Anda di halaman 1dari 7

JSM 3 (1) (2014)

JURNAL SENI MUSIK

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

ANALISIS BENTUK DAN FUNGSI MUSIK PUJIAN DAN PENYEMBAHAN


DALAM IBADAH MINGGU DI GBI GAJAH MADA SEMARANG

Kesowo Wijoyo 

Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: GBI Gajah Mada Semarang merupakan salah satu gereja kharismatik yang berada di Semarang. Dalam ibadah
Diterima April 2014 yang dilaksanakan setiap hari Minggu, selalu dinyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan. Lagu-lagu yang
Disetujui Mei 2014 dinyanyikan dalam ibadah tersebut memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah sebagai pengantar
khotbah. Terdapat beberapa fungsi dalam lagu pujian dan penyembahan, menjadikan lagu pujian dan
Dipublikasikan Juni 2014
penyembahan menarik untuk diteliti. Selain dari fungsi, bentuk struktur lagu pujian dan penyembahan penting
________________ untuk di analisis. Oleh karena itu, rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana
Keywords: struktur bentuk lagu pujian dan lagu penyembahan yang digunakan dalam ibadah minggu GBI Gajah Mada
(Analysis Of Form And Semarang? (analisis lagu Ku Dib’ri Kuasa dan lagu Allah Roh Kudus), (2) bagaimana fungsi lagu pujian dan lagu
Function Of Praise And penyembahan yang dipakai dalam ibadah minggu di GBI Gajah Mada Semarang?. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah lagu yang berjudul Ku Dib’ri Kuasa dan lagu
Worship Music In GBI
Allah Roh Kudus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen dan wawancara.
Gajah Mada Semarang’s
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa lagu pujiaan dengan judul Ku Dibri Kuasa merupakan
Sunday Service) lagu dengan bentuk tiga bagian sedangkan lagu penyembahan dengan judul Allah Roh Kudus merupakan lagu
____________________ dengan bentuk dua bagian. Sebagaimana fungsi-fungsi yang telah dikemukakan dalam hasil penelitian maka
disimpulkan bahwa fungsi dari lagu pujian dan penyembahan dalam ibadah minggu di GBI Gajah Mada
Semarang adalah sebagai pengantar khotbah, sarana menyembuhkan dan pelepasan.

Abstract
___________________________________________________________________
GBI Gajah Mada Semarang is one of the Charismatic church located in Semarang. In every service which is held every
sunday, praise and worship songs are always be sung. The songs sung in those services have several function include the
introductory of the sermon. There are some functions of praise and worship song that make them interesting to be analized.
Therefore, the problem statements of the study are (1) how is the form structure of praise and worship song used in Sunday
service in GBI Gajah Mada Semarang? (analysis of song entitled Ku Dib’ri Kuasa and Allah Roh Kudus), (2) How is the
function of praise and worship songs used in Sunday service in GBI Gajah Mada Semarang?. This study uses descriptive
qualitative research method. The target of this study are the songs entitled Ku Dib’ri Kuasa and Allah Roh Kudus. The data
was collected by observation, document study, and interview. The techniques of data analysis done by following step (1) Data
collection, (2) Data Reduction, (3) Data Presentation, (4) Conclusion withdrawal. Based on the results, it can be concluded
that the title of praise song Ku Dib’ri Kuasa is a three-part song form whereas the worship song with the title of Allah Roh
Kudus is a song with a two-part form. As the functions that have been proposed in the research results, the researcher conclude
that as function of the songs of praise and worship in Sunday service in GBI Gajah Mada Semarang is as sermon introductory,
a means of healing and deliverance.

© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2301- 4091
Gedung B2 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
wijoyokesowo@yahoo.com

1
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

PENDAHULUAN kekudusan, dan kemuliaan Tuhan


(Handoyo,2007:10).
Musik tidak bias dipisahkan dari tata cara Dalam kitab Mazmur yang merupakan
ibadah umat kristiani, karena dalam tata cara Buku Nyanyian orang Yahudi dapat kita lihat
tersebut selalu ada lagu pujian, lagu pentingnya peranan musik dalam ibadah.
penyembahan yang berkaitan erat dengan Sebagai contoh dalam Mazmur 95:2, “ biarlah
musik. Musik sebagai hasil karya manusia kita menghadap wajahNya dengan nyanyian
merupakan bahasa ekspresi yang masih harus syukur, bersorak-sorak bagiNya dengan
diterjemahkan, sehingga musik tidak cukup nyanyian mazmur.” Dalam alkitab bahasa Ingris
diterangkan hanya me-lalui emosi. Di dalam kata “nyanyian mazmur” itu bunyinya “music
sebuah pertunjukan musik, kita sering and song”, sehingga artinya jelas sekali bahwa
menghadapi berbagai unsur seni yang terkait di tekanan untuk mendekati Allah melalui musik
dalamnya. Walaupun karya musik pada itu diutamakan.
dasarnya dinikmati orang melalui indra Musik di dalam ibadah gereja digunakan
pendengar, tetapi berbagai unsur lainnya yang dalam pujian dan penyembah-an. Banyak orang
bukan hanya tatanan nada yang harmonis yang mensejajarkan lagu-lagu cepat sebagai
semata-mata, muncul secara bersama-sama di ‘pujian’ dan lagu-lagu lambat sebagai
dalamnya. Musik adalah bunyi yang ter-atur, ‘Penyembahan’. Kebiasaan yang terjadi dalam
memiliki nada, ritme, dan irama. Musik dapat gereja-gereja untuk susunan liturgi dan
menjadi penghibur saat dalam kesedihan, musik peraturan gereja yang ada, kadangkala
dapat memotivasi semangat saat dalam memberikan defenisi pada Pujian dan
perjuangan, musik dapat menjadi sarana Penyembahan. Sehingga masing-masing
ungkapan cinta kepada sang kekasih, musik denominasi gereja me-miliki satu pola pikir yang
dapat mengendorkan pikiran saat menghadapi berlainan satu dengan yang lain mengenai hal
kepenatan hidup. Musik seolah-olah sudah ini. Pada gereja-gereja tertentu ada pula yang
menjadi kebutuhan pokok telinga kita. Hanya men-sejajarkan bahasa Roh dengan Penyembah-
mungkin kita jarang secara serius untuk an. Penulis tidak mengatakan bahwa, Pujian
mendengar dan mengamatinya, sementara kita dan Penyembahan dalam arti seperti yang
perlu memilah mana yang bermanfaat dan mana dicontohkan diatas adalah salah, tetapi pujian
yang tidak (Jamalus, 1998:5). dan penyembahan tidak hanya terbatas pada
Musik biasa untuk melengkapi kehidupan hal-hal tersebut. Ada pengertian yang jauh lebih
manusia baik dari segi sosial, budaya, kejiwaan dalam pada Firman Allah yang memberikan
maupun dari segi religiusnya. Secara khusus dari pandang-an tentang Pujian dan Penyembahan.
kacamata rohani, musik dapat memberikan Perlu disadari bahwa pujian dan
dampak yang hebat dalam kehidupan seseorang. penyembahan bukan hanya merupakan satu
Musik memberikan pengaruh baik saat kita gerakan dalam alam pikiran kita saja tetapi juga
memposisikannya pada tempat yang baik, dan merupakan suatu tindakan dalam kehidupan
musik dapat memberikan pengaruh yang tidak sehari-hari. Pujian dan penyembahan akan
baik saat kita memposisikannya pada tempat mempengaruhi ke-hidupan seseorang,
yang salah. Musik merupakan faktor yang bagaimana seseorang bertingkah laku. Dalam
sanggat sering dimanfaatkan di dalam pujian dan penyembahan, perubahan gaya
kehidupan gereja. hidup dan karakter seseorang akan semakin
Dengan kenyataan itu maka musik nyata mengarah kepada keserupaan kepada
dibutuhkan oleh gereja untuk men-dukung Kristus.
pelayananya. Sedangkan peranan musik sendiri Musik pujian dan penyembahan memiliki
dalam gereja atau ibadah adalah sebagai tempat fungsi atau peran yang sangat penting dalam
untuk meng-ungkapkan kebaikan, keadilan, ibadah umat kristiani khususnya gereja
kharismatik. Pujian seringkali merupakan

2
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

persiapan bagi penyembahan. Pujian dapat juga pujian dan lagu penyembahan yang digunakan
dianggap sebagai pintu gerbang menuju dalam ibadah minggu GBI Gajah Mada
penyembah-an namun pujian tidak menjamin Semarang.
bahwa kita dapat melintasi pintu masuk ke Menurut kamus Ingris –Indonesia dalam
dalam penyembahan. Sedangkan penyembahan Sivasari (1992:17), analisis adalah suatu
biasanya diiringi dengan lagu-lagu lambat, ini kegiatan yang dimulai dari proses awal dalam di
bukan berarti tempo lambat selalu menandakan dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu
penyembahan dan tempo cepat menandakan bentuk permasalahan (case) yang ada. Analisis
pujian. berarti mengupas, mengurai, mengulas, mem-
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Gajah bahas (Tambajong, 1992:11)
Mada merupakan sebuah gereja yang terletak di Menurut Prier (2013:1), analisis musik
jalan Gajah Mada no. 78-86 Semarang. Gereja adalah ‘memotong’ dan mem-perhatikan detail
ini merupakan salah satu gereja kharismatik sambil melupakan keseluruhan dari sebuah
yang berada di kota Semarang. Ibadah minggu karya musik. Keseluruhan berarti memandang
dilaksana-kan 3x dalam sehari yaitu, pagi (06.30 awal dan akhir dari sebuah lagu serta beberapa
WIB), siang (09.30 WIB), dan sore (17.00 WIB). perhentian sementara di tengahnya, gelombang
Di dalam ibadah minggu yang dilaksanakan, naik turun dan tempat puncak-nya.
digunakan juga lagu-lagu pujian dan Jadi Analisis musik berarti me-
penyembahan. Dalam setiap ibadah yang ngupas/mengurai suatu karya musik secara
dilaksanakan, diguna-kan alat musik band menyeluruh, artinya dari awal sampai akhir
lengkap, yaitu gitar elektrik, bass elektrik, piano suatu karya musik dengan mem-perhatikan
elektrik, keyboard dan drum. Selain alat musik setiap detailnya.
band yang lengkap sebagai pelayan altar juga Bentuk lagu dan struktur lagu adalah
terdapat singer, choir, dan WL (Worship Leader). susunan serta hubungan antara unsur-unsur
Ibadah dilaksanakan tepat waktu dengan liturgi musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan
sebagai berikut: pujian dan penyembahan yang komposisi atau lagu yang bermakna (Jamalus,
dipimpin oleh WL, khotbah, persembahan, 1988:35). Bentuk musik merupakan suatu
pengumuman, pernyataan iman, doa penutup. gagasan /ide yang nampak dalam pengolah-
Adanya perbedaan fungsi antara lagu-lagu an/susunan semua unsure musik dalam sebuah
pujian dan lagu-lagu penyembahan serta komposisi (melodi, irama, harmoni, dan
perbedaan dalam bentuk musiknya yang dinamika) (Prier, 2013:2). Dapat disimpulkan
meliputi, melodi, tempo, struktur bentuk yang bahwa struktur bentuk musik merupakan suatu
keseluruhan-nya dapat dianalisis berdasar gagasan/ide yang tertuang dalam hubungan
kaidah ilmu yang berlaku. Uraian di atas inilah antara unsure-unsur musik di dalam suati
yang melatarbelakangi penulis untuk me- komposisi.
ngetahui tentang fungsi lagu pujian dan Bentuk lagu/bentuk bait (Leidform)
penyembahan dan juga struktur bentuk musik/ merupakan bentuk yang memperlihatkan suatu
lagu pujian dan lagu penyembahan yang kesatuan utuh dari satu atau beberapa kalimat
digunakan dalam ibadah minggu GBI Gajah dengan penutup yang meyakinkan (Prier,
Mada Semarang. 2013:5).
Dengan melihat latar belakang yang Menurut jumlah kalimat, bentuk-bentuk
dikemukakan di atas, maka dapat peneliti ingin lagu dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) bentuk
mengetahui bagaimanakah bentuk dan fungsi lagu satu bagian, (2) bentuk lagu dua bagian,
lagu pujian dan penyembahan yang digunakan dan (3) bentuk lagu tiga bagian.
dalam ibadah minggu di GBI Gajah Mada Musik merupakan anugerah Allah kepada
Semarang? Manusia. Menurut Raolika (2010:1), musik
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk gereja dapat didefinisikan sebagai musik yang
mendiskripsikan struktur bentuk dan fungsi lagu ditulis untuk kinerja di gereja atau suatu musik

3
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

yang bersifat suci, seperti nyanyian yang METODE PENELITIAN


dinyanyikan di gereja.
Musik gereja dimulai dari abad Di dalam penelitian ini penulis
pertengahan (450M-1400M). Musik gereja memfokuskan pada fungsi dan struktur bentuk
berawal dari musik yang digunakan didalam lagu pujian dan lagu penyembahan yang
ibadah umat khatolik yang dinyanyikan oleh digunakan dalam ibadah minggu di GBI Gajah
biarawan/wati. Musik gereja abad pertengahan Mada Semarang. Oleh karena itu, metode
biasanya disebut dengan istilah musik Gregorian. penelitian yang digunakan adalah metode
Sejarah musik Gregorian tidak dapat dipisahkan deskriptif kualitatif.
dari paus Roma, yaitu St.Gregorius Agung Metode penelitian ini adalah metode yang
(540M-604M) yang memperhatikan secara resmi mencakup bentuk teknik deskriptif diantaranya
bidang liturgi, yaitu semua yang berhubungan ialah: (a) meng-klarifikasikan, (b) menuturkan,
dengan ibadah resmi gereja (Prier, 2013:98). (c) meng-analisis (Surahmad, 1990:140). Metode
Musik Gregorian merupakan musik monofon yaitu (deskriptif) memiliki ciri: memusatkan diri pada
jenis musik yang terdiri dari satu suara saja, pemecahan masalah-masalah yang ada, Data
tanpa iringan apapun juga (Prier, 2013:86). yang dikumpulkan mula-mula disusun,
Pada masa ini juga terdapat jenis musik dijelaskan dan kemudian di-analisis untuk
yang yang lain, yaitu musik di luar gereja yang menuju kesimpulan.
disebut musik sekuler. Musik sekuler ini di tulis Teknik pengumpulan data me-rupakan
oleh para bangsawan Perancis. Musik ini di langkah yang paling strategis dalam penelitian,
Perancis selatan disebut dengan istilah karena tujuan utama dari penelitian adalah
Troubadours, di Perancis utara disebut dengan mendapatkan data (Sugiyono, 2009:224).
istilah Trouvers, sedangkan di Jerman disebut Teknik pengumpulan data di-lakukan
dengan istilah Minnesanger. Isi dari musik-musik dengan observasi, wawancara dan studi
sekuler yang disebut musik popular ini biasanya dokumen. Peneliti berfungsi sebagai instrumen
bertemakan ke-pahlawanan atau perjuangan kunci atas alat peneliti utama (Moleong,
sebagaimana pada masa ini terdapat banyak 2000:56).
perang-perang (www.majalahpraise.com). Teknik yang digunakan untuk memeriksa
keabsahan data adalah dengan derajat
Pujian merupakan cara atau tindakan kepercayaan menggunakan teknik triangulasi.
untuk mengagungkan dan membesarkan atas Menurut Moleong (2009:330), triangulasi adalah
apa yang telah Tuhan perbuat, apa yang sedang teknik pemeriksaan keabsahan data yang
Tuhan perbuat dan apa yang akan Tuhan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
perbuat dalam hidup kita. untuk keperluan pengecekan atau sebagai
Penyembahan adalah ekspresi hati dalam pembanding terhadap data itu.
wujud kasih dan pemujaan sebagai hasil suatu Analisis data merupakan upaya untuk
hubungan dengan sikap dan pengakuan akan mengolah data yang telah diperoleh dari hasil
kepribadian dan ke TuhanNya. Penyembahan observasi, wawancara, dan dokumentasi,
bukanlah musik, namun musik dapat dengan cara mengorganisasi-kan data ke dalam
dipergunakan untuk mengekspresikan kasih katagori menjabarkan ke unit-unit, menemukan
dalam penyembah-an. mana yang penting dan yang akan dipelajari,
Soedarsono (1999:57), mengelom-pokkan dan merumuskan simpulan sehingga mudah
fungsi musik menjadi fungsi-fungsi primer dan dimengerti oleh diri sendiri maupun orang lain.
fungsi-fungsi sekunder. Setiap seni pertunjukan Sugiyono (2009:335).
me-miliki fungsi primer dan fungsi sekunder.
Seni pertunjukan memiliki 3 fungsi primer, yaitu
(1) sarana ritual; (2) sebagai hiburan pribadi; dan
(3) sebagai presentasi estetis.

4
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ibadah dan latihan musik untuk


petugas/pelayan altar. Doa persiapan ibadah
Sejarah berdirinya GBI Gajah Mada dilakukan sebagai persiapan awal sehingga
Semarang dimulai dengan per-sekutuan doa ibadah tersebut akan memberkati, menguatkan,
Imanuel yang yang didirikan pada tanggal 16 dan dipenuhi dengan hadirat dan kemuliaan
Juni 1976 oleh 6 orang hamba Tuhan. Mereka Tuhan. Doa persiapan ibadah raya dilakukan
adalah Bp Lukas Sebadja dan Ibu Hana, Bp dan satu jam sebelum ibadah raya untuk
Ibu Pdt. Thomas Didimusanto, Pdt.Hosea Hoo membangun hadirat Allah melalui doa, pujian
Tong Hien, Ibu Evi Budiono. Di dalam PD dan penyembahan.
Imanuel ini yang mereka lakukan adalah
memuji, menyembah, dan juga melakukan Bentuk Dan Fungsi Lagu Pujian Dan
pelayanan sosial dengan melakukan kunjungan Penyembahan
doa ke berbagai rumah sakit. Lagu Ku Dibri Kuasa merupakan lagu dari
Pada hari Sabtu, 15 April 1989 True Worshiper pada album God Is Our Victory
diresmikan pembukaan GBI Bethany Semarang yang dinyanyikan oleh Sari Simorangkir. Lagu
oleh Bp. Pdt. Abraham Alex Tanusaputra ini dibuat dalam format band dengan birama
sekaligus menetapkan Bp. Pdt. Drg. Lukas 4/4. Tangganada yang digunakan dalam lagu ini
Sebadja dan Ibu Pdt. Hana Sebadja sebagai adalah tangganada F Mayor. Bentuk dan
gembala sidang GBI Bethany Semarang dibantu struktur lagu Ku Dibri Kuasa ini terdiri atas tiga
oleh tim penatua berjumlah 4 orang dan bagian dan pengulangan pada kalimat A, A’, B,
beberapa diaken dan diakones. Ibadah perdana dan C. Bentuk lagu tiga bagian merupakan lagu
dilakukan pada hari Minggu, 16 April 1989 jam dengan tiga kalimat atau periode yang berlainan.
06.30 WIB. Pada Minggu-minggu awal, ibadah Maka lagu berbentuk tiga bagian dengan
raya yang baru diadakan satu kali, yaitu jam sendirinya lebih panjang (terdiri atas 24 atau 32
06.30 dihadiri oleh 150 hingga 200 orang. Untuk birama) dari pada yang berbentuk dua bagian
membekali jemaat dengan dasar-dasar iman (16 atau 24 birama).
yang kokoh, maka dibukalah program Bagian A dari lagu Ku Dibri Kuasa ini
pembekalan iman School Of Ministry (SOM) terdiri dari 8 birama yaitu dari birama 1 sampai
sebagai langkah awal pengembangan jemaat. birama 8.Kalimat A memiliki dua frase, yaitu
Dalam perjalanaan-nya, Tuhan memberkati frase pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban.
ibadah dengan memberikan pertumbuhan dan Frase pertanyaan terdapat dalam birama 1-4
pertambah-an jiwa-jiwa, sehingga dibuka ibadah sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama
raya kedua pada hari minggu jam 17.00 WIB 5-8. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode A (a
dan selanjutnya ibadah raya ketiga pada hari a’). Kode (a) digunakan untuk frase tanya
Minggu jam 09.30 WIB /pertanyaan, sedangkan kode (a’) diguna-kan
(http//www.gbigajahmada.org) untuk frase jawaban. Tanda (‘) dalam frase
Jemaat GBI Gajah Mada Semarang jawaban artinya bahwa dalam frase jawaban
merupakan orang-orang yang bertempat tinggal menggunakan pengulangan pada melodi pada
di sekitar kota semarang. Tetapi ada juga jemaat frase pertanyaan dengan sedikit
yang berasal dari luar kota semarang, yaitu perubahan/variasi di bagian akhir-nya.
orang-orang yang bekerja di semarang dan juga Kalimat A’ dari lagu Ku Dibri Kuasa
orang-orang yang melanjutkan studi di kota terdiri dari 9 birama, dari birama 9 sampai
semarang. birama 17. Kalimat A’ memiliki dua frase, yaitu
Sebelum acara kebaktian/ibadah raya frase pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban.
dilaksanakan, terlebih dahulu diadakan Frase pertanyaan terdapat dalam birama 9-12
persiapan-persiapan agar acara tersebut dapat sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama
berjalan dengan lancar. Persipan-persiapan yang 12-17. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode
dilakukan di-antaranya adalah doa persiapan A’ (a x). Kode (a) digunakan untuk frase

5
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

tanya/pertanyaan, sedangkan kode (x) 9-16. Kalimat A’ memiliki dua frase, yaitu frase
digunakan untuk frase jawaban. pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban. Frase
Kalimat B dari lagu Ku Dibri Kuasa terdiri pertanyaan terdapat dalam birama 9-12
dari 9 birama, dari birama 17 sampai birama 25. sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama
Kalimat B memiliki dua frase, yaitu frase 13-16. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode A
pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban. Frase (a x). Kode (a) digunakan untuk frase
pertanyaan terdapat dalam birama 17-21 tanya/pertanyaan, sedangkan kode (x)
sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama digunakan untuk frase jawaban.
21-25. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode B Kalimat A pada lagu Allah Roh Kudus
(b y). Kode (b) digunakan untuk frase terdiri dari 9 birama yang terdapat pada birama
tanya/pertanyaan, sedangkan kode (y) 16-24. Kalimat B memiliki dua frase, yaitu frase
digunakan untuk frase jawaban. Tanda (y) pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban. Frase
dalam frase jawaban artinya bahwa dalam frase pertanyaan terdapat dalam birama 16-20
jawaban memiliki melodi yang berbeda dari sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama
frase pertanyaan. 20-24. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode B
Kalimat C dari lagu Ku Dibri Kuasa terdiri (b y). Kode (b) digunakan untuk frase
dari 8 birama, dari birama 25 sampai birama 32. tanya/pertanyaan, sedangkan kode (y)
Kalimat C memiliki dua frase, yaitu frase digunakan untuk frase jawaban.
pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban. Frase
pertanyaan terdapat dalam birama 25-29 Fungsi Lagu Pujian Dan Penyembahan
sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama Fungsi dari lagu Pujian dan penyembahan
29-32. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode C adalah untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan.
(c z). Kode (c) digunakan untuk frase Musik yang benar itu luar biasa penting karena
tanya/pertanyaan, sedangkan kode (z) mempengaruhi hadirat Tuhan dan gerakan Roh
digunakan untuk frase jawaban. Tanda (z) Kudus. Pujian dan penyembahan yang diurapi
dalam frase jawaban artinya bahwa dalam frase mendatangkan suatu pewahyuan tentang Allah
jawaban memiliki melodi yang benar-benar yang dapat mengubah kita untuk menjadi seperti
berbeda dengan frase per-tanyaan. Dia. Pujian dan pe-nyembahan yang diilhami
Lagu Allah Roh Kudus merupakan lagu oleh Roh Kudus dapat melepaskan karunia-
yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Robert karunia rohani dan mendatangkan kelepasan,
dan Lea Simanjuntak. Lagu ini dibuat dalam ke-sembuhan, dan nubuat untuk memberikan
format band dengan birama 4/4 dengan tempo petunjuk.
69 MM (Metronome Maelzel). Tangga nada yang Fungsi dari lagu pujian dan penyembahan
digunakan dalam lagu ini adalah G Mayor. yang digunakan di dalam ibadah minggu di GBI
Bentuk dan struktur lagu Allah Roh Kudus ini Gajah Mada Semarang adalah sebagai
terdiri dari 2 bagian yaitu A, A’, B. pengantar khotbah, sarana menyembuhkan, dan
Kalimat A pada lagu Allah Roh Kudus pelepasan. Firman Tuhan akan dapat diterima
terdiri dari 8 birama yang terdapat pada birama apabila ada kesiapan hati dari setiap jemaat.
1-8. Kalimat A memiliki dua frase, yaitu frase Untuk menyiapkan hati tersebut perlu adanya
pertanyaan (antaseden) dan frase jawaban. Frase sarana yang mampu untuk menyiapkan hati
pertanyaan terdapat dalam birama 1-4 setiap jemaat. Untuk itu gereja menggunakan
sedangkan frase jawaban terdapat dalam birama lagu pujian dan penyembahan sebagai sarana
5-8. Kedua frase tersebut ditulis dalam kode A (a untuk menyiapkan hati jemaat sebelum me-
x). Kode (a) digunakan untuk frase tanya nerima firman Tuhan, agar firman yang
/pertanyaan, sedangkan kode (x) digunakan disampaikan dapat diterima dengan baik dan
untuk frase jawaban. dilaksanakan dalam kehidupan.
Kalimat A’ pada lagu Allah Roh Kudus Lagu pujian dan penyembahan juga dapat
terdiri dari 8 birama yang terdapat pada birama berfungsi sebagai sarana ke-sembuhan, dengan

6
Kesowo Wijoyo / Jurnal Seni Musik 3 (1) (2014)

musik (pujian dan penyembahan) Daud mampu pola (b y) dan C (c z). Lagu Allah Roh Kudus ini
menyembuh-kan Saul (1 Samuel). Selain itu tergolong lagu dengan bentuk dua bagian.
melalui lagu pujian dan penyembahan dapat Bentuk dan struktur lagu terdiri atas kalimat A
menyenaangkan hati jemaat yang dapat dengan pola (a x); kalimat A’ dengan pola (a x);
membawa kesembuhan bagi yang sakit. Dalam dan kalimat B dengan pola (b y).
Amsal 17:22 dikatakan juga bahwa “hati yang Fungsi lagu pujian dan pe-nyembahan
gembira adalah obat, tetapi semangat yang dalam ibadah minggu adalah untuk dapat
patah keringkan Tulang”. masuk dalam hadirat Tuhan dan membuat
Lagu pujian sering digunakan sebagai jemaat untuk bisa menikmati hadirat Tuhan.
sarana untuk peperangan rohani. Dasar Selain itu fungsi dari lagu pujian dan
alkitabiah yang menyatakan bahwa lagu pujian penyembahan adalah untuk menyiapkan hati
dapat digunakan sebagai sarana peperangan dan pikiran warga jemaat sebelum menerima
melawan kuasa ke-gelapan adalah sebagai Firman Tuhan. Lagu pujian dan penyembahan
berikut: (1) Lagu pujian merupakan juga dipakai sebagai suatu sarana untuk
kemenangan umat Israel, (2) Pewahyuan Tuhan menyembuhkan dan pelepasan.
kepada Yosua, (3) Kemenangan yang dahsyat
sebagai respon Tuhan atas pujian (peperangan DAFTAR PUSTAKA
Yosafat melawan Bani Edom – 1 Tawarih 20),
(4) Intisari peperangan rohani melalui pujian Handoyo, E Djohan. 2007. Menjaga Api Pujian dan
adalah: (1) Mempersilahkan Tuhan bertindak Penyembahan Tetap Menyala dengan Urapan
dengan cara yang terbaik, (2) Tidak mendikte Baru. Yogyakarta: Yayasan Andi
Tuhan, apa yang harus dikerjakanNya, (3) Jamalus. 1998. Pengajaran Musik Melalui
Pengalaman Musik. Jakarta. Depdikbud
Memuji Tuhan untuk hikmat dan kekuatanNya,
Moleong, L. 2000. Metode penelitian kualitatif.
(4) Mengakui Dia mampu menyelesaikan
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
problem dengan cara yang terbaik, (5) Tidak Prier, KE, Sj. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta:
memusatkan diri pada peperangan/musuh, (6) PML.
Hanya melihat penyelesaian yang Tuhan . 2013. Sejarah Musik Jilid 1. Yogyakarta:
kerjakan. PML.
Sivasari. 1992. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia,
PENUTUP Indonesia-Inggris: CV Bintang Pelajar.
Soedarsono. 1999. Seni Pertunjukan Indonesia di Era
Globalisasi. Dikti Depdiknas.
Berdasarkan hasil penelitian yang
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
berjudul “ Bentuk Dan Fungsi Musik Pujian Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Dan Penyembahan Dalam Ibadah Minggu GBI Tambajong, japi. 1992, Ensiklopendi musik Jilid I.
Gajah Mada Semarang”, dapat disimpulkan Jakarta : PT Cipta Adi Pustaka
bahwa lagu Ku Dib’ri Kuasa merupakan lagu http://www.majalahpraise.com/14.34/06172014
dengan bentuk tiga bagian. Bentuk lagu ini http://www.gbigajahmada.org//15.22//05042014
terdiri atas kalimat A dengan pola (a a’); kalimat http://simple.wikipedia.org/wiki/Church_musik.Ra
A’ dengan pola (a a’); dan kalimat B dengan olika//18052014

Anda mungkin juga menyukai