Anda di halaman 1dari 59

NABI-NABI PERJANJIAN 

LAMA MAJOR PROPHETS  

Diktat  

 
Pengampu : TABITA BR SEMBIRING, 

M.Th NIDN:2323049001  

Sekolah Tinggi Teologi Bina Muda Wirawan Medan 

1
NABI-NABI PERJANJIAN LAMA  

Pendahuluan  
Sesudah Musaisme, nabiisme menandai gerakan periodik dalam penyataan PL. Gerakan 
ini dimulai dengan masa Samuel. Nubuatan adalah sebuah faktor yang berkesinambungan dalam 
sejarah penyataan, baik melalui sikap yang ​retrospective (​ melihat ke belakang) dan yang 
prospective (​ yang diharapkan/ memungkinkan).   

Agama dan sejarah Israel secara fundamental bersifat kenabian (​prophetic​). Penyataan PL 
berdasarkan Ibrani 1:1 adalah wahyu (penyataan) melalui para nabi. Nubuat dengan inspirasi 
ilahi, muncul dari pengalaman-pengalaman historis Israel dan ditemukan penggenapannya di 
dalam sejarah. Agama Israel tidak seperti agama-agama tetangganya, berdasarkan kepada 
penyataan melalui peristiwa-peristiwa historis, lebih daripada spekulasi metafisik, takhyul atau 
beralaskan filsafat.  

Mengapa kitab-kitab historis seperti Yosua, Hakim-hakim, Samuel dan Raja-raja disebut “Kitab 
Nabi-nabi yang mula-mula,” dalam kanon bahasa Ibrani?   

Para penulis kitab-kitab ini, seperti para nabi yang kemudian, melihat sejarah Israel itu sendiri 
sebagai penyataan Allah. Semua sejarah adalah arena demonstrasi dari hikmat, kuasa dan 
kemuliaan Allah (Am. 9:7).  

Amos 9:7  

“Bukankah kamu sama seperti orang Etiophia bagi-Ku, hai orang Israel?” demikianlah firman 
TUHAN. “Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin 
dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir? . . .”  

Makna penyataan Allah dalam Amos 9:7 di atas, pertama-tama adalah untuk memberikan 
evaluasi yang benar bagi sejarah orang Israel. Allah adalah Allah Israel dan Allah yang 
mahakuasa, Tuhan dari sejarah. Penghukuman-penghukuman Allah yang berlaku atas bangsa 
bangsa non Israel juga berlaku atas Israel. Maksud ilahi dari Allah dalam sejarah paling jelas 
terlihat di dalam karakter nubuat dalam Yesaya 45. Tujuan dari karya-karya kemahakuasaan 
Allah dalam arena sejarah seperti halnya dengan memunculkan Koresy adalah bukan untuk 
kepentingan Israel semata-mata, tetapi memiliki sasaran akhir yang pada akhirnya bersifat 
universal (Yes. 45:6).  

Yesaya 45:6  

“. . .supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di 
luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain di luar Aku.”  

2
Jadi sejarah PL bukan sekadar sejarah, namun sejarah yang bersifat penebusan. Dengan satu 
suara, para nabi menyatakan bahwa tujuan ini, ke arah mana semua sejarah diarahkan, yaitu 
pendirian Kerajaan Allah: pemerintahan dan penguasaan yang mahakuasa dari Allah atas bumi 
(lihat Zakh. 14:9, “maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu TUHAN 
adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya”).  

Kritik modern ​berasumsi, “arti masa kini diambil terutama dari arti dan penafsiran dari masa 
lampau.” Jadi bagi hipotesa modern yang kritis, nubuat ke masa yang akan datang yang bersifat 
masih jauh adalah tidak mungkin.  

Bagi pemikiran Ibrani, nubuat di masa yang akan datang bukanlah sekadar ucapan yang terisolir, 
namun menemukan artinya di dalam pengertian kerajaan Allah di masa yang akan datang dan 
dalam pengertian Messias.  

Asal-usul dan Perkembangan Nubuat PL  

Asal-usul institusi nubuat dinyatakan dalam Ulangan 18:9-22. Ada institusi para nabi yang akan 
menyatakan berita-berita Allah dan jabatan ini akan berpuncak di dalam seorang Nabi yang besar 
seperti diri Musa. Hal pertama yang dicatat dalam bab ini adalah pernyataan alasan dan dasar 
bagi asal-usul institusi kenabian Israel (ay. 9,14).   

Ayat 15-22, Allah menyatakan bahwa Israel akan mengetahui hal-hal yang perlu mereka ketahui 
bukan dengan penemuan melalui cara-cara tenung atau praktek-praktek okultisme, namun 
dengan penyataan melalui para nabi di mana Allah berbicara melalui mereka.   

Ayat 21-22 menjelaskan cara membedakan di antara nabi benar dan palsu.  

Menurut Kisah Para Rasul 3:22-23, Ulangan 18:18, 19 oleh PB diterapkan kepada Kristus. Musa 
berbicara tentang ​type​, di mana ​antitypen​ ya adalah Yesus Kristus. Demikian pula dalam 
Zakharia 3:8, imam Yosua adalah tanda dari imam Allah yang diurapi. 

3
PELAYANAN NABI-NABI   
Mengapa disebut nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil?  
Alasannya:  

 ​Pada ukuran kitab-kitab mereka: Nabi-Nabi Besar memiliki tulisan yang lebih banyak 
dari pada tulisan Nabi-Nabi Kecil.  

 ​Nabi-Nabi Besar berhadapan dengan para raja, sedangkan Nabi-Nabi Kecil berhadapan 
dengan umat.  

ISTILAH NABI DALAM P.L.  

 ​Pelihat (​Seer​)   

 ​Abdi Allah (​Man of God)​    

 ​Pelayan TUHAN (​Servant of the Lord)​    

 ​Utusan TUHAN (​Messenger of the Lord)​    

Nabi (​prophet​)   

Pelihat (​Seer​)   

Di dalam bahasa Ibrani disebut dengan istilah ​Roeh ​dan ​Hozeh​. Keduanya diterjemahkan dengan 
“Pelihat” di dalam 1 Samuel 9:9. Nabi Amos disebut ​Hozeh (​ Am. 7:12). Dari 2 Samuel 24:11, 
Nabi Gad disebut baik dengan istilah Nabi dan Pelihat (Bnd. 2Taw. 29:25). Dalam 1 Tawarikh 
29:29, kedua istilah ini dipakai bersama-sama.  

Apakah perbedaan di antara pengertian Nabi dan Pelihat? N​abi ​menekankan pengertian obyektif 
yaitu menekankan karya aktif dari utusan Allah dalam menyampaikan Firman Allah. ​Pelihat 

4
menekankan pengertian subyektif yaitu bentuk penerimaan dari penyataan ilahi. 
N​abi​ menekankan aspek penyampaian, sedangkan ​Pelihat ​menekankan aspek 
penerimaan.  

Abdi Allah (​Man of God)​    

Istilah ini adalah istilah umum atau istilah yang biasa bagi nabi Israel yang menekankan 
panggilan yang mulia atau panggilan yang kudus, karakter moral dan pelayanan ilahi. Istilah ini 
dipakai sejak awal seperti Musa, Samuel, Elia dan Elisa (Ul. 33:1; 1Sam. 9:6; 2Raj. 4:9, dll.).  

Pelayan TUHAN (​Servant of the Lord​)   

Gelar ini menekankan hubungan yang dekat dan suci di antara Allah dan utusan-utusan-Nya 
yang setia. Misalnya dipakai kepada Nabi Ahia dalam 1 Raja-raja 14:18. Allah seringkali 
mengatakan: “Pelayan-pelayanKu para Nabi” (bnd. 2Raj. 9:7; 17:13; Yer. 7:25; Yeh. 38:17; 
Zakh. 1:6, dll.).  

Utusan TUHAN (​Messenger of the Lord​)   

Istilah ini keduanya dipakai untuk utusan dan untuk malaikat. Para malaikat Tuhan adalah 
utusan-utusan rohani-Nya, demikian juga para nabi adalah utusan-utusan Firman yang 
diwahyukan. Istilah ini mendefinisikan lebih tepat apa sebenarnya fungsi pelayan Tuhan yaitu 
menyampaikan berita-berita Allah. Hagai sebagai contoh disebut dengan utusan Tuhan (Hag. 
1:13), dipakai juga kepada Yohanes Pembaptis (Mal. 3:1) dan para nabi secara umum (2Taw. 
36:15-16; Yes. 44:26).  

Pendahuluan  

 ​Para nabi menyibakkan tabir rencana agung Allah. Dengan penyibakkan ini mata 
pengharapan bisa melihat visi yang telah Allah siapkan bagi umat-Nya.  

 ​Nabi-nabi berbicara di dalam waktu, karena mereka adalah manusia yang dimampukan 
oleh Roh Kudus untuk memberitakan Firman Allah dalam ruang dan waktu. Tetapi nabi 
nabi juga berbicara di luar waktu karena tulisan-tulisan mereka merefleksikan lebih dari 
sekedar koleksi para nabi Israel yang terkondisi secara historis dan budaya. Tuhan 
memampukan para nabi dengan Roh-Nya untuk memberitakan dan menuliskan 
penyataan yang Ia berikan kepada mereka sebagai suatu kesaksian bagi generasi 
mendatang.  

 ​Para nabi memikul berita transformasi dalam konteks sejarah bagi umat yang 
meremehkan segala kemampuan dan keberhasilan mereka.   

 ​Mereka menyerukan penghakiman Allah yang sudah dekat kepada seluruh umat manusia, 
termasuk  
5

PERBANDINGAN EMPAT NABI BESAR   

YESAYA YEREMIA YEHEZKIEL DANIEL  


Yerusalem (Yes.  Zedekia.   Nebukadnezar 
1:1)   (Yehuda)   (Babel)  
Nubuat ​ ​Bagi   Tawanan    Kaum Yahudi di  Kaum Yahudi di 
Tawanan Babel   Tawanan Babel   
Yehuda dan   
Bangsa-Bangsa 
Terkait  
Lain    Seluruh Keluarga  Israel dan Bangsa 
Israel (Yeh. 2:3-6) Bangsa
  Kafir   
(Dan. 2:36)   

Masa    Uzia;   Yoyakim;  


Tahta    Yotam;   Yoyakin;  
Raja-Raja   Ahaz;   Zedekia.  
Kaum Yahudi di  Hizkia.   (Yer. 1:5)   (Yehuda)  
Yudea   (Yehuda)   Dan  
Kaum Yahudi di  Yosia;  
Yoahas;   Zedekia;   Nebukadnezar 
Yudea; di    (Babel)  
Yehuda dan  Yoyakim;   (Yehuda)  
Yoyakin;   Dan  
Periode​740-681 SM 626-586 SM 593-571 SM 605-530 SM ​Latar​2RAJ. 15-21 2RAJ. 

22-25 DAN. 1-6 DAN. 1-6 

6
Dua Era: Nabi Pra-Kanonik dan Kanonik  

Pra Kanonik: ​Para nabi (<ya!b!n+ - n+b!a'm) yang kebanyakan datang sebelum abad 9 B.C. dan 
tidak mencatat berita-berita kenabiannya. Pra-Kanonik dapat dibagi ke dalam beberapa 
pembagian.  

Periode Pra-Musa  

Nubuat (ab*n` - n`b`a) dimulai dengan ​Protoevangelium (​ Kej. 3:15). Yesus berkata tentang hal 
itu dalam Lukas 11:49-51. PL berbicara tentang para nabi mula-mula yang lainnya setelah Habel 
dan sebelum Musa, contoh: Henokh yang menubuatkan kedatangan Tuhan dengan 10.000 orang 
orang kudusnya (Yud. 14).   

Periode Musa  

Karya Musa memberi tekanan yang seluruhnya baru kepada ​nubuat ​dan ​fungsi ​nabi. Nubuat 
umumnya ditundukkan kepada ​kotbah ​dan p​engajaran. ​Pelayanan umumnya bersifat ​didaktik. ​Ia 
adalah pemberi hukum kepada Israel dengan tekanan kepada ​Monoteisme Etikal​. Nuh 
menubuatkan tentang air bah yang akan datang dan setelah itu, tentang nasib yang akan datang 
dari keturunan-keturunannya (Ibr. 11:7; 1Ptr. 3:20; Kej. 9:25-27). Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf 
dan mungkin para patriakh lainnya, umumnya dipandang sebagai para nabi dari periode pra Musa 
(Kej. 20:7; Mzm. 105:15).  

Pondasi Alkitabiah bagi organisasi nubuat yang kemudian adalah karya Musa yang dalam arti 
sesungguhnya adalah N​abi Orang Ibrani Pertama yang Besar​. Suara nabi yang lain terdengar 
dalam periode ini (Miryam, Kel. 15:20); Harun, saudaranya juga disebut nabi dan imam (Kel.   
7:1); Hak. 4:4, Deborah disebut nabiah. Band. Hakim-hakim 6:8, nabi yang tidak disebut 
namanya.  

Periode Samuel  

Dari Musa sampai Samuel, suara nubuat jarang terdengar. Gerakan nubuat belum sungguh 
sungguh menjadi institusi yang terorganisir sampai masa Samuel dan bangkitnya “Sekolah para 
Nabi” atau menurut ungkapan dalam Alkitab “anak-anak para Nabi.” Jadi Musa sebagai 
perantara dari ​Old Covenant​, adalah pendiri institusi nubuat yang secara formal didirikan oleh 
Samuel di kemudian hari. 
7
Nabi-nabi Zaman Kerajaan  

1. Pemerintahan Daud, Salomo dan   

Yerobeam   

a. Gad (1Sam. 22:5; 1Taw. 21:9-19)  

b. Natan (2Sam. 7:2-17)  

c. Zadok & Heman (2Sam. 15:27; 2Taw. 25:5)  

d. Ahia (1Raj. 11:29-39; 14:2-18)  

e. “Abdi Allah” (1Raj. 13:1-24)  

f. “Nabi tua di Betel” (1Raj. 13:1-24)  

2. Pemerintahan Rehabeam, Abiam, Asa, Yosafat dan Baesa 

a. Ido (2Taw. 9:29; 12:15; 13:22)  

b. Semaya (2Taw. 12:5)  

c. Azarya (2Taw. 15:1-8)  

d. Hanani (1Raj. 16:1,7,9; 2Taw. 19:2; 20:34) e. 

Yehu (1Raj. 16:3; 2Taw. 18:28-34; 19:2)  

f. Yahaziel (2Taw. 20:14-17)  

g. Eliezer (2Taw. 20:37).  

3. Pemerintahan Ahab  

Elia (1Raj. 17-19)  

4. Pemerintahan Ahab, Yoas dan Amazia ​a. 

Seorang nabi (1Raj. 20:13-28)   


b. Seorang dari rombongan nabi (1Raj. 20:35-43) c. 

Mikha (1Raj. 22:1-39; 2Taw. 18:1-34)  

d. Zakharia (2Taw. 24:17-22)  

e. Seorang nabi (2Taw. 25:5-16; bdg. 2Raj. 14:1-7). 

8
5. Pemerintahan Yoram – Yoas 

Elisa (1Raj. 19; 2Raj. 2-13)  

Nabi Berdasarkan Waktu 

Pelayanan ​A. Nabi-nabi abad 

Kesembilan:  

Obaja dan Yoel   

B. Nabi-nabi abad Kedelapan:  

Amos, Hosea, Yesaya, Mikha, Yunus  

C. Nabi-nabi abad Ketujuh:  

Nahum, Yeremia, Zefanya, Habakuk   

D. Nabi-nabi Masa Pembuangan:  

Daniel dan Yehezkiel   

E. Nabi-nabi Pasca Pembuangan:  

Hagai, Zakharia, Maleakhi   

Periode Pelayanan Nabi-nabi:  

A. Nabi-nabi Periode Neo-Asyur   

1. Yunus 4. Mikha   

2. Amos 5. Yesaya   

3. Hosea  

B. Nabi-nabi Periode Neo-Babilonia 1. Zefanya 4. 


Nahum 2. Habakuk 5. Yehezkiel 3. Yeremia 6. 

Obaja C. Nabi-nabi Periode Persia  

1. Daniel 4. Yoel   

2. Hagai 5. Maleakhi  

9
3. Zakharia  
10
ISTILAH NABI DALAM P.B.  
Prophetes, yang terdiri dari 2 kata:  

Pro : demi, untuk kepentingan   

Phemi : berbicara  

FUNGSI NABI  

1. Praktis : Pengkotbah & Guru moral  

2. Profetik : Bernubuat   

3. Penjaga : Pengawas, menentang bahaya kemurtadan  

Fungsi Kotbah  

Nabi berfungsi sebagai pengkhotbah yg menjelaskan dan menafsirkan hukum Musa kepada 
bangsa. Adalah tugas mereka untuk menegur, memarahi, mencela dosa, mengancam dengan 
teror penghakiman, menyerukan pertobatan, dan membawa pendamaian dan pengampunan. 
Aktifitas mereka yang menegur dosa dan menyerukan pertobatan menyita waktu nabi jauh  

11
lebih banyak daripada pekerjaan mereka yang lain. Teguran digerakkan dengan nubuat 
mengenai penghakiman yang Allah berikan bagi mereka yang tidak menerima peringatan 
nabi (bdk. Yunus 3:4).  

Fungsi Nubuat  

Nabi berfungsi sebagai orang yang bernubuat, memberitahukan penghakiman yang akan 
datang, pembebasan, dan peristiwa yang berkenaan dengan Mesias dan kerajaan-Nya. 
Nubuat tidak pernah hanya untuk memuaskan keingintahuan manusia, tetapi dirancang untuk 
menunjukkan bahwa Allah tahu dan mengendalikan masa depan, dan memberikan penyataan 
dengan maksud tertentu. Nubuat diberikan oleh nabi sejati akan digenapi. Kegagalan nubuat 
untuk digenapi akan menyatakan bahwa nabi itu tidak mengucapkan perkataan Yahweh (bdk. 
Ul. 18:20-22). Dalam 1 Samuel 3:19 dikatakan mengenai Samuel bahwa Tuhan bersama 
dengan dia dan tidak ada satu nubuat darinya yang gagal (lit., “digugurkan”).  

Fungsi Penjaga  

Para nabi adalah para penjaga (​watchmen)​ yang berdiri pada tembok-tembok Sion untuk 
meniup terompet yang menentang b​ahaya-bahaya kemurtadan ​(Yeh. 3:17; 33:7; bnd. 2Taw. 
21:12). Allah menetapkan para nabi di Israel untuk menjadi penjaga yang setia, meniupkan 
tanda bahaya dan memperingatkan akan bahaya kehancuran rohani yang mendekat atas 
bangsa itu. Yehezkiel berdiri sebagai seorang penjaga di atas tembok-tembok Sion siap untuk 
menyerukan peringatan atas kemurtadan. Ia mengingatkan orang mengenai persekutuan 
politik dan militer dengan kekuatan asing, cobaan untuk terlibat dengan perzinahan dan 
penyembahan ilah Kanaan, dan bahaya menempatkan keyakinan yang berlebihan atas 
formalitas agama dan ritual pengorbanan. Sementara nabi berfungsi dalam berbagai cara saat 
mereka menyampaikan pesan Allah, mereka mengemban satu peran utama dalam sistem 
keagamaan Israel. Nabi dalam bangsa Israel melaksanakan peran sebagai diplomat kerajaan 
atau jaksa penuntut, mendakwa bangsa karena pelanggaran akan perjanjian Musa.  

Menara Penjaga Kebun Anggur 

12
Metode NABI  

A. Kotbah   

B. Pendekatan kpd tokoh-tokoh penting   

C. Tindakan simbolis   

D. Alat peraga   

A. Kotbah   

Kotbah berbeda dengan mengajar. Dalam mengajar, orang terutama memusatkan 


perhatian pada pikiran pendengarnya; sedangkan kotbah memusatkan perhatian pada 
perasaan dan kehendak. Tujuan mengajar: memberikan informasi. Tujuan kotbah: 
membangkitkan reaksi dan tanggapan. Kotbah memiliki hubungan dengan prediksi (melihat 
masa depan). Nabi memiliki kemampuan tersebut, sekaligus menjawab penolakan para pakar 
atas kemampuan itu.  

A.B. Davidson, “nabi tiada lain adalah orang yang hidup pd zamannya sendiri dan hanya 
berbicara kpd orang-orang pd zamannya, bukan bagi generasi-generasi yg jauh di depan 
​ I, hal. 
maupun bagi kita” (“Prophecy and Prophets,” ​Hastings Dictionary of the Bible, V
118b).  

Contoh: Daniel melihat empat periode pemerintahan, yaitu Babilonia, Media-Persia, Yunani 
dan Romawi; yang meliputi kurun waktu selama lebih dari 900 tahun.  

Sebaliknya, adalah keliru bila orang mengatakan bahwa tugas utama nabi adalah meramalkan 
masa depan. Porsi terbesar berita nabi tetap pada orang sezamannya.  

B. Pendekatan terhadap tokoh-tokoh penting.  

Kondisi kehidupan moral dan rohani suatu negara sangat tergantung pada kepemimpinan 
pemerintahannya. Pendekatan terhadap raja dilakukan oleh para nabi dan mendesak mereka 
untuk menaati kehendak Allah. Raja adalah sasaran utama mereka.  

Daftar nabi-nabi yang mengontak raja secara langsung adalah:  

Samuel ke Saul  

Natan & Gad ke Daud  

Semaya ke Rehabeam  

13
Ahia & “Abdi Allah” ke Yerobeam   
Elia & Mikha ke Ahab  

Elisa ke Yoram & Yehu   

Azarya & Hanani ke Asa   

Yehu ke Yosafat   

Zakharia ke Yoas   

“Sang nabi” ke Amazia   

Zakharia ke Uzia   

Yesaya ke Ahaz & Hizkia   

Yeremia ke Yoyakim & Zedekia   

Pertemuan dg para raja lebih merupakan kontak pribadi daripada kotbah.  

C. Tindakan simbolis  

Para nabi melakukan tindakan simbolis, atau menyuruh orang melakukan sesuatu dan 
kemudian mereka akan menjelaskan kebenaran yg dilambangkan oleh perbuatan itu.  

Contoh:  

1. Elisa dan raja Yoas (2Raj. 13)  


2. Yesaya melepas kain kabung dari tubuhnya dan kasut dari kakinya (Yes. 20) 3. Yeremia 
membeli buli-buli tanah liat dari tukang periuk & membawanya ke lembah Ben Hinom dan 
memecahkannya (Yer. 19).  
4. Yeremia memakai orang Rekhab sbg lambang yg efektif. Adat mereka adalah menjauhi 
minuman keras (Yer. 35).  
5.  Yehezkiel  menggambarkan  pengepungan  Yerusalem  (Yeh.  4),  mencukur  habis  rambut 
dan  janggutnya,  membakar sebagian, mencincang sebagian dan menerbangkan sisanya 
(Yeh. 5)  
6. Hosea menikahi Gomer dan anak-anaknya menjadi simbol Israel (Hos. 1:2, 4-9). 

14
D. Alat Peraga   

Contoh:  

1. Yeremia melihat “sebatang dahan pohon Badam” (Yer. 1:11,12). Pohon badam dalam 
bhs Ibr. ​Shaqedh, a​ rtinya “berjaga-jaga, siap sedia.”  

2. Yeremia melihat seperiuk makanan yg mendidih di atas api, arahnya menghadap ke 
utara (Yer. 1:13, 14).  

3. Yeremia memakai ikat pinggang lenan (Yer. 13:1-11).  

4. Yeremia mengunjungi tukang periuk (Yer. 18:1-10).   

5. Yeremia melihat dua keranjang buah ara di hadapan rumah Tuhan (Yer. 24:1-10).  

Misi Nabi  

A. Reformasi, bukan inovasi ajaran baru   

B. Desakan untuk menaati Hukum Taurat   

1. Tidak mengajarkan Taurat   

2. Menganjurkan reformasi berdasarkan Taurat   

3. Jarang menyebut kata Taurat   

4. Nyaris tidak dirumuskan di dalam Taurat   

C. Penguji, penjaga dan perantara (pendoa syafaat).  

Tahun-tahun Penting  

722 SM Kerajaan Israel runtuh oleh Asyur   

626 SM Babel didirikan oleh Nebopolasar   

612 SM Kota Niniwe dikalahkan oleh Babel dan Media  

609 SM Yosia dibunuh oleh Firaun Nekho II karena Yosia mau menolong Asyur; 
kemudian Asyur jatuh. Pada pemerintahan Yoahas, pejabat-pejabat tinggi melawan 
Yeremia. 
15
605 SM Mesir dikalahkan di Karkemis (Yer. 46:2); pada pemerintahan raja 
Yoyakhim, Yerusalem dikepung oleh Nebukadnezar; Daniel dkk dibawa ke Babel  

598-597 Nebukadnezar menyerang Yerusalem yang kedua kali krn pemberontakan 


Yoyakhim   

586 SM Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan oleh Nebukadnezar. 539 

SM Babel dikalahkan oleh Koresy   

538 SM Bangsa Israel pulang dari Persia  

536 SM Dasar-dasar Bait Allah diletakkan   

516 SM Bait Allah II selesai dibangun   

KATA KUNCI NABI-NABI BESAR  

K​I​TAB KATA KUNC​I Y


​ ESAYA PENGHAK​I​MAN​/​PENGH​I​BURAN 

YEREM​I​A PER​J​AN​JI​AN BARU RATAPAN A​I​R MATA  

YEHEZK​I​EL BA​I​T SUC​I ​BARU DAN​I​EL 

PENGL​I​HATAN​-​PENGL​I​HATAN  

YESAYA  

Judul   

Ibrani: Yesya’yahu  

TUHAN adalah keselamatan   

Yunani: Hesaias   

Latin: Esaias atau Isaias  

16
Kitab ini disebut juga “Injil menurut Yesaya” atau kitab tentang 

keselamatan.” Penulis: Yesaya (melayani 60 tahun)   

Tanggal: antara tahun 740 BC-680 BC  

Akhir masa raja Uzia (790-739 S.M.)  

Pemerintahan Yotam (739-731 S.M.)  

Ahas (731-715 S.M.)  

Hizkia (715-686 S.M.).   

Dari sisi pemerintahan bangsa lain pada masa itu, Yesaya melayani sejak pemerintahan Tiglat 
Pileser (745-727 S.M.) sampai kepada masa Sanherib (705-681 S.M.) dari Asyur.  

Ia hidup beberapa tahun setelah Hizkia karena di dalam 37:38 mencatat kematian Sanherib 
dalam tahun 681 S.M. Hizkia telah digantikan oleh anak yang jahat Manasye yang menjauhi 
penyembahan Yahweh dan tidak ragu-ragu untuk menentang karya Yesaya.  

 
740 732 722 715 713 701 ​
686  

Runtuhnya Damsyik Runtuhnya  


Samaria  

Yotam Ahas Hizkia  


(750-731) (735-715) (729-686)  
Wafatnya
Uzia​
PERIODE-PERIODE PELAYANAN ​YESAYA
740-734 ​734-732 ​713-711 705-701  

Raja Asyur:  

Tiglat-Pileser III Salmaneser V Sargon II Sanherib


(745-727) (727-722) (722-705) (705-681​)  

Latar Belakang Kitab Yesaya  

Keluarga :  

Yesaya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem.  

Ayahnya Amos (Yes. 38:1);  

Isterinya seorang Nabiah (Yesaya 8:3);   

Memiliki dua putra:  

17
Sear-Yasub   

Maher-Syalal-Has-Baz   

Yes. 7:3; 8:1,3  

Profil  

Berpendidikan.  

Berwawasan Luas.  

Bakat: Menggubah Syair.  

Karunia Nabi, (nabi sastra).  

Dekat dengan anggota Kerajaan.  

Sezaman dengan nabi Hosea dan Mikha.  

Pengaruhnya luas pasa zaman Raja 

Hizkia (729-686) Tradisi : Mati 

syahid/digergaji (bd Ibrani 11:37)  

Ayat Kunci : 12:6; 56:1 dan 61:1-3  

Kata Kunci :  

1. benar 64x  
2. keselamatan55x  

3. penghukuman 52x  

4. kelepasan 32x  

5. penghiburan18x  

Ungkapan Kunci  

“Yang Kudus (dari Israel)” 30x  

Yesaya : Keluhan – Kemuliaan  

 ​66 Pasal   

◦ ​1-39 Keluhan  

18
◦ ​40-66 Kemuliaan   

◦ ​“I say ah”  

◦ ​(Yes Ayah)  

 
Raja Uzia  

❑ ​Awal masa pelayanan Yesaya dapat dihitung dengan mengacu kepada tanggal wafatnya 
Uzia (6:1), kira-kira 740 SM.   

❑ ​Di bawah Uzia, Yehuda mencapai keberhasilan ekonomi yang luar biasa (2Taw. 26:6-15) 
dan unjuk diri sebagai suatu kekuatan politik.  

Raja Yotam  

❑ ​Yotam memerintah Yehuda dari 750-731 SM,  

❑ ​pertama sebagai penguasa bersama mendapingi Uzia, kemudian mendampingi putranya, 


Ahas.   

❑ ​Ia mewarisi Yehuda yang kuat secara materi, namun rusak dalam hal nilai dan murtad.  

❑ ​Yesaya berseru melawan kekuasaan, kesersakahan, dan ketidakadilan di Israel dan 


Yehuda sebelum terjadinya perubahan yang begitu cepat dalam peta politik di Timur 
Dekat kuno. Asyur, di bawah pemerintahan Tiglat-Pileser III (745-727 SM; “Pul” dalam  

19
2Raj. 15:19), menaklukan kota-kota di sepanjang rute dari Niniwe sampai Damsyik (732 
SM).   

❑ ​Ketika Yotam wafat, sudah mulai muncul tanda-tanda kesulitan yang akan dialami 
Yehuda, dan tidak lama setelah itu Yehuda terjebak ditengah-tengah badai perkembangan 
internasional yang akan menurunkan dia menjadi negeri jajahan Kerajaan Asyur.  

Raja Ahaz (Yoahas II)  

Raja Ahas yang bengis memerintah tahun 735-715 (2Raj. 16:3).  

Penulis Tawarikh menyebutkan tindakan-tindakan penyembahan berhala 


yang dibangun Ahas serta memaparkan bahwa penyembahan berhala adalah penyebab 
musibah internasional yang menimpahnya (2Taw.28:2-4).   

Ahas adalah orang yang tidak tahu diri, yang lebih mengadalkan solusi 
politis dari pada janji-janji Allah. Ketika dia menghadapi aliansi Raja Rezin dari Aram 
dengan Raja Pekah dari Israel serta gerakan ekspansi Asyur, ia ingin mandiri, terlepas 
dari Yahweh; tidak mau beraliansi dengan Aram-Israel dan memisahkan diri dari Asyur. 
Namun kemudian ia amat ketakutan ketika Aram dan Israel menyerangnya untuk 
menurunkan dia dari tahta dan memilih raja lain yang mau mengikuti rencana politik 
mereka (2Raj. 16:5; Yes.7:5- 6).   

2 Tawarikh 28:2  

 ​28:2 tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung 
tuangan untuk para Baal.  
 ​28:3 Ia membakar juga korban di Lebak Ben-Hinom dan membakar anak-anaknya 
sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah 
dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel.  

 ​28:4 Ia mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas 


tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.  

Yesaya menantangnya untuk tidak gentar terhadap kekuatan mereka 


(ay.4), ​namun ia bukannya mencari hadirat Allah di Yerusalem sebagai kekuatan 
Yehuda ​(ay. 7; 8:10), melainkan menghindari sang nabi untuk meminta pertolongan 
pada Tiglat-Pileser, Siro Efraim di bagian barat depan, bergerak melalui Funisia sejauh 
Filistea (734 SM), menghancurkan Damsyik (Damaskus, 732 SM), dan menaklukkan 
Israel.   

Ia juga menurunkan derajat Yehuda menjadi kerajaan jajahan (2Raj. 


15:29; 16:7-9; 2Taw. 28:19; Yes. 8:7-8), ketika Raja Hosea dari Israel menolak 
membayar upeti kepada Ayur, Salmaneser (727-722 SM) berkampaye melawan dan 
menaklukkan Samaria, dan membuang penduduknya tahun 722 SM.  
20
Ahas tidak berbalik kepada Tuhan, sebab matanya tertuju kepada 
kerajaannya sendiri dan posisinya di dalam konfigurasi politis yang terus berubah di 
bawah Salmaneser V dan Sargon II.   

Raja Hizkia  

❑ ​Hizkia (729-686 SM) adalah raja yang saleh, yang meminta nasehat dari nabi Yesaya 
pada masa terjadinya tragedi nasional dan masalah pribadi.   

❑ ​Ia memerintah secara independen dari 715 SM hingga wafatnya pada tahun 686 SM.   

❑ ​Ketika ia memimpin Yehuda dalam era reformasi (2Raj. 18:4, 22), yang prosesnya 
memuncak dalam perayaan Paskah (2Taw. 30), ia menghadapi tugas yang sulit untuk 
menyesuaikan keadaan dengan kehadiran Asyur.   

❑ ​Hizkia harus mengatasi kebijakan politik Sargon II (722-705 SM), yang aktif dalam 
kampaye militer, menaklukkan bangsa-bangsa Timur (Elam, Babel), Barat (Siria-Efraim), 
dan Selatan sejauh Wadi-el-Aris di perbatasan Barat Daya Yehuda (715 SM).  

❑ ​Dalam providensi Allah, Hizkia mampu melakukan hal-hal tersebut! Ia mulai 


mengembangkan kepentingan Yehuda tanpa sangkut paut dengan Asyur dengan 
mengundang sisa umat dari Utara ke perayaan Paskah dan memimpin bangsa tersebut 
mengalami reformasi sejati. Reaksi sargon muncul pada tahun 712 SM ketika ia kembali 
manaklukkan Filistia dan menuntut upeti dari Hizkia.  
❑ ​Setelah kematian Sargon (705 SM), penerusnya Sanherib (705-681 SM) menghadapi 
koalisi Mesir, Filistin, dan Yehuda (2Raj. 18:7). Pasukannnya bergerak melalui Yehuda 
(701 SM) serta menaklukkan 46 kota (beberapa diantaranya tercantum dalam Yesaya 
10:28-32 dan Mikha 1:10-16.   

❑ ​Sanherib mencatat kemenangannya ini dalam ​Tarikh Sejarah:  

N​ amun bagi Hizkia, orang Yahudi itu, yang tidak mau tunduk pada kubu, 46 kotanya 
yang berkubu dan desa-desa kecil disekitarnya yang tidak terhitung jumlahnya aku 
kepung dan taklukkan dfengan menerobos melalui timbunan tanah, pendobrak, serangan 
pasukan, retakan-retakan di dinding kubu, menggali terowongan, dan mengeruk selokan. 
Aku menawan 200.150 orang, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, sejumlah besar 
kuda, keledai, untu, ternak besar dan kecil, dan menghitung mereka seperti jarahan 
perang.  

❑ ​Akhirnya, Sanherib mengepung Yerusalem, dan Hizkia ada diantara mereka yang 
terjebak. Sekalipun Yerusalem sangat siap menghadapi serbuan, Asyur kuat bertahan 
menantikannya (701 SM). 

21
❑ ​Sanherib menggambarkan situasi itu sebagai berikut: “ ​Dia sendiri aku kurung seperti 
burung dalam sangkar di yerusalem, ibu kotanya. Aku menempatkan gardu jaga secara 
ketat di sekelilingnya dan mengancam untuk membunuh siapa pun yang keluar dari 
gerbang kotanya.​   

❑ ​Tuhan, yang setia kepada janjiNya untuk hadir dan menyelamatkan, mengutus Malaikat 
TUHAN. Sanherib mundur dengan kemenangan kosong ketika Yehuda merayakan 
keselamatan mereka yang ajaib dari kekejaman tirani yang telah menghancurkan Yehuda 
(2Raj. 19:35-36). Situasi yang menyesakkan ini meripakan latar belakang Yesaya pasal 
pertama (ay.5-9)  

❑ ​Di saat bersamaan, Hizkia jatuh sakit, namun sempuh secara ajaib dan menyambung 
hidupnya lima belas tahun lagi (2 Raj. 20:1-19; 2Taw. 32:24-26; Yesaya 38:1-22).   

❑ ​Pada tahun-tahun itu Tuhan memberkati Hizkia, yang memperkuat Yerusalem dan 
Yehuda untuk melawan serangan Asyur yang akan datang (2 Taw. 32:27-29).   

❑ ​Tetapi tahun-tahun tersebut juga merupakan masa dengan berkat bercampur. Dengan 
angkuh sang raja memamerkan kekayaannya dan kejayaannya kepada utusan-utusan raja 
Babel, Merodakh-Baladan (dalam bahasa Babel Marduk-Apla-Iddina).   

❑ ​Kutuk Allak akan menghantui Yehuda selama seratus tahun lagi: ​“Suatu masa akan 
datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek 
moyangmu samapai hari ini akn diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan 
ditinggalkan” ​(Yes.39:6). Perkataan ini memberi latar belakang untuk menafsirkan 
ucapan-ucapan Yesaya tentang penyelamatan dari Babel (ps 40-48).   

Pendahuluan Kitab Yesaya  

Pasal pertama kitab berisi teologi yang penting tentang Yahweh dan manusia. Yahweh 
bersifat panjang sabar dan penuh rahmat (belas kasihan), tetapi Ia harus pula menghukum 
dosa. Penghukuman kelihatannya dilaksanakan oleh Yahweh untuk mendorong bangsa 
itu bertobat (1:5-6). Korban-korban dan doa-doa yang kosong tidak memuaskan atau 
mengesankan Yahweh (1:11-15).   

Perubahan tingkah laku dan disertai dengan sikap hati yang benar itulah yang dituntut 
Allah (1:16-17). Apabila umat berbalik, maka Tuhan akan mengaruniakan berkat 
(1:18- 19), tetapi mereka akan dihukum bila memberontak (1:20).  

Manusia dilihat bersifat memberontak daripada hewan yang bodoh (keledai dan lembu) 
karena hewan-hewan ini cukup mengenal untuk tidak menggigit tangan yang memberi  

22
makan mereka. Sebagai kontras, umat Tuhan memberontak menentang Dia tanpa 
mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensinya (1:3).  

Dosa Yehuda (Yes. 1, 2)  

1. Poliadri = perkawinan wanita dengan banyak suami   

2. Idolatry = pemujaan terhadap berhala   

3. Magic = ilmu sihir, kekuatan gaib, sulap   

4. Penindasan terhadap kaum marjinal   

5. Kemerosotan moral (pelacur bakti)  

6. akibat dosa Yehuda:  

a. negeri “ditaklukkan” bangsa lain (ay. 7-8).  

b. ibadah ditolak oleh Tuhan (ay. 13-15).  

Penghukuman  

Pasal 2-4 berada dalam bentuk ​inclusio. ​Awal (2:1-4) dan akhir (4:2-6) berhubungan 
dengan prospek-prospek di masa yang akan datang dari Yehuda dan Yerusalem, 
sedangkan bagian yang tengah (2:5-4:1) menekankan kondisi saat ini yang memalukan 
dari Yerusalem. Negeri itu penuh dengan pengaruh dari Timur (2:6), terdapat sihir dan 
para penyembah berhala (2:6, 8). Akibatnya, Allah mendatangkan kehancuran dan 
penghukuman bagi umat.  

 
 
 

 
 

 
 

23
Pasal 5-12 berisi berita yang sangat mirip dengan bagian sebelumnya, yang membentuk 
Palistophe (​ struktur literatur yang mana gambaran-gambaran dari separuh bagian pertama 
dari cerita berhubungan dengan gambaran-gambaran dalam separuh bagian kedua). Berita 
penghukuman dan pemulihan disampaikan secara bersamaan. Dalam realitasnya, banyak sisa 
orang percaya yang akan kembali pada Yahweh.   

Tema penghukuman ditemukan juga di dalam pasal 13-27 yang berisi ucapan menentang 
bangsa-bangsa asing. Bangsa-bangsa itu akan mencari taruk dari pangkal Isai (11:10), namun 
sebelumnya mereka diproses dalam penyucian seperti yang dialami Yehuda. Pasal 24-27 
menekankan penghukuman yang sifatnya menyeluruh, seluruh bumi.   

Pasal 28-35 berisi campuran ucapan dari penghukuman dan kelepasan, memperingatkan para 
pendengar bahwa sekalipun umat Yahweh menikmati pertimbangan-pertimbangan khusus 
sebagai hasil perjanjian-Nya dengan mereka, mereka akan dibersihkan melalui 
penghukuman, sama seperti bangsa-bangsa lain. Berita penghukuman dan restorasi diulang 
berulang kali, yang menekankan bahwa hanya sisa yang akan dilepaskan (28:5,16,23-29; 
35:10). Gagasan sisa (​remnant)​ harus sudah menjadi konsep teologis baru bagi bangsa Israel.   

Pasal 36-39 ditambahkan di sini, kelihatannya paling logis menurut teologi kitab Yesaya, 
bahwa hal itu memberikan ilustrasi yang sesuai akan ketergantungan kepada Yahweh yang 
akan diwajibkan dari sisa orang percaya yang sering disebut Yesaya.  

Penghiburan  

Pasal 40-66 ​terbagi dalam tiga unit, masing-masing 8 pasal, yaitu 40-48; 49-57; 58-66, 
menurut pengulangan yang diulangi pada akhir bagian masing-masing: "Tidak ada damai, 
Firman Tuhan, bagi orang jahat" (48:22; bnd. 57:21; diperluas di dalam 66:24).   

Pasal 40-48 ​menjanjikan kelepasan. Umat Allah akan dibawa kembali dari pembuangan 
melalui pelayan-Nya, Koresy (44:28-45:7). Allah sendiri yang akan mengarahkan sejarah 
untuk mempersiapkan jalan bagi bangkitnya Israel ke luar dari pembuangan dalam cara yang 
tidak pernah dibayangkan oleh seorangpun (48:7), yang akan melaksanakan kehendak 
Yahweh (41:2-4,25; 44:28-45:7,13; 46:11; 48:14-15).   

Pasal 49-57 ​menjelaskan bahwa Sion akan dipulihkan melalui hamba Yahweh. Tiga dari 
empat "Nyanyian Hamba" dicatat di sini (49:1-7; 50:4-9; 52:13-53:12). Kunci untuk 
memahami jalan pikiran pasal ini, 51:18, menyatakan bahwa Yahweh melihat di antara 
orang-orang Israel dan tidak menemukan orang yang dapat memimpin bangsa itu, untuk 
membawa dan memimpin Israel kepada kemenangan. Untuk melaksanakan hal ini, Yahweh 
harus membangkitkan Hamba-Nya sendiri di hadapan-Nya.   

Hamba itu adalah hamba yang menderita, yang akan dengan nyata memiliki bagian dalam 
penyucian mereka. Dia akan menjadi pembebas di masa yang akan datang, yang sudah lama  

24
dinantikan (9; 11; 32) dan pada akhirnya digenapi dalam ​Kristus, Mesias. ​Dia akan menjadi 
terang bagi bangsa-bangsa lain dan akan dimuliakan (49:6, 26; 52:10).   

Dalam PL ada banyak nubuatan tentang kedatangan Mesias. Dua gambaran tentang 
Mesias:  

A. Mesias akan datang sebagai Raja (Yes. 8:22-9:2; 11:13-14; dll)  

Mesias akan datang sebagai hamba (Yes. 42:1-9; 52:13-53:12).  

Song of Servant ​dalam empat sisi:  

- ​Yesaya 42:1-7, pemilihan dan pekerjaan dari Hamba Tuhan adalah sebagai perjanjian bagi Israel 
dan terang bagi bangsa-bangsa.  

-Yesaya 49:1-7, penggenapan pekerjaan Hamba Tuhan yang bergantung pada sikap Israel.  
-​Yesaya 50:4-9, dedikasi Hamba Tuhan melalui penderitaan yang tidak layak dipikulnya. Hamba 
Tuhan sebagai pembawa kebenaran Allah harus menderita seperti seseorang yang tidak memiliki hak 
apapun.  

-​Yesaya 53:1-12, rahasia terdalam dari penderitaan Hamba Tuhan, yaitu:  

1. Penderitaan tanpa salah (​innocent suffering​).  

2. Penderitaan adalah jalan menuju kepada kemuliaan (​vicarious suffering)​ . 3. Melalui 

penderitaan ini, maka banyak orang yang akan dibenarkan ​(righteous suffering).  

Lima aspek yang berbeda dari karya keselamatan Kristus dalam 52:13 - 

53:12 ​1. 52:13-15 menyatakan korban keseluruhan-Nya (korban bakaran)  

2. 53:1-3 menyatakan karakter-Nya yang sempurna (korban sajian)  

3. 53:4-6 menyatakan Ia membawa penebusan yang menghasilkan pendamaian dengan 


Allah (korban pendamaian)  

4. 53:7-9 menyatakan Ia membayar harga karena pelanggaran umat itu (korban penebus 
dosa)  

5. 53:10-12 menyatakan Ia mati karena akibat-akibat dosa (korban penebus salah). 

25
Pasal 58-66 ​dimulai dengan penjelasan dari cara yang benar untuk datang kepada Yahweh. 
Bagi Dia untuk memperhatikan doa dan puasa dan mendorong Ia bertindak, maka hati umat 
harus terbuka dan taat kepada-Nya, dan hidup mereka harus menunjukkan kebenaran sejati,   
karena tanpa hal-hal itu, puasa-puasa secara ritual tidak menyelesaikan sesuatu. Yahweh juga 
akan melindungi para hamba-Nya (65:13-16) dan menciptakan langit dan bumi yang baru 
(65:17-20) dalam mana, akan terdapat damai dan keamanan.  

Gambaran Tuhan dalam kitab Yesaya  

Walaupun dibuang dan dihukum, Tuhan akan tetap setia terhadap umat-Nya 

a. Dia sebagai Gembala (Yes. 40:10-11)  

b. Dia sebagai ibu (Yes. 49:14-15)   


c. Dia sebagai suami (Yes. 54:4-8; 62:4-5)   

1. Dosa akan diampuni  


2. Kesuburan bagi negeri   
kembali  
Janji
6. Mesias memerintah  
pemulihan
3. Kemenangan atas 
musuh 4. Sion menjadi 
sentral dunia  

5. Sisa-sisa yang setia 

Pengharapan Mesianis  

1. Nubuatan tentang Imanuel (7:14)  

a. sebuah “tanda” ​(​´ôt ​= ​a sign )  

b. perdebatan tentang istilah “perempuan 

muda.” ​hä`almâ​dan ​härâ

c. waktu penggenapan.  

2. Nubuatan tentang Raja Damai 

(9:5-6) ​a. Identitas-Nya   

b. Sifat pemerintahan-Nya  
26
c. Waktu penggenapan (lih. pasal 11, 60, 61, 65).  

3. Nubuatan tentang Mesias yang menderita (52,53)   

“Perempuan Muda” (7:14)  

1. ​hä`almâ​berarti seorang “perempuan muda” dalam segala hal di mana artinya dapat 
ditentukan.  
2. Kata itu mempunyai kata sandang tertentu “​seorang p​ erempuan muda.” 3. Kata kerja 

“menamakan” adalah untuk orang kedua feminin dan bukan orang ketiga.  

4. Susunan kata dari ayat ini menggunakan fraseologi alkitabiah yg lebih tua: pada waktu 
kelahiran Ismael, Ishak dan Simson (Kej. 16:11; 17:19; Hak. 13:5,7)  

Siapakah anak yang dilahirkan itu?  

1. Sebelum anak itu mampu untuk mengerti yg benar dan yg salah (7:16-17), sebuah 
revolusi politik besar akan melenyapkan Pekah dan Rezin dari tampuk kekuasaan.  

2. Menurut 8:8,10, ia disebut sbg raja negeri tersebut (“negerimu, ya Immanuel”).  

3. Putra Ahas sendiri, yang ibunya Abi, putri Zakharia, disebutkan dlm 2Raj. 18:2 - yaitu 
puteranya, Hizkia (penafsiran Yahudi kuno)  

4. Mesias (Yesus Kristus)  

Identitas Sang Mesias (Yes. 9:5-6)  

1. Dia adalah seorang anak   

2. Dia adalah seorang putra   

3. Nama-Nya disebutkan:   

a. Penasihat   

b. Ajaib   

c. Allah yang Perkasa   

d. Bapa yang Kekal   

e. Raja Damai   

Penghukuman Tuhan atas Bangsa-bangsa  

A. Asyur (10:5-34; 14:24-27) 

27
1. Penaklukkannya atas Israel  

2. Kesombongan   

3. Janji pemulihan (19:23-25)  

B. Babel (13, 14, 21)  


1. Penindasan yang dilakukan   

2. Kecongkakan   

C. Filistin (14:28-32)  

* Senang atas kejatuhan Israel  

D. Moab (15:1-16:13)  

* Kesombongan (harta dan kondisi alam)  

E. Damsyik (17:1-11)  

* Kebanggaan terhadap kota   

F. Ethiopia (18:1-7)  

* Kekuatan dan kelalimannya   

G. Mesir (19:1-25)  

1. Penyembahan berhala   

2. Kesombongan atas sungai Nil   

H. Edom (21:11, 12)  

I. Arabia (21:13-17)  

J. Tirus (23:1-18)   

* Sombong karena kekayaan yang dimiliki  

Pemakaian P.B. atas Kitab Yesaya  

Kitab ini dikutip atau disinggung lebih dari 419 kali dalam P.B., yang lebih banyak daripada 
setiap kitab (selanjutnya Mazmur, 414 kali). Dua penulis P.B., yang tidak menggunakan 
terjemahan Septuaginta atau memodifikasinya adalah Matius (1:23; 8:17; 11:5; 12:18-21; 
15:8-9; 24:29) dan Yohanes (1:23; 6:45; 12:40).  

28
Pasal dari Yesaya yang kebanyakan dikutip dalam P.B., dalam kutipan penuh atau sebagian 
adalah Yesaya 6:9-10 (Mat. 13:14-15; Mrk. 4:12; Luk. 8:10; Yoh. 12:40; Kis. 29:26-27). Hal 
ini menunjukkan kepada hati yang keras dari orang Israel suatu kondisi yang nyata sedikit 
berubah dalam 700 tahun sampai masa Yesus, yang mampu mengutip pasal ini dari Yesaya 
dengan relevansi yang sama. Selanjutnya yang banyak dikutip ialah 40:3 (Mat. 3:3; Mrk. 1:3; 
Yoh. 1:23) dan 56:7 (Mat. 21:13; Mrk. 11:17; Luk. 19:46).   

Pemakaian 40:3 dipakai oleh para penulis Injil untuk menunjuk bahwa Yohanes Pembaptis 
mendahului Yesus dan mempersiapkan jalan bagi-Nya. Dalam P.L., ayat ini secara khusus 
memberitakan kelepasan Allah bagi orang-orang buangan (Yehuda) dari Babel, tetapi dengan 
mudah diterapkan kepada kelepasan rohani yang dilakukan Yesus.   

Para penulis P.B., memberitakan bahwa keselamatan adalah terbuka kepada setiap orang, 
tidak dipersoalkan tentang kebangsaan atau latar belakang yang adalah penggenapan yang 
menentukan dari janji ini.   

Secara umum, tiga contoh ini (6:9-10; 40:3; 56:7) menunjukkan cara yang bervariasi yang 
dipakai penulis P.B., di dalam memakai P.L.  

A. Berbicara kepada situasi yang tetap tidak berubah sepanjang sejarah dan masih tetap 
diterapkan kepada para pendengar P.B (6:9-10).  

B. Berbicara kepada keadaan-keadaan yang sungguh-sungguh berbeda, tetapi penulis P.B. 


melihat hubungan di antara dua peristiwa tersebut dan menerapkan lagi pada pasal P.L. 
kepada saat ini (40:3).  

C. Tidak digenapi dalam konteks historis dari penulis, tetapi mengharapkan untuk digenapi 
di masa yang akan datang (56:7).  

KITAB YEREMIA  

A. Penulis Kitab: Yeremia (1:1).  

1. Nama ayah: Hilkia {imam, mungkin keturunan keluarga Abyatar, imam besar Daud 
yang dipecat oleh Salomo dan dibuang ke Anatot (1Raj. 2:26-27)}   

2. Asal: desa Anatot, di tanah Benyamin  

3. Sosial: keluarga yang cukup kaya   

4. Tidak memiliki istri atau anak (16:1-4)  

5. Sekretaris: Barukh (36:4-32) 

29
B. Judul Kitab   

Ibrani: ​Yirmeyahu (​ ​yirmüyäºhû​)yang secara literal berarti “Tuhan 


Melemparkan/mengingatkan.” Kata ini dg tepat berarti “Tuhan yang menetapkan, 
mengangkat, mengutus.”  

Yunani: ​Hieremias ​(LXX)  

Latin: ​Jeremias  

Dalam hubungan dengan kitabnya dapat disebut juga, kitab bagi orang-orang yang 
mundur atau tidak taat.  

C. Ayat, Kata & Ungkapan Kunci   

2:19; 3:22 & 13:19  

Yehuda 181x Hati 62x  

Babel 160x Dosa 52x  

Yerusalem 108x Penghukuman 27x  

Kejahatan 100x Meninggalkan 24x  

Kembali 95x Kemunduran 13x  

Penawanan 64x  

Firman Tuhan datang 70x  

Tuhan semesta alam, Allah Israel 35x  

D. Kepribadian   

1. Merasa lemah & tak mampu melayani (1:6)  

2. Emosional & terbuka dalam perasaan (4:19)  

3. Sering merasa kesepian dan mengalami kesedihan (8:18; 9:1; 20:14-18) ​E. 

Lawan-lawan Yeremia   

1. Pasyhur cs (20:3; 38:1-6)  

2. Para imam (26:8-11; 27:16-18)   

3. Para nabi palsu (26:11; 28:1-4) 

30
4. Yeria (37:14)  

F. Sahabat-sahabat Yeremia   
1. Barukh (36; 43:6; 45)  

2. Seraya, saudara Barukh (51:59; 32:12)  

3. Ebed-Melekh, orang Ethiopia, sida-sida raja (38:7-13) 4. 

Ahikam (26:24).  

5. Gedalya, putra Ahikam (39:14; 40:5)  

6. Raja Zedekia (37:3, 16-21; 38:7-13)  

7. Orang Kasdim (40:1-6)  

G. Tempat pelayanan: Yehuda   

H. Masa pelayanan: 40 tahun (mulai umur ​+ ​20 th) 

1. Raja Yosia (640-609)  

2. Raja Yoahas (609)  

3. Raja Yoyakhim (609-597)  

4. Raja Yoyakhin (597)  

5. Raja Zedekia (597-586)  

I. Metode penyampaian berita   

1. Berbicara (debat, kotbah, dll)  

2. Tulisan (pasal 36)  

3. Simbol (pasal 13, 18, 19, 27-28, 32) 

31
Umat Allah: Melanggar Hukum  

A. Yehuda sudah memberontak (2:8, 29), secara khusus dosa p​enyembahan berhala ​(7:9), 
pertukaran dari "ilah-ilah" lain bagi Allah yang benar (2:11).   

B. Allah menuduh umat-Nya dengan penipuan dan tidak peka terhadap ​ketidak-adilan ​(5:23- 
29).  

C. Penyelidikan pendapat umum akan warga negara menunjukkan bahwa ​tidak ada  
seorangpun yang berintegritas ​(5:1-9; bnd. 9:3-6).  

D. Umat melakukan p​erzinahan ​(5:8; 3:2-3; 7:9), ​mencuri dan membunuh ​(7:9), 
membohongi sepuluh hukum.  
E. Umat yang berdosa dikarakterkan sebagai dua saudari perempuan, Israel "yang terus 
berpaling" dan Yehuda yang murtad "Israel yang tidak beriman" dan "Yehuda yang tidak 
setia," 3:11.   

Desakan-desakan ke arah pertobatan, konsep yang diperdalam muncul di dalam berbagai 


teks. Kata bWv (vWb "berpaling" atau "kembali" dalam pengertian pertobatan) adalah tanda 
kitab yang bersifat verbal.  

Kotbah di Pintu Gerbang Bait Suci (7 – 10 band. 26)  

1. Hadir di rumah Tuhan bukanlah pengganti pertobatan sesungguhnya (7:4 dst)  

2. Menjalankan tindakan-tindakan keagamaan bukanlah penganti kepatuhan kepada Tuhan 


(7:21 dst) 

32
3. Menguasai firman Allah bukanlah pengganti tindakan menanggapi apa yang firman itu 
katakan (8:8 dst)  

4. Umat datang untuk menaruh kepercayaan yang tidak suci kepada bentuk lahiriah dari 
hukum agama dan teokrasi.   

5. Umat merasa tahan terhadap setiap ancaman penghukuman karena mereka bersatu 
mengerumuni slogan, “Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan” (7:4).  

6. Kehampamaan dari agama yang tanpa perasaan dan tanpa pendapat itu akan membawa 
langsung kepada hari murka Allah terhadap Yehuda, dan akhirnya terhadap bangsa 
bangsa.  

Hukuman Tuhan atas Yehuda  

1. Kekeringan: kelaparan   

2. Pedang: kalah dalam peperangan   

3. Penyakit: sampar   

4. Binatang buas   

5. Pembuangan ke negara lain   

Beberapa ayat   

Ttg penghukuman Tuhan:  

8:9-22; 9:11-26;   
10:17-25; 14:1-16  

Penghiburan/Kelepasan  

1. Yehuda akan kembali dari pembuangan   

2. Pemulihan atas Yerusalem   

3. Kedamaian bagi yang hidup benar   

4. Dibentuk suatu Perjanjian Baru   

5. Mesias akan datang sebagai Raja.  

Perjanjian Baru  

Ada enam stanza dari pasal 30-31: 

33
1. 30:1-11, penderitaan hebat Yakub pada hari Tuhan.  

2. 30:12-31:6, penyembuhan luka Israel yg tak dapat disembuhkan.  

3. 31:7-14, Anak Sulung Allah memulihkan negeri itu   

4. 31:15-22, Rahel menangisi anak-anaknya dalam pengasingan   

5. 31:23-34, Perjanjian Baru   

6. 31:15-40, keterlibatan perjanjian yg diberikan kepada Israel.  

Jadi seluruh konteks pasal 30-33 dengan cermat menghubungkan stanza PB ini dengan 
pemulihan bangsa Yahudi.  

Arti “Baru”  

Mengapa menyebut perjanjian ini suatu “Perjanjian ​Baru,​ ” padahal isinya kebanyakan 
merupakan pengulangan janji-janji yang diketahui sudh ada sejak zaman Abraham – Daud? 
Apakah yang benar-benar merupakan hal baru yang “tidak sama” (31:32) dan “tak lagi” serupa 
dengan PL (ay. 34 dua kali)?  

Ungkapan Perjanjian Baru hanya muncul dalam kitab Yeremia, akan tetapi konsep itu jauh lebih 
banyak tersebar luas. Berdasarkan konteks dan isi yang serupa, ungkapan-ungkapan berikut 
mungkin sama dengan PB:   

A. “Perjanjian Abadi” (Yes. 24:5; 55:3; 61:8;   


Yer. 32:40; 50:5; Yeh. 16:60; 37:26).  
B. “Hati yang baru” dan “roh yang baru”   
(Yer. 32:39 [LXX]; Yeh. 11:19; 18:31; 36:26).  

C. “Perjanjian damai” (Yes. 54:10; Yeh. 34:25; 37:26)  


D. “suatu perjanjian” atau “perjanjianKu” yang ditempatkan dalam konteks “pada hari 
itu” (Yes. 42:6; 49:8; 59:21; Hos. 2:18-20).  
E. Yeremia 31:31-34 adalah gambaran dari subyek tersebut, sebagaimana bisa terlihat dari 
beberapa bukti. Inilah yang mendorong Origen menamai 27 kitab terakhir dalam 
Alkitab dengan “Perjanjian Baru.”  

Yeremia 31:32 dengan tegas membedakan Perjanjian Baru ini dengan Perjanjian 
Lama  

Yeremia menekankan tipe antitesis secara berulang kali dalam pesannya: 

34
“orang tidak lagi mengatakan . . . melainkan . . . ; tidak akan berkata lagi . . . melainkan” 
(3:16; 23:7-8; 31:29; band. 16:14-15).   

Jadi, Yeremia mencoba memperbaiki nilai-nilai yang bengkok dan berbagai formula yang 
sama, yaitu: ​“kamu tidak akan mengucapkan . . . lagi” (18:3 dst) – untuk memperkenalkan dalil-dalil
yg dipergunakan oleh bangsa itu sbg suatu bentuk sumpah atau pernyataan keagamaan yang perlu
keseimbangan dan koreksi karena penekanan yg berlebih-lebihan pada hanya satu aspek dari
keseluruhan pengajaran.

Yeremia tidak menemukan kesalahan pada perjanjian Sinai. Kesulitannya adalah pada ​orang 
orang​, bukan pada Allah yang membuat perjanjian itu.  

Teks Yeremia 31:32 dgn tegas mengatakan, “PerjanjianKu itu telah ​mereka ​ingkari.” Teks 
sejajar terdapat dalam Ibrani 8:8-9, “Sebab Ia menegor ​mereka .​ . . sebab ​mereka ​tidak setia 
kepada perjanjianKu.”  

Kata  kerja  (“mereka  tidak  setia”)  tidak unik untuk jenis-jenis Perjanjian Sinai atau perjanjian 


wajib  yang  berbeda  dg jenis-jenis janji zaman Abraham – Daud, karena kata kerja yang sama 
terdapat dalam perjanjian Abraham (Kej. 17:14 “. . . ia telah mengingkari perjanjianKu.”   

Kesinambungan perjanjian  

Jika pokok-pokok kesinambungan yang terdapat dalam Perjanjian Baru ditabulasi dalam 
bagian 31:31-34, maka:  

1. Allah pembuat perjanjian yang sama, “Perjanjian-Ku.”  


2. Hukum yang sama, “tauratKu” (bukan yg berbeda dgn Sinai).  

3. Persekutuan ilahi yang sama yg dijanjikan dala formula tripartit zaman dulu, “Aku akan 
menjadi Allahmu.”  

4. “Keturunan” dan “umat” yang sama, “Kamu akan menjadi umat-Ku.” 5. 

Pengampunan yang sama, “Aku akan mengampuni kesalahan mereka.”  

Jadi, kata “Baru” dalam konteks ini akan berarti perjanjian yang dibaharui” atau “dipulihkan” 
(band. Bahasa Akkadian, “memulihkan” bait-bait suci, mezbah-mezbah atau kota-kota yg 
hancur; bhs Ibrani vdj hdv berhubungan dg bulan baru & bhs Ugarit hDT “memperbaharui 
bulan.”   

Kesimpulannya: perjanjian ini adalah janji lama kepada Abraham – Daud yang diperbaharui 
dan diperluas.  

Ciri-ciri yg sama sekali baru adalah: 

35
1. Pengenalan yg universal ttg Allah (31:34)  

2. Damai sejahtera yg universal (Yes. 2:4; Hos. 2:18; Yeh. 34:25; 37:26) 3. 

Kekayaan materi yg universal (Yes. 61:8; Hos. 2:22; Yer. 32:41; dll) 4. Roh 

Allah dimiliki secara universal (Yl. 2:32 dst).  

Nubuatan terhadap Bangsa-bangsa  

A. Mesir (46:1-12). Penggenapan: Tahun 605 B.C., Mesir ditaklukkan oleh Babel di 
Karkemis   

B. Filistin (47:1-7). Penggenapan: Tahun 609 B.C., Filistin ditaklukkan oleh Mesir, Firaun 
Nekho.  

C. Moab (48:1-47). Penggenapan: Tahun 582 B.C., Moab ditaklukkan oleh Babel. 

D. Amon (49:1-6).  

E. Edom (49:7-22). Penggenapan: Tahun 70 A.D., kerajaan Edom lenyap 

total. F. Damsyik (49:23-27). Penggenapan: Ditaklukkan oleh Asyur.  

G. Kedar/Hazor (49:28-33). Penggenapan: Ditaklukkan oleh Babel.  


H. Elam (49:34-39).  

I. Babel (50-51). Penggenapan: Ditaklukkan oleh Media Persia.   

RATAPAN  

 ​Penulis Kitab Ratapan adalah Nabi Yeremia dengan dua bukti yang merujuk kepadanya:  

 ​Bukti Eksternal: tradisi Yahudi merujuk kepada Yeremia. LXX menunjuk Yeremia 
sebagai nabi yang meratapi penawanan dan penghancuran Yerusalem.  

 ​Bukti Internal: Yeremia adalah saksi mata pengepungan Yerusalem dan kejatuhannya. 
Frasa yang serupa dalam kitab Yeremia dan Kitab Ratapan (kata ​putri dari​).  

Judul  

Ibrani hk*ya@ (a?k>), “Bagaimana” (1, 2, 4) tw{nyq! (q'not), “nyanyian yg sedih, 


ratapan.” 

36
Yunani ​Threnoi “​ lagu yg sedih, ratapan”  

Latin ​Threni “​ air mata, ratapan.”  

Jerome ​Id est lamentationes Jeremiae prophetae.  

Inggris ​The Lamentations of Jeremiah.  

Tujuan  

1. Menyatakan sederetan ratapan kesedihan Allah melalui nabi atas Yerusalem. 

2. Mencatat penindasan dan kehancuran Yerusalem.  

Berita/Pesan   

1. Dosa ketidaktaatan kpd hukum Allah akan membawa kehancuran dan murka Allah  

2. Sekalipun Allah mengasihi milik-Nya, dan berbelas-kasihan kpd mereka, tetapi Ia harus 
menghukum org yg sengaja keras kepala & tdk taat.  
 
Latar Belakang  

A. Ratapan adalah percakapan seorang diri (​soliloquy​). Tidak ada kata dari Allah, sekalipun 
ada kata-kata tentang Allah. 

37
B. Struktur kitab, terpisah dari pasal terakhir adalah akrostik (tidak jelas dalam bahasa 
Inggris/Ind).  

C. Genre (jenis literaturnya) adalah ratapan.  

D. Gaya bahasa yang dipakai metafora.  

E. Pribadi yang dominan dalam monolog adalah Allah, agen-agen manusia (tersirat Babel 
dan Edom).   

Akibat Dosa Umat Allah  

A. Pembuangan (1:3; 2:8-9)  

B. Dihinakan dan sangat kekurangan (1:1-21a; 2:12, 20; 4:10; 5:1-18)  

C. Kota Yerusalem menjadi sunyi, dan penduduknya menjadi budak (1:1)  

D. Kehidupan yang baik akan sukacita, pesta, harta kekayaan dan kemakmuran hilang (1:7; 
3:17).  

E. Para pemimpin dihukum (1:6; 4:8)  

F. Para wanita diperkosa (5:11)  

Pelajaran/Teologi dari Ratapan  

1. Dosa dan penderitaan/penghukuman memiliki hubungan yang erat dalam Ratapan (1:5, 8, 
14; 2:14; 3:42, 47; 4:13; 5:7).  

Tuhan sudah membawa kesedihan karena dosanya banyak (1:5). Dosa adalah 
pelanggaran dalam hubungan Israel menurut metafor, ‘sudah berada pada beban yg berat, dan 
menjadikan kekuatannya lumpuh’ (1:14). Allah menurut kata si penderita, sudah menarik dia 
“dari jalan dan merobek-robek (dia) dan meninggalkan (dia) tanpa pertolongan” (3:11)  

2. Realita yang kasar dijelaskan, bukan disangkali.  

3. Kesedihan tidak dibisukan, atau salah diungkapkan bahkan sekalipun hal itu 
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang luas tentang Allah.  

4. Kesedihan, bagi alasan-alasan penyembuhan (​therapeutic​), harus dibawa untuk 


dibicarakan.  

5. Dari rasa sakit itu, Allah hadir dengan umat yang menderita. Kehancuran akan milik, 
tekanan batin (​stress)​ dan patah semangat (​despondency)​ yang secara dalam digambarkan 
bertujuan menyatakan bahwa Allah memperhatikan (3:21-26). 

38
6. Muncul dari penderitaan adalah teriakan atau tangisan bagi rehabilitasi dan restorasi, 
“Bawalah kami kembali kepadaMu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari 
hari kami seperti dahulu kala! Atau, apa Engkau sudah membuang kami sama sekali? Sangat 
murkakah Engkau terhadap kami?” (5:21-22).   

YEHEZKIEL  

Judul   

Ibrani : Yehezqel, “Allah yg menguatkan,” atau “dikuatkan oleh Allah.” 

Yunani : Iezekiel (LXX)  

Latin : Ezechiel (Vulgata)  

Kitab ini disebut juga sebagai Kitab tentang Anak Manusia atau kitab tentang visi atau 
penglihatan.   

Penulis : Yehezkiel, imam-nabi yang berbicara tentang visi (penglihatan). Ia melayani 


suku Yehuda dan bernubuat tentang orang Israel.  

Tanggal : Pelayanan Yehezkiel meliputi waktu ​+ ​30 thn. Ia memulai pelayanannya dalam 
tahun terakhir dari pemerintahan Zedekia dan terus sampai kepada penawanan babel. Ditulis 
+ ​593 BC dan 563 BC.  

Ayat, kata dan ungkapan kunci:  

10:4, 18; 36:24-28; 43:2.   

“darah” 56x “Roh” 26x  

“kehancuran” 47x “penglihatan” 18x  

“Kemah Suci” 34x  

“Demikian Tuhan berfirman” 209x  

“Anak Manusia” 93x  

“Mereka akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan” 63x  

“Firman Tuhan datang” 50x  

“Kemuliaan Tuhan (Allah Israel)” 16x  

Tujuan: 

39
1. Menyatakan kpd suku Yehuda yg tidak percaya bahwa Bait Allah dan kota Yerusalem 
akan dihancurkan, segera sesudah “kemuliaan Tuhan” pergi.  

2. Menyatakan akan penghukuman yg pasti terjadi atas bangsa-bangsa yg lain. 

3. Menubuatkan kembalinya “kemuliaan Tuhan” kpd Bait Allah yg baru. 

Pesan/Berita:  

1. Bilamana sebuah bangsa meninggalkan “Kemuliaan Tuhan,” maka “Kemuliaan Tuhan” 


itu akan meninggalkan bangsa itu.  

2. Semua bangsa bertanggungjawab kpd Allah dan dihakimi oleh-Nya. 3. Allah adalah 

benar dalam penghakiman dan juga Ia penuh rahmat dalam pemulihan. ​Penerima:  

1. Anak-anak Israel (2:3;3:1), khususnya mereka yang sudah ada dalam penawanan (3:11; 
11:25).  

2. Bangsa-bangsa lain (25:3; 27:3).  

3. Semua orang percaya.  

Tema:  

Penawanan anak-anak Israel dan pemulihan bagi mereka yang percaya  

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 

 
 
 

 
 

 
 

 
 

 
40
Dosa Radikal (Penggunaan Alat Peraga)  

A. Pengepungan Yerusalem digambarkan dengan batu-bata yang berfungsi sebagai kota (4:1 
– 5:4). Ia membuat lingkaran pengepungan yang menentang Yerusalem (miniatur) dan 
melakukan serangan simbolis. Hari lepas hari ia berbaring pada sebelah sisi dan tidak bebas 
bergerak. Ia makan makanan yang dimasak di atas kotoran. Akhirnya ia memotong 
rambutnya dan mencacah dan membakarnya dan menyerakkannya, hanya sisa yang selamat.  

B. Pasal 14, Yehezkiel memakai bahasa yang memantulkan keseluruhan dari imam yang 
terlatih. Ia menyatakan pertama-tama bahwa Allah tidak tergerak dengan tindakan-tindakan 
lahiriah dari agama; bahkan jika umat datang bertanya kepada Allah, Ia tidak menerima 
mereka selama mereka murtad (14:1-11). Ia juga menyatakan bahwa tidak ada jumlah doa 
perantara yang saleh akan menyelamat-kan umat yang memberontak (14:12-23).  

C. Nabi bahkan harus menundukkan kematian istrinya kepada beritanya (24:16-27). Ketika 
ia meninggal, Allah mengatakan kepadanya untuk tidak memasuki periode maratapi 
kematian seperti kebiasaan. Masa-masa kesedihan menjadi gambaran tidak ada ratapan yang 
dapat menjadi cukup yang akan menimpa umat.  

Tugas Pengawas  

Allah secara terus menerus menyebut Yehezkiel sebagai "anak manusia" (artinya "fana"), 
mengingatkan kepadanya bahwa dia dan umat adalah kecil dan rapuh. Satu-satunya harapan 
adalah hidup ada di dalam Allah. Allah menugaskan Yehezkiel sebagai penjaga atas 
Yerusalem. Pelaksanaan tugas akan meluputkan dia dari hukuman, tetapi jika lalai 
menjalankannya, darah mereka akan ada di kepalanya (3:16-21).   

Allah memperingatkan dia bahwa mereka akan menjadi keras kepala dan jahat dan ia jangan 
takut kepada mereka (2:3-8).   

Tugas Yehezkiel hanyalah menerima dan menyatakan berita Allah. Untuk menekankan ini, 
Yehezkiel menjadi bisu dan tidak dengan sengaja mengkotbahkan berita Allah (3:26-27; 
24:27). Dalam masa krisis, tidak ada kata-kata yang lain yang layak dibicarakan.  

Tanggung Jawab Individual dan Bersama  

Banyak sarjana menegaskan berdasarkan pasal 18, bahwa Yehezkiel adalah pelopor yang 
mengembangkan doktrin dari tanggung jawab pribadi. Berbicara dalam nama Allah, 
Yehezkiel pertama-tama menanggapi bahwa setiap individu adalah milik Allah dan 
bertanggungjawab kepada Dia secara langsung dan tidak melalui orang tuanya (18:4; bnd. 
5- 9, 10-13, 14-18). Dalam hal ini, Yehezkiel menambahkan prinsip bahwa jika orang yang 
berdosa bertobat, Allah tidak lagi mengingat dosa-dosa yang dulu dari orang itu.   

Penebusan dan Transformasi 

41
 ​Bagi Yehezkiel, kedaulatan Allah di mana Ia bebas untuk menghakimi Yerusalem dan 
menghancurkan Bait-Nya juga merupakan dasar bagi harapan Yerusalem. Kehancuran 
Yerusalem tidak berarti bahwa Allah sudah gagal atau bahwa janji-janji-Nya sudah 
berakhir.   

 ​Dalam pasal 37, Yehezkiel membentangkan tiga aspek akan harapan dari pemulihan.  

A. Visi tentang lembah dari tulang-tulang yang kering (ay. 1-14). Israel adalah 
bangsa yang mati, namun Allah menghidupkannya kembali (faktor historis telah 
membuktikannya).  

B. Allah akan menarik bersama-sama umat-Nya dan memberikan kepada mereka hati 
yang taat sehingga mereka tidak akan pernah lagi melarikan diri (ay. 15-23).  

C. "Daud" akan menjadi pemimpin yang setia selama-lamanya. Istilah "Daud" adalah 
simbolik dan Mesianik, hal itu berarti mencari hari bilamana seorang raja akan bangkit 
yang akan mengasihi Allah dengan segenap hatinya dan akan berdiri dalam kontras yang 
tajam kepada para raja dan pemimpin yang memimpin Yerusalem ke dalam kemurtadan 
yang membawa malapetaka dan peperangan.  

Gog & Magog  

 ​Dalam peralihan yang mengejutkan, Yehezkiel memotong nubuat-nubuatnya akan 


penebusan dan kemuliaan yang akan datang dengan nubuat perang yang besar menentang 
Gog dan Magog (38-39). Istilah "Magog" "Mesech" dan seterusnya mengacu kepada 
suku-suku di daerah Laut Hitam (seperti orang Nomadik), namun identitas khusus tidak 
begitu penting sebagai fakta bahwa mereka adalah kafir, suka berperang di Utara.   

 ​Eskatologi Alkitabiah secara teratur berbicara tentang "musuh-musuh dari utara" sebagai 
sumber konflik dan penghukuman, dan acuan di sini bersifat tipologis daripada literal. 
Allah masih akan menang atas musuh-musuh-Nya dan kemenangan akhir bagi umat 
Allah akan tetap pasti.  

DANIEL  

Judul:  
Ibrani : Daniel, “Allah adalah hakimku.”  

Yunani: Daniel (= Latin dan Inggris) 

42
Dalam hubungannya dengan kitabnya, judul Daniel dapat berarti kitab tentang 
penghakiman atau kitab tentang kerajaan-kerajaan.  

Tanggal  

Pelayanan Daniel meliputi waktu ​+ ​70 thn. Ia mulai melayani selama pemerintahan raja 
Yoyakhim sampai raja Yekhonya dan Zedekia dari Yehuda. Ia mengakhiri pelayanannya selama 
masa pemerintahan Koresy, raja Media Persia. Kemungkinan ditulis pada 560 – 536 BC.  

Ayat, Kata dan Ungkapan Kunci  

2:21-22 dan 7:13-14, 18.   

Raja 187x Mimpi 29x  

Kerajaan 59x Akhir 27x  

Masa 47x Penguasaan 19x  

Penafsiran 32x  

“Yang MahaTinggi (memerintah)” 12x  

Daniel 2:4 – 7:28 berbahasa Aram  

Tema  

Tema dari kitab ini dapat dinyatakan sebagai awal, sifat, berlangsungnya dan berakhirnya “masa 
dari bangsa-bangsa lain” (​gentiles)​ (Luk. 21:24).  

Tujuan/Maksud   

1. Melukiskan pemeliharaan Allah bagi umat-Nya, khususnya dalam tawanan. 2. 

Membuktikan bahwa Kerajaan Allah lebih tinggi daripada setiap kerajaan duniawi. 3. 

Menunjukkan bhw Allah mengendalikan sejarah bangsa-bangsa.  

Berita/Pesan  

1. Kedaulatan dari “Allah yang Maha Tinggi” itu bersifat universal.  


2. Allah membentangkan rahasia-rahasia-Nya kepada para pelayan-Nya dan tidak 
meninggalkan mereka dalam kegelapan sehubungan dengan rencana-Nya di antara 
bangsa-bangsa. 

43
44
 ​Kitab Daniel adalah satu-satunya kitab P.L., yang ditulis seluruhnya dalam bahasa 
apokaliptis. Oleh karena itu, kitab ini dilihat mirip dengan kitab Wahyu yang adalah 
sumber/dokumen tertua yang sesungguhnya mengklaim sebutan "apokalipse" atau 
"wahyu."   

Kedaulatan Allah  

 ​Melalui motif-motif dan visi-visi, Daniel menunjukkan ketuhanan Allah atas seluruh 
dunia, bukan hanya atas Yerusalem dan orang-orang Israel. Kebenaran ini dimaksudkan 
untuk menjadi sumber bagi penghiburan yang besar bagi orang-orang Israel yang dibuang 
yang hidup di dalam konteks yang asing. Kedaulatan Allah terlihat dalam perjalanan  
45
sejarah bangsa-bangsa dan juga umat Allah sendiri yang sedang berada dalam 
pembuangan (1:2, 9, 17).   

 ​Kedaulatan Allah dinyatakan dalam konflik di antara pemimpin dunia yang arogan dan 
sombong terhadap Kerajaan Allah, yang berpuncak pada kemenangan akhir dari Mikhael 
(12:1). Tulisan tangan di dinding menyatakan kendali Allah atas bangsa-bangsa dan 
pemimpin-pemimpin individual (ps. 5).   

Kesombongan Manusia  

 ​Dalam pasal 1-6, isu yang muncul adalah kesombongan manusia. Naratif Nebukadnezar 
dan Belsyazar adalah contoh-contoh yang sempurna dari para pemimpin manusia yang 
memberontak menentang otoritas Allah. Dalam kedua kasus, kesombongan mereka 
membawa mereka kepada keadaan-keadaan yang menyedihkan yang tidak tertolong dan 
mendatangkan cemooh. Setelah Allah bertindak, mereka hampir tidak dapat diakui 
sebagai raja-raja Babel yang mulia dan besar (4:33; 5:6).   

 ​Kesombongan dari kekaisaran-kekaisaran dunia adalah gagasan-gagasan central dalam 


pasal 7-12. Skema dari kekaisaran-kekaisaran dalam pasal 7 dan 8 adalah suatu suksesi 
dari para pemimpin dunia, yang melukiskan akan batasan dari kesombongan kerajaan, 
yang mencapai puncaknya kepada tanduk yang kecil dengan mulut yang besar (7:8). 
Namun, kerajaan baru surgawi yang dipimpin oleh Yang Lanjut Usia dan Anak Manusia, 
menggantikan pemerintahan-pemerintahan bumi yang sombong itu (10-12).   
TEORI SUMBER-SUMBER  

Sebagian para teolog mengakui bahwa Pentateukh ditulis oleh Musa. Tetapi beberapa juga dari 
kalangan teolog sendiri meragukan penulisan Pentateukh oleh Musa. JEAN d’ASTRUC adalah 
pelopor pertama dalam meragukan kepenulisan Pentateukh. Ia berpendapat bahwa dalam 
menulis atau mengarang Pentateukh itu Musa menggunakan bahan-bahan dari dua sumber besar 
dan beberapa sumber kecil. Penulisan Kitab Pentateukh ini ditemui dua kata yaitu YAHWE dan 
ELOHIM, dimana kedua kata ini memiliki waktu yang berbeda dalam penggunaannya.  

Sampai pada akhir abad ke XIX penyelidikan terhadap Pentateukh mengalami perkembangan 
yang pesat.  

Menurut ahli-ahli, dalam Pentateukh ada empat sumber, yaitu:  

SUMBER YAHWIST (Y)  

Sumber Yahwist menulis sejarah Israel dari Penciptaan sampai kepada Kelepasan (Keluaran) 
bangsa Israel dari Mesir, dan perkembangan mereka setelah berada di Kanaan. 

46
Ciri-cirinya:  

◦ ​Allah selalu disebut dengan nama Yahwe; juga nenek-moyang Israel sudah 
mengenal nama itu.  

◦ ​Pada umumnya Allah didalam wahyuNya dilukiskan dan digambarkan dalam 


bentuk seorang manusia (antropomorf).  

◦ ​Sumber ini bersifat universalistis; Allah adalah khalik langit dan bumi (Kej. 2:4b), 
dan Allah seluruh dunia dan semua manusia  

◦ ​Pandangan sumber Y yang paling penting ialah panggilan Allah; Allah memanggil 
Abraham untuk menjadi bapak leluhur bagi suatu bangsa besar yang akan mendiami 
suatu negeri yang dijanjikan kepadanya oleh Allah.  

◦ ​Penulis Y menitik-beratkan perbuatan-perbuatan besar Yahwe dan kesetiaan-Nya kepada 


orang-orang yang lemah. Sumber ini diperkirakan muncul dan ditulis kira-kira antara 
tahun 900-800 SM di daerah Selatan (Yehuda).  

SUMBER ELOHIST (E)  

Sumber ini disebut sumber Elohisist (E) sebab didalam ini Allah disebut dengan nama Elohim. 
Sumber E menggunakan nama Elohim sampai ceritera pemanggilan Musa (Keluaran 3), dimana 
Allah menyatakan nama-Nya kepada Musa. Jadi Musalah orang pertama yang mengenal nama 
Yahwe.  

Sumber E lahir di kerajaan Utara (Israel) kira-kira antara tahun 800-700 SM, ketika sinkritisme 
Baalisme melanda kehidupan agama Israel. Pada saat ini timbullah gerakan nabi-nabi yang 
memprotes dan menentang sinkritisme tersebut yang dipimpin oleh Elia dan Elisa. Gerakan ini 
mempengaruhi sumber E dan menjadi dasar munculnya sumber tersebut.  

Sumber  E menitik-beratkan pemanggilan Israel, tetapi di dalam panggilan ini Israel diasingkan 
dari  bangsa-bangsa  lain.  Karena  pandangan  teologia  E yang paling penting dan dominasi ialah 
relasi yang khusus antara Allah dan bangsa Israel.  

SUMBER DEUTERONOMIST (D)  

Sumber ini muncul pada tahun 622SM di Yerusalem ketika Bait Allah diperbaiki atas perintah 
Yosia. Pada saat itulah para tukang, yang bekerja disana, menemukan suatu naskah gulungan 
yang disebut sebagai Taurat (2Raj. 22:8) yang rupanya adalah sebagian dari kitab Ulangan yantu 
pasasl 12-26.  

Teologi D bersifat anti sinkretistis, dimana kuil-kuil di luar kota Yerusalem diprotes dan 

ditutup. ​SUMBER IMAMAT/PRIESTER (P) 

47
Ketika  bangsa  Israel  diangkut  ke  Babel  dan  Bait  Allah dihancurkan, bahaya sinkritisme, dalam 
kehidupan  agama,  dan  bangsa  yang  terancam  punah  di  antara  bangsa-bangsa  kafir, mendorong 
para  imam  untuk  menulis  segala  tradisi  yang ada dan mengumpulkannya supaya jangan hilang. 
Sumber P ditemukan tahun 550-500SM. Tulisan P banyak menyangkut aturan-aturan kebaktian   
dan semua hal-hal yang berhubungan dengan imamat.  

Kepustakaan  

Archer, Jr., Gleason. ​A Survey of Old Testament Introduction​. Chicago: Moody Press, 1994. 

Bullock, C. Hassell. ​Kitab Nabi-nabi Perjanjian Lama​. Malang: Gandum Mas, 2002  

Freeman, Hobart E. ​An Introduction to the Old Testament Prophets​. Chicago: Moody Press, 
1979.  

​ alang: Gandum Mas, 1996. 


Hill, Andrew E. dan John H. Walton. ​Survei Perjanjian Lama. M
(khususnya bag. Kitab Nabi-nabi, mulai hal. 505-709).  

Wood, Leon J. ​The Prophets of Israel. ​Malang: Gandum Mas, 2005.  

_________, ​Perjanjian Lama: Ibrani – Indonesia. ​Jakarta: LAI.  


​ urabaya: 
VanGemeren, Willem A., ​Penginterpretasian Kitab Para Nabi. S
​ urabaya: Momentum.  
Momentum. VanGemeren, Willem A., ​Progres Penebusan. S
​ urabaya: Momentum.  
Obadja, Jeane Ch., ​Concise Old Testamen Survey. S
Enns, Paul., ​The Moddy Handbook of Theology. ​Malang: SAAT.  
Siahaan, S.M., ​Pengharapan Mesias dalam Perjanjian Lama. ​Jakarta: BPK Gunung 
​ urabaya: Momentum.  
Mulia. Pratt, Richard L., ​Ia Berikan Kita Kisah-Nya. S
Serta  buku  tentang  Nabi-Nabi  Besar  lainnya  juga  dapatdipakai  sebagai  sumber  mandiri  yang 
mungkin  dapat  dipelajari  mahasiswa.  Selain  sumber  teks  mahasiswa  juga  dapat  belajar  dari 
internet atau observasi lapangan. 

48

Anda mungkin juga menyukai