Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LATAR BELAKANG
Pada bab ini, kelompok akan memaparkan mengenai Analisis Sejarah,
Analisis Konteks dan Analisis Teks.

Analisis Sejarah
dalam topik pembahasan Analisi Sejarah ini, kelompok akan memaparkan
mengenai beberapa sub-topik yaitu penulis, latar belakang kota, Alamat
penulisan, tempat penulisan, waktu penulisan dan maksud dan tujuan
penulisan.

Penulis
Siapakah penulis surat ini? Menurut buku ola Tuluan, Paulus adalah
penulis surat Roma, karena banyak ahli bahsa menilai surat Roma ini sebagai
karya sastra yang terbaik dari semua surat kiriman Paulus. Isi Surat Roma
adalah khas Paulus 1 . Lalu menurut D.A Carson dan Douglas J. Moo
berpendapat bahwa surat Roma menyatakan ditulis oleh Paulus (1:1), dan
tidak ada tangan yang serius atas penyataan ini 2. Sedangkan dalam buku
Survei Perjanjian Baru menyebutkan Paulus adalah penulis, yang mana
Paulus mempunyai perhatian yang besar pada jemaat di Roma, dan sekaligus
sebagai ganti bertatap muka langsung secara pribadi dan sebagai persiapan
untuk menjadikan jemaat Roma sebagai pusat pelayanan seperti di Antokhia3.
Jadi disini kelompok memberi kesimpulan bahwa, dari penyataan diatas
memang benar bahwa Paulus adalah penulis dari surat ini, dengan kejelasan
juga dalam Roma 1:1 yang menjadi alasan kuat bahwa Paulus adalah penulis
surat kepada jemaat di Roma.

Waktu Penulisan

1Rev. Ola Tulluan,Introduksi Perjanjian Baru (Batu: Departemen Literatur YPPII, 1999),
121
2
D.A Carson & Douglas J. Moo, An Introduction To The New Testament (Malang:
Gandum Mas, 2016), 451
3Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1992), 376
Menurut Kisah Para Rasul 20:3, Paulus tinggalselamatigabulan di Akhaya
(sepertinya di Korintus). Di sana, ia dengan tenang menulis surat ini kepada
jemaat di Roma. Surat ini ditulis sekitar tahun 56/57 di rumah Gayus (bnd. Kis.
20:2-3; Rm. 16:1, 22, 23; 1 Kor. 1:14).4

Alamat Penulisan
Surat ini dialamatkan kepada jemaat di Roma, “Kamu sekalian yang
tinggal di Roma, yang dikasihi Allah yang dipanggil dan dijadikan orang-orang
kudus” (1:7). 5 Di Korintus Paulus menulis surat kepada jemaat-jemaat di
Roma yang kemudian dibawa oleh Febeke Roma (16:1-2).6Sebagai persiapan
bagi langkah selanjutnya dari usaha pelayanannya, ia menulis suratnya
kepada jemaat di Roma.7Surat ini dialamatkan kepada “kamu sekalian yang
tinggal di Roma, yang dikasihi ALLAH, yang dipanggil dan dijadikan orang-
orang kudus” (1:7). Pada saat Paulus menulis surat ini, ia belum pernah ke
Roma (1:3), walaupun ia sudah beberapa kali ingin mengunjungi kesana dan
melayani orang-orang kudus di kota itu (15:23).8

Situasi

Maksud dan Tujuan Penulis


Paulus memberitahukan alasan-alasannya mengunjungi Roma, tetapi
bukan tentang alasannya menulis surat kepada jemaat di Roma. Metode satu-
satunya yang masih ada untuk menetapkan tujuan Paulus ialah untuk
mencocokkan isi surat dengan penyebabnya. Penyebab umum surat tersebut
telah diuraikan secara singkat sebelumnya. Tetapi, motivasi-motivasi Paulus
dalam menulis, yang akhirnya bisa mengarah pada kesimpulan tentang tujuan,

4 Samuel Benyamin Bakh, Perjanjian Baru – Sejarah, PengantardanPokok-

PokokTeologisnya, (Bandung: Bina Media Informasi, 2010), 201


5Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru, (Batu: Dept. Literatur YPPII, 1999), 122
6Pdt. Dr. Rainer Scheunemann, TafsiranSurat Roma 1-8, (Papua:

SekolahAlkitabMalam, 2014), 15-16


7 Merrill C. Tenney, SurveiPerjanjianBaru, (Malang: Gandum Mas, 2013), 375
8Pengantar PB, Hal 122
ialah penyebab khusus tersebut. Opini-opini mengenai pertanyaan ini
cenderung menuju dua arah: opini yang fokus pada situasi-situasi dan
kebutuhan Paulus sebagai penyebab untuk surat itu, dan opini yang
menekankan situasi-situasi dari komunitas Kristen di Roma sebagai penyebab
langsung. 9
Spanyol. Alasan utama Paulus menulis Surat Roma mungkin adalah untuk
mempersiapkan misi ke Spanyol. Tetapi ini tidak dapat berdiri sendiri sebagai
satu alasan untuk surat ini. Andaikan ini menjadi tujuan Paulus yang tidak bisa
diterima, maka penyebutan Spanyol tentu sudah kita baca jauh sebelum pasal
15. Ada kepentingan yang lebih pasti untuk menjelaskan tujuan Paulus dalam
Surat Roma ketimbang hasrat untuk memperkenalkan dirinya.
Korintus/Galatia. Tujuan Paulus menulis Surat Roma ialah untuk
mengemukakan pandangan-pandangannya yang dewasa mengenai soal-soal
ini ketika hal tersebut menucul dalam polemik teologi yang kacau dan dasar.
Dengan tinggal tiga bulan di Korintus, Paulus mempunyai kesempatan baik
untuk meringkaskan persoalan-persoalan ini sebelum ia mengadakan
perjalanan misi tahap yang baru dengan permasalahan dan tantangannya
sendiri.
Yerusalem. Ketika menulis Surat Roma Paulus jelas mempunyai
bayangan mengenai kunjungan yang akan datang ini dengan konsekuensinya
(lih 15:30-33). Pengertian tentang tujuan Paulus ini akan menjelaskan
mengapa ia begitu asyik dengan soal-soal yang berkaitan dengan hubungan
antara orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi, karena ini adalan perhatiannya
yang mendasari ketika ia melihat apa yang akan terjadi di Yerusalem. Tetapi
selain tidak dapat menjelaskan tujuan Surat Roma, pandangan ini memiliki
kesamaan dengan pandangan sebelumnya mengenai masalah membiarkan
tujuan surat terpisah dari hasrat Paulus untuk mengunjungi Roma.
Tujuan Paulus dalam Surat Roma tidak mungkin dibatasi oleh apapun di
antara pendapat-pendapat spesifik ini. Mungkin lebih baik membicarakan
mengenai beberapa tujuan Paulus dalam Surat Roma. Beberapa faktor

9D. A. Carson & Douglas J. Moo, An Introduction To The New Testament, (Malang:
Gandum Mas, 2016), 464
rumpang tindih bersama-sama membentuk apa yang kita sebut situasi misi
Paulus, dan dari situasi itulah ia menulis surat kepada jemaat di Roma. 10
Keadaan Tertentu mendorong menulis Roma. Niat Paulus memberitakan Injil
di Spanyol menyebabkan dia meminta bantuan jemaat Roma mendukungnya
melaksanakan niat itu (bnd. Rm 15:24). Saat memikirkan kunjungannya ke
jemaat Roma, ia terpikir mungkin karunia rohnya dapat ia layankan kepada
mereka, dan ia maupun mereka akan terhibur dan di topang (1:11-12). 11
Pendapat bahwa Paulus ingin melayankan pandangan Teologisnya
kepada jemaat Roma memang terpuji. Dalam Surat Roma dilestarikan bagi
generasi selanjutnya beberapa ajaran mulia dari kekristenan yang dengan
cepat dihormati dalam teologi Kristen. Masalah yang terlebih penting berkaitan
dengan tujuan dogmatis Surat Roma, ialah pasal mengenai kedudukan orang
Yahudi (9-11). 12
Kata-kata pembukaan Paulus memadukan banyak ucapan yang bersifat
pribadi dan teologis (1:1-17). Banyak yang diceritakannya tentang dirinya
sendiri. Dia seorang hamba Kristus, namun seorang rasul juga (1:1).
Tugasnya ialah menginjili bangsa-bangsa (1:5). Dia seirang yang tekun
berdoa (1:9,10), seorang yang bekerja dengan sungguh-sungguh (1:13-15)
dan yang tidak malu akan Injil yang akan diberitakannya (1:16). Bersama
dengan dia ini menguraikan juga bahwa Injil sudah dinubuatkan dalam
Perjanjian Lama (1:2), berpusat pada Putra Allah (1:3), “kuasa” Allah yang
membawa keselamatan bagi orang percaya (1:16) dan berisi kenyataan
kebenaran Allah kepada orang yang setia (1:17). 13 Jadi, tujuan Paulus
menulis surat Roma ada tujuan-tujuan khusus dari Paulus, Paulus menuliskan
surat Roma ini, karena yang paling utama Paulus ingin memperkenalkan
dirinya dan Paulus ingin jemaat di Roma mendukung ia dalam pelayanannya
ke Spanyol.

10Ibid., 464-468
11_______, Ensiklopedi Alkitbab Masa Kini jilid II M- Z, (Jakarta: Yayasan Bina Kasih,
2011), 324-325
12 Ibid., 325

13 Walter M. Dunnett, Ph. D, Pengantar Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1960),
62
Analisa Konteks
Kata konteks berasal dari dua kata bahasa latin yaitu Con berarti bersama-
sama atau menjadi satu dan Textus berarti tersusun. Jadi konteks adalah
hubungan yang menyatukan bagian Alkitab yang ingin ditafsir dengan
sebagian atau seluruh Alkitab. 14 Menurut Sutanto, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam menafsirkan surat-surat dalam Perjanjian Baru, salah
yang harus diperhatikan yaitu mencoba mengerti latar belakang surat. Untuk
mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai analisa konteks dekat yang
berkatan dengan konteks sebelum dan sesudah perikop Roma 3:21-31,
kemudian analisa konteks jauh yang mengaitkan perikop ini.
Outline Kitab menurut Wyclife
I. Pernyataan Pembukaan Paulus, Sang Rasul (Rm 1:1-17).
A. Pengungkapan Identitas Penulis (Rm 1:1).
B. Identifikasi Injil dengan Yesus Kristus (Rm 1:2-5).
C. Penyapaan Sidang Pembaca (Rm 1:6,7).
D. Perhatian Paulus Terhadap Jemaat di Roma, Bagian dari Perhatian
yang Lebih Luas (Rm 1:8-15).
E. Ringkasan dari Sifat dan Isi Injil (Rm 1:16,17).
II. Kebenaran-Kunci Hubungan Manusia dengan Allah (Rm 1:18-8:39)
A. Kebenaran Sebagai Status yang Diperlukan Manusia di Hadapan Allah
(Rm 1:18-5:21).
1. Kegagalan Manusia untuk Memperoleh Kebenaran (Rm 1:18-3:20).
a. Kegagalan Orang Bukan Yahudi (Rm 1:18-32).
b. Kegagalan Orang yang Menghakimi Secara Berbeda dengan
Penghakiman Adil Allah (Rm 2:1-16).
c. Kegagalan Orang Yahudi (Rm 2:17-29).
d. Paulus tentang Kegagalan Manusia (Rm 3:1-8).
e. Kegagalan Seluruh Umat Manusia di Hadapan Allah (Rm 3:9-20).
2. Kebenaran Diperoleh Melalui Iman, Bukan Melalui Perbuatan Menurut
Hukum (Rm 3:21-31).
3. Kebenaran Melalui Iman dalam Hidup Abraham (Rm 4:1-25).
a. Kebenarannya Diperoleh Melalui Iman, Bukan Melalui Perbuatan
(Rm 4:1-8).
b. Abraham Dijadikan Bapa Semua Orang yang Percaya Melalui Iman
Sebelum Sunat (Rm 4:9-12).
c. Realisasi Janji Terjadi Karena Iman, Bukan Karena Hukum Taurat
(Rm 4:13-16).

14Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2002), 205
d. Allah, Penguasa Maut, Objek Iman Bagi Abraham dan bagi orang
Kristen (Rm 4:17-25).
4. Sentralnya Kebenaran oleh Iman Dalam Kehidupan Individu dan
Dalam Kerangka Sejarah (Rm 5:1-21).
a. Pengaruh Kebenaran oleh Iman Terhadap Penerimanya (Rm 5:1-
11).
b. Pengaruh Ketidaktaatan Adam dan Ketaatan Kristus (Rm 5:12-21).
B.Kebenaran Sebagai Cara Hidup Orang Kristen di Hadapan Allah (Rm
6:1-8:39).
1. Salah Pengertian Bahwa dengan Berbuat Dosa Kasih Karunia
Bertambah (Rm 6:1-14).
2. Salah Pengertian Bahwa Orang Percaya Dapat Berbuat Dosa
Seenaknya Karena Berada di Bawah Kasih Karunia dan Bukan di
Bawah Hukum Taurat (Rm 6:15-7:6).
a. Kesetiaan, Buah, Tujuan Akhir (Rm 6:15-23).
b. Pembebasan dan Ikatan Baru yang Disebabkan oleh Kematian
(Rm 7:1-6).
3. Masalah-masalah Sekitar Pergumulan Melawan Dosa (Rm 7:7-25).
a. Apakah Hukum Taurat itu Dosa? (Rm 7:7-12).
b. Apakah yang Baik Menyebabkan Kematian? (Rm 7:13-14).
c. Bagaimana Pergumulan Batin Dapat Diatasi? (Rm 7:15-25).
4. Kemenangan Melalui Roh Berhubungan dengan Rencana dan
Tindakan Allah (Rm 8:1-39).
a. Pelepasan dari Dosa dan Maut Melalui Tindakan Bapa, Petra dan
Rob (Rm 8:1-4).
b. Kerangka Berpikir Daging Versus Kerangka Berpikir Roh (Rm 8:5-
13).
c. Bimbingan dan Kesaksian Roh (Rm 8:14-17).
d. Penyempurnaan Penebusan Dinantikan oleh Ciptaan dan Orang-
orang Percaya (Rm 8:18-25).
e. Pelayanan Doa Syafaat oleh Roh (Rm 8:26,27).
f. Rencana Allah Bagi Mereka Yang Mengasihi Dia (Rm 8:28-30).
g. Kemenangan Orang-orang Percaya Atas Semua Lawan (Rm 8:31-
39).
III. Israel dan Orang Bukan Israel dalam Rencana Allah (Rm 9:1-11:36)
A. Keprihatinan Paulus Akan Bangsanya Sendiri, Israel (Rm 9:1-5).
B. Allah Bersifat Bebas, Benar dan Berdaulat dalam Menghadapi Israel
dan Semua Orang (Rm 9:6-29).
1. Allah Memilih Ishak dan Bukan Putra Abraham Lainnya (Rm 9:6-
9).
2. Allah Memilih Yakub dan Bukan Esau (Rm 9:10-13).
3. Allah Bermurah Hati Kepada Israel dan Mengeraskan (Rm 9:14-
18).
4. Allah Mengendalikan Benda-benda Belas Kasihan (Rm 9:19-24).
5. Allah Memberikan Kesaksian dalam Hosea dan Yesaya Mengenai
Perluasan dan Pembatasan Karya Penyelamatan-Nya (Rm 9:25-
29).
C. Kegagalan Bangsa Israel dan Keberhasilan Bangsa Bukan Israel (Rm
9:30-10:21).
1. Bangsa Bukan Israel Mencapai Apa yang Gagal Diperoleh Bangsa
Israel (Rm 9:30-33).
2. Israel Tidak Mengenal Kebenaran Allah (Rm 10:1-3).
3. Hubungan Antara Kebenaran Iman dan Objek Iman (Rm 10:4-15).
4. Kabar Baik Allah Diabaikan (Rm 10:16-21).
D. Keadaan Israel pada Zaman Paulus (Rm 11:1-10).
E. Prospek-prospek Bagi Masa Depan Israel (Rm 11:11-36).
1. Kadar Berkat Yang Diperoleh dari Kekurangan dan
Kesempurnaan Israel (Rm 11:11-15).
2. Orang Bukan Yahudi Tidak Memiliki Dasar untuk Bermegah (Rm
11:16-21).
3. Kebaikan dan Kekerasan Allah Terungkap Melalui Tanggapan-
Nya Terhadap Orang Percaya dan Orang Tidak Percaya (Rm
11:22-24).
4. Keselamatan Bagi Bangsa Israel (Rm 11:25-27).
5. Kemurahan Allah Kepada Semua Orang Diperbesar oleh
Tindakan-Nya dalam Sejarah (Rm 11:25-27).
6. Kehebatan dan Kemuliaan Allah-Sumber, Penopang dan Tujuan
dari Segala Sesuatu (Rm 11:33-36).
IV. Sikap dan Perilaku yang Diharapkan dari Jemaat di Roma (Rm 12:1-
15:13)
A. Mempersembahkan Tubuh dan Akal Budi (Rm 12:1,2).
B. Kerendahan Hati dalam Menggunakan Karunia Allah (Rm 12:3-5).
C. Ciri-ciri Watak yang Layak Diteladani (Rm 12:9-21).
D. Tunduk Kepada Pejabat Pemerintah Harus Disertai dengan Cara Hidup
yang Penuh Kasih dan Kebenaran (Rm 13:1-14).
E. Tenggang Rasa Diperlukan Bagi Orang-orang yang Berhati dan yang
Berhati Nurani Lemah (Rm 14:1-15:13).
1. Perbedaan Pendapat Tentang Makanan dan Hari-hari Khusus
(Rm 14:1-6).
2. Penghakiman oleh Tuhan, Bukan oleh Sesama Saudara Seiman
(Rm 14:7-12).
3. Penyingkiran Batu Sandungan (Rm 14:13-23).
4. Yang Kuat Hendaknya Membantu yang Lemah dan Bukan
Menyenangkan Diri Sendiri (Rm 15:1-3).
5. Kemuliaan Bagi Allah Melalui Ketekunan, Penghiburan dan
Kerukunan (Rm 15:4-6).
6. Pelayanan Kristus Dimaksudkan Bagi Orang Yahudi dan Orang
Bukan Yahudi (Rm 15:7-13).
V. Hal-hal Pribadi dan Perhatian Bagi Pembaca (Rm 15:14-16:27)
A. Alasan Paulus Menulis dengan Terus Terang Kepada Pembaca
Dewasa (Rm 15:14-16).
B. Penegasan Tuhan Atas Karya Pemberitaan Injil oleh Paulus yang
Merupakan Perintisan (Rm 15:17-21).
C. Rencana-rencana Perjalanan: Yerusalem, Roma dan Spanyol (Rm
15:22-29).
D. Permohonan-permohonan Doa Khusus (Rm 15:30-33).
E. Rekomendasi untuk Febe (Rm 16:1,2).
F. Salam Khusus Bagi Perseorangan dan Kelompok Tertentu (Rm 16:3-
16).
G. Watak Berbahaya Bari Orang-orang yang Mengajarkan Ajaran Palsu
(Rm 16:7-20).
H. Salam Dari Rekan-rekan Paulus di Korintus (Rm 16:21-23).
I. Pemantapan Orang-orang Percaya oleh Allah yang Berdaulat Atas
Sejarah (Rm 16:25-27).

Posisi teks dari pembagian di atas, Roma 3:21-31 yaitu Kebenaran-Kunci


Hubungan Manusia dengan Allah, yang membahas Kebenaran Diperoleh
Melalui Iman, Bukan Melalui Perbuatan Menurut Hukum.

Inti teks dari kelompok akan bahas adalah, manusia diibenarka, bukan
karena usaha mereka dan melakukan hukum taurat, tetapi karena oleh iman.

Outline 2
Analisa Konteks Jauh
Konteks jauh adalah menyelidiki konteks yang lebih jauh atau lebih luas.
Analisa ini berkaitan secara langsung dalam penentuan batas suatu kalimat
atau penentu arti kata, tetapi konteks ini sangat bermanfaat untuk menemukan
alur pemikiran, tujuan dan maksud dari bagian yang ditafsir, dan bahkan
seluruh isi kitab15.
Berkaitan dengan tentang dibenarkan dengan iman, dalam Alkitab baik
dalam Perjanjian Lama dihubungkan dengan seseorang yang percaya atau
suatu pengharapan kepada Allah atau Yahweh itu terdapat dalam Mzm. 130:6-
8. Dalam Yesaya 28:16, Ayat ini menjelaskan bagaimana disaat kita ingin
membangun, kita harus meletakkan suatu dasar atau fondasi bangunan yang
pastinya teguh, kuat dan kokoh. Dan dalam ayat ini, fondasi tersebut adalah
suatu batu penjuru yang berharga yaitu yang teruji dan yang mahal. Namun
aplikasi praktis dalam hidup kita saat ini, fondasi itu adalah Mesias, fondasi
yang atas-Nya kita membangun kehidupan kita. Maka siapa yang percaya
tidak akan gelisah. Hubungannya dengan tema: “Dibenarkan Karena Iman”

15Ibid., 300
Bahwa ketika kita memiliki iman yang teguh dan kuat di dalam Dia, maka kita
akan menjadi batu penjuru yang begitu mahal dan berharga. Dan hal itu
memungkinkan kita menjadi satu pribadi yang tidak akan goyah dalam
menghadapi setiap persoalan yang akan kita hadapi dalam hidup kita. Jadi,
jika kita percaya kita akan selamat, selamat oleh karena iman kita.
Dalam konteks Perjanjian Baru, hal ini adalah banyak dibicarakan dan
didalam Injil Sinoptik juga ada berkaitan tentang membahas tentang
pengampunan dosa melalui Kristus dan manusia dibenarkan karena
iman.Dalam Matius 9:2, Ini menceritakan bagaimana Tuhan Yesus
menyembuhan orang lumpuh. Orang lumpuh percaya akan Allah, sehingga
dia datang kepada Allah agar ia disembuhkan.Tuhan Yesus mengatakan
“Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Ini menunjukkan bahwa
orang lumpuh ini sangat percaya seutuhnya kepada Tuhan dan ia percaya
akan kuasa-Nya. Bahkan Yesus melihat orang lumpuh ini lebih membutuhkan
kesehatan rohani. Yesus sendiri bukan hanya menyembuhkan penyakit
jasmani, tetapi Yesus mengampuni penyakit rohani dalam bentuk dosa asal
kita percaya seutuhnya kepada Dia. Dalam Matius 9:2 ini, membahas tentang
kuasa Yesus dapat mengampuni Dosa. Inilah yang sangat berkaitan.Matius
17:20 ayat ini berbicara tentang iman yang kecil hanya sebesar biji sesawi saja
karena terkadang manusia kurang memiliki iman yang besar untuk
menghadapi berbagai masalah, manusia terkadang memiliki iman yang
omong kosong. Yesus berkata kepada para muridnya iman sangat penting
untuk pelayanan mereka kedepan, karena dengan iman kita dapat melakukan
segala sesuatu. dalam ayat ini berkata gunung itu diibartkan dengan masalah
yang terjadi dalam hidup kita dan kita harus bisa menghadapi itu semua. Iman
sangat berarti bagi orang percaya karena jika manusia tidak memiliki iman
maka hidup kita sia-sia. Iman sangat penting untuk pelayanan kita kedepan.
Jika kita memiliki masalah yang sebesar gunung yang tak tergoyahkan kita
harus memalingkan pandangan kita pada gunung itu dan kita harus
memandang Kristus untuk dapat memperoleh iman yang besar. Jika kita tidak
memandag Kristus sebagai penyelamat kita maka kita tidak dapat
menghadpai maslah itu dan kita akan mengeluh. Kita juga akan mampu
mengatasi masalah-maslaah yang terjadi dalam kehidupan kita jika kita
memandnag Kristus senagai penyelamat kita.
Sedangkan dalam tulisan-tulisan Paulus pun bebrapa kali menuliskan
tentang Dibenarkan karena iman. Dalam Roma 10:3,4, Bukannya hidup oleh
iman kepada Allah, Orang-orang Yahudi malah menegakkan kebiasaan dan
tradisi untuk mencoba membuat diri mereka diterima dalam pandangan Allah.
Hukum taurat sebenarnya tidak mampu untuk menyelamatkan. Ayat ini sudah
dijelaskan hanya percaya kepada Allah maka kita akan dapat dibenarkan dan
diselamatkan. Inilah yang saling berkaitan dengan Roma 3:21-31, karena ayat
ini menjelaskan manusia dapat dibenarkan hanya oleh iman bukan karena
oleh menaati hukum taurat. Dalam surat Paulus kepada jemaat Galatia, dalam
Gal. 2:16, semua orang adalah orang berdosa, baik orang Yahudi maupun
non-Yahudi, dan manusia tidak dapat dibenarkan dengan perbuatan demi
hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Yesus Kristus. Manusia
tidak dapat dibebaskan dari dosa dan hukuman melalui kebajikan-kebajikan
yang menurut penilaian manusia adalah baik. Dan juga dalam Ibrani 11:1,
Dalam ayat ini juga menjelaskan bagaimana iman adalah suatu dasar. Dan
bahwa titik awal dari iman adalah percaya kepada sifat Allah dimana Dia
adalah seperti yang Dia katakan. Dan yang merupakan titik akhirnya adalah
percaya kepada janji-janji-Nya dimana Dia melakukan apa yang Dia katakan.
Oleh sebab itu, apabila kita percaya bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-
Nya sekalipun kita belum melihat janji itu telah terwujud, sebenarnya kita
sudah menunjukkan dan membuktikan bahwa itu adalah iman yang sejati yang
kita milliki akibat kita percaya. Allah menghendaki agar manusia memiliki
keyakinan dan iman bahkan sementara kita mempertimbangkan dan
bertanya-tanya tentang begitu banyak masalah yang sedang dihadapi. Jadi,
bahwa kita harus percaya kepada Allah dan janji-janji-Nya yang
menyelamatkan kita sekalipun kita tidak paham dan belum dapat melihat janji-
Nya tersebut terwujud. (Masukan teks untuk puncaknya )

Analisa Konteks Dekat


Konteks dekat adalah konteks yang menunjukan kepada bagian yang
persis sebelum dan sesudah ayat atau perikop yang ingin ditafsir, dengan
tujuan untuk melihat apakah ayat-ayat yang ditafsikan dalah merupakan unit
yang utuh.16
Teks Sebelum
Teks Sesudah
Setelah Paulus menulis tentang manusia yang dibenarkan oleh iman (ay.
21-31), Paulus melanjutkan tulisan dan penjelasannya tentang Abraham, bapa
leluhur mereka yang dibenarkan bukan karena perbuatannya saja, melainkan
karena percayanya kepada Tuhan (ps. 4:3). Paulus berusaha menjelaskan
kepada jemaat di Roma bahwa setelah semua manusia jatuh di dalam dosa,
manusia tidak dapat selamat selain karena dibenarkan oleh iman percaya
mereka kepada Tuhan. Bukan hanya karena sudah melakukan hukum Taurat
sehingga mereka bisa selamat, tetapi karena karya penebusan dalam Kristus
Yesus (ps. 3:24). Paulus langsung menambahkan contoh konkrit dari apa
yang sebelumnya telah ia jelaskan, sehingga pembaca/jemaat dapat lebih
mudah mengerti apa yang Paulus hendak sampaikan. Ada beberapa kata
yang sama, tetapi penulis memilih kata ‘dibenarkan’. Kata ini menggunakan
awalan ‘di-‘ yang berarti sang subyek tidak melakukan pekerjaan apapun, atau
dengan kata lain, manusia yang ‘dibenarkan’ tidak memiliki andil apapun untuk
dibenarkan, melainkan oleh karena kasih karunia Allah saja sehingga ia
dibenarkan oleh iman percayanya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Analisis Teks

Terjemahan Teks
Dalam terjemahan Teks, kelompok akan memamparkan terjemahan teks
dalam NIV, BYZ, ITB, dan BIS.

16 Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran..., 299


Roma 3:21
NIV But now a righteousness from God, apart from law, has been made known,
to which the Law and the Prophets testify.
BYZNuni. de. cwri.j no,mou dikaiosu,nh qeou/ pefane,rwtai( marturoume,nh
u`po. tou/ no,mou kai. tw/n profhtw/n\
BIS Tetapi sekarang Allah sudah menunjukkan jalan bagaimana manusia
berbaik dengan Dia; dan caranya itu tidak ada sangkut pautnya dengan hukum
agama Yahudi. Buku-buku Musa dan buku-buku nabi-nabi justru menyatakan
hal itu,
ITB
Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan,
seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,

Roma 3:22
NIV Thisrighteousness from God comes through faith in Jesus Christ to all who
believe. There is no difference,
BYZdikaiosu,nh de. qeou/ dia. pi,stewj VIhsou/ cristou/ eivj pa,ntaj kai. evpi.
pa,ntaj tou.j pisteu,ontaj\ ouv ga,r evstin diastolh,\
BISbahwa Allah memungkinkan manusia berbaik dengan Dia, hanya kalau
manusia percaya kepada Yesus Kristus. Allah berbuat ini untuk semua orang
yang percaya kepada Kristus; sebab tidak ada perbedaannya:
ITB yaitu
kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang
yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.

Roma 3:23
NIV for all have sinned and fall short of the glory of God,

BYZ pa,ntej ga.r h[marton kai. u`sterou/ntai th/j do,xhj tou/ qeou/(
BISSemua orang sudah berdosa dan jauh dari Allah yang hendak
menyelamatkan mereka.
ITBKarena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah,

Roma 3:24
NIV and are justified freely by his grace through the redemption that came by

Christ Jesus.
BYZ dikaiou,menoi dwrea.n th/| auvtou/ ca,riti dia. th/j avpolutrw,sewj th/j evn
cristw/| VIhsou/\
BISHanya karena rahmat Allah saja yang diberikan dengan cuma-cuma,
hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah:
manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus.
ITBdan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan dalam Kristus Yesus.

Roma 3:25
NIV God presented him as a sacrifice of atonement, {25 or as the one who would

turn aside his wrath, taking away sin} through faith in his blood. He did this to
demonstrate his justice, because in his forbearance he had left the sins
committed beforehand unpunished--
BYZ o]n proe,qeto o` qeo.j i`lasth,rion( dia. th/j pi,stewj( evn tw/| auvtou/ ai[mati(
eivj e;ndeixin th/j dikaiosu,nhj auvtou/( dia. th.n pa,resin tw/n progegono,twn
a`marthma,twn( 26 evn th/| avnoch/| tou/ qeou/\ pro.j e;ndeixin th/j dikaiosu,nhj
auvtou/ evn tw/| nu/n kairw/|( eivj to. ei=nai auvto.n di,kaion kai. dikaiou/nta
to.n evk pi,stewj VIhsou/Å
BIS Allah mengurbankan Kristus Yesus supaya dengan kematian-Nya itu
manusia dinyatakan bebas dari kesalahan kalau mereka percaya kepada-Nya.
Allah berbuat begitu untuk menunjukkan keadilan-Nya. Sebab pada masa
yang lampau Allah sudah berlaku sabar terhadap dosa-dosa manusia,
sehingga Ia tidak menghukum mereka. 26 Tetapi sekarang Ia bertindak
terhadap dosa untuk membuktikan keadilan-Nya. Dengan cara itu Ia
menunjukkan bahwa diri-Nya benar; dan setiap orang yang percaya kepada
Yesus, dinyatakan-Nya sebagai orang yang sudah berbaik kembali dengan
Allah.
ITBKristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena
iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya,
karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa
kesabaran-Nya. 26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada
masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang
percaya kepada Yesus.

Roma 3:26
NIV he did it to demonstrate his justice at the present time, so as to be just and

the one who justifies those who have faith in Jesus.


BYZ evnth/| avnoch/| tou/ qeou/\ pro.j e;ndeixin th/j dikaiosu,nhj auvtou/ evn tw/|
nu/n kairw/|( eivj to. ei=nai auvto.n di,kaion kai. dikaiou/nta to.n evk pi,stewj
VIhsou/Å
BIS
Tetapi sekarang Ia bertindak terhadap dosa untuk membuktikan keadilan-
Nya. Dengan cara itu Ia menunjukkan bahwa diri-Nya benar; dan setiap orang
yang percaya kepada Yesus, dinyatakan-Nya sebagai orang yang sudah
berbaik kembali dengan Allah.
ITB Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya
nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada
Yesus.

Roma 3:27
NIV Where, then, is boasting? It is excluded. On what principle? On that of

observing the law? No, but on that of faith.


BYZ
Pou/ ou=n h` kau,chsijÈ VExeklei,sqhÅ Dia. poi,ou no,mouÈ Tw/n e;rgwnÈ
Ouvci,( avlla. dia. no,mou pi,stewjÅ
BIS
Oleh karena itu tidak ada lagi alasan bagi kita untuk berbangga-bangga.
Mengapa demikian? Apakah karena kita melakukan yang tercantum dalam
hukum agama Yahudi? Bukan. Tetapi karena kita percaya.
ITB Jika
demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan
apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Roma 3:28
NIV For we maintain that a man is justified by faith apart from observing the law.

BYZ Logizo,meqa ou=n pi,stei dikaiou/sqai a;nqrwpon( cwri.j e;rgwn no,mouÅ


BIS
Sebab kesimpulannya adalah begini: Orang dinyatakan berbaik kembali
dengan Allah, bukan karena ia melakukan apa yang tercantum dalam hukum
agama Yahudi, melainkan karena ia percaya kepada Yesus Kristus.
ITBKarena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.

Roma 3:29
NIV Is God the God of Jews only? Is he not the God of Gentiles too? Yes, of

Gentiles too,
BYZ"H VIoudai,wn o` qeo.j mo,nonÈ Ouvci. de. kai. evqnw/nÈ Nai. kai.
evqnw/n\
BISAtaukah Allah itu Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia Allah bangsa lain
juga? Ya, memang Ia Allah bangsa lain juga!
ITB Atau
adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah
Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa
lain!
Roma 3:30
NIV since there is only one God, who will justify the circumcised by faith and the

uncircumcised through that same faith


BYZ evpei,per ei-j o` qeo,j( o]j dikaiw,sei peritomh.n evk pi,stewj( kai.
avkrobusti,an dia. th/j pi,stewjÅ
BISSebab Allah hanya satu. Dialah yang memungkinkan orang-orang Yahudi
berbaik kembali dengan Allah karena mereka percaya. Dan Dialah pula yang
memungkinkan orang-orang bangsa lain berbaik kembali dengan Allah; itu
juga karena mereka percaya.
ITB
Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang
bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Roma 3:31
NIV Do we, then, nullify the law by this faith? Not at all! Rather, we uphold the

law.
BYZ No,mon ou=n katargou/men dia. th/j pi,stewjÈ Mh. ge,noito\ avlla. no,mon
i`stw/menÅ
BISApakah ini berarti bahwa karena kita percaya kepada Kristus, kita
membuang hukum agama Yahudi? Sama sekali tidak! Malah justru dengan
kepercayaan kita itu, kita menghargai hukum itu.
ITB
Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman?
Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.

Struktur Teks
Untuk memudahkan dalam menganalisa teks, kelompok akan membuat
analisa struktur teks berdasarkan pendapat beberapa theolog, antara lain:

Menurut John Stott

1. Kebenaran Allah dinyatakan dalam Salib Kristus (ay. 3:21-26)


a. Sumber pembenaran kita : Allah dan Kasih karuniaNya (ay.24)
b. Dasar pembenaran kita : Kristus dan SalibNya (ay.26)
1. Penebusan
2. Pendamaian
3. Demonstrasi (penyataan)
c. Cara pembenaran kita : Iman
2. Mempertahankan Kebenaran Allah melawan Kritik (3:27-31)
a. Dimana, kemudian, memegahkan diri? (27-30)
b. Apakah Tuhan hanya Tuhan bagi orang Yahudi? Apakah dia bukan
Tuhan bagi orang selain Yahudi juga? (29-30)
c. Apakah kita, kemudian meniadakan hukum melalui iman ini? (31)
Rev. K. E. Kirr. D.D.

Ide pokok dari surat

a. Kebenaran Allah (21)


b. Kesemestaan dosa (23)
c. Pembenaran manusia (19-31)
C. Marvin Pate

a. Kebenaran Allah yang menyelamatkan dan Penyelamatan Israel

- Perjanjian Baru (3:21)

- Iman sebagai syarat (21-22)

- Pengorbanan Kristus yang permanen dan efektif (2:25-26)

b. Memegahkan diri dalam hukum versus Pembenaran oleh iman

1. Memegahkan diri dalam legalitas pribadi versus pembenaran oleh


iman dan penerimaan Tuhan (27-28)

2. Memegahkan diri dalam eksklusifitas kebangsaan Ibrani versus


pembenaran oleh iman dan monoteisme (29-30)

3. Memegahkan diri dalam Perjanjian Lama versus pembenaran oleh


iman dan Perjanjian Baru (31)

Dari beberapa struktur teks yang telah dikemukakan di atas maka


kelompok menggunakan struktur Jhon Stott karena sesuai dengan maksud
penulis yaitu:
1. Kebenaran Allah dinyatakan dalam Salib Kristus (ay. 3:21-26)
a. Sumber pembenaran kita : Allah dan Kasih karuniaNya (ay.24)
b. Dasar pembenaran kita : Kristus dan SalibNya (ay.26)
a. Penebusan
b. Pendamaian
c. Demonstrasi (penyataan)
d. Cara pembenaran kita : Iman
2. Mempertahankan Kebenaran Allah melawan Kritik (3:27-31)
a. Dimana, kemudian, memegahkan diri? (27-30)
b. Apakah Tuhan hanya Tuhan bagi orang Yahudi? Apakah dia bukan
Tuhan bagi orang selain Yahudi juga? (29-30)
c. Apakah kita, kemudian meniadakan hukum melalui iman ini? (31)

BAB III
ANALISIS EKSEGESIS

1. Kebenaran Allah dinyatakan dalam Salib Kristus (ay. 3:21-26)


a. Sumber pembenaran kita : Allah dan Kasih karuniaNya (ay.24)
b. Dasar pembenaran kita : Kristus dan SalibNya (ay.26)
a. Penebusan
b. Pendamaian
c. Demonstrasi (penyataan)
d. Cara pembenaran kita : Iman

Anda mungkin juga menyukai