Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Michael Putra Pratama Sitorus

NIM : 2012100955

Roma

 Penulis Kitab Roma ialah, Rasul Paulus. (Roma 1:1)


 Tahun penulisan kitab Roma ialah, tahun 56 Masehi.
 Tujuan penulisan :
1. Ada kerinduan Paulus untuk mengunjungi jemaat Roma dan meminta dukungan untuk
perjalanan ke Spanyol.
2. Paulus ingin memberikan penjelasan tentang dasar dasar kebenaran keselamatan dan
kehidupan Kristen.
 Tujuan surat untuk orang kudus di Roma. (1;7)
 Orang-orang ini adalah campuran orang percaya Yahudi dan Yunani. (pasal 1;13 + 2:17)
 Orang orang ini imigrasi ke Roma dari berbagai tempat di Mediterania.

Kalimat tema:

 Apakah yang menjadi kalimat tema dalam kitab Roma. Tema sentral dari kitab Roma
adalah kebenaran Allah yang diberikan untuk orang berdosa yang percaya kepada Tuhan
Yesus
 Hal hal yang termasuk kedalam tema ini ialah,
1. Semua orang berbuat dosa.
2. Dosa membawa kematian kekal.
3. Hanya ada satu jalan kesalamatan yaitu lewat Yesus Kristus.
4. Keselamatan itu adalah anugerah Tuhan.
5. Kuasa Allah merupakan sumber dari semua kehidupan Kristen.
 Ayat kunci : Roma 1:16-17
 Kata kata kunci : Hukum, kebenaran, Iman, percaya, dosa, mati, daging, semua, dalam Kristus
dan Roh.
Kitab ROMA

I. Pendahuluan
            Kitab Roma merupakan kitab yang mendapat tempat yang agak utama dari antara surat-
surat Paulus, bukan karena kitab ini ditulis lebih dahulu daripada yang lainnya, melainkan karena
apa yang dicatat di dalamnya memuat uraian yang serba lengkap mengenai kabar kesukaan yang
telah diberitakan oleh Paulus dan Rasul-rasul lain. Dan surat Roma juga merupakan surat edaran
yang sangat bermanfaat bagi jemaat-jemaat Tuhan. Kebanyakan surat-surat Paulus besifat
membantah dan membetulkan, namun surat Roma bersifat mendidik.[1] Untuk itu agar kita
semakin mengerti mengenai surat ini, saya sebagai penyaji akan membahas beberapa hal penting
mengenai surat Roma tersebut.

II. Pembahasan
2.1. Latar Belakang Surat Roma
            Sejak lama rasul Paulus ingin mengunjungi jemaat Kristen di Roma (15:23) untuk
menguatkan iman mereka (1:11). Walaupun sampai saat itu maksud terhalang, dia siap untuk
“Memberitakan injil kepada kamu yang diam di Roma” (1:13-15). Pada perjalannan
penginjilannya yang ketiga, sebelum meninggalkan Korintus (Kisah 20:1-3), dia menulis surat
ini sebagai penganti kunjungannya, dan rupanya telah dititipkannya kepada Febe dari Kengkrea
(16:1,2). Tidak lama kemudian Paulus ditahan di Yerusalem (Kisah 21:27, dan seterusnya).
Dengan demikian akhirnya dia tiba di Roma, tapi sebagai seorang tawanan (Kisah 28:16).[2]
Dengan sendirinya kota Roma merupakan tujuan akhir Paulus dalam menyebarkan kabar baik
tentang Yesus di seluruh kekaisaran Roma.[3]

2.2. Penulis Surat Roma


            Surat Roma ditulis oleh Paulus dari kota Korintus pada waktu ia berada di Akhaya (Kis
19:29 dan Kis 20:1-3).[4]

2.3. Waktu dan Tempat Penulisan Surat Roma


            Paulus sudah menyelesaikan usaha pemberitaan injil di sebelah Timur (15:19,23), dan
sedang menuju Yerusalem (15:25) untuk menyampaikan pemberian jemaat Madekonia dan
Akhaya. Dari surat 2 Korintus kita memperoleh keterangan bahwa pemberian itu dikumpulkan
dan diserahkan kepada Paulus pada perjalanannya yang ketiga (2 Kor 9:1-5; 13:1).
            Berhubungan dengan catatan Kis 20:3, kita menarik kesimpulan bahwa surat ini dikirim
dari Kengkrea, pada waktu Paulus terpaksa mengambil keputusan untuk menempuh jalan darat.
Agaknya surat yang panjang dan teratur ini sudah didektekan lebih dahulu, yaitu jangka waktu
tiga bulan, ketika Paulus berada di tanah Yunani (Kis 20:2). Menurut catatan Kis:6, waktunya
surat ini ditulis bulan pertama tahun 57.[5]
2.4. Maksud dan Penerima
            Paulus menujukan surat ini kepada gereja di kota Roma. Gereja yang beranggotakan
orang Yahudi dan sebagian besar non-Yahudi.[6] Pada saat Paulus menulis surat ini,
pekerjaannya disebelah timur kerajaan Roma dianggapnya sudah selesai (15:19,23). Karena ia
tidak berniat hendak memberitakan injil di tengah-tengah, yang orang lain sudah masuki terlebih
dahulu (Roma 15:20, II Kor 10: 24, 16), maka ia memandang ke arah Barat: Spanyol (15:24, 28),
daerah yang masih luas, yang saat itu disebut-sebut sebagai ujung bumi.
            Tetapi sebelum ia memenuhi cita-citanya itu, ia mau berkenalan dahulu dengan jemaat di
kota Roma (1:10-13; 15:32). Kabar-kabar tentang itu ia sudah dengar, tetapi usaha untuk ke sana
semuanya gagal sampai pada waktu itu (1:8, 13). Perkunjungna ke Roma termasuk dalam
rencana pengkabaran injil oleh Paulus. Sebagaimana dahulu Antiokhia menjadi “pangkalan”
Paulus, sekarang Roma akan menjadi titik-tolaknya. Jadi maksud Paulus yang konkret ialah
untuk memperkenalkan dirinya, isi pemberitaannya dan renacananya, sebab ia menghendaki
supaya mereka nanti akan membantunya.[7]

2.5. Tujuan dan Isi


            Bagian pertama yang utama dari surat kiriman ini (1:18-3:20) menggambarkan keadaan
manusia yang berdosa dan menunjukkan bahwa seluruh dunia memerlukan penebusan. Dalam
uraian mengenai berbagai golongan  manusia biasa terdapat gambaran kemerosotan rohaniah dan
akhlak. Sesungguhnya, kemerosotan rohaniah membawa kepada kemerosotan akhlak.
            Manusia telah berpaling dari Allah dan jatuh ke dalam penyembahan berhala (1:21-23),
karenanya “Allah menyerahkan mereka” bahan berhala (1:24,26,28). Ada orang yang
menyalahkan sesama mereka,tetapi sebenarnya mereka sendiri patut disalahkan(2:1-3), karena
mereka melakukan hal-hal yang sama. Allah akan “membalas setiap orang menurut
perbuatannya” (2:6). Orang bukan Yahudi yang tidak mememiliki Taurat Yahudi yang
tertulis,memiliki kata hati dalam diri mereka (2:14,15). Meskipun semua hak istimewanya, orang
Yahudi tidak memelihara hidup rohaniah mereka sehingga karena kegagalan tersebut nama Allah
dicela diantara orang bukan Yahudi (2:24,25). Keputusan terakhir menyataka nmereka semua
bersalaah dihadapan kebenaran Allah. Dengan perbuatan “tidak seorangpun yang dapat
dibenarkan di hadapan Allah” (3:20).
            Kemudian Paulus menyatakan persediaan Allah ( 3:21-5:21). Jawabannya adalah
pembenaran-dan itu terjadi “karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya”
(3:22). Allah sanggup memelihara kebenaranNya sendiri, namun dapat menyatakan bahwa orang
berdosa dibenarkan karena pekerjaan Kristus yang mendatangkan penebusan ( 3:24-26). Untuk
melukiskan prinsip pembenaran oleh iman, Paulus memakai Abraham sebagai contoh (seperti
yang dilakukannya di surat Galatia juga), dengan menunjukkan bahwa pembenaran abraham
mendahalui penetapan penyunatan dan pemberian hukum taurat. Jadi hanya karena imannya dia
telah dinyatakan benar di hadapan Allah (4:10-13).Seteleah dibenarkan, orang berdosa itu dapat
memiliki beberapa manfaat (5:1-11) yang dihasilkan oleh pekerjaan Yesus Kristus (5:12-21).
            Berikutnya Paulus membicarakan efek penebusan yang logis (6:1-8:39). Hal-hal yang
terlihat dalam hubungan yang baru dengan Allah sangat luas. Hidup yang baru (6:11) dan kesetia
nyang baru (6:12-14) harus dinyatakan.Meskipun perangai yang lama senantiasa menunutut
untuk berkuasa kembali (7:24), namun ada kemenangan melalui pekerjaan Roh Kudus (fasal 8).
Roh itu memberi kita kuasa yaitu “cukuplah kasih karuniaKu bagimu”  (II korintus 12:9).
            Selanjutnya, Paulus menjelaskan bahwa beritanya itu untuk seluruh dunia (9:1-11:36).
Injil itu bagi orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi. Walaupun Allah sudah
mengesampingkan umat pilihanNya, yaitu Israel, tetapi ia tidak menolak mereka (11:1). Dia
mahakuasa dan hanya melaksanakan rencana penebusanNya (9:19-32). Kelak Israel akan
dipulihkan dan diberkati (11:25-32). Dewasa ini Injil diberitakan kepada semua orang dan
“barasiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan” (10:13).
            Dalam bagian yang akhir ini,Paulus menguraikan hasil-hasil pekerjaan penebusan (12:1-
15:13). Paulus memulai dengan permohonan agar mengabdi kepada Tuhan dengan sepenuhnya
(12:1,2), kemudian ia meneruskan dengan menunjukkan berbagai tanggung jawab dan hubungan
yang dimiliki seorang Kristen. Orang Kristen harus dengan bijaksana menilai dirinya dengan
mengingat kasih karunia Allah; ia harus menunaikan pelayanannya didalam gereja (12:3-8) dan
mengadakan hubungan yang selayaknya dengan orang lain (12:9-21), dengan pemerintah (13:1-
7), dengan masyarakat (13:8-14),dan dengan sesama Kristen yang berlainan pendapat dengannya
(14:1-15:13).[8]
2.6. Ringkasan Surat Roma
Tema surat ini ialah penebusan (3:24). Dengan saksama Paulus menyatakan lima segi pokok,
diantaranya:
I. Pendahuluan (1:1-17)
II. Dosa: Perlunya penebusan (1:18-3:20)
a.       Dosa bukan orang Yahudi (1:18-2:16)
b.      Dosa orang Yahudi (2:17-3:6)
c.       Dosa seluruh dunia (3:19-20)
III. Pembenaran: Penyediaan penebusan (3:21-5:21)
IV. Penyucian: Akibat penebusan (6:1-8:39)
a.       Persekutuan dengan Kristus (6:1-23)
b.      Pertentangan sifat-sifat (7:1-25)
c.       Kemenangan oleh Roh (8:1-39)
V. Orang Yahudi dan orang bukan Yahudi: Lingkup penebusan (9:1-11:36)
a.  Masa lalu Israel – Hukuman Allah atas dosa (9:1-33)
b.  Israel sekarang ini – Allah menawarkan keselamatan (10:1-21)
c.  Masa depan Israel – Allah menjanjikan pemulihan (11:1-36)
VI. Pelayanan: Buah-buah Penebusan (12:1-15:13)
VII. Penutup dan salam (15:14-16:27)[9]

2.7. Dokrin-dokrin yang diutamakan dalam Surat Roma


1. Kasih karunia. Istilah ini terdapat lebih dari 20 kali dalam surat ini, yakni kasih karunia untuk
keselamatan orang berdosa. Dengan kasih karunia Tuhan, kita dibenarkan: dengan kasih karunia-
Nya kita diubah menjadi orang baru: dengan kasih karunia-Nya kita dikuduskan, dan sebagainya.
2. Kuasa. Kata ini dalam bahasa asli “dunamis”. Dengan kata kuasa ini dimaksudkan kuasa
Allah di dalam injil-Nya, yang terdapat menyelamatkan setiap orang yang percaya (Rm 1:16).
3. Dosa. Sikap dosa ditekan dalam Roma 6:23 sebagai kuasa maut. Dosa itu tetap mematikan,
dan dosa juda selalu berubah sampai banyak. Menanggung akibatnya terlalu pahit.
4. Kebenaran Allah (Rm 3:22), yang diterima oleh anak-anak Tuhan karena iman mereka dalam
Yesus Kristus. Kebenaran ini bukan kebenaran yang berasal dari kita, melainkan kebenaran yang
berasal dari Allah sendiri.
5. Pendamaian, yang diperoleh karena iman dalam darah Kristus (Rm 3:25). Ini terjadi
sebagaimana tercantum dalam Roma 5:10-11, ialah kita “diperdamaikan oleh kematian Kristus,
dan diselamatkan oleh hidup-Nya.
6. Iman, yang berasal dari Allah, yakni “ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing” (Rm 12:3).
7. Anak Allah. Oleh Roh Kudus orang yang percaya dijadikan anak-anak Allah dan ahli waris
akan janji-janji Allah (Rm 8:15-17)
8. Penebusan, yaitu yang artinya tercantum dalam Roma 3:24 dan Efesus 1:7. Penebusan itu ada
dalam Yesus Kristus, dan kita memperolehnya dengan Cuma-Cuma karena Kristus sudah
menanggung harganya dalam kematian-Nya.
9. Pemilihan Allah terhadap anak-anak-Nya. Di sini ada dua macam pemilihan, yakni Allah
memilih kita untuk mewarisi keselamatan, dan Ia memilih kita sebagai utusan-Nya dalam
penginjilan dan pelayanan (Rm 9:11 dan Yoh 15:16,19).
10. Pilihan Allah dari sejak semula, yaitu sebelum dunia ini dijadikan, Allah sudah mengetahui
siapa yang memilih Dia sebagai Penebus-nya. Dan mereka itu yang menjadi pilihan Allah dari
asas dunia (Rm. 8:29 dan Ef 1:4-5).[10]

III. Kesimpulan
            Dari beberapa pemaparan diatas kami sebagai penyaji menyimpulkan bahwa surat Roma
merupakan surat yang mendapat tempat yang agak utama dari surat-surat Paulus. Surat ini ditulis
oleh Paulus sendiri sekitar tahun 57 yang ditujukan kepada orang-orang yang ada di Roma. Dan
dari ringkasan yang ada diatas kita dapat menyimpulkan juga bahwa surat ini bertemakan
penebusan, yang terdiri atas beberapa dokrin-dokrin yang diutamakan, misalnya: kasih karunia,
kuasa, dosa,kebenaran Allah, pendamaian, iman, anak Allah, Penebusan, pemilihan Allah
terhadap anak-anaknya, dan pilihan Allah dari sejak semula.

Anda mungkin juga menyukai