Anda di halaman 1dari 4

Wahyu Umum dan Wahyu Khusus

Alkitab menyampaikan apa yang disebut dengan wahyu umum. Contohnya, di dalam Mazmur 19:2-7.

“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari

meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada

berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar, tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia,

dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari, yang keluar

bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak

melakukan perjalanannya. Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada

yang terlindung dari panas sinarnya.”

Wahyu Umum

Perbedaan wahyu umum dan wahyu khusus

Apa yang dimaksud dengan wahyu umum ini, penting untuk kita telusuri. Seperti yang kita sudah baca

tadi. Lalu juga dalam Roma 2:14-15, saat Paulus berbicara mengenai Taurat pada orang-orang yang lain.

“Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan

apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi

hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat

ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh

atau saling membela.” Nah, inilah wahyu umum.

Wahyu umum adalah yang bisa dipahami oleh semua orang, dimanapun, siapapun, apapun agamanya.

Jadi ini bukan suku, agama, atau bangsa, tetapi semua orang. Nah, wahyu umum yang dinyatakan di

dalam Alkitab, seperti yang digambarkan dalam Mazmur tadi misalnya. Bagaimana menceritakan

mengenai keajaiban kebesaran Allah yang luar biasa, yang terukir dan tidak terbantah pada ciptaan-Nya.
Makanya dikatakan tadi, langit menceritakan kemuliaan Allah, cakrawala memberitakan pekerjaan-Nya,

bagaimana matahari tampak nyata dan seterusnya. Maka dikatakan, mereka tidak mengeluarkan kata,

karena mereka tidak bisa bicara, tapi pesan mereka sampai ke semuanya. Nah, artinya semua manusia

apapun agamanya itu melihat itu dan menyadarinya. Jadi, Alkitab bicara secara secara umum terhadap

semua orang tentang hakekat penciptaan Allah yang luar biasa, tentang alam semesta yang dijadikan-Nya.

Itulah yang kita sebut dengan wahyu umum. Sehingga di dalam wahyu umum tadi, orang belajar dan

mengerti ada kebenaran di sana. Wahyu umum itu menjadi sesuatu yang diungkapkan tentang penciptaan.

Sehingga penciptaan menjadi cerita tersendiri tentang kebesaran Allah.

Yang kedua, misalnya Roma tadi menceritakan, ada orang yang bangsa lain (artinya bukan Bangsa

Israel), dan dia tidak tahu Taurat, tetapi kemudian hidup dia sangat berpadanan dengan nilai-nilai dan

ketentuan-ketentuan Taurat. Maka untuk dirinya, dia telah mengikuti Taurat. Ini makanya kita perlu

kehati-hatian ketika bertemu dengan orang bukan Kristen, tetapi hidupnya perilakunya semua pas seperti

yang diajarkan Injil. Tetapi dia tidak pernah memang mendengar Injil sampai kemudian dia tidak menjadi

Kristen. Bukankah itu masalah serius? Karena dirinya telah menjadi injil dan dia melakoninya dan

mentaatinya. Nah, wahyu umum ini bisa bergerak, kalau orang itu mengenal Kristus, jadilah wahyu

khusus.

Jadi wahyu umum itu bisa kita temukan di mana-mana. Matahari itu Tuhan ciptakan untuk semua orang,

Kristen atau bukan Kristen. Wahyu umum adalah nilai-nilai seperti yang dikatakan Roma tadi. Nilai-nilai

benar, nilai-nilai baik yang ada pada semua orang. Karena itu Tuhan sampai berkata, “Kalau sampai Ahli

Taurat dan Orang Farisi itu kelakuan hidup agamanya lebih baik daripada kita, kau tidak akan masuk

surga.” Itu yang dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya. Artinya kalau hidup kita nyatanya tidak lebih

baik dari orang-orang yang tidak Kristen, tidak kenal Kristus, itu kan jadi aneh. Karena itu orang Kristen

jangan menjadi sombong hanya karena kita sudah kotbah dan melayani, lalu kita pikir Tuhan suka dan

senang, itu belum tentu. Tapi bagaimana sikap hidup kita, arah hidup kita, itulah yang menjadi persoalan.

Karena itu malulah kalau banyak orang tidak Kristen tetapi lebih baik dari teman-teman. Kita harus

terpukul dan mengoreksi diri.Hidup itu seperti itu teman-teman. Kita harus belajar dan mencermati. Itulah

yang membuat kita sadar betul-betul betapa banyaknya kelemahan dan kekurangan pada diri. Saya harus

terus berjuang dan melawan keinginan diri sendiri untuk menjadi seperti yang Tuhan kehendaki.

Wahyu umum harus disadari bagaimana kebenaran Allah nyata pada tiap orang, bagaimana orang

kemudian bisa menangkap kebenaran itu, dan hidup dalam bayang-bayang kebenaran. Sudah

seharusnyalah, kita orang yang sudah mengenal Kristus harus lebih baik dari mereka yang belum. Itu
sudah gugatan. Itu sudah semestinya. Itu sudah ukuran. Lalu jangan terlalu yakin akan masuk surga kalau

kita tidak lebih baik dari mereka. Mungkin lalu ada yang berkata, “Kan masuk surga itu anugerah, bukan

usaha sendiri.” Betul, itu adalah anugerah. Dan orang yang menerima anugerah, hidupnya pasti sukacita,

pasti hidupnya luar biasa bersyukur dan menjadi benar. Kalau ada orang yang bila terima anugerah tetapi

tidak hidup benar, itu omong kosong. Janganlah kita berkelit dan bersembunyi dibalik anugerah itu.

Jangan membuat menjadi anugerah murahan.

Sudah jelas bukan? Anugerah umum itu bersifat natural. Ada pada semua agama. Inilah titik singgung

semua agama. Jadi gak usah bingung, kalau agama ada mirip-miripnya. Jelaslah karena agama datang dari

satu sumber yang sama. Kita menikmati matahari, alam semesta, tata tertib dan nilai yang berlaku dari

Allah yang sama. Kita diciptakan oleh Allah yang sama. Kalau kemudian muncul persamaan, ya itu hal

yang wajar. Itulah wahyu umum.

Wahyu Khusus

Yang kedua, adalah apa yang disebut dengan wahyu khusus. Apa yang membuatnya menjadi berbeda? Ini

yang perlu kita pelajari. Dalam Yohanes 20: 30-31, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus

di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini

telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu

memperoleh hidup dalam nama-Nya.” Lalu dalam Efesus 1:4, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih

kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.” Inilah yang disebut

dengan wahyu khusus. Wahyu khusus adalah wahyu yang dinyatakan kepada orang-orang yang dipilih

oleh Tuhan. Kalau wahyu umum tadi berlaku untuk semua orang, di manapun, kapanpun, maka wahyu

khusus diberikan kepada orang-orang tertentu yang diperkenankan oleh Tuhan. Siapa orang yang Tuhan

pilih itulah yang disebut dengan umat pilihan.

Kalau di dalam wahyu umum kita bicara tentang penciptaan dan hati nurani, dan sifatnya natural. Dalam

wahyu khusus, bicara tentang umat pilihan, keselamatan, dan bersifat supranatural. Allah menyelamatkan.

Allah memilih dalam kedaulatan-Nya. Inilah karakteristik kekristenan, sekaligus titik benturan dengan

agama lain. Wahyu umum menjadi titik temu, tetapi wahyu khusus menjadi titik bentur dan pemisah.

Kalau ada orang yang tidak bisa menerima, kita harus bisa mengerti, namanya juga wahyu khusus. Tapi,

yang menjadi masalah adalah penganut-penganut agama yang otoriter, radikal yang tidak dewasa justru

mempermasalahkan titik bentur tadi. Merasa diri benar, tetapi tidak bisa mendemonstrasikan kebenaran

itu. Itulah kalau hanya berbicara dan berdiskusi saja.


Kalau kita menjalaninya dalam kehidupan, maka kebenaran itu akan muncul menjadi suatu keindahan.

Inilah yang mestinya dilihat dan disadari dalam rangka menjalani kehidupan ini. Wahyu khusus berupa

karya penyelamatan Allah bagi umat pilihan-Nya, inilah yang harus nampak nyata dalam kehidupan

orang percaya. Inilah yang mesti kita pikirkan, bagaimana kita hidup, bagaimana kita menjalani

kehidupan sehari-hari kita, sehingga kita tidak menjadi salah dihadapan Tuhan Allah itu. Kalau kita ingin

menyatakan dan memberitakan karya keselamatan Allah dengan kematian Yesus Kristus, kita harus juga

menunjukkannya dalam kehidupan kita. Bagaimana kalau hidup kita malah lebih jelek daripada orang

lain? Hidup agama tidak lebih baik dari orang-orang lain? Itu tidak akan menjadi berkat.

Disinilah hidup kita sebagai orang Kristen, digugat penuh untuk bertanggung jawab melakukan kehendak

Tuhan secara utuh. Inilah yang harus dilakukan kita sebagai orang Kristen. Karena kita punya wahyu

khusus, Allah menyatakan karya-Nya secara khusus bagi kita, kita harusnya punya hubungan baik dengan

Allah. Kita harus punya kualifikasi hidup yang lebih baik. Orang Kristen harus bisa memahami dengan

benar bagaimana alam semesta diciptakan juga bagaimana manusia diselamatkan oleh Allah. Keduanya

harus dipahami secara berimbang.

Kita tidak boleh berhenti untuk belajar dan mengerti apa yang sudah Tuhan Allah sampaikan dan

berusaha melakukannya dalam kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai