Anda di halaman 1dari 12

PEMIMPIN KRISTEN YANG BERINTEGRITAS DAN APLIKASINYA BAGI

HAMBA TUHAN Abad Jaya Zega Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar ( SETIA)
Jakarta

Abstrak
Skripsi ini berjudul “ pemimpin kristen yang berintegritas dan aplikasinya bagi hamba
Tuhan”. Pemimpin kristen yang berintegristas sangat penting dalam di mensi
kempemimpinan. Untuk itu perlu menyadari dan memahami bahwa menjadi seorang
pemimpin sangatlah berpengaruh dalam setiap pola hidup seorang pemimpin. Maka dari hal
ini seorang pemimpin harus memberikan yang terbaik dalam setiap kepemimpinannya. Ia
perlu mempersiapkan diri sebagai seorang yang dapat di percaya dalam kepemimpinnya.
Pemimpin kristen yang berintegritas adalah seorang yang terpanggil untuk mengerjakan
pekerjaan yang mulia, sebagai wakil Allah dalam kelangsungan kerajaan Allah di muka bumi
ini. Oleh sebab itu seorang pemimpin kristen wajib meneladani Yesus dalam
kepemimpinannya sebagaimana Yesus mengambil rupa sebagai hamba, artinya seorang
pemimpin kristen yang berintegritas harus mampu merendahkan diri dan meneladani serta
takut ajan Tuhan Yesus.
Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Menjelaskan gambaran kepemimpinan kristen yang berintegritas.

2. Menjelaskan pemimpin kristen yang berintegritas

3. Menjelaskan aplikasinya bagi hamba Tuhan


Skripsi ini terdiri lima pokok pembahasa yaitu : latar belakang masalah, gambaran
tentang kepemimpinan kristen yang berintegritas , pemimpin kristen yang berintegritas,
aplikasinya bagi hamba Tuhan, kesimpulan dan saran.

Eduarto Andi silalahi, M.A


Viktor Erens Ay, M.A
DAFTAR ISI LEMABARAN
JUDUL................................................................................................ i LEMBARAN
PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN ................................... ii LEMBAGA
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... iii

LEMBARAN TIM PENGUJI ...................................................................................... iv


LEMBARAN PERTANYAAN .................................................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii
DAFTAR ISI................................................................................................................. x BAB
I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan penelitian .............................................................................................. 3

D. Pentingnya penelitian....................................................................................... 3

E. Hipotesis ............................................................................................................ 3

F. Ruang lingkup penelitian ................................................................................ 3

G. Metode dan prosedur penelitian ..................................................................... 3

H. Devinisi istilah .................................................................................................. 4

I. Sitematikan penulisan ...................................................................................... 5


BAB II PEMAHAMAN TENTANG AKTUALISASI OTORITAS PAK

A. Pengertian ......................................................................................................... 6

1. Kepemimpinan kristen ............................................................................... 9

B. Dasar Alkitab kepemimpinan ......................................................................... 11

1. Menurut perjanjian lama ............................................................................ 11

2. Menurut perjanjian baru ............................................................................ 12

C. Perana pemimpin kristen dalam gereja .......................................................... 13


1. Sebagai gembala .......................................................................................... 13

2. Sebagai pengajar ......................................................................................... 16

3. Sebagai konselor ......................................................................................... 18


BAB III PEMIMPIN KRISTEN YANG BERINTEGRITAS

A. Pengertian pemimpin kristen yang berintegritas .......................................... 21

B. Ciri-ciri pemimpin kristen yang berintegritas ............................................... 25

1. Hidup dalam kekudusan ........................................................................... 25

2. Memiliki sifat tunduk dan taat .................................................................. 27

3. Memiliki displin .......................................................................................... 29

4. Hidup jujur .................................................................................................. 31

5. Mempertahankan kualitas ......................................................................... 34

6. Dapat di percaya ......................................................................................... 37

7. Mendengar dengan cermat ........................................................................ 38

8. Memberikan dukungan .............................................................................. 39

9. Di percaya dalam membuat pertumbuhan rohani jemaat ...................... 39

10. Mampu menghadapi tantangan ................................................................ 40

C. Motivasi pemimpin kristen yang berintegritas .............................................. 40

1. Motivasi yang benar ................................................................................... 41 a.


Memuliakan Allah ................................................................................ 41

b. Melakukan pengembalaan ................................................................... 42

c. Mengabarkan Injil .................................................................................


44

2. Motivasi yang salah .................................................................................... 47 a.


Ambisi .................................................................................................... 48

b. Mencari kepentingan sendiri ............................................................... 49

c. Bertindak sebagai tuan ......................................................................... 52

BAB IV APLIKASI BAGI HAMBA TUHAN

A. Pemimpin dapat menjadi teladan ................................................................... 55


B. Pemimpin yang dapat mengkaderkan banyak pemimpin ........................... 59

C. Dapat memiliki karakter sebagai pemimpin yang baik dan berintegritas .. 60


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 63

B. Saran .................................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 65
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Dewasa ini sedang terjadi krisis multidimensi di negara indonesia, baik di perkotaan
maupun di perdesaan. Salah satunya adalah krisis dalam hal kepemimpinan. Hal ini di alami
oleh jemaat yang ada, mereka suka membadingmbandingkan para hamba Tuhan yang
melayani. Mereka selalu mempersalahkan hamba Tuhan sehingga mereka menginginkan
hamba Tuhan yang benar-benar mengetahui keadaan mereka. Sehingga sebagai penulis
melihat bahwa integritas seorang hamba Tuhan itu perlu di pertahankan dan di tunjukkan bagi
jemaat yang akan di layani. Seorang pemimpin harus memberi pengaruh yang besar dalam
kepemimpinan supaya yang dimpinnya dapat mengikutinya dan mempercayainya. My Les
Munroe, dalam bukunya mengemukakan, “Pemimpin adalah kapasitas mempengaruhi
oranglain melalui inspirasi yang di motivasi oleh suatu hasrat, dibangkitakan oleh suatu visi,
dihasilkan oleh suatu keyakinan, dinyalakan oleh suatu tujuan.” Pemimpin dalam suatu
oraganisasi menjadi sorotan utama dari semua pihak, termasuk pemimpin gereja. Hal ini
merupakan masalah serius yang harus diperhatikan oleh pemimpin-pemimpin kristen
ditengah-tengah dunia yang merusak moral. Pemimpin Kristen tidak boleh kehilangan jati
diri. Ada pemimpin yang berkerja keras tetapi tidak efektif karena pemimpin tersebut lebih
mengutamakan kepentingan pribadi. Mereka terlarut dalam masalah dan akhirnya mereka
pada akhirnya membuat mereka jatuh dalam dalam penyesalan, bahkan memiliki keluar 1 dari
panggilannya. Juga ada pemimpin tidak mengakui dan sadar akan hal di atas, namun
membawa dirinya dalam kesombongan dan tidak peduli akan orang lain. Mereka akan
dihormati dan dihargai oleh pengikutnya, segala sesuatu harus di turuti dan segera dilakukan
guna mencapai kepuasan diri sendiri.
Dalam Markus 10:44 mengatakan. “dan barang siapa ingin menjadi ingin terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Kemudian 1 Petrus 4:10
mengatakan layanilah seolrang akan yang lain sesuai dengan karunia yang diperoleh tiap-tiap
orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Seorang pemimpin seharusnya

1 My Les Munroe, The Spirit Of Leadership, (Jakarta, 2005),hlm.55.


menerapkan ayat-ayat di atas. Dengan demikian pemimpin-pemimpin kristen dapat menjadi
seorang pemimpin yang baik dan berintegritas. Untuk itu pemimpin kristen yang berintegritas
perlu diperlengkapi dan dipersiapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini. Untuk itu
pemulihan dan kepemimpinan adalah prioritas pertama dan terutama.

Bertolak dari masalah di atas maka penulis mengakat judul pemimpin kristen yang
integritas dan aplikasinya bagi hamba Tuhan. Dengan harapan pemimpinpemimpin kristen
masa kini lebih menjaga integritas dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pemimpin.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, ada pun rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini:

1. Bagaimana gambaran pemimpin kristen yang berintegritas?

2. Bagaimana pemimpin kristen yang berintegritas?

3. Bagaimana aplikasinya bagi pemimpin pemimpin kristen?

BAB II GAMBARAN TENTANG KEPEMIMPINAN YANG BERINTEGRITAS


A. Pengertian
Perkataan pemimpin mempunyai macam-macam pengetian. Definisi sebagai
pemimpin : banyak sekali, yaitu sebanyak pribadi yang meminati masalah pemimpin
tersebut. Karena itu kepemimpinan merupakan dampak interaktif dari faktor individu atau
pribadi dengan faktor situasi. Pemimpin adalah seorang yang memimpin. Almarhum prisiden
Amerika Serikat Harry Truman mengartikan pemimpin adalah orang-orang yang dapat
menyebabkan orang lain melakukan apa yang mereka tidak ingin melakukan dan menjadikan
mreka senang untuk melakukannya.2
Dari pengertian diatas pe mimpin mencakup individu atau oarang yang di percaya
yang di katakan orang pertama atau terutama dalam oraganisasi dimana ia di angkat menjadi
pemimpin. Dalam hal ini Kartini Kartono mengatakan “Pemimpin adalah seorang yang

2 Hoetomo, kamus lengkap bahasa indonesia,( Surabaya:Mitra Pelajar),hlm.378


Charles R. Swindol, kepemimpinan kristen yang berhasil,(Surabaya: YAKIN, t.th),hlm.10 Kartini
Kartono, pemimpin dan kepemimpinan, (t.t, t.p.t.th.), hlm.33
memiliki kecakapan dan kelebihan dalam suatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas tersebut demi mencapai suatu tujuan.
Penjelasan –penjelasan tentang kepemimpinan diatas, merupakan konsep yang di miliki
seorang pemimpin

dalam kehidupan organisasi seta meruapak kebutuhan dari suatu situasi atau zaman sehingga
Pemimpin itu mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengharahkan dan membimbing
bawaha-bawahannya, dan mampu menggerahkan bawahan ke tujuan tertentu.
Henry Partt Fairchild menyatakan “pemimpin dalam pengertian luas ialah seorang
pemimpin dengan jalan memperkasai tingkahlaku sosial dengan mengatur, me
ngarahkan, mengorganisasir, atau mengontrol orang lain, melalui prestise kekuasaan
atau posisi dalam pengertian yang terbatas memimpin ialah seorang yang
membimbing atau memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas persuainya, dan
aksentasi secara suka rela oleh para pengikutnya.
Pandangan di atas memberikan penjelasan bahwa seorang pemimpin perlu memiliki
pengaruh yang kuat dan memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan
bawahannya guna mencapai dan memperkuat kepemimpinan.
Dari devinisi yang telah di kemukakan dapat disimpulkan bahwa adalah pribadi yang
memiliki kecapan khusus dengan atau tanpa pengakatan yang resmi dapat mempengaruhi
kelompok yang dapat di pimpinya untuk melakukan usaha bersama mengarahkan pada
pencapaian sarana-saranan tertentu. Pemimpin tidak lepas dari kepemimpinan karena
kepemimpinan suatu proses terencana yang di namis melalui suatu periode waktu dalam
situasi yang di dalamnya pemimpin menggunakan : perilaku, gaya, saran, dan bawahan.
BAB III PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS A. Pengertian Pemimpin Kristen
Berintegritas
Alkitab dengan jelas menyatakan tentang kepemimpinan Kristen dalam Perjanjian
Lama maupun dalam Perjanjian Baru didasarkan atas dasar pondasi yang
Allah tetapkan, dimana Allah sendiri sebagai pemimpin umat-Nya. Dalam kehidupan sehari-
hari arti pemimpin terkadang disalah artikan. Masyarakat umum mengartikan pemimpin itu
adalah seorang yang mempunyai jabatan atau posisi di suatu organisasi. Seorang yang khusus
atau spesial yang mempunyai gelar yang mentereng, seorang yang mempunyai multi
karunia, seorang yang mempunyai penampilan yang meyakinkan, seorang yang mempunyai
fasilitas dan finansial yang berkelimpahan. 3 Siliwoe Djoeroemana mengartikan pemimpin
adalah orang yang mengetahui arah, mengikuti arah, dan menunjukkan kepada orang lain. 4
Arti lain dari pemimpin adalah seorang yang mempunyai peengikut, pengikut dalam situasi
apa pun.5 Pemimpin juga diartikan sebagai orang yang mengenal jalan yang dapat terus maju
dan menarik orang lain mengikuti dai. Tetapi apakah ini yang dimaksud oleh Tuhan atau
menurut Firman Tuhan. Menjadi seorang pemimpin tidak sembarang memimpin. Integritas
adalah sikap, mutu atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan yaitu kejujuran. 6 Dalam hal ini
seseorang yang dimiliki integritas, tidak menitu orang lain, tidak berpura-pura dan tidak ada
disembunyikan dan tidak ada yang perlu ditakuti, karena kehidupan seorang pemimpin adalah
seperti surat Kristus yang terbuka (II kor. 3:2). Artinya bahwa seorang pemimpin sendiri
harus memiliki karakter yang bertanggungjawab memimpin dan memberi contoh (Leading by
example).
Integritas juga merupakan apa yang ada dalam diri seseorang, apa yang dia katakan apa
yang dia pikirkan dan apa yang dia lakukan sama.7 Untuk itu karakteristik seorang yang
berintegritas adalah terletakb pada keutuhan hidupnya yaitu konsisten dalam perkataan dan
tingkah laku atau pernuatan. Hal ini dapat terlihat dalam Daniel tokoh Alkitab. Daniel

3 Yakob Tomatala, Kepemimpinan Yang Dinamis, (Malang: Gandum Mas, 1997). 46


4 Siliwoe Djoeroemana, Kumpulan Materi Pelatihan Kepemimpinan Dan Manajemen,
(Salatiga: Yayasan Bina Darma, 1988), 2
5 Ted W. Engstrom: Edward R. Dayton, Seni Menajemen Bagi Pemimpin Kristen (Bandung: Yayasan
Kalam Hidup, 1988),17
6 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 437
7 Http:// Mutiara Madinah, Multi Ply. Com/Jurnal/Item/94/ Integritas
memiliki apa yangt disebut dengan Integritas. Ketika orang muda yaitu keturunan raja dari
bangsawan dan juga beberapa orang Yehuda termasuk Daniel, disuruh untuk makan makanan
raja,

Daniel lebih memilih makanan sayuran dan minum air saja dan menajisakn dirinya dari
makanan raja (Dan. 1:3-13). Dari hal ini kita melihat bahwa Daniel adalah contoh pemimpin
Kristen yang berintegritas yang tidak takut melakukan apa yang benar walaupun ia
menghadapi kematian. Harus mulai dari sendiri. Artinya seorang pemimpin harus mampu
menjadi contoh dan teladan bagi orang-orang yang terpimpin dalam perkataan, dalam tingkah
laku, dalam kasih dalam kesetiaan dan kesucian (1 Tim. 4:12b). dalam hal ini seorang
pemimpin selalu diperhatikan dari unjung rambut sampai ujung kaki oleh orang banyak
terlebih anggota yang dipimpinnya. Untuk itu menjadi seorang pemimpin perlu pengoreksian
diri sebelum maju menjadi seorang pemimpin.
Ada 5 momen yang menentukan menjadi pemimpin:

1. Harus menentukan nilai-nalai prinsip seumur hidup.

2. Memiliki komitmen terhadap prinsip-prinsip seumur hidup.

3. Bertingkah laku sesuai dengan prinsip dan komitmen.

4. Jika berbuat kesalahan dan menyimpang segera memperbaiki kesalahan dan


kembali pada prisnsip yang semula.

5. Bila orang lain berbuat kesalahan dan menyimpang ia memberi kesempatan bahkan
menolong orang tersebut untuk memperbaiki diri dan kembali kepada prinsip
semula.8
Dalam kehidupan orang kristen, pemimpin yang sesungguhnya yaitu Allah sendiri
karena dengan jelas dalam Mat. 23:10 Yesus mengemukakan :janganlah pula kamu disebut
sebagai pemimpin, karena hanya satu pemimpin yaitu Mesias. Mungkin hal ini tidak
berkenan dalam pemikiran orang Kristen yang tidak mengenal dengan kepemimpinan Yesus
karena dalam Ibr. 13:17 mengatakan : taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada
mereka sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu sebagai orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukan dengan gembira bukan dengan keluh
kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Juga dalam 1 Tim. 417
berbunyi demikian : “panatua-panatua yang baik pemimpinannya patut dihormati dua kali
lipat, terutama mereka dengan jeripayah berkhotbah dan mengajar”. Dalam Mat. 23:11

8 M.S.M. Panjaitan, kepemimpinan pada abad ke-21 (Pematang Siantar: Sekolah Tinggi Theologia
HKBP), 23
menjelaskan Yesus memberikan jawaban bahwa barang siapa yang terbesar diantara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.
Dari hal diatas perkataan Yesus bahwa pemimpin Kristen dalam kepemimpinannya
harus mampu merendahkan diri, orang tinggi perlu merendahkan diri serta menetapkan diri
dengan dirinya sendiri, karena itulah

contoh yang diberikan oleh Yesus sebagai pemimpin Kristen yang baik. 9 Peninggian diri
merupakan penutup dari seorang pemimpin yang sebenarnya menjadi kurang berisi. Orang
yang tinggi hati adalah orang yang tidak mantap akan dirinya sendiri dan malu diakui oleh
dirinya sendiri dan terhadap orang lain. Saat ini gereja sangat membutuhkan pemimpin yang
beribawa dalam arti jemaat mempunyai keinginan bahwa orang yang berwibawa, jemaat
senang dipimpin oleh seorang yang tahu kemana pergi dan membangkitkan kepercayaan.
Orang yang berwibawa indentik sebagai penurut karena hasil pekerjaannya pun nyata
kewibawaannya. Begitu pula halnya pemimpin Kristen yang rohani. Pemimpin yang tidak
rohani dapat terlihat secara wajar baik dalam bersikap, bertindak dan berperilaku, biarpun
terlihat secara fisik dan cakap namun kalau tidak menghasilkan apapun justru yang nampak
kepada orang yang dipimpinnya dan dalam pribadi adanya kemerosotan moral dan rohani
maka semuanya itu sia-sia.

BAB IV APLIKASI BAGI HAMBA TUHAN A. Pemimpin sebagai teladan


Seorang pemimpin perlu menyadari bahwa kehidupannya adlaah sebagai teladan yang
patut dicontoh baik orang-orang Kristen maupun orang-orang nonKristen, karena seorang
pemimpin memberikan pengaruh dalam segala kepemimpinannya bagi orang yang
dipimpinnya dimanapun ia berada. Seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam segala
hal, baik dalam perkataan, tingkahlaku, dalam kasih dan dalam kesucian (1 Tim. 4:12). Juga

9 Benyamin Abednego, liku-liku kepemimpinan Kristen (Surabaya: YAKIN, 1994), 17


seorang pemimpin disebut sebagai teladan yang tinggi bagi orang-orang yang masih belum
percaya kepada Yesus.
Seorang pemimpin Kristen yang berintegrasi harus mampu menjadi teladan seperti
keteladanan yang diberikan oleh Yesus, yaitu dalam diri-Nya sebagai pemimpin ia tidak
mempertahankan posisinya sebagai pemimpin tetapi rela merendahkan diri mengambil rupa
seorang hamba.

Pemimpin disebut teladan dan juga manajer atau administator yang baik yaitu
bagaimana cara memperlakukan manusia itu, mengembangkan manusia dan menjalin
hubungan dengan sesama.10 Artinya dalam melakukan hal ini pemimpin wajib memperhatikan
nilai moral sambil menjaga kebenaran Allah dengan tulus dan cerdik (Mat. 10:16), untuk
mencapai tujuan sebagaimana seorang pemimpin yang baik dan berintegritas yang sesuai
dengan kehendak Tuhan. Memberikan teladan bagi seseorang dapat terlihat dari talenta
sebagai ciri seorang pemimpin yang mampu meneladani kepemimpinan Yesus dan
menjadikan keteladanan itu sebagai fondasi dalam mengembangkan dan membangun
kepemimpinannya, sebagai pemimpin yang berintegritas dalam organisasi gereja maupun
organisasi lainnya yang dipercayakan kepadanya.
Pengembangan karakter menjadi salah satu faktor penting dalam berlangsungnya
kepemimpinan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengubah situasi dan
kondisi lingkungan sekitarnya, karena segala tanggung jawab dalam suatu organisasi dimana
pemimpin itu berada ialah yang mengatur, sehingga pemimpin dalam hal ini harus
mempunyai sikap rendah hati dalam menghadapi jemaat atau anggota yang dipimpinnya.
j. Oswald Sanders menyatakan: kepemimpinan sejati dicapai bukan dengan cara
menurunkan orang lain untuk melayani dia melainkan memberi dia melayani mereka tanpa
mementingkan kepentingan mereka sendiri.11 Penjelasan ini dapat diartikan bahwa seorang
menjadi pemimpin bukan suatu jabatan yang perlu ditakuti oleh bawahannya dengan satu
kemampuan pemimpin yang otoriter. Tetapi sebaliknya menjadi pemimpin adalah sebagai
teladan dalam melaksanakan serta memberikan dorongan kepada bawahannya untuk
mencapai tujuan yang maksimal dalam kepemimpinan yang efektif dan pro aktif dalam situasi
apapun, serta memiliki komitmen dalam mengembangkan kepemimpinannya.
Seorang yang menjadi teladan bagi sesamanya adalah harus mampu mengiring sampai
titik terakhir, artinya menjadi teladan bagi orang lain tidak hanya memberikan semacam
petunjuk yang meninggalkannya, tetapi yang harusnya disertai sampai seseorang itu dapat
menjadi diri seorang pemimpin yang menjadi teladan. Dalam hal ini seorang yang memberi
10 George Barna, Leadersson Leadership, (Malang: Gandum Mas, 2002), 36
11 J. Oswald, Ibid, 43
teladan butuh pengorbanan yang baik waktu, tenaga dan juga pikiran. Inilah yang perlu
diperhatikan umat Allah untuk belajar hidup sebagai seorang murid Kristus, mereka
memerlukan orang yang menyertai untuk mendemostrasikan dan menolongnya. 12 Dari hal ini
Dawson

Trotma memberi lima langkah untuk mmebantu seseorang yang harus dilakukan oleh seorang
pemimpin untuk menjadi teladan bagi bawahannya:

1. Apa yang harus diberi tahu kepada seseorang itu.

2. Mengapa seorang pemimpin itu memberitahukan hal itu kepada orang lain.

3. Menunjukkan cara melakukannya.

4. Membantu seseorang untuk memulai.

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan


Pemimpin yang berintegritas harus berpusat pada Allah. Pemimpin Kristen harus
menjadi pelayan atau hamba Kristus. Pemimpin yang berintegritas harus bertanggung jawab
kepada Allah atas apa yang dikerjakannya untuk orang-orang yang ada dalam lingkungan
kerjanya baik organisasi gereja maupun organisasi lainnya. Menjadi profesional dalam kerja,
taat dan memiliki komunikasi yang benar dengan lingkungan pekerjaan jemaat. Seorang
pemimpin Kristen adalah seorang yang takut akan Tuhan memiliki kualitas dalam
kepemimpinannya, sehingga dapat memberi terbaik bagi bawahannya atau jemaat dalam
gereja. Pemimpin terpanggil sebagai hamba yang melayani bukan untuk dilayani dan hidup
dengan rendah hati, memiliki dasar teologis yang benar, meneladani Yesus dalam
pekerjaannya.
Seorang pemimpin Kristen yang berintegritas perlu mengembangkan dirinya dengan
ciri yang unik yaitu hidup baru, yakin akan panggilannya, memiliki sifat yang bijaksana,
dengan tidak bercela dihadapan Allah, memiliki kualitas iman yang benar dan dipercaya,

12 Leroyd Eims, 12 ciri kepemimpinan yang efektif (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1981), 47
jujur, menjadi teladan, setia, memiliki karakter yang baik dan bisa dicontoh, memiliki dasar
Alkitabiah yang benar dalam kepemimpinannya, artinya mendahulukan Allah sebagai
pemimpin dalam dirinya yang mengatur dan mengarahkan kepemimpinannya ke hal yang
Tuhan kehendaki.
Kepemimpinan Kristen yang berintegritas selalu memberikan dampak dan pengaruh
positif bagi lingkungannya, hidup sebagai teladan dalam doannya, karakter dan sikap kerja
keras dan tegas, dan menjadi pemersatu dalam jemaat atau organisasi yang dipimpinnya
bukan pemecah belah, bekerja keras dan mampu mengkadarkan bawahannya yang kelak akan
menjadi pemimpin Kristen yang berintegritas dan berkarakter Yesus. Juga dalam
kepemimpinannya harus memiliki komitmen yang kuat serta rendah hati dan rela pemimpin
lainnya yang ada disekitarnya. Berkorban untuk mendahului kepentingan bersama atau
organisasi yang dipimpinnya, memiliki kesabaran, berani menghadapi berbagai masalah
dalam organisasinya, dan tetap memberikan teladan dan kepemimpinannya dan juga kepada
sesamannya.

Anda mungkin juga menyukai