PENDAHULUAN
seorang yang memiliki integritas dan dihargai oleh jemaat dan masyarakat serta
dikenal sebagai seorang yang memiliki kerohanian lebih tinggi serta profesional
bahwa menjadi seorang gembala sidang bukanlah suatu tugas yang mudah.
Seorang gembala sidang selalu dituntut untuk melakukan segala sesuatu dengan
benar dan harus sesuai dengan kehendak Allah. Untuk bisa melakukan semuanya
sebagai gembala. Seperti yang dikatakan oleh Derek Prime: By call we mean the
aspecific task.1 Yang artinya bahwa: Yang dimaksud dengan panggilan adalah
keyakinan kuat yang dimiliki seseorang bahwa Tuhan ingin supaya ia melakukan
Bicara mengenai gembala sidang tidak terlepas dari gereja dan jemaat
1
Derek Prime, Pastors and Teachers, (United Kingdom: Cristian Books for Afrika and
Asia 2003), hal. 14.
2
James E. Carter, Etika Pelayan Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), hal. 16.
1
sehingga menghambat pelayanan yang dikerjakan dan terkadang hambatan
tersebut salah satunya menyebabkan gembala sidang gagal menjadi teladan dalam
penting bagi seorang gembala sidang untuk memiliki etika yang benar dan
gembala sidang harus memiliki gaya hidup yang benar, memiliki kasih sebagai
prioritas pelayanan, kemudian memiliki fondasi yang kuat dalam pelayanan yaitu
iman kepada Tuhan Yesus Sang Gembala Agung. Semua ini bisa terjadi ketika
gembala sidang memiliki pemahaman yang baik tentang mengapa dia dipanggil
gembala sidang adalah seorang yang bukan saja menjadi gembala yang bertugas
untuk melayani jemaatnya melainkan juga harus bisa menjaga dirinya dengan baik
dan benar sesuai dengan kehendak Allah agar, tidak mejadi batu sandungan bagi
3
Joe E. Trull, Etika Pelayan Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia 2016), hal. 3.
4
Gaylord Noice, Tanggung Jawab Etis Pelayanan Jemaat, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2011), hal. 17.
2
pemahaman mengenai tugas atau tanggungjawab yang dipercayakan, maka akan
sangat sulit untuk melakukannya dengan benar dan akan menyebabkan kelalaian
permasalahan dalam keluarga, baik itu kepada istri, suami, maupun anak-anak
misalnya, anak-anak tidak menghargai orang tua, ataupun orang tua tidak
gembala sidang tidak dapat menjadi contoh dan teladan yang baik bagi
jemaat.
3
3. Dampak dalam pelayanan
iman jemaat tidak betumbuh dengan baik dan jemaat tidak taat dalam
dengan apa yang dituliskan oleh Simon Petrus maka seorang gembala sidang
Ada gembala yang merasa kuatir dengan krisis kehidupan sehingga membuat
4
2. Keluarga gembala sidang
dengan baik.
B. Rumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
Cabang Kaliori.
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Secara Teoretis.
panggilannya serta menjadi referensi bagi mata kuliah Konseling Patoral dan
Penggembalaan.
2. Secara Praktis.
penggembalaan.
6
b. Bagi jemaat
Penelitian ini dapat menjadi referensi agar iman jemaat dapat terawat
sidang.
E. Definisi Oprasional
Setiap kata yang ada dalam judul skripsi ini, memiliki makna khusus.
Untuk mempelajari makna khusus tersebut, maka perlu dibuat defenisi oprasional
dari kata-kata tersebut. Pengertian defenisi dalam sebuah karya tulis ilmiah adalah
terhadap sebuah istilah atau hal, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau salah
berikut:
1. Implementasi.
5
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Penerbit Nusa Indah, 1994), hal. 98.
6
Saintif.com 16 2021 jam 21.24
7
Ibid. 16 2021 jam 21.24.A
7
telah disepakati dalam suatu keputusan yang bijak baik itu individu maupun
kelompok.
2. Panggilan.
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dicatat sebanyak 700 kali
3. Gembala Sidang.
artikan sebagai penjaga atau pemelihara makhluk hidup, selain itu juga dapat
kata “shepherd” (gembala) berasal dari kata “sheep” (domba). Menurut Over
Mahan Mc dalam bahasa Ibrani kuno, kata “gembala” tidak berakar dari kata
“domba”, melainkan dari kata “memberi makan”. 13 Kemudian arti dari kata
8
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,
2002), hal. 811.
9
Tim Penerjemah, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,
1994), hal. 714.
10
Tim Penyusun, loc.cit.,, hal. 822.
Tim Penyusun, Ensiklopedi Alkitab Masakini Jilid II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi/
11
12
Ibid., hal. 306.
13
Oliver Mahan Mc, Gembala Jemaat Yang Sukses, (Jakarta: Sinode GBI, 2002), hal. 5.
8
“sidang” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Pertemuan untuk
membicarakan sesuatu dalam rapat yang dihadiri oleh semua anggota dewan
Dari kedua arti kata tersebut dapat disimpulkan bahwa, gembala sidang
penatua yang pernah menjadi saksi mata penderitaan Yesus Kristus. Tujuan
utama surat ini adalah, untuk menguatkan orang Kristen yang mengalami
penuh pengabdian diri, dan menjadi teladan bagi jemaat yang dipercayakan.15
Penulis memakai bagian ayat ini untuk mendukung penafsiran secara luas,
Tim Penerjemah, Tafsir Alkitab Masa Kini, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Binakasih/
15
9
Gereja Baptis Indonesia Cengkareng Indah Cabang Kaliori adalah
Gereja Baptis yang berinduk pada Gereja Baptis Indonesia Cengkareng Indah
Jakarta.
BAB II
LANDASAN TEORI
10
A. Implementasi Panggilan Gembala Sidang
a. Pengertian panggilan
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang dicatat sebanyak 700
orang yang telah dipanggil Allah untuk melayani tidak harus menjadi
seorang hamba Tuhan atau gembala namun setiap orang dapat melayani
orang yang dipanggil untuk melayani Jemaat Allah atau yang disebut
17
Tim Penyusun, Ensiklopedi Alkitab Masakini Jilid II, op.cit., hal. 198.
18
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, op.cit., hal. 822.
11
dipanggil untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang dipercayakan Allah
untuk dikerjakan.
b. Gembala sidang
4:11).19
dan binatang buas, dan harus bisa mencari dan membawa kembali
domba yang sesat. Seperti yang telah tetulis sangat indah dalam
20
Maria Bons Storm, Apakah Penggembalaan Itu?, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000),
hal. 50.
12
Menurut Marthen Luther semua orang Kristen adalah
pelayan yang di panggil secara khusus untuk melayani atas nama dan
21
Abineo, Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2006), hal. 34.
13
Dalam 1 Petrus 5:2 bagian awal kalimat menyatakan
b) Pengabdian diri
22
M. Bons-Storm, Apakah Penggembalaan itu? Petunjuk Praktis Pelayanan Pastoral,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), hal. 27.
14
pengabdian diri. Bekerja tanpa imbalan atau dengan kata lain,
lain lain.
c) Menjadi teladan
23
Joe E. Trull, Etika Pelayanan Gereja, ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), hal. 3.
15
tanggungjawab.24 Tugas seorang gembala sidang yang dilihat
bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku
24
Peter Wongso, Teologi Penggembalaan, (Malang: Departemen Literatur SAAT, 2001),
hal. 10.
16
keberhasilan tidak diukur dari hasilnya tetapi kesetiaan pada
Allah.
sidang adalah seorang yang paling dekat dengan anggota jemaat yang
Kristus.
26
Benny Hutahayan, Kepemimpinan Spiritual dan Media Sosial Pada Rohani Pemuda,
(Yogyakarta: Hak Cipta, 2019), hal. 3.
27
Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Karya, 2011),
hal. 153.
17
1) Pemimpin
Gushee:
31
Ibid.
18
terkadang usaha dan kerja keras yang dilakukan tidak dianggap oleh
jemaat yang dipimpin dan orang lain yang terlihat selalu dipuji-puji
dan dan dianggap oleh jemaat, namun percayalah bahwa Tuhan akan
pemimpin yang adil dan tetap menjaga kesucian diri dan hati agar
2) Pembimbing
Natan.
3) Konselor
19
dan lain sebagainya menyangkut dengan kehidupan jemaat yang
digembalakan.
4) Pemberita Injil
pesan dan kesan Firman Tuhan dapat sampai kepada jemaat sehingga
5) Pelatih
(Yohanes 20:21), dari ayat Firman ini, peran gembala sidang adalah
6) Pengajar
20
Peran gembala sidang sebagai pengajar, dalam konteks
dalam iman yang kokoh kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat.
Baru
gembala bagi umat pilihan Allah (Kel. 3:10). Jadi seorang gembala
21
dipercayakan, ia melayani bukan dari kehendaknya sendiri
Gembala :
22
menggembalakan jemaat di Korintus dan ia menjalakan tugasnya
yang baik yang patut di teladani oleh para gembala sidang yang telah
teladan hidup-Nya.
1) Panggilan
36
Ibid., hal. 14.
23
utuslah aku!” (Yesaya 6:8).37 William May menegaskan bahwa
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23), sebab tugas
setiap gembala.
2) Profesi
37
Trull, op.cit., hal. 21.
38
Ibid., hal. 20.
39
Ibid., hal. 188.
24
menggembalakan jemaat yang dipercayakan oleh Sang Gembala
dapat dilihat dari kisah raja Daud yang dijelaskan bahwa dengan profesi
mulai menjauh dari Allah maka itu menjadi tugas seorang gembala untuk
Allah sebagai nabi bagi bangsa Israel (1 Samuel 12:125). Dari kisah
seorang raja Daud ini dapat diketahui bahwa tugas seorang yang
panggilan dari kisah raja Saul yang telah dijadikan Allah sebagai raja
bagi bangsa Israel yang ketika saul berdosa dan ditegur oleh Samuel
sebagai hakim atas orang Israel ia sangat takut dan gementar karena dosa
yang telah ia perbuat dihadapan Allah (1 Samuel 15:1-34). Dari kisah ini
dapat dilihat perbedaan seorang hamba Tuhan atau gembala sidang dan
25
Karena tugas dan tanggungjawab besar yang akan dijalankan oleh
Allah untuk menjalankan misi Sang Gembala Agung Yesus Kristus, yaitu
yang baik yang mengerti setiap keluh kesah dari jemaat yang telah
26
kelompok maupun individu; serta mewakili jemaat bagi
gereja dan dunia.40
4) Dan lain sebagainya yang seharusnya menjadi
tanggungjawab para gembala sidang.
a. Penulis
Petrus sendiri. Rasul Petrus adalah orang Galilea, seorang nelayan, yang
b. Tempat penulisan
sebutan kepada Kota Roma adalah semacam kata sandi untuk sebutan
lakukan. Diperkirakan Rasul Petrus menulis surat ini di Kota Roma pada
Edgar Walz, Bagaimana Mengelola Gereja Anda, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,
40
41
Tim Penyusun, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2006), hal. 430.
42
Ibid., hal. 431-432.
27
c. Waktu penulisan
meninggalkan kesan yang baik pula namun pada akhir dekade yang ke
orang kristen pada masa itu yang akhirnya membuat mereka mulai kuatir
menimpa gereja-gereja di asia kecil, dan Surat ini ditujuka kepada orang-
43
Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), hal. 494.
28
Allah dan otomatis mereka yang adalah pengikut-pengikut Kristus pun
akan dibenci dan dianiyaya dan mereka harus siap menerima semuanya.
3. Analisis Konteks.
a. Konteks jauh
Petrus 5:1-4).
b. Konteks dekat
dengan sukarela atau dengan segenap hati, dengan pengabdian diri, serta
29
a. Surat 1 Petrus. 5:1
bahasa Inggris, “To the elders among you I appeal as a fellow elder
and a witness of Christ’s sufferings who also will share in the glory
to be revealed”45
45
Alkitab Elektronik, New International Version, tanggal 11 2020, jam 11:47.
46
Jonar Situmorang, Kamus Alkitab dan Teologi, (Yogyakarta: ANDI, 2016) hal. 344
dan345.
47
Ibid., hal 344 dan 345.
30
pertama. Penatua yang dimaksud dari ayat ini menunjukkan kepada
Rasul 14:23; 20:17). Dari adanya nasihat dari Rasul Petrus maka
dari kepada siapa Petrus menulis surat ini. Gembala sidang yang
48
GolgothaMinistry. Org, Eksposisi, tanggal 04 2020 jam 13:25.
49
J, L. Ch. H. Abineo, Penatua, Jabatannya dan Pekerjaannya, (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, tt), hal. …
50
Golgotha Ministry., op.cit.,
31
Seorang rekan atau sesama penatua adalah seorang yang ada pada
pengabdian diri.
shepherds of God’s flock that is under you care, watching over them
not because you must, but because you are willing as God want’s
under you care, watching over them” yang memiliki arti “yang
51
Ibid.
52
Tim Penerjemah LAI, Perjanjian Baru Yunani-Indonesia, op.cit., hal. 1605.
53
Alkitab Elektronik, New International Version, tanggal 11 2020, jam 13:13.
32
penatua untuk merawat serta mengawasi jemaat yang dipercayakan
you must but because you are willing” dalam terjemahan NIV
sendiri.
55
W.W.W Google. Com. Google Translate, 11 2020, jam 13:45.
56
Ibid.
33
“to serve” yang diartikan “melayani”.57 Menurut Matthew Hendri :
bernilai dari pada uang atau keuntungan dengan tulus dan penuh
“Not lording it over thoes entrusted to you, but being examples to the
flock”
57
Ibid.
58
Tafsiran Elektronik, tanggal 11 2020, jam 19:06.
59
Tim Penerjemah LAI, Perjanjian Baru Yunani-Indonesia, op.cit., hal. 1605.
34
memberlakukan pikiran dan keinginan manusia yang tidak
domba itu, “but being examples to the flock” yang memiliki arti
dari bagain ini adalah setiap gembala sidang harus menjadi contoh
60
Tafsiran Elektronik, tanggal 11 2020, jam 19:06.
61
Tim Penyusun, Tafsir Alkitab Masa Kini Matius-Wahyu, op.cit., hal. 864.
62
Tim Penerjemah LAI, Perjanjian Baru Yunani-Indonesia, op.cit., hal. 1605.
35
Inggris, “And when the Chief Shepherd appears, you will receive the
layu, “you will receive the crown of the glory that will never fade
away” kata “will never fade away” memiliki arti “tidak akan pernah
layu”.
5. Indikator penelitian
36
bahwa ia tidak bertindak, berbicara, atas kuasanya sendiri, tetapi hanya
keberanian dan kasih yang tulus dari sang gembala.” Seorang pelayan
waktu, materi, pikiran, dan perasaan. Dengan keadaan ini maka dituntut
64
Bons-Storm, op.cit., hal. 27.
37
B. Kerangka Pemikiran
dituntut untuk melayani jemaat dengan baik dan menjadi contoh atau teladan yang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
38
1. Sejarah Gereja Baptis Indonesia Cengkareng Indah Cabang Kaliori.
film Tuhan Yesus di daerah Kaliori Rt. 10 Rw. 4 Grumbul Pejaten Kalibagor
baik dari warga Kaliori dan sekitarnya. Berawal dari pelayanan LPMI
terbentuklah cikal bakal pelayanan didaerah Kaliori. Pada tahun 2001 Pdt.
Paulus bekerja sama dengan Edi Sujarwo bekerjasama di daerah Kaliori. Edi
Sujarwo ditempatkan dan melayani di Kaliori selama satu tahun. Tahun 2002-
2006 dilayani oleh Bpk. Harno dan istrinya bu. Wiwin, selama 4 tahun
tersebut maka beliau tinggal di Purwokerto dan pada setiap hari Minggu ia
Pada tahun 2006 pelayanan kembali dilayani oleh Pdt. Paulus Setyo
Pramono, hingga pada tahun 2013 Gereja Baptis Kaliori dilayani oleh Pdm.
dapat terselesaikan dengan baik. Gedung pastori juga dapat terselesaikan dan
beliau beserta keluarga menempati pastori Gereja Baptis Kaliori. Pada saat itu
juga gereja Baptis Indonesia Kaliori memisahkan diri dari induk Gereja
perhatian yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Selama
tiga tahun pelayanan Pdm. Yulius Eko Emanuel banyak hal yang terjadi.
39
Bahkan Islam juga tidak mau kalah, mereka mendirikan pondok pesantren
dan madrasah tepat didepan gereja. Pada tanggal 22 Juni 2015 Pdm. Yulius
sidang dan pendeta muda di Gereja Baptis Indonesia Tiranus cabang Kaliori.
18 Mei 2019 GBI Tiranus melepas cabangnya GBI Tiranus Cabang Kaliori
sekarang.
Namun masih ada beberapa orang yang mau untuk membuka diri dengan
gereja.
Kaliori, Banyumas.
Visi :
Gereja yang mau belajar, bersekutu, memiliki kasih, dan berdoa (Kis.2:42).
40
Misi:
Tuhan kehendaki.
B. Waktu Penelitian
pada tahap penelitian akhir, yakni dari bulan Juli sampai bulan Desember 2020.
No
Kegiatan Waktu
.
1. Pra- persiapan (pengajuan dan pemantapan judul Bulan Juli 2020
penelitian)
2. Persiapan penelitian proposal (menetapkan Bulan Agustus-
kembali proposal penelitian dan menyusun September 2020
Instrumen pengumpulan data)
3. Mengadakan penelitian dilapangan Oktober 2020
(Mengadakan wawancara dan pengumpulan data
penelitian)
4. Pengelolahan data dari hasil wawancara di November 2020
Gereja Baptis Indonesia Cabang Kaliori
5 Menyusun laporan penelitian dan mengakhiri Desember 2020
penelitian dengan mengambil keputusan
C. Partisipan Penelitian
41
Dalam penelitian ini hanya satu partisipan, dan yang menjadi Responden
atau partisipan adalah Gembala Sidang Gereja Baptis Indonesia Cengkareng Indah
Cabang Kaliori.
D. Ancangan Penelitian
Positivisme. Paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah positif dengan
penelitian yang dipahami dan diperhatikan. Oleh karena itu yang menjadi tolak
E. Rancangan Penelitian
penelitian dapat dilakukan secara teratur dan terukur. Adapun hal-hal yang perlu
65
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hal. 61.
42
Rancangan penelitian digunakan untuk mempermudah proses
ini memperoleh informasi yang luas tentang kondisi yang ada pada
orang antara dua atau lebih Individu dengan tujuan yang spesifik dalam
66
Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal.
241.
43
Andreas B. Subagyo dalam bukunya Pengantar Riset Kuantitatif
44
3) Peneliti melakukan penelitian selama jangka waktu tertentu
yaitu kualitatif.
Jenis Nomor
No Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
45
1 Melayani dengan sukarela Terbuka 1, 2, 3, 4, 5
2 Melayani dengan Terbuka 6, 7, 8, 9, 10
pengabdian diri
3 Melayani dengan Terbuka 11, 12, 13, 14, 15
keteladanan
46
dengan pelayanan tanpa
pengabdian mengharapkan pamrih?
7. Mengapa Bapak perlu
diri
melayani dengan tanpa
mengharapkan pamrih?
8. Kendala-kendala apa saja
yang Bapak alami ketika
melayani tanpa pamrih?
9. Pernahkah Bapak merasa
capek atau putusasa dalam
melayani?
10. Bagaimana cara Bapak
mengatasi perasaan capek
atau putus asa tersebut?
3 Melayani 11. Apakah Bapak menjadi
dengan teladan baik dalam keluarga
keteladanan maupun pelayanan?
12. Mengapa Bapak perlu
menjadi teladan dalam
keluarga maupun
pelayanan?
13. Contoh praktis apa saja
yang Bapak lakukan
menunjukkan pelayanan
dengan keteladanan?
14. Kendala-kendala apa saja
yang Bapak alami ketika
menjadi teladan dalam
keluarga dan pelayanan?
15. Bagaimana Bapak
mengatasi kendala-kendala
ketika menjadi teladan
dalam keluarga maupun
pelayanan?
47
3. Validasi Isi
suatu metode sehingga bisa memberikan hasil yang konsisten. Suatu alat
kepada partisipan terlebih dahulu diuji validasi oleh orang yang dianggap
yakni Dr. Pujiono, M.Pd.K dan validator 2 yakni Dr. Rianto, M. M. M.Pd. K.
nilai, yaitu:
Skor 5, untuk pertanyaan dengan kategori sangat jelas dan sangat relevan.
Skor 1, untuk pertanyaan dengan kategori tidak relevan dan tidak jelas.
69
Subagyo, Op, Cit, hal. 233.
48
Sesuai hasil rekap uji validasi dari dua dosen validator, diketahui
bahwa semua rancangan angket dinyatakan valid karena semua item angket
angket yang sudah valid dijadikan sebagai alat pengumpul data (angket) yang
tetap.
Dengan mengacu pada hasil validasi isi, maka dibuatlah kisi-kisi dan
sebagai berikut:
Jenis Nomor
No Indikator
Pertanyaan Pertanyaan
1 Melayani dengan sukarela Terbuka 1, 2, 3, 4, 5
49
b. Panduan wawancara
50
yang Bapak alami ketika
melayani tanpa pamrih?
9. Pernahkah Bapak merasa
capek atau putus asa
dalam melayani?
10. Bagaimana cara Bapak
mengatasi perasaan capek
atau putus asa tersebut?
3. Melayani 11. Apakah Bapak menjadi
dengan teladan baik dalam
keteladanan keluarga maupun
pelayanan?
12. Mengapa Bapak perlu
menjadi teladan dalam
keluarga maupun
pelayanan?
13. Contoh praktis apa saja
yang Bapak lakukan
menunjukkan pelayanan
dengan keteladanan?
14. Kendala-kendala apa saja
yang Bapak alami ketika
menjadi teladan dalam
keluarga dan pelayanan?
15. Bagaimana Bapak
mengatasi kendala-
kendala ketika menjadi
teladan dalam keluarga
maupun pelayanan?
F. Analisis Data
51
Analisis data adalah kegiatan pengelola data dari hasil penelitian sesuai
dengan ancangan penelitian kualitatif dalam penelitian ini, maka analisis data
hasil penelitian akan menggunakan teori Walcott yang dituliskan dalam bukunya
untuk menjelaskan fenomena, kejadian, atau perilaku; atau menerangkan apa yang
1. Deskripsi.
narasi dan tribulasi sederhana. Data yang didapatkan akan dipaparkan dengan
apa adanya sesuai dengan jawaban dari objek penelitian dan kemudian
70
Subagyo op. cit., hal. 261-263
71
Purnama Junaidi, Pengantar Analisis Data, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hal. 3.
72
Sandu Sioto, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015), hal. 8.
73
Subagyo op. cit.,hal. 261.
52
2. Analisis.
Dalam tahapan ini, data akan diuraikan secara terperinci sesuai indikator
3. Interpretasi.
Interpretasi merupakan data yang telah dianalisis dan diberi arti. 75Andreas B.
interprestasi membahas pertanyaan “apa arti semuanya itu?, apa yang harus
teori yang relevan (tertera pada landasan teori) kemudia menganalisis secara
74
Ibid., hal, 261.
75
Robert Siburian, Beta Orang Kupang: Mengenal Jhon Haba Lewat Para Sahabat,
(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), hal. 43.
76
Subagyo, op. cit., hal. 263.
53
tentang gambaran pelaksana. Data yang diperoleh dari hasil wawancara
G. Keterbatasan Penelitian
menarik kesimpulan umum.78 Peneliti tidak dapat mencapai hasil yang maksimal
sekalipun diupayakan supaya hasil penelitian ini subjektif dan seakurat mungkin,
faktor di luar kendali peneliti seperti ketidak jujuran, enggan untuk menjawab
H. Anggapan Dasar
dapat dibuktikan, tetapi ada alasan yang kuat untuk menerimanya sebagai
79
Subagyo, op. cit., hal. 243
54
BAB IV
diolah, melalui tiga tahap yaitu: Tahap deskripsi, tahap analisis, dan tahap
A. Deskripsi Data
55
Deskripsi merupakan bagain tahapan pertama dalam pengolahan data
digunakan cara pemaparan yang bersifat apa adanya yang berkaitan dengan hasil
tabulasi berikut:
Pertanyaan Jawaban
dengan sukarela?
2. Mengapa Bapak perlu Karena Allah yang saya layani telah
saya.
3. Contoh praktis apa saja Tidak mengeluhkan segala yang terjadi,
56
yang penuh sukarela? baik terhadap semua peristiwa yang saya
Pertanyaan Jawaban
pamrih?
2. Mengapa Bapak perlu melayani Karena Tuhan yang saya layani
57
saya sebagai pelayan-Nya untuk
diteladankan
3. Kendala-kendala apa saja yang Di dalam menjalani pelayanan
atau putus asa dalam melayani? tetapi jika sampai putus asa ya
perasaan capek atau putus asa Siapa yang saya layani? Dan
58
pertanyaan, maka dapat disimpulkan bahwa partisipan dapat menjawab
Pertanyaan Jawaban
disekitar saya.
59
dalam menyelesaikan berbagai
masalah dll
4. Kendala-kendala apa saja yang Sejauh kita memberikan teladan
pelayanan kami.
5. Bagaimana Bapak mengatasi Tetap memberikan teladan
menebus kami.
B. Analisis Data
60
Analisis data adalah tahapan menguraikan data terperinci sesuai indikator-
maka selanjutnya data temuan tersebut akan dianalisis menurut indikator dalam
variabel.
melayani dengan sukarela, dan dari jawaban yang telah diisi oleh partisipan,
karena jemaat yang dilayani adalah milik kepunyaan Allah yang harus
karena Allah telah telah lebih dahulu melayani, dari jawaban partisipan
sebagai Gembala.
Pertanyaan ketiga: Contoh praktis apa saja yang Bapak lakukan yang
memandang segala sesuatu yang terjadi adalah proses dari Allah dalam
61
pelayanan. Dari jawaban partisipan ini dapat diketahui bahwa partisipan tidak
dengan menyerah dengan segala sesuatu yang terjadi baik itu yang baik atau
karena Tuhan Yesus sendiri telah menjadi contoh untuk melayani dengan
tersebut?
pamrih?
untuk dirinya sendiri, dari pelayanan tersebut dan berjuang untuk melayani
62
Pertanyaan ketujuh: Mengapa Bapak perlu melayani tanpa pamrih?
Tuhan kerjakan juga tanpa pamrih maka sudah menjadi kewajiban bagi
mati demi menyelamatkan umat manusia dari dosa atau kejahatan yang telah
dilakukan.
diatasi dengan tetap berharap dan percaya kepada Tuhan. Dari jawaban
pengharapan kepada Tuhan sang Gembala Agung itu bahwa Dia sanggup
pernah dialami namun sampai pada titik putus asa tidak pernah, dan Tuhan
63
jawaban partisipan ini dapat diketahui bahwa dalam pelayanan
namun tidak pernah merasa putus asa dalam melayani, dan Tuhan selalu
kesadaran akan diri sendri? siapa yang dilayani? Dan untuk apa melayani?.
Dari jawaban partisipan dengan sangat jelas dapat dilihat bahwa motivasi
gembala sidang pasti selalu berusaha menjadi teladan baik untuk keluarga
partisipan selalu berusaha menjadi teladan yang baik bagi keluarga maupun
64
Pertanyaan kedua belas: Mengapa Bapak perlu menjadi teladan yang
sidang yang mengajarkan kepada jemaat maka harus juga melakukan apa
yang diajarkan baik kepada keluarga maupun orang lain. Dari jawaban
adalah kebohongan”.
Pertanyaan ketiga belas: Contoh Praktis apa saja yang Bapak lakukan
kebenaran dan hidup itu (Yesus Kristus) serta mengandalkan Tuhan dalam
65
Dari pertanyaan tersebut, partisipan menjawab tidak ada kendala
kecuali jika ada orang yang mungkin tidak suka dengan keberadaan dan
memberikan teladan dengan tulus, selalu intropeksi diri dan keluarga dalam
pelayanan, dan tetap memfokuskan diri dan keluarga kepada Tuhan. Dari
kesadaran sebagai manusia biasa yang tidak luput dari dosa untuk tetap
memperbaiki diri baik itu dalam keluarga maupun pelayanan, dan tetap
C. Interprestasi Data
Interpretasi data yang diperoleh dengan melihat deskripsi dan analisis data
dari pertanyaan wawancara diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
66
panggilan gembala sidang berdasarkan 1 Petrus 5:1-4 di Gereja Baptis Indonesia
Dari deskripsi dan analisis data yang telah dipaparkan berdasarkan tiga
Jemaat yang dilayani adalah milik Allah, menjadikan Yesus sebagai prioritas
dalam melayani, gembala sidang juga memandang segala yang terjadi dalam
untuk Tuhan.
jemaat yang telah dipercayakan kepadanya, dan tidak mencari keuntungan dari
sebagai contoh dalam melayani dengan terus berharap dan percaya kepada
pertolongan Tuhan serta menyadari bahwa jemaat yang dilayani adalah omba-
untuk melayani.
Gembala sidang berusaha untuk mampu menjadi contoh dan teladan dengan
tulus bagi jemaat dan keluarga sesuai dengan ajaran Firman Tuhan yang
67
gembala sidang menjaga mulutnya untuk berkata-kata yang membangun, dan
dalam Tuhan,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
68
Berdasarkan hasil penelitian tentang implementasi pemahaman tentang
telah melayani dengan sukarela, dengan melihat teladan Yesus sendiri yang
pelayanan dengan berusaha menjadi teladan bagi keluarga dan orang lain,
berbagai masalah.
tentang penggilannya sebagai gembala sidang, dan perlu ditingkatkan lagi dalam
69
melayani dengan sukarela, dengan pengabdian diri, serta keteladanannya, dan
tetap berusaha melakukan yang terbaik dalam melayani agar pelayanan semakin
B. Saran
dan keteladanan.
sebagai berikut:
dalam melayani yaitu dengan ketulusan, dan sukarela tanpa adanya perasaan
terpaksa.
70
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU:
71
Abineo. Pedoman Praktis Untuk Pelayanan Pastoral, Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2006.
Carter, E. James. Etika Pelayan Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
Iryanto, Tata. Kamus Besar Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya: Indah, 1989.
Ladda, Eldon Georgen. Teologi Perjanjian Baru Jilid II, Bandung: Yayasan
Kalam Hidup, 1999.
Mc Maha, Oliver. Gembala Jemaat Yang Sukses, Jakarta: Sinode GBI, 2002.
Ridwan. Belajar Mudah Untuk Guru Kariawan Dan Peneliti Pemula, Bandung:
Alfabet, 2005.
72
Sioto, Sandu. Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015.
Siburian, Robert. Beta Orang Kupang: Mengenal Jhon Haba Lewat Para Shabat,
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia,2017.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indinesia Edisi ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai
Pustaka, 1994.
Tim Penerjemah, Tafsir Alkitab Masa Kini, Jakarta: Yayasan Bina Kasih
Binakasih/ OMF, 1990.
Trull, E. Joe. Etika Pelayan Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
Widi, Kartiko Restu. Asas Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
SUMBER INTERNET:
73
Alkitab Elektronik, New International Version, diakses pada 11/ November 2020.
Tafsiran Elektronik, Matthew Hendri, diakses pada tanggal 11/ November 2020.
SUMBER WAWANCARA
Hasil wancara dengan Pdm. Dafit Meidianto, M.Th.di Gereja Baptis Indonesia
Cengkareng Indah Cabang Kaliori, hari Rabu 09 Desember-2020, pukul
09.30 WIB.
74
Sebagaimana aturan yang berlaku dan memperhatikan saran dosen pembimbing
skripsi, maka saya mahasiswa STT Diakonos Banyumas:
75
Sebagaimana aturan yang berlaku dan memperhatikan saran dosen pembimbing
skripsi, maka saya mahasiswa STT Diakonos Banyumas:
76