihat Matius
24:1). Namun Yesus mengatakan kepada orang-orang Farisi, "Aku berkata kepadamu: Di
sini ada yang melebihi Bait Allah.” (Matius 12:6). Bait Allah ini adalah tempat di mana
para imam negara menaikkan doa-doa syafaat kepada Allah, namun pelayanan syafaat
Yesus jauh lebih besar (Ibrani 8:6 “Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu
pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari
perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.”).

Yesus lebih besar dari hari Sabat. Tanda Perjanjian Musa adalah menjaga hari Sabat
(Yehezkiel 20:12 Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi
peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, yang menguduskan mereka. ), dan orang-orang Yahudi teliti dalam menjaga
tanda ini. Ketika Yesus datang, Ia hidup di bawah hukum Taurat (Galatia 4:4
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari
seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.), memenuhi Hukum (Matius
5:17 Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.), dan menunjukkan bahwa "Anak Manusia adalah Tuhan
atas hari Sabat" (Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.).

Yesus lebih besar dari gereja. Gereja adalah orang-orang pilihan Allah yang telah
dipanggil keluar dari dunia, telah ditebus, telah dibenarkan, telah dikuduskan, dan telah
dimuliakan (Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga
dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan
mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.). Akhirnya, gereja akan
menjadi "sebuah gereja yang bercahaya, tanpa noda atau tanpa kerut atau tanpa cacat
lainnya, melainkan sebuah gereja yang kudus dan tak bercacat" (Efesus 5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.). Namun Kristus lebih besar. Dia adalah Kepala gereja, yang adalah
tubuh-Nya (Kolose 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang
pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala
sesuatu.; lihat juga Yohanes 13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang
hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia
yang mengutusnya.; Yohanes 15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu:
Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah
menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti
firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.).

Yesus lebih besar dari para malaikat. Para malaikat adalah hamba-hamba Allah,
tetapi Yesus adalah Anak Tunggal Allah, yang duduk di sebelah kanan yang Mahatinggi
(Ibrani 1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai
mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat
yang tinggi; Ibrani 1:5 Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah
Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku
akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"; Yohanes 3:16 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya,
ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.). Suatu hari, semua
pemerintah dan penguasa di surga dan di bumi akan tunduk kepada Kristus
(Filipi 2:10-11 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di
langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala
lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! ).
Yesus adalah "jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti
nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama
mereka." Ibrani 1:4.

Nama Yesus lebih besar dari semua nama-nama lainnya. Yesus, Manusia
sempurna dan satu-satunya korban tebusan atas dosa, dan yang telah sangat
ditinggikan. Allah telah memberikan kepada-Nya "Nama di atas segala nama" (Filipi
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama,). Nama-nama lain dari sejarah-Budha, Muhamad, Gandhi,
Konghucu, Krisna, Joseph Smith, dan Sun Myung Moon – nama-nama tersebut menjadi
tidak berarti dalam terang kemuliaan Yesus Kristus. Nama Yesus-lah yang kami
beritakan sampai ke ujung bumi, karena hanya dalam nama-Nya, ada keselamatan
(Kisah Para Rasul 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga
selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain
yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.).

"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan," Kolose
2:9. Sebagai Firman Allah (Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.), Yesus adalah pewahyuan
paling lengkap dari Allah bagi manusia. Tidak ada lagi cara pewahyuan dari Allah
yang lebih sempurna daripada pewahyuan yang telah diberikan-Nya melalui Yesus
Kristus kepada kita.

3 Perbedaan Penting Yesus dari Semua Pemimpin Agama Lainnya

Dalam hal ini, mempertanyakan bagaimana Yesus berbeda dari para pemimpin agama
lainnya seolah mempertanyakan bagaimana matahari berbeda dari bintang-bintang
lain di tata surya – karena pada prinsipnya adalah tidak ada bintang lain di tata surya
kita selain matahari!

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah
Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Filipi 2:8-11)

1. Tidak ada "pemimpin agama" lainnya yang dapat dibandingkan dengan


Yesus Kristus. Karena memang tidak ada seorangpun dari semua pemimpin
agama di dunia ini baik yang masih hidup ataupun yang sudah mati yang
sebanding dengan Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah satu-satunya yang telah
mati dan sekarang hidup untuk selama-lamanya. Seperti yang telah Ia nyatakan
dalam Wahyu 1:17-18 bahwa “Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Dia selama-lamanya hidup!
Tidak ada seorang pemimpin agama lain manapun yang berani membuat klaim seperti
itu, karena jika klaim ini tidak benar, maka klaim ini hanya merupakan pernyataan
konyol yang tak masuk akal.

2. Perbedaan penting lainnya antara Yesus dan para pemimpin agama lainnya
ditemukan dalam sifat hakiki Kekristenan. Inti dari Kekristenan adalah Kristus, Dia
yang telah disalibkan, dan telah dibangkitkan, telah naik ke Surga, dan
akan datang kembali untuk yang kedua kali pada suatu hari nanti. Tanpa
Kristus dan tanpa kebangkitan-Nya, maka tidak ada Kekristenan.
Bandingkan hal ini dengan agama-agama besar lainnya. Hinduisme, misalnya, dapat
berdiri atau hancur seluruhnya terlepas dari apakah "Swami/Guru besar" pendirinya
masih hidup atau sudah mati. Demikian juga halnya dengan Budhisme. Bahkan Islam
didasarkan pada perkataan dan ajaran Muhamad yang telah mati, bukan pada
pernyataan bahwa ia telah hidup kembali dari kematian.

Rasul Paulus dalam 1Korintus 15:13-19 mengatakan bahwa, jika Kristus tidak
dibangkitkan dari antara orang mati, maka iman kita kosong dan kita masih
ada dalam dosa-dosa kita! Klaim kebenaran iman Kristen didasarkan hanya pada
Yesus Kristus yang sudah bangkit! Jika Yesus tidak bangkit dari kematian- dalam waktu
dan ruang - maka tidak ada kebenaran Kristen apapun. Dalam seluruh Perjanjian Baru,
para rasul dan para penginjil mendasarkan kebenaran Injil pada kebangkitan Kristus.

1Korintus 15:13-19 13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak
dibangkitkan. 14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah
pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 15 Lebih dari pada itu kami
ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah
membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata
benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 16 Sebab jika benar orang mati tidak
dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 17 Dan jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam
dosamu. 18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19 Jikalau kita
hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah
orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

3. Satu titik penting lainnya adalah fakta yang sangat penting bahwa Yesus Kristus
dinyatakan sebagai "Anak Allah" (suatu sebutan dalam bahasa Ibrani yang berarti
"memiliki nature Allah") serta dinyatakan sebagai "Anak Manusia" (suatu sebutan dalam
bahasa Ibrani yang berarti "memiliki nature manusia") . Dalam banyak ayat-ayat,
Yesus mengaku setara dengan Bapa (lihat, misalnya, Yohanes 10:29-33). Kepada
Yesus diterapkan semua hak-hak istimewa dan atribut-atribut Allah. Namun
Dia juga seorang manusia, yang lahir dari seorang perawan (Matius 1:18-25;
Lukas 1:26-56). Setelah hidup tanpa dosa, Yesus disalibkan untuk membayar
dosa-dosa semua manusia: "Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita,
dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia."
1Yohanes 2:2, dan kemudian Dia dibangkitkan dari kematian tiga hari
kemudian. Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya Manusia, yang
“theanthropos” [kata dari bahasa Yunani untuk "Allah" (theos) dan "Man"
(anthropos)]; namun Dia adalah satu pribadi, pribadi kedua dari Tritunggal.

Pribadi dan Karya Kristus menimbulkan pertanyaan yang tidak dapat dihindari: Apa
yang akan anda lakukan dengan Yesus? Kita tidak bisa mengabaikan Dia begitu saja.

Yesus Kristus adalah tokoh sentral dalam sejarah manusia, dan jika Dia mati karena dosa-
dosa seluruh dunia, maka Dia mati untuk anda juga. Rasul Petrus mengatakan, "Dan
keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di
bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia
yang olehnya kita dapat diselamatkan." Kisah Para Rasul 4:12. Jika kita
percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang telah menyelamatkan kita
dari dosa, maka kita pasti akan diselamatkan.
2 Makna tentang Yesus sebagai Awal dan Akhir [Alpha dan Omega]

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan
yang akan datang, Yang Mahakuasa." Wahyu 1:8

Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "Alpha dan Omega" dalam Wahyu 1:8, 11; 21:6; dan
22:13. Alpha dan Omega adalah huruf pertama dan huruf terakhir dari abjad Yunani. Di
antara para rabi Yahudi, merupakan hal yang biasa untuk menggunakan huruf pertama
dan huruf terakhir dari abjad Ibrani untuk menunjukkan keseluruhan dari apapun, dari
awal sampai akhir. Yesus sebagai yang awal dan yang akhir dari segala sesuatu
menunjuk hanya pada satu-satunya Allah yang benar. Pernyataan
kekekalan ini dapat diberlakukan hanya kepada Allah. Hal ini terlihat
terutama dalam Wahyu 22:13, di mana Yesus menyatakan bahwa Dia adalah
"Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan
Yang Akhir.
1. Salah satu makna dari Yesus sebagai "Alpha dan Omega" adalah bahwa
Dia telah ada pada awal segala sesuatu dan akan ada pada akhirnya. Hal ini
sama dengan mengatakan bahwa Dia selalu ada dan akan selalu ada. Itulah
Kristus, sebagai Pribadi kedua dari Allah Tritunggal, yang memulai,
melakukan dan menyelesaikan penciptaan: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan
tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan." Yohanes 1:3, dan kedatanganNya yang kedua akan menjadi awal
dari akhir penciptaan seperti yang kita ketahui dalam 2Petrus 3:10 “Tetapi hari
Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang
dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang
ada di atasnya akan hilang lenyap.” Sebagai Allah yang menjelma, Dia tidak
memiliki awal, Dia juga tidak memiliki akhir dalam waktu, Dia adalah
Pribadi yang telah ada dan akan terus ada dari kekal sampai kekal.

2. Makna kedua Yesus sebagai "Alpha dan Omega" adalah bahwa sebutan ini
mengidentifikasi Dia sebagai Tuhan dari Perjanjian Lama. Yesaya mendasarkan
aspek hakekat Yesus ini sebagai bagian dari Allah Tritunggal dalam beberapa tempat.
"Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu
memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi
mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga." Yesaya 41:4. "Beginilah firman TUHAN,
Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah
yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku" Yesaya 44:6. "Akulah yang
tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian!" Yesaya 48:12. Ini
adalah indikasi yang jelas tentang sifat/hakekat kekal Ketuhanan.

Kristus, sebagai Alpha dan Omega, adalah yang pertama dan yang terakhir
dalam berbagai cara. Dia adalah "yang memulai dan yang menyelesaikan"
iman kita (Ibrani 12:2 “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada
Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu
kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah.”), hal ini menandakan bahwa Dia yang memulai dengan memimpin kita ke
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Dia
adalah totalitas, jumlah dan substansi dari Kitab Suci, baik Hukum Taurat dan Injil
(Yohanes 1:1 “1Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah. , 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara
kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-
Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”). Dia adalah
akhiran yang dapat memuaskan tuntutan Hukum Taurat (Matius 5:17 “Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.”), dan Ia adalah subyek permulaan Injil kasih karunia melalui
iman, bukan melalui/oleh perbuatan baik (Efesus 2: 8-9 “Sebab karena kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.”). Yesus
ditemukan dalam ayat pertama
kitab Kejadian dan dalam ayat terakhir di kitab Wahyu.
Dia adalah yang awal dan yang akhir, segalanya dalam
seluruh keselamatan, dari mulai pembenaran di hadapan
Allah hingga pengudusan akhir umat-Nya.
Yesus adalah Alpha dan Omega, yang pertama dan yang
terakhir, awal dan akhir. Hanya Allah yang berinkarnasi
yang dapat menyatakan pernyataan seperti ini. Hanya
Yesus Kristus-lah Allah yang berinkarnasi.
Di mana Yesus sekarang

"Di mana Yesus sekarang? Apakah Yesus di Surga?"

Menurut Markus 16:19 dan 1Petrus 3:22, Yesus sekarang berada di Surga di sebelah
kanan Allah Bapa. Lukas 24:51 dan Kisah Para Rasul 1:9-11 menjelaskan kenaikan
tubuh Yesus, yang terjadi 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Yesus mengatakan kepada
para murid-Nya bahwa Dia akan menyediakan tempat bagi mereka dan bagi semua
orang percaya (Yohanes 14:2-3).

Hal ini jelas dari Alkitab bahwa kenaikan Yesus adalah fakta yang benar-benar terjadi,
tubuh-Nya yang telah bangkit itu kembali ke Surga. Dia terangkat dari tanah perlahan
dan tampak jelas, serta disaksikan oleh banyak orang yang dengan tercengang dan
seksama menyaksikan hal itu. Kemudian dua malaikat muncul dan menyatakan janji
tentang kedatangan Kristus yang kedua kali "Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu,
akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik
ke sorga." Kisah Para Rasul 1:11. Kenaikan Kristus ini menandai berakhirnya
keterbatasan manusia Yesus selama pelayanan-Nya di bumi. Beberapa atribut yang Dia
miliki sebagai Allah ditangguhkan sementara, tapi kini penangguhan sementara itu
berakhir. Kemuliaan surgawi-Nya telah kembali – kemuliaan yang telah sekilas terlihat
pada saat Transfigurasi (Matius 17: 1-9).

Raja Daud mengatakan dalam Roh, "Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN
kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu
menjadi tumpuan kakimu." Mazmur 110:1. Ayat ini secara harfiah berarti "Yehuwa
mengatakan untuk Adonai." Ini adalah percakapan yang luar biasa antara dua Pribadi
dari Allah. Dalam Matius 22:43-45, Yesus menerapkan mazmur ini untuk diri-Nya,
mengklaim bahwa Dia lebih dari sekedar anak Daud, tetapi bahwa Dia adalah Tuhan-
nya Daud. Tempat Yesus adalah di sebelah kanan Allah, tempat kehormatan Ilahi.
Matius 22:43-35 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh
pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: Tuhan telah berfirman
kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di
bawah kaki-Mu. Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia
anaknya pula?"

Ayat-ayat lain yang menunjukkan kehadiran Yesus di Surga adalah Matius 26:64; Lukas
22:69; Efesus 1:20; Kolose 3:1; Ibrani 12:2; dan Wahyu 5:7. Juga Stefanus, sebelum ia
meninggal, melihat suatu penglihatan di mana ia "menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah" (Kisah Para Rasul 7:55
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah).

Jadi, secara Alkitabiah, Yesus berada di tempat yang betul-betul ada, yaitu
yang disebut Surga, tempat di mana kemuliaan Allah tinggal dengan para
malaikat-Nya dan anak-anak tebusan-Nya. Dalam arti lain, Yesus juga ada
bersama kita di sini, di dunia ini. Yesus, Tuhan, memiliki semua sifat-sifat
Allah, termasuk kemahahadiran. Jadi, Yesus dan Bapa dan Roh
Kudus berada di mana-mana dan tidak hanya "di
Surga." Seperti kata Salomo dalam 2Tawarikh 2:6, "Tetapi siapa yang mampu
mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi
segala langitpun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak
mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di
hadapan-Nya?"
Arti dan Pentingnya Kenaikan Yesus ke Surga

Setelah Yesus bangkit dari kematian, Dia "menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-
Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup" (Kisah Para
Rasul 1:3) kepada para wanita di dekat makam (Matius 28:9-10), kepada murid-murid-
Nya (Lukas 24:36-43), dan kepada lebih dari 500 orang lain (1 Korintus 15:6). Selama
empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka
tentang Kerajaan Allah. (Kisah Para Rasul 1:3).

Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit
Zaitun, dekat Yerusalem. Di sana, Yesus berjanji kepada para pengikut-Nya bahwa mereka
akan segera menerima Roh Kudus, dan Dia memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di
Yerusalem hingga Roh Kudus datang. Kemudian Yesus memberkati mereka, dan ketika Ia
sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. Catatan
tentang kenaikan Yesus dapat kita temukan dalam Lukas 24:50-51 dan Kisah Para Rasul 1: 9-
11.

Hal ini jelas dari Alkitab bahwa kenaikan Yesus adalah fakta yang benar-benar terjadi,
tubuh-Nya yang telah bangkit itu kembali ke Surga. Dia terangkat dari tanah perlahan
dan tampak jelas, serta disaksikan oleh banyak orang yang dengan tercengang dan
seksama menyaksikan hal itu. Ketika murid-murid tegang untuk melihat kilas terakhir
Yesus, awan menutupi-Nya dari pandangan mereka, dan dua malaikat muncul dan
menyatakan janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali "Hai orang-orang Galilea,
mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat
Dia naik ke sorga." (Kisah Para Rasul 1:11).
Kenaikan Yesus Kristus bermakna karena beberapa alasan berikut ini:

1. Ini menandai akhir dari pelayanan-Nya di bumi. Allah Bapa telah dengan penuh
kasih mengutus Anak-Nya ke dalam dunia di Betlehem, dan sekarang Anak itu
kembali kepada Bapa. Masa keterbatasan-Nya sebagai manusia sudah berakhir.
2. Ini menandakan keberhasilan Yesus dalam pekerjaan duniawi-Nya. Semua
pekerjaan untuk apa Dia datang dan yang harus dipenuhi-Nya, telah Dia capai.
3. Ini menandai kembalinya kemuliaan surgawi-Nya. Kemuliaan Yesus ini telah
terselubung selama kehidupan-Nya di bumi, dan terlihat hanya saat satu pengecualian
singkat yaitu pada saat transfigurasi (Matius 17:1-9).
4. Ini melambangkan pemuliaan Yesus oleh Bapa (Efesus 1: 20-23). Kepada Yesus-lah
Allah Bapa berkenan (Matius 17:5 "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan, dengarkanlah Dia.") Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama (Filipi 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama).
5. Ini memungkinkan Dia untuk mempersiapkan tempat bagi kita (Yohanes 14:2).
6. Ini menunjukkan awal dari pekerjaan baru-Nya sebagai Imam Agung kita (Ibrani
4: 14-16) dan Mediator dari Perjanjian Baru (Ibrani 09:15).
7. Ini mengatur pola kedatangan-Nya kembali. Ketika Yesus datang kembali untuk
mendirikan Kerajaan-Nya, Dia akan kembali sama seperti ketika Dia naik ke
Surga, tubuh-Nya benar-benar tampak di awan (Kisah Para Rasul 1:11; Daniel 7: 13-
14; Matius 24:30; Wahyu 1:7).

Saat ini, Tuhan Yesus berada di Sorga. Kitab Suci sering menggambarkan Dia di
sebelah kanan Allah Bapa, suatu posisi kehormatan dan kekuasaan (Mazmur 110:1;
Efesus 1:20; Ibrani 8:1). Kristus adalah Kepala Gereja (Kolose 1:18), pemberi karunia-
karunia rohani (Efesus 4: 7-8), dan satu-satunya yang memenuhkan segala sesuatu
(Efesus 4: 9-10 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi
yang paling bawah? Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada
semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu).

Anda mungkin juga menyukai