Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH TEOLOGIA SISTEMATIKA

“Tribulasi Menurut Alkitab”

Oleh:

NAMA : Gugahati Berisigep

NIM : 180822

PRODI : PAK

SEMESTER : IV (empat)

MATA KULIAH : Telogia Sistematika 4

DOSEN PENGAMPU : Pdt. Mauli Siahaan M.Th

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA OBAJA

JAKARTA

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Segalah puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa oleh karena
penyertaan dan pertolongan-Nya, sehingga penulis boleh menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Tribulasi Menurut Alkitab” dengan baik dan tepat waktunya. Dengan adanya makalah
ini, penulis berharap bisa menambah setiap wawasan dari pembaca mengenai doktrin tentang
Tribulasi MenurutAlkitab.

Makalah ini dibuat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen mata
kuliah “ Teologi Sistematika”. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
pemenuhan setiap tugas yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan. Tidak lupa ucapan terimakasih penulis tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan-kekeurangan baik pada teknis penulisan maupun dari segi kelengkapan
materi dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis berharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca dan semua pihak, agar suatu makalah ini boleh menjadi lebih baik
kedepannya. Penulis harapkan demi terciptanya makalah ini denga rasa terimakasih dan semoga
Tuhan Yesus memberkati makalah ini dan supaya diberi mafaat dengan baik.

Jakarta 20 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................................

Kata Pengantar...................................................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.......................................................................................................................

b. Rumusan Masalah…………………..…………...………………...…………………..........

c. Tujuan Penulisan………………………...…………………………………………….........

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa itu Tribulasi………………………………..……………………………………………….

B. Masa Tribulasi.……………………………………………..…………………………………....

C. Pandangan-Pandangan Tribulasi………………………………………………………………...

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan………………………………………………………………………………....

b. Saran………………………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Masa kesengsaraan atau kata lain yang disebut sebagai masa tribulasi itu merupakan suatu
peristiwa masa depan yang di ungkapkan oleh Rasul Yohanes di dalam kitab Wahyu. Dan
masa tersebut pun banyak di perbincangkan dan orang Kristen pun memberikan pernyataan
tentang tribulasi yang berkaitan tentang waktu dan masa kesusahan ini. “ kalian akan
melihatnya sedikit dan kemudian Aku akan memberikan tanda untuk kedatangan Anakku
yang segera, Dia akan datang dengat sangat segera sekarang.

Lalu pernyataan dari Leo Zagami, seorang keturunan dari Illuminati, yang telah berpinda
agama dan memilih agama Islam sebagai agama barunya. Ia mengatakan bahwa dunia
sedang memasuki masa tujuh tahun “kesengsaraan” yang akan diisi dengan berbagai gejlak
dan kerusuhan social, gejolak kerusuhan social, gejolak keuangan dan perang di Timur
Tengah, Amerika Utara terlindungan tetapi tidak akan bertahan lama. Dia mengharapkan kita
akan “melihat cahaya”. Dia menyebutkan rencana dari Illuminati untuk membunuh ¾ dari
penduduk dunia tetap sesuai rencana.

Selain itu ramalam yang fenomenal tentang hari kiamat adlah ramalan dari suku Maya, yang
menyataka bahwa 21 desember 2012 adalh akhir dari peradaban manusia, namun sekarang
belum terjadi.

Pernyataan yang tidak lantas bisa saja di benarkan, sebab banyak bukti dari Alkitab yang
tidak sesuai dengan apa yang dinyatakan tersebut. Sebab, Rasul Yohanes telah menuliskan
dengan seksama bahkan juga tentang peristiwa masa kesengsaraan akan dinyatakan dengan
berbagai macam peristiwa-peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

b. Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud dengan masa tribulasi?
 Apakah peristiwa yang akan terjadi di masa tribulasi?
 Apakah pandangan tentang tribulasi?
c. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini:
a. Manambah wawasan penulis
b. Memberi informasi pada pembaca
c. Melengkapi syarat kuliah
BAB II

PENDAHULUAN

A. APA ITU TRIBULASI

Tribulasi adlah masa 7 tahun yang akan datang di masa Tuhan untuk mengakhiri masa
pendisiplinan terhadap bangsa Israel dan menyelesaikan penghakiman terhadap dunia atau
terhadap mereka yang tidak percaya. Gereja yang terdiri dari semua orang-orang yang telah
percaya pada pribadi dan karya Tuhan yang telah menyelematkan hidup mereka dari
penghukuman dosa kekal.

Tidak akan ada dalam dunia pada saat tribulasi. Gereja akan diangkat dari dunia dalam
peristiwa yang disebut yaitu pengangkatan orang-orang yang percaya ( I Tessalonika, 4:13-
18; I Korintus, 15:51-53). Gereja akan dilepaskan dari murka yang akan datang (I
Tesalonika, 5:9). Di dalam Alkitab, tribulasi disebut dengan bebagai nama, seperti misalnya:

 Hari Tuhan ( Yesaya, 2:12; 13:6, 9; Yoel, 1:15; 2:1, 11, 13)
 Kesusahan dan kesengsaraan (Ulangan 4:30; Zefanya, 1:15)
 Kesengsaraan besar yang menunjukan kepada masa yang paling berat pada akhir dari
masa 7 tahun ( Matius, 24:21),
 Hari atau kesesakan (Daniel, 12:1; Zefanya 1:15),
 Waktu kesusahan bagi Yakop ( Yeremia, 30:7).

Untuk memahami tujuan dan waktu dari tribulasi. Kita perlu mengerti Daniel, 9:24-27.
Bagian dari kitab Daniel ini berbiacar mengenai 70 minggu yang telah di tetapkan atas
“bangsamu.” Bangsa, Daniel adalh orang-orang Yahudi, bangsa Israel dan yang dikatakan
oleh Daniel adlah masa yang Tuhan berikan untuk “melenyapkan kefasikan, untuk
mengakhiri dosa, untuk nmenghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang
kekal, untuk menggenapkan penglihatan para Nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus
“Tuhan menetapkan “70 minggu” untuk menggenapi semua ini. Bahwa ini penting untuk di
mengerti bahwa ketka disebtkan “70 mingu” yang dimaksudkan bukan minggu yang
sebaimana kita ketahui (7 hari). Kata Bahasa Ibrani (heptad) yang diterjemahkan sebagai
minggu dalam Daniel secara harafiah yang berarti 7 dan 70 minggu yang secara harafiah
berarti 70 kali 7.

Masa yang Tuhan bicarakan ini adalh 70 kali 7 tahun atau 490 tahun. Ini di konfirmasikan
oleh ayat lain dalam kita Daniel. Dalam ayat 25 dan 26 diberitahukan bahwa sang Messias
akan disingkirkan selama 7 minggu dan 62 minggu (total 69 minggu) mulai dari perintah
untuk membangun kembali Yerusalem. Dengan kata lain 69 x 7 tahun = 483 tahun setelah
perintah untuk membangun kembali Yerusalem Mesias akan disingkirkan.
Sejarahwan Alkitab mengkonfirmasikan bahwa 483 tahun telah berlalu ketika dari saat
perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai saat Yesus disalibkan. Kebanyakan sarjana
Kristen apapun pandangan eskatologis (masa-masa atau peristiwa yang akan datang) mereka
memahami 70 minggu dalam dalam kitab Daniel dengan pengertian yang sama dengan yang
telah diuraikan di atas.

Dengan berlalunya 483 tahun dari perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai dengan pada
penyingkiran Mesias. Maka, hanya tinggal 1 minggu ( 7 tahun) dari Daniel, 9:24 yang masih
harus di genapi “untuk melenyapkan kefasikan”. Masa 7 tahun yang terakhir dikenal sebagai
masa tribulasi, masa dimana Tuhan mengakhiri penghakiman atas Israel yang karena dosa
mereka.

Di kitab Daniel 9:27, memberikan beberapa pokok yang penting untuk kita ketahui dalam
masa 7 tahun tribulasi. Daniel, 9:27 mengatakan “raja itu akan membuat perjanjian itu
menjadi berat bagi orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu Ia
akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan, dan diatas sayap kekejian akan
datang yang membinasakan sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang
membinasakan itu. Pribadi yang dibicarakan dlam ayat ini adlah yang disebutkan Yesus
sebagai “pembinasa keji” (Matius, 24:15 dan disebut binatang dalm Wahyu 13. Daniel
mengatakan itu bahwa binatang akan menepatkan patung dirinya di tempat suci akan terjadi
pada tengah minggu dan Wahyu 13:5 mengatakan bahwa binatang ini akan melakukan hal ini
untuk masa 24 bulan, yang adalh mudah untuk melihat total lamanya adalh 84 bulan atau
tujuh tahun. Kalau dilihat dalam Daniel 7:25 dimana “satu masa, dua masa =2 tahun,
setengah masa (satu masa =1 tahun, dua masa 2 tahun, setengah masa = ½ tahun,
keseluruhannya 3 ½ tahun) juga merujuk pada kesengsaraan yang besar. Bagian terakhir dari 7
tahun tribulasi ketika “ kekejian yang meneyebabkan kebinasaan” ( binatang akan berkuasa).

Untuk mengerti dari yang mengenai tribulasi. Kita bisa lihat di kitab Wahyu 11:2-3 yang
berbicara mengenai 1.260 hari dan 42 bulan, dan Daniel 12:11-12 yang berbicara mengenai
1.290 hari dan 1.335hari yang kesemuanya menunjuk pada pertengahan tribulasi. Hari-hari
selebihnya dalam Daniel 12 mungkin termasuk masa pada akhir dari penghakiman terhadap
bangsa-bangsa ( Matius, 25:31-46) dan masa untk mendirikan kerajaan seribu tahun milik
Kristus (Wahyu 20:4-6).

B. MASA TRIBULASI

Masa tribulasi juga sering di sebut dengan masa kesengsaraan, yaitu suatu masa yang akan
berlangsung setelah pengangkatan gereja Tuhan dan berakhir pada pemerintahan kerajaaan
seribu tahun. Kata “kesengsaraan” berasal dari kata Yunani yang berarti thlipsis yang berarti
“penderitaan, keadaan yang menyusahkan”. Secara umum kata ini di gunakan sebagai untuk
macam pencobaa, penderitaan atau ketekanan yang dialami oleh manusia sepanjang hidup,
dan yang paling utama adalh gereja dan kesusahannya di dunia (Kis. 7:10-11; 11:19; Roma,
5:3; Wahyu, 1:9; 2:9, 10,22). Maka tribulasi ini di tuliskan dalam Wahyu, 4-18, yang di
uraikan dengan berbagai macam peristiwa alam yang akan terjadi. Masa ini adalh masa yang
dijalanni dengan penuh kesusahan dan kesengsarahanleh seluruh makhluk yang ada di bumi.
“penghukuman Allah secarah universal akan membawa dampak yang sedahsyat air bah pada
masa Nabi Nuh (Kejadian, 6).

“ Dalam masa kesusahan yang besar ini, Tuhan berkata bahwa masa ini akan menjadi masa “
yang belum pernah terjadi, sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan ernah
terjadi lagi” (Matius, 24:21). Waktu ini adalh merupakan waktu kesusahan bisa dibilang
waktu yang unik dalam sejarah dunia. Ada banyak kesusahan atau kesulitan hidup dalam
oleh karena Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkan kepada murid-muridNya, “dalam
dunia kamu mengalami menderita penganiayaan”. (Yohanes, 16:23), dan ciri yang akan
membedakan kesusahan itu dari kesulitan lainnya. Masa kesusahan besar ini terjadi kepada
seluruh dunia, tidak di suatu tempat saja, seperti yang dikatakan dalam janji pembebasan
(Wahyu, 3:10) dan sebagaimana dijelaskan secara rinci tentang penghakiman dlam kitab
Wahyu peganiayaaan di suatu tempat dan malapetaka pada saat ini bukanlah permulaan masa
kesusahan sebab waktu ini akan mempengaruhi seluruh dunia.

Masa kesengsaraan atau tribulasi adalh merupakan suatu masa yang telah sangat lama di
nubuatkan, dan nabi-nabi dalam Perjanjian Lama telah berulang kali menyatakan tentang
kedasyatan hari itu. Yoel, 2:2, “suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suat7u hari berawan
dan kelam pekat, seperti fajar di atau gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak
dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah
itu turun-temurun, pada masa yang akan datang”. Zefanya, 1:18, “mereka tidak dapat di
selamatkan dengan perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi
akan di makan habis oleh api cemburunya, sebab kebinasaan,malah kebinasaan dahsyat
diadakanNya terhadap segenap penduduk bumi”. Penggambaran yang begitu dahsyatnya
tentang suatu hari dari ducurahkannya kebinasaan atas seluruh bumi. Masa kesusahan besar
ini sering di sebutkan sebagai Hari TUHAN, (Zefanya, 1:14), hari yang tidak akan pernah
belum terjadi dan tidak pernah terjadi lagi setelah masa ini berlalu.

Pada zaman Perjanjian Lama, nabi-nabi menyinggung masa tribulasi sebagai hari Tuhan.
Dan menurut ensklopedia Alkitab masa kini memberikan pengertian tentang hari Tuhan,
yaitu bahwa hari Tuhan ialah saatnya Yahweh secara aktif bertindak menghukum dosa yang
sudah mencapai puncaknya. Hukuman ini bisa saja datang melalui penyerbuan ( Amos, 5-6;
Yesaya:13; Yehezkiel 13) atau melalui seperti serangan belalang (Yoel, 1-2). Semua campur
tang yang lebih kecilmencapai puncaknya pada kedatangan Tuhan secara nyata. Pada hari itu
orang yang bertobat dan percaya akan di selamatkan ( Yoel, 2:28-32), tetapi orang yang
memusuhi Tuhan, biar orang Yahudi atau bukan akan tetap dihukum.hari itu mempunyai
akibat-akibat alami juga terhadap alam semesta.
 Peristiwa yang akan terjadi di masa tribulasi

Ada beberapa macam peristiwa yang aka terjadi di masa tribulasi. Hal ini digambarkan
dengan begitu mengerikan oleh kitab Wahyu 6-19. Disamping itu terdapat beberapa
selingan berupa peristiwa-peristiwa di dalamnya diantara kejadian dahsyat di masa
tribulasi, selingannya adalh beberapa berikut:

 144.000 orang beriman asal Yahudi yang di materaikan (7:1-8)


 Orang-orang percaya yang non-Yahudi di masa tribulasi (7:9-17)
 Malaikat yang tertinggi dengan gulungan kecil (10)
 Dua saksi (11:3-12)
 Israel dan naga (12)
 Dau bintang besar (13)
 144.000 bersama Kristus di Zion (14:1-5)
 Dua malaikat dengan injil besar (14:6-7)
 Pengumuman tentang kejatuhan Babel (14:8)
 Peringatan terhadap para penyembah bintang itu (14:8-12)
 Tuaian dan kilangan (14:14-20)
 Penghancuran Babel (17:1-9)

Wahyu 6-19 menjelaskan masa kesusahan dengan rinci. Kita membaca bahwa ada
tiga seri penghukuman. Seri pertama dihubungkan pada pembukaan tujuh materai
dari satu gulungan, yang kedua dihubungkan pada peniupan sangkakala, dan yang
ketiga pencurahan isi tujuh cawan.

C. PANDANGAN-PANDANGAN TRIBULASI

“Tribulasi adalh kesengsaraan yang begitu besar dan dahsyat yang akan terjadi pada akhir
zaman”.

Hal ini sebelumnya telah diberitahukan sendiri oleh Tuhan kepada murid-muridNya dalam
khotbahNya tentang akhir zaman (Matius, 24:21-29). Dan dicatat oleh Yohanes sendiri
dalam kitab Wahyu (Wahyu 7:14).

Kesengsaraan besar ini berbeda dengan kesengsaraan atau penderitaan-penderitaan yang


terjadi di sepanjang zaman ini. Hal ini secara tegas digarisbawahi oleh Tuhan Yesus bahwa
kesengsaraan akan terbilang unik, bahwa belum pernah ada kesengsaraan seperti ini
sebelumnya dan tidak akan pernah terjadi lagi.

Jadi, hal itu benar-benar kesengsaraan yang dahsyat sekali yang akan menimpa bumi dan
penduduknya pada akhir zaman itu. Bahkan Tuhan berkata bahwa seandainya waktunya tidak
di persingkat, maka tidak akan ad rang yang akan selamat dalam masa kesengsaraan tersebut
(Matius, 24:22).

Umumnya diyakini bahwa peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam kitab Wahyu 4-18 adalh
keengsaraan besar yang disebut-sebut oleh Tuhan Yesus dan diyakini selama 7 masa atau 7
tahun, sebagaimana yang telah dinubuatkan nab Daniel (Daniel, 9:27).

Pada masa separoh kedua dari periode 7 masa tribulasi tersebut, yakni 3.5 tahun terakhir,
kesusahan akan semakin hebat dengan tampilnya anttikris yang akan semakin hebat yang
akan memerintah di bumi. Antikris adalh tokoh yang menentang Kristus dan semua
ajaranNya. Antikirs akan mengajarkan kesesatan dan menyesatkan banyak orang yang ada di
bumi.

Antikris ini telah di nubuatkan berulang kali di Alkitab. Dalam khotbah akhir zaman, Tuhan
Yesus mengingatkan kepada nmurid-muridNya tentang kedatangan si pembinasa keji, seperti
yang dinubuatkan nabi Daniel. Antikris akan menjadi pemimpin politik dan agama, tetapi
pada akhirnya akan dihukum oleh Tuhan Yesus dan dia akan dimasukan yang disebut api
neraka.

Namun sekalipun masa tribulasi banyak disinggung di Alkitab dengan istilah yang berbeda,
gereja tidak mempunyai pandangan yang sama tentang tribulasi ini. Bahkan sebagian gereja
tidak mempercayai akan adanya masa tribulasi tersebut. Jadi, pada umumnya gereja-gereja
dapat dibagi mendaji dua bagian perihal pandangan tentang tribulasi atau masa kesengsaraan.

Akan tetapi, kedua macam pandangan tentang tribulasi atau masa kesengsaraan tersebut
dapat di bagi empat macam pandangan. Di mana pandangn yang percaya adanya tribulasi
dibagi menjadi tiga bagian.

Gereja-gereja Kristen dari berbagai aliran atau dominasi menganut salah satu dari dua
pandangan tentang tribulasi atau masa kesengsaraa ini.

Lalu, apa sajahkah kedua pandangan tentang tribulasi atau masa kesengsaraan tersebut!

1) Tidak ada masa tribulasi

Pandngan pertama tentang tribulasi adalh bahwa masa tribulasi itu tidak ada.

Yang dimaksudkan bahwa pandangan ini mengatakan kesengsaraan secara khusus yang
terjad pada nakhir zaman dlam tribulasi waktu tertentu, tidak ada.

Pandangan ini percaya bahwa umat Tuhan di segala zaman telah, sedang, dan akan
mengalami kesengsaraan, sebagai konsekwensi dari mengikuti Tuhan Yesus. Karena itu
tidak ada kesengsaraan yang besar yang terjadi pada akhir zaman, yang lebih khusus dari
kesengsaraan-kesengsaraan sebelumnya.
Tribulasi akan dialami oleh umat Tuhan sepanjang masa, bukan hanya karna pada akhir
zaman. Bahkan pandngan ini tidak melihat perkataan Tuhan Yesus sendiri yang
menekankan keunikan masa tribulasi pada akhir zaman sebagai sesuatu yang khusus.
Sebagian mereka melihat perkataan Tuhan Yesus tersebut merujuk pada kesengsaraan
orang Yahudi saja atau gereja pada abad yang pertama.

Demikian juga nubuat Daniel tentang tribulasi umumnya dianggap para penganut
pandangan ini sebagai nubuat tentang kesengsaraan bangsa Yahudi yang akan telah
terjadi pada masa Antikhus Epifanes.

Sedangkan masa kesengsaraan yang dilihat oleh rasul Yohanes dalam kitab Wahyu
umumnya dianggap sebagi kesengsaraan gereja pada abad pertama oleh kekaisaran
Romawi yang tentu telah terjadi.

Pandangan ini umumnya di pegang oleh Katolik, Ortodoks dan sebagian gereja-gereja
protestan mainstream (arus utama) seperti Lutheran dan Calvinis.

2) Masa tribulasi tidak dialami oleh gereja

Pandangan ini tentang tribulasi adlah bahwa masa tribulasi itu ada, sebagaimana yang
dinubuatkan oleh nabi Daniel (dilihat) oleh rasul Yohanes dalam kitab Wahyu, serta
dinubuatkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Demikian, pandngan ini mengatakan bahwa masa
tribuasi hanya dialami oleh orang-orang yang tidak percaya.

Para penganut pandangan meyakini bahwa kesengsaraan besar di bumi tidak akan
dialami oleh orang-orang percaya atau gereja. Mengapa? Sebab menurut pandangan ini
sebelum masa kesengsaraan besar itu berlangsung di bumi, Tuhan Yesus sudah datang
diangkasa dan mengangkat orang-orang percaya kesurga (Tesalonika 4). Orang percaya
akan tinggal di surge selama masa kesengssaraan ini tesebut, yakni selama tujuh tahun.

Lalu, apa yang di lakukan orang-orang percaya selama tujuh tahun berada di surga?
Mereka menghadiri “Perjamuan Anak Domba” yang disebut beberapa kali di Alkitab.
Setelah masa kesengsaraanitu selesai di bumi, orang percaya akan turun ke surge ke bumi
bersama Kristus untuk memasuki kerajaan millennium atau kerajaan seribu tahun.

Pandangan ini banyak sekali ditemui di kalangan gereja Babtis (aliran protestan terbesar
di Amerika Serikat), kaum injil, serta di gereja-gereja beraliran Protestan dan Karismatik

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Masa tribulasi merupakan suatu masa yang sangat penuh dengan kesengsaraan dan berbagai
penderitaan. Kesusahan besar akan terjadi pada masa ini, penderitaan dan kesengsaraan yang luar
biasa dan belum pernah terjadi di bumi ini sebelumnya. Masa ini berlangsung dengan tiga seri
penghukuman yang dahsyat yang dan tercatat di dalam kitab Wahyu. Ketiga seri penghukuman
tersebut antara lain adlah tujuh materai, tujuh sangkakala, dan tujuh cawan. Semua
penghukuman tersebut adlah merupakan murka Allah yang ditumpuhkan ke atas dunia yang
berdosa. Masa tribulasi berlangsung selamatujuh tahun dan masa ini terjadi setelah peristiwa
pengangkatan gereja Tuhan. Selama tujuh tahun tersebut, secara bergantian penghukuman Allah
atas dunia ini akan berlangsung.

Dengan demikian masa itu tidak bisa di samakan dengan keadaan pada masa ini, sebab pada
masa tribulasi akan banyak penderitaan, bencana dan sebagian besar makhluk di bumi akan
lenyap oleh karena penghukuman Allah. Selain kisah tentang penghukuman dunia ini, pada masa
tribulasi akan menjadi masa dimana Tuhan akan datang untuk kedua kalinya ke dunia ini.
Setelah masa tribulasi itu usai, maka kerajaan seribu tahun akan berlangsung di bumi dengan
Kristus sebagai Raja

Anda mungkin juga menyukai