Anda di halaman 1dari 2

DIALOG ANTAR AGAMA

"Menemukan sebuah metode baru... agar kepada mereka yang keliru dapat diperlihatkan jalan
menuju kemuliaan."

Raymundo Lullus ( 1235-1316) adalah salah seorang misionaris yang paling terkemuka dari abad ke-
13 dan ke-14. Ia hidup pada masa ketika misionaris dari Ordo Fransiskan maupun Dominikan
bersemangat untuk mentobatkan orang-orang Islam melalui misi, dan mengabdikan hidupnya
sebagai seorang sarjana, guru, penyair,dan mistikus bagi misi, Lullus percaya bahwa percakapan
antar-agama, dan bukan perang salib secara militer, merupakan jalan utama menuju penginjilan
orang-orang yang beragama lain.

 Sebuah metode baru

Di karenakah kita sering menghadapi orang-orang yang yang tidak percaya dan telah mendengar
pandangan-pandangan mereka yang keliru serta kesalahan kesalahan mereka dan agar mereka
dapat menaikkan puji-pujian kepada Tuhan Allah Kita dan memasuki jalan keselamatan yang kekal.

Dengan percaya akan pertolongan yang maha tinggi dalam menemukan sebuah metode baru dan
alasan-alasan baru agar kepada mereka yang keliru dapat diperlihatkan jalan menuju kemuliaan
tanpa akhir dan jalan untuk menghindari penderitaan yang kekal.

Di sini di ajar bagaimana memanfaatkan psikis dan logika kepada orang orang yang sementara
berada di dalam pikiran pikiran dan gejolak dan mengajak mereka untuk mendapat kedamaian dan
tenang

 Misi dengan penalaran-bukan dengan perang

"Bila orang kafir itu, yang sudah begitu lama keliru, berpikir akan bakti yang demikian besar dan
semangat yang demikian besar untuk Kita memuji Allah sehingga sekarang ia menyatakan bahwa
untuk melakukan hal tersebut ia tidak segan-segan untuk menerima penderitaan apa pun atau-pun
kematian, betapapun beratnya hal tersebut, maka betapa lebih besar lagi seharusnya bakti dan
semangat kita dalam memuji nama Allah sambil mempertimbangkan betapa lama kita telah
mengetahui tentang Dia, dengan demikian banyak berkat dan kemudaan yang telah la berikan dan
terusberikan kepada kita setiap hari.

Kita harus berdebat dan melihat sinpa di antara kita yang berada di dalam kebenaran dan siapa yang
berada di dalam kekeliruan. Karena seperti halnya kita mempunyai satu Allah, satu Khalik, satu
Tuhan kita pun seharusnya mempunyai satu iman, satu agama, satu sekte, satu cara untuk
mengasihi dan memuliakan Allah, dan kita harus saling mengasihi dan menolong. dan dengan
melakukan hal tersebut maka di antara kita tidak akan ada perbedaan ataupun pertentangan iman
atau kebiasaan yang telah menyebabkan kita saling bermusuhan dan saling berperang. saling
membunuh dan saling menawan. Dan peperangan, kematian dan perhambaan ini menghalangi kita
untuk memberikan pujian, penghormatan dan pujian yang seharusnya kita berikan kepada Allah
setiap hari dalam hidup kita.

PEMBELAAN TERHAHAP ORANG ORANG INDIAN

Pada tahun 1502, Bartolome de Las Casas . Seorang sahabat colombus mulai sebagai seorang
kolonialis. Ditahbiskan sebagai seorang imam pada tahun 1507, di roma ia tiba di Kuba sebagai
seorang pendeta tentara bagi para penakluk dari spanyol.
Pada 1514 dia marah sistem terhadap penghasutan dan seringkali pembunuhan atas orang orang
indian(suku indian). Sehingga Las Casas bertekad untuk mengabdikan dirinya demi menentang
berbagai ketidak- adilan dalam sistem

Las Casas berpendapat bahwa pertobatan semua orang haruslah dilakukan kan dengan cara-cara
damai. Mengikuti teladan dan ajaran-ajaran Kristus, para pemerintah seharusnya men tobatkan
orang-orang yang tidak percaya dengan meyakinkan pemahaman dan dengan menarik kehendak,
bukan menaklukan dan mentobatkan

 Satu-satunya metode pelajaran agama yang sejati

Satu-satunya metode mengajar orang tentang agama yang sejati ditetapkan oleh pemeliharaan ilahi
bagi seluruh dunia, dan bagi segala zaman artinya,me yakinkan pemahaman melalui penalaran titik
dan dengan lemah lembut menarik atau menghimbau kehendak. Metode ini seharusnya menjadi
umum bagi semua orang di seluruh dunia tanpa membedakan apapun yang dibuat bagi sekte sekte.

 Penaklukan ; Metode pertobatan yang keliru

Sebuah metode yang bertentangan dengan apa yang telah kami pahami sebagai berikut bahwa
orang-orang kafir harus pertama-tama ditaklukan tentang mereka menginginkannya atau tidak
kepada pemerintah bangsa Kristen.

Dan bahwa setelah mereka ditaklukkan pemberitaan yang yang terorganisasi akan mengikutinya
dalam hal ini sang pengkotbah tidak akan memaksa mereka untuk percaya akan tetapi bagaimana
meyakinkan mereka dengan argumen argumen nya dan juga menarik mereka dengan lemah lembut.

Jika mentobatkan dengan perang terus dipaksa akan menimbulkan kemalangan dan kepada ribuan
orang yang tidak bersalah yang tidak layak mengalami penderitaan begitu juga dengan orang orang
yang akan kehilangan tubuh dan jiwa mereka atau pun saudara...

Oleh karena itu bila hal hal yang lembut, sabar dan menyenangkan menyebabkan seseorang
mendengarkan hal-hal yang baru secara sukarela dan menjadi percaya akan apa yang ia dengar hal-
hal yang bertentangan tentulah menghasilkan akibat yang berlawanan.

Anda mungkin juga menyukai