Anda di halaman 1dari 14

Makalah

IMAN

OLEH:

KELOMPOK 4

1. Jeremia saragih
2. Hepnida pasaribu
3.Karnelius nasution
4.Ribka siregar
DOSEN PENGAMPU: JAMES PASARIBU, D.TH.

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI RENATUS

2021
DAFTAR ISI

Halaman judul

Daftar isi

BAB I : PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah


2. Rumusan masalah
3. Tujuan penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

1. Pengertian iman
2. Macam-macam iman
3. Ruang lingkup iman
4. Makna iman bagi umat kristen
5. Motif dan Tujuan penguraian iman bagi orang kristen
6. penggunaan rasio dalam hubungannya dengan iman

BAB III: PENUTUP

1. Kesimpulan

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Menurut alkitab,iman adalah syarat mutlak untuk mendapatkan anugerah keselamatan(ef


2:8-9)tanpa iman mustahil seseorang dapat berkenan kepada Allah (ibr 11:6),tanpa iman
kehidupan rohani kita mati (rm 1:17,habk2:4).dengan kata lain,tanpa iman kita tidak mungkin
masuk sorga artinya jelas,bahwa iman adalah sarana yang dengan nya kita diselamatkan (rm
10:19).dengan adanya pandangan yang berbeda-beda mengenai iman maka kami berusaha untuk
menggali iman menurut alkitab.

B.Rumusan masah

1. arti iman
2. apa saja Macam-macam iman
3. tahap-tahap perkembangan iman
4. Makna iman bagi umat kristen
5. Motif dan Tujuan penguraian iman bagi orang Kristen
6. perlunya penggunaan rasio dalam hubungannya dengan iman

C .TUJUAN PENULISAN

1. Supaya kita mengetahui arti iman


2. Supaya kita mengerti apa saja Macam-macam iman
3. Bagaimana tahap-tahap perkembangan iman
4. Apa saya Makna iman bagi umat kristen
5. Apa saja tujuan iman
6. perlunya penggunaan rasio dalam hubungannya dengan iman
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN IMAN

Iman menurut kbbi adalah kepercayaan yang berkenan dengan agama :atau keyakinan
dan kepercayaan kepada Allah,nabi dan sebagainya.dan iman juga merupakan ketetapan hati
,keteguhan batin,dan keseimbangan batin.Sedangkan Iman dalam Kekristenan adalah suatu
keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil.  iman
merupakan suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi
mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan
perkataan dari Dia yang ia percayai Sejak ReformasiProtestan, pengertian dari istilah ini telah
menjadi suatu objek dari ketidaksepakatan teologis utama dalam Kekristenan Barat. Sebagian
besar dari perbedaan tersebut telah diatasi dalam Deklarasi Bersama tentang Doktrin
Pembenaran (1999). Beberapa definisi dalam sejarah teologi Kristen mengikuti rumusan biblika
dalam Ibrani 11:1: "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
yang tidak kita lihat, Seperti halnya agama Abrahamik yang lain, iman mencakup
suatu keyakinan akan keberadaan Allah, akan realitas dari suatu ranah transenden bahwa Allah
memerintah secara imanen sebagaimana dalam kerajaan-Nya, dan akan kemurahan hati
dari kehendak Allah atau rencana Allah bagi umat manusia.

Dalam perjanjian lama kata iman berasal dari kata kerja aman”yang berarti “memegang
teguh “kata ini muncul dalam bentuk yang bermacam-macam,umpamannya dalam arti
“memegang teguh kepada janji “seseorang ,karena janji itu dianggap teguh atau kuat sehingga
dapat diamini,dipercaya.jika diterapkan kepada tuhan Allah ,maka kata iman berarti bahwa Allah
harus dianggap sebagai yang teguh atau yang kuat.orang harus percaya bahwa Allah adalah
teguh atau kuat.di yes 7:9 umpamanya dikatakan bahwa jika raja ahas tidak percaya
(artinya:tidak mengimani bahwa allah adalah teguh jaya),sungguh ia tidak jaya.oleh karena itu
menurut perjanjian lama beriman kepada Allah berarti mengamini,bukan hanya dengan
akalnya ,melainkan juga dengan segenap kepribadian dan car hidupnya kepada segala janji Allah
yang telah diberikan dengan perantaraan firman dan karyaNya.barang siapa yang beriman
dengan cara yang demikian itu segenap hidupnya dikuasai oleh janji -janji Allah.1Terdapat
sejumlah perbedaan pemahaman yang tepat atas istilah "iman" di antara berbagai tradisi Kristen.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada, semua kalangan Kristen umumnya sepakat bahwa
iman akan Yesus merupakan inti dari tradisi Kristen, dan bahwa iman tersebut diperlukan untuk
menjadi seorang Kristen.Kita telah belajar mengenai iman berasal dari Allah Bapa. Kini kita
melihat aspek kedua, yaitu iman berasal dari Yesus Kristus. Yesus Kristus yang menciptakan
iman dan Yesus Kristus yang menyempurnakan iman di dalam sepanjang hidup kita mengikuti
Dia.Iman berbicara tentang kepercayaan seseorang kepada Tuhan, pengharapan berbicara
tentang seberapa fokus kita kepada masa depan (Sorga), serta kasih adalah bagaimana kita
memperlakukan sesama kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita.Iman merupakan hal yang
sangat penting bagi orang Kristen.Iman yang menyelamatkan (positif) kepada Allah Tritunggal
merupakan fundamen dan signifikan dalam kehidupan orang Kristen. J. Wesley Brill
mengatakan bahwa “Iman sangat penting bagi orang Kristen (Ibr. 11:6). Sebab Tuhan Yesus
mengutamakan dan menuntut iman dalam hati orang-orang yang percaya akan Dia;2

Beberapa ahli teolog memberikan definisi iman sebagai berikut :

Chris Marantika juga menegaskan

bahwa “Iman adalah elemen atau unsur positif dari berpaling(konversi) kepada Kristus. Sesudah
perubahan pikiran, perasaan,dan tujuan hidup, maka iman kepada Kristus barulah benar-benar

bermanfaat.3Pandangan Marantika di atas memiliki kebenaran yangpatut diperhatikan, diterima


dan dihargai. Dasar keyakinannyaadalah “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkandan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibr. 11:1).Marantika menjelaskan
lebih lanjut mengenai adanya perangkat kepribadian yang terlibat dalam iman yang
menyelamatkan(positif). Perangkat pribadi tersebut adalah unsur intelek,kemauan dan emosi,
seperti yang diuraikan berikut ini: Unsur intelek (natitio) adalah unsur pengenalan atau
pengertianakan kebenaran wahyu Allah yang mengatakan keselamatandalam Kristus. Ini

1
Dr.Harun Hadiwijono,iman kristen(jakarta:gunung mulia,2007)hal.18
2
Yohanes Yotham, Iman dan Akal Ditinjau Dari Perspektif Alkitab
3
Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani
(Yogyakarta: Iman Press, 2002), 89.
meliputi percaya akan kenyataan sejarah-Nya, dan pengajaran-Nya, tentang dosa manusia dan
ketergantunganmutlak kepada diri-Nya sebagai Juruselamat (Rm. 10: 17). IstilahPerjanjian Baru
untuk pengertian ini ialah (epiginosko) atau pengetahuan di atas segala pengetahuan (Kol.1:9).
Unsur emosi (assensus) adalah unsur kesukaan atau kesadaran akan kuasa Allah dan peras;aan
yang dalam tentanganugrah-Nya di dalam Yesus Kristus sebagai satu-satunya halyang memenuhi
kebutuhan yang digerakkan oleh pertobatan sejati (1 Tes. 2:13). Ada rasa butuh akan anugerah
Allah. Unsurkemauan (volisi) yaitu berdasarkan kemauan sendiri adanyapenyerahan diri berdosa
tanpa syarat kepada kuasa Yesus (Mat.11:26), penebus (Rm. 10:9-10) dan penerima akan
kehadiran-Nyadalam hidup orang percaya (Yoh. 1:12). Jelas bahwa iman dapatdikategorikan
sebagai suatu tindakan suka rela manusia.4

menurut St. Thomas Aquinas iman merupakan "tindakan dari intelek yang menerima


suatu kebenaran Ilahi karena gerakan dari kehendak, yang digerakkan oleh rahmat Allah".Dan
seperti halnya terang iman merupakan suatu anugerah yang secara adikodrati diberikan kepada
pemahaman manusia, demikian pula gerak kehendak oleh rahmat Ilahi ini—sebagaimana
tercermin dari namanya merupakan suatu anugerah yang juga adikodrati dan mutlak cuma-cuma.
Anugerah tersebut bukan karena kajian yang pernah dilakukan seseorang , bukan juga diperoleh
dengan usaha manusia, tetapi "Mintalah maka kamu akan menerima".

Karena kebajikan iman "ditanamkan" (infused) oleh Allah dan tidak dapat dicapai melalui upaya-
upaya manusia, maka dari itu iman termasuk salah satu dari kebajikan teologal.

Di dalam uraian diatas iman dipandang sebagai tangan yang diulurkan manusia guna
menerima kasih karunia Allah yang sebesar itu yaitu bahwa iman dipandang sebagai jalan
keselamatan .dalam arti yang demikian juga dipakai di dalam ungkapan “orang yang benar itu
akan hidup oleh percayanyua atau imannya(hab 2:4:rm 1:17,gal 3:11;ibr 10:38).

 Istilah Iman dalam PL

Tiga istilah dalam PL yang paling umum dipakai untuk kata “iman” yaitu kata he’min, bātach
dan Chasah.5PL tidak memakaikata benda untuk iman, selain kata emunah dalam Habakuk

4
Ibid, 91-92.
5
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, pen., Irwan
2:4.10 Kata ini pada dasarnya berarti “kesetiaan” (Ul. 32:4; Mzm. 36:5; 37:3 ; 40:11). Tetapi
pernyataan dalam Habakuk yang kemudian dipakai dalam Perjanjian Baru (Rm. 1:17; Gal. 3:1;
Ibr. 10:36) memperlihatkan bahwa nabi Habakuk memakai istilah “emunah” untuk menunjukkan
iman.Kata yang sering dipakai dalam PL untuk “percaya” adalah kata he ‫׳‬emin, bentuk hipil dari
kata aman (iman). Arti dasar kata ini dalam bentuk qal mengandung pengertian “meneguhkan
atau mendukung.”Dengan demikian bentuk hiphil berarti “menyebabkan untuk mendukung
“atau” menyebabkan menjadi teguh.”

B . Macam-macam iman

 Iman indoktrinasi

Ialah iman yang dibentuk dengan cara mengindokrinasi seseorang,kemudian orang tersebut
menerima dan menyetujui semua doktrin atau ajaran itu.orang kristen yang memiliki iman
indoktrinasi adalah orang yang tahu kebenaran tentang keselamatan,tetapi tidak mengalami
keselamatan atau kelahiran baru dalam kristus.iman macam ini melahirkan kekristenan yang
legalis.iman macam ini tidak membawa keselamatan meskipun secara lahiria nampaknya
memiliki iman yang benar.

 Iman konformitas atau iman historis

Iman konformitas adalah hasil dari penyesuaian diri dengan lingkungan


kristen,gereja,keluarga,dan sekolah kristen.seseorang yang memiliki iman macam ini bisa saja
mengetahui semua ajaran pokok-pokok iman kristen,setia mengikuti kegiatan-kegiatan gereja
dan rajin melayani dalam gereja,tetapi semua yang dia lakukan merupakan hasil penyesuaian diri
dengan lingkungan kristen dan gereja.iman macam ini tidak membawa keselamatan karena ia
belum pernah bertobat.

 Iman empiris

Tidak sedikit orang-orang kristen yang dituntun oleh iman empris.suatu hari nampak sangat
beriman,hari berikutnya layu.kuat atau tidaknya iman mereka ditentukan oleh perasaan dan
pengalaman mereka.mereka yang berimaman seperti ini menangis ketika menyebut nama Yesus
tetapi tidak menjahui dosa dan menataati firman Tuhan.

Tjulianto (Surabaya: Mementum, 2001), 188.


 Iman komitmen

Merupakan jenis iman yang membawa keselamatan.secara sederhana,iman komitmen berarti


dengan menyandarkan seluruh beban pada Yesus Kristus atau mempercayakan seluruh hidup
kepada Kristus.Di sini seseorang harus secara pribadi mengambil keputusan menyerahkan hidup
kepada Tuhan,dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang telah mati
menggantikannya ihukum di kayu salib.

Implikasi dari iman komitmen adalah sangat besar.Ketika kita beriman kepada Kristus itu artinya
kita meletakkan hidup kita di tanganya dengan penuh keyakinan bahwa hidup kita pasti aman
atau selamat.Dalam Alkitab,orang yang beriman disebut orang percaya (Yoh.1:12, Kis 13:13 Ibr
10:39)

Maksudnya adalah,jika kita beriman,itu berarti kita percaya.Beriman berarti percaya bahwa
Yesus telah mati menggantikan saya,ia telah memikul semua dosa-dosa saya dan percaya ia akan
menyelamatkan saya dan memberikan hidup yang kekal.Slah satu teolog terkemuka di
dunia,Dr.Erwin Lutzer berpendapat bahwa,”Iman adalah menghargai dan mempercayai janji
Kristus yang akan menyelamatkan dan memberikan hidup yang kekal bagi mereka yang
percaya” (Spend Eternity with God).

Dalam pengertian ini,Iman bukan sekedar persetujuan terhadap suatu ajaran atau doktrin
tertentu; Iman di sini juga melibatkan kepercayaan kepada Yesus kristus,berdiam di
dalamnya,dan bersandar padanya.6

Iman yang menyelamatkan melibatkan tiga aspek:

Aspek knowledge,yaitu pengenalan akan kebenaran Allah (Roma 10:17) Aspek feeling,yaitu
timbulnya perasaan untuk mengasihi Tuhan. Aspek will,yaitu adanya kehendak untuk
menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

Kapan seseorang beriman kepada Yesus Kristus

Iman timbul ketika seorang pendosa mendengarkan injil dengan rendah hati (Rom
10:17).Oleh sebab itu,setiap orang berdosa hars mendengar injil,dan tanpa menunda-menunda

6
Alki tombuku,artikel iman kristen,dikutip :senin 25 januari 2021 ;14:23.
menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya secara pribadi .Iman yang sejati merupakan
pengalaman yang bersifat satu kesatuan.

Hasil-hasil Iman

Iman yang sejati membawa kepada pengampunan dosa Iman yang sejati membawa pada
keselamatan kekal Iman yang sejati memberikan kita identitas baru: Menjadi anak Allah
(Yoh.1:12) Iman yang sejati memungkinkan kita menghasilkan buah Roh (Galatia 5:20) dalam
uraian diatas iman dipandang sebagai tangan yang diulurkan manusia guna menerima kasih
karunia Allah yang sebesar itu.juga dapat dikatakan bahwa iman disitu dipandang sebagai “jalan
keselamatan”.Dalam arti yang demikian itu jugalah kata iman dipakai di dalam ungkapan “orang
yang benar itu akan hidup oleh percayanya atau imannya (hab 2:3,rm 1:17).

Pengertian Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah itu benar-benar
ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan yang nyata.  seseorang dapat dikatakan
sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di
atas.Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak
diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai mukmin yang sempurna.Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

C . TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN IMAN

Penelitian fowler mengindikasikan bahwa beberapa tahap yang berebda dan dapat dikenali dapat
dilihat dalam kemampuan beriman manusia yang berkembang.setiap tahap memiliki strukturnya
sendiri yang utuh,tetapi tahap-tahap satu sama lain saling berhubungan secara hierarki dan
berurutan :mereka berkembang dalam urutan meningkat (satu ke dua,dua ketiga,dst),dan setiap
tahap memasukkan tahap yang sebelumnya pada tahap berikutnya.7

7
Thomas H.Groome,cristian religious education,pendidikan agama kristen.
1. Tahap pertama :iman intuitif/proyektif.ini adalah iman seseorang kira-kira dari usia
empat sampai delapan tahun,dimana makna dibuat dan kepercayaan dibentuk secara
intuitif dan dengan cara meniru.mengetahui terutama melalui intuisi,dan iman dibentuk
dengan cara meniru suasana hati
2. Iman mitis /harfiah
Tahap iman ini adalah tahap afiliatif dimana seorang datang degan lebih sadar untu
bergabung dan menjadi anggota kelompok terdekatnya atau komunitas iman.
3. Iman sintetis/konvensional .
Tahap ini biasanya mulai pada usia sebelas atau dua belas tahun ketika pengalaman
seseorang diperluas melampauikelompok sosial primer dan keluarga.tahap ini dapat
berlansung sampai masa dewasa dan untuk sejumlah orang.
4. Individuatif/reflektif :

Tahap ini biasannya tidak dimulai sebelum tujuh belas tahun.bagi sejumlah banyak
orang.tahap ini muncul hanya pada usia 35 sampai 40 tahun,dan banyak orang dewasa tidak
pernah mencapai tahap ini.

D . Motif dan tujuan penguraian iman Kristen

Ada orang-orang yang tidak setuju bahwa isi iman Kristen diuraikan secara sistematis,bukankah
iman Kristen adalah yesus kristus. . Kita percaya bahwa Tuhan Yesus telah menyelamatkan
kita.Secara sepintas kita dapat melihat bahwa kristus adalah juruslamat kita,bahwa Allah telah
mendamaikan kita orang-orang berdosa dengan dirinya sendiri di dalam kristus.menurut ima
Kristen alkitab bukanlah kitab undang-undang ilahi yang memuat peraturan-peraturan
keagamaan dalam bentuk pasal-pasal,8sehingga jika orang Kristen ingin mengetahuio kehendak
Allah,tinggal membuka kitab itu saja.

E. MAKNA IMAN BAGI ORANG KRISTEN

Dalam tradisi Protestan, iman umumnya dipahami terkait erat dengan gagasan, keyakinan,
kepercayaan, dan ketergantungan. Pemahaman ini ditemukan dalam pernyataan-pernyataan
doktrinal para Reformis Protestan. Salah satu pernyataan pengakuan iman mereka menjelaskan:
"perbuatan-perbuatan yang mendasar dari iman yang menyelamatkan adalah menerima,
8
Harun Hadiwijono Dr.iman Kristen.jakarta :gunung mulia 2007.
menyambut, dan bersandar pada Kristus saja untuk pembenaran, pengudusan, dan kehidupan
kekal." Mereka mengontraskan iman dengan usaha-usaha manusia untuk melakukan perbuatan
baik sebagai suatu sarana memperoleh pembenaran atau justifikasi.Pemahaman tentang iman
yang menyelamatkan tetap dipegang dalam tradisi Protestan. Iman yang menyelamatkan
umumnya dipahami sehubungan dengan keyakinan, kepercayaan, dan ketergantungan pada
pribadi Yesus dan karya pendamaian-Nya yang terpenuhi melalui kematian-Nya di atas kayu
salib.

Dalam suatu pengertian yang lebih bersifat keseharian, iman sering kali dibahas dalam hal
meyakini janji-janji Allah, percaya pada kesetiaan-Nya, serta mengandalkan kesetiaan dan
karakter Allah untuk bertindak. Namun demikian, banyak kalangan Protestan menekankan
bahwa iman yang sejati adalah juga bertindak atau mengambil tindakan, dan karenanya
menghasilkan tindakan atau perilaku yang berbeda serta bukan hanya mencakup keyakinan
mental, kepercayaan diri, ataupun antinomianisme sepenuhnya. Oleh karena itu, memiliki 'iman
[yang autentik] di dalam Yesus' umumnya dipahami menyebabkan perubahan-perubahan dalam
cara orang hidup dan berpikir. Bagaimanapun, tradisi Protestan berpandangan bahwa perubahan-
perubahan dalam karakter dan tingkah laku tersebut tidak mempunyai nilai apapun untuk
mendapatkan suatu penghakiman terakhir yang positif, dan bahwa suatu penghakiman terakhir
yang positif tergantung pada iman saja (sola fide),9

F. PERLUNYA PENGGUNAAN RASIO DALAM HUBUNGANNYA DENGAN IMAN


Setiap orang Kristen seharusnya berani mengambil sikap tegas menguji segala sesuatu, apalagi
menyangkut ajaran iman atau perilaku yang diklaim benar. Kemudian, bertindak berdasarkan
hasil pengujian merupakan kewajiban bagi semua orang Kristen. Perhatikanlah nasihat rasul
Paulus, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik” (1 Tesalonika 5:21). Rasa takut untuk
menguji segala sesuatu yang datang dengan memakai jubah Kekristenan dan mengatasnamakan
Roh Kudus, tidaklah menunjukkan spiritualitas yang tinggi tetapi justru menunjukkan
kelemahan. Mudah tertipu tidak sama dengan spiritualitas (kerohanian). Seseorang berdosa tidak
hanya karena menolak kebenaran sejati, tetapi juga karena menerima yang palsu. Karena itu
penolakan penggunaan rasio untuk menguji kebenaran bukanlah bentuk spritualitas yang tinggi.
Satu pelajaran penting dalam kitab Amsal yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa kita harus
menggunakan pikiran (rasio) kita untuk memahami dan melakukan apapun. Perhatikan ayat-ayat
9
wikipedia.org/wiki/Iman_dalam_Kekristenan
berikut: “Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang
berpengertian memperoleh bahan pertimbangan -- untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan
dan teka-teki orang bijak” (Amsal 1:5-6). “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan
dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian” (Amsal 4:7). “Hati orang berpengertian
mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan” (Amsal 15:14). Ini
berarti bahwa kita perlu melatih pikiran dan mengembangkannya. Sebagai orang Kristen, kita
memiliki kesempatan dan keharusan menggunakan pikiran dan penalaran kita untuk melayani
Tuhan. Kita perlu mendisiplin pikiran kita seperti halnya para atlit melakukan latihan. Kita harus
menjaga pikiran kita dan melatihnya sehingga tetap baik, tajam dan sehat untuk digunakan.
Karena itu kita perlu memperhatikan nasihat yang mengatakan “Apakah orang yang mempunyai
hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin?” (Ayub
15:2).10
Pemazmur mengingatkan kita “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga
kami beroleh hati yang bijaksana” (Mamur 90:12). Pada saat seseorang menjadi cukup dewasa
untuk menyadari betapa singkatnya hidup ini, maka ia mulai sadar betapa berharganya
seandainya ia telah belajar lebih awal untuk menjadi bijaksana dalam kehidupan. Paulus
menasihati, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah
seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari
ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan” (Amsal 5:15-17).

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

10
https://artikel.sabda.org/apakah_iman_dan_akal_itu_kontras
Iman menurut kbbi adalah kepercayaan yang berkenan dengan agama :atau keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah,nabi dan sebagainya.dan iman juga merupakan ketetapan hati
,keteguhan batin,dan keseimbangan batin.Sedangkan Iman dalam Kekristenan adalah suatu
keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil.Setiap orang
Kristen seharusnya berani mengambil sikap tegas menguji segala sesuatu, apalagi menyangkut
ajaran iman atau perilaku yang diklaim benar. Kemudian, bertindak berdasarkan hasil pengujian
merupakan kewajiban bagi semua orang Kristen. iman dipandang sebagai tangan yang diulurkan
manusia guna menerima kasih karunia Allah yang sebesar itu yaitu bahwa iman dipandang
sebagai jalan keselamatan .dalam arti yang demikian juga dipakai di dalam ungkapan “orang
yang benar itu akan hidup oleh percayanyua atau imannya(hab 2:4:rm 1:17,gal 3:11;ibr 10:38).
Iman yang menyelamatkan melibatkan tiga aspek: Aspek knowledge,yaitu pengenalan akan
kebenaran Allah (Roma 10:17) Aspek feeling,yaitu timbulnya perasaan untuk mengasihi Tuhan.
Aspek will,yaitu adanya kehendak untuk menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.Kapan
seseorang beriman kepada Yesus Kristus? Iman timbul ketika seorang pendosa mendengarkan
injil dengan rendah hati (Rom 10:17).Oleh sebab itu,setiap orang berdosa hars mendengar
injil,dan tanpa menunda-menunda menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya secara
pribadi .Iman yang sejati merupakan pengalaman yang bersifat satu kesatuan.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Harun Hadiwijono,iman kristen(jakarta:gunung mulia,2007)hal.18

Yohanes Yotham, Iman dan Akal Ditinjau Dari Perspektif Alkitab


Chris Marantika, Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani

(Yogyakarta: Iman Press, 2002), 89.

Ibid, 91-92.

Anthony A. Hoekema, Diselamatkan oleh Anugerah, pen., Irwan

Tjulianto (Surabaya: Mementum, 2001), 188.

Alki tombuku,artikel iman kristen,dikutip :senin 25 januari 2021 ;14:23.

Thomas H.Groome,cristian religious education,pendidikan agama kristen.

Harun Hadiwijono Dr.iman Kristen.jakarta :gunung mulia 2007.

wikipedia.org/wiki/Iman_dalam_Kekristenan

https://artikel.sabda.org/apakah_iman_dan_akal_itu_kontras

Anda mungkin juga menyukai