1
23. Taw Teman T 400
1) Huruf אdan bukanlah huruf vokal, tetapi tetap huruf konsonan (atau
huruf mati), yang tidak bisa berbunyi jika tidak diberi tanda vokal. Bunyinya
seperti ada sendatan di tenggorokan.
2) Dari 23 huruf dalam abjad Ibrani yang sudah beta daftarkan, ada 5 huruf
yang mengalami perubahan bentuk jika huruf-huruf itu berada pada akhir
kata. Kelima huruf itu adalah: , , ,
, . Bagaimana bentuk-
bentuknya? Lihat di bawah ini:
- Huruf , bentuk finalnya Contoh:
- Huruf , bentuk finalnya Contoh: א
- Huruf , bentuk finalnya Contoh:
- Huruf , bentuk finalnya Contoh:
- Huruf , bentuk finalnya Contoh: א
3) Dari 23 huruf Ibrani, ada 5 huruf yang disebut “huruf tenggorokan”, karena
diucapkan di tenggorokan, yaitu huruf: א,
, ,
, dan
.
Saudara harus menghafalnya, karena kelima huruf ini memiliki kekhususan
dalam pembentukan kata bahasa Ibrani. Mengapa huruf
termasuk huruf
tenggorokan, nampaknya seperti halnya dalam bahasa Inggris, pengucapan
huruf “R”, bukan di ujung lidah, tetapi sepertinya lidah kita harus dilipat ke
belakang. Mungkin demikianlah pengucapan huruf bagi orang Ibrani.
4) Dari 23 huruf Ibrani, juga ada 6 huruf yang bisa diucapkan keras dan bisa
diucapkan lembut. Jika kita berbicara dengan orang yang berhasa aslinya
Ibrani, kita bisa membedakan perbedaan pengucapan tersebut. Keenam
huruf tersebut adalah:
2
g
ḡ
D d
3
K k
4
p
5
¸
t t
6
Perhatikan:
- Ada singkatan untuk mudah mengingat keenam huruf tersebut, yakni :
begadkepat.
- Penulisan dalam huruf Latin pada pengucapan lembut/biasa: pada huruf
b, d, k, t, diberi garis bawah; sedangkan pada huruf g dan p, diberi garis di
atasnya.
- Huruf-huruf yang diucapkan keras (kolom ke-4), dalam tulisan Ibrani,
diberi titik di tengah tiap huruf. Titik tersebut disebut “titik pengeras”
(atau disebut juga “dagesh lene”) karena menandakan huruf tersebut
diucapkan keras. Ucapan keras bukan volume suaranya yang keras, tetapi
cara pengucapannya seperti lebih kuat.
- Tentang kapan keenam huruf tersebut diucapkan “lembut” dan kapan
diucapkan “keras”, akan dibahas tersendiri.
Dalam daftar abjad bahasa Ibrani tidak ada huruf vokal (atau huruf hidup).
Sampai sekarang pun tulisan Ibrani tidak ada vokalnya. Semua hurufnya adalah
konsonan. Hanya ada 3 konsonan yang bisa mewakili vokal, yaitu:
- huruf
(bisa dibaca i atau e)
- huruf (bisa dibaca o atau u)
- huruf (bisa dibaca a atau eh atau oh).
3
Kalau orang Ibrani asli, hanya membaca susunan huruf konsonan tidak
sulit. Seperti jika kita membaca sms semua huruf konsonan tetapi kita
mengertinya, contohnya ditulis dalam sms: “mr kt bljr krs”, maka kita
memahami tulisan itu: “mari kita belajar keras”. Tetapi supaya Alkitab
bahasa Ibrani bisa dibaca oleh semua orang (dan memang itulah kerinduan
Tuhan, supaya semua orang bisa mengenal Allah yang benar dan apa
kehendakNya), baik orang Ibrani yang berada di perantauan, apalagi yang lahir
dan dibesarkan di luar daerah Israel, serta setiap suku dan bangsa di seluruh
dunia ini, maka Tuhan memakai para Masoret (para ahli naskah Alkitab) untuk
memikirkan hal ini, dan akhirnya menemukan jalan keluarnya, yaitu mereka
membuat tanda-tanda vokal (bukan huruf vokal). Tanda-tanda vokal tersebut
adalah sebagai berikut:
4
Perhatikan cara peletakan tanda vokal pada huruf konsonan, dan bagaimana
membacanya. Misalnya saya pinjam huruf ( בbët).
dibaca : bā dibaca : bi
dibaca : ba dibaca : b î
dibaca : bē dibaca : bö
dibaca : bê ב dibaca : bô
Beberapa catatan:
1) Jika huruf atau huruf muncul sesudah tanda vokal yang tidak homogen,
maka kedua huruf tersebut akan berbunyi, seperti vokal.
Contoh: dibaca may (bukan ma)
dibaca māy (bukan ma)
dibaca miw (bukan mi)
dibaca mew (bukan me)
5
2) Huruf
pada akhir kata tidak dianggap sebagai konsonan, dan tidak
diucapkan, walaupun huruf tersebut bisa muncul/ditulis dalam transliterasi
(penulisan dalam huruf Latin). Tetapi jika huruf
pada akhir kata dan
mendapat titik (titik mappiq ), maka huruf tersebut harus diucapkan, dan
memang muncul dalam transliterasi.
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. ב 10.
6
III. SHEWA ( א)
Tanda vokal SHEWA ( א) berupa titik dua tegak di bawah sebuah huruf.
Contoh misalnya tanda shewa berada di bawah huruf . Ada dua jenis Shewa:
“Shewa bisu (silent shewa)” dan “Shewa bersuara (vocal shewa)”.
2) Pada akhir sebuah kata yang diakhiri oleh dua konsonan berturut-turut.
Kedua shewa itu bisu.
3) Jika tanda shewa didahului vokal-vokal pendek ( ; ; ; ).
Contoh: Kata (dibaca “miryam”, artinya “Miryam”).
Kata (dibaca “laylah”, artinya “malam”)
4) Jika ada dua shewa berturut-turut di tengah kata, maka shewa yang pertama
adalah bisu, dan shewa yang kedua adalah bersuara.
Contoh: Kata (dibaca “yismeru”, artinya “mereka akan memelihara”).
Huruf e yang saya garis bawahi adalah dari shewa
kedua, yang berada di bawah huruf
7
2) Tanda shewa di tengah kata jika shewa itu didahului oleh vokal panjang ( ;
; ; ; ; ; ).
Contoh: Kata (dibaca “sateta”)
Kata (dibaca “boreku)
8
19. א= nabi [313]
9
Pada umumnya suku kata tertutup memiliki vokal pendek. Tetapi jika
suku kata tertutup itu mendapat tekanan suara, maka dia berubah
mendapat vokal panjang.
Contoh:
jika tanpa tekanan suara
Dengan kata lain: Setiap suku kata tertutup yang tidak mendapat
tekanan suara, pasti memiliki vokal pendek. Maka jika vokal qames
berada pada suku kata tertutup yang tidak mendapat tekanan suara,
maka vokal qames itu harus berubah ucapannya, dari “a” panjang
menjadi “o”, itulah vokal “qames hatuf”.
Contoh:
dibaca “hokma” bukan “hakema”
א dibaca “otniel” bukan “ateniel”
10
25. = berhikmat, bijaksana, cakap [138]
V. DAGESH ( )
“Dagesh” (bhs.Ibrani artinya “tusuk”), adalah berupa sebuah titik
di tengah suatu huruf. Ada dua jenis dagesh, yakni:
- ‘dagesh lene’ (artinya ‘titik pengeras’) dan
- ‘dagesh forte’ (artinya ‘titik pendua-kalian’)
b. Salah satu huruf tersebut terletak pada awal suku kata yang
didahului oleh suku kata tertutup.
Contoh: kata artinya ‘padang gurun’
11
(kecuali lima huruf tenggorokan: --א- -tidak bisa
menerima dagesh). Tetapi pengucapannya tetap nampak ada dua
huruf yang sama. Dalam transliterasi (penulisan huruf Ibrani
dalam huruf Latin), kedua huruf yang sama tersebut tetap ditulis
berdampingan.
Contoh: kata ditulis dalam huruf Latin: qit-tēl. Jika
dipisahkan suku katanya harus: qit –tēl (terdiri dari dua suku
kata).
12
45. = אlaki-laki, orang, suami [2149] (jamak: א )
Latihan:
Awalan Penentu (
) diletakkan di depan sebuah kata benda
atau orang, dan huruf pertama kata tersebut mendapat dagesh forte
(kecuali 5 huruf tenggorokan yang memang tidak bisa mendapat
dagesh forte). Fungsi Awalan Penentu adalah untuk menunjuk suatu
benda atau orang yang tertentu, bukan benda atau orang pada
umumnya.
Dalam menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, suatu benda
atau orang yang tidak memiliki Awalan Penentu, biasanya diberi kata
sandang tidak tertentu (indefinite article), misalnya: seorang, sebuah,
sebilah, sebutir, secarik, seekor, dsb. Tetapi jika sebuah kata benda
atau orang memiliki Awalan Penentu, maka Awalan Penentu itu
diterjemahkan “itu”, kalau untuk orang bisa diterjemah- kan “sang”.
Contoh:
Kata = “seorang raja”
Ada beberapa jenis kata yang tidak dapat ditambah dengan Awalan
Penentu, yaitu:
1) Nama orang atau nama tempat/kota/negara, misalnya:
(Daud),(Yerikho)
2) Kata benda abstrak, misalnya: (hikmat)
3) Kata benda yang tak dapat dihitung, misal: (darah)
13
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:
1) Jika sebuah kata yang dimulai oleh salah satu dari 6 huruf yang
bisa diucapkan keras, mendapat Awalan Penentu, maka dagesh
lene pada huruf tersebut otomatis berubah menjadi dagesh forte.
14
6) Awalan Penentu untuk hal yang unik (yang satu-satunya). Misal:
”Allah”, berbeda dengan berhala:
”bumi”, beda dengan tanah/negeri:
”Sang Raja”, sering dipakai dalam kitab Mazmur,
yang menunjuk kepada TUHAN, sebagai raja Israel
(Maz. 20:10).
15
(11) (10) (9) (8) (7)(6)
VII. AWALAN PENGHUBUNG
(Conjunction)
16
1) huruf bagadkepat (ב-- - - -) pada awal kata
dasar kehilangan titik/dagesh pengerasnya.
Contoh: + → “dan anak perempuan”
2) Kata yang huruf pertama mendapat shewa bersuara, maka
awalan penghubung berubah menjadi sureg.
Contoh: + → “dan Salomo”
b. Jika Awalan Penghubung diletakkan di depan kata yang huruf
pertamanya maka Awalan Penghubung menjadi
Contoh: + → ”Dan Yehuda”
c. Jika Awalan Penghubung diletakkan di depan kata yang huruf
pertamanya memiliki vokal gabungan, maka Awalan Penghubung
( ) akan memiliki vokal yang sama dengan huruf pertama kata
dasar, namun tanpa shewa.
Contoh: א+ → א “dan para laki-laki”
d. Perkecualian:
Kata: א+→ א
+→
+→ א
2. TERJEMAHAN YANG TEPAT
Terjemahan dasar Awalan Penghubung ( ) adalah “dan”. Tetapi
dalam konteks tertentu, bisa diartikan lain. Dengan kata lain,
terjemahan Awalan Penghubung adalah sesuai konteksnya, a.l.:
a. Sebagai penghubung antar kalimat:
1) Pada awal kalimat yang menyatakan akibat, seringkali
diterjemahkan: maka.
Contoh: Kej. 13:9 “Jika engkau ke kiri, maka ( ) aku ke kanan;
dan ( ) jika engkau ke kanan, maka ( )
aku ke kiri.”
Kej. 3:5 “pada waktu kamu memakannya, maka ( )
matamu akan terbuka.”
2) Yang menghubungkan dua kemungkinan, diterjemahkan: atau.
Contoh: Ayub 31:13 “Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-
laki atau ( ) perempuan”.
17
3) Yang menghubungkan dua hal yang saling berlawanan
diterjemahkan tetapi atau melainkan.
Contoh: Kej. 2:16-17 “… tetapi ( ) dari pohon pengetahuan
… janganlah kamu makan …”
Kej.42:9-10 “… kamu datang untuk melihat-lihat… Tidak
tuanku! Melainkan () hamba-hambamu
datang untuk membeli makanan.”
4) Untuk menghubungkan dua hal, Awalan Penghubung dapat
ditempatkan di depan hal pertama dan di depan hal kedua yang
dihubungkan. Terjemahan yang tepat adalah: “baik … maupun
…”
b. Awalan Penghubung pada awal kalimat atau awal alinea baru,
dapat diterjemahkan: maka, lalu, kemudian.
c. Awalan Penghubung di depan kata kerja bentuk Perfek atau
Imperfek, dapat membalikkan bentuk waktu dari kata kerja
tersebut. (Akan dipelajari pada Ibrani II).
18
69. = bangsa (terutama non-Israel) [545]
Pada dasarnya ada dua jenis kata sifat sesuai fungsinya, yaitu:
- Kata Sifat Atributif
- Kata Sifat Predikatif
Kata Sifat Atributif, yaitu kata sifat yang berfungsi sebagai keterangan
(attribut) terhadap kata bendanya. Biasanya bahasa Indonesia
meminjam kata “yang”.
Contoh dalam bahasa Indonesia:
Rumah yang besar.
Kata sifat “besar” berfungsi menerangkan kata benda “rumah”.
Kata Sifat Predikatif, yaitu kata sifat yang berfungsi sebagai predikat,
biasanya bahasa Indonesia meminjam kata “adalah”.
Contoh dalam bahasa Indonesia:
Rumah adalah besar. Atau: Besarlah rumah.
19
Jika kata bendanya memiliki Awalan Penentu ( ), maka kata
sifatnya juga memiliki Awalan Penentu. Dalam contoh di atas,
menjadi:
א
(kt.sft) (kt.bnd)
jahat laki2
itu itu
Terjemahannya bukan: Laki-laki itu jahat itu.
Yang benar : Laki-laki yang jahat itu.
Contoh lain:
(kt.sft)(kt.bnd)
tua rumah
itu itu
Terjemahannya: Rumah yang tua itu.
Sebuah kata benda bisa memiliki beberapa kata sifat. Jika kata
benda memiliki Awalan Penentu, maka masing-masing kata sifatnya
pun memiliki Awalan Penentu. Contoh:
בא
(kt.sft) (kt.sft) (kt.bnd)
Dan ber- baik laki2
Hikmat itu itu
itu
Terjemahannya: Laki-laki yang baik dan berhikmat itu.
20
Contoh:
(kt.bnd) (kt.sft)
Tuhan kudus = Kuduslah Tuhan atau:
= Tuhan adalah kudus
Berbeda dengan Kata Sifat Atributif, kalau Kata Sifat Predikatif:
jika kata bendanya memiliki Awalan Penentu (), maka kata
sifatnya tidak.
Contoh:
(kt.bnd) (kt.sft)
Raja itu adil = Adillah raja itu atau:
= Raja itu adalah adil
Sewaktu-waktu posisinya bisa dibalik, seperti Kata Sifat Atributif.
Tetapi ciri utama Kata Sifat Predikatif harus selalu diingat, yaitu:
Jika Kata Bendanya tidak memiliki Awalan Penentu ( ), maka
Kata Sifatnya tidak memiliki Awalan Penentu.
Contoh:
(kt.sft) (kt.sft) (kt.bnd)
Dan kudus besar orang tua
Itu itu itu
Terjemahan yang tepat adalah:
Orang tua itu adalah besar/gemuk dan kudus.
21
(8) kepala besar
(9) rumah itu adalah kudus
(10) kuda yang banyak
22
(5)
(6)
ב(7)
(8)
IX. KATA BENDA
23
terjadi karena dengan adanya tambahan pada akhir kata, maka
vokal pada suku kata pertama akan menjadi lebih ringan.
(1) Tanda vokal qames ( " ) pada awal kata berubah menjadi
shewa bersuara ( ). .
Contoh: -------->
kata kata-kata
(2) Karena huruf tenggorokan ( a , [ , h , x , r ) tidak
.
bisa mendapat shewa ( ) sendirian, maka jika awal kata
adalah huruf tenggorokan, akan mendapat shewa gabungan.
24
Hari Hari-hari
א Kepala א Kepala-2
Bangsa Bangsa-2
rumah Rumah-2
= Kanaan
= kota
(3) Anggota tubuh yang berpasangan:
= tangan = kaki = mata dll
25
--->א
3. BEBERAPA KATA YANG MENGALAMI PENYIMPANGAN
a. Ada beberapa Kata Benda Maskulin yang jamaknya mengikuti
Feminin, yaitu berakhir dengan yaitu:
ב → ב →
ב → →
ב→ ב →
--> →
→
b. Ada beberapa Kata Benda Feminin yang jamaknya mengikuti
Maskulin, yaitu berakhir dengan yaitu:
26
c. Jamak yang menyatakan keagungan, khususnya pada nama
Allah: א
5. DUAL (BERPASANGAN)
Dual ini berlaku baik untuk Kata Benda Maskulin maupun
Feminin, dengan ciri akhiran yang khas, yaitu:
Contoh: = dua/sepasang kuda jantan
27
86. = (f) tugas, pekerjaan, pelayanan [143]
Jika Kata Benda ditambah dengan Kata Sifat, maka Kata Sifat
tersebut selalu menyesuaikan dengan Kata Bendanya, baik gender
maupun jumlahnya. Perhatikan contoh-contoh berikut ini.
28
ב(maskulin jamak; bukan feminin)
baik (yg) bapa2 → Bapa-bapa yang baik
ב
bapa2 (adlh) baik → Bapa-bapa itu adalah baik
→ Allah adalah benar
29
101. = miskin, orang miskin [48]
(3)
------------------------------------------------------------- = --------------- ----------
(4)
------------------------------------------------------------- = --------------- -----------
(5)
------------------------------------------------------------ = -------------- -------------
(6)
------------------------------------------------------------- = ------------- -------------
30
XI. KATA GANTI
31
“dia” (f) א
“mereka” (m) atau
“mereka” (f) atau
א
Orang Engkau-
Itu lah = Engkau orang itu
א
Besar raja itu Dialah = Dialah Sang Raja (yang) besar
Baik hamba2 mereka = Mereka adalah hamba2 (yang) baik
32
maskulin atau
feminin atau
א
Bijak itu raja dia = Dialah raja (yang) bijak itu
(2)
33
------------------------------------------------------------- = ------------- --------- ---------
(4)
---------------------------------------------------- = ------------- ------------ -----------
(5)
------------------------------------------------------------- = ----------- --------- ---------
(6)
------------------------------------------------------------------- = --------- -----------
(8)
--------------------------------------------------- = ------------- ------------ -----------
(9)
---------------------------------------------------- = ------------- ----------- ---------
(10)
------------------------------------------------------ = ------------- --------- ---------
34
(11)
---------------------------------------------------------------------------- = ------ ------
(12)
----------------------------------------------- = ------------- --------- --------- -------
(14)
----------------------------------------------------- = ------------- --------- -----------
(15)
----------------------------------------------------- = ----------- ----------- -----------
(16)
--------------------------------------------------------------- = --------- -----------
XII. KATA DEPAN (PREPOSISI)
35
= “di antara para wanita” (Kid.1:8)
= “di atas gunung” (Kel.24-18)
= “pada tahun itu” (Hak.10:8)
= ”dengan pedang” (Kel.5:3)
א = “dengan/melalui Allah” (Maz.60:16)
= “melawan Musa” (Bil.12:8)
Bisa juga digabung dengan awalan tanya
= “dalam hal apa?” (Hak.16:5)
“melalui apa?” (Kej.15:8)
2. = “seperti, menyerupai, bagaikan”
= “sesuai dengan/menurut Taurat” (2 Taw. 30:16)
Bisa juga digabung dengan awalan tanya
= “berapa banyak” (Kej.47:8)
”berapa lama” (Ayub 7:19)
”berapa kali” (Maz. 78:40)
3. = “bagi, untuk, ke, menyangkut”
= “kepada Tuhan”
= “menjelang pagi”
= “menjadi bangsa yg besar”
= “bagi raja”
= “mazmur (ciptaan) Daud”
Bisa juga digabung dengan awalan tanya
= arti dasarnya “untuk apa”
”mengapa” (Kej. 4:6)
”apa gunanya” (Kej. 27:46)
4. = “dari”
a.bisa berdiri sendiri, dengan memakai tanda penghubung/ maqqef,
khususnya di depan kata yang mempunyai awalan penentu ( ).
Contoh: = “dari kota itu”
36
= “dari imam itu”
b.Menempel langsung di awal sebuah kata benda/tempat, tetapi
huruf nun final ( ) melebur menjadi titik/dagesh pada huruf
pertama kata bendanya. Dagesh tersebut adalah dagesh forte (titik
pendua-kalian), kecuali di depan huruf yang bervokal shewa ( ),
atau di depan huruf tenggorokan, tidak bisa mendapat dagesh.
Contoh: + → = “dari raja”
+ → = “dari Salomo”
+ → = “dari kota”
c.Preposisi juga bisa dipakai untuk perbandingan.
Contoh: א= “ia besar dari Samuel”
= “ia lebih besar dari Samuel”
= “ia terlalu besar bg Samuel”
d.Kata penghubung (yang) bisa sebagai pengantar untuk anak
kalimat baru.
37
119. = menulis, mencatat [222]
Latihan menterjemahkan:
(1)
--------------------------------------------------- = ---------------- ---------
(2)
--------------------------------------------------- = ----------------- ---------
(3)
--------------------------------------------------- = ----------------- ---------
א א(4)
= ---------------- -------- ---------- ---------
----------------------------------------------------------------------------------
(5)
--------------------------------------------- = ---------------- -------- -----
א(6)
------------------------------------------- = ---------------- --------- -----
(7)
------------------------------------------ = ------------- -------- ---- ------
(8)
= ---------------- ---------- ----------
---------------------------------------------------------------------------------
(9)
--------------------------------------- = ---------------- ---------- --------
(10)
38
----------------------------------------- = ------------------ -------- -----
א(11)
= ----------------- ------- ------------ ----
-------------------------------------------------------------------------------
(12)
= -------------- ------- ------- -------- --------
-------------------------------------------------------------------------------
(13)
= --------------- ------- ----------- ---------
-----------------------------------------------------------------------------
(14)
= -------------- ----- ------- -------- --------
-------------------------------------------------------------------------------
39
Dia (pria) Dia (pria) telah memelihara
Dia (wanita) Dia (wanita) tlh memelihara
Kamu (pria) Kamu (pria) tlh memelihara
Kamu
(wanita)
Kamu (wanita) tlh memlihara
Saya/aku
(pria+wanita
Saya
lihara
(pria/wanita) tlh meme-
Jamak:
Mereka Mereka (pria/wanita) telah
(pria+wanita) memelihara
Kalian (pria) Kalian (pria) tlh memelihara
Kalian
(wanita)
Kalian (wanita) tlh memlihara
Kami
(pria+wanita)
Kami (pria/wanita) telah me-
melihara.
Catatan: dalam satu kata saja, bisa mengandung tiga unsur dalam
kalimat: Subyek (dia, kamu, dst.), Predikat (memelihara), dan
keterangan waktu (telah).
Subyek Pred
= “Putera-putera itu telah menulis”
= “Puteri-puteri itu telah menulis”
= “Ibu itu telah mendengar”
40
= “Saya telah memelihara”
א
Musa Allah tlh me-
(obyek) (subyek) manggil
(predikat)
= “Allah telah memanggil Musa”
Jika dalam kalimat ada beberapa obyek, maka masing-masing obyek
didahului oleh kata .
Kata kata kerja dalam bentuk Perfek dan Imperfek, selalu menduduki
posisi di depan subyek, karena bagi orang Irsrael, KARYA lebih
penting dari pada SI PELAKU (lihat contoh-contoh di atas). Tetapi
jika sewaktu-waktu subyek ataupun obyek, ataupun keterangan
41
(waktu/tempat) mendahului predikat, berarti Subyek/Obyek/
Keterangan tersebut dianggap penting, atau mendapat penekanan
dalam kalimat tersebut.
5. KATA INGKAR
Kata ingkar yang dipakai untuk kata kerja bentuk Perfek dan
Imperfek (bab berikutnya) adalah kata artinya “tidak” atau
“bukan”:
Contoh: א
Putra itu imam itu telah tidak
memanggil
= “Imam itu telah tidak memanggil putra itu”.
42
Terjemahkan kalimat-kalimat ini ke dalam bahasa Indonesia:
א (1)
------------ ------ ---------- --------------
-----------------------------------------------------------------------------------
א (2)
------------ --------- ---------- ----------- ----
-----------------------------------------------------------------------------------
א (3)
------------ ------ ---------- ------- -----------
-----------------------------------------------------------------------------------
(4)
------------ ------------- ----------- --------- -----------
-----------------------------------------------------------------------------------
(5)
-------------- ------------- ------ --------- --------- ------- ---------
-----------------------------------------------------------------------------------
(6)
43
----------- --------- --------- -------- -----------
-----------------------------------------------------------------------------------
א(9)
------------ ---------- --------- --- ----------
-----------------------------------------------------------------------------------
(10)
------ -------- -------- ---------- ---------- ---- ---------
-----------------------------------------------------------------------------------
(11)
------------ ------ ---------- ---------- ----- -------
(12)
------------ --------- ---------- ---------
-----------------------------------------------------------------------------------
Dia (wanita)
Dia (wanita) akan memelihara
Kamu (pria)
Kamu (pria) akan memelihara
44
Kamu (wanita)
Kamu (wanita) akan memlihara
Saya/aku
(pria+wanita) Saya (pria/wanita) akan meme-lihara
Jamak:
Mereka (pria)
Mereka (pria) akan memelihara
Mereka
(wanita) Mereka (wanita) akan memelihara
Kalian (pria)
Kalian (pria) akan memelihara
Kalian (wanita)
Kalian (wanita) akan memlihara
Kami
(pria+wanita) Kami (pria/wanita) akan me-melihara.
Catatan: dalam satu kata saja, bisa mengandung tiga unsur dalam kalimat:
- Subyek (dia, kamu, dst.),
- Predikat (memelihara),
- keterangan waktu (telah).
3. KATA INGKAR untuk kata kerja bentuk Imperfek, pada dasarnya sama
dengan bentuk Perfek, adalah kata
artinya “tidak” atau “bukan”.
HAFALKAN KATA-KATA BERIKUT INI:
132. = mengambil [964]
45
140. = pengadilan, perkara, hukum, keadilan [425]
(4)
-------------- ----------- ------------ ------------ ----- ----------
(5)
------------- ------ ----------- --------------- ----------- -------- -------------
(6)
--------------- ------------ ----------- ----------- -------------- ------
` א(7)
----------- -------- --------- ------------ -------------- ---------- ---------- --------
(8)
------------- ----------- -------- ------------- --------- --------- --------------
46
(9)
------------------ ---------- ---------- -------- ---------------- -------------- -----------
47
= “Perkataan Allah” artinya: “Perkataan milik Allah”
(1) Untuk kata benda maskulin tunggal, ada beberapa kata yang
mengalami perubahan pada tanda vokal di awal kata, tetapi
ada juga yang tidak mengalami perubahan apapun.
Contoh:
raja itu kuda betina
= “kuda betina milik raja itu”
menjadi:
48
(4) Untuk kata benda feminin jamak yang berakhiran maka
akhiran ini tetap.
Contoh:
raja itu kuda2 betina
= “kuda betina milik raja itu”
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
א(1)
(2)
49
------------- -----------
(3)
-------------- ----------- -----------
(4)
------------- ------------- ---------
(5)
------------- ------------- --------------
(6)
------------- -----------
(7)
------------- ----------- ------------
(8)
------------- ----------- -----------
50
(b) Kata kerja bentuk “imperfek” (akan) yang didahului oleh
awalan penghubung
(waw konsekutif) disebut “imperfek
konsekutif”, dan menyatakan pengertian “perfek” (“telah”).
Kata “konsekutif” artinya adalah “berturut-turut”. Jadi “waw
konsekutif” adalah jika dalam satu kalimat terdapat beberapa kata
kerja (Predikat) berturut-turut, maka kata-kata berikutnya
memakai awalan “waw” ( ). Namun dalam penterjemahannya,
awalan “waw” ( ) bisa diterjemahkan bervariasi sesuai konteks
kalimatnya.
51
(1) Waw Konsekutif pada kata kerja bentuk Perfek tidak ada ciri
apapun. Atau dengan kata lain, sama dengan waw biasa. Maka
terjemahannya harus melihat predikat yang mengawali kalimat
tersebut.
Contoh kalimat:
Perf Konsek Perf Konsek Imperfek
אא
--------- ------- --------
di bait suci mereka dan akan dan akan nabi2 itu Dia akan
mendengar- keluar mengingat
kan
Contoh kalimat:
Impf Konsec Perfek
א
----------- ---------
Nabi itu kata-kata di dlm- lalu dia tlh kitab Yusuf telah me-
Nya menulis ngambil
PERHATIKAN RINGKASANNYA:
53
161. = kasih setia [250]
(1)
--------- ---------- --------------- ----------- ------------ -------------- -------------
------------ ----------- --------
(2)
---------- ---------- -------------- ------------ -------- --------- -----------------
(3)
------------ --------- ------ ------ ---------- --------------
(4)
------------- ---------- -------------- --------- --------------- ----------- --------------
א(5)
----------- --------- ------------ --------------- ------------ ------------ --------------
---------- ----- ---------
54
55
א”Nabi itu telah berjalan ke kota itu.”
ke kota itu nabi telah
Itu berjalan
56
167. = (f) perintah, hukum [181]
168. = mengejar, menganiaya [143]
Latihan menterjemahkan:
(1)
--------- --------- ------- ------ -------------- ----------- ----------
--------- --------- ----------
א(2)
57
---------------- ---------------- ------------ ------- ------------
א(3)
------------- --------- ------- ---------------- -------------- ------- --------------
א
------------- ------------
(4)
------------- -------- ----------- -------- ------------------ -------------- ------------
1. Imperatif (perintah)
a. Imperfek bisa menyatakan perintah/ permintaan
Biasanya dalam kalimat langsung (kecuali dalam konteks nubuatan).
58
Contoh: ”Kiranya engkau menulis”
b. Perfek Konsekutif (artinya sama dengan Imperfek) dapat menyatakan
perintah/permintaan
Contoh: ……….
Dan peli- Tulislah!
haralah!
59
a. Larangan Sementara
Pembentukkannya: Imperfek didahului kata (jangan), berlaku pada
waktu dan tempat tertentu saja.
Contoh:
”Jangan dengarkan!
b. Larangan Tetap
Pembentukannya: Imperfek didahului kata (tidak).
Contoh:
א
Sarai namanya engkau me- tdk
manggil
= “Engkau tidak akan memanggil namanya Sarai”
3. Kohortatif
Kohortatif menyatakan keinginan, kemauan, tekad, himbauan atau ajakan.
Pembentukannya: Imperfek orang pertama ditambah akhiran Contoh:
Imperfek orang I.tggl: ”Saya akan memelihara”
Kohortatif : ”Saya mau memelihara”
“Saya harus memelihara”
hd"m.la. ,
Kohortatif yang dibentuk dengan Imperfek Konsekutif orang pertama
mempunyai arti khusus, yaitu memberi penekanan (emphasis) kepada
tindakan orang pertama pada masa lampau. Contoh:
”dan saya (sendiri) telah selidiki mereka”
4. Yusif
Yusif dibentuk dari Imperfek orang ketiga, yang memiliki makna “perintah
tidak langsung” atau “permintaan”. Yusif ini bisa juga disusuli dengan א.
Tetapi seringakali tidak ada tambahan apa-apa. Jadi sama dengan Imperfek
orang ke-3. Hanya konteks yang bisa membantu kita mengenali, apakah Yusif,
ataukah Imperfek biasa.
60
HAFALKAN KATA-KATA BERIKUT INI:
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
(1)
keadilan & dlm k’benaran umatKu kamu akan m-adili & kamu
(2)
61
(3)
א (4)
(5)
------------ ----------
XIX. PARTISIP
Kata kerja bentuk Partisip ada dua jenis, yakni Partisip Aktif dan Partisip Pasif.
62
bidang tertentu. Kegiatan ini dapat berlangsung pada waktu sekarang, atau
pada waktu lampau. Dalam gramar bahasa Inggris adalah bentuk “ing-form”.
Pembentukan Partisip adalah Kata Kerja Dasar dengan vokal khas: e ….. o
(dibaca dari arah kanan ke kiri).
Subyeknya tidak lagi orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga;
melainkan bergantung pada jumlah dan gender dari subyeknya.
Perlu diperhatikan bahwa Kata Kerja bentuk Partisip tidak memiliki Subyek
di dalam kata kerja tersebut. Maka Subyeknya harus berdiri sendiri, dan
berada di depan kata kerjanya. Subyeknya bisa nama orang/benda atau kata
ganti.
Beberapa catatan:
1) Jika konsonan terakhir sebuah kata kerja dasar adalah huruf tenggorokan
/guttural: ( א/
/ / / ) maka patakh di bawah huruf
tenggorokan tersebut (furtive patakh), sedangkan bentuk feminin tunggalnya
mendapat dua patakh (menggantikan tanda vokal segol), karena huruf
tenggorokan lebih senang memakai patakh di bawahnya, dan bahkan pada
huruf di depannya.
2) Tanda vokal kholem bisa ditulis dalam dua bentuk: kholem biasa (contoh kata:
), atau kholem panjang (contoh: ).
63
3) Akhiran Partisip maskulin jamak jika dalam bentuk konstruk akan
berubah menjadi
(ingat perubahan pada kata benda).
4) Partisip Aktif feminin tunggal ada dua bentuk:
c. Partisip Aktif dengan awalan penentu ( ), di mana awalan penentu tersebut
diterjemahkan “yang”.
Contoh: = yang sedang menulis
2. PARTISIP PASIVE (PASSIVE PARTICIPLE)
Partisip Pasif menyatakan suatu keadaan atau sifat yang statis sebagai
akibat/hasil suatu perbuatan yang sudah selesai dikerjakan, yang bisa
diterjemahkan: “di” / “ter”.
Seperti Partisip Aktiv dapat dibubuhi akhiran, atau awalan penentu, dan bisa
juga dirangkaikan dengan kata benda lain, demikian pun Partisip Pasive.
64
194. = utusan [213]
195. = berdiri [519]
196. = menjawab [79]
197. = membuat, berbuat [2573]
198. א = melihat [1294]
199. א = bertanya, meminta [173]
200. = (f) kebenaran, kesetiaan [127]
201. = berangkat [146]
202. = jatuh, menjatuhkan diri [433]
203. = pemberontakan, dosa [93]
204. = memilih [173]
205. = benih, keturunan [56]
206. = menambah(kan) [112]
207. = ada [139]
LATIHAN MENTERJEMAHKAN KALIMAT
(1)
---------------- --------------- -------------- -----------
65
-------------- ------------ ----------- ---------- ------ ------------- -------------
א'(3)
---------- ------- ----------- ---------------- --------------- ---------
(4)
------------- -------- ----- ----------------- -------------- --------- ---------------
א (5)
---------------- -------------- ------------------ ------- ------------- -------------
(6)
--------- ---------- ---------- --------------- ------------ -------------- ------------
XX. IN-FINITIF
66
waktu). Kata kerja yang mengandung batasan (Perfek, Imperfek,
Partisip) disebut kata kerja Finit (dibatasi), lawannya adalah In-Finite
(tidak dibatasi apa pun).
1. INFINITIF ABSOLUT
a. Ciri Infinitif Absolut adalah mendapat tanda vokal o...a (dibaca
dari kanan ke kiri)
Kata dasar Infinitif Absoulut
= “memberi” (to give)
= ”menulis” (to write)
א = ”melihat” (to see)
= ”menjadi” (to be)
= ”mengirim” (to send)
= ”mengetahui” (to
know”
= ”meninggal” (to die)
= “kembali (to return)
CATATAN:
- Kata Kerja yang berakhir dengan huruf guttural/tenggorokan,
maka huruf guttural tersebut mendapat tanda vokal patakh.
Contoh:
- Kata Kerja yang konsonan di tengahnya huruf waw (), maka
huruf langsung berubah menjadi tanda vokal Kholem panjang
( A ).
Contoh:
b. Makna/fungsi Infinitif Absolut:
(1) Jika ditempatkan di depan kata kerja finite (Perfek,
Imperfek) dari kata kerja yang sama, maka kata kerja
bentuk Infinitive Absolut berfungsi untuk menyatakan
67
kesungguhan atau kepastian dari kata kerja tersebut.
Terjemahannya yang tepat adalah: “pasti, sungguh-
sungguh, sama sekali, secara sempurna, dll.”
Contoh:
א
suaraku kalian men- sungguh2 Jika
Dengar (Inf.Absol)
2. INFINITIF KONSTRUK
a. Ciri Infinitif Konstruk
- Vokalnya hampir selalu “o…e” (dibaca dari kanan ke kiri)
- Secara kebetulan bentuk ini sama dengan bentuk imperatif
maskulin-tunggal. Konteks akan menolong memahami
terjemahan yang tepat.
Contoh: →
→
- Kata Kerja bentuk Infinitif Konstruk seringkali:
• dirangkaikan dengan kata benda
• dibubuhi preposisi ,, , d[;
68
- diawali preposisi
Contoh:
Yoab pada saat
(subyek) Memelihara
- diawali preposisi
Contoh:
Esau segera ssdh
(subyek)mendengar
- diawali preposisi
Contoh:
hikmat untuk/dg tujuan
(objek) Mendengar
c. Kata א
Seringkali kata ini tidak diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, cukup diwakili dengan titik dua dan dilanjutkan dengan
kalimat langsung.
69
211. = kecil, tidak berarti [54]
212. = kereta [120]
213. = Sabat, istirahat, berhenti [106]
214. = matahari [134]
70
pemilikan sekarang berbeda dengan pemilikan yang lampau atau yang
akan datang.
I. PEMILIKAN SEKARANG
Seorang bagi ada
putra saya
71
Seorang bagi tidak
putra saya ada
72
Maksudnya, yang pernah ada bukan saya, teapi seorang putra.
Kata tunggal maskulin, maka kata kerja harus mengikuti
tunggal maskulin orang ke-3 dari bentuk Perfek (karena pemilikan
yang lampau).
Contoh lagi:
= “Raja pernah memiliki kota itu.”
kota itu bagi pernah
Raja ada
Terjemahan literalnya: “Pernah ada bagi raja, kota itu.”
Kata Perfek, feminin, tunggal, menyesuaikan dengan kata
fenin tunggal.
Untuk pemilikan yang akan datang, pada prinsipnya sama dengan
pemilikan masa lampau, tetapi memakai kata bentuk
Imperfek.
- Tunggal-maskulin :
- Tunggal-feminin :
73
- Jamak-maskulin :
- Jamak-feminin :
Contoh-contoh:
Seorang saya akan ada
Putra
Seorang dia akan ada
Putri
Putra2 bagi akan ada
Kami
74
225. א = (f) kawanan (domba) [275]
228. = (ks) dekat (dari segi tempat, waktu, relasi) [78]
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
א (1)
-------- ------------- ------------ ---------
(2)
-------------- --------- ------------- ---------- -------------- --------
(3)
75
a. Pembentukannya: menempatkan preposisi di antara dua
benda yang diperbandingkan, dan disusul atau didahului oleh
kata sifat.
Contoh:
Baik dari mende-
Korban ngarkan
Artinya: “Mendengarkan lebih baik daripada korban”
76
Contoh:
Putra- muda/
Nya kecil
Bisa diterjemahkan: “Putranya yang termuda”
77
247. = Ni: menjaga diri, memelihara diri [90]
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
(1)
(2)
----------- -------- ----------- ----------- ----- -------- ------------
א(3)
--------------- ---------- -------- -------- ----------
(4)
--------- --------- -------------- ----- ---------- ----------- ---------
78
Untuk pengembangan Kata Kerja Dasar Bahasa Ibrani, tersedia tujuh
pola pembentukan (konyugasi) yang masing-masing memiliki ciri khas
tertentu (perubahan huruf dan vokal), dengan nama tetap masing-
masing konyugasi.
NIFAL
79
1. Pada bentuk Perfek: ada awalan
2. Pada bentuk Imperfek: ada titik/dagesh forte pada konsonan
pertama kata dasar, sebagai asimilasi dari huruf ciri Nifal.
3. Pada bentuk Imperatif: mendapat awalan dan tetap ada titik/
dagesh forte pada konsonan pertama kata dasar.
4. Pada bentuk Partisip Pasif: mendapat awalan
CONTOH KALIMAT:
(1)
Israel bangsa di- S.Yordan air tlh ter-
depan belah
= “Air S.Yordan telah terbelah di depan bangsa Israel”
אא(2)
Israel tahta di atas selalu laki2 bgmu akan tidak
duduk terputus
= “Seorang laki-laki tidak akan terputus bagimu selalu duduk di
atas tahta Israel”
80
257. = pemimpin, pemuka, pejabat [412]
258. = Harun
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
א(2)
------------- ------------------- -------------- ----------------- ----------- -----------
א(3)
----------- -------------- ---------------- ------------- ------------ ---------- ---------------
------------- ------------ ---------- --------
א(4)
-------------- --------- ----------- ------------------ ---------------- ---------- ------------
`
------------
א(5)
------------ -------------- --------- ------------ ------- -------------- ----------
PIEL
ARTI KONYUGASI PIEL:
81
1. Mempertegas arti dasar kata kerja (Qal). Piel menggambarkan
suatu tindakan yang dilakukan dengan lebih tegas atau secara
berulang-ulang.
Contoh: Qal := dia telah mematahkan
Piel : = dia telah meremukkan
2. Sewaktu-waktu konyugasi Piel bisa dalam pengertian kausatif.
Contoh: Qal: = dia telah belajar
Piel: = dia telah mengajar
3. Ada kata-kata kerja yang bentuk dasarnya dalam Piel, karena tidak
punya konyugasi Qal.
Contoh: = dia telah mencari
= dia telah berbicara
' = dia telah menutup(i)
"= dia telah memberi perintah
CIRI KHAS PEMBENTUKAN PIEL:
1. Ciri khas konjugasi intensif (Pi’il, Pual, Hitpael): ada titik/ dagesh
forte pada konsonan kedua kata dasar.
2. Bentuk Perfek: Konsonan pertama kata dasar bervokal khirek
3. Bentuk Imperfek: Prefiks/awalan Imperfeknya mendapat tanda
vokal shewa.
4. Benuk Partisip (aktif): mendapat awalan
CONTOH : (1)
Kpdnya sdg ber- suara dan li- Abraham telah
Bicara hatlah mendengar
= “Abraham telah mendengar, dan lihatlah suara sedang berbicara
kepadanya.”
(2)
Musa kpd TUHAN Dan tlh
Berbicara
= “Dan TUHAN telah berbicara kepada Musa”
TERJEMAHKAN KATA-KATA:
258. = Pi.: menghitung, menceritakan [162]
82
259. = Pi.: memberi perintah, mengatur [494]
260. = Pi.: meremukkan [149]
261. = darah yang tertumpah (jamak dari )
262. = Pi.: memuji; Pu: dipuji [145]
(1)
(2)
(3)
PUAL
83
ARTI KONYUGASI PUAL:
Menyatakan pasif dari arti Piel.
Contoh:
Piel: hS'Ki = dia telah menutupi Pual: hS'KU = dia tlh ditutupi
rBevi = dia telah meremukkan rB;vU = dia tlh diremukkan
vQeBi = dia telah mencari vQ;BU = dia telah dicari
PEMBENTUKAN PUAL
1. Ciri khas seluruh Pual ialah tanda vokal qibbus di bawah konsonan
pertama kata dasar, dan ada dagesh forte dalam konsonan kedua
(sebagai ciri khas konyugasi intensif: Piel, Pual, Hitpael).
2. Awalan khas pada bentuk Imperfek: mendapat shewa sebagai vokal
(sama seperti konyugasi Piel).
3. Tidak memiliki bentuk Imperativ, karena ini konyugasi pasif.
4. Pada bentuk Partisip Pasif, mendapat awalan m. .
HAFALKAN KATA-KATA:
270. dB;KU = Pu: dihormati; Pi: dbeK' (114)
271. rP;sU = Pu: diceritakan
272. = Hi.: memisahkan, membedakan [42]
Ni.: memisahkan diri
273. = kegelapan [82]
274. = Hi.: menolong, menyelamatkan [205]
275. = Hi.: mengangkat sebagai raja [347]
276. = Hi.: menyembunyikan [83]
277. = jamak dari
278. = Hi.: menghimpun [39]
279. = perkumpulan, jemaat [123]
TERJEMAHKAN KALIMAT:
84
` qd,c,B. wyl'[' T'b.v,Yw" > ~l'W[l. ~yhiOla/ ^a]s.Ki (1)
HIF’IL
85
ARTI KONYUGASI HIFIEL:
Bersifat kausatif, menyatakan suatu proses sebab-akibat.
Contoh:
Qal Perfek : = Ia telah menjadi besar
Hifil Perfek : = Ia telah menjadikan (sesorg/sst) besar
Ia telah membesarkan (seseorang/sesuatu)
Qal Perfek : %l;m' =Ia telah menjadi raja. / Ia telah memerintah.
Hifil Perfek : %ylim.hi =Ia telah menjadikan (sesorg/sst) sebagai raja.
Ia telah mengangkat (seseorg/sst) sebagai raja.
Ia telah membiarkan (seseorg/sst) memerintah.
86
ynIN>hi = “Lihatlah, saya (telah/akan) …”
^NEhi = “Lihatlah, kamu (m) (telah/akan) …”
%n"hi = “Lihatlah, kamu (f) (telah/akan) …”
ANhi = “Lihatlah, dia (m) (telah/akan) …”
Wnn>hi = “Lihatlah, kami (telah/akan) …”
~k,N>hi = “Lihatlah, kalian (m) (telah/akan) …”
~N"hi = “Lihatlah, mereka (m) (telah/akan) …”
HAFALKAN KATA-KATA:
280. = Hi.: menghancurkan [161]
281. = Hi.: memperdengarkan, memberitakan [1136]
282. = Hi.: melemparkan [125]
Ho.: dilemparkan
283. = mencari, melawat, memerintahkan [301]
Ho.: dihukum
284. א= satu
285. = taman, kebun [41]
286. dqn = Hi: memberitahukan, menceritakan
Ho: diberitahukan
287. = (f) ketakutan, takut [45]
87
------------- ----------- ----------------- ----------- ----------- --------- ------- -------------
HOFAL
CONTOH KALIMAT:
Ho.Perf.
'ê
Jahat engkau sebab bumi ke langit dr engkau tlh dan
Dilemparkan engkau
HAFALKAN KATA-KATA
292. = Esau [96]
88
293. = Ni.: dibasmi, dihancurkan [90]
Hi.: membasmi
294. = (f) doa [78]
TERJEMAHAN KALIMAT:
` vaeh'
----------
89
HITPAEL
90
1.m.f.
Imperfek: tunggal: 3.m.
3.f.
2.m.
2.f.
1.m/f
Jamak: 3.m.
3.f.
2.m.
2.f.
1.m/f.
Hit.Partisip
א
org2 Gibeon di sdg ber- Daud bukan-
Kota sembunyi kah
= “Bukankah Daud sedang bersembunyi di kota org2 Gibeon?
91
HAFALKAN KATA-KATA
286. = Hit.: berjalan-jalan [1504]
(Ayub 1:7 ditulis ”mondar-mandir”)
א
`
אא (2)
אאא (3)
א
92
XXIII. AKHIRAN GANTI (SUFFIX)
93
b. Akhiran ganti pada Kata Benda Maskulin (tunggal)
kuda raja kitab ladang Kata
Absolut sWs %l,m, rp,se hd,f' rb'D'
Konstruk sWs %l,m, rp,se hd,f' rb;D.
… ditambah akhiran ganti tunggal:
1.c.: -ku ysiWs yKilm. ; yrIp.si ydIf' yrIb'D.
2.m.:-mu ^s.Ws ^K.lm. ; ^r>p.si ^d>f' ^r>b'D.
2.f.: -mu %seWs %Kel.m; %r>p.si %def' %r>b'D.
3.m.: -nya AsWs AKl.m; Arp.si Adf' Arb'D.
3.f.: -nya Hs'Ws HK'l.m; Hr"p.si Hd"f' Hr"b'D.
… ditambah akhiran ganti jamak:
1.c.: kami/kita WnseWs WnKelm. ; Wnrep.si Wnd>f' Wnreb'D.
2.m.:kalian ~k,s.Ws ~k,K.lm. ; ~k,rp> .si ~k,d>f' ~k,rb> 'D.
2.f.: kalian !k,s.Ws !k,K.l.m; !k,r>p.si !k,d>f' !k,r>b'D.
3.m.:mereka ~s' Ws ~K' l . m ; ~r" p. s i ~d"f' ~r"b'D.
3.f.: mereka !s'Ws !K'lm. ; !r"p.si !d"f' !r"b'D.
94
HAFALKAN KATA-KATA BERIKUT:
294. = (ks) kuat [56]
295. = lupa, melupakan [102]
296. = sama seperti
297. = orang Mesir [708]
LATIHAN MENTERJEMAHKAN:
` ^n>ybeW ynIyBe (1)
` ^t.ao hw"hoy> rmov.yI (2)
` rh'b' ~h,l' !t;n" rv,a] hw"hoy> tAcmi-ta, Wrm.v'( aOl (3)
` bqo[]y: yneB. yrex]a; yTip.dr; " aOlw> (4)
` rB'd>mih;-la, wyt'AnB.-ta,w> wyn"B'-ta, aybiN"h; xl;v' (5)
95
XXIV. SUFFIX/AKHIRAN PADA KATA KERJA
BENTUK PERFEK, IMPERFEK,
DAN INFINITIF KONSTRUK
96
Contoh:
Infinitif Konstruk: = memelihara
Kalau ditambahi suffix/akhiran sebagai subjek:
Tunggal:
ynIrme .v' = “saya memelihara”
^r.m.v' = “kamu (m) memelihara”
%rem.v' = “kamu (f) memelihara”
Arm.v' = “dia (m) memelihara”
hrm.v' = “dia (f) memelihara”
Jamak:
Wnrem.v' = “kami/kita memelihara”
~k,rm. 'v. = “kalian (m) memelihara”
!k,rm. 'v. = “ kalian (f) memelihara”
~rm.v' = “mereka (m) memelihara”
!rm.v' = “mereka (f) memelihara”
HAFALKAN KATA-KATA BARU:
306. = (ks) hanya, saja [108]
97
315. lcn = Hi: mengambil, menyelamatkan, membebaskan
Ni: diselamatkan
316. tx;T; = (prep) di bawah, sebagai pengganti untuk (=instead of)
LATIHAN MENTERJEMAHKAN
` laer'f.yI-ynEB. td;;[]-ynEy[el. AvD.qi aOlw> (1)
~Alv'B. T'r.b;[w' > %r<D,b; ^yTir>m;v.W ^T.ai ykinao ' hnEhi (2)
` #r<a'B'
Tambahkan Perfek, Imperfek, Inv Konstruk.
98
Yang sudah di remove
א
א
ֱא
99