Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KELUARAN DARI MESIR

DOSEN PEMBIMBING :
F. HANAUL PAGEGI, M. Th

DISUSUN OLEH :
IMANUEL PRASETYO AJI

PROGRAM SARJANA TEOLOGI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
AGAPE INDONESIA MISSI INTERNASIONAL
Jl. Kalisimpang No. 23, Jagalan – Surakarta
No. Tlp. (0271) 6477963, Kode Pos 57124

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................2

1.4 SUMBER DATA............................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Tempat dan Pokok Kesaksian Perjanjian Lama Tentang Keluaran dari Mesir
..............................................................................................................................3

2.2 Allah Memilih UmatNya................................................................................5

2.3 Nilai Budaya Yang Terkandung......................................................................6

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP...............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8

3.2 Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia yang telah

diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

menunjang nilai dan menyelesaikan tugas dalam mata kuliah pembimbingan dan

pengantar perjanjian lama 1. Makalah ini saya akui masih memiliki banyak

kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu

saya harapkan kepada dosen pengampu maupun pembaca untuk memberikan

masukan – masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 22 Februari 2018

Imanuel Prasetyo Aji

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dengan

mengerjakan tanda – tanda yang berkuasa, dan telah membawanya menyeberangi

laut Kolsom/teberau dengan cara yang ajaib. Itulah pokok puji – pujian dan dasar

maupun inti kepercayaan umat Israel sejak masa kelahirannya.

Pokok puji – pujian dan kepercayaan bersama inilah yang mula – mula

mempersatukan angkatan orang – orang Israel waktu perjalanan di padang gurun,

dan persatuan suku – suku Israel yang telah mendiami tanah Kanaan. Segala

pokok kepercayaan Israel lainnya didasarkan atas pokok “Keluaran dari Mesir”

ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini,

antaralain :

1. Dimana tempat perselisihan dimana bangsa Israel dapat lolos dari

perbudakan Mesir?

2. Kenapa Allah memilih bangsa Israel sebagai pilihanNya?

1
1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dan penulisan ini

adalah :

1. Memahami dimana tempat terjadinya perselisihan bangsa dapat lolos

dari Mesir.

2. Mengetahui dan memahami kenapa Allah memilih bangsa Israel

sebagai pilihanNya.

1.4 SUMBER DATA

Sumber penulisan ini berasal dari Alkitab, buku teologi perjanjian lama,

dan internet.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tempat dan Pokok Kesaksian Perjanjian Lama Tentang Keluaran dari

Mesir

Kejadian ini adalah peristiwa besar bagi bangsa Israel, dimana bangsa

Israel terlepas dari masa perbudakan selama kurang lebih 400 tahun, dibawah

pimpinan Musa yang sejatinya adalah utusan dari Allah sendiri. Bagian-bagian

penting kisah sejarah itu tercatatat dalam kitab Taurat, terutama pada kitab

Keluaran, kitab Imamat, dan kitab Bilangan. Peristiwa ini bukan hanya sebagai

cerita sejarah belaka, namun para penyusunnya dimaksudkan untuk mengenang

masa perbuatan-perbuatan Allah yang besar, dan pemenuhan perjanjian Allah

dengan bangsa Israel.

”Akulah Tuhan, Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah

Mesir” (Kel. 20 : 2). Dengan ayat bacaan ini kemudian mulailah pembacaan

kesepuluh hukum atau perintah Tuhan, yang telah terbiasa kita dengar di setiap

kebaktian. Keluaran dari Mesir, merupakan suatu pokok kepercayaan Israel.

Kitab-kitab Perjanjian Lama menyatakannya hampir semua bagiannya. Sekali lagi

kita dihadapkan pada peristiwa perbuatan ajaib Allah. Mesir yang memiliki

kedahsyatan kekutan perangnya harus menderita kekalahan dari bangsa Israel

yang pada saat itu tidak memiliki senjata apapun.

Bangsa Israel merayakannya sebagai peristiwa yang ajaib, yang

dikarenakan tidak terpikirkan dapat memenangkannya. Kejadian itu bukan karena

3
kekuatan bangsa Israel dan bukan juga kebodohan bangsa Mesir, melainkan bukan

juga pengaruh medan perang yang menguntungkan salah satu pihak. Kemenangan

bangsa Israel di daerah dekat laut Tiberau itu adalah sebuah peristiwa keajaiban

Allah. Dimana Allah memberikan keajaiban membelah Laut Tiberau menjadi

seperti dataran kering. Lewat peristiwa itulah maka bangsa Israel dapat

melewatinya dan lolos dari perbudakan Mesir, yang dapat juga disebut dengan

kejadian “The Exodus” (Kel. 14).

Pada saat itu setelah lolos dari Mesir, bangsa Israel lebih memilih memuji

Tuhan sebagai pahlawan, karena Dialah yang bertindak, yang dengan tangan

kananNya “menghancurkan musuh”(mengutip tentang nyanyian laut Teberau

(Kel. 15 : 1b-18 ; 21b)). Bangsa Israel menikmati kemenangan Allah, suasana

itupun dipancarkan oleh segala nats Perjanjian Lama yang dengan langsung atau

tidak langsung berkenaan dengan peristiwa ini.

Kitab Keluaran telah menerima namaNya dengan mengingat kelimabelas

pasalnya yang pertama (Kel. 1 : 1-15 ; 21). Kesaksian Perjanjian Lama mengenai

penciptaan dunia berpusat pada Kejadian 1–2, kesaksiannya mengenai pemilihan

para bapa leluhur berpusat pada kumpulan Kejadian 12-50, demikianlah dengan

pokok tentang Keluaran dari Mesir itu hampir semua bahan cerita tentang pokok

itu terkumpul dalam Keluaran 1-15. Namun demikian, pokok Keluaran ini tidak

dapat disangkal mempunyai semacam “priorita” atau keutamaan mutlak terhadap

pokok-pokok lainnya. Pokok-pokok Perjanjian Lama tentang itu, banyak

terpengaruh oleh kesaksian tentang Keluaran ini semuanya seakan dikemukakan

sejajae, seirama, dan setujuan.

4
2.3 Allah Memilih UmatNya

Sambil membawa Bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah membebaskan

mereka dari perbudakan, serta menjadikannya umat milikNya. Dengan kejadian

ini Ia tidak hanya menjadikan bangsa Israel sebagai anakNya yang sulung tetapi

juga Ia membangkitkan puji-pujian dan kepercayaan mereka sebagai umat yang

sukarela beribadat kepadaNya.

Keluaran dari Mesir tidaklah selalu memiliki arti meninggalkan tanah

Mesir, lalu pindah ke lain negeri. Penamaan Mesir sebagai rumah perbudakan

sudah menjadi petunjuk kearah yang kita maksudkan, pindah negeri juga dapat

diartikan sebagai pindah suasana dan pindah keadaan. Sehingga Allah tidak hanya

memindahkan, akan tetapi Allah memerdekakan, ataupun menyelamatkan. Jelas

kiranya peristiwa ini menggambarkan tentang Allah menyelamatkan umatNya,

Allah memberikan tebusan, dalam hal ini bukan tebusan berupa harta ataupun

uang, karena di kitab-kitab Perjanjian Lama tidak pernah disinggung tentang

pembayaran semacam itu (Yes. 52 : 3). Rasul Petrus dalam perkataannya yang

termasyur mengatakan, bahwa bukan dengan barang fana, bukan dengan emas

perak, untuk menebus tingkah laku umatNya yang menyimpang (1 Ptr. 1 : 18).

Allah menebus dengan sah, menurut hukum, sekalipun menurut

hukumNya sendiri. Segi “hukum” ini berulang-ulang mendapat tekanan di dalam

kisah Keluaran. Bangsa Israel adalah miliknya yang sah, milik yang sewenang-

wenang ditindas dan diperbudak oleh Firaun. Membebaskan bangsa Israel

mempunyai arti mengembalikan keadaan hukum yang telah diinjak-injak orang

sekian lamanya. Peristiwa ini tercatat di dalam seluruh kitab Taurat, terutama

terdapat pada kitab Keluaran, Kitab Imamat, dan kitab Bilangan. Asal peristiwa

5
ini dicatat adalah bukan karena sejarahnya, namun lebih menekankan pada

perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib, dan juga untuk mengingat kembali masa

perbudakan dan pembebasan, serta pemenuhan janji Allah kepada bangsa Israel.

Bangsa Israel telah dibebaskan oleh Allah sebab mereka adalah “umat

Tuhan”, keturunan Yakub dan keturunan bapa leluhurnya yangb dahulu menerima

janji Allah. Sebab itulah kenapa bangsa Israel menjadi “umat Tuhan”, yang

dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Itulah yang menjadi suatu fakta yang nyata

dan resmi. “Umat Tuhan” lahir berkat perbuatan Allah yang besar di Mesir, dan

ini telah dibenarkan oleh sejumlah kesaksian-kesaksian yang jelas dari kitab-kitab

Perjanjian Lama lainnya.

2.3 Nilai Budaya Yang Terkandung

Peristiwa keluaran itu memang bertepatan dengan saat permulaan Israel

sebagai umat Tuhan. Kata ini yang digubakan oleh sebagian para nabi , apabila

mereka menjelaskan perbuatan Allah pada waktu keluaran dari Mesir. Peristiwa

keluaran ini sangat penting bagi penganut Yudaisme, karena berfungsi sebagai

arahan orang Yahudi tentang perbuatan Allah, bahkan sampai sekarang dirayakan

sebagai hari raya Paskah Yahudi. Dalam bahsa ibrani disebut “Pesakh” (melewati)

yang merujuk pada perintah Allah kepada bangsa Israel, karena mereka akan pergi

secara tergesa-gesa, menandai ambang dan palang pintu dengan darah domba

yang disembelih, supaya malaikat maut yang ditugaskan Allah “melewati”

mereka.

Tradisi Yahudi memelihara kenangan nasional dan pribadi akan kisah

yang penting ini dalam hidup sehari-hari. Contohnya adalah dengan memakai

6
tefilin (Jewish phylacteries) pada lengan dan dahi, memakai tzitzit (jumbai-jumbai

ritual yang diikatkan pada keempat ujung syal sembahyang; knotted ritual fringes

attached to the four corners of the prayer shawl), menyantap matzot (roti tidak

beragi; unleavened bread) selama hari-hari perayaan Paskah, puasa anak sulung

sehari sebelum Paskah, dan penebusan anak-anak sulung manusia maupun hewan.

BAB III

PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan

Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

sesuai dengan makalah “Keluaran dari Mesir” bahwa peristiwa atau kejadian

keluarnya bangsa Israel dari Mesir (The Exodus) merupakan perbuatan besar

Allah kepada bangsa Israel, yang karena bangsa Israel adalah bangsa pilihan

Tuhan, dank arena peristiwa inilah muncul nlai budaya yang diadopsi sampai saat

ini.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis adalah makhluk yang tidak sempurna,

selanjutnya penulis akan lebih menggali sumber-sumber data yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Untuk saran bias berupa kritik dalam hal pembahasan ataupun

kesimpulan. Pada halaman terakhir ini adalah bagian tentang daftar pustaka,

selanjutnya pada kesempatan lain akan dijelaskan tentang daftar pustaka.

Demikian pembahasan materi makalah ini yang telah dibuat, tentunya

masih banyak materi yang belum tersampaikan dikarenakan kurangnya sumber

data yang diperoleh. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

semuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Alkitab, dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.

8
Barth, Christoph. 1991. Theologia Perjanjian Lama 1. Jakarta : BPK Gunung

Mulia.

http://www.mediamaya.net/contoh-makalah-yang-baik-dan-benar/

Anda mungkin juga menyukai