Anda di halaman 1dari 6

Nama: Theopilus Tiranda

NIRM: 2020229037
Kelas : A Teologi
Prodi: Teologi
Dosen: Fajar Kelana, M.Th

Judul : Pengantar Perjanjian Baru


Penulis : Willi Marxsem
Terbit : 2018
Halaman : 351 Halaman
ISBN : 978-979-415-521-9
Penerbit : BPK Gunung Mulia

A. Pendahuluan

Setelah membaca buku ini saya sebagai pembaca sangat tertarik


dengan isi secara keseluruhan mengenai buku ini karna perhatian Willi
Marxsen dan penekanannya atas Teologi yang terkandung dalam masing-
masing Perjanjian Baru.
Ciri buku ini begitu menonjol sehingga tidak salah apabila karangan
ini dinamai “Pengantar Teologis ke dalam Perjanjian Baru”.
Paulus merupakan seorang tokoh Alkitab yang mempunyai peran
cukup penting dalam sejarah kekristenan. Sebagai seorang rasul Paulus
menyadari bahwa tugas penting dalam hidupnya adalah memberitakan
injil atau berita perdamaian Allah kepada setiap orang.

B. Rangkuman isi (Pencataan pokok pikiran)

Pengantar perjanjian baru menjelaskan keterlibatan Paulus dengan


gereja tersebut mulai dari pendiriannya, keberangkatan rasul sampai pada
pengutusan Timotius, kembalinya ia kepada rasul dan penulisan surat
tersebut. Paulus menerangkan dengan amat terinci masalah-masalah
yang dikenal oleh gereja.
Paulus membedakan dirinya sendiri dari pembuat mujisat kafir,
para pembual yang keliling negeri untuk memberitan dewa- dewa
mereka, melakukan mujizat dan hidup dari khotbah mereka. Apologia ini
mengikuti acauan kepada kenyataan bahwa Paulus dianiaya di Filipi.
Bagaimanapun penindasan tersebut tidak membuatnya ragu akan
misinya sekalipun ketika berhadapan dengan para pembual itu. Gereja
pun kini mengalami penindasan namun tak boleh meragukan
pewartaannya. Peringatan akan khotbah Paulus mengembalikan gereja
pada awalnya mulanya, ketika khotbah
rasulinya mengubah mereka dari berhala kepada Allah yang hidup.
Paulus mencemaskan keadaan jemaat yang baru didirikannya ini.
Ia juga sudah mengutus Timotius untuk mencaritahu keadaan jemaat
tersebut. Timoitus memberitahu bahwa iman dan kasih jemaat bertumbuh
baik. Timotius juga melaporkan tentang gangguan yang dialami
oleh jemaat mengenai saudara-saudara mereka yang telah meninggal
dunia. Surat ini ditulis untuk menguatkan mereka.

Paulus mengingatkan mereka supaya tidak menerima pengajaran


seperti itu. Hari penghakiman itu akan tiba sesuai dengan kehendak
Tuhan sendiri. Pada masa sekarang, orang- orang Kristen harus hidup
secara baik, bekerja keras, dan saling mengasihi.

Jemaat Galatia dibangun ketika Paulus berkunjung ke sana


Beberapa lama kemudian, Paulus mendengar bahwa keadaan jemaat di
sana berubah. Warga Kristen Galatian umumnya berlatar belakang
kafir (tidak disunat). Tetapi, penginjil lainnya menggugat keada-an ini.
Paulus bercerita ulang pengalamannya sendiri dalam hubungan dengan
teman-teman rasulnya di Yerusalem (Gal 1:11-2:14). Ia menegaskan
bahwa semua rasul setuju bahwa orang kafir yang menjadi Kristen tidak
harus memenuhi ketentuan Yahudi (termasuk sunat).
Meskipun mengalami situasi sulit, Paulus ingin mengingatkan
orang-orang di Filipi supaya tetap setia kepada kabar baik tentang Kristus
yang diberitakannya dulu Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka
juga bisa saja mengalami penderitaan, sama seperti dirinya sendiri tetapi
mereka tidak perlu gentar menghadapi penderitaan seperti itu, sebab
kristus memberikan kekuatan menghadapi segala sesuatu

Paulus mendirikan gereja di sana Ia menerima surat dari orang-


orang Kristen di sana mendengar laporan mengenai masalah-masalah
yang dihadapi warga jemaat. Ia berharap bahwa suratnya ini sampai di
Korintus sebelum Timotius, temannya, tiba di sana. Dari surat ini kita
bisa tahu apa masalah yang dihadapi orang-orang Kristen mula-mula.
Surat ini terutama sekali populer dengan pembahasannya mengenai
karunia-karunia rohani dan pemahaman Paulus bahwa „kasih‟ adalah
karunia rohani terbaik . Pernyataan-pernyataan Paulus yang sangat
menguatkan, yakni bagaimana Allah telah mengalahkan maut dan
menjanjikan kehidupan baru bagi setiap orang yang percaya kepada
Yesus Kristus
Kunjungan Paulus yang disebut dalam I Kor. Tampaknya
merupakan malapetaka. Paulus dihina oleh sebagian orang di dalam
jemaat Korintus Kerasulannya dianggap „lemah‟ oleh pekabar-pekabar
injil lainnya yang datang ke Korintus. Tampaknya
Paulus membatalkan kunjungannya ke Korintus dan menulis surat yang
bernada sangat keras berisikan ucapan terima kasih karena hubungan
Paulus dan jemaat Korintus sudah dipulihkan melalui campur tangan
Titus..

Paulus menyelesaikan pekerjaan penginjilannya di Asia Kecil dan


Yunani. Ia bermaksud memulai pekerjaan yang sama di Spanyol. Ia
berharap memperoleh bantuan dari orang-orang Kristen di Roma untuk
maksudnya ini. Dalam surat ini, ia memaparkan ikhtisar Injilnya tentang
Yesus Kristus. Surat ini lebih daripada hanya sebuah sebuah surat. Ia
lebih menyerupai sebuah esei.

Dalam gereja mula-mula, komunitas Kristen asal Yahudi dan


bukan Yahudi (kafir) sering berselisih pendapat mengenai siapa yang
„layak‟ menjadi umat Kristen dan bagaimana seorang Kristen harus
hidup. Dalam surat Roma, Paulus secara tegas menyatakan bahwa Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya,
tidak menjadi soal dia Yahudi atau bukan Yahudi

C. Catatan tentang keunggulan buku

Seperti yang sudah di jelaskan diatas bahwa setelah membaca buku ini
hampir tidak ada kekurangan dari buku ini karna begitu jelas Pengantar
Perjanjian Baru dari Prof. Willi Marxsen
mempunyai kelebihan dalam hal keberaniannya membatasi bahan
pengetahuan di bidang ini, yang sudah terlalu banyak. Buku ini menjadi
lebih jelas dan mudah dibaca tanpa mengurangi pokok- pokok
pengetahuan yang perlu diketahui.

D. Catatan tentang kelemahan buku

Kelemahan dari buku ini hampir tidak terlihat namun dalam meresensi
sebuah buku sudah tentu ada kelebihan dan kekurangan karna itu
kekurangan dari buku ini ialah membatasi bahan pengetahuan dalam
buku ini sehinga butuh pemahaman teologi yang mendalam dan buku
ini lebih baik dibaca oleh para mahasiswa atau para dosen dari pada
orang-orang awam

Penutup

Terbitnya buku Marxsen dalam bahasa Indonesia perlu dibaca karna


jelas merupakan keuntungan bagi komunitas teologi kita.

Anda mungkin juga menyukai