PEMATANGSIANTAR
MAKALAH
DosenPengampu
1902304
Puji dan syukur penulis mengucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sebagai penulis dalam menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul KITAB KEJADIAN, KELUARAN, IMAMAT, BILANGAN,
DAN ULANGAN, dengan baik dan tepat pada waktu yang telah di tentukan. Makalah ini
di buat untuk memenuhi salah satu tugas akhir mata kuliah THEOLOGI PERJANJIAN
LAMA.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis berharap agar pembaca
memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah kedepannya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
18 November 2021
Penulis
PENDAHULUAN
Penulis : MUSA
tahun : 1445-1405 SM
Kitab kejadian sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai
pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani
diambil dari kata pertamanya, bereshith (pada mulanya). Nama "Kejadian" merupakan
terjemahan judul Ibrani ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau
awal dari sesuatu. Kejadian merupakan "kitab permulaan."
Di dalam kitab kejadian ini, begitu banyak kisah permulaan segala sesuatu yaitu
permulaan penciptaan, manusia pertama, kejatuhan manusia kedalam dosa dan lain-lain.
Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab,
dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah,
Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah
dan bukan suatu proses lepas dari alam. Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa
perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama,
pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan
pertama, dan sebagainya.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Ktab Keluaran
Penulis : Musa
Tema : Penebusan
Masa Perbudakan:
Masa Pembebasan:
Masa Penertiban/Pendisiplinan:
1. Sampai di Sinai
kel19:1,2
2. Penampakkan Yehowah di atas Gunung Pasal 19
kel19:1
3. Pemberian Sepuluh Hukum Pasal 20
kel 20:1
4. Hukum-hukum yang lain dinyatakan Pasal 21-24
kel 21:1 - 24:1
5. Petunjuk mengenai pembangunan kemah suci Pasal 25-27
kel 25:1 - 27:1
6. Pengangkatan imam besar Pasal 28
kel 28:1
7. Pemujaan terhadap anak lembu emas Pasal 32
kel 32:1
8. Persiapan dan pendirian kemah suci Pasal 35-40
kel 35:1 - 40:1
9. Pengembaraan Bangsa Israel Adalah Bentuk Kehidupan Kristen, kel 10:1-11
10. Musa sebagai pembebas. Melambangkan Kristus sebagai pembebas.
11. Perbudakan di Mesir. Melambangkan Perbudakan dosa
12. Keluar dari Mesir. Melambangkan keluarnya dari kehidupan yang berdosa.
13. Anak domba Paskah. Melambangkan Kristus, Anak Domba Allah.
14. Pengejaran Firaun terhadap bangsa Israel. kel 14:8,9
15. Terbukanya Laut Merah.kel 14:21.
16. Tiang awan dan api. kel 14:19,20
17. Nyanyian Musa. kel 15:1-19.
18. Orang banyak dari barbagai bangsa. kel 12:38
19. Mara dan Elim. kel 15:23-27
20. Kuali berisi Daging. kel 16:3
21. Manna. kel 16:4
22. Air dari bukit batu. kel 10:4
23. Tangan Musa Ditopang. kel17:12
Penulis : Musa
Tema : Kekudusan
Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh kali
disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan Allah yang langsung
kepada Musa bagi Israel, yang kemudian disimpan oleh Musa dalam bentuk
tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah bagian dalam kitab Imamat dan
menghubungkannya dengan Musa. Rasul Paulus mengacu kepada suatu bagian
dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa menulis ... " (Rom 10:5).
Ada beberapa garis besar yang terdapat di dalam kitab Imamat, antara lain:
c. Tujuan
Imamat ditulis untuk mengajar bangsa Israel dan para imam perantara mereka
mengenai cara menghampiri Allah melalui darah pendamaian dan untuk
menjelaskan standar kehidupan kudus yang ditetapkan Allah bagi umat
pilihan-Nya.
BAB IV
PENDAHULUN
Penulis : Musa
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin
dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1,
26: Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini
mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara di padang
gurun.
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah
perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah
akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan
bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.
BAB V
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Penulis : Musa
Tema : Pembaharuan Perjanjian
Tanggal Penulisan: Sekitar 1405 SM
Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia
mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel
demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir
dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan.
Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama,
penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai.
Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai
perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu
pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan
dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab
Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa
Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan
meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di
dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
Ulangan ditulis oleh Musa (Ul 31:9,24-26 bd. Bil 4:44-46;
Bil 29:1) dan diwariskan kepada Israel sebagai dokumen perjanjian
untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh
tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab
ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM.
b. Tujuan
Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk
penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati
dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang perbuatan-
perbuatan perkasa dan janji-janji Allah, kewajiban mereka
bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup
di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan
segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.
c. Garis Besar
Pelaksanaan peraturan-peraturan