Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AARON WILLIAM MONGI

TUGAS : TEOLOGI PB

SURAT SURAT UMUM

Surat-Surat Umum atau Surat-Surat Katolik, kata "katolik" mengacu pada arti dasarnya, yang
berarti "umum"), adalah kitab-kitab Perjanjian Baru dalam bentuk surat-surat. Ada surat-surat
yang tergolong surat (umum) karena pembaca terbesar dari surat-surat ini adalah orang-orang
Kristen pada umumnya, bukan individu atau majelis tertentu.Menurut urutan bagian Perjanjian
Baru dari Alkitab, tentang surat-surat umum ini.1

Ada tujuh Surat yang tergolong huruf biasa. Disebut "umum" karena mayoritas audiens yang
dituju surat-surat ini adalah orang Kristen pada umumnya, dan bukan individu atau komunitas,
seperti dalam surat-surat Paulus. 2 Yohanes dan 3 Yohanes termasuk dalam kelompok ini,
meskipun mereka ditujukan kepada "Bunda terpilih", mungkin berarti "Gereja", dan "Gaius",
yang identitasnya tidak diketahui.

Ada banyak asumsi tentang penulis surat-surat ini, misalnya, 2 Petrus dianggap oleh beberapa
sarjana sebagai pseudografik.Secara tradisional diyakini bahwa surat Yakobus dan Yudas ditulis
oleh dua saudara Yesus Kristus, yaitu Yakobus yang Adil dan Yudas (saudara Yesus).

Surat Ibrani secara tradisional dimasukkan dalam manuskrip kuno (sebelum abad ke-5) oleh
surat-surat Paulus, meskipun sebagian besar sarjana Alkitab sekarang percaya bahwa itu tidak
ditulis oleh Paulus, sehingga kadang-kadang diklasifikasikan sebagai "surat non-Paulus". tetapi
bukan sebagai "huruf biasa".[1]Dalam teks-teks kuno, Kisah Para Rasul digabungkan dan
ditempatkan sebelum surat-surat biasa.[1] Kombinasi ini mencakup hampir 20% (sekitar
19,57%) dari seluruh Perjanjian Baru.2
1
Leon moris

2
Wii
Surat Ibrani

Surat Yakobus

Surat Petrus yang Pertam

Surat Petrus yang Kedua

Surat Yudas

Surat kepada Orang Ibrani

Surat ini jelas berbeda dengan semua tulisan PB lainnya. Secara konsisten surat ini
membicarakan persoalan-persoalan orang Yahudi, dan pandangannya tentang Kristus sebagai
Imam Besar Agung tidak terdapat di tempat lain. Ada banyak perdebatan tentang siapakah
pengarangnya (yang tetap tidak jelas, meskipun sudah ada banyak dugaan) dan siapakah
penerima asli surat ini (yang tergoda untuk meninggalkan agama Kristen yang mereka peluk
dan rupanya tergoda juga untuk kembali ke Yudaisme).

Kitab Ibrani bersaksi tentang keunggulan Yesus Kristus. Dia lebih besar daripada para malaikat
dan memiliki nama yang lebih unggul dan pemanggilan yang lebih tinggi. Para mahikat adalah
hamba Allah, tetapi Yesus Kristus adalah Putra-Nya. Kitab ini juga mengajarkan bahwa Yesus
lebih besar daripada Musa dan bahwa pelayanan-Nya membawa suatu perjanjian baru yang
lebih unggul daripada perjanjian lama di bawah hukum Musa.

SURAT YAKOBUS
Ciri khas Surat Yakobus adalah penekanannya yang kuat pada cara hidup yang benar; hal ini
membuat sementara orang berpikir bahwa penulis tidak begitu berminat pada teologi. Tetapi
ini suatu kesimpulan yang tidak tepat. Yakobus sama sekali tidak meragukan pentingnya hidup
yang betul-betul konsekuen dengan agama Kristen yang dipeluk orang; tetapi hal ini tidak
didasarkan pada suatu prinsip filosofis yang umum, melainkan pada keyakinankeyakinan
teologis. Biarpun suratnya pendek saja, terbukti ia mengenal begitu banyak kitab PL550 dan
memiliki pengetahuan yang luas tentang ajaran Yesus. Apa yang dia tulis mengalir dari latar
belakang ini.Yakobus adalah seorang monoteis (2:19); ia melihat Allah aktif bekerja. Kita
hendaknya meminta hikmat, sebab Allah menganugerahkannya dengan murah (1:5). Allah telah
"memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman"
(2:5); nas ini berbicara tentang kepedulian Allah terhadap orang miskin sekaligus tentang iman
yang merupakan anugerah-Nya. Manusia diciptakan menurut rupa Allah (3:9); tentu saja hal ini
mengandung implikasi bagi cara hidup yang harus mereka jalani; misalnya, tidak baik kalau
orang mengutuk orang lain. Allah itu selalu benar,

SURAT PERTAMA PETRUS


Menjadi orang Kristen pada abad pertama memang tidak pernah mudah, tetapi ada waktu-
waktu tertentu ketika hal itu sangat sukar, dan surat ini ditulis pada waktu semacam itu.

Para penerima surat ini ada dalam bahaya penderitaan justeru karena mereka menjadi orang
Kristen (4:16). Mereka sudah mengalami penderitaan, sebab sang penulis minta kepada mereka
agar jangan heran atas "nyala api siksaan" yang mereka alami (4:12). Jelas ia pikir banyak lagi
kesulitan semacam itu akan menimpa mereka.

SURAT KEDUA PETRUS


Dalam surat ini Petrus memusatkan perhatiannya pada beberapa topik. Ia mulai dengan
keselamatan yang dianugerahkan Allah dalam Kristus dan cara hidup yang seharusnya
mewarnai kehidupan orang yang telah mengalami keselamatan ini. Kemudian ia melanjutkan
pembicaraannya dengan kesaksian para nabi dan Kitab Suci, lalu masalah yang timbul karena
munculnya guru-guru palsu, dan akhirnya mengenai parousia yang tertunda itu.

SURAT YUDAS
Ada banyak bahan yang sama antara II Petrus dan Surat Yudas. Maka dari itu para ahli telah
membicarakan hubungan kedua tulisan ini. Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa Surat
Yudas ditulis lebih dahulu, dan bahwa II Petrus bergantung pada surat Yudas. Semuanya ini
tidak begitu penting untuk tujuan kita sekarang ini. Siapa pun penulis kedua tulisan ini dan
kapan pun keduanya ditulis, keduanya adalah bagian dari PB. Maka dari itu keduanya harus
diberi perhatian kalau kita mau melihat teologi PB secara menyeluruh. Akan tetapi tidak perlu
kita berbicara panjang lebar tentang Surat Yudas, sebab ada hal-hal yang tumpang-tindih
dengan II Petrus dan karena nyatanya ada banyak hal yang sangat mirip satu sama lain yang
dibahas oleh kedua penulis itu

KESIMPULAN DAN TANGGAPAN

Saya setuju dengan pemahaman buku leon moris Surat-surat umum ditujukan kepada gereja
secara keseluruhan, dan bukan hanya kepada masing-masing gereja. Mereka juga dipersatukan
oleh minat mereka pada isu-isu praktis seperti kepemimpinan organisasi, kerja keras, keadilan,
hubungan baik, dan komunikasi yang efektif.

Surat-surat umum mencerminkan masalah penting yang dihadapi orang Kristen di Kekaisaran
Romawi—bagaimana mengikuti Yesus dalam keadaan sulit. Orang Kristen masa awal
menghadapi masalah seperti perbudakan, pilih kasih, dan pelecehan dari orang kaya dan
berkuasa. Mereka berurusan dengan kata-kata kasar dan konflik. Mereka menghadapi konflik
nyata antara ambisi dan ketergantungan pada Tuhan, serta ketakutan bahwa dengan
melakukan hal-hal di jalan Tuhan mereka akan mendapatkan kekuasaan. Secara umum,
mereka merasa terasing dari hidup dan bekerja di dunia yang tampaknya tidak sesuai dengan
mengikuti Yesus.

Anda mungkin juga menyukai