Anda di halaman 1dari 8

Keempat Kitab Injil

Yesus dideskripsikan oleh kitab-kitab Injil yang berbeda isinya namun menuju kepada hal
yang sama. Ia menjadi satu gambaran yang terdiri dari empat kepingan yang berbeda
sehingga jika digabungkan menjadi suatu gambaran yang jelas. Ciri utama dari Yesus
menurut Matius adalah penggenapan. Matius yakin bahwa Yesus adalah mesias dan tidak
menggambarkannya sebagai orang nabi melainkan penggenapan semua nubuat di dalam
Perjanjian Lama. Oleh karena itu, Injilnya merupakan jembatan yang menghubungkan PL
dan PB. Kristus menurut Injil Matius adalah penggenapan nubuat yang dapat dipastikan
melalui silsilah Yesus yang menjadi pembukaan Injilnya. Yesus sebagai anak daud satu-
satunya pribadi yang berhak mewarisi takhta Daud. Matius mempunyai penekanan yang
khusus terhadap pengukuhan Kerajaan Allah oleh Yesus sebagai suatu pengharapan masa
depan. Kedua, Kristus menurut matius adalah penggenapan hukum Taurat. Yesus
digambarkan sebagai Musa baru yang bukan meniadakan hukum Taurat namun membawa
hukum Taurat kepada kesimpulan logisnya. Ketiga, Kristus menurut Matius adalah
penggenapan Israel sebagai kesempatan terakhir bagi bangsa ini untuk bertobat. Yesus
sebagai satu-satunya wakil Israel yang memilih dua belas rasulnya untuk merepresentasikan
suku awal bangsa Israel sebagai awal dari Israel baru sebagai garam dan terang dunia.

Salib merupakan hal terpenting bagi pemahaman Markus tentang Yesus. Markus sebagai
orang yang pernah menyangkali yesus merasa senasib dengan Petrus dan dipulihkan juga
seperti Petrus.Tiga tema favoritnya adalah; Siapa Yesus, Apa yang telah Dia lakukan dan apa
yang dia tuntut dari pengikutnya. Kristus bukanlah sebagai seorang nabi yang lain melainkan
penggenapan dari semua nubuat. Didalam Kitab Markus Yesus sering melarang orang-orang
untuk mengungkapkan identitasnya karena Ia tidak datang untuk menjadi mesias politik.
Tujuan kedatangan Yesus adalah karena anak manusia harus menanggung banyak
penderitaan.. Kedua dalah karena anak manusia yang harus menderita karena Ia datang untuk
melayani dan bukan dilayani. Yang Yesus minta dari kita adalah untuk memikul salibn
mereka sendiri dan mengikut Dia melalui kematian penyangkalan diri menuju kemuliaan
kebangkitan dalam arti pemuridan Kristen.

Lukas sebagai seorang pribadi yang berintelektual seorang dokter, kewarganegaraannya yang
bukan yahudi dan seorang sejarawan menjadikan Injil Lukas menarik karena metode
penulisannya yang berbeda. Lukas menceritakan masa kecil Yesus secara intim dibandingkan
dengan Injil yang lain. Lukas memberitakan kabar baik tentang keselamatan sebagai
penghapusan kesalahan dan pencurahan Roh kudus. Ia juga memberitakan kabar baik
keselamatan melalui Yesus Kristus. Lukas juga memberitakan kabar baik keselamatan
melalui Yesus Kristus bagi seluruh dunia. Yang pertama adalah untuk orang-orang yang sakit
dan menderita. Kedua kepada wanita dan anak-anak yang pada jaman itu tidak memiliki hak
untuk berbuat apapun. Ketiga, kepada orang miskin yang tertindas. Keempat untuk pemungut
cukai dan orang berdosa dimana Yesus makan bersama dengan mereka. Kelima untuk orang
Samaria dan non-Yahudi. Ia meyakini bahwa Kasih Allah mencakup semua orang terutama
kaum pinggiran dalam masyarakat. Kristus menurut Injil Lukas adalah juruselamat dunia.

Injil yang paling berbeda dari Injil yang lain adalah Injil Yohanes karena Ia langsung kembali
menuju awal mula waktu. Ia sebagai orang yang menjadi manusia di dalam diri Yesus dari
Nazaret. Yohanes memilih dan mencatat tanda-tanda tertentu agar pembacanya boleh percaya
kepada Kristus dan agar mereka boleh menerima hidup melalui dia. Injilnya adalah kesaksian
tentang Kristus. Yohanes mengumpulkan tujuh saksi mujizat-mujizat sebagai kuasa-kuasa
yaitu; Yesus mengubah air menjadi anggur, Yesus melakukan dua mujizat penyembuhan,
Yesus secara ajaib memberi makan lima ribu orang, Yesus berjalan dia atas air, Yesus
mencelikkan mata seorang yang buta dan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematiaan.
Yesus juga mencatat tanda-tanda kerendahan hati dan kelemahan. Selain itu, Yohanes juga
membongkar keyakinan yang salah yaitu lewat penyangkalan, mengaku menikmati
persekutuan dengan Allah namun masih berjalan dalam kegelapan dan yang sudah berpindah
dari kematian karena kasih.

Keempat injil ini meruakan empat wajah kristus yang tidak saling bertentangan karena pesan
inti bukanlah ajaran Yesus melainkan Yeus sendiri. Matius menyingkapkan panjangnya,
Lukas lebarnya, Yohanes tingginya dan Markus dalamnya. Terdapat keselerasan dan
konsitensi diantara empat injil tersebut dan tidak ada perselisihan atau kontradiksi. Yesus
menurut Injil Markus adalah singa yang melompat-lompat, menurut Lukas menyerupai
seekor lembu, menurut Yohanes adalah seekor Rajawali dan menurut Matius mempunyai
wajah manusia.

Paulus sebagai pendiri keduabelas suratnya sangat mengenal pengajaran dan kisah Yesus
sehingga sering dipermasalahkan sebagai menyesatkan karena mengutip ucapan Yesus.
Paulus tetap mengajarkan perspektif ganda yang sama karena Paulus dipenuhi dengan pikiran
dan ucapan Tuhan yang sama. Paulus bukan tidak mengetahui atau tidak memedulikan karier
Yesus di bumi sebab di surat-suratnya Paulus merujuk pada kelahiran Yesus. Paulus tau
bahwa Yesus tidak mengenal dosa dan mengetahui dan menekankan kematian-Nya. Jika ada
perbedaan-perbedaan fokus theologis semua tidak berarti ada perbedaan pandangan yang
hakiki.

Ketiga Belas Surat Paulus


Paulus di dalam surat-suratnya menunjukkan keserbabisaan karena penulisan 13 kitabnya,
namun hanya tujuh yang dianggap murni tulisannya yaitu; Galatia, Roma, 1-2 Korintus,
Filipi, Filemon dan 1 Tesalonika. Penilaiannya akan Yesus Kristus merupakan kesatuan dan
keragaman. Ia menggambarkan Kristus sebagai sosok yang berbeda di setiap kitabnya.

Surat Paulus kepada jemaat di Galatia adalah surat dimana paulus menyatakan bahwa Kristus
adalah sang pembebas. Surat pertama yang ditulis Paulus ini menyatakan bahwa orang-orang
non-Yahudi yang bertobat tidak perlu disunat atau menjalankan hukum seremonial. Galatia
disebut sebagai surat polemik karena amarah dan kutukan paulus yang begitu membara
terhadap guru-guru palsu yang menyesatkan jemaat dengan menyesatkan Injil. Karena
menurutnya mengabarkan Injil yang salah berarti layak dihakimi Allah. Di dalam Galatia
ayat 1 Paulus menggambarkan Yesus sebagai pembebas tertinggi dan keselamatan dalam
pengertian kemerdekaan. Kemerdekaan kristen menurut paulus yang pertama adalah
kemerdekaan dari hukum taurat. Karena kristus sudah menebus umat-umatnya dari
penghakiman pada saat Ia mati di kayu salib. Paulus menyatakan bahwa jemaat di Galatia
menaruh kepercayaan bukan pada Kristus yang disalibkan melainkan percaya kepada diri
mereka sendiri dan ini adalah tindakan yang membelakangi salib. Kemerdekaan kristen
berarti bebas untuk melayani bukanlah bebas untuk berdosa. Kedua, kemerdekaan kristen
adalah kemerdekaan dari daging atau natur kita yang sudah terjatuh dan menyenangkan diri.
Mereka yang sudah dibenarkan oleh anugerah terlibat dalam suatu perang yang berlangsung
antara daging dan Roh. Paulus menyatakan tentang Kristus sebagai pembebas karena melalui
salibNya kita ditebus dari kutuk hukum Turat dan melalui RohNya kita bisa bebas dari kuasa
natur yang telah jatuh.
Surat 1 dan 2 Tesalonika merupakan surat yang berbicara tentang Kristus sang hakim yang
akan datang oleh karena itu disebut sebagai surat-surat awal. Surat-surat ini ditujukan kepada
sejumlah orang yang baru bertobat karena tujuan paulus adalah untuk membela dirinya
terhadap fitnah yang mengatakan bahwa ia melarikan diri dari kota mereka dan
ketidakpedulinya atas jemaat yang imannya masih bertumbuh. Penekanan utama surat-surat
Tesalonika adalah akan kedatangan Kristus atau parousia untuk menyelamatkan dan
menghakimi. Paulus secara pastoral menujukkan tulisannya kepada jemaat yang sedang
berdukacita karena orang yang mereka kasihi telah meninggal dunia. Penghiburan yang
ditawarkan paulus adalah bahwa Tuhan yesus sendiri yang akan datang dari sorga dan orang
kristen yang mati akan menjadi yang pertama bangkit dari kematian dan Allah akan
membawa mereka dengan Kristus. Orang kristen yang hidup akan dipersatukan dengan
mereka dan Tuhan untuk selamanya. Orang yang penasaran dengan kronologi juga menjadi
kaum sasaran paulus karena mereka sangat penasaran dan khawatir akan tanggal kedatangan
Yesus sedangkan kedatangan Tuhan digambarkan bagai seorang pencuri di waktu malam.
Sebagian orang mengalami aniaya-aniaya besar yang sedang mengalami ujian dikuatkan
imannya oleh Paulus dengannya membuktikan bahwa penghakiman Allah adalah benar.
Yang lain adalah kaum yang bingung dengan rumor bahwa hari Tuhan sudah datang dan
paulus menjelaskan bahwa parousia tidak dapat terjadi sebelum adanya pemberontakan tau
antiKristus. Tiga adegan yang penting dalam surat ini adalah bahwa manusia ada di dalam
masa pengekangan dimana masa selanjutnya yang akan datang adalah masa pemberontakkan
dan akhirnya akan menjadi masa retribusi.

Surat-surat Paulus di Roma dan di Korintus merupakan surat-surat yang utama


menggambarkan Kristus sebagai sang Juruselamat. Di dalam surat Roma, Paulus
menekankan betapa pentingnya untuk dibenarkan melalui iman agar dapat menikmati damai
sejahtera dengan Allah dan berdiri di dalam anugerah. Ia membagi manusia atas dua
kelompok yaitu manusia yang ditandai oleh dosa dan kesalahan dipimpin oleh Adam dan
yang lain oleh anugrah dan iman yang dipimpin oleh Kristus. Paulus juga menanggapi kritik
bahwa Injil mendorong dosa dan Hukum Taurat yang dipersalahkan dalam hal dosa. Paulus
mendefinisikan 7 relasi yaitu; relasi kita dengan Allah, relasi dengan diri kita sendiri untuk
mengevaluasi karunia kita, relasi dengan sesama, relasi kita dengan musuh, relasi dengan
pemerintah, relasi karena akhir zaman yang mendekat, relasi perilaku kita terhadap orang
lemah yang hati nuraninya tidak boleh terinjak. Ia menjelaskan Kristus sebagai hakim kita
yang mati bagi orang-orang lemah. Ia menyatukan yang Yahudi dan non-Yahudi yang sama-
sama disatukaan untuk memuliakan Allah. Surat Korintus terdiri dari 20 tema yang berbeda.
Paulus memulai dengan tema kekuatan melalui kelemahan dimana Ia menjelaskan bahwa
hikmat sejati adalah yang sudah dinyatakan oleh Tuhan. Paulus juga memberi pelajaran
tentang pendisiplinan dan pengucilan dimana pengajarannya keras dan langsung pada
sasaran. Paulus mengumumkan bahwa hanya ada satu Allah yang esa dan tidak ada alasan
untuk menyembah berhala. Prinsip paulus adalah bahwa kasih lebih besar daripada
pengetahuan. Ia menyatakan bahwa gereja yang kasatmata adlah yang mempunyai pengakuan
mungkin saja bukan Allah yang tulus. Paulus menasihati bahwa mereka harus menjauhi diri
dari penyembahan berhala, Ia menegaskan ketidaklayakan orang makan dan minum. Ia juga
menanggapi hal tentang charismata atau karunia rohani.
Di dalam surat keduanya kepada Korintus paulus secara pribadi mengungkapkan kesulita dan
kesukaran yang dihadapinya dan mengumumkan bahwa ia sudah mengalami penghiburan
dalam penderitaan dan kebangkitan melalui kematian. Ia menjelaskan bahwa hanya Tuhan
yang sanggup membiarkan terang cahaya ke dalam kegelapan manusia. Allah sebagai
pemrakarsa, agen pendamaian dan duta pendamaian. Dia juga menyebutkan asal-usulnya
sebagai seorang Yahudi dan kesetiaanya kepada Kristus sekalipun dicambuk dan
dipenjarakan.

Adapun surat-surat yang ditulis paulus pada saat ia dipenjara yaitu; Kolose, Efesus, Filemon
dan Filipi. Belenggu penjara dapat mengurung paulus tetapi tidak dapat mengurung jiwanya
sehingga Ia mendapatkan waktu untuk merenung dan bersurat. Kolose dan Efesus
mengungkapkan suatu Kristologi yang dangat penting yaitu Yesus sebagai gambar yang
kasatmata dari Allah yang tidak kasatmata. Yesus dipandang sebagai kepala tertinggi atas
ciptaan, alam semesta dan jemaat. Kedua surat ini terkenal karena nasihatnya yang membumi
berkaitan dengan jemaat dan masyarakat Allah yang baru. Surat Paulus kepada Fillipi juga
menggabungkan tingginya iman kristologis dengan Iman perilaku orang ktristen. Paulus juga
menuliskan komitmennya kepada Tuhan Yesus dan berbicara tentang pendirian Tuhan Yesus
yang begitu ditinggikan namun sekaligus dekat.

Surat Timotius dan Titus merupakan surat pastoral yang menggambarkan Kristus sebagai
sang kepala gereja. Paulus memberikan petunjuk tentang doktrin yang benar, ibadah umum,
pengawasan pastoral dan kepemimpinan lokal. Ini merupakan surat paulus sebelum Ia
dihukum mati dan yang paling bersifat akrab dan penuh kasih sayang. Pertama adalah Paulus
yang menjelaskan tentang doktrin yang rasuli. Kedua adalah Timotius dan Titus yang
mewakili dia dan menyampaikan pengajarannya kepada jemaat bahwa mereka harus
menyampaikannya dengan penuh kesetiaan. Ketiga adalah mereka harus menunjuk para
penilik jemaat yang dapat diandalkan. Keempat adalah suksesi rasuli sejati yaitu cakap
mengajar orang. Setiap surat atau kelompok surat membentuk gambar komposit Kristus dan
Paulus tidak berkontradiksi dengan dirinya sendiri.
Surat-Surat untuk Orang-Orang Yahudi
Surat Yakobus adalah surat yang mengajarkan bahwa Kristus adalah sang guru yang moral.
Yakobus termasuk salah satu yang tidak percaya namun bertobat karena penampakkannya
setelah Ia bangkit. Suratnya berfokus kepada perihal menjalani kehidupan yang
memperkenan Allah. Yakobus besaksi tentang Yesus seakan-akan ia menyaksikannya sendiri
dan memaparkan Yesus sebagai guru moral. Yakobus menyambut misi paulus kepada orang-
orang non-Yahudi. Paulus mengajarkan revisi melalui perbuatan menurut hukum Taurat
yakni pembenaran, sementara Yakobus menegaskan perbuatan melalui iman. Di dalam kitab
Yakobus ada 3 hal yang diajarkan yaitu; pengekangan lidah, memelihara yartim piatu dan
janda dan menjaga diri agar tidak dicemari oleh dunia.
Di dalam kitab Ibrani tidak diketahui penulis namun kitab ini mendalami tentang perjanjian
Lama dan kisah Yesus. Kitab Ibrani bahwa keimaman Kristus, pengorbanan-Nya dan
perjanjian-Nya sempurna dan tidak tergantikan. Yesus mengungguli Musa dan Harun karena
Ia memegang keimaman-Nya sebab Ia hidup selama-lamanya. Yesus adalah korban sekaligus
Imam dan kitab Ibrani menjelaskan pengorbannanya. Yesus sudah mendapatkan jalan masuk
ke tempat mahakudus ke hadirat Allah bagi seluruh umatNya. Korban-korban yang
ditawarkan di perjanjian Lama tidak lagi dibutuhkan karena Yesus mendapatkan
pengampunan bagi dosa-dosa kita dan mati sekali selama-lamanya melalui pengorbananNya
yang unik. Allah berjani untuk menuliskan hukumnya di hati kita, menyatakan diriNya
kepada setiap pribadi dan mengampuni dosa-dosa kita dengan tidak lagi mengungkitnya. Kita
menikmati jalan langsung kepada Allah sebab kovenan ini adalah kovenan terakhir. Umat
Kristen Yahudi terombang-ambing dalam iman Kristen mereka dan mempertimbangkan
untuk kembli kepada Yudaisme. Maka, timbullah kebutuhaan akan pengharapan dan
penggenapan Janji. Kewajiban sebagai orang kristen adalah iman, pengharapan dan kasih
persaudaraan.
Surat-surat Petrus menceritakan tentang Kristus sang penderita teladan dan memuji Allah
karena suatu kelahiran baru menuju suatu pengharapan yang hidup melalui kebangkitan
Yesus. Sebagai seorang kristen kami harus rela menerima penganiayaan dan penderitaan dan
mengajarkan bagaimana untuk bersikap terhadap orang karena dilarang membalas kejahatan
dengan kejahatan. Nasihatnya adalah untuk menghadapi segala macam ujian dan memberikan
kemuliaan kepada Kristus. Ia menegaskan bahwa penderitaan merupakan bagian dari
panggilan Kristen. Kita tidak boleh takut karena penderitaan inilah kesempatan untuk
bersaksi dan jalan menuju hidup yang kekal. Kesimpulannya dari seluruh surat-surat paulus
dan petrus adalah keberbedaan dalam kesatuan yang merupakan harmonisasi penulis. Kita
tidak boleh meniadakan hal-hal yang tampaknya diskrepansi melainkan membiarkan apa
yang dikatakan oleh setiap penulis karena tidaklah betentangan karena Yesus historis yang
dideskripsikan diakui sebagai pribadi yang berkesinambungan. Kesatuannya adalah karena
satu pikiran illahi dan keragamannya adalah oleh banyaknya pikiran manusia dimana firman
disampaikan.
Yesus yang Lain
Gereja-gereja memaparkan Kristus dalam prasangka dan menurut tradisi mereka masing
masing. Namun hanya ada satu Yeus yang autentik yaitu yang disaksikan oleh para Rasul
dalam Perjanjian Baru. Yang berbeda-beda adalah hasil dari manipulasi Alkitab. Terdapat
duabelas contoh bagaimana Yesus digambarkan oleh para pemimpin gereja hingga saat ini.
Justinius Martir menggambarkan Kristus sebagai penggenapan yang lengkap namun
memutuskan untuk menyelaraskan iman dengan rasio. Hal yang salah adalah bahwa
kekristenan merupakan perwujudan dari filsafat Yunani. Konsili-konsili awl menggambarkan
Kristus Allah-manusia yang unik dan menyimpulkan bahwa Kristus memiliki dua natur yaitu;
illahi dan manusiawi. Menurut Benediktus, Kristus adalah Biarawan yang sempurna dan
sebagai pengikut Kristus kita harus menyangkal diri dan menjalani kehidupan sebagai biara
dengan kesucian,kemiskinan dan ketaatan. Namun faktanya adalah kika kita melayani, kita
akan mengalami kebebasan dan akan memulai hidup. Anselmus mengaitkan Kristus dan
pengutang Feodal. Banyak yang percaya bahwa dosa telah menyebabkan umat manusia
masuk dalam perbudakan oleh Iblis namun Anselmus mendebat bahwa hutangnya dibayarkan
kepada Allah dan bukan kepada Iblis. Bernard dari Clairvaux mengatakn Kristus sebagai
Sang mempelai laki-laki sorgawi yang merupakan mistisisme Kristen. Thomas a Kempis
menggambarkan Krisus sebagai Sang teladan etika dan memamparkan Kristus sebagai
teladan pemuridan yang tertinggi. Namun thomas balum memahami esensi Injil dan belum
menaruh kepercayaan kepada Kristus yang disalibkan dan jalan kekudusa ataupun konteks
etika kristen diikuti oleh implikasi dan peneladanNya. Kristus Sang Juruselamat yang Penuh
Kemuliaan adalah pemaparan dari Martin Luther yang menjelaskan bahwa pembenaran
hanyalah didapatkan melalui Iman. Ia berjuang bagi perkenanan Allah dan memhami bahwa
keadilan Allah dinyatakan melalui penghukuman ketidakbenaran. Ernst Renan dan Thomas
Jefferson menggambarkan Kristus sebagai sang guru manusia. Namun menurut Renan Yesus
hanyalah seorang manusia. John Mackay mengabarkan Kristus sebagai seorang korban yang
tragis. Perannya sebagai korban terkenal di spanyol dimana Ia menjadi pusat dari
penyembahan kepada kematian. Gustavo Gutierrez menggambarkan Yesus sebagai Kristus
sang pembebas sosial yang merupakan kabar baik bagi kaum Papa. N.T wright
menggambarkan Yesus sebagai Sang Mesias kaum Yahudi dan menegaskan keyahudian
Yesus. Yang terakhir merupakan misi dari abad kedua puluh yang menggambarkan Kristus
adalah Tuhan atas Dunia karena kebangkitanNya bahwa segala kuasa telah diberikan
kepadaNya di sorga dan di bumi.

Refleksi

Membaca buku ini memperlengkapi pemahaman saya akan penggambaran Kristus yang tiada
tara dalam sepanjang perjalanan-Nya di dunia yang “sakit” ini. Buku ini membekali saya
dalam menghadapi pandangan-pandangan “Kristen” yang akhir-akhir ini berusaha
mengkerdilkan iman kekristenan dan mencoba mengobrak-abrik keagungan Kristus yang
tiada taranya ini.
Hal-hal yang saya dapatkan dari buku ini adalah bahwa Stott menjelaskan finalitas Kristus
dalam dua hal, yaitu: Kristus menurut Alkitab dan Kristus menurut dunia. Kristus menurut
Alkitab adalah penguraian Stott tentang Pribadi Kristus di dalam Perjanjian Baru. buku ini
menjadi bahan inspirasi dan peneguhan iman kita di tengah zaman postmodern. Ia
menjelaskan bahwa Injil mungkin ditulis oleh berbagai orang yang mempunyai individualitas
sendiri namun maksud dari keempat Injil adalah satu dan maksud ini adalah memuliakan
Yesus Kristus sebagai anak Allah yang dikirim ke dunia untuk menebus dosa kita manusia
yang telah berdosa. Ia adalah sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah dan tidak ada yang
dapat diperdebatkan tentang ini karena sudah dijelaskan melalui keempat inil, surat-surat
Paulus dan surat-surat Petrus. Menghilangkan Individualitas penulis dan menyamakan semua
kitab yang ada merupakan tindakan yang menyesatkan karena mereka bagaikan potongan-
potongan yang membuat suatu gambaran besar. Saya belajar bahwa Alkitab merupakan suatu
sarana yang penting bagi pertumbuhan seorag jemaat Kristen karena kitab-kitab perjanjian
baru namun perjanjian lama semua menggambarkan tentang kehidupan orang Kristen dan
bergantung pada Alkitab akan menopang kita sebagai orang Kristen untuk menguatkan Iman
kita di dunia dimana firman Allah sering diombang-ambingkan dan dikritik dan
diinterpretasikan semau dan oleh orang-orang yang pengetahuannya terbatas. Karena Alkitab
berkata “ Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Karena itu aku mau meyakinkan kamu,
bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah
Yesus! d " dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan 3 e ", selain
oleh Roh Kudus.

Anda mungkin juga menyukai