Wahyu 13:18 merupakan bagian dari pekabaran Wahyu 13 yang menjadi sebuah
perdebatan untuk mempersalahkan orang lain. Pemahaman kebanyakan orang
mengenai "666" diartikan sebagai Vicarius Filii Dei. Sejak zaman Marthin Luther gelar
ini di gunakan untuk menghitung bilangan 666. Jika "666" kita artikan sebagai Vicarius
Filii Dei, maka kita akan menghadapi masalah menghitung bilangan nilai huruf-hurufnya
karena Alkitab tidak menentukan menggunakan bahasa apa yang dipakai untuk
menafsirkan arti sepenuhnya bilangan 666. Stefanovic mencoba menafsirkan 666. Ia
berpendapat "Bilangan 666 mengidentifikasi karakter yang benar binatang yang keluar
dari dalam laut yaitu meninggikan diri, melawan terhadap Tuhan dan mengakui
pemujaan dan kesetiaan dunia."
Bila orang Kristen membicarakan tentang 666, maka harus kembali kepada
dasar atau prinsip yang ada dalam Alkitab. Dalam Alkitab tampak bahwa makna "666"
adalah tabiat binatang.
Berikut ini saya akan mensurvei komentar para penulis tentang makna bilangan 666 di
wahyu 13:18.1 Survei ini dapat dibagi atas dua bagian, yaitu pertama, penerapan
lahiriah dan kedua penerapan rohani.2
Penerapan Lahiriah
William Barclay
William mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 untuk mengungkapkan
maknanya berhubungan dengan penjumlahan. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah
sebuah kode yang berhubungan dengan pejumlahan bilangan. Sekarang itu telah jelas
Foy E. Wallace
Wallace mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia
mengatakan, "bahwa ia menyetujui pendapat Irenaeus bahwa "Angka 666 adalah
angka latinisasi.Yaitu L=30, A=1, T=300, E= 5, I=10, N=50, tertentu, A=1, B=2 dan
seterusnya."4 Berdasarkan pernyataan Wallace ini, ia menyatakan "666" sebagai
Penerapan Lahiriah
Lehman Stranss
Stranss mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menyetujui
bahwa 666 adalah angka latinisasi . Ia mengatakan,"Angka 666 adalah angka latinisasi
dan nama latin bagi kaisar Nero adalah Neron dan bila di jumlah N=50, E=6, R=500,
O=60, N=50 dan jumlah seluruhnya adalah 666." 5. Berdasarkan pernyataan Lehman
Stranss ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Donald Grey
Grey mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai angka latinisasi. Ia
mengatakan "bahwa Vespasian(69-79AD), Titus(79-81AD), dan Domitian (81-96AD)
bila di jumlah ketiga nama kaisar yang bermarga Titus ini maka berjumlah 666." 6
Berdasarkan pernyataan Donald Grey ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
lahiriah.
Andreas Helwig
Helwig mengomentari angka "666" dalam Wahyu 13:18 aebagai angka latinisasi. Ia
mengatakan "bahwa makna angka 666 adalah Vicarius Filii Dei yang artinya wakil putra
Allah, gelar untuk Paus di Roma."7 Nilai yang kuantitatif ini total 666 sebagai berikut:
V=5, I=1, C=100, A=0, R=0, I=1, U=5, S=0, F=0, I=1, L=50, I=1, I=1, D=500, E=0, I=1.
Berdasarkan pernyataan Andreas Helwig ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan
lahiriah.
Stephen Haskell
Haskell mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa
666 berhubungan dengan gelar Paus.Ia mengatakan "Ia yang diakui Wakil putra
Allah(Vicarius Filii Dei), di dalam gelarnya membawa bilangan enam ratus enampuluh
enam. Yang mengagungkan dirinya di atas Tuhan surga, membentuk gambaran
binatang itu."8 Berdasarkan pernyataan Stephen Haskell ini, ia menyatakan "666"
sebagai penerapan lahiriah.
T.A. Burkill
Burkill mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai pelambang
keuskupan dan pengajaran agama Roma Katolik. Ia mengatakan, "Angka 666 adalah
pelambang keuskupan dan pengajaran agama Roma. Hal ini terlihat dalam setiap
kegiatan liturgy ibadah juga menggunakan bahasa dan kebudayaan latin." 9
Berdasarkan pernyataan Burkill ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan lahiriah.
Jhon Philips
Philips mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa
666 berhubungan dengan gelar Paus dan gereja Katolik. Ia mengatakan, "Nama
binatang buas, ketika itu dikenal, akan menghasilkan bilangan 666. Orang-Orang sudah
melihat di dalamnya suatu tanda identifikasi untuk Paus dan Nero."
10
Berdasarkan
Makna Rohaniah
Vernon J. Mcgee
Mcgee mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai bilangan
kuantitatif yang harus dibiarkan berdiri sendiri . Ia mengatakan"Suatu nilai kuantitatif
terikat dalam bilangan tersebut dan kita harus membiarkannya berdiri sendiri. kita harus
menyajikan Yesus Kristus yang membuat kita berhasil melewati periode kesengsaraan
yang besar." 11Berdasarkan pernyataan Vernon J. Mcgee ini, ia menyatakan "666"
sebagai penerapan rohaniah.
Dave Hagelberg,
Hagelberg mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai sebuah bilangan
yang melambangkan ke tidak sempurnaan. Ia mengatakan "Bilangan 666
melambangkan ke tidak sempurnaan sebagaimana bilangan 777 melambangkan
kesempurnaan."12 Berdasarkan pernyataan Dave Hagelberg ini, ia menyatakan "666"
sebagai penerapan rohaniah.
James L. Belvins
Belvins mengomentari bilangan "666" dalam Wahyu 13:18 sebagai bilangan simbolis
untuk usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan. Ia mengatakan "Jika
nama Yesus yang sama 888 dan 777 dipertimbangkan bilangan sempurna, maka
makna 666 dimaksudkan untuk menjadi bilangan simbolis untuk yang terbaik bagi
usaha manusia yang manusia dapat lakukan." 13 Berdasarkan pernyataan James L
Belvins ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
A.C. Gaebelein
Gaebelein mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa
666 adalah bilangan manusia yang jatuh . Ia mengatakan, "Saya beranggapan bahwa
kita hanya perlu mengetahui bahwa bilangan 666 adalah angka manusia yang jatuh dan
karenanya berarti ketidak sempurnaan." 14 Berdasarkan pernyataan A.C. Gaebelein ini,
ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Peter Wongso
Louis T. Talbot
Talbot mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 sebagai Trinitas setan. Ia
mengatakan "bahwa trinitas enam yaitu untuk tiga serangkai setan berlawanan dengan
yang Trinitas tujuh yaitu tiga serangkai Tuhan" 16 Berdasarkan pernyataan Louis T.Talbot
ini, ia menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Torrance
Torrance mengomentari angka "666" dalam wahyu 13:18 dengan menekankan bahwa
666 adalah Setiap kejahatan yang sedang menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi
manusia . Ia mengatakan "bahwa makna 666 adalah setiap saat kejahatan tersembunyi
didunia yang membangun patungnya dan menanam kesannya pada setiap pribadi,
pikiran dan perilaku umat manusia." 17Berdasarkan pernyataan Torrance ini, ia
menyatakan "666" sebagai penerapan rohaniah.
Dari hasil survei berupa komentar Alkitab dari berbagai sumber tentang makna "666"
dalam kitab Wahyu 13:18, maka dapat dirangkumkan ada dua penerapan makna"666"
yaitu:
Pertama, sebagai penerapan lahiriah yang dimaksudkan menekankan makna yang
menggunakan matematika. Hal ini mencakup pernyataan yang berhubungan
penjumlahan bilangan, prnggunaan angka latinisasi, dan menunjuk organanisasi, nama,
lembaga, dan agama sebagai pelaku 666, seperti yang dinyatakan William Barclay; Foy
E. Wallace;Lehman Stranss; Donald Grey; Andreas Helwig; Stephen Haskell; T.A.
Burkill; Jhon Philips.
Kedua, sebagai penerapan rohani berfokus pada penafsiran yang mengunakan hikmat
sorgawi. Penerapan rohani ini menekankan bahwa anti Kristus disini bukanlah
melambangkan organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai penerapan 666
melainkan siapa saja dapat menjadi penerapannya. Makna rohaniah bilangan 666 yang
dikatakan penulis adalah bilangan Kuantitatif yang harus dibiarkan berdiri sendiri,
sebuah bilangan yang melambangkan ketidak sempurnaan, sebagai bilangan simbolis
untuk usaha manusia yang terbaik yang manusia dapat lakukan, bilangan manusia
yang jatuh, sebagai lambang serangan setan terhadap jemaat yang sifatnya terbatas
dan tidak sempurna, Lambang trinitas setan, Setiap kejahatan yang sedang
menanamkan tabiatnya pada setiap pribadi manusia, hanya menonjolkan perbandingan
anti Kristus dan Kristus Seperti yang dikatakan Vernon J Mcgee; Dave Hagelberg;
James L Belvins; A.C Gaebelein;Peter Wongso; Louis T Talbot; Torrance; Eldon George
Ladd.
Kini saya akan coba menganalisis Wahyu 13:18 yang sering dikutip sebagai penjelasan
siapa dan lembaga yang mana menjadi AntiKristus di akhir zaman. Pembahasan ini
dibagi atas dua bagian besar, yaitu : A. Latar belakang Wahyu 13:18, B. Analisis Wahyu
13 :18. Akhirnya, sebuah rangkuman singkat.
Perlu ditambahkan berdasarkan 1Petrus 5:13 yang menyatakan: Salam kepada kamu
sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon. Yang dimaksud Babilon adalah
Romawi yang memiliki sifat dan tabiat babilon alias budaya babilon yang bermula di
Kejadian 10-11. Di dalam kitab Wahyu nama kota Babel ini muncul 6 kali, lihat Wahyu
14:8;16:19;17:5;18:2,10,21. Yang dimaksudkan Babel bukanlah perkara geografis
melainkan yang hubungannya dengan Budaya, sifat, tabiat, yang berlawanan dengan
sang pencipta.
Binatang Kedua(13:11-17).
Stefanovic berkomentar Yohanes sekarang berbalik perhatiannya ke binatang yang
kedua yaitu binatang yang keluar dari bumi. Seperti binatang yang pertama, Yohanes
juga memberi karakteristik yang umum tentang binatang yang keluar dari bumi (13:11),
dan kemudian pindah ke suatu uraian tentang bagaimana aktivitasnya. 25
Selanjutnya sebagai gambaran yang lain tentang situasi planet bumi melihat film kartun
seekor bintang lain keluar dari dalam bumi. Pengertian bumi disini adalah universal atau
seluruh dunia sebagaimana di kejadian 1 dan 2 adalah langit dan bumi dalam arti bumi
dan lingkungannya, yang mana di Wahyu 14:7 berbunyi Langit dan bumi dan laut dan
semua mata air yang intinya adalah seluruh dunia atau Global atau Universal.
Makna bertanduk sama seperti anak domba adalah system kekuasaan yang kelihatan
seperti domba yang lemah-lembut tapi sebenarnya bersifat diplomatis. Mengapa?
Karena ia penguasa yang mengandalkan diri sebagai mana tabiat naga. Arti berbicara
seperti seekor naga sifatnya adalah licik seperti yang terjadi di kejadian 3.
Wahyu 13:11-17 Yohanes berusaha menampilkan adanya pengajar-pengajar palsu
yang memiliki budaya yang sama dengan kekuasaan tanduk kecil yaitu system tanduk
kecil yaitu protestan murtad. Protestan sejati memiliki semboyan hidup Sola Scriptura
yang artinya Alkitab adalah satu-satunya ukuran kebenaran dan kehidupan iman
kristiani.
Selanjutnya Pos bekomentar binatang kedua adalah nabi palsu yang membawa
manusia menyembah kepada binatang pertama sekaligus kepada Iblis. Ia juga
menunjukkan mujisat-mujisat. Pada saatnya semuanya dibinasakan Allah dengan
segenap kuasanya bila sudah tiba waktunya. 26 Pada dasarnya Yohanes ingin
menmpilkan bahwa pengajar-pengajar palsu ini memang melakukan hal-hal yang
menaljubkan dari segi lahir namun hal ini bukanlah dasar penilaian Raja Surga yang
sejati. Yang menekankan pada filsafat atau budaya hidupnya apakah mereka memiliki
filsafat kosong dan palsu yang menampilkan ibadah formalitas yaitu liturgi atau filsafat
dan budaya sorga yang menampilkan ibadah sejati yaitu ibadah yang berdasarkan
budaya hidup. Hal ini didukung oleh pendapat Rodriquez mengungkapkan pencobaanpencobaan yang mengherankan yang kita hadapi sebelum dunia ini menuju kematian
terakhir. Diharapkan, kita sudah melatih perjalanan kerohanian setiap hari besama
juruselamat kita, Pemenang dalam pertentangan besar.27
Kesimpulan(13:9-10,18).
Berdasarkan Wahyu 13:9 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Pernyataan
Firman Allah ini adalah kata-kata Roh Kudus agar menerapkan makna Wahyu 1:3 yang
berbunyi Berbahagialah ia yang membaca yang artinya adalah bahwa mereka yang
mendengarkan kata -kata nubuat ini, pasti akan menuruti apa yang ada tertulis
didalamnya, sebab waktunya sudah dekat. Tentunya hal ini akan berlangsung karena
Aksioma yang tertulis di Ibrani 11:3 Karena iman kita mengerti. Mengapa demikian?
Roma 10:17 menegaskan Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.Dan ini dapat menjadi budaya hidup umat Allah yang selalu dituntun Toh
Kudua(Roma 8:14). Pada ayat selanjutnya Disini ditampilkan adalah himbauan Raja
Surga kepada manusia yang memiki kuasa memilih untuk ditawan atau dibunuh oleh
pedang. Namun Yang penting adalah bila kita setia kepada pencipta kita akan memiliki
ketabahan yang hanya dapat dibudayakan karena iman orang-orang kudus.
Pada ayat 18 sebagai kesimpulan yang menekankan bahwa Enam adalah lambang
orang yang selalu tidak akan sempurna seperti Tuhan adalah sempurna. Tuhan akan
membinasakan yang berkeberatan untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat.
Binatang buas yang kedua datang, orang harus menolak tandanya . 28
Hal ini juga coba ditampilkan Flower dalam komentarnya yang menyatakan bahwa
usahanya yang terakhir untuk membinasakan Allah dan gerejanya, setan akan
mengilhami cara yang akan diciptakan oleh kedua bintang itu untuk mengubah hukum
Allah,dan menganiaya umat yang setia kepadanya. 29 Jadi yang perlu ditampilkan
adalah usaha Setan untuk membinasakan umat Allah namun yang penting adalah
ketabahan yang hanya dapat dibudayakan karena iman orang-orang kudus.
Siltonga berkomentar Wahyu 13:18 Yang penting di sini ialah hikmat maksudnya adalah
Yesus Kristus sebagai jalan Kebenaran menuju hidup sejati(Yohanes 14:6;!Korintus
1:24;2:7-9;Amsal3:13-18).32
Siapa Yang Bijaksana.
Yus Badudu berkomentar Bijaksana adalah pandai dan berbudi tinggi, tajam pikiran;
Arif. Pengertian ke dua adalah Pandai menempatkan sesuatu pada tempatnya berkat
pengalaman dan pertimbangan yang matang. Pengertian ke tiga adalah Dia dapat
mendamaikan pihak-pihak yang bertikai. 33
Silitonga berkomentar Yang bijaksana bersifat sorgawi dan memusatkan hidupnya
pada Yesus Kristus, sedangkan yang bijaksini bersifat duniawi dan memusatkan pada
diri( Matius 25:1-13).Dengan demikian, siapa yang bijaksana yaitu mengandalkan
Firman Raja Sorgawi sebagai Kesaksian Yesus yang sama dengan Roh Nubuat. 34
Hailey berkomentar Maksud yang bijaksana adalah pemahaman wahyu, dan mereka
dapat menemukan arti dari banyaknya binatang buas itu didalam Alkitab. 35
Dan sebagai kesimpulan Yang Bijaksana maka kita harus menghubungkannya dengan
perkataan Daniel di Daniel 9 dan 12 Yang Bijaksana adalah orang yang
mempertimbangkan Firman Tuhan(Dan 9:23) dan yang Memahaminya. Yang bijaksana
juga telah ditampilkan oleh Yesus Kristus melalui perumpamaan lima gadis yang bodoh
dan lima gadis yang bijaksana. Pada dasarnya semuanya menekankan siapa yang
mengandalkan Firman Tuhan sebagai kesaksian Keistus yang sama dengan Roh
Nubuat.
Arti Menghitung.
Stefanovic berkomentar Yohanes tidak menghimbau pembaca di sini untuk berlatih
kemampuan intelektual atau matematika ketrampilan, tetapi lebih untuk mencari
perbedaan Allah dan Iblis dalam tabiat atau karakter binatang buas untuk melindungi
diri mereka dari penipuan setan. 36
Philips berkomentar menghitung yang dimaksudkan bukan mencari hitungan atau
mengurai bilangan ini seperti teka-teki, tetapi memikirkan dan merenungkannya agar
kita paham maksud Allah.37
Silitonga berkomentar menghitung disini mempertimbangkan bilangan binatang itu
dengan menggunakan matematika tinggi yaitu ilmu keselamatan dan bukan matematika
rendahan yaitu hanya menjumlah.38
Dan sebagai kesimpulan menghitung maka kita akan menganalisa arti kata menghitung
disini bahasa inggrisnya Count dan bahasa Yunaninya ialah psephizo, di perjanjian baru
count digunakan hanya dua kali yang pertama di Lukas 14:28 yang artinya anggaran
biaya atau perencanaan. Bila kita melihat diayat 31 maka kita akan melihat kata
mempertimbangkan yang ada hubungannya dengan kata 39 perencanaan. Dan arti
Count adalah mempertimbangkan. Jadi arti Menghitung adalah mempertimbangkan.
Arti Bilangan.
Exell berkomentar bilangan binatang di dalam ayat ini, bukanlah suatu label eksternal,
suatu teka-teki ataupun matematika , tetapi amat sangat dihubungkan dengan karakter
dan hidup itu binatang buas itu.40
Silitonga berkomentar bilangan binatang = ciri-ciri manusia(angka 6 yang sempurna
adalah bilangan manusia), karena manusia dan bintang diciptakan hari ke-6.
Selanjutnya bilangan anti Kristus tampil di Daniel 3 jumlahnya 66( Patung manusia yang
tingginya 60 hasta dan lebar 6 hasta), kemudian bilangan binatang = ciri-ciri antikristus
di zaman akhir akan lebih hebat lagi karena angkanya ialah 666. 41
Lewis berkomentar ungkapan" bilangan binatang buas" berartilah, bahwa
bagaimanapun juga bilangan ini menjadi sangat dihubungkan dengan binatang buas,
atau akan sangat menghadirkan karakter , " binatang buas" akan dikenali sesuai
perilaku atau tabiatnya.42
Makna 666.
angka 6 ini di Kejadian 1 dan di Daniel 3 adalah 66, maka angka ini berhubungan erat
dengan sifat Babilon(Kejadian 10-11; Yesaya 14; Buku Daniel dan Wahyu; 1Petrus
5:13). Dan pada Wahyu 13 :18 adalah 666.
Artinya angka 6 adalah ketidaksempurnaan manusia sehingga memberontak
menentang Allah di Kejadian 11 melalui pembangunan menara babel. Pada kitab Daniel
3 maka kita dapat melihat penampilan 66 yang wujudnya adalah patung emas. Yang
menekankan menentang rencana Yang Maha Tinggi. Dan dizaman akhir ini akan ada
peningkatan menjadi 666 yang artinya kejahatan akan bertambah-tambah.
Hal tersebut dinyatakan oleh Yesus didalam Matius 24:37 bahwa keadaan dunia akan
seperti pada zaman Nuh. Bagaimanakah keadaan manusia pada zaman Nuh? Kejadian
Footnote:
1 Wahyu 13:18 mengatakan, "Maka inilah "hikmat". Biarlah orang yang mengeti, menghitung bilangan
binatang itu; karena itulah bilangan manusia. Adapun jumlahnya itu enam ratus enam puluh enam.
2 Penerapan lahiriah yang dimaksudkan menekankan makna yang menggunakan matematika. Hal ini
mencakup pernyataan yang menuduh sebuah organanisasi, nama, lembaga, dan agama sebagai pelaku
666. Salah satu penerapan yang saya dapat tampilkan bahwa 666 mewakili Vicarius Filii Dei, Arti" wakil
putra Allah ," gelar untuk Paus di Roma. Penerapan rohani berfokus pada penafsiran yang mengunakan
hikmat sorgawi. Penerapan rohani ini berarti juga mengutamakan budaya hidup dalam arti tabiat
seseorang. Menekankan bahwa anti Kristus disini bukanlah melambangkan sebuah organanisasi, nama,
lembaga, dan agama sebagai penerapan 666 melainkan siapa saja dapat menjadi antikristus. Misalnya
"jika nama Yesus yang sama dengan 888 dan 777 dipertimbangkan bilangan sempurna, maka makna
666 dimaksudkan untuk menjadi bilangan simbolis untuk yang terbaik bagi usaha manusia yang manusia
dapat lakukan."
Dari mana angka 666 itu berasal? Banyak yang sudah membacanya di Kitab Wahyu atau bahkan
mendengarnya dari berbagai sumber, tapi hanya sedikit yang tahu dari mana asalnya atau kenapa
kitab Wahyu membicarakan angka ini dengan makna yang sangat negatif. Berikut adalah
ringkasan sejarah dari angka 666, dari mana asalnya, dan kenapa kitab Wahyu membicarakan
angka ini dengan sangat negatif.
Angka 666 berasal dari praktik ibadah di kota Babilon (Babel/Babil) pada zaman Nabi Daniel
yang menulis kitab Daniel di Perjanjian Lama. Bangsa Babel menyembah dewa-dewi yang
dihubung-hubungkan dengan matahari, bulan, dan planet-planet yang terlihat dalam tatasurya
kita, dan bintang-bintang di dalam praktik astrologi (horoskop / ramalan bintang). Bangsa Babel
adalah pencipta astrologi yang kita kenal sekarang ini (12 zodiak). Dalam sistem ibadah mereka,
mereka memiliki 37 dewa-dewi utama, dan salah satunya, yaitu Dewa Matahari, adalah yang
terutama di antara semuanya. Orang-orang Babel percaya angka-angka mengandung kekuatan
atas dewa-dewi yang mereka sembah. Tapi tentu saja, mereka harus menciptakan angka-angka
yang dapat mereka pakai untuk mengidentifikasi dewa-dewi itu supaya mereka dapat menguasai
dewa-dewi itu. Untuk melakukan ini, mereka menghitung dewa-dewi mereka dan mengkaitkan
sebuah angka pada masing-masing ke-36 dewa-dewi yang lebih rendah derajatnya dari Dewa
Matahari, lalu menjumlahkan semua angka-angka ini (dari 1 hingga 36) dan memberikan angka
hasil penjumlahan itu kepada Dewa Matahari (dewa yang ke-37). Dewa pertama yang mereka
identifikasi diberi nomor 1, dewa kedua diberi nomor 2, seterusnya sampai 36. Nah, jika Anda
belum dapat menebaknya, berikut kami beritahu: jumlah semua angka dari 1 hingga 36 adalah
666, dan angka 666 itu mereka gunakan untuk mengidentifikasi Dewa Matahari, dewa ke-37.
Mereka menghitungnya seperti ini:
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + 13 + 14 + 15 + 16 + 17 + 18 + 19 + 20 + 21 +
22 + 23 + 24 + 25 + 26 + 27 + 28 + 29 + 30 + 31 + 32 + 33 + 34 + 35 + 36 = 666
Tapi mereka melangkah lebih jauh lagi. Mereka takut terhadap dewa-dewi itu dan takut salah
satunya akan mengutuk mereka, jadi mereka buat amulet (jimat) berupa matriks dengan 6x6
kotak bertuliskan angka 1 hingga 36. Zaman sekarang kita sebut kotak seperti itu magic square.
Tujuan pembuatan jimat itu adalah untuk memiliki kekuatan gaib (sihir), dan lambat-laun mereka
percaya bahwa memakai salah satu nomor dewa akan melindungi mereka dari kutukan dewa itu.
Nah, jimat itu harus memiliki kekuatan gaib sebesar mungkin, jadi untuk meningkatkan kekuatan
gaibnya, orang-orang Babel menyusun angka-angka itu sedemikian rupa agar jumlah angka
dalam kolom manapun, dalam baris manapun, dan dalam diagonal manapun adalah 111,
sehingga jumlah angka dari keenam baris dan dari keenam kolom adalah 666. Ini dianggap dapat
memberikan perlindungan ekstra, termasuk dari Dewa Matahari, karena angka dewa itu juga
terdapat dalam jimat tersebut. Berikut adalah contoh susunan angka dalam matriks berukuran 6
x 6 kotak. Perhatikan bahwa jumlah angka kolom manapun, atau baris manapun, atau diagonal
manapun adalah 111. Orang-orang Babel kuno menuliskan/mengukir angka-angka itu pada
sebuah keping tanah liat kecil, dan setelah mengeringkan dan membakarnya agar tulisan itu
permanen, mereka akan memasangnya di rumah atau membentuknya menjadi kalung dan
memakainya. Selama mereka membawa jimat itu, mereka percaya bahwa jimat itu memberikan
perlindungan pada mereka.
Ditahun 133 B.C. system penyembahan dari Babylonian telah diwariskan ke Roma oleh Attalus
III. Hal itu menjadi symbol dan bentuk yang digunakan untuk menyembah Kaisar dan kemudian
dipraktekan didalam Roma Katolik.
Pembuatan jimat dengan susunan angka ini sebagai bagian dari astrologi ternyata terus dilakukan
hingga zaman Yesus hidup di dunia ini, bahkan sampai waktu sesudah Yesus naik ke sorga. Para
ahli arkeologi telah menemukan jimat-jimat dengan angka-angka Latin, jadi kita tahu bahwa
bangsa Roma juga mempraktikkan ramalan dengan cara ini.
Jadi, angka 666 muncul di dunia ini karena praktik ibadah penyembahan dewa dan astrologi
bangsa Babel kuno.
Jika Anda ingin informasi lebih lanjut tentang topik ini, bukalah beberapa link pada bagian
bawah homepage ini. Mungkin Anda bisa mencari buku berjudul Unfolding the Revelation karya
Roy Allan Anderson, yang menjelaskan topik ini dengan lengkap. Buku itu telah diterbitkan oleh
Pacific Press Publishing Association di Nampa, Idaho . (Mungkin sekarang sulit dicari di tokotoko buku.) Mungkin Anda dapat memperolehnya melalui salah satu toko buku online seperti
Amazon.com. Buku lainnya yang berisi informasi tentang ini adalah Trail of the Serpent karya
Murl Vance dan diterbitkan oleh Oriental Watchman Publishing House of Pune, India . Buku ini
tidak dicetak lagi; mungkin Anda dapat menemukannya melalui lelang buku online (online book
auction).
Anda mungkin bertanya, mengapa Alkitab membicarakan angka ini dengan nada yang sangat
serius? Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebuah topik harus kita bahas dulu:
Bagaimana dengan Beberapa Terjemahan Alkitab di mana angka yang dicantumkan adalah 606
atau 616, dan Bukan 666?
Ada beberapa terjemahan Alkitab yang menuliskannya 616 atau 606 dan bukan 666. Ini mungkin
merupakan kesalahan penulisan yang muncul akibat para penulis Alkitab menyalin lembaranlembaran itu. Itulah kemungkinan yang paling besar, karena angka 666 sangat berkaitan dengan
kekuatan gaibnya. Angka 616 atau 606 sama sekali tidak memiliki kekuatan gaib, jadi dengan
sendirinya hal itu membuktikan bahwa penulisan angka 616 atau 606 hanyalah disebabkan
karena salah-tulis. Ingat bahwa orang-orang di zaman dulu menyalin tulisan dengan tangan
sebelum diciptakannya alat cetak. Mereka tidak punya mesin fotokopi. Jika Anda ingin sebuah
salinan dari sebuah tulisan, Anda bisa menyuruh orang menyalinnya dengan tangan dan
membayar orang itu, atau Anda sendiri yang menyalinnya. Hanya kedua pilihan itulah yang ada
di zaman itu. Tentu saja, jika Anda tidak punya uang, hanya ada satu pilihan yang tersisa: Anda
harus menunggu seseorang membacakannya agar bisa Anda tulis sendiri! Jika orang itu tidak
mau, maka Anda harus mengerjakannya sendiri.
Kenapa kitab Wahyu sangat menentang Babel dan angka 666?
Sewaktu bangsa Media dan Persia mengalahkan Babel (539 S.M.), mereka memiliki praktik
ibadah dan dewa-dewi mereka sendiri, jadi tidak membutuhkan imam-imam Babel. Walau
bangsa Persia agak menyukai dewa Babel bernama Marduk dan menyediakan kebutuhankebutuhan imam-imamnya untuk beberapa saat lamanya, dari catatan sejarah sepertinya mereka
memberhentikan semua imam Babel dan mendirikan sistem ibadah mereka sendiri! Ini mirip
dengan apa yang terjadi di Washington setiap kali salah satu partai politik menggulingkan partai
yang lain. Apa yang diketahui para ahli sejarah-Alkitab adalah, akhirnya imam-imam Babel
meninggalkan Babel dan pindah ke tempat lain, mungkin karena mereka kehilangan pekerjaan,
walau alasan tepatnya tidak diketahui dengan jelas.
Jadi, imam-imam Babel ini, karena kehilangan pekerjaan (atau entah-apa alasan sebenarnya),
mulai mencari lahan yang lebih basah. Imam-imam Babel menemukannya di kota Pergamum
(Pergamus), yang merupakan sebuah kota di tempat yang sekarang disebut Turki Barat. Tanpa
pelabuhan atau industri besar waktu itu kecuali Pendidikan. Pergamum adalah Kota Pelajar di
zamannya, di mana pelajar-pelajar datang untuk mempelajari obat-obatan dan hukum, dan imam-
imam Babel menambahkan mata pelajaran agama di sana setelah mereka meninggalkan Babel.
Di kota itu juga ada sebuah perpustakaan besar, dengan koleksi lebih dari 200.000 eksemplar
buku.
Pergamum terletak di ujung baratlaut dari Asia Minor di sebuah daerah yang disebut Mysia, agak
di sebelah selatan menyeberangi lintasan sempit dari daerah yang disebut Thrace. Jika Anda
perhatikan dengan teliti, Anda akan dapat menemukan lokasi dari kota-kota lain dari 7 Jemaat di
kitab Wahyu, seperti Ephesus, Thyatira, dan Laodecia.
Beberapa imam Babel tidak pergi ke Pergamum , tapi ke Mesir, di mana mereka mengajarkan
praktik ibadah mereka kepada orang Mesir. Orang Mesir segera mengadopsi konsep ibadah ini
dan mengembangkan lebih lanjut beberapa teori yang sudah ada di dalam astrologi Mesir.
Mereka juga mengadopsi ajaran tentang ke-37 dewa utama Babel . Salah satu sumber yang saya
temukan menyatakan bahwa orang Mesir menganggap angka 3, 6, dan 7 memiliki kekuatan gaib,
dan itulah salah satu alasan mengapa mereka menyukai 37 dewa utama Babel (karena
mengandung angka 3 dan 7). Dengan menjumlahkan angka 1 hingga 36, mereka mendapat angka
666 yang gaib itu. Mereka juga dapat mengkalikan 37 dengan 3 atau kelipatannya, dan mencapai
angka 111, 222, 333, 444, 555, 666 (hasil dari 3 x 6 x 37), 777, 888, dan seterusnya.
Tentu saja, kita menggunakan sistem angka desimal (basis 10), jadi angka 3 dan 7 memang
terdapat pada angka 37. Apakah bangsa Babel dan Mesir menggunakan basis 10 juga pada
zaman itu tidak saya ketahui. Kelihatannya sangat mustahil mereka menggunakan basis 10, jadi
mereka mungkin melihat kegaiban angka 37 dalam kemampuannya menghasilkan angka 111,
222, 666, dan lain-lain, dan bukan karena mengandung angka 3 dan 7. Jadi, mereka mungkin
mengembangkannya. Menurut sejarah, kita tahu bahwa bangsa Mesir mengembangkan beberapa
ide yang menjadi bagian dari astrologi zaman sekarang. Sekarang kita kembali ke Pergamum .
Tatacara ibadah Babel yang diajarkan oleh imam-imam Babel dan keturunan mereka berlangsung
di kota Pergamum selama berabad-abad. Mereka mengajarkan astrologi dan membuat jimatjimat dengan angka 1 hingga 36 dalam urutan-urutan khusus seperti yang biasa mereka gunakan.
Mereka membangun kompleks kuil yang sangat besar sebagai bagian dari sistem ibadah mereka.
Mesopotamia yang direbut oleh Persian, para imam-imam Babylonian melarikan diri ke
Pergamum di Asia Kecil. Disana mereka mendirikan kuil Acropolis of Pergamum untuk
menyembah dewa bangsa Yunani, namun hal itu berlanjut menjadi misteri penyembahan Babel
kepada tuhan(ilah) dengan sebutan Saturnus.Misteri penyembahan dari Babel tetap terpelihara
dikuil dewa Zeus di Pergamum dan masuk ke Roma tahun 133 B.C. Penyesuaian antara agama
Babel menjadi begitu meluas sehingga Roma kemudian disebut sebagai "The New Babylon".
Hal ini berlangsung sampai tahun 133 S.M., pada saat raja terakhir dari Kerajaan Attalid, yang
beribukota di Pergamum, mangkat, dan dalam surat wasiatnya, dia menyerahkan kerajaannya
kepada bangsa Roma. Setelah melakukan perlawanan kecil, bangsa Roma dengan mudah
mengambil alih Kerajaan Attalid pada tahun 129 S.M. Lalu, imam-imam Babel yang masih
mengajarkan tatacara ibadah Babel, melihat kesempatan terbuka bagi mereka dan mereka pun
pindah ke daerah Kekaisaran Roma. Orang-orang Roma sering mengkopi tatacara ibadah
kebudayaan-kebudayaan lain, sesuatu yang terjadi sejak lama agar kekaisaran itu bertahan
selama itu. Imam-imam Babel memperhitungkan dengan cermat bahwa orang-orang Roma akan
setuju untuk mempelajari tatacara ibadah Babel , dan ternyata itulah yang terjadi.
Jadi, imam-imam Babel pindah ke Roma dan buka toko di sana. Segera saja seluruh Roma
penuh dengan ajaran-ajaran dan tatacara ibadah Babel. Akhirnya menjadi sangat berakar
sehingga bangsa-bangsa lain menyebut Roma sebagai Babel Baru. Karena itulah banyak orang
yang mengajarkan bahwa kata Babel dalam kitab Wahyu adalah kata kode (simbol) untuk
ROMA, atau tepatnya, agama KATOLIK ROMA. Tentu saja, banyak orang akan menentang
kebenaran ini, tapi untuk informasi lebih lanjut silakan baca bab Apakah Babel adalah lambang
Roma dalam kitab Wahyu?
Lambat-laun, waktu munculnya Gereja Kristen, praktik ibadah dan kepercayaan agama Babel
masuk ke dalam gereja. Ahli-ahli sejarah telah memperhatikan bahwa sepertinya hampir seluruh
penduduk kota Roma bertobat menjadi penganut Kristen hanya dalam satu malam saja, tapi
yang sebetulnya terjadi adalah agama Babel/Roma dimasukkan ke dalam gereja dan ketiga
dewa/dewi utama Roma (Jupiter+Saturn, Sol+Mercury, Minerva+Juno+Vesta) diganti namanya
menjadi Tuhan Bapa/Santo Petrus, Yesus, dan Bunda Maria. Makhluk-pembantu-dewa dalam
agama Roma diganti namanya menjadi Roh Kudus. Patung dewa/dewi yang lebih rendah
derajatnya menjadi patung santa/santo. (Misalnya Artemis menjadi St. Artemidos.) Praktikpraktik ibadah Babel yang kafir itu ikut masuk ke dalam gereja. Ini membuat para penganut
agama Babel/Roma merasa nyaman bertobat ke dalam agama Kristen, tapi tentu saja itu
bukanlah pertobatan yang benar. Karena masuknya praktik-praktik ibadah kafir ke dalam gereja
inilah, maka kitab Wahyu sangat menentang Babel. Karena praktik menuliskan angka-angka dari
1 hingga 36 pada jimat terus berlangsung dan dibawa masuk ke dalam gereja Roma, maka ini
berguna untuk mengidentifikasi siapakah binatang dalam Wahyu 13 itu yaitu gereja yang
mengimpor ajaran kafir ke dalam gereja, yang sangat bertentangan dengan perintah Tuhan
(Hukum kedua: Jangan membuat bagimu patung). Tuhan sangat menentang praktik-praktik
ibadah kafir, tapi orang-orang Roma malah membawa masuk ibadah-ibadah ini ke dalam gereja.
Jubah Imam penyembah berhala yang berbentuk setengah badan ikan beserta ember berisi air
suci. Salah satu dewa yang disembah di Babel dan Palestina adalah Dagon (dag=fish, on=sun).
Ini sudah dibuktikan oleh sejarah. Imam-imam Babel memiliki imam tertinggi yang disebut
Pontifex Maximus (istilah dalam bahasa Latin yang artinya Pemimpin Imam/Imam Kepala).
Anda pasti sudah pernah mendengar kata Pontiff sebagai sebutan untuk Paus. Sejarah
menjelaskan dari mana istilah Pontiff itu berasal. Mula-mula, raja Attalid disebut Pontiff, dan
dia mewariskannya pada imam-imam Babel sebelum dia mangkat, lalu imam-imam Babel itu
pindah ke Roma. Sebutan ini diberikan pada Kaisar Julius pada tahun 63 S.M., membuat Kaisar
Julius menjadi imam tertinggi dari agama Babel dan dewa-dewinya. (Ini membuktikan bahwa
imam-imam Babel tiba di Roma sebelum zaman Kaisar Julius, sebab kalau tidak, maka peristiwa
ini tidak mungkin terjadi.) Ini berarti agama Babel BETUL-BETUL pindah ke Roma dan
menguasai Roma, menjadi pemimpin pemerintahan Roma. Jabatan ini diwariskan dari kaisar
yang satu ke kaisar yang berikutnya, semuanya menjabat sebagai imam tertinggi dari agama
Babel (Pontiff) sejak saat itu, hingga pada tahun 376 M. Kaisar Gratian menjadi orang pertama
yang menolak jabatan Pontifex Maximus. Sebelum Gratian menolak jabatan Pontifex
Maximus, Paus Callistus I mengeluarkan undang-undang, di mana dia menuntut agar disebut
sebagai Pontifex Maximus atau bishop of bishops (uskup para uskup). Untuk membaca lebih
lanjut tentang Paus Callistus I, lihat Pope Callistus I dari Catholic Encyclopedia Article (masa
jabatan 219-223 M.). Waktu Paus Callistus I mengambil jabatan Pontifex Maximus, ini
menjadikannya kepala dari agama Babel . Dialah orang yang diakui oleh Gereja Katolik
sebagai salah satu paus perintis agama Katolik. Callistus I adalah kepala dari Gereja Kristen di
Roma, dan mengambil jabatan Kepala Agama Babel. Jadi, apakah agama Babel masuk ke
dalam Gereja Kristen? Sejarah menjawabnya dengan tegas: YA.
Kuil Murudeshwara
didedikasikan untuk dewa Shiva, terletak di kota pantai suci di Taluk Bhatkal Kabupaten
Utara Kanada di negara bagian Karnataka, India. Patung Sihivaa di sini adalah patung yang
tertinggi di dunia, 123 kaki (37 m), perlu waktu sekitar 2 tahun untuk bangunan yang
terletak di pantai Laut Arab ini.
La Sagrada Familia
adalah salah satu karya Gaudi yang paling terkenal di Barcelona. Ini sebuah kuil raksasa
yang telah dibangun sejak 1882 dan itu tidak diharapkan akan selesai antara 30 hingga 80
tahun kedepan.
Banyak kontroversi seputar pembangunan Sagrada Familia. Gaudi memainkan peran aktif
dalam mengarahkan pembangunan Sagrada Familia sampai kematiannya pada tahun 1926.
dia sering meminta para pekerja untuk memodifikasi dan menyesuaikan sampai persis apa
yang ada dalam pikirannya. Namun saat ini, karena sifat dari desain yang telah ada,
karyanya sebagian terbuka untuk pembelajaran.
Akshardham
adalah kompleks candi Hindu di delhi, India. candi ini Juga disebut sebagai delhi
Akshardham atau Swaminarayan Akshardham, lingkungan disini menampilkan kompleks
tradisional India, budaya Hindu, spiritualitas, dan arsitektur. Bangunan ini terinspirasi dan
dimoderatori oleh Pramukh Swami Maharaj, pemimpin spiritual dari Bochasanwasi Shri
Akshar Purushottam Swaminarayan Sanstha, ada sekitar 3.000 relawan yang membantu
membangun serta 7.000 pengrajin
Baha'i
Rumah Ibadah di delhi, India, dikenal sebagai Kuil Lotus karena bentuknya seperti bunga
Lotus, Baha'i adalah Rumah Ibadah dan juga merupakan daya tarik utama di delhi.
bangunan ini selesai pada tahun 1986 dan berfungsi sebagai pusat ibadah di India. kuil ini
telah memenangkan banyak penghargaan arsitektur dan telah ditampilkan dalam ratusan
artikel koran dan majalah.
The Hassan II
Masjid yang terletak di Casablanca merupakan masjid terbesar di Maroko dan masjid
terbesar kelima di dunia.
Dirancang oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues. masjid ini
berdiri di sebuah tanjung yang memandang ke Atlantik, yang dapat dilihat melalui lantai
kaca raksasa dengan ruang untuk 25.000 jamaah. serta 80.000 jamaah lainnya dapat
ditampung di dasar yang berdampingan dengan masjid,untuk total 105.000 jamaah hadir
pada waktu tertentu di masjid Hassan II. masjid ini memiliki menara masjid yang tertinggi
di dunia setinggi 210 m (689 kaki).