Anda di halaman 1dari 16

Apakah Orang Kristen Masih Perlu Melakukan Hukum Taurat?

(Gambar: Musa menghancurkan 2 Loh Batu ketika mendapati bangsa Israel menyembah berhala)

1.       Siapa yang memberi Hukum Taurat:


Yohanes 1:17
Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran
datang oleh Yesus Kristus.
 
Ayat di atas mengatakan bahwa :
Musa memberikan ‘Hukum Taurat’ dan Yesus memberikan ‘Kasih Karunia dan
Kebenaran’.
Dalam bahasa aslinya, ‘Kasih Karunia dan Kebenaran’ adalah kata tunggal (singular)
yang artinya tidak dapat dipisahkan. Kasih Karunia dan Kebenaran tidak dapat
dipisahkan.
 
Hukum Taurat diberikan Musa karena permintaan bangsa Israel di Gunung
Sinai.  Maka Allah memberikan dua loh batu (10 Perintah Allah) yang saat pertama
kali Musa turun dari Gunung Sinai untuk memberikannya, malahan melihat bangsa
Israel sedang menyembah Anak Lembu Emas!

2.       Apa maksud Hukum  Taurat?


Ibrani 10:1. Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan
yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu
dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan,
hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil
bagian di dalamnya.
Ayat di atas dengan jelas mengatakan bahwa Hukum Taurat adalah bayangan saja
dari Keselamatan yang akan datang. Hukum Taurat TIDAK DAPAT membawa kepada
keselamatan.
 
Rasul Paulus mengacu kepada 10 Perintah Allah (dalam frase ‘terukir dengan huruf
pada loh-loh batu’) sebagai pelayanan yang memimpin kepada kematian.
 
2 Korintus 3:7 
Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu.
 
Banyak Ahli Teologia membagi-bagi Hukum Taurat menjadi 3 bagian:  Hukum Moral,
Seremonial dan Yudisial, namun sesungguhnya orang Yahudi tidak mengenal
pembagian ini. Bagi orang Yahudi , Hukum Taurat adalah satu kesatuan. Sehingga
dikatakan jika engkau bersalah terhadap satu hukum, maka engkau bersalah
terhadap seluruhnya. 
Yakobus 2:10
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. 
 
3.       Sampai Kapan Hukum Taurat Berlaku?
Lukas 16:16a Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman
Yohanes
 
Ayat di atas mengatakan dengan jelas bahwa Hukum Taurat berlaku hanya sampai
kepada zaman Yohanes (Pembaptis). Zaman Yesus pun sudah tidak berlaku lagi,
karena Yesus sudah menggenapinya
 
Roma 10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

4.       Apakah Orang Dapat Dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat?


Roma 3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh
karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal
dosa.
 
I Korintus 15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
 
Roma 3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.
 
Galatia  2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab
itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh
karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat.
 
*Manusia dibenarkan karena IMAN kepada Yesus, bukan karena melakukan HUKUM
TAURAT.
 
5.       Apa artinya HIDUP DI BAWAH KASIH KARUNIA?
Roma  6:15 Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
 
Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada
di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
 
Jika kita hidup dibawah Kasih Karunia, maka artinya kita tidak berada di bawah
hukum taurat, dan hasilnya kita tidak akan dikuasai lagi oleh dosa.
 
Galatia 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka
kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
  
6.       Kasih Karunia vs Hukum Taurat
Galatia 2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya
aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
(For I through the law am dead to the law, that I might live unto God)-KJV

Galatia 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran
oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
 
Rasul Paulus dengan jelas mengajarkan untuk  mati dari Hukum Taurat dan tidak
menolak Kasih Karunia Allah.
 
7.       Apa yang Yesus Katakan mengenai HUKUM TAURAT yang terutama?
Matius: 22: 36-40
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Dari ayat di atas, kita dapat melihat bahwa Yesus mengajarkan tentang KASIH dan
bahwa mustahil anda dapat melakukannya!  Mengasihi Allah dengan segenap hati,
segenap jiwa, segenap akal budi? Tidak ada yang dapat melakukan hal tersebut.
Allah menurunkan hukum taurat kepada bangsa Israel dengan standard yang sangat
tinggi sehingga tidak seorang pun yang dapat melakukannya dan pada akhirnya
melihat bahwa mereka tidak sanggup dengan kekuatan diri mereka dan menyadari
mereka butuh JURU SELAMAT.
 
KESIMPULAN:
1.       Hukum Taurat sudah digenapi oleh Yesus dan tidak berlaku lagi buat
Orang Kristen.
2.       Orang Kristen tidak dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat
3.       Hidup dibawah Kasih Karunia membuat orang Kristen tidak dikuasai oleh
dosa
 
Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
 
Hukum Taurat vs Kasih Karunia
Setiap agama berusaha untuk tampil memberikan sikap - sikap terbaik yang dapat
mereka lakukan untuk Tuhan, mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka
untuk mencapai standar yang mereka kira ditetapkan oleh Allah. Menyedihkannya,
banyak orang Kristen melakukan hal yang sama dengan menaruh sebuah standar dan
berusaha untuk mencapainya, kehidupan kekristenan telah dipenuhi dengan aturan-
aturan yang menjadikannya sebagai salah satu di antara banyak agama. Manusia
menganggap kasih karunia Kristus tidak cukup dan terlalu sederhana sehingga
mereka berpikir untuk melakukan banyak hal bagi Allah dengan mengabaikan kasih
karuniaNya.

HUKUM TAURAT SEBAGAI SEBUAH TUJUAN


Salah satu ciri - ciri sebuah keagamaan ialah dipenuhi dengan aturan-aturan.
Seringkali saya menemukan bahwa gereja saat ini tidak lagi membangun hubungan
dengan Allah melainkan menetapkan serangkaian peraturan hidup yang perlu dijalani
oleh manusia. Pedoman terbesar tersebut ialah Hukum Taurat. Dengan bahasa yang
berbeda, isi dari hukum taurat sama sekali tidak berbeda dengan agama apapun,
semuanya berputar pada sikap apa yang baik dan apa yang buruk. Pemikiran bahwa
hukum taurat menjadi sesuatu yang harus dijalankan oleh setiap orang Kristen sama
sekali bertentangan dengan Injil. 

Marilah kita melihat apa yang terjadi ketika hukum taurat menjadi sebuah tujuan
dari kekristenan. Roma 3: 19 menuliskan kepada kita "Tetapi kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke
bawah hukuman Allah.". Perlu dimengerti bahwa tujuan utama dari setiap hukum di
dalam pemikiran duniawi ialah untuk membatasi dosa (kejahatan), tetapi Firman
Tuhan mengajarkan kita sebuah pemahaman yang berlawanan. Dikatakan bahwa
hukum membuat kita jatuh ke bawah penghukuman Allah. Hal ini kemudian
diteguhkan oleh ayat selanjutnya dalam Roma 3: 20 bahwa "Sebab tidak seorangpun
yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,
karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.". Saya berikan sebuah ilustrasi
yang sering dipakai oleh para pengkhotbah Allah yang sejati.

Diibaratkan bahwa Anda dan teman - teman Anda tengah menelusuri sebuah teman
yang dipenuhi oleh 10 bangunan rumah kaca. Anda dan teman-teman Anda berjalan
dari blok 1-9 tanpa memikirkan apapun selain memandangi apa yang ada di dalam
rumah kaca tersebut. Tapi apa yang terjadi saat Anda dan teman-teman Anda
menemukan tulisan 'dilarang melempari kaca dengan batu' pada bangunan rumah
kaca yang ke-10?
Sebuah dorongan untuk melanggar larangan tersebut mulai muncul, kemudian Anda
dan teman - teman Anda mulai mencari sesuatu yang tampak keras untuk
memecahkan kaca tersebut atau setidaknya Anda terdorong sesaat memikirkan untuk
melakukan hal tersebut.

Itulah tujuan dari setiap hukum di dalam agama-agama. Roma 7: 9-


10 berkata "Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang
perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya
membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.".
Pemikiran bahwa orang akan hidup sesuka hati tanpa hukum sama sekali tidaklah
benar. Sebaliknya ketika sebuah hukum diberikan, orang-orang mulai mengenal dan
terdorong untuk mengenal larangan-larangan tersebut. Ketika hukum taurat menjadi
sebuah tujuan, kita terdorong untuk melanggarnya dan hidup di dalam dosa.

FAKTA YANG TERABAIKAN

Menariknya ialah banyak orang Kristen telah bersusah payah mematuhi hukum
taurat tanpa mengenal sistem kerja dari hukum tersebut. Saya tahu bahwa Anda
bermaksud baik untuk mematuhi hukum taurat, tetapi perlu dimengerti bahwa
bukanlah kehendak Allah bagi Anda untuk hidup selaras dengan hukum taurat, itu
sama sekali bukanlah kekristenan melainkan hanya sebuah keagamaan saja. Dasar
kekristenan ialah iman (Ibrani 11: 1 yang berbunyi, "Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.") dan
hukum taurat sama sekali bukanlah iman sebagaimana yang dituliskan dalam Galatia
3: 12 yakni, "Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang
melakukannya, akan hidup karenanya.". Pertanyaannya, jika Anda hidup di bawah
taurat, apakah Anda mengerti sistem kerja yang dirancangkan oleh Allah di dalam
hukum tersebut?

Dalam Yakobus 2: 10, kita diberitahukan bahwa "Sebab barangsiapa menuruti seluruh


hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap
seluruhnya.". Jika Anda berusaha untuk menaati semua isi hukum taurat, tetapi
melanggar satu saja dari hukum tersebut, Anda telah melanggar semuanya,
sanggupkah Anda melakukannya?

Tentu saja tidak mungkin karena kita semua pernah melanggarnya. Saya percaya
bahwa tidak mungkin untuk mengikuti standar yang ditetapkan oleh Allah. Ketika
kekristenan hanya didasarkan pada pandangan 'apa yang baik dan apa yang salah',
kita sedang dituntun untuk gagal.

Sahabatku,
Janganlah kita mengabaikan kebenaran ini. Saya mengerti bahwa Anda bermaksud
baik untuk tampak melakukan sesuatu bagi Allah, tapi saya harus mengatakan
bahwa hal itu adalah upaya yang sia-sia. Allah sama sekali tidak ingin menilai Anda
berdasarkan hukum taurat karena jika Dia melakukannya, Anda tidak akan pernah
memiliki sebuah hubungan denganNya. Tanpa disadari, ada banyak kehidupan
Kristen yang begitu menyedihkan karena mereka membatasi keintiman mereka
dengan Allah berdasarkan taurat. Ya, hukum taurat itu kudus dan benar, tetapi tidak
memiliki kuasa untuk menguduskan dan membenarkan siapapun.

Tapi bukankah kita harus untuk berbuat baik?


Firman Tuhan mengajarkan bahwa kesalehan dari perbuatan baik kita ialah seperti
kain yang kotor (Yesaya 64: 6), tidak ada sesuatupun yang dapat Anda bersihkan
dengan sebuah kain kotor, demikian juga kebaikan Anda tidak dapat menutupi dosa-
dosa Anda.

PENUNTUN SEMENTARA UNTUK SEBUAH BATASAN WAKTU


Hukum Taurat memiliki batasan waktu dan sebagai orang Kristen, kita perlu
menyadari bahwa segala sesuatu yang melewati batas waktu menjadi tidak berlaku,
hal demikian terjadi pada hukum taurat. Galatia 3: 24 berkata kepada kita
bahwa, "Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya
kita dibenarkan karena iman.". Penting bahwa saya tidak sedang menyepelekan
hukum taurat, melainkan sangat menghormatinya. Justru sebaliknya orang-orang
yang berpikir bahwa mereka harus melakukan hukum taurat untuk Tuhanlah yang
sedang menyepelekan taurat, mereka berpikir bahwa mereka sanggup untuk
memenuhi tuntutan taurat yang sama sekali hanya akan menunjukkan kegagalan-
kegagalan mereka. Itulah sebabnya Yesus menjadi sebuah perantara bagi kita supaya
kita dibenarkan hanya karena iman dan bukan hukum taurat.

Kesalahpahaman terbesar terjadi dalam penafsiran terhadap Matius 5:


17 yakni, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya.". Banyak orang mengartikannya bahwa apabila Yesus
menggenapinya, maka kita harus melakukan hal yang sama (dengan kata lain, juga
berusaha memenuhi taurat). Ini bukanlah apa yang Yesus katakan. Kebenarannya
jika ada sesuatu yang telah digenapi, maka itu seharusnya dinyatakan selesai. Yesus
menggenapinya dengan sempurna karena tidak ada seorangpun yang mampu untuk
menggenapi taurat tersebut dan ketika Dia menggenapinya, Dia menyatakan selesai
sehingga kita tidak perlu lagi hidup di bawah hukum taurat. Oleh sebab itulah Galatia
3: 13 berkata, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan
menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada
kayu salib!". Yesus menebus kita dari taurat supaya kita dibebaskan dari segala
kutuk. Batasan untuk hukum taurat telah diselesaikanNya, kini saatnya bagi kita
untuk keluar dari hukum taurat menuju kepada kasih karuniaNya.

JALAN KASIH KARUNIA


Saya percaya bahwa Allah turut berperan dalam mengubahkan banyak hal yang
tampak buruk menjadi sesuatu yang mendatangkan kebaikan. Hal ini dikerjakanNya
juga melalui hukum taurat untuk membawa manusia sampai kepada keterbatasan
dan ketidakmampuan mereka hingga mereka mau berserah kepada Tuhan dan
mengakui ketidakmampuannya dalam mengerjakan taurat. Dalam Roma 5:
2 dikatakan, "Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman
kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita
bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.". Kunci dan dasar dari
kekristenan (satu - satunya hal yang membedakannya dengan semua agama) ialah
bahwa pembenaran kita hanya berdasarkan iman dan bukan ketaatan kita
melakukan hukum taurat (perbuatan).

Ketika orang-orang berusaha untuk melakukan banyak hal bagi Allah, kita hanya
akan bermegah di dalam kasih karuniaNya dengan mengetahui bahwa Allah
memandang kita berdasarkan kasih karunia yang sepenuhnya tercurah di atas kayu
salib Kristus. Firman Tuhan tidak pernah menyebutkan bahwa Anda bisa dibenarkan
di hadapan Allah karena hukum taurat ataupun perbuatan–perbuatan Anda yang
sangat saleh. Tidak, “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3: 24). Dan diteguhkan kembali di
dalam Efesus 2: 8-9 bahwa “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.”. Kekristenan bukanlah apa-apa tanpa kasih
karunia, Anda bisa melakukan banyak hal untuk Allah dan pada akhirnya
menemukan bahwa semuanya itu sia-sia.

PERBANDINGAN ANTARA HUKUM TAURAT DAN KASIH KARUNIA

Hukum taurat yang pada mulanya disalahpahami dapat membatasi dosa, tetapi
justru menjerumuskan Anda ke dalam dosa dan sebaliknya kasih karunia yang pada
mulanya disalahpahami dapat mengizinkan Anda untuk melakukan dosa, tetapi
justru menyembunyikan Anda dari dosa. Dikatakan di dalam Roma 5: 20–
21 bahwa “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin
banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi
berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian
kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita.”. Tuhan sendiri telah menyiapkan kasih karunia dibalik
pemberian hukum tauratNya, Dia tahu bahwa tidak mungkin akan ada seorangpun
yang dapat diselamatkan ataupun bertahan dengan hukum taurat. Jika Anda
bersikeras untuk hidup berdasarkan hukum taurat maka Anda lepas dari Kristus
ketika Anda mengharapkan adanya pembenaran oleh hukum taurat (Galatia 5: 4).

Sahabatku, kita memerlukan kasih karuniaNya, kita perlu menyadari bahwa


meskipun hukum taurat itu kudus dan suci, namun tidak dapat menguduskan dan
menyucikan kita. Hanya Pribadi dari kasih karunia sajalah, Yesus Kristus yang dapat
menguduskan dan menyucikan kita. Kita tidak bisa berusaha untuk hidup kudus,
bagian kita ialah menerima kekudusan dari Yesus (bukan dengan menaati hukum
Taurat) dan ketika kasih karuniaNya mengalir ke dalam kehidupan kita, kita
memperoleh kuasa untuk menjalani kehidupan yang bahkan jauh lebih kudus
daripada orang yang mengejar kekudusan itu dengan kekuatannya sendiri. Roma 6:
14 menjelaskan “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.”. Dosa tidak bisa
ditahan dengan mematuhi taurat atau mengusahakan perbuatan Anda lebih lagi,
melainkan dengan hidup dibawah kasih karunia Yesus Kristus. Sungguh Firman
Tuhan menunjukkan perbandingan yang sangat jelas. Ketika kita mulai memercayai
kasih karuniaNya, kita semakin memiliki keintiman dengan Allah sebagaimana
tertulis dalam Yohanes 1: 16 yakni "Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah
menerima kasih karunia demi kasih karunia.".

TINGGAL DI DALAM KASIH KARUNIA


Saya berdoa supaya Anda memahami penjelasan saya yang singkat ini. Kita tidak
dapat melakukan apapun bagi Allah melalui hukum taurat. Firman Tuhan
berkata, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia,
yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada
TUHAN!" (Yeremia 17: 5). Hukum taurat berbicara tentang segala sesuatu yang kita
perlu lakukan dan terbukti tidak ada hal apapun yang dapat kita lakukan, sadarilah
bahwa kita gagal dan membutuhkan seorang Juruselamat yang akan menggenapi
seluruh hukum itu dengan sempurna sehingga kita dapat terbebas dari hukum
tersebut.
Dalam Roma 5: 2 dikatakan "Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada
kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam
pengharapan akan menerima kemuliaan Allah." serta Ibrani 4: 16 bahwa "Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita
menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita
pada waktunya.". Yesus tidak membuka jalan bagi siapapun melalui hukum taurat,
sebaliknya, Dia membuka bagi kita semua jalan melalui kasih karuniaNya. Inilah
sebuah kebenaran yang perlu kita terima dalam kekristenan kita, bukan karena
hukum taurat melainkan hanya oleh kasih karuniaNya, kita sepenuhnya layak
menghampiri takhta kasih karuniaNya untuk menerima rahmat dan menemukan
pertolonganNya tepat pada waktuNya.

HUKUM TAURAT DAN KASIH KARUNIA


Kita hidup di bawah kasih karunia atau hidup di bawah hukum Taurat? Banyak anak Tuhan
bingung! Bukankah ke duanya adalah Firman Tuhan, mengapa keduanya bertolak belakang?
Untuk itulah kita belajar apa yang dimaksud hidup di bawah Kasih Karunia dan hidup di bawah
hukum Taurat.

Pohon kehidupan di tengah-tengah  taman Eden.


Sejak awal penciptaan, ketika Tuhan menciptakan taman Eden di mana manusia ditempatkan,
ada dua pohon utama, pohon kehidupan yang melambangkan Kasih Karunia Tuhan Yesus dan
pohon pengetahuan baik dan jahat yang melambangkan hukum Taurat. Semua pohon buahnya
boleh dimakan, kecuali buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat. Buah pohon kehidupan
boleh dimakan tetapi manusia tidak tertarik, tetapi sebaliknya yang Tuhan larang untuk dimakan
malah  manusia tertarik untuk memakannya.
Kejadian 2:8  Selanjutnya YaHWeH Elohim membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. 9  Lalu YaHWeH Elohim menumbuhkan
berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya;
dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik
dan yang jahat.
Kejadian 3:2  Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini
boleh kami makan, 3  tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Elohim
berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Yang paling penting oleh Tuhan ditaruh ditengah-tengah taman yaitu pohon kehidupan, tetapi
karena Hawa sangat mengingini pohon pengetahuan baik dan jahat, maka ketika dia ditanya
oleh ular, maka terlihat sekarang di hati maupun pikirannya yang ditengah-tengah taman adalah
pohon pengetahuan baik dan jahat. Seharusnya fokus pada pohon kehidupan tetapi telah
bergeser ke pohon pengetahuan baik dan jahat. Maka jatuhlah manusia ke dalam dosa!
Kejadian 3:6  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil
dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama
dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Spirit kebebasan atau spirit ketakutan.

Kejadian 3:1 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Elohim berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lihatlah spirit Iblis melalui ular, yaitu spirit ketakutan spirit tidak boleh, jangan lakukan ini, seperti
juga hukum Taurat: jangan membunuh, jangan berjinah, jangan…

Berbeda sekali dengan spirit dari Tuhan, spirit kasih karunia, semua boleh dimakan, semua
boleh dinikmati, hanya satu saja yang jangan. Spirit kebebasan.
Kejadian 2:16  Lalu YaHWeH Elohim memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17  tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati."

Hanya boleh makan satu buah saja!


Ketika manusia telah makan buah pengetahuan baik dan jahat, manusia berdosa, maka
diusirlah manusia dari taman Eden dan Tuhan menaruh malaikat untuk menjaga pohon
kehidupan sehingga manusia tidak bisa memakan buah pohon kehidupan.
Kejadian 3:24  Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah
beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan.
Apa artinya? Manusia tidak bisa makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat dan buah
pohon kehidupan secara bersama-sama. Yang makan buah pengetahuan baik dan jahat akan
diusir dan mati, atau siapa yang makan buah kehidupan akan hidup selama-lamanya. Pohon
pengetahuan baik dan jahat melambangkan hukum Taurat dan pohon kehidupan
melambangkan Kasih Karunia Tuhan Yesus. Artinya: kita tidak bisa percaya kepada Kasih
Karunia Tuhan Yesus, sekaligus mengandalkan ketaatan kita melakukan hukum Taurat, untuk
membuat kita diperkenan Tuhan. Kita harus memilih, seperti adam hawa telah memilih yang
salah, apakah kita akan memilih hidup berdasarkan kebaikan dan ketaatan  untuk melakukan
hukum Taurat atau percaya kepada kasih karunia Tuhan Yesus yang telah menebus kita di atas
kayu salib?

Fokus hukum Taurat adalah upaya manusia melakukan perintah Tuhan, sedangkan fokus
Kasih Karunia adalah karya Tuhan Yesus.

Yang ada di bawah hukum Taurat, hidupnya selalu dituntut oleh hukum Taurat, untuk
melakukan ini dan jangan melakukan itu dan tidak ada seorang pun yang mampu melakukannya
dengan sempurna. Sedangkan fokus Kasih Karunia adalah apa yang telah dilakukan oleh
Tuhan Yesus, sehingga orang yang hidup di bawah Kasih Karunia percaya dan terus percaya
pada karya pengorbanan Tuhan Yesus yang sempurna. Kepercayaan yang benar akan
memimpin kepada hidup yang benar.

Hukum Taurat menuntut manusia berdosa kepada kesempurnaan, tetapi Yesus dalam Kasih


Karunianya menyediakan semua yang diperlukan oleh manusia berdosa melalui karya-Nya.
Di bawah hukum Taurat:
Keluaran 34:7 tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang
ketiga dan keempat.
Markus 11:26  Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu.

Di bawah kasih karunia:


Yesaya 43:25  Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku
sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.

 
Di bawah hukum Taurat:
Ulangan 6:5  Kasihilah YaHWeH, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Di bawah kasih karunia:
1 Yohanes 4:10  Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Elohim, tetapi Elohim yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa
kita.
1 Yohanes 4:19  Kita mengasihi, karena Elohim lebih dahulu mengasihi kita.
Yesus datang bukan untuk meniadakan, melainkan untuk
menggenapi hukum Taurat.
Manusia tidak mampu melakukan hukum Taurat, tapi banyak yang tidak menyadarinya bahkan
menyombongkan diri serasa mampu melakukannya, karena itu hukum Taurat tidak ditiadakan
melainkan diberikan kepada mereka yang menyombongkan diri mampu melakukannya. Untuk
menunjukkan kelemahan dan kekurangan mereka Dan mereka pasti gagal melakukannya.
Matius 5:17   "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. 

20  Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
28   Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya. 29  Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa,
dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.  30  Dan jika tanganmu yang
kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu
dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
48  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Standar hukum Taurat telah direndahkan dari yang sebenarnya, mereka merendahkan


hukum Taurat ke tingkat di mana mereka mampu melakukannya, tetapi Yesus mengembalikan
ke standar yang benar, yaitu harus sempurna seperti Bapa di sorga. Dan dimana semua orang
pasti tidak akan sanggup melakukannya, sebab,
Yakubus 2:10  Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian
dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Dalam pemahaman manusia, jika dari 10 hukum itu ternyata hanya bisa melakukan 9, pikir
mereka sudah mendekati kesempurnaan, tetapi menurut Tuhan tidak, tidak sanggup satu
perintah dianggap tidak bisa melakukan semua perintah itu. Betapa sempurnanya tuntutan
Tuhan untuk kita bisa hidup kudus. Dan dalam Yesaya 64:6 dikatakan “Demikianlah kami
sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor;…

Ahli Taurat vs Tuhan Yesus


Yohanes 8:4  Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada
Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. 5  Musa dalam
hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" 

 7  Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun


bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."

Perempuan yang tertangkap basah berjinah ditempatkan di tengah-tengah oleh para ahli Taurat
dengan maksud untuk dihukum dan mencobai Yesus. Jika Yesus mengijinkan untuk dihukum,
maka mereka akan tertawa dan bertanya di mana Kasih Karunia-Nya? Kalau tidak
menghukumnya maka Yesus akan dituduh melanggar hukum Taurat Musa. Orang yang
mengandalkan hukum Taurat, Yesus memberi hukum Taurat yang sejati: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu."  9  Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu
yang tetap di tempatnya.

Hukum Taurat itu seperti cermin, kudus tetapi tidak mengkuduskan, hanya memperlihatkan
kesalahan kita dan tidak bisa menolong kita. Maka mulai dari yang paling tua, paling senior,
paling ahli, pergi karena mereka tahu merekapun orang berdosa. Mereka mencari kesalahan
orang, menjadi polisi rohani, tanpa sadar merekapun hidup dalam dosa
10  Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11  Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata
Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Sebaliknya Yesus memberi Kasih Karunia kepada perempuan itu, perhatikan urutan Kasih
Karunia: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Pertama yang diberikan adalah “Akupun tidak menghukum engkau”, Aku memberimu
pengampunan sempurna, menerimamu apa adanya. Kedua: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang”. Pergilah, aku memampukanmu memulai hidup baru dan memberimu
kekuatan untuk tidak jatuh lagi dalam dosa perjinahan lagi. Ingat pertobatan sejati adalah
karunia Tuhan, yang memberi hati yang baru, roh yang baru dan hati yang taat.
Tetapi banyak yang membalik ajaran Kasih Karunia ini menjadi hukum Taurat, “Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” maka “Akupun tidak menghukum engkau”.
Seolah-olah mau berkata: Bertobatlah dulu, tunjukkan hidupmu sudah berubah dulu, maka
Tuhan Yesus  tidak menghukum engkau! Inilah spirit hukum Taurat!

Sebaliknya kepada mereka yang mengaku tidak mampu melakukan hukum


Taurat  dengan sempurna tetapi  percaya kepada Tuhan Yesus, percaya kepada
pengorbanan-Nya di atas kayu salib, Yesus telah melakukan hukum Taurat dengan
sempurna dan  menggenapinya untuk mereka yang percaya.

Hukum Taurat adalah penuntun sampai Kristus datang!


Sekarang kita yang percaya Tuhan Yesus, tidak lagi di bawah tuntunan atau ancaman dari
hukum Taurat. Kita hidup dalam iman kepada karya Tuhan Yesus, hidup di bawah tuntunan
Kasih Karunia, tidak lagi dikuasai oleh dosa melainkan Roh Kudus. Kasih Karunia menuntun
kita, mendidik kita supaya meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, di dunia
sekarang ini.

Saat memberitakan hukum Taurat, yang terjadi  kuasa dosa bekerja, tetapi saat
memberitakan Kasih Karunia yang terdengar adalah berita kemenangan!
Tetapi sampai sekarang banyak orang terus memberitakan hukum Taurat, malah ingin
menjadikan Sepuluh Perintah Tuhan menjadi pegangan utama, bukannya Kasih Karunia
pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, sehingga banyak anak Tuhan hidup dalam
ketakutan dan keragu-raguan, karena fokusnya digeser dari Tuhan Yesus  kepada kemampuan
dirinya untuk taat melakukan hukum Taurat, maka kuasa dosa bekerja, kuasa hukum Taurat
bekerja, keinginan berbuat dosa bertumbuh dan sengat maut jadi ancamannya.
1 Korintus 15:55  Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?"  56  Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57  Tetapi syukur
kepada Elohim, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita.
Jika Kasih Karunia Tuhan Yesus yang menjadi berita utama, maka Kasih Karunia Tuhan Yesus
bekerja dahsyat dalam diri anak Tuhan, sehingga mereka percaya bahwa dirinya telah diterima
tanpa syarat, diampuni sempurna oleh darah Tuhan Yesus dan sekarang hidup tanpa perasaan
bersalah, melangkah dalam kekudusan karena tahu bahwa darah Yesus terus menudunginya
sehingga hidupnya selalu diperkenan oleh Bapa.

Anda tidak dapat mencampuradukkan antara Kasih Karunia dan hukum Taurat.
Sekarang banyak orang yang mencampuradukkan Kasih Karunia dan hukum Taurat, dengan
mengatakan: Memang anda diselamatkan oleh Kasih Karunia, tetapi setelah selamat, Anda
harus menjalani kehidupan yang kudus dengan mentaati Sepuluh Perintah Tuhan. Hidup di
bawah Kasih Karunia juga hidup di bawah hukum Taurat. Ini tidak bisa, anda harus memilih
salah satu, hidup di bawah Kasih Karunia atau hidup di bawah hukum Taurat!
Atau banyak yang setuju bahwa mereka diselamatkan oleh Kasih Karunia, tetapi mereka masih
menundukkan diri di bawah hukum Taurat. Mereka mengira jika melakukan hukum Taurat,
berbuat baik, maka mereka berhak untuk diberkati, sebaliknya jika mereka gagal dan jatuh
dalam dosa, mereka memupuk rasa bersalah dan menantikan hukuman.
Rasul Paulus dengan serius dan berterus terang berkata kepada jemaat gereja Galatia:

Galatia 5:4  Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
 
Inilah definisi hidup di luar Kasih Karunia yaitu jika masih mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat, kebenaran yang didapat karena melakukan Sepuluh Hukum Tuhan. Dengan demikian
orang ini sebenarnya tidak percaya kepada Tuhan Yesus karena masih mengharapkan
kebenaran dari perbuatannya sendiri.

Yang Bapa kehendaki kita sepenuhnya percaya kepada Kasih Karunia Tuhan Yesus bukan
mencampurkan dengan kebenaran yang kita upayakan melalui kesalehan kita.

Biarlah kita memilih untuk hidup di bawah Kasih Karunia Tuhan Yesus, percaya pengorbanan-
Nya sempurna untuk kita, selama-lamanya kita selalu diperkenan oleh Bapa  dan tidak lagi mau
dibelunggu di bawah tuntutan hukum Taurat.
RIGTH BELIEVING ALWAYS PRODUCE RIGHT LIVING
  Kepercayaan yang benar akan memimpin kepada hidup yang benar

Anda mungkin juga menyukai