(Gambar: Musa menghancurkan 2 Loh Batu ketika mendapati bangsa Israel menyembah berhala)
Galatia 2:21 Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran
oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.
Rasul Paulus dengan jelas mengajarkan untuk mati dari Hukum Taurat dan tidak
menolak Kasih Karunia Allah.
7. Apa yang Yesus Katakan mengenai HUKUM TAURAT yang terutama?
Matius: 22: 36-40
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
Dari ayat di atas, kita dapat melihat bahwa Yesus mengajarkan tentang KASIH dan
bahwa mustahil anda dapat melakukannya! Mengasihi Allah dengan segenap hati,
segenap jiwa, segenap akal budi? Tidak ada yang dapat melakukan hal tersebut.
Allah menurunkan hukum taurat kepada bangsa Israel dengan standard yang sangat
tinggi sehingga tidak seorang pun yang dapat melakukannya dan pada akhirnya
melihat bahwa mereka tidak sanggup dengan kekuatan diri mereka dan menyadari
mereka butuh JURU SELAMAT.
KESIMPULAN:
1. Hukum Taurat sudah digenapi oleh Yesus dan tidak berlaku lagi buat
Orang Kristen.
2. Orang Kristen tidak dibenarkan karena melakukan Hukum Taurat
3. Hidup dibawah Kasih Karunia membuat orang Kristen tidak dikuasai oleh
dosa
Roma 6:14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak
berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Hukum Taurat vs Kasih Karunia
Setiap agama berusaha untuk tampil memberikan sikap - sikap terbaik yang dapat
mereka lakukan untuk Tuhan, mereka mengeluarkan seluruh kemampuan mereka
untuk mencapai standar yang mereka kira ditetapkan oleh Allah. Menyedihkannya,
banyak orang Kristen melakukan hal yang sama dengan menaruh sebuah standar dan
berusaha untuk mencapainya, kehidupan kekristenan telah dipenuhi dengan aturan-
aturan yang menjadikannya sebagai salah satu di antara banyak agama. Manusia
menganggap kasih karunia Kristus tidak cukup dan terlalu sederhana sehingga
mereka berpikir untuk melakukan banyak hal bagi Allah dengan mengabaikan kasih
karuniaNya.
Marilah kita melihat apa yang terjadi ketika hukum taurat menjadi sebuah tujuan
dari kekristenan. Roma 3: 19 menuliskan kepada kita "Tetapi kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke
bawah hukuman Allah.". Perlu dimengerti bahwa tujuan utama dari setiap hukum di
dalam pemikiran duniawi ialah untuk membatasi dosa (kejahatan), tetapi Firman
Tuhan mengajarkan kita sebuah pemahaman yang berlawanan. Dikatakan bahwa
hukum membuat kita jatuh ke bawah penghukuman Allah. Hal ini kemudian
diteguhkan oleh ayat selanjutnya dalam Roma 3: 20 bahwa "Sebab tidak seorangpun
yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,
karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.". Saya berikan sebuah ilustrasi
yang sering dipakai oleh para pengkhotbah Allah yang sejati.
Diibaratkan bahwa Anda dan teman - teman Anda tengah menelusuri sebuah teman
yang dipenuhi oleh 10 bangunan rumah kaca. Anda dan teman-teman Anda berjalan
dari blok 1-9 tanpa memikirkan apapun selain memandangi apa yang ada di dalam
rumah kaca tersebut. Tapi apa yang terjadi saat Anda dan teman-teman Anda
menemukan tulisan 'dilarang melempari kaca dengan batu' pada bangunan rumah
kaca yang ke-10?
Sebuah dorongan untuk melanggar larangan tersebut mulai muncul, kemudian Anda
dan teman - teman Anda mulai mencari sesuatu yang tampak keras untuk
memecahkan kaca tersebut atau setidaknya Anda terdorong sesaat memikirkan untuk
melakukan hal tersebut.
Menariknya ialah banyak orang Kristen telah bersusah payah mematuhi hukum
taurat tanpa mengenal sistem kerja dari hukum tersebut. Saya tahu bahwa Anda
bermaksud baik untuk mematuhi hukum taurat, tetapi perlu dimengerti bahwa
bukanlah kehendak Allah bagi Anda untuk hidup selaras dengan hukum taurat, itu
sama sekali bukanlah kekristenan melainkan hanya sebuah keagamaan saja. Dasar
kekristenan ialah iman (Ibrani 11: 1 yang berbunyi, "Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.") dan
hukum taurat sama sekali bukanlah iman sebagaimana yang dituliskan dalam Galatia
3: 12 yakni, "Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang
melakukannya, akan hidup karenanya.". Pertanyaannya, jika Anda hidup di bawah
taurat, apakah Anda mengerti sistem kerja yang dirancangkan oleh Allah di dalam
hukum tersebut?
Tentu saja tidak mungkin karena kita semua pernah melanggarnya. Saya percaya
bahwa tidak mungkin untuk mengikuti standar yang ditetapkan oleh Allah. Ketika
kekristenan hanya didasarkan pada pandangan 'apa yang baik dan apa yang salah',
kita sedang dituntun untuk gagal.
Sahabatku,
Janganlah kita mengabaikan kebenaran ini. Saya mengerti bahwa Anda bermaksud
baik untuk tampak melakukan sesuatu bagi Allah, tapi saya harus mengatakan
bahwa hal itu adalah upaya yang sia-sia. Allah sama sekali tidak ingin menilai Anda
berdasarkan hukum taurat karena jika Dia melakukannya, Anda tidak akan pernah
memiliki sebuah hubungan denganNya. Tanpa disadari, ada banyak kehidupan
Kristen yang begitu menyedihkan karena mereka membatasi keintiman mereka
dengan Allah berdasarkan taurat. Ya, hukum taurat itu kudus dan benar, tetapi tidak
memiliki kuasa untuk menguduskan dan membenarkan siapapun.
Ketika orang-orang berusaha untuk melakukan banyak hal bagi Allah, kita hanya
akan bermegah di dalam kasih karuniaNya dengan mengetahui bahwa Allah
memandang kita berdasarkan kasih karunia yang sepenuhnya tercurah di atas kayu
salib Kristus. Firman Tuhan tidak pernah menyebutkan bahwa Anda bisa dibenarkan
di hadapan Allah karena hukum taurat ataupun perbuatan–perbuatan Anda yang
sangat saleh. Tidak, “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3: 24). Dan diteguhkan kembali di
dalam Efesus 2: 8-9 bahwa “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh
iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu:
jangan ada orang yang memegahkan diri.”. Kekristenan bukanlah apa-apa tanpa kasih
karunia, Anda bisa melakukan banyak hal untuk Allah dan pada akhirnya
menemukan bahwa semuanya itu sia-sia.
Hukum taurat yang pada mulanya disalahpahami dapat membatasi dosa, tetapi
justru menjerumuskan Anda ke dalam dosa dan sebaliknya kasih karunia yang pada
mulanya disalahpahami dapat mengizinkan Anda untuk melakukan dosa, tetapi
justru menyembunyikan Anda dari dosa. Dikatakan di dalam Roma 5: 20–
21 bahwa “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin
banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi
berlimpah-limpah, supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian
kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus
Kristus, Tuhan kita.”. Tuhan sendiri telah menyiapkan kasih karunia dibalik
pemberian hukum tauratNya, Dia tahu bahwa tidak mungkin akan ada seorangpun
yang dapat diselamatkan ataupun bertahan dengan hukum taurat. Jika Anda
bersikeras untuk hidup berdasarkan hukum taurat maka Anda lepas dari Kristus
ketika Anda mengharapkan adanya pembenaran oleh hukum taurat (Galatia 5: 4).
Kejadian 3:1 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Elohim berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lihatlah spirit Iblis melalui ular, yaitu spirit ketakutan spirit tidak boleh, jangan lakukan ini, seperti
juga hukum Taurat: jangan membunuh, jangan berjinah, jangan…
Berbeda sekali dengan spirit dari Tuhan, spirit kasih karunia, semua boleh dimakan, semua
boleh dinikmati, hanya satu saja yang jangan. Spirit kebebasan.
Kejadian 2:16 Lalu YaHWeH Elohim memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon
dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau
memakannya, pastilah engkau mati."
Fokus hukum Taurat adalah upaya manusia melakukan perintah Tuhan, sedangkan fokus
Kasih Karunia adalah karya Tuhan Yesus.
Yang ada di bawah hukum Taurat, hidupnya selalu dituntut oleh hukum Taurat, untuk
melakukan ini dan jangan melakukan itu dan tidak ada seorang pun yang mampu melakukannya
dengan sempurna. Sedangkan fokus Kasih Karunia adalah apa yang telah dilakukan oleh
Tuhan Yesus, sehingga orang yang hidup di bawah Kasih Karunia percaya dan terus percaya
pada karya pengorbanan Tuhan Yesus yang sempurna. Kepercayaan yang benar akan
memimpin kepada hidup yang benar.
Di bawah hukum Taurat:
Ulangan 6:5 Kasihilah YaHWeH, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Di bawah kasih karunia:
1 Yohanes 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Elohim, tetapi Elohim yang
telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa
kita.
1 Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Elohim lebih dahulu mengasihi kita.
Yesus datang bukan untuk meniadakan, melainkan untuk
menggenapi hukum Taurat.
Manusia tidak mampu melakukan hukum Taurat, tapi banyak yang tidak menyadarinya bahkan
menyombongkan diri serasa mampu melakukannya, karena itu hukum Taurat tidak ditiadakan
melainkan diberikan kepada mereka yang menyombongkan diri mampu melakukannya. Untuk
menunjukkan kelemahan dan kekurangan mereka Dan mereka pasti gagal melakukannya.
Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
20 Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
28 Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa,
dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang
kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu
dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.
Perempuan yang tertangkap basah berjinah ditempatkan di tengah-tengah oleh para ahli Taurat
dengan maksud untuk dihukum dan mencobai Yesus. Jika Yesus mengijinkan untuk dihukum,
maka mereka akan tertawa dan bertanya di mana Kasih Karunia-Nya? Kalau tidak
menghukumnya maka Yesus akan dituduh melanggar hukum Taurat Musa. Orang yang
mengandalkan hukum Taurat, Yesus memberi hukum Taurat yang sejati: "Barangsiapa di antara
kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu." 9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi
seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu
yang tetap di tempatnya.
Hukum Taurat itu seperti cermin, kudus tetapi tidak mengkuduskan, hanya memperlihatkan
kesalahan kita dan tidak bisa menolong kita. Maka mulai dari yang paling tua, paling senior,
paling ahli, pergi karena mereka tahu merekapun orang berdosa. Mereka mencari kesalahan
orang, menjadi polisi rohani, tanpa sadar merekapun hidup dalam dosa
10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" 11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata
Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Sebaliknya Yesus memberi Kasih Karunia kepada perempuan itu, perhatikan urutan Kasih
Karunia: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
sekarang."
Pertama yang diberikan adalah “Akupun tidak menghukum engkau”, Aku memberimu
pengampunan sempurna, menerimamu apa adanya. Kedua: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang”. Pergilah, aku memampukanmu memulai hidup baru dan memberimu
kekuatan untuk tidak jatuh lagi dalam dosa perjinahan lagi. Ingat pertobatan sejati adalah
karunia Tuhan, yang memberi hati yang baru, roh yang baru dan hati yang taat.
Tetapi banyak yang membalik ajaran Kasih Karunia ini menjadi hukum Taurat, “Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” maka “Akupun tidak menghukum engkau”.
Seolah-olah mau berkata: Bertobatlah dulu, tunjukkan hidupmu sudah berubah dulu, maka
Tuhan Yesus tidak menghukum engkau! Inilah spirit hukum Taurat!
Saat memberitakan hukum Taurat, yang terjadi kuasa dosa bekerja, tetapi saat
memberitakan Kasih Karunia yang terdengar adalah berita kemenangan!
Tetapi sampai sekarang banyak orang terus memberitakan hukum Taurat, malah ingin
menjadikan Sepuluh Perintah Tuhan menjadi pegangan utama, bukannya Kasih Karunia
pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, sehingga banyak anak Tuhan hidup dalam
ketakutan dan keragu-raguan, karena fokusnya digeser dari Tuhan Yesus kepada kemampuan
dirinya untuk taat melakukan hukum Taurat, maka kuasa dosa bekerja, kuasa hukum Taurat
bekerja, keinginan berbuat dosa bertumbuh dan sengat maut jadi ancamannya.
1 Korintus 15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?" 56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. 57 Tetapi syukur
kepada Elohim, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita.
Jika Kasih Karunia Tuhan Yesus yang menjadi berita utama, maka Kasih Karunia Tuhan Yesus
bekerja dahsyat dalam diri anak Tuhan, sehingga mereka percaya bahwa dirinya telah diterima
tanpa syarat, diampuni sempurna oleh darah Tuhan Yesus dan sekarang hidup tanpa perasaan
bersalah, melangkah dalam kekudusan karena tahu bahwa darah Yesus terus menudunginya
sehingga hidupnya selalu diperkenan oleh Bapa.
Anda tidak dapat mencampuradukkan antara Kasih Karunia dan hukum Taurat.
Sekarang banyak orang yang mencampuradukkan Kasih Karunia dan hukum Taurat, dengan
mengatakan: Memang anda diselamatkan oleh Kasih Karunia, tetapi setelah selamat, Anda
harus menjalani kehidupan yang kudus dengan mentaati Sepuluh Perintah Tuhan. Hidup di
bawah Kasih Karunia juga hidup di bawah hukum Taurat. Ini tidak bisa, anda harus memilih
salah satu, hidup di bawah Kasih Karunia atau hidup di bawah hukum Taurat!
Atau banyak yang setuju bahwa mereka diselamatkan oleh Kasih Karunia, tetapi mereka masih
menundukkan diri di bawah hukum Taurat. Mereka mengira jika melakukan hukum Taurat,
berbuat baik, maka mereka berhak untuk diberkati, sebaliknya jika mereka gagal dan jatuh
dalam dosa, mereka memupuk rasa bersalah dan menantikan hukuman.
Rasul Paulus dengan serius dan berterus terang berkata kepada jemaat gereja Galatia:
Galatia 5:4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Inilah definisi hidup di luar Kasih Karunia yaitu jika masih mengharapkan kebenaran oleh hukum
Taurat, kebenaran yang didapat karena melakukan Sepuluh Hukum Tuhan. Dengan demikian
orang ini sebenarnya tidak percaya kepada Tuhan Yesus karena masih mengharapkan
kebenaran dari perbuatannya sendiri.
Yang Bapa kehendaki kita sepenuhnya percaya kepada Kasih Karunia Tuhan Yesus bukan
mencampurkan dengan kebenaran yang kita upayakan melalui kesalehan kita.
Biarlah kita memilih untuk hidup di bawah Kasih Karunia Tuhan Yesus, percaya pengorbanan-
Nya sempurna untuk kita, selama-lamanya kita selalu diperkenan oleh Bapa dan tidak lagi mau
dibelunggu di bawah tuntutan hukum Taurat.
RIGTH BELIEVING ALWAYS PRODUCE RIGHT LIVING
Kepercayaan yang benar akan memimpin kepada hidup yang benar