PENULIS
Penulis Ibrani telah menimbulkan masalah sepanjang sejarah Gereja Kristen dan telah
diperdebatkan dengan sangat serut tanpa menghasilkan solusi. Penulis tidak memberikan
penjelasan sedikitpun dibukunya tentang siapa dirinya, namun kelihatannya ia adalah seorang
yang cukup dikenal oleh pembacanya {15:11-12; 10:32-34; 12:4; 13:9, 18-19,23}. Ia
mengerti keadaan mereka dan menulis berkaitan dengan pemahaman itu.
Tujuan Penulisan
Judul “kepada orang Ibrani” ditambahkan pada manuskrip di abad II. Hal itu hanya
menunjukkan adanya pendapat di abad ke dua tentang tujuan penulisan. Bukti intrinsik
menunjuk pada jemaat orang percaya Ibrani sebagai pembaca kitab ini. {1} kitab ini mengikuti
argumentasi menurut sudut pandang orang Yahudi melalui memperbandingkan Kristus dengan
sistem keimaman Lewi. {2} kitab ini menggunakan kutipan-kutipan PL {3} kitab ini sering
sekali menyebutkan keimaman orang Lewi {4} istilah-istilah yang muncul adalah istilah yang
dipakai secara ekslusif oleh orang Yahudi; malaikat, mujisat, imam besar, musa, harun, hukum,
kovenan, tabernakel, tempat kudus, persembahan dan darah. {5} kitab ini berisi penjelasan
panjang lebar tentang berakhirnya sejarah orang Ibrani. {6} ada suatu pembahasan rinci tentang
tabernakel.
Lokasi dari pembaca sulit ditentukan. Meskipun bukan tanpa masalah, namun usulan
bahwa Yerusalem sebagai lokasi pembaca, kelihatannya yang paling masuk akal, Tensa yang
menunjukkan persembahan sedang berlangsung di 8:4 mengusulkan suatu kondisi, dimana
persembahan itu sebenarnya sedang dilaksanakan.
Maksud Teologis
Tujuan dari kitab ini adalah untuk mendemonstrasikan superioritas Kristus dan Kekristenan
terhadap Yudaisme. Kitab ini ditujukan pada orang Kristen Ibrani: mereka disebut “saudara-
saudara yang kudus” {3:1}. “yang mendapat bagian dalam panggilan surgawi” {3:1}. Dan
beroleh bagian didalam Kristus” {3:14}. Meskipun mereka sekarang berada di dalam keadaan
bahay, namun menurut pertimbangan penulis mereka selamat {6:9}, tetapi membutuhkan
kedewasaan {6:1} dan pertumbuhan dalam berjalan dengan Kristua. Mereka berada dalam
bahaya jika berbalik kembali pada Yudaisme {5:11-6:3; 10:19-25}.
Orang Kristen Ibrani ini menderita penganiayaan dan telah menjadi putus asa {10:32-34}
Allah
Keselamatan