201641018
Di sini saya meminta maaf atas kesalahan saya dalam hal ini telah lalai dalam dalam menyimak batas
waktu di masukan tugas ini . Oleh karena itu saya memohon maaf atas kelalain Saya
Sama seperti Naomi dan Rut mempercayaiNya untuk menyediakan segala sesuatu, demikian pula
sebaiknya kita meneladani mereka.
Kita melihat dalam diri Rut ada figur seorang wanita teladan yang berbudi, seperti yang dimaksudkan
di Kitab Amsal pasal 31. Selain mengabdi kepada keluarganya (Rut 1:15-18; Amsal 31:10-12) dan
setia kepada Allah (Rut 2:12; Amsal 31:30), kita melihat dalam diri Rut figur wanita yang kata-
katanya saleh.
Baik kepada Naomi maupun kepada Boas, kata-katanya penuh dengan kasih, kebaikan, dan hormat.
Ia seperti wanita berbudi yang digambarkan Amsal 31 "dibukakannya mulutnya dengan akal budi
dan pengajaran kemurahan adalah pada lidahnya" (ayat 26). Tentunya wanita di jaman ini juga harus
menjadi teladan seperti Rut.
Kitab Pengkhotba
Untuk semua kesia-siaan yang digambarkan dalam kitab Pengkhotbah, solusinya adalah
Kristus. Menurut Pengkhotbah 3:17, Allah menghakimi orang yang benar maupun yang
jahat.
Kita tahu bahwa hanya orang yang benar yang akan berada dalam Kristus. Allah telah
menaruh keinginan terkait kekekalan dalam hati kita (Pengkhotbah 3:11) dan menyediakan
Jalan untuk mencapai kehidupan kekal itu melalui Kristus (3:16). Kita diingatkan bahwa
pencarian harta kekayaan dunia itu hanyalah upaya yang sia-sia karena hal ini tidak dapat
memberi kepuasan apapun (Pengkhotbah 5:10).
Meskipun kita mendapatkannya, tanpa Kristus apa artinya jika kita kehilangan jiwa kita?
Apa untungnya? (Markus 8:36).
Setiap kekecewaan dan kesia-siaan yang digambarkan dalam kitab Pengkhotbah bisa
ditemukan jawabannya di dalam Kristus, hikmat Allah dan satu-satunya makna yang dapat
dicari dalam kehidupan ini.
Ester
Kedatangan Kristus untuk menyelamatkan kaum manusia di rancang datang melalui bangsa Israel.
Sama halnya Haman yang ingin membinasakan orang Yahudi, demikian pula Setan memposisikan
dirinya melawan Kristus dan umat Allah. Seperti Haman yang dikalahkan di atas tiang gantungan
yang tadinya dibuat untuk Mordekhai, Kristus pun memakai senjata yang dipakai musuhNya untuk
membinasakan diriNya.
Salib, yang digunakan Iblis untuk membinasakan Mesias, menjadi cara yang digunakan Kristus untuk
"menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam
kita.
Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-
pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-
Nya atas mereka" (Kolose 2:14-15).
Sebagaimana Haman digantung pada tiang yang didirikan untuk menggantung Mordekhai, demikian
pula Iblis diremukkan melalui salib yang ia gunakan untuk menghancurkan Kristus.
Ratapan
Meskipun berada di bawah hukuman yang keras, Allah itu Allah yang tetap memberikan
pengharapan (Ratapan 3:24-25). Tanpa mempedulikan seberapa jauhnya kita telah pergi dariNya,
kita tetap bisa berharap bahwa kita dapat kembali kepadaNya dan meminta belas kasihan dan
pengampunan daripadaNya.
Allah itu adalah Allah pengasih (Ratapan 3:22). Karena begitu besarnya kasihNya dan belas
kasihanNya, Ia mengutus AnakNya supaya kita tidak perlu binasa dalam dosa; supaya kita dapat
hidup kekal bersamaNya .
Kesetiaan Allah (Ratapan 3:23) dan penyelamatanNya (Ratapan 3:26) merupakan beberapa ciri
khasNya yang memberi kita harapan dan kenyamanan. Ia bukan Allah yang acuh-tak acuh, atau
berubah-ubah, melainkan Allah yang akan menyelamatkan semua orang yang berpaling kepadaNya.
Yaitu mereka yang sungguh-sungguh merasa tidak dapat melakukan apapun untuk
menyenangkanNya, yang meminta belas kasihan Allah supaya tidak dibinasakan (Ratapan 3:22).