Anda di halaman 1dari 2

TEOLOGI KITAB IBRANI

PENDAHULUAN TEOLOGI IBRANI


Pertanyaan-pertanyaan pendahuluan berkaitan dengan pembaca, waktu dan tujuan penulisan
memiliki kepentingan khusus dalam membahas Teologi Ibrani. Pandangan yang diambil
berkaitan dengan isu-isu ini akan menentukan penafsiran dari teologi Ibrani.

PENULIS
Penulis Ibrani telah menimbulkan masalah sepanjang sejarah Gereja Kristen dan telah
diperdebatkan dengan sangat serut tanpa menghasilkan solusi. Penulis tidak memberikan
penjelasan sedikitpun dibukunya tentang siapa dirinya, namun kelihatannya ia adalah seorang
yang cukup dikenal oleh pembacanya {15:11-12; 10:32-34; 12:4; 13:9, 18-19,23}. Ia
mengerti keadaan mereka dan menulis berkaitan dengan pemahaman itu.

Waktu dan Tempat Penulisan


Buku ini ditulis pada zaman gereja mula-mula; Clement dari Roma mengutip dari buku
ini pada tahun 96 M. Tensa sedang berlangsung berkaitan dengan persembahan {7:8; 8:4, 13;
9:1-10} memberi kesan Bait Allah masih berdiri; oleh karena itu, kitab ini ditulis sebelum tahun
70 M. Meskipun orang percaya dalam buku ini dijelaskan sedang mengalami penganiyaan,
namun mereka belum mengalami mati syahid {12:4}, karena penganiayaan, yang sangat kejam
baru dimulai pada waktu pembakaran Roma tahun 64 M. Rupanya, kitab itu ditulis sebelum
waktu peristiwa itu.
Tempat penulisan sulit ditentukan. Petunjuk “mereka yang dari Itali memberi salam
untuk” {13:24} mungkin mengindikasikan Itali sebagai tempat penulisan.

Tujuan Penulisan
Judul “kepada orang Ibrani” ditambahkan pada manuskrip di abad II. Hal itu hanya
menunjukkan adanya pendapat di abad ke dua tentang tujuan penulisan. Bukti intrinsik
menunjuk pada jemaat orang percaya Ibrani sebagai pembaca kitab ini. {1} kitab ini mengikuti
argumentasi menurut sudut pandang orang Yahudi melalui memperbandingkan Kristus dengan
sistem keimaman Lewi. {2} kitab ini menggunakan kutipan-kutipan PL {3} kitab ini sering
sekali menyebutkan keimaman orang Lewi {4} istilah-istilah yang muncul adalah istilah yang
dipakai secara ekslusif oleh orang Yahudi; malaikat, mujisat, imam besar, musa, harun, hukum,
kovenan, tabernakel, tempat kudus, persembahan dan darah. {5} kitab ini berisi penjelasan
panjang lebar tentang berakhirnya sejarah orang Ibrani. {6} ada suatu pembahasan rinci tentang
tabernakel.
Lokasi dari pembaca sulit ditentukan. Meskipun bukan tanpa masalah, namun usulan
bahwa Yerusalem sebagai lokasi pembaca, kelihatannya yang paling masuk akal, Tensa yang
menunjukkan persembahan sedang berlangsung di 8:4 mengusulkan suatu kondisi, dimana
persembahan itu sebenarnya sedang dilaksanakan.
Maksud Teologis
Tujuan dari kitab ini adalah untuk mendemonstrasikan superioritas Kristus dan Kekristenan
terhadap Yudaisme. Kitab ini ditujukan pada orang Kristen Ibrani: mereka disebut “saudara-
saudara yang kudus” {3:1}. “yang mendapat bagian dalam panggilan surgawi” {3:1}. Dan
beroleh bagian didalam Kristus” {3:14}. Meskipun mereka sekarang berada di dalam keadaan
bahay, namun menurut pertimbangan penulis mereka selamat {6:9}, tetapi membutuhkan
kedewasaan {6:1} dan pertumbuhan dalam berjalan dengan Kristua. Mereka berada dalam
bahaya jika berbalik kembali pada Yudaisme {5:11-6:3; 10:19-25}.
Orang Kristen Ibrani ini menderita penganiayaan dan telah menjadi putus asa {10:32-34}

Diskusi Teologi Yakobus


Kitab Suci

Allah

Manusia dan Dosa

Keselamatan

Anda mungkin juga menyukai