LAPORAN 2
Landasan Teologi Pelayanan Pastoral Kontekstual
Landasan Teologi juga penting dalam kita melayani orang lain dan jemaat kelak.
Yang menjadi landasannya terdapat dalam Yohanes 10:1-21, ayat ini berbicara tentang
seorang gembala yang mengenai dombanya satu persatu(ay.14), memelihara dan
membimbingnya, agar dombanya selamat, tidak sesat dan tidak kelaparan.1Gembala sidang
adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab yang besar, ia dituntut dalam
banyak hal, namun tuntutan itu bukanlah merupakan beban tetapi suatu kewajiban yang harus
dijalankan dengan tulus terutama dalam melayani jemaat Tuhan.
Dalam artikelnya Sumiwi memaparkan arti dari Yohanes 1:1 ciri-ciri seorang gembala
diterjemahkan sebagai berikut bahwa seorang gembala itu untuk masuk kedalam kandang
hanya ada satu cara yaitu cara yang dibenarkan yaitu masuk melalui pintu. Ini adalah cara
yang benar, orang yang masuk tanpa melalui pintu disetarakan dengan pencuri atau
perampok.2 Bahwa jelas seorang gembala yang baik adalah seorang yang mengerti kebenaran
Firman Allah dan melaksanakan kebenaran itu dalam kehidupan pelayanannya setiap saat.
Sedangkan gembala yang tidak benar, mereka menyesatkan jemaat Tuhan.
Bons mengatakan dalam bukunya, dalam Yohanes 21:15, 16 dan 18 Yesus berpesan kepada
muridNya untuk menggembalakan dombaNya. Yesus sendiri mengibaratkan atau
menyamakan pelayanan kepada saudara-saudara kita dalam diriNya itu, dengan
“penggembalaan”.3 Dalam hal ini tugas penggembalaan adalah mencari, mengunjungi
anggota jemaat, supaya mereka satu –persatu dibimbing untuk hidup sebagai pengikut
Kristus.4
Dalam Efesus 4:11 dipakau istilah gembala. Kata “gembala” ada hubungan dengan kata
“padang rumput. Dikatakan tentang seorang gembala tertentu bahawa ia merupakan “ padang
rumput yang baik”. Kata-kata ini merujuk kepada domba-domba sedanga merumput dengan
tenang sementara dijaga dengan setia oleh seorang gembala. Di beberapa tempat dalam
Firman Allah, umat Allah disebut sebagai domba dan orang yang memelihara disebut
1
Bons- Storm M., APAKAH PENGGEMBALAAN ITU (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000).
2
Asih Rachmani Endang Sumiwi, “Gembala Sidang Yang Baik Menurut Yohanes 10:1-18,” HARVESTER: Jurnal
Teologi dan Kepemimpinan Kristen 4, no. 2 (2019): 74–93.
3
Storm M., APAKAH PENGGEMBALAAN ITU.
4
Ibid.
5
Ibid.
gembala (Mazmur 100:3;Yohanes10:1-29;Kisah Para Rasul 20:28; I Petrus 5:2-5). Seorang
gembala juga disebut penilik (I Timotius 3:1;Kisah Para Rasul 20:28).6
6
Ralph M Riggs, GEMBALA SIDANG YANG BERHASIL (Malang: Gandum Mas, 1978).
7
Mikha Agus Widiyanto and S. Susanto, “Pengaruh Pelayanan Kunjungan Pastoral Terhadap Pertumbuhan
Rohani Jemaat,” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (January 31, 2020):
39–46.
8
Besly J. T. Messakh, “Menuju Pelayanan Pastoral yang Relevan dan Kontekstual,” THEOLOGIA IN LOCO- Jurnal
Sekolah Tinggi Theologi Filsafat Jakarta 1, no. 19 (April 2014): 25.
9
Aart van Beek, PENDAMPINGAN PASTORAL (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001).
10
Messakh, “Menuju Pelayanan Pastoral yang Relevan dan Kontekstual.”
11
Loren Goa, “PELAYANAN PASTORAL BAGI SESAMA YANG MEMBUTUHKAN,” SAPA - Jurnal Kateketik dan
Pastoral 3, no. 1 (May 1, 2018): 107–125.
Kesimpulan dari saya adalah dalam pelayanan Pastoral Kontekstual semuanya harus
berlandaskan Firman Tuhan karena seorang pemimpin harus mengerti dan memahami Firman
Tuhan sebagai senjata dalam melayani orang-orang yang terluka dan memiliki masalah
hidup, maka dari itu perlu diketahui bersama bahwa Firman Tuhan merupakan landasan yang
benar bagi seorang Gembala jemaat.
DAFTAR PUSTAKA
Beek, Aart van. PENDAMPINGAN PASTORAL. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
Riggs, Ralph M. GEMBALA SIDANG YANG BERHASIL. Malang: Gandum Mas, 1978.
Storm M., Bons-. APAKAH PENGGEMBALAAN ITU. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Sumiwi, Asih Rachmani Endang. “Gembala Sidang Yang Baik Menurut Yohanes 10:1-18.”
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen 4, no. 2 (2019): 74–93.
Widiyanto, Mikha Agus, and S. Susanto. “Pengaruh Pelayanan Kunjungan Pastoral Terhadap
Pertumbuhan Rohani Jemaat.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan
Warga Jemaat 4, no. 1 (January 31, 2020): 39–46.