Anda di halaman 1dari 3

Nama: Fabio Josua Kowal

NIM : 201641018

ETIKA KRISTEN
Menurut saya melalui penjelasan dalam buku ini saya lebih mengetahui arti lebih
mendalam tentang apa yang dimaksud dengan etika,bagi saya buku ini sangat berguna bagi para
mahasiswa khususnya yang belajar Etika agar supaya mahasiswa yang telah belajar etika tau apa
yang dimaksud dengan etika tersebut dan bagaimana untuk besikap dan berkelakuan yang lebih
baik lagi. Pada penjelasan mengenai Etika Falsafi dan Teologis saya sedikit mengalami
kebingungan, dikarenakan menggunakan ilustrasi gelas golong, sehingga saya kurang begitu
memahami maksudnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita diingatkan kembali untuk dapat
bertindak dan berkelakuan sesuai dengan kehendak Allah melalui alkitab yang diilhamkan oleh
Allah. Pemahaman tentang etika yang benar sesuai dengan kebenaran yang dimiliki oleh Allah,
akan membuat kita memiliki Etika hidup yang benar pula. Karena, ketika kita menginginkan
kebenaran didalam hidup ini, maka kita harus mencari kepada sumber kebenaran itu sendiri,
yaitu Allah.
Pemaparan mengenai penciptaan yang diungkakan oleh agama-agama lain, memberikan
pemahaman yang benar dan jelas mengenai pandangan alkitab yang secara jelas menyampaikan
bahwa adanya pengakuan tentang Allah dan juga tentang manusia yang tercatat jelas didalam
Alkitab. Menurut saya ketika para pembaca hanya membaca buku ini tidak menyeluruh (hanya
bagian ini saja), khususnya tentang pandangan agama-agama mengenai hal ini, maka orang
tersebut bisa saja tersesat dalam pemikirannya. Hubungan manusia dengan Allah yang
diberitakan bahwa manusia dijadikan menurut gambar dan rupa-Nya, pemahaman yang demikian
sangat sulit dipahami secara logika. Karena harus memiliki batin yang tertuju kepada Allah saja.
Dalam bab 3 dijelaskan mengenai manusia dalam kebesaran dan kesengsaraannya, dimana
dijelaskan dalam bab itu ada 2 hal yang membuat manusia dibawah kekuasaan dosa. 2 hal
tersebut yaitu rasa malu dan perasaan hati. Mengenai rasa malu yang dimiliki oleh manusia ialah
sangat baik, karena hal itu merupakan kata hati kita yang berbicara dan mendorong kita untuk
takut melakukan yang tidak benar, khusus dihadapan Allah. Rasa malu yang seperti ini jika
seseorang mengganggapnya secara positif.
Rasa malu yang ditanggapi secara negative akan membuat seseorang bertindak bodoh
dan merugikan dirinya sendiri. Jika hal itu tdak dikendalikan oleh Roh Kudus akan membuat
kearah yang yang negative. Namun hal ini juga tidak menjadi tolak ukur bagi kepribadian
seseorang, hanya saja merupakan salah satu faktor penentu bagaimana kehidupan seseorang.
Pertimbangan dan keputusan dari Allah lah yang harus dan wajib untuk diperhatikan. Untuk
menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kata hati ditambah dengan tuntunan
Allah memang sangat tidak mudah. Namun yang harus dilakukan dan dipercaya ialah, ketika
berserah dan mengandalkan kehidupan yang berserah penuh kepada Allah, maka yang terjadi
adalah kita akan dituntun kearah damai sejahtera. Penjelasan mengenai akal budi manusia yang
dapat dan masih mau berfungsi sebab tidak secara bebas dapat dirusak dengan adanya dosa
dalam diri manusia. Hal ini menegaskan bahwa tidak ada seorangpun manusia dibumi ini yang
bodoh. Melainkan ia hanya tidak memfungsikan akal budinya dengan baik. Seseorang yang tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan Allah akan jauh dari terang Yesus, baik dalam tutur kata
maupun perbuatan.
Kita harus senantiasa mengingat akan panggilan yang diberikan Kristus kepada kita.
Ketika kita menyadarinya, perlahan-lahan kita dapat mengikutinya. Dan hal itu dapat membuat
kita semakin mengerti akan perintahnya, karena Ia tahu apa yang baik dalam hidup kita. Dalam
bab 5 dijelaskan tentang hukum taurat, dimana hukum taurat ini mempunyai tiga fungsi yaitu
fungsi hukum Taurat yang menginsafkan kita akan kesalahan kita (oleh Roh Kudus), fungsi
normatiff  atau (fungsi Hukum Taurat sebagai pengajar). Serta Civilis Hukum Taurat ialah
perjuangan untuk memancarkan sedikit dari terang Hukum Taurat ke dalam kesusilaan umum, ke
dalam kehidupan sosial dan ekonomi, ke dalam pemberian undang-undang dan segala perbuatan
pemerintah.  penjelasan yang mendetail akan Hukum Taurat dan juga Injil melalui buku ini
membuat saya semakin memahami bahwa Injil kasih karunia Allah ialah penggenapan akan
Hukum Taurat. Istilah penggenapan akan Hukum Taurat melalui Injil tanpa menghilangkan
fungsi dari hukum itu, menurut saya untuk memahaminya sedikit membingungkan. Bagaimana
mungkin sesuatu yang harus dilakukan, dapat dikerjakan dengan cara yang berbeda yang
sebenarnya itu terdiri dari satu kesatuan yang tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi. Kita
harus memahami bahwa Injil kebenaran kristus merupakan penggenapan dari taurat Tuhan.
Menurut saya lewat penjelasan dari buku ini dalam bab 6 mengenai Hukum Taurat
tentang bentuk historis dari kitab pentateukh menjelaskan bahwa benar adanya petunjuk dari
Tuhan yang sangat jelas bagi umatnya. Tergantung bagaimana umat-Nya pada waktu itu
mentaati hal yang diberikan Allah padanya. Tetapi penjelasan mengenai ketetapan yang ada pada
hukum-hukum itu dicatat didalam alkitab, namun tidak ada seorangpun yang dapat melewati
ujian itu. Marilah kita sebagai umat Allah perlengkapi diri dengan baik dalam menggali
pemahaman yang baik tentang apa yang disampaikan dalam Kitab taurat tentang hukum. Dari
membaca buku ini mengasihi ternyata bukan tergantung perasaan, melainkan sebuah perintah
yang disampaikan oleh Allah kepada umat-Nya. Tetapi untuk mempraktekan kasih ini dalam
kehidupan sehari-hari, bukanlah sesuatu yang gampang karena pasti akan banyak godaan, namun
butuh perjuangan yang sangat ekstra. Tapi kita harus tetap mengasihi seperti kasih Kristus yang
Ia ajarkan kepada kita. Kasih agape yang Ia ajarkan mejadi teladan hidup kita , khususnya untuk
mengasihi orang yang menyakiti kita tapi juga orang yang benci kepada kita. Karena orang yang
memiliki kasih walaupun banyak yang membenci, menghujat dan sebagainya pasti akan dibalas
dengan kasih.
Lewat penjelasan dalam buku ini akan maksud Tuhan, menurut saya sangat berguna
dalam kehidupan saya pribadi dan juga semua umat Allah agar supaya kita lebih memahami
perintah Allah dan mentaatinya. Melalui buku ini membuat saya lebih mudah untuk dipahami,
khususnya pada pengambilan keputusan menurut batin yang dibisikkan oleh Allah sendiri.
Campur tangan Tuhan secara langsung dapat memberi penerangan, nasihat serta petunjuk yang
benar bagi kita. Tetapi dalam memahami maksud yang Allah mau, pastinya tidak semudah apa
yang tertulis dalam buku ini, melainkan bagaimana seseorang memiliki hubungan yang baik
dengan Allah. Ketika hubungannya terbina dengan baik, maka disitulah seseorang akan mengerti
akan kata-kata Allah. Kita harus menyadari bahwa apa yang kita mau dalam hidup ini, tidak
semudah yang kita bayangkan. Kita harus mengerti akan perjuangan, pengorbanan, kerendahan
hati untuk mau menerima pesan Kristus dengan baik. Supaya hidup terkendali dan dikendalikan
oleh tangan Kasih Tuhan. Menurut saya sumber hidup baru yang dijelaskan dalam buku ini 
memanglah benar.
Kita tidak dapat dibenarkan karena hukum taurat, karena apa yang Tuhan maksudkan
ialah anugrah Allah. Pertobatan yang sesungguhnhya adalah harus disertai dengan tindakan
hidup benar dihadapan Allah bukan hanya sekedar berkata-kata mau bertobat tetapi tidak sesuai
dengan tindakan yang dilakukan. Pertobatan yang tidak sungguh-sungguh berdasarkan ketetapan
Allah akan mebuat seseorang akan kembali kepada hidup lama. Akan lebih baik jika dipaparkan
akibat orang yang telah bertobat namun kembali ke kehidupan lama, serta bagaimana kita
menyikapi orang yang berkelakuan seperti itu. Jika seseorang memiliki hidup baru yang
berlandaskan kasih Allah, lakukan itu dengan takut akan Tuhan, bukan karena ada sesuatu yang
diinginkan. Dalam konsep hidup baru yang dikaitkan dengan mengikut Yesus, saya sangat setuju
dengan argumen itu dan memang harus/wajib orang yang telah mengaku dirinya bertobat/lahir
baru hidup dalam kasih yang Kristus ajarkan. Kasih agape dari Allah haruslah melekat dalam diri
orang itu. Tapi pembebasan dari kutuk hukum taurat dapat membuat orang yang tidak mengerti
injil akan bertindak tidak terkontrol dan sesuka hati mereka, mereka akan membuat hal-hal yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Artinya mereka akan jauh dalam hidup dihadapan Tuhan. Kepatuhan dan penyerahan
hidup sesuai dengan Firman Tuhan akan menjadi landasan utama dalam kehidupan bersama
Kristus. Bersama Kristus menuntut hati yang mau untuk dibentuk secara rela. Dalam buku ini
mengajarkan bahwa setiap perjuangan yang dilandaskan kasih Kristus yang kita lakukan tidak
akan pernah sia-sia. Kita harus yakin dan percaya bahwa semua hal yang kita lakukan dalam
hidup dengan Tuhan itu semua akan dikendalikan oleh Tuhan. Dalam bab terakhir dari buku ini
menjelaskan tentang tujuan dari hidup baru. Tujuan dari hidup baru yaitu untuk melakukan yang
terbaik bagi kerajaan Allah. Pastinya tidaklah mungkin bahwa ada orang yang benar-benar
bertobat lalu hidupnya menjadi benar. Tetapi lewat proses Tuhan kita pasti bisa meninggalkan
kehidupan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan, bertobat akan semuanya itu dan akhirnya
bisa hidup baru di dalam kasih Tuhan walaupun prosesnya pasti sulit. Kejujuran dan kebenaran
yang berasal dari kasih Allah hendaklah tetap senantiasa masuk dalam hati manusia yang telah
hidup baru.

Anda mungkin juga menyukai