Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN KONTEKSTUAL TENTANG PANDANGAN GEREJA MENGENAI LGBT

DALAM GEREJA KRISTEN

CHRIS ARIA FITZGERALD SABANDAR


NIM: 02025111
Dosen Pengampu: Dr. Lenny Chendralisan, M.Th.
BAB I

PENDAHULUAN:

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mejemuk dari segi suku, ras, agama, dan
juga adat-istiadat yang berbeda.

Definisi kata kebudayaan menurut KBBI adalah:


hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan
adat istiadat
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan memberikan
dampak yang positif maupun negatif bagi kebudayaan yang ada.

Kebudayaan Indonesia biasa dikenal dengan sebutan kearifan lokal yang mengikuti
“Kebudayaan Timur.”

Berbeda dengan kebudayaan yang dimiliki oleh negara-negara seperti Australia, Inggris,
Amerika, dan negara-negara Eropa lainnya yang mengikuti “Kebudayaan Timur.”
Ada banyak perbedaan yang dapat kita lihat dari dua kebudayaan diatas (Kebudayaan Timur
dan Kebudayaan Barat).

Ada banyak aturan dan norma-norma kesusilaan yang terdapat dalam “Kebudayaan Timur,”
sedangkan “Kebudayaan Barat” lebih banyak memberikan kebebasan bagi masyarakatnya
untuk melakukan apa yang dianggap baik menurut mereka selama tidak merugikan orang
lain.
Unsur “Kebebasan” inilah yang seringkali disalahgunakan oleh banyak orang untuk
melakukan hal-hal negatif yang menimbulkan gesekan-gesekan terhadap kebudayaan yang
ada.

Dosa kejahatan manusia yang sudah ada sejak jaman Abraham dan Lot saudaranya ketika
mereka masih hidup, dan menjadi semakin merajalela serta menjadi bagian dari budaya yang
memaksa masuk kedalam pola tatanan hidup manusia saat ini.

Kata Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender bahkan sudah tidak asing lagi di telinga kita
saat ini.
Perumusan Masalah:

 Apakah penyimpangan LGBT ini sesuai dan didukung oleh Alkitab?

 Apa saja dampak dari LGBT bagi gereja dan generasi penerus dalam gereja?

 
Manfaat Penulisan:

Dalam penulisan tugas makalah ini, penulis ingin menggali dan menyampaikan
kebenaran Firman Tuhan yang berkaitan dengan gerakan LGBT yang semakin
marak dibicarakan dalam banyak sektor kehidupan, terutama saat masuk
kedalam gereja Kristen.
BAB II

LANDASAN TEORI

Penyimpangan sexual Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender ini bukanlah merupakan hal
yang baru timbul atau ada di dunia. Hal ini sudah ada sejak jaman Abraham dan sepupunya
Lot masih hidup. Alkitab dengan sangat jelas menceritakan dan menggambarkan pola
kehidupan yang menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan yang dilakukan oleh orang-orang
di kota Sodom dan Gomorah. Akibat dari dosa penyimpangan sexual yang mereka lakukan
itu, maka Allah menghanguskan seluruh kota beserta semua orang yang tinggal di dalamnya.
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penulisan kualitatif, dimana


penulis memperoleh semua informasi yang berkaitan dengan topik pembahasan
mengenai LGBT melalui media cetak berupa buku dan media elektronik
(internet).
BAB IV

PEMBAHASAN

Dewasa ini sudah menjadi hal yang lumrah apabila kita melihat pasangan
sejenis berjalan bergandengan tangan di tempat umum, bahkan bukan hal yang
tabu bagi pasangan sesama jenis untuk melakukan pernikahan di gereja.
Hal ini menimbulkan rasa prihatin bagi pengikut Kristus yang memegang teguh
Alkitab yaitu Firman Tuhan sebagai pedoman hidup.
Rasa prihatin tersebut timbul karena Alkitab tidak pernah membenarkan
terjadinya penyimpangan sexual seperti demikian.
Dalam Kitab Kejadian, Allah menciptakan Hawa sebagai pendamping sekaligus
penolong bagi Adam (Kejadian 1:27-28). Pesan Allah dalam ayat 28 tentang
beranakcuculah dan bertambah banyak tidak akan mungkin terjadi dalam
pernikahan sejenis.
Alkitab tidak menjelaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki lain sebagai
pendamping dan penolong bagi Adam. Jadi jelas disini bahwa ada terjadi
penyimpangan yang dilakukan manusia terhadap rencana mulia Allah bagi
manusia.
Jadi gereja yang dibangun diatas kebenaran Firman Allah sudah selayaknya
menolak dan menentang penyelewengan sexual demikian, apalagi melegalkan
pernikahan sejenis dalam gereja.
BAB V

KESIMPULAN

Gereja adalah kumpulan orang percaya dan beriman kepada Kristus, dan
berpegang pada Alkitab sebagai pedoman dan dasar hidup. Ketika Alkitab
sebagai kebenaran diputar-balikkan guna kepentingan kedagingan manusia,
maka sudah tidak ada lagi dasar kebenaran bagi pengikut Kristus. Kitab Roma
12:2 dengan jelas mengajar kita pengikut Kristus untuk tidak menjadi serupa
dengan orang-orang yang hidup dengan imoralitas.

Anda mungkin juga menyukai