Daniel Sutoyo1
Abstraksi
Bagi beberapa kalangan gereja atau kelompok Kristen,
peristiwa mujizat yang ada di dalam Alkitab merupakan perbuatan
yang berhenti pada masa itu, dan tidak relevan pada kehidupan
gereja masa kini. Ketidakpercayaan atas peristiwa mujizat bermula
dari keraguan sekelompok teolog yang mengedepankan keilmiahan
dalam meneliti Alkitab. Mereka menganggap peristiwa tersebut
merupakan bahasa orang-orang purba yang sudah tidak relevan
pada masa kini. Namun demikian masih ada sekelompok Kristen
lain yang masih memercayai Alkitab sebagai firman Tuhan yang
mutlak, sehingga apa pun yang ada di dalamnya merupakan
kebenaran yang tidak dapat dibantah dan akan terus relevan hingga
kapan pun.
Jika melihat pada pelayanan Yesus, atau bahkan para rasul di
dalam kitab Kisah Para Rasul, maka kita akan temukan di sana
pelbagai peristiwa mujizat terjadi dalam rangka pelayanan misi.
Pelayanan para rasul senantiasa diikuti oleh hal-hal yang berkaitan
dengan kuasa supranatural, sehingga dapat dikatakan mereka
melakukan Pelayanan Kuasa sebagai salah satu cara dalam bermisi
bagi Kerajaan Allah. Tulisan ini menjelaskan betapa pentingnya,
dan alkitabiah pelayanan kuasa bagi pelayanan misi kontemporer.
Abstract
For some Christian denominations or Churches the miraculous
events which were written in Bible was stop at that time, and is not
relevant for today’s church living. The rejection of miracles was
begun by some theologians who put science first in biblical
interpreting. They considered those events was an ancient language
which is not relevant at present times. Nevertheless, there are still
some denominations which trust Bible as the only and absolute
God’s word, of which every single word inside is indisputable
truth and would be relevant for all times.
1
STT Intheos Surakarta
If we see at Jesus’ ministry or the apostles in the Book of The
Acts, then we will find many miracles were occurred within a
ministry of mission. The ministry of the apostles always followed
by supernatural events, so that could be said that they did Power
Ministry as a means in mission for God’s Kingdom. This writing
would explain how important and biblically the Power Ministry is,
in contemporary mission context.
28
D. Tujuan Pelayanan Kuasa C. Peter Wagner, Di Puncak
Gelombang Menjadi Seorang Kristen
Mujizat-mujizat Yesus Dunia (Jakarta: Harvest Publication House,
1996), 185.
semua yang tercantum di sini telah Pertama; menyatakan kemuliaan
dicatat, supaya kamu percaya bahwa Allah30 Setelah Tuhan Yesus
Yesus-lah Mesias, Anak Allah dan menyembuhkan seorang lumpuh;
supaya kamu oleh imanmu “Maka orang banyak yang melihat
memperoleh hidup dalam nama- hal itu takut lalu memuliakan Allah
Nya.” yang telah memberikan kuasa
Pelayanan kuasa yang sedemikian itu kepada manusia”
dinyatakan dengan tanda-tanda dan (Mat. 9:8). Ketika Tuhan Yesus
mijizat-mujizat itu akan menyertai menyembuhkan banyak orang sakit,
pemberitaan Injil. Maksud tanda dan banyak orang memuliakan Allah
mujizat yang ada dalam Injil Israel. “Maka takjublah orang
Yohanes adalah bersifat misiologis banyak itu melihat orang bisu
dan teologis. Tujuan pelayanan kuasa berkata-kata, orang timpang sembuh,
secara misiologis artinya tanda-tanda orang lumpuh berjalan, orang buta
dan mujizat-mujizat sebagai sarana melihat, dan mereka memuliakan
dan bagian dari pendekatan Allah Israel” (Mat. 15:31). Dalam
penginjilan, supaya semua orang Injil Markus Yesus menyembuhkan
menjadi percaya bahwa Yesus adalah orang lumpuh yang dipikul teman-
Mesias. Pelayanan kuasa secara temannya, semua orang takjub dan
teologis adalah tanda-tanda dan memuliakan Allah, katanya: "Yang
mujizat menunjukkan bahwa yang begini belum pernah kita lihat" (Mrk.
yang menyatakan pembebasan dan 2:12). Sedang di dalam Injil Lukas
kemerdekaan berasal dari kuasa banyak laporan tentang banyak orang
Yesus sebagai Mesias Anak Allah. memuliakan Allah, baik mereka yang
“Mujizat dengan cepat memperluas telah disembuhkan maupun orang-
29
berita Injil.” orang yang telah melihat mujizat-
Selain tujuan pelayanan mujizat yang dilakukan Allah (Luk.
kuasa melalui mujizat sebagai sarana 5:25, 26, 7:16, 13:13, 17:15, 18:43,
pemberitaan Injil yang efektif, masih 23:47). Apapun latar belakang
banyak tujuan yang lain seperti,
30
Bdk. Erhard Schneider, Maukah
29
Sergio Scataglini, Api Engkau Sembuh (Malang: Departemen
Kekudusan Tuhan (Jakarta: Yayasan Literatur YPPII, 1992), 34.
Pekabaran Injil Immanuel, 2001), 60.
pelayanan kuasa yang dinyatakan mengurapi Aku untuk
dengan tanda-tanda dan mujizat- menyampaikan kabar baik kepada
mujizat selalu untuk memuliakan orang-orang miskin dan Ia telah
nama Allah, atau menunjukkan mengutus Aku untuk memberitakan
bahwa Allah berkuasa. pembebasan kepada orang-orang
Kedua; memberi kesaksian tawanan, dan penglihatan bagi orang-
bahwa Kerajaan Allah sudah dating. orang buta, untuk membebaskan
Pelayanan kuasa menyatakan bahwa orang-orang tertindas untuk
Kerajaan Allah sudah datang, sebab memberitakan tahun rahmat Tuhan
ciri-ciri pelayanan kuasa merupakan telah datang” (Luk. 4:18-19). Stamps
ciri-ciri Kerajaan Allah. Yesus menjelaskan pemberitaan Kerajaan
berkata “jika Aku mengusir setan Allah disertai dengan urapan Roh
dengan Roh Allah, maka Kudus, sehingga pelayanan-Nya
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah terjadi mujizat-mujizat, yaitu untuk
datang kepadamu” (Mat. 12:28, bdk: menyampaikan kabar baik kepada
Luk. 11:20). Donald Guthrie orang miskin, papa hina, patah
menyatakan bahwa pelayanan kuasa semangat, hancur hati untuk
Yesus dalam Matius 12: 28 dan menyembuhkan mereka yang
Lukas 11:20 “menghubungkan tertindas, untuk mencelikkan mata
kedatangan Kerajaan Allah dengan yang buta rohani dan untuk
pengusiran setan dan memandang melepaskan dari ikatan kuasa iblis.32
kuasa atas roh-roh jahat sebagai Demikian pula, Tuhan Yesus telah
bukti bahwa Kerajaan Allah sudah memberikan kepada murid-murid-
datang.”31 Setiap mujizat Nya “tenaga dan kuasa … untuk
penyembuhan atau pelepasan dari menguasai setan-setan dan untuk
kuasa setan selalu memperluas dan menyembuhkan penyakit-penyakit.
memajukan Kerajaan Allah, maka Dan Ia mengutus mereka untuk
pelayanan kuasa selalu menyertai memberitakan Kerajaan Allah dan
pemberitaan Injil. “Roh Tuhan ada untuk menyembuhkan orang” (Luk.
pada-Ku oleh sebab Ia telah 9:1-2). Tuhan Yesus memerintahkan
31 32
Donald Guthrie, Teologi Donald C. Stamps, Alkitab
Perjanjian Baru jilid 3jilid (Jakarta: BPK Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang:
Gunung Mulia, 1993), II; 29. Gandum Mas, 1994), 1631.
murid-murid-Nya; “Pergilah dan (Mat. 9:35-36). Pada saat Yesus di
beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat Yeriko Yesus menolong orang
dekat. Sembuhkanlah orang sakit; buta; “Dan orang buta dekat Yerikho
bangkitkanlah orang mati; berseru; “Tuhan Anak Daud
tahirkanlah orang kusta; usirlah kasihanilah kami!” Maka tergeraklah
setan-setan” (Mat. 10: 7-8, bdk; Mat. hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia
4:23, 9:35, Kis. 8:6-7, 12). menyembuhkan mereka yang sakit”
Kehadiran Kerajaan Allah selalu (Mat. 14:14). Belas kasihan ialah
mengikuti pelayanan kuasa, sebab suatu perasaan yang menggerakkan
pelayanan kuasa merupakan sanubari orang. Perasaan ini
pelayanan yang menyatakan bahwa membuat seseorang merasa sedih
Allah yang berkuasa. melihat penderitaan dan kemalangan
Ketiga; memberi sesamanya, yang disertai dengan
pertolongan yang membutuhkan. dorongan yang kuat untuk
Tujuan pelayanan kuasa yang menolongnya. Belas kasihan adalah
berikutnya adalah memberi merupakan salah satu ciri sifat Allah.
pertolongan orang-orang yang Jadi pelayanan kuasa yang dilakukan
membutuhkan pertolongan. Ketika Yesus membuktikan perasaan belas
Tuhan Yesus melihat banyak orang kasihan Tuhan Yesus kepada orang-
yang lelah dan terlantar, Yesus belas orang yang membutuhkan
kasihan kepada mereka dan tergerak pertolongan.
hati-Nya untuk menolong mereka. Keempat; mengatasi
Demikianlah Yesus berkeliling ke rintangan dalam pelayanan. Peristiwa
semua kota dan desa; Ia mengajar mujizat penyembuhan ibu mertua
dalam rumah-rumah ibadat dan Petrus merupakan bukti pelayanan
memberitakan Injil Kerajaan Sorga kuasa selain melepaskan keterikatan
serta melenyapkan segala penyakit dari sakit-penyakit, pelayanan kuasa
dan kelemahan. Melihat orang juga bertujuan untuk mengatasi
banyak itu, tergeraklah hati Yesus rintangan dalam pelayanan;
oleh belas kasihan kepada mereka, “Setibanya di rumah Petrus,
karena mereka lelah dan terlantar Yesuspun melihat ibu mertua Petrus
seperti domba yang tidak bergembala berbaring karena sakit demam. Maka
dipegang-Nya tangan perempuan itu berbuat baik kepada sesamanya (Kis.
lalu lenyaplah demamnya. Iapun 9:36). Allah menyatakan kuasa-Nya
bangunlah dan melayani Dia” (Mat. untuk menolong mereka yang
8:15). Setelah perempuan itu membutuhkan, supaya mereka dapat
mengalami mujizat kesembuhan ia melayani-Nya.
mulai melayani Yesus. Demikianlah Kelima; membangkitkan
juga, “pada waktu Allah menaruh kepercayaan atau iman kepada
belas kasihan kepada Epafroditus Kristus. Pelayanan kuasa dengan
dan memulihkan kesehatannya, bukti tanda-tanda dan mujizat-
(tidak disebutkan apabila ia sembuh mujizat dalam Alkitab tidak selalu
karena mujizat atau tidak, tetapi membangkitkan iman di dalam hati
Paulus menghubungkannya dengan orang yang melihatnya tetapi ada
belas kasihan Allah dalam Flp. 2:27), yang malah mengeraskan hati,
maka Epafroditus dapat melayani seperti dalam kasus orang-orang
Paulus dan melaksanakan tugasnya Farisi. Sekalipun Tuhan Yesus
sebagai seorang utusan yang kembali mengetahui mereka mengeraskan
ke jemaat Filipi (Flp. 2:25-30).”33 hati, namun di sisi lain Tuhan Yesus
Ibu mertua Petrus dan Epafroditus menantang para pendengar-Nya
ketika mengalami sakit dan untuk mempercayai firman-Nya atas
menderita tidak dapat melayani dasar perbuatan-perbuatan ajaib yang
pekerjaan Tuhan dengan maksimal, dilakukan-Nya: seperti dalam
pelayanan mereka terganggu. Setelah Yohanes 10: 37-38, “Jikalau Aku
mengalami mujizat penyembuhan tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan
mereka dapat melayani Tuhan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-
dengan segenap hatinya. Demikian di Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya
dalam cerita Tabita (Dorkas) ketika dan kamu tidak mau percaya kepada-
Allah membangkitkan dari Ku, percayalah akan pekerjaan-
kematiannya melalui Petrus (Kis. 9: pekerjaan itu, supaya kamu boleh
40-41), Tabita kemungkinan kembali mengetahui dan mengerti, bahwa
Bapa di dalam Aku dan Aku di
33
Wayne Grundem, “Haruskah dalam Bapa.” Kata Yesus
Orang Kristen Mengharapkan Mujizat
Sekarang Ini?” dalam Packer et. al., 76. selanjutnya; “Percayalah kepada-Ku,
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa berdasarkan karunia-karunia.34
di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, Dalam kitab Ibrani 2:3-4, dinyatakan
percayalah karena pekerjaan- bahwa; “Keselamatan ... yang mula-
pekerjaan itu sendiri” (Yoh. 14:11). mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh
Mujizat yang dilakukan Yesus pada mereka yang telah mendengarnya,
perkawinan di Kana mengubah air kepada kita Allah meneguhkan
tawar menjadi air anggur mempunyai kesaksian mereka oleh tanda-tanda
maksud supaya para murid-Nya dan mujizat-mujizat dan oleh
menjadi percaya kepada-Nya. “Hal berbagai-bagai penyataan
itu dibuat Yesus di Kana yang di kekuasaan dan karunia Roh Kudus,
Galilea, sebagai yang pertama dari yang dibagi-bagikan-Nya menurut
tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia kehendak-Nya.” Dalam ayat tersebut
telah menyatakan kemuliaan-Nya, pelayanan kuasa melalui tanda-tanda
dan murid-murid-Nya percaya dan mujizat-mujizat secara eksplisit
kepada-Nya” (Yoh. 2:11). dihubungkan dengan keajaiban-
Keenam; Allah menyertai keajaiban dan karunia-karunia Roh
gereja-Nya melalui karunia Roh Kudus. Sedangkan pernyataan di
Kudus. Dalam Alkitab Perjanjian dalam Markus 16:17, 20
Baru pelayanan kuasa dengan menyatakan: “Tanda-tanda ini akan
menyatakan tanda-tanda dan mujizat- menyertai orang-orang yang percaya
mujizat membuktikan bahwa Allah ... Mereka pun pergilah
menyertai gereja-Nya dengan memberitakan Injil ke segala
menyediakan karunia-karunia Roh penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan
Kudus, karunia-karunia Roh Kudus meneguhkan firman itu dengan
tersebut antara lain; kesembuhan, tanda-tanda yang menyertainya.”
pengusiran setan, bernubuat dan Tanda-tanda dan mujizat-mujizat
sebagainya. Gary S. Greig dan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
Kevin N. Springer menyatakan untuk meneguhkan pemberitaan
bahwa pelayanan kuasa di dasarkan firman-Nya termasuk karunia
pada karunia atau pelayanan yang
34
Gary S. Greig dan Kevin N.
Springer, “Kata Pengantar” dalam J.I.
Packer (ed), 23.
berbicara dalam bahasa-bahasa yang yang diadakan oleh Yesus
baru (Mrk. 16:17) dan karunia menunjukkan bahwa Yesus datang
penyembuhan (mereka akan untuk menghancurkan dosa dan
meletakkan tangannya ke atas orang membalikkan sebagai akibat dosa
sakit, dan orang itu akan sembuh, yang sudah menimpa umat
Mrk.16:18). manusia.37
Pada waktu Yesus mengajar
E. Mujizat Yesus Sebagai Sarana di rumah ibadah dengan “perkataan-
Pemberitaan Injil Nya penuh kuasa” (Luk. 4:32).
Beberapa sarjana Perjanjian Sebab Yesus sebagai Pengajar yang
Baru dalam karya-karyanya penuh kuasa (Mat. 7:29). Yesus tidak
nampaknya berkesimpulan bahwa hanya mengajar dengan kuasa, akan
dalam seluruh Perjanjian Baru, kuasa tetapi pelayanan-Nyapun disertai
dan belas kasihan Allah dalam dengan kuasa Allah, yaitu kuasa
mujizat penyembuhan dan pelayanan untuk mengadakan mujizat-mujizat
yang didasarkan pada karunia secara menyembuhkan orang sakit,
utuh berhubungan dengan mengusir setan, member makan yang
pemberitaan Injil dan pelayanan kelaparan bahkan membangkitkan
35
Firman Allah. Bruce menyatakan orang yang mati (Mat 4:23; 9:35, 36;
bahwa walaupun mujizat-mujizat 10:1,7-8,; 11:5; 12:15, 18; 13:54;
bermanfaat sebagai tanda, mujizat- 15:30; 19:2; 21:14; Mrk 1:38, 39;
mujizat tersebut tidak diadakan agar 2:2, 11; 3:14, 15; 6:12, 13; 10:1; Luk
menjadi tanda. Mujizat-mujizat 4:18; 5:17, 24; 6:6-11, 17-18;7:22;
tersebut merupakan bagian yang tak 9:1, 2,; 10:9, 13; 13:10-13, 22, 32;
dapat dipisahkan dari pemberitaan 14:4,7; 21:37; 16:15-18, 20, dan
36
Injil dan pelayanan Tuhan Yesus. seterusnya). Dalam Lukas 4:36,
H. Van der Loos menyatakan bahwa ”Dan semua orang takjub, lalu
pernyataan kuasa Allah di dalam berkata seorang kepada yang lain,
pelayanan penyembuhan (mujizat) katanya: "Alangkah hebatnya
35 37
Ibid., 32. H. Van der Loos, The Miracle of
36
F.F. Bruce, The Hard Saying of Jesus, Supplemnts to Novum Testamentum
Jesus (Downers Grove, Illinois: jilid ke 8 (Leiden, Belanda: E.J. Brill, 1965),
InterVarsity, 1983), 96-97 253-254.
perkataan ini! Sebab dengan penuh kai eksousian yang diterjemahkan
wibawa dan kuasa Ia memberi “kuasa melakukan mujizat dan
40
perintah kepada roh-roh jahat dan kuasa.” Wycliffe mengartikan
merekapun keluar." Ungkapan yang ungkapan ini sebagai berikut;
diterjemahkan “penuh wibawa dan “tenaga merupakan kemampuan
kuasa” diterjemahkan dari bahasa yang melekat pada Allah dan kuasa
Yunani en eksousia kai dunamai ialah hak untuk memakainya.”41
yang lebih berarti dengan kuasa dan Pelayanan Yesus dengan kuasa
38
kekuatan. Alfred Plummer selanjutnya dipraktekkan oleh para
mengartikan “inherent power of rasul dan Gereja mula-mula (Kis 3:6,
healing” (5:17; 6:19; 8:46; 9:1; Act. 12; 4:29, 30: 5:12-16, 20, 21, 28, 42;
3:12; 4:7; 6:8). The plural in the 6:8, 10; 8:4-7, 12; 9:17-18, 34-35;
sense of “manifestations of power, 14:3, 8-10, 15; 15:12, 36; dan
miracles,” 39 seterusnya).
Ketika Tuhan Yesus Gerhard Friedrich, seorang
mengutus murid-murid-Nya untuk sarjana Perjanjian Baru dari Jerman,
memberitakan Injil, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa konsep
memberi kuasa dan tenaga kepada Perjanjian Baru mengenai pelayanan
mereka untuk mengadakan kuasa dalam pemberitaan Injil
pelayanan kuasa. “Maka Yesus bukanlah sekadar menyampaikan
memanggil kedua belas murid-Nya, secara lisan isi Injil yang rasional
lalu memberikan tenaga dan kuasa dan bahwa pemberitaan itu
kepada mereka untuk menguasai mencakup pemeragaan kuasa Injil
setan-setan dan untuk melalui pelayanan penyembuhan,
menyembuhkan penyakit-penyakit.” karena kata euaggelizesthai
(Luk 9:1) (memberitakan Injil) bukan hanya
Ungkapan “tenaga dan membicarakan dan berkhotbah; tetapi
kuasa” terjemahan dari kata dunamin juga pengumuman dengan penuh
otoritas dan kuasa. Tanda-tanda dan
38
Susanto, 322.
39
Alferd Plummer, The
40
International Critical Commentary A Susanto, 357.
41
Critical and Exegetical Commentary on the Charle F. Pfeiffer dan Everett F.
Gospel According to S. Luke (Edinburgh: T Harrison (Ed), The Wycliffe Bible
& T Clark, 1900), 135. Commentary (Malang: Gandum Mas), 244.
keajaiban menyertai berita Injil. Tanda- Injil yang spontas, diilhami Roh
tanda, mujizat-mujizat, dan berita Kudus dan disertai kuasa. Pelayanan
Injil itu bersatu, karena Firman itu yang disertai dengan demonstrasi
penuh kuasa dan efektif. kehadiran Allah, dan akibatnya
Pengumuman masa anugerah, sering banyak kelompok orang
mengenai pemerintahan Allah, diselamatkan. Tanda-tanda ajaib dan
menciptakan suatu keadaan sehat mujizat-mujizat tidak
dalam setiap hal. Penyakit jasmani, menyelamatkan, “hanya Yesus yang
dipulihkan dan hubungan manusia menyelamatkan.”43 Wimber
dengan Allah diperbaiki. Karena itu menambahkan dan menggambarkan
euaggelizesthai (memberitakan Injil) dengan baik pandangannya yang
berarti menawarkan keselamatan. ekstrimisme, ketika ia menyatakan
Itulah penyampaian Kabar Baik bahwa tanda-tanda dan mujizat
(euaggelion) dengan penuh kuasa, merupakan bahan utama untuk
memberi soteria (keselamatan). mencapai keberhasilan pada masa
Soteria ini akan hilang apabila penginjilan gereja mula-mula. Ketika
euaggelizesthai (memberitakan Injil) Tuhan Yesus Kristus masih di dunia,
terjadi menurut cara manusia en Ia mengadakan tanda- tanda untuk
shophia logou (jika hanya mendemonstrasikan bahwa Ia adalah
mengandalkan) dalam hikmat Mesias yang dinubuatkan oleh para
perkataan manusia.42 nabi, dan bahwa Ia akan
John Wimber menyatakan menyelesaikan permasalahan dosa
pelayanan kuasa merupakan suatu dan akibatnya (penderitaan, penyakit
penyajian Injil yang rasional, namun dan maut kekal). Ia menunjukkan
juga melampaui yang rasional. kuasa-Nya atas penyakit-penyakit,
Penjelasan tentang Kerajaan Allah kekurangan, penderitaan oleh kuasa
diikuti dengan demontrasi kuasa Iblis bahkan Ia mengatasi alam,
Allah melalui pekerjaan dengan namun Ia tidak menjanjikan sebuah
kuasa. Hal itu merupakan penyajian dispensasi mujizat secara umum
43
John Wimber, “Penginjilan
42 dengan Kuasa: Definisi dan Petunjuk” dalam
G. Friedrich, “Euaggelizomai,
Adu Kuasa Dengan Penghulu Kegelapan,
euaggelion” dalam Theological Dictionary
C. Peter Wagner dan F. Douglas Pennouver
of the New Testament, vol. 2, G. Kittel (ed),
(Ed), (Bandung: Kalam Hidup, 1998), 27.
(Grand Rapids: Eerdmans, 1974), 720.
kepada orang-orang yang percaya; Ia mengikuti Dia. Mereka datang dari
menjanjikan dispensasi pertobatan Galilea dan dari Dekapolis, dari
dan remisi dosa. Yerusalem dan dari Yudea dan dari
Seperti yang telah dinyatakan seberang Yordan (Mat. 4:23-25; Luk
para ahli teologi di atas mujizat 6:17-19).
tuhan Yesus merupakan penyataan Ketika Yesus menyembuhkan
kuasa Allah untuk menyertai dalam seorang yang sakit kusta (8:1-4; Mrk
pemberitaan Injil. Menurut kesaksian 1; 40; Luk 5:12-16), orang yang
dalam Injil-injil secara keseluruhan disembuhkan supaya
yang berkenaan dengan sikap Allah memperlihatkan dirinya kepada
terhadap mujizat menunjukkan imam dan mersembahkan
bahwa Allah ingin menolong persembahan yang diperintahkan
manusia mempunyai kebutuhan. Musa, sebagai bukti bagi mereka.
Ketika Yesus berkeliling di Ungkapan memperlihatkan kepada
seluruh Galilea untuk mengajar di imam, mempunyai pengertian
rumah-rumah ibadat dan pemberitaan Injil bahwa yesus dapat
memberitakan Injil Kerajaan Allah menyembuhkan orang sakit.
serta melenyapkan segala penyakit Ketika Yesus menyeberang
dan kelemahan (mujizat) di antara danau Teberias dan sampailah Ia ke
bangsa itu. Dengan mujizat yang kota-Nya sendiri, dibawa seorang
didemontrasikan akibatnya tersiarlah lumpuh yang terbaring di tempat
berita tentang Yesus di seluruh Siria tidurnya kepada Yesus. Setelah
dan yang lebih menariknya banyak Yesus melihat iman mereka,
orang dibawa kepada-Nya. Orang- berkatalah Yesus kepada orang
orang yang dibawa adalah orang- lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-
orang yang buruk keadaannya, yang Ku, dosamu sudah diampuni.” Yesus
menderita pelbagai penyakit dan mengatakan kepada orang sakit itu:
sengsara, yang kerasukan, yang sakit “Bangunlah, angkatlah tempat
ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus tidurmu dan pulanglah ke
menyembuhkan mereka. Dampak rumahmu!” Dan orang itupun
dari mujizat-mujizat itu adalah orang bangun lalu pulang. Akibat mujizat
banyak berbondong-bondong itu adalah orang banyak yang melihat
hal itu takut lalu memuliakan Allah memberitakan Injil Kerajaan Sorga
yang telah memberikan kuasa serta melenyapkan segala penyakit
sedemikian itu kepada manusia (Mat dan kelemahan. Yesus melihat orang
9:1-8). Demikian juga setelah Yesus banyak itu, tergeraklah hati Yesus
membangkitkan anak perempuan oleh belas kasihan kepada mereka,
seorang kepala bait Allah, Yairus karena mereka lelah dan terlantar
Alkitab menyatakan Injil makin seperti domba yang tidak
tersiar (Mat 9:26). bergembala. Seterusnya Yesus
SelanjutnyaYesus menantang murid-murid-Nya untuk
meneruskan perjalanan-Nya untuk memberitakan Injil dan Yesus
memberitakan Injil, dua orang buta menyertai dengan kuasa Allah
mengikuti-Nya sambil berseru-seru dengan mangatakan kepada murid-
dan berkata: “Kasihanilah kami, hai murid-Nya: "Tuaian memang
Anak Daud.” Lalu Yesus menjamah banyak, tetapi pekerja sedikit.
mata mereka sambil berkata: Karena itu mintalah kepada tuan
“Jadilah kepadamu menurut yang empunya tuaian, supaya Ia
imanmu.” Maka meleklah mata mengirimkan pekerja-pekerja untuk
mereka. Akibat mujizat kesembuhan tuaian itu." Pasal berikut jelas Yesus
orang buta adalah mereka keluar dan memanggil murid-murid-Nya untuk
memasyhurkan Dia ke seluruh pergi memberitakan Injil (Mat 10:1).
daerah itu (Mat 9:27-31). Dan Yesus Yesus dengan tegas menyatakan
menyembuhkan seorang bisu yang bahwa untuk memberitakan Injil
kerasukan setan. Dan setelah setan dengan menggunakan sarana yaitu
itu diusir, dapatlah orang bisu itu mujizat penyembuhan. Yesus
berkata-kata. Maka heranlah orang mengatakan; “Pergilah dan
banyak, katanya: “Yang demikian beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah
belum pernah dilihat orang di Israel.” dekat. Sembuhkanlah orang sakit;
(Mat. 9:32-33) bangkitkanlah orang mati;
Dalam Injil Matius 9:35-38, tahirkanlah orang kusta; usirlah
setelah Yesus berkeliling ke semua setan-setan. Kamu telah
kota dan desa; Ia mengajar dalam memperolehnya dengan cuma-cuma,
rumah-rumah ibadat dan
karena itu berikanlah pula dengan menyembuhkan mereka semuanya
cuma-cuma” (Mat 10:7-8). (Mat. 12:9:15a; Mrk. 3:1-6; Luk.
Mujizat-mujizat menyertai 6:6-11).
pemberitaan Injil dinyatakan dalam Mujizat Yesus menaklukkan
Injil Matius 11; Setelah Yesus alam Ia berjalan di atas merupakan
selesai berpesan kepada kedua belas sarana penginjilan yang
murid-Nya, pergilah Ia dari sana menghasilkan orang-orang yang ada
untuk mengajar dan memberitakan di perahu menyembah Dia dan
Injil di dalam kota-kota mereka. Di mereka mengakui Dia katanya:
dalam penjara Yohanes mendengar “Sesungguhnya Engkau Anak Allah”
tentang pekerjaan Kristus, lalu (Mat. 14:33). Setelah peristiwa
menyuruh murid-muridnya bertanya mujizat Yesus berjalan diatas air,
kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datanglah banyak orang membawa
datang itu atau haruskah kami orang-orang sakit untuk
menantikan orang lain?" Yesus disembuhkan.
menjawab mereka: "Pergilah dan “Setibanya di seberang mereka
katakanlah kepada Yohanes apa yang mendarat di Genesaret. Ketika Yesus
kamu dengar dan kamu lihat: orang dikenal oleh orang-orang di tempat
buta melihat, orang lumpuh berjalan, itu, mereka memberitahukannya ke
orang kusta menjadi tahir, orang tuli seluruh daerah itu. Maka semua
mendengar, orang mati dibangkitkan orang yang sakit dibawa kepada-
dan kepada orang miskin diberitakan Nya. Mereka memohon supaya
kabar baik” (ay 1-5). diperkenankan menjamah jumbai
Pada hari Sabat Yesus jubah-Nya. Dan semua orang yang
menyembuhkan seorang yang mati menjamah-Nya menjadi sembuh”
sebelah tangannya. Kata Yesus (Mat. 14:34-36).
kepada orang itu: “Ulurkanlah Setelah Yesus
tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, menyembuhkan anak perempuan
maka pulihlah tangannya itu, dan Kanaan di tanah Tirus dan Sidon
menjadi sehat seperti tangannya yang Yesus menyembuhkan banyak orang
lain. Akibat mujizat tersebut banyak sakit, dan banyak orang yang heran
orang mengikuti Yesus dan Ia atas mujizat tersebut, selanjutnya
mereka memuliakan Allah. “Setelah semua yang tercantum di sini telah
meninggalkan daerah itu, Yesus dicatat, supaya kamu percaya, bahwa
menyusur pantai danau Galilea dan Yesuslah Mesias, Putra Allah, dan
naik ke atas bukit lalu duduk di situ. supaya kamu oleh imanmu
Kemudian orang banyak memperoleh hidup dalam namaNya”
berbondong-bondong datang kepada- (Yoh. 20:30-31). Maka Yesus
Nya membawa orang lumpuh, orang mengutus murid-murid-Nya untuk
timpang, orang buta, orang bisu dan memberitakan Injil dengan
banyak lagi yang lain, lalu mendemontrasikan mujizat (Mrk.
meletakkan mereka pada kaki Yesus 16:19-20).
dan Ia menyembuhkan mereka
semuanya. Maka takjublah orang PENUTUP
banyak itu melihat orang bisu Ketika Yesus berada di bumi,
berkata-kata, orang timpang sembuh, Dia melayani dengan perkataan dan
orang lumpuh berjalan, orang buta perbuatan. Kedua pola itu pada
melihat, dan mereka memuliakan dasarnya sama, yaitu
Allah Israel” (Mat. 15:28-31). memproklamasikan tentang Kerajaan
Masih banyak mujizat Yesus Allah. Dengan perkataan Yesus
yang menjadi sarana untuk memberitakan tentang pertobatan
memberitakan Injil dan dan kabar baik mengenai Kerajaan
menyampaikan Firman Allah kepada Allah. Dengan perbuatan Yesus
semua orang, yang tidak dapat mengusir setan dan roh-roh jahat,
penulis paparkan di artikel ini. Tetapi menyembuhkan penyakit dan
yang penting adalah adanya membangkitkan orang dari kematian
keyakinan bahwa tujuan mujizat- untuk mendemonstrasikan dan
mujizat atau tanda-tanda adalah membuktikan kehadiran Kerajaan
pemberitaan Injil Kerajaan Allah. Allah itu. Keduanya merupakan
Rasul Yohanes berkata, “Memang kesatuan yang tak terpisahkan, yang
masih banyak tanda-tanda (mujizat- menceriterakan tentang dan
mujizat) lain yang dibuat Yesus di menunjukkan Kerajaan itu. Dengan
depan mata murid-muridNya, yang demikian, Yesus memberikan pola
tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi pemberitaan Injil dan pelayanan
yang menjadi acuan gereja sepanjang Gereja-gereja aliran Pentakosta dan
masa.Yesus menunjukkan bahwa kharismatik sejak semula
tidak cukup hanya memberitakan mempercayai dan mempraktekkan
atau memprokalmasikan Injil itu bahwa pemberitaan Injil harus
dengan perkataan, tetapi perlu juga disertai dengan tanda-tanda ajaib dan
Injil Kerajaan itu didemonstrasikan mujizat-mujizat. Mereka pada
kuasanya. umumnya mempraktekkannya secara
Gereja mula-mula konsisten dan akibatnya terjadilah
berkembang melalui pemberitaan perkembangannya yang fenomenal di
atau proklamasi Injil yang seluruh dunia. Tidak terhitung
diteguhkan dengan tanda-tanda ajaib banyaknya gereja lokal yang dirintis
dan mujizat-mujizat. Begitulah juga dan dikembangkan dengan
sekarang gereja yang ingin efektip pemberitaan Injil yang disertai
sebagaimna gereja mula-mula itu, dengan kuasa Allah yang melakukan
perlu mempercayai dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda
mengharapkan terjadinya fenomena ajaib.
serupa dalam pemberitaan Injil.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Balz, Horst and Schneinder, Gerhard (ed), Eksegetical Dictionary Of The New
Testament, 3 jilid Grand Rapids: Wm B. Eerdmans Publishing Co, 1994.
Carson, D.A. “The Purpuse of Signs and Wonders in the New Testament,” dalam
Michael Scott Horton (Ed), Power Religion: The Selling Out the
Evangelical Church? Chicago: Moody Press, 1992.
Bruce, F.F., The Hard Saying of Jesus Downers Grove, Illinois: InterVarsity,
1983.
Greig, Gary S. dan Springer, Kevin N., “Kata Pengantar” dalam J.I. Packer (ed),
Kebutuhan Gereja Saat Ini Kerajaan Allah dan Kuasa-Nya Malang:
Gandum Mas, 2001.
Hendrickx, Herman, The Miracle Stories of The Synoptic Gospels San Fransisco:
Harper San Fransisco, 1987.
Packer, J.I., at.al. Kebutuhan Gereja Saat Ini Kerajaan Allah dan Kuasa-Nya
Malang: Gandum Mas, 2001.
Pfeiffer, Charle F. dan Harrison, Everett F. (Ed), The Wycliffe Bible Commentary
Malang: Gandum Mas, 1999.
Wimber, John, “Penginjilan dengan Kuasa: Definisi dan Petunjuk” dalam Adu
Kuasa Dengan Penghulu Kegelapan, C. Peter Wagner dan F. Douglas
Pennouver (Ed), Bandung: Kalam Hidup, 1998.