Tuhan menuntun kita sangat nyata, seperti tiang awan dan tiang api. Setiap Tuhan berbicara, memberikan
rhema, kita melangkah, maka mukjizat terjadi, lalu terjadi tuaian raya yang dahsyat. Tuhan sedang cari
pahlawan-pahlawanNya yang bisa dipakai. Hanya yang punya mentalitas pahlawan, bukan mentalitas
pecundang, pemalas. Bangsa Israel berjuta-juta, namun yang masuk Tanah Perjanjian hanya segelintir.
Dari generasi pendahulu, hanya Yosua dan Kaleb sebab mereka mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati (Bil
32:12). Dalam kisah Gideon, Tuhan bahkan menyeleksi siapa yang akan maju dalam peperangan, dari
32.000 orang menjadi hanya 300 orang. Bicara soal komitmen, Yosua tetap berpegang teguh pada
komitmennya sampai akhir (Yosua 24:15, ketika itu Yosua sudah sangat lanjut umurnya). Mayoritas
manusia hanya "ikut-ikutan". Kalau engkau seorang pemimpin, peganglah komitmenmu, maka jajaran
yang ada dibawahmu akan mengikutmu pula (Yosua 1:16-18). Ada transfer spirit dan berdampak.
Visi gereja kita: Love God, Love People With Passion (Matius 22:36-40). Ikut Tuhan tidak bisa setengah-
setengah, tapi dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan pertama (tertinggi, paling penting, dinomersatukan). Hukum yang kedua, kasihilah
sesamamu manusia. Dua-duanya harus dilakukan, namun jangan terbalik dilakukannya. Menomersatukan
Tuhan terlebih dahulu, kemudian hatimu dipenuhi dengan kasih Tuhan, maka kamu dapat mengasihi
keluargamu, saudaramu dengan tanpa batas.
1. M1: Menyelamatkan
Melalui pelayanan setiap departemen, kelompok sel, ibadah raya, KKR, perayaan, aksi sosial,
perintisan gereja baru, penginjilan pribadi.
2. M2: Menggabungkan
Sampai jiwa baru rutin beribadah raya di gereja, bergabung di kelompok sel, baptis, menjadi
anggota GBIKA
3. M3: Memuridkan
Melalui SOM, Retreat Encounter, ESBC, Pemuridan Pelayanan
4. M4: Mengutus
Melipatgandakan jiwa-jiwa yang diselamatkan, kelompok sel, pelayanan, merintis gereja lokal
baru.
Visi Misi Prinsip/ VMP harus dimengerti dan sepakat, kalau tidak, akan ribut di tengah jalan, tidak sejahtera
dalam melayani. Analoginya seperti ini. Misal, A akan berangkat ke Jakarta, naik Mobil. Apabila saya akan
ikut si A, maka saya harus sepakat naik Mobil. Apabila di tengah perjalanan, A akan berhent untuk makan,
atau beristirahat, maka tentu saya juga harus sepakat dengan A atau saya di sepanjang perjalanan akan
merasa tidak nyaman. Amos 3:3, Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? Kita
tidak berbicara jika ada yang prinsipnya beda dengan gereja kita, maka itu adalah salah, namun gereja kita
diberi VMP oleh Tuhan seperti ini.
TUHAN
KETUA KAG
Pdt. Obaja Tanto
Setiawan
Gembala Wilayah
Staf Gembala
Departemen
Pengurus Inti
Departemen