DOSEN PENGAMPU:
Dr. JHON BIAF MT.H
Oleh:
MASKA
NIM : 1164318.77201.0001
BALIKPAPAN
2022
SURVEY KITAB MALEAKHI
Tujuan Penulisan: Kitab Maleakhi merupakan ucapan Ilahi: firman Tuhan kepada
A. LATAR BELAKANG
Isi Kitab: Kitab Maleakhi terbagi atas 4 pasal. Kitab ini adalah Kitab terakhir
dalam urutan Perjanjian Lama. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kasih dan
Kitab ini ditulis oleh seorang nabi yang menyebut namanya “Maleakhi”.
Maleakhi (ibr mal’akhi) berarti utusanku dimana kata ini menggambarkan pelaku
yang dikirim untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah, dan mungkin
dalam Perjanjian Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini
merupakan kitab terakhir dalam Perjanjian lama. Kitab Maleakhi juga menjadi
kitab terakhir dari kitab nabi-nabi kecil. Hal ini menyebabkan Maleakhi dianggap
sebagai suara yang terakhir di Perjanjian Lama. Secara tradisional, Kitab ini
diyakini ditulis oleh seorang yang bernama Maleakhi Kitab ini juga membahas
kembali mengenai Musa dan juga terkait dengan nabi Elia Konteks mengenai
kitab Maleakhi ini bisa dikatakan sama dengan konteks kitab Hagai Hal ini
Kitab Maleakhi merupakan salah satu kitab yang ditulis setelah masa
pembuangan.
B. Tujuan
dan tidak percaya lagi bahwa ketaatan kepada perintah-Nya itu berguna. Seiring
dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah menjadi otomatis dan tidak
berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum Taurat dan
1. untuk bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan agama mereka sebelum Allah
3. untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan
taat.
C. Survey
Kitab ini terdiri dari enam "Ucapan ilahi: Firman Tuhan kepada Israel dengan
retorik dan sarkastis dari Israel dan tanggapan Allah melalui sang nabi.
olehnya adalah khusus karena merupakan pokok dalam susunan sastra kitab ini
(lih. Garis Besar). "Ucapan ilahi" Tuhan melalui Maleakhi adalah sebagai
berikut:
2. Yang kedua menuduh para imam karena mereka menjadi penjaga tidak setia
3. Ucapan ilahi yang ketiga menegur umat itu karena melanggar perjanjian yang
di Palestina untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan supaya mereka sekali
mengenai orang-orang yang takut akan Dia dan menghormati nama-Nya (Mal
D. KESIMPULAN
Allah juga menuntut semua umat manusia untuk bertobat karena Ia telah
merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya, karena itu