Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT KRISTEN BORNEO

DOSEN PENGAMPU:
Dr. JHON BIAF MT.H

Oleh:
MASKA
NIM : 1164318.77201.0001

BALIKPAPAN
2022
SURVEY KITAB MALEAKHI

Penulis : Nabi Maleakhi

Waktu penulisan : 440-400 SM

Tujuan Penulisan: Kitab Maleakhi merupakan ucapan Ilahi: firman Tuhan kepada

Israel melalui nabi Maleakhi

A. LATAR BELAKANG

Isi Kitab: Kitab Maleakhi terbagi atas 4 pasal. Kitab ini adalah Kitab terakhir

dalam urutan Perjanjian Lama. Di dalam Kitab ini, kita dapat melihat kasih dan

hukuman Allah terhadap umat pilihan-Nya yang tidak menuruti Firman-Nya.

Kitab ini ditulis oleh seorang nabi yang menyebut namanya “Maleakhi”.

Maleakhi (ibr mal’akhi) berarti utusanku dimana kata ini menggambarkan pelaku

yang dikirim untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah, dan mungkin

bukanlah nama pribadi. Para ahli umumnya mendukung pendapat bahwa

Maleakhi bukanlah nama pribadi, namun tidak sependapat dengan menyamakan

Maleakhi dengan Ezra. Terjemahan yang terdapat dalam septuaginta anggelou

auto ( utusan-Nya) menunjukan bahwa penerjemahnya tidak menganggap


Mal’akhi sebagai nama pribadi. Kitab Malekahi merupakan salah satu kitab

dalam Perjanjian Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini

merupakan kitab terakhir dalam Perjanjian lama. Kitab Maleakhi juga menjadi

kitab terakhir dari kitab nabi-nabi kecil. Hal ini menyebabkan Maleakhi dianggap

sebagai suara yang terakhir di Perjanjian Lama. Secara tradisional, Kitab ini

diyakini ditulis oleh seorang yang bernama Maleakhi Kitab ini juga membahas

kembali mengenai Musa dan juga terkait dengan nabi Elia Konteks mengenai

kitab Maleakhi ini bisa dikatakan sama dengan konteks kitab Hagai Hal ini

dikarenakan Maleakhi dan Hagai mempunyai kurun waktu yang dekat.

Kitab Maleakhi merupakan salah satu kitab yang ditulis setelah masa

pembuangan.

B. Tujuan

Ketika Maleakhi menulis, orang Yahudi pasca pembuangan di Palestina

kembali mengalami kesusahan dan kemunduran rohani. Orang-orang telah

menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, menyangsikan keadilan-Nya

dan tidak percaya lagi bahwa ketaatan kepada perintah-Nya itu berguna. Seiring

dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah menjadi otomatis dan tidak

berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum Taurat dan

bersalah karena berbuat bermacam-macam dosa terhadap perjanjian. Maleakhi

memperhadapkan para imam dan umat itu dengan panggilan kenabian

1. untuk bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan agama mereka sebelum Allah

datang tiba-tiba dengan hukuman,


2. untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus

kemurahan dan berkat Allah, dan

3. untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan

taat.

C. Survey

Kitab ini terdiri dari enam "Ucapan ilahi: Firman Tuhan kepada Israel dengan

perantaraan Maleakhi" (Mal 1:1), terjalin dengan serangkaian 10 pertanyaan

retorik dan sarkastis dari Israel dan tanggapan Allah melalui sang nabi.

Walaupun penggunaan cara tanya-jawab seperti dalam perdebatan ini bukan

suatu keistimewaan Maleakhi di antara nabi-nabi PL, penggunaan gaya ini

olehnya adalah khusus karena merupakan pokok dalam susunan sastra kitab ini

(lih. Garis Besar). "Ucapan ilahi" Tuhan melalui Maleakhi adalah sebagai

berikut:

1. Pertama, Allah menegaskan kasih perjanjian-Nya kepada Israel (Mal 1:2-5).

2. Yang kedua menuduh para imam karena mereka menjadi penjaga tidak setia

dari hubungan perjanjian di antara Allah dengan Israel (Mal 1:6--2:9).

3. Ucapan ilahi yang ketiga menegur umat itu karena melanggar perjanjian yang

dibuat dengan leluhur mereka (Mal 2:10-16).

4. Yang keempat mengingatkan Israel akan kepastian hukuman Allah karena

berdosa terhadap perjanjian (Mal 2:17--3:6).


5. Ucapan ilahi kelima memanggil seluruh masyarakat Yahudi pascapembuangan

di Palestina untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan supaya mereka sekali

lagi dapat diberkati oleh-Nya (Mal 3:7-12).

6. Ucapan ilahi yang terakhir mengacu kepada "kitab peringatan" Allah

mengenai orang-orang yang takut akan Dia dan menghormati nama-Nya (Mal

3:13-18). Maleakhi mengakhiri kitabnya dengan peringatan dan janji nubuat

tentang "hari Tuhan" yang akan datang (Mal 4:1-6).

D. KESIMPULAN

1. Tuntutan Allah kepada bangsa Israel untuk bertobat, mengajarkan bahwa

Allah juga menuntut semua umat manusia untuk bertobat karena Ia telah

memberikan apa yang ada pada manusia (setiap orang).

2. Allah melalui Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa Ia mengetahui isi hati

orang yang beribadah kepada-Nya.

3. Kitab Maleakhi mengajarkan bahwa memberikan persembahan persepuluhan

merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya, karena itu

merupakan hak Allah.

4. Kitab Maleakhi mengajarkan betapa besar murka Allah kepada umat-Nya

yang masih melakukan penyembahan berhala, sihir dsb.

Anda mungkin juga menyukai