Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH GEREJA SUOAWESI SELATAN

REFLEKSI

Meski termasuk minoritas, riwayat penyebaran Kristen di dan Pasang surut kondisi politik
saat itu turut mempengaruhi aktivitas para pendeta dan misionaris menyebarkan firman
Tuhan. Pada tahun 1851, NZG mengutus misionarisnya yang ditempatkan di Makassar serta
berusaha memberitakan Injil kepada penduduk asli. Dan sempat pemerintah melarang
pekabaran Injil kepada penduduk asli sehingga mereka meninggalkan daerah itu.
Disini kita bisa melihat motivasi dari para penginjil (NZG) untuk terus melanjutkan
penginjilan meski Ada banyak tantangan yang harus mereka hadapi, akan tetapi tekatd dan
motivasi selalu menyemangati Para penginjil, dan ini harus menjadi motivasi juga bagi kita
penerus gereja, tentang betapa pentingnya sebagai sebuah gereja untuk tetap berpusat kepada
Kristus dan menyadari tanggung jawab utamanya adalah mewartakan Injil sebagai sebuah
Missio Dei (misi dari Tuhan)
Intinya kita sebagai penerus gereja harusnya mempunyai semangat dalam PI masa kini
terutama di lingkungan kita. Kita juga harusnya di bekali dengan motivasi dan tujuan
pemberitaan Injil. Jika seseorang memiliki motivasi yang murni maka ia pasti memiliki jiwa
yang lurus, baik antara Allah dan manusia, maupun antara langit dan bumi. Sebaliknya jika
seseorang tak memiliki motivasi yang murni, betapapun banyaknya bakat dan talenta yang ia
miliki, ia tidak akan dapat mencapai hasil yang positif menyeluruh. Motivasi memang sangat
penting. Allah tidak akan menerima pelayanan yang bermotivasi campuran, oleh karena itu
kita harus meniadakan unsur-unsur campuran dalam motivasi pelayanan kita.
Pada permulaan tahun 1854 datang lagi 2 pendeta-sending baru, yaitu Rooker dan
Goudsward. Rooker ditempatkan di Bulukumba, yang mempunyai suatu Jemaat kecil dengan
61 anggota.
Meski jemaatnya masih di golongkan sedikit karena sulitnya dan begitu banyak hambatan
misal politik , ras dan faktor ekonomi , penginjil Rooker tetap menjalankan tugasnya
komitmennya dalam PI di bulukumba, terus berjalan seiringnya waktu, NZG mengutus nya
untuk menginjil di Tondano.
Penginjilan mengalami banyak kendala, sehingga kurang bisa dilakukan dengan maksimal,
berbagai tantangan yang dihadapi tidak dapat melemahkan semangat memenangkan jiwa bagi
Yesus Kristus. Tantangan yang dihadapi dalam penginjilan, semestinya tidak menciutkan
para pekabar Injil masa kini, apalagi menghentikan aktivitas penginjilan. Kesulitan, hambatan
atau apa pun alasannya semestinya mendorong para kita penginjil atau kita sendiri sebagai
Mahasiwsa Teologi untuk berserah pada Allah dan mengunakan hikamat dalam mencari
model-model yang cocok untuk eksis dalam penginjilan. Semangat untuk memenangkan jiwa
bagi Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus menjadi kekuatan untuk terus
bersemangat dalam penginjilan.
Pada tahun 1895, NZV (Nederlandse Zendingsvereniging) mengutus misionarisnya, tetapi
mereka tidak berhasil, maka dipindahkan ke Halmahera pada tahun 1905. Pada tahun 1933,
GPI menempatkan Pdt. Binsbergen di Makassar. Ia membuka pos pekabaran Injil di
Lanjuanging, Maros, dan pulau Selayar. Sekolah pun dibuka untuk menarik perhatian
penduduk. Pada tahun yang sama, Gereja Gereformeerd Surabaya menjadikan Sulawesi
Selatan sebagai wilayah pekabaran Injilnya dengan mengutus Pdt. H. van den Brink. Van den
Brink membuka Rumah Sakit yang dikenal dengan nama Rumah Sakit Labuang Baji. Gereja
juga berkembang di Watan Soppeng, Jallo, Lampuiko, Karadiwang, dan Malino
Begitu banyak cara demi mendapat perhatian dan minat masyarakat saat itu dengan
mendirikan sekolah dan mendirikan rumah sakit, Ini membuktikan bahwa Perang bukanlah
metode yang baik untuk mengkristenkan orang lain, dengan begitu PI lebih mengarah kepada
Nalar dan memberi keyakinan akan kekristenan
Satu-satunya metode mengajar orang tentang agama yang sejati ditetapkan oleh pemeliharaan
ilahi bagi seluruh dunia, dan bagi segala zaman artinya,me yakinkan pemahaman melalui
penalaran titik dan dengan lemah lembut menarik atau menghimbau kehendak. Metode ini
seharusnya menjadi umum bagi semua orang di seluruh dunia tanpa membedakan apapun
yang dibuat bagi sekte sekte. Sebuah metode yang bertentangan dengan apa yang telah kami
pahami sebagai berikut bahwa orang-orang kafir harus pertama-tama ditaklukan tentang
mereka menginginkannya atau tidak kepada pemerintah bangsa Kristen.
Dan bahwa setelah mereka ditaklukkan pemberitaan yang yang terorganisasi akan
mengikutinya dalam hal ini sang pengkotbah tidak akan memaksa mereka untuk percaya akan
tetapi bagaimana meyakinkan mereka dengan argumen argumen nya dan juga menarik
mereka dengan lemah lembut.
Jika mentobatkan dengan perang terus dipaksa akan menimbulkan kemalangan dan kepada
ribuan orang yang tidak bersalah yang tidak layak mengalami penderitaan begitu juga dengan
orang orang yang akan kehilangan tubuh dan jiwa mereka atau pun saudara...
Oleh karena itu bila hal hal yang lembut, sabar dan menyenangkan menyebabkan seseorang
mendengarkan hal-hal yang baru secara sukarela dan menjadi percaya akan apa yang ia
dengar hal-hal yang bertentangan tentulah menghasilkan akibat yang berlawanan.
Harusnya ini menjadi contoh nyata bagi kehidupan kita pribadi maupun gereja supaya lebih
mengupayakan Pekabaran Injil di tempat yang sulit terjangkau. Jadi apa langkah kita atau
peran kita penerus Gmim ? . Jika melihat seharah dari setiap Zending ada dibantara mereka
yang relah mengorbankan keluarga , kerabat, waktu, dan kesempatan Demi mengkristenkan
Orang lain , Sampai saat semagat dari pazending akan selalu kita inggat Lewat Gereja Kita
saat ini (GMIM) ini menjadi bukti usaha mereka dalam mengabarkan injil tidak sia sia
Semangat pietisme yang menekankan pada kesalehan pribadi, kerendahan hati dan kerja
keras, menjadi inspirasi para pendiri organisasi ini, tetapi lebih dari itu, mereka juga
terpengaruh oleh semangat “pencerahan” yang saat itu berkembang di Eropa, sehingga di
dalam benak para pendiri NZG, penginjilan merupakan amanat Kristus yang dianggap dapat
menyelamatkan peradaban bangsa-bangsa (yang belum mengenal kekristenan) dari
kehancuran.
Manusia diciptakan oleh Allah untuk memuji dan memuliakan nama-Nya dalam sujud dan
doa serta puji-pujian melalui ibadah. Ibadah di dalam kehidupan orang Kristen sangat penting
karena ibadah itu sebagai nafas hidup orang percaya. Salah satu faktor pertumbuhan rohani
adalah mengenal hakekat ibadah yang benar, sejati dan yang berkenan di hadapan Allah.
Tujuan artikel ini adalah merefleksikan makna ibadah sejati secara teologis dalam kehidupan
orang percaya sesuai pemahaman Roma 12:1. Makna ibadah yang sejati dan yang berkenan
di hadapan Allah, membuat hidup orang percaya lebih dekat dengan Tuhan dan lebih
mengutamakan persekutuan rohani bersama orang-orang yang mengikut Yesus. Ibadah
merupakan suatu ungkapan rasa takut dan hormat serta syukur, pujian, kepada Tuhan karena
Dia telah mengasihi, memelihara dan menyelamatkan umat-Nya dari hukuman dosa.
Menjadi orang Kristen yang dewasa berarti Kamu bertumbuh tidak hanya dalam pola pikir,
tetapi juga secara rohani. Dan, ini adalah sebuah proses yang harus Kamu lakukan terus-
menerus, bukan sesuatu yang bisa diperoleh secara instan.
semua Agama sedikit banyak telah mengubah dunia dan membawa kemajuan bagi masyarakat.

Tetapi juga Agama dapat dipergunakan untuk memperoleh pembenaran atas praktik kehidupan
dalam

masyarakat dan peneguhan nilai-nilai yang dipegang masyarakat. Maka masyarakat mencari

pembenaran pada agama agar dapat diterima. Misalnya, peraturan masyarakat adalah perintah
Tuhan.

Pemimpin adalah wakil Tuhan, oleh karena itu nilai-nilai pada masyarakat perlu didukung oleh
Agama.

Secara teoritis hubungan antara Negara dan Agama dapar berbentuk: Negara memusuhi Agama;
Negara

dan Agama di pisahkan; Negara dan Agama dibedakan tetapi bekerjasama; Negara menyatu dengan

Agama.

Negara memusuhi Agama, maksudnya negara dapat memusuhi Agama karena alasan ideologis

atau praktis. Alasan ideologis, bila Negara memusuhi agama karena menganut suatu ideologi yang
tak

menerima Agama.Misalnya, dalam ideologi itu Agama dianggap mengganggu kehidupan masyarakat
dan

keberadaan serta kegiatan keagamaan di nilai mengganggu kehidupan program negara. Alasan

praktisnya, bila negara pada dasarnya dan menurut Undang-Undangnya tidak anti Agama.Tetapi
Agama

di anggap menjadi penghambat program modernisasi dan pembangunan negara.

Negara dan Agama di pisahkan. Maksudnya hubungan antara Negara dan Agama dikatakan

terpisah, bila kedua lembaga itu tidak ada jalinan baik secara formal maupun material dan
praktisnya.

Dalam negara yang terpisah dari agama, kedudukan, fungsi dan perundang-undangan negara. Dalam

praktiknya, negara membiarkan Agama ada dan melakukan kegiatan. Tetapi negara tidak memberi

bantuan apa-apa. Yang di perhatikan negara adalah ketertiban umum. Agama boleh melakukan
segala

kegiatannya baik yang berupa ibadat maupun upacara, asal tidak mengganggu ketertiban umum.
Negara dan Agama dibedakan tetapi dapat bekerjasama. Dalam keadaan seperti ini, negara

menjamin kehidupan dan kegiatan semua Agama yang ada dalam negara iu secara sama. Negara

bersikap netral dan berpihak kepada salah satu Agama.Negara memberi keleluasan kepada semua

Agama untuk berkembang dan mengamalkan ajaran iman masing-masing. Dimana terhadap Negara,

Agama bersikap mendukung, loyal dan kerjasama.

Tetapi dengan demikian, tak berarti bahwa Agama hanya ikut dan taat saja atas perintah dan

kebijakan Negara. Karena itu Agama berurusan dengan nilai kemanusiaan, etikal, moral dan spiritual
dan

mempunyai jangkauan ke alam keabadian. Tetapi dengan demikian, tak berarti bahwa Agama hanya
ikut

dan taat saja atas perintah dan kebijakan Negara. Karena itu Agama berurusan dengan nilai

kemanusiaan, etikal, moral dan spiritual dan mempunyai jangkauan ke alam keabadian

Anda mungkin juga menyukai