“PENYEMBAHAN BERHALA”
DI
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK III
ANGGOTA
1. MUSTAHIL
2. KAREL
3. ALEXSANDER.T
(SEKOLAH THEOLOGIA APOSTOLIC TALITAKUM PALOPO ( STAT)
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………..
1.3 Tanggal Dan Tempat Penulisan…………………………
1.4 Masalah Yang Terjadi Di Korintus……………………..
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Penyembahan Berhala……………………….
1.2 Bolehkah seorang Kristen menerima undangan makan ke
rumah di mana daging di persembahkan berhala itu
mungkin
disajikan…………………………………………………
1.3 Dapatkah seorang Kristen mengambil bagian dalam
santapan biasa di suatu perkumpulan orang
kafir………………….
BAB III PENUTUP
1.1 Penerapan…………………………………………….
1.2 Saran…………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG KORINTUS
Kota korintus termasuk wilayah jajahan pemerintahan Romai. Kota ini terletak pada suatu
genting tanah yang di sebut juga terusan korintus. Dan dikatakan bahwa kota korintus
merupakan pusat perdagangan antara Negara-negara timur dan barat. Letak kota korintus
sangat strategis untuk memajukan perdagangan,dan juga sangat penting untuk
mempertahankan keamanan kota yunani. Mata pencaharian penduduk korintus ialah
berdagang, itu sebabnya mereka cepat menjadi kaya. Tetapi di katakana justru dengan
kekayaan mereka itulah yang menyebabkan mereka berbuat dosa.
Kota korintus di sebut pasar besar untuk seluruh dunia karena para pedagang dating ke
kota itu dari seluruh penjuru dunia. Dan di katakana bahwa pengaruh agama terhadap
penduduk kota korintus sangat kuat.bahkan agamalah yang mnyebabkan kejahatan mereka
bertambah-tambah dan mereka menyembah dewi venus. Dan peraturan di Korintus
menetapkan bahwa di dalam Kuil Dewi venus itu harus ada seribu gadis cantik yang tetap
tinggal di sana sebagai pelacur dan beribadah kepada dewi cinta itu. Dengan adanya tindakan
itu tak heran jikalau Korintus disebut kota kenajisan dan “ kota main Korintus “ yang berarti
kota untuk berbuat zinah.
Kota korintus bukan hanya termasyur dengan kejahatan, tetapi juga karena kebudayaan dan
ilmu pengetahuan, bahkan korintus menjadi pusat ilmu pengetahuan, filsafat dan olaraga.
Dapatkah sorang Kristen mengambil bagian dalam santapan biasa suatu perkumpulan
seorang kafir?
(1 kor 8:10; 10:14-22) perjamuan Tuhan mulai seperti makan bersama. Hal ini yang
menyebabkan orang-orang Kristen tidak disukai. Salah satu kekacauan di Korintus yang
harus di perbaiki oleh Paulus (11:17-34) adakah bahwa jemaat Korintus telah
membiarkan makan bersama yang suci ini menjadi kekacauan yang mementingkan diri.
Laman kelamaan perjamuan Tuhan di peringatai dengan hanya dua unsur, yakni roti
dan anggur tanpa memakan lainya.
Sekarang Paulus menasehati bahwa mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan
mempersatukan semua orang percaya itu dengan Kristus ( 1 kor 10:16,17). Sebab makan
pada “ perjamuan roh-roh jahat” merupakan tindakan yang tidak masuk akal dan berbahaya
secara rohani.karena dengan lingkungan seperti itu,yaitu kuil berhala, roh-roh setan
merajalela ( 10:20,21). Dan meskipun berhala itu bukan sendiri bukan apa-apa, namun ada
kuasa –kuasa roh setan yang nyata yang merajalela di mana berhala-berhala itu berada.
Jadi, dengan singkat, nasehat Paulus dalam tiga keadaan khusus ini adalah sebagai
berikut: