Anda di halaman 1dari 3

 Nama: Fabio kowal

 MK :Teologi PL
 Dosen : Adolf Wenas M.Th

ALLAH MEMILIH PARA LELEHUR ISRAEL

Dengan pemilihan Bapa Leluhur ini bangsa Israel menjadikannya sebagai pokok dari kepercayaan
mereka, yang di mana bahwa dengan pemilihan para Bapa Leluhur ini mereka menyakini bahwa
ALLAH-lah yang bertindak atas kehidupan dan memakai mereka para Bapa Leluhur serta juga
membuktikan bahwa hanya ALLAH-lah yang berkuasa atas perisiwa-peristiwa tersebut dalam
melaksanakan rencana-Nya. Dari pokok ini telah menajdi sebuah kredo bagi umat Israel sebelum
mereka masuk ke dalam tanah perjanjian yaitu Kanaan yang isi kredo tersebut adalah ALLAH
memilih, memanggil, dan mengangkat Bapa Leluhur tetapi juga memberikan perlindungan, berkat,
keturunan dan tanah.

Pada bagain ini ALLAH memilih Abraham, Ishak dan Yakub tanpa melihat latar belakang kehidupan
masing-masing mereka. Ketiga tokoh ini memiliki latar belakang yang mununjukkan bahwa mereka
masih manusia yang berdarah dan berdaging atau dengan kata lain mereka masih manusia biasa
yang menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang yang sempurna tetapi dipilih oleh ALLAH sendiri.
Dengan kata lain bahwa ALLAH memilih Abraham, Ishak dan Yakub dengan sukarela dengan
kedaulatan, kehendak dan pertimbangan-Nya sendiri yang juga sulit untuk dimengerti dan dipahami
oleh manusia.

ALLAH meminta agara Abraham keluar dari negeri yang ia tinggali dan meninggalkan sanak
saudaranya dan pergi ketanah yang dijanjikan oleh ALLAH, dengan jaminan yang berupa firman
bahwa akan menjadikan keturunannya sebagai bangsa yang besar dan banyaknya seperti bintang
dan pasir di tepi laut

Ishak yang diberkati oleh Allah dengan mendapatkan keturunan dan memberkati Anaknya, serta
Yakub yang menjadi kaya dinegeri pamannya dan memeproleh dua belas putra yang kemudian
diberi nama Israel.

ALLAH tidak memilih mereka bukan berarti bahwa ALLAH menolak mereka tetapi ALLAH
memberikan tugas dan peranan masing-masing bahkan membiarkan mereka untuk hidup dan
berkembang. Tidak terpilihnya mereka bukan berarti ALLAH membiarkan mereka, tetapi justru
ALLAH memberkati atas segala yang hidup termasuk juga bagi orang-orang yang tidak dipilih-Nya
bukan hanya Abraham, Ishak dan Yakub tetapi juga bagi Ismael.

Jika kita mempelajari dengan tekun dalam Alkitab, setidaknya ada 3 point yang menjadi alasan
mengapa Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai Allah Abraham,Ishak danYakub.

1.karena IMAN

Abraham,Ishak dan Yakub adalah orang-orang beriman.(rom 4:1-3, ibrani 11:8) Firman Tuhan
mengatakan bahwa tanpa Iman tidak seorangpun berkenan kepada Tuhan.(ibr 11:4) sebab itu kita
harus hidup dengan Iman,karena yang termasuk keturunan Abraham adalah mereka yang hidup
beriman.(gal 3:6-9) itulah sebabnya dikatakan orang benar akan hidup oleh Iman (rom 1:17) dan
Tuhan tidak malu disebut sebagai Allah orang ber-Iman.(ibr 11:16)

2. Demi KETELADANAN.
Tuhan mau kita belajar dan mengikuti jejak-jejak kaki perjalanan iman Abraham,Ishak dan Yakub.

3. Kebangkitan dan Hidup Kekal

Itulah sebabnya Tuhan menyatakan diri sebagai Allah Abraham,Ishak dan Yakub karena mereka ini
percaya akan Kebangkitan dan Kehidupan Kekal dan Sorga.(ibrani 11:10-19)

Hal ini sejalan dengan yang Yesus katakan :"Akulah Kebangkitan dan Hidup, barang siapa percaya
kepada-Ku ia akan hidup walaupun ia telah mati"

ALLAH MEMBAWA ISRAEL KELUAR DARI MESIR

Keluaran dari Mesir menjadi pokok puji-pujian umat Israel - baik pada masa raya Paskah maupun
pada umumnya di dalam kebaktiannya ( Mzm. 66:6: 136:10-15: 114). Hal ini menjadi lebih terang lagi
bila kita memperhatikan peranan pokok ini di dalam rumus-rumus kepercayaan umat itu
Maklumlah, pengakuan-pengakuan percaya atau kredo-kredo itu mempunyai bentuk yang serupa
dengan corak nyanyian puji-pujian. Pokok tentang Keluaran dari Mesir tidak usah dicari lama-lama di
dalam kredo-kredo itu. Kita sudah pernah mencatat bahwa Keluaran itu malahan merupakan "inti
dan pangkal dari kesaksian kitab kitab Perjanjian Lama”. Oleh karena itu, semua rumusan kredo,
tanpa kecuali, memuat pokok ini. Jika umat Israel ditanyai mengenai Allah yang menjadi pokok
kepercayaannya, atau jika di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama hendak diberi ketegasan tentang
siapakah Dia dan apakah sifat dan pernyataan-Nya yang khas, maka tentu umat itu menjawab bahwa
itulah Tuhan "yang membawa Israel keluar dari tanah Mesir”.

Setelah Allah membebaskan bangsa Israel dari Mesir dengan cara menyebrangi Laut Teberau. Allah
memakai Musa, Harun dan Miryam sebagai Alat dalam melakukan rencana-Nya. Allah sendiri turut
berperang melawan Mesir pada saat membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dengan
perbuatan ini Allah menjadikan bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya, dan Allah mau menyatakan
kepada mereka, betapa Allah adalah Tuhan yang berkuasa dalam kehidupan mereka, dan sekaligus
menunjukan bagaimana kasih Allah terhadap umat yang dipilih-Nya, dengan cara membebaskan
mereka dari perbudakan. Tindakan yang berkuasa dari Allah itu menyebabkan kelahiran Israel
sebagai umat Tuhan.

ALLAH MMEBIMBING UMATNYA DI PADANG GURUN

Musa dipilih Tuhan untuk memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian, namun dalam
perjalanannya mereka harus melewati padang gurun. Seharusnya sekalipun dalam kelompok besar,
hanya dibutuhkan waktu beberapa minggu dari Mesir menuju Kanaan. Namun bangsa Israel harus
menjalaninya selama 40 tahun.

Selama 40 tahun itu, Tuhan ingin mengajarkan bangsa Israel kerendahan hati dan juga kebenaran
Firman Tuhan yang harus mereka hidupi. Padang gurun itu adalah tempat pelatihan yang Tuhan
sediakan bagi Israel dan selama pelatihan itu mereka tidak kekurangan apapun. Mereka tidak
bekerja di ladang untuk mendapatkan gandum atau berburu untuk mendapatkan daging, Tuhan
menyediakan manna dan juga daging ketika bangsa itu menuntutnya.

Jadi kita belajar menghadapi kesulitan, ujian demi ujian yang rasanya tiada henti silih berganti?
Tenanglah, percayalah bahwa sekalipun Anda ditengah padang gurun, Tuhan tetap beserta Anda.
Bahkan Dia menjaga dan memelihara Anda di masa-masa sulit itu.
Mari belajar dari Musa, dituliskan dalam Bilangan 33:2, "Musa menuliskan perjalanan mereka dari
tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat
persinggahan mereka dalam perjalanan mereka:" Apakah Anda menuliskan pengalaman Anda
selama menjalani padang gurun? Mulai hari ini, tuliskanlah dan renungkan apa yang Anda pelajari
dari setiap ujian yang Anda alami.

PERJALANAN SAMPAI KE GUNUNG SINAI

Keluaran orang Israel dari Mesir adalah peristiwa utama sejarah keselamatan dalam Perjanjian Lama.
Melalui peristiwa itu Allah menggenapi janji-janji-Nya kepada para leluhur Israel, bahwa Ia menjadi
akan memberikan tanah kepada mereka dan keturunan mereka akan menjadi bangsa besar.
Keluaran melanjutkan kisah yang dimulai dalam Kejadian. Dimana Musa mendapat perintah dari
Allah untuk membebaskan umat Israel dari mesir saat perjumpaannya dengan Allah berwujud semak
belukar yang terbakar. Dan Allah yang sama yang membawa mereka berjalan keluar dari tanah
mesir. Setelah umat Israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir dengan perantaraan nabi Musa,
Allah membuat perjanjian dengan umat Israel di Gunung Sinai. Di mana, Allah berjanji akan selalu
menjaga dan mengikuti umat pilihan-Nya sampai ke tanah perjanjian, dan sampai selama-lamanya.
Bahkan Allah berperang melawan musuh-musuh Israel, pasca Perjanjian di Gunung Sinai, ketika
bangsa Israel melewati daerah-daerah bangsa menuju tanah perjanjian. Respon dari bangsa Israel
terhadap tindakan Allah itu tidak mengecewakan. Bangsa Israel sendiri berjanji untuk memenuhi
kehendak Allah berdasarkan janji yang mereka putuskan, yakni bangsa Israel akan hidup sebagai
bangsa pilihan Allah. Ikatan Perjanjian itu bisa dikatakan sebagai pusat dari seluruh kehidupan
religius bangsa Israel sebagai bangsa pilihan dan bangsa yang merdeka Musa.

Kita adalah umat Allah. Kepada kita, Allah telah memberikan diri-Nya dan juga perjanjian kasih-Nya.
Sebagai tanggapannya, kita perlu menjaga kualitas kekudusan kita. walaupun kadangkala hal itu
terasa berat untuk dilakukan. Allah kita yang setia selalu siap mendukung kita. Penggenapan janji
Tuhan kepada umat-Nya merupakan kehendak Tuhan sejak awalnya, maka kita di bawa untuk
datang kepada Allah. Untuk itu kita harus menaati setiap ketetapan-ketetapan-Nya. Oleh karena itu
perjanjian memiliki persyaratan karena penggenapannya di satu sisi menuntut kesetiaan untuk
memeliharanya. Ia menjadi Allah bagi kita dan diikuti dengan adanya perintah yang diberikan kepada
kita. Hal ini menunjukkan natur moral Allah juga mengungkapkan kewajiban kita bagaimana kita
harus hidup dalam persekutuan dengan Allah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat dan dengan
itu status kita di hadapan Allah tidaklah lagi sebagai seorang berdosa, melainkan sebagai umat
pilihan Allah yang dibawa masuk kepada rencana yang telah dijanjikan–Nya.

Anda mungkin juga menyukai