agamawi
tetapi
elit dan pemimpin
‘agama’ menjahitnya
kembali……….
Dr. Ir. Heru Kustriyadi Wibawa, MSc
1
Catatan bagi pembaca
2
persembunyiannya kemudian menunjuk-nunjuk dan
menyalahkan.
3
komoditas untuk menarik banyak orang yang kemudian
dikurang dan tambahi sedemikian rupa melalui institusi
‘sakral’ dan formal bagi kepentingan kaum elitnya.
Melalui buku kecil ini kita akan merobek selubung pada ayat-
ayat Alkitab yang membingungkan dan akan menyinarkan
cahaya yang sedemikian terang sehingga akan memenuhi kita
dengan kegairahan dan semangat yang melegakan. Di
sepanjang buku ini kita akan semakin tertunduk penuh syukur
dan akan berkata, "Wow, saya sudah berulangkali membaca
ayat itu tapi belum pernah memahaminya seperti ini!"
4
maksimal yang berorientasikan kinerja yaitu kasih karunia
pemberi hidup yang memerdekakan.
5
membangun keyakinan. Reformasi kasih karunia sedang
melanda bumi di akhir zaman ini, yang akan membawa
manusia sanggup menemukan jalan keluar menghadapi
tantangan zaman.
6
posisi elitnya. Di seluruh dunia, fokus dalam gereja sebagian
besar mengenai usaha manusia. Dengan menambahkan apa
yang harus dilakukan melalui tingkah laku kita dan bagaimana
kita melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik dalam
menjalani kehidupan Kristen. Penjajahan iblis dan dosa
sepertinya yang menjadi akar masalahnya. Manusia meskipun
telah dibebaskan oleh pengorbanan Kristus, masih terus
kembali dalam kebiasaan lamanya dengan membebani dan
mengikatkan dirinya pada legalistis memuaskan egonya.
7
panggilan Bapa, hembusan kasih Agape yang menyegarkan,
yang mengundang kita untuk melepaskan apapun yang
membebani kehidupan. Karena level kemenangan yang akan
kita alami dalam perjalanan rohani ini adalah perjalanan yang
menyenangkan, menggairahkan didalam ruang anugerah yang
membuat kita bisa ‘rest’ semata-mata beristirahat didalam
Dia yang telah menyelesaikan semuanya demi kita semua.
8
Kiranya Tuhan menolong kita sekalian untuk setiap usaha
menuju keserupaan dengan Kristus yang adalah juga kembali
pada jati diri manusia sebagai gambar dan rupa Allah.
Amin.
Penulis
9
Daftar Isi
Prakata.............................................................................. 19
10
Kata Pengantar
Buku ini saya tulis sama sekali jauh dari keinginan membuat
sensasi ataupun membangun aliran theologi baru, tetapi jujur
merupakan perwakilan dari kegelisahan begitu banyak pribadi
yang merasakan lelah melihat ketidakjujuran, kemunafikan
bahkan kekosongan keteladanan kehidupan di zaman ini. Para
pemimpin rohani yang diharapkan menjadi motor
pembaharuan telah lama dan semakin terjebak pada
kecintaan dan keterikatan pada dunia. Kehidupan seolah
sudah menjadi sama, antara dunia dan Kerajaan Allah antara
Injil dan kenikmatan dunia.
11
Kesederhanaan pesan Injil itu ditulis Paulus dalam Galatia 1:
11-12 : Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-
saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil
manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan
bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku
menerimanya oleh penyataan Yesus Kristus.
Injil itu mengalir dan bersumber hanya pada satu pribadi yaitu
Tuhan Yesus Kristus, bukan syariah keagamawian yang
menjadi pondasi-pondasi dunia religius. Paulus menekankan
adanya dua dasar kehidupan yang sama sekali berbeda yaitu
kehidupan ‘perjanjian’ lama dengan ‘perjanjian’ baru. Dua
kehidupan yang berada di bawah akad/pengikatan secara
hukum (Ingg: covenants) yang berbeda. (LAI menerjemahkan
’covenant’ sebagai ‘perjanjian’ namun kata itu kurang memiliki
makna ikatan legal antara 2 pihak yang berbeda).
12
daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi
penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu
menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari
pada kamu sendiri.
13
Kesederhanaan Injil bagi siapa saja.
14
ini sementara karya penyelamatan Kristus yang telah
sempurna.
• Memahami apa yang terjadi pada roh, jiwa dan tubuh orang
percaya pada saat mereka dilahirkan kembali.
15
Pernyataan Misi Penulis
Matius 11:28-30 :
16
Namun masih saja diberitakan secara luas dan dipercayai
bahwa kita harus mencapai ukuran atau standar tertentu atau
mencoba untuk berhubungan dengan Allah melalui tingkat
ketaatan kita. Sistematika yang rumit dan tidak jelas yang
membuat semakin banyak orang disesatkan dan berujung
pada tekanan, ketakutan bahkan ketidakpastian
keselamatannya.
Efesus 2:8-9 :
17
dosa-dosa kita dan kita menerima upah penuh untuk
ketaatan-Nya yang sempurna dan Dia memperhitungkan
kepada kita kebenaran-Nya yang saleh:
18
Prakata
Bertumbuh Dewasa
19
minggu yang baik, hubungan saya dengan Tuhan akan
berkembang, tetapi jika saya punya minggu yang buruk, saya
akan merasa terlalu bersalah bahkan untuk berbicara dengan-
Nya. Bahkan jika saya bisa mengumpulkan keberanian untuk
berlutut, itu akan dengan sikap seorang pembunuh sedang
memohon belas kasihan dari seorang hakim yang keras.
20
mengaktualisasikan kemerdekaan dan kebebasan dalam
sukacita.
21
seluruhnya. (NKJV: Sebab barangsiapa yang seharusnya
menuruti seluruh hukum itu, tetapi tersandung dalam satu
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.)
(Yakobus 2:10)
22
Karena tidak ada gereja lain, maka saya secara rutin beribadah
di gereja orthodox. Bahkan saya hampir setiap hari
menyempatkan untuk berdoa dan sering berdiskusi dan
berinteraksi dengan para biarawan dan biarawati bahkan
dengan Uskup. Mata iman saya seperti terbuka tentang
adanya cara pemahaman tentang iman pada Kristus yang
sama sekali berbeda. Seolah jiwa saya dikembalikan lagi pada
akar budaya ‘timur’ yang saya miliki. Seperti seorang anak
yang merindukan untuk pulang, saya menemukan jalan pulang
dan menjadi diri saya sendiri dalam menjalankan kehidupan
didalam Kristus.
23
merobek tirai yang memisahkan hubungan antara umat
dengan Allah, kita telah memasuki babak baru dalam
kehidupan manusia.
24
bertumbuh dalam pengenalan diri dan Allah kami, hingga kita
akan menjadi segambar dengan Allah dalam segala aspek.
Kemudian kita akan keluar membawa pesan-pesan dan
kapasitas Illahi itu untuk menolong kehidupan sesama dan
semesta, memimpin kehidupan manusia menuju
kesegambaran Allah.
25
sistematis. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk belajar
secara formal di Sekolah Theologi. Pertama saya belajar di STT
Presbiterian yang kemudian saya lanjutkan di STT IKAT di
Jakarta. Disitulah saya didampingi oleh Profesor Samuel yang
sudah cukup lama saya kenal secara pribadi. Guru besar
dibidang Teknik Elektro di sebuah perguruan tinggi yang juga
menjadi pembimbing desertasi saya di STT IKAT. Profesor
Samuel yang memiliki kecintaan akan Tuhan dan komitmen
pelayanan yang luar biasa sepanjang hidupnya, serta
keberaniannya untuk mewujudkan imannya dalam tindakan-
tindakan nyata yang penuh resiko, makin memberikan
semangat besar untuk membuat sebuah pendekatan baru
dalam mengalami dan menghidupi iman dalam Kristus.
26
sistematik terstruktur dan masif untuk mereduksi karya Allah.
Saya telah berlari di atas treadmill yang membuat kapasitas
hidup saya tidak dapat mencapai tingkat maksimalnya karena
kungkungan dan belenggu yang dirantaikan pada diri saya
selama ini.
27
perjalanan iman yang penuh tantangan dalam kedisplinan.
Sebagaimana seorang tukang bangunan tidak pernah bergulat
pada urusan pondasi, yang memang tidak akan terlihat itu,
mereka akan kemudian fokus pada bangunan apa yang akan
dibuat diatasnya dengan penuh kesungguhan.
28
Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab jika kebenaran
datang melalui hukum Taurat, maka sia-sialah kematian
Kristus. (NKJV: Aku tidak mengesampingkan kasih karunia
Allah, sebab jika kebenaran datang melalui hukum Taurat,
maka Kristus telah mati sia-sia.) (Galatia 2:21)
29
yang siap menjadi alat datangnya “Sang Mesias” yaitu Kristus
yang akan menjadi puncak menyatunya “Gusti-kawulo”. Dan
dalam masa perjanjian baru saat ini, penyatuan antara Allah
dengan manusia itu telah terwujud dan menjadi sebuah
realita. Kita sudah hidup diluar hukum-hukum agamawi itu
saat ini. Posisi yang sangat berbeda.
30
dengan mudah menghilang sesaat ketika keluar dari
komunitas. Karena esensi kehidupan kekristenan adalah
meraih ‘kemanunggalan’ yang membutuhkan kerja keras
dalam kedisiplinan yang dilakukan sebagai pilihan bebas tanpa
dibebani oleh hukum-hukum. Kekristenan adalah melepaskan
ikatan hukum dan menerima kebebasan, kemudian memilih
‘manunggal’ dengan Allahnya dari dalam hati terdalamnya
sebagai bentuk syukur penuh kasih dan kepasrahan. Ini
pulalah yang dinamakan mengikuti Kristus, yaitu mengikuti
cara hidup-Nya, pilihan-pilihan-Nya, dan ajaran-ajaran-Nya
bukan karena ancaman dari luar, tetapi mengalir dari dalam
diri.
31
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah
mempesona (NKJV: .. menyihir kamu sehingga kamu tidak
harus mematuhi kebenaran) kamu? Bukankah Yesus Kristus
yang telah disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di
depanmu? Hanya ini yang hendak ku ketahui dari pada kamu:
Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum
Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil ?
Adakah kamu sebodoh itu ? Kamu telah mulai dengan Roh,
maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
(Galatia 3:1-3)
32
pemberian gratis, maka kita bisa berdiri sempurna di hadapan
Allah.
33
Mazmur 16:10, yang telah digenapi dalam Kristus, Kisah Para
Rasul 2:27,31. Dengan tegas Alkitab menjelaskan bahwa darah
Yesus bukan barang fana, 1 Petrus 1:18-19. Perak dan emas
adalah bahan yang tahan lama di bumi, tetapi darah Yesus
lebih dari itu. Unsur apapun dalam dunia ini akan hancur , 2
Petrus 3:10-11 oleh api Allah termasuk emas dan perak, tetapi
darah Kristus adalah barang yang kekal, Ibrani 7:27 ; 10:14
tidak binasa dan tidak bercacat. Sehingga korban Kristus cukup
sekali, Ibrani 9:26-28 tetapi memberikan penebusan dan
pengampunan dosa secara kekal, kepada siapapun yang
percaya dan menerimanya maka akan mendapatkan
pengampunan Allah, Yohanes 3:14-17, 36.
34
darah kudus Kristus, mengungkapkan sebuah rahasia yang
sangat berbeda.
35
Kekristenan tidak lagi berhenti pada intelektualitas,
pemahaman theologi dan emosi serta kehendak ‘jiwa’, tetapi
masuk lebih dalam menghidupi ‘kemanunggalan’ dengan Roh
Kudus dengan menghidupi ‘manusia roh’ kita. Karya Roh
Kudus itu akan menjadi sumber ‘intuisi’ Illahi yang keluar
mentransformasikan jiwa, kemudian mengalir melalui tubuh
yang senantiasa dipersembahkan bagi Kristus.
36
tidak terbantahkan membuktikan dari Kitab Suci bahwa
hukum Perjanjian Lama Musa telah dipakukan ke salib dengan
Yesus pada lebih dari 2000 tahun lalu dan bahwa kepada kita,
sebagai orang-orang percaya Perjanjian Baru. Sebagai anak
Perjanjian kita memperoleh keuntungan-keuntungan karena
posisi kita sebagai anak Allah. Meskipun sebelumnya kita
adalah orang-orang yang tadinya hidup dalam penundukan
kepada unsur-unsur perhambaan (NKJV: beggarly = peminta-
minta) dari dunia ini (Galatia 4).
37
dan menaikkan kapasitas manusia kedalam kapasitas
maksimalnya. Dan buah-buahnya saat ini ditunggu-tunggu
oleh dunia dan semesta yang sedang menuju kepada
kebinasaan. Lihatnya betapa rusaknya bumi dan manusia yang
semakin merosot, ketika intuisi Illahi tidak lagi didengar dan
diwujudkan di bumi ini.
38
Cara tercepat untuk belajar terletak pada pekerjaan dan
bukan dengan duduk-duduk di pinggir lapangan saja. Setiap
kali para legalistis datang dengan pertanyaan-pertanyaan
mereka yang menusuk, itu telah memaksa kita untuk pergi
mencari jawaban dan mempertanyakan mengapa kita
memegang begitu sayang keyakinan-keyakinan kita. Sebuah
cara licik yang mempertahankan karya keselamatan berhenti
ditataran jiwa manusia. Pada akhirnya yang muncul hanyalah
memperkuat tekad jiwani kita. Tapi mungkin hal yang paling
penting yaitu bagaimana saya telah jatuh cinta dengan Yesus
dan menikmati Yesus melalui tantangan nyata yang
dibutuhkan dunia. Kristus yang kehadiran, pemikiran, karya
nyatanya dibutuhkan menjawab dunia yang sedang
tenggelam ini. Membaca Alkitab sudah bukan hanya sekedar
membaca, menjadikan sebagai sumber pengetahuan jiwani.
Pengorbanan yang tidak sebanding dengan keajaiban yang
telah terhapus oleh selubung hukum Taurat. Injil seharusnya
dibaca sebagai surat cinta Allah melalui perspektif akan apa
yang telah Yesus capai di kayu salib. Wujud nyata berupa
pekerjaan-pekerjaan Kristus dinanti-nantikan dunia, bahkan
pekerjaan-pekerja yang lebih besar dari yang pernah Kristus
lakukan di bumi dalam mengimplementasikan Injil dalam
realita kehidupan. Dan semua itu telah dipercayakan akan
terjadi dalam hidup orang percaya :
39
tersedia di internet dan berendam dalam ajaran orang-orang
yang telah lebih maju dari pada kita. Karena dalam hemat
saya, melakukan, mewujudkan serta memperjuangkan
melalui tantangan nyata adalah satu-satunya cara untuk
mewujudkan kemanunggalan dengan Allah.
40
Kasih Karunia Pembebasan adalah cara kita berhubungan
dengan Allah, yang didasarkan oleh ketaatan yang sempurna
dari Yesus Kristus atas nama kita. Komponen kasih karunia ini
adalah dasar dari Injil. Anugerah datang dalam bentuk seorang
pribadi, yaitu Yesus Kristus.
41
Allah yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal yang
jauh melampaui kemampuan atau usaha alami kita. Ketika kita
ditelan oleh kasih karunia Allah yang luar biasa dan kita mulai
menyingkirkan mentalitas (beban) "Saya harus", kita
menemukan suatu sikap mencengangkan (sukacita) "Saya
ingin" yang mulai bangkit dalam diri kita, yang mana tentu saja
Roh Kudus mengkomunikasikan keinginan-Nya untuk hidup
melalui kita, menganugrahi kita dengan semua sumber daya
dan aspirasi surga yang tak terbatas.
42
Ketidakmatangan Spiritual
43
1) Orang percaya yang terus-menerus memerlukan seseorang
untuk memberitahu bahwa Tuhan masih mengasihi kita dan
membutuhkan berulang-ulang keyakinan akan keselamatan,
karena sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh percaya.
44
memberdayakan untuk selama-lamanya melalui karya
sempurna salib, penyertaan Roh Kudus serta aliran kasih dan
kehidupan dari tahta Allah, meskipun perilaku kita mungkin
belum terlihat seperti itu.
45
Bab 1
46
1. Allah adalah pencipta segala semesta. Kejadian 1 – Allah
menciptakan terang, memisahkan tanah dengan air,
menumbukan tanaman, menciptakan ikan, burung dan hewan
lainnya serta manusia.
47
6. Allah menghendaki untuk tinggal bersama, menikmati
sebuah persekutuan pribadi dengan manusia di tempat
dimana manusia berada. Allah berkenan tinggal ditengah-
tengah umat-Nya dalam kemuliaan-Nya. Dan manusia
melayani, menikmati dan membawa kemuliaan Allah itu
kepada keturunannya serta mewujudkan dalam perilaku dan
karya manusia di bumi. Sehingga manusia dan keturunannya
menjadi sarana Allah mencitrakan Allah melalui perilakunya
menjangkau seluruh semesta.
Unsur-unsur perjanjian :
48
3. Terdapat berkat dalam perjanjian dan kutukan yang datang
karena menjaga atau gagal menjaga hubungan dalam
perjanjian.
49
Karena dosa maka manusia diusir dari tempat kehadiran Allah,
maka sejak Kejadian 3 maka rancangan Allah untuk tinggal
bersama umat-Nya telah dihancurkan dosa. Untuk
memulihkan kembali bagaimana bumi bisa menjadi tempat
kediaman Allah akan menjadi tema utama dalam Alkitab yang
berujung pada Wahyu 21 dan 22 suatu keadaan Taman Eden
yang dipulihkan pada akhirnya.
50
melanjutkan rencana Kejadian 1,2 menyediakan tanah yang
menyediakan segala kesukaan bagi umat yang dikasihi-Nya.
51
Kita bisa memperhatikan persamaan-persamaan antara
penciptaan ulang dengan keadaan Taman Eden sebelum jatuh
dalam dosa.
Hal yang sama juga ditulis dalam kitab Mazmur, seperti dalam
Mazmur 2:8, seluruh bumi akan menjadi milikmu. Mazmur
89:27-28, sebagai ayat Mesianik yang akan menjadi penguasa
seluruh bumi selamanya. Demikian juga Mazmur 110:1-6,
Mesias akan menjadi penguasa seluruh bumi. Hal yang sama
juga ditulis dalam ayat Mesianik di Yesaya 9.
52
Sehingga kita bisa melihat akan datangnya suatu hari dimana
Allah akan memulihkan umat-Nya dengan menciptakan langit
(sorga) dan bumi baru seperti yang telah dilakukan-Nya di
Kejadian 1 dan 2. Dimana manusia akan menikmati kehidupan
tanpa penderitaan dan kematian lagi seperti saat di Taman
Eden.
Penggenapan di PB.
53
dalam eskatologi Perjanjian Baru dikenal istilah sudah terjadi,
sedang digenapi dan akan disempurnakan.
54
Dalam Perjanjian Baru banyak sekali yang menyatakan bahwa
Yesus adalah Mesias yang memerintah sebagai raja seperti
Daud (yang dijanjikan Tuhan).
55
melalui jemaat-Nya untuk berkuasa atas seluruh ciptaan.
Jelaslah jika Yesus telah ditetapkan dalam kedudukan-Nya
sebagai Mesias (Ibrani 1 dan Efesus 1), maka Yesus telah
meluaskan penguasaan bukan hanya di Palestina tetapi
sampai ke ujung bumi.
56
ciri utama dari ciptaan baru. Manusia dibebaskan,
dimerdekaan dari perbudakan dan kematian.
57
yang membangkitkan Kristus diam didalam kamu maka akan
menghidupkan tubuhmu (1 Korintus 3:16).
58
Secara khusus 1 Korintus 15:45 menekankan bahwa
penciptaan baru datang dengan pemberian kehidupan melalui
Roh Kudus yang diberikan oleh Kristus melalui kebangkitan-
Nya. Maka Kristus memulihkan manusia dari kebinasaan
Kejadian 3. Kristus membalikkan ‘kematian’ yang dibawa oleh
Adam dalam kejatuhannya, yaitu ciptaan (Adam) pertama.
59
Paulus juga mereferensikan apa yang tertulis di Yesaya 65 dan
beberapa referensi dalam Perjanjian Lama yang ditulisnya
dalam 2 Korintus 6:16-18, untuk menyatakan bahwa menjadi
manusia baru dalam Kristus berarti telah diwisuda masuk
kedalam ciptaan baru. Sehingga harus hidup berpadanan
dengan keadaan baru itu.
60
kesempurnaannya akan terjadi saat Kristus datang kedua
kalinya ke bumi yang akan membangkitkan kita dengan tubuh
kebangkitan yang sempurna untuk masuk kedalam langit dan
bumi baru.
61
Kolose 1:16, didalam Kristus diciptakan segala sesuatu
(ciptaan baru).
62
Kolose 1:12, melayakkan kita mendapat bagian dari orang
kudus dalam Kerajaan terang.
63
Yohanes 14:26 ; Roma 8:26 ; 1 Korintus 6:19) yang akan
menolong dalam kekudusan (2 Korintus 5:17 ; 6:16-18).
64
Destiny akhir umat Allah adalah secara fisik di bumi baru.
Sehingga melalui kebangkitan orang mati akan bisa masuk ke
Kerajaan Allah. Sama dengan Taman Eden adalah suatu
tempat fisik di bumi dimana manusia hidup bersama dengan
Allah (Kejadian 1,2).
Di sorga dan bumi baru itu maut tidak ada lagi (Wahyu 21:4 ;
Yesaya 65:17) yang merupakan tanda-tanda ciptaan baru.
Sehingga keselamatan hanya akan mencapai kesempurnaan
bila diwujudkan secara fisik. Sehingga kehadiran Allah akan
terjadi secara fisik bersama dengan manusia dalam Kerajaan
Allah sebagaimana terjadi di Taman Eden. Sehingga kematian
tidak akan ada lagi juga kesedihan dan penderitaan sudah
dikalahkan di era penciptaan baru.
65
Dapat disimpulkan penciptaan baru yang dijelaskan oleh
Perjanjian Baru adalah :
66
bahkan melalui fisik kitalah kemuliaan Allah bisa terwujud di
bumi ini.
67
Bab 2.
68
2. Dekorasi yang dibuat didalam Tabernakel menggunakan
bahan-bahan tanaman dan peralatan yang mengingatkan kita
pada pohon kehidupan di Taman Eden. Seperti lampu dian
yang menunjuk pada pohon kehidupan.
69
Sehingga dapatlah kita simpulkan bahwa Taman Eden adalah
model bagi Bait Allah, suatu tempat kediaman Allah ditengah-
tengah umat. Jadi Tabernakel dan Bait Allah adalah replika dari
Taman Eden yang kemudian hari akan berujung pada Wahyu
21 dan 22.
70
Pertanyaan setelah Kejadian 3, dosa memasuki dunia dan
kegagalan Adam dan Hawa untuk mempertahankan tempat
kudus dan kehadiran Illahi yang membawa konsekuensi :
71
Tabernakel terdiri dari halaman, ruang kudus dan ruang maha
kudus. Di ruang maha kudus terdapat tabut perjanjian dimana
Allah berada. Sebuah tempat yang secara khusus Allah
bertemu dengan umat-Nya. Tabernakel adalah konstruksi
yang dapat dipindah-pindah sepanjang perjalanan bangsa
Israel. Dalam Keluaran 35-40 Allah melalui Musa
memerintahkan untuk membangun Tabernakel. Dan di
Keluaran 40:34-35, kemuliaan Allah hadir memasuki Kemah
Suci sama dengan kehadiran Allah di Taman Eden.
72
dibatasi tidak untuk semuanya seperti juga di Taman Eden.
Meskipun umat menikmati kehadiran Allah di bumi, tetapi
mereka menikmatinya dalam suatu ‘batasan’.
73
Beberapa kesimpulan dengan dibangunnya Bait Allah :
74
Setelah Israel diasingkan sebagaimana Adam dan Hawa
karena dosa. Bait Allah dihancurkan. Nabi-nabi yang muncul
kemudian seperti Yehezkiel yang mengingatkan akan
datangnya masa dimana Bait Allah akan dipulihkan dan Allah
akan tinggal bersama-sama dengan umat-Nya kembali.
75
Pemulihan hadirat Allah didalam Krsitus adalah aspek
‘already’ karena janji pemenuhan Bait Allah telah digenapi
dalam kehidupan Kristus. Yang kemudian bagi umat yang
menyatu dengan Kristus, didalam Kristus atau menjadi milik
Kristus, bahasa yang sering dipakai Paulus, sehingga umat
Allah dan Gereja menjadi Bait Allah juga. Tetapi masih tersisa
dimensi ‘not yet’ juga dalam Wahyu 21,22.
Kita juga melihat dibagian akhir dari Matius 28, dalam amanat
agung-Nya, Yesus mengatakan : semua otoritas di sorga dan di
bumi ada dalam tangan-Nya (ayat 20). Aku akan menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Matius
mengawali dan mengakhiri dengan kehadiran Allah bersama
umat dalam Kristus. Melalui Kristus maka saat ini Allah telah
bersama dengan umat-Nya. Matius mewartakan hadirat Allah,
pribadi Allah sekarang telah tinggal di semesta ini.
76
Yesus menggantikan atau menggenapi apa yang dimaksud
Allah tentang keberadaan Bait Allah di Israel sesungguhnya.
Keberadaan Bait Allah adalah gambaran akan datang masa
dimana Allah akan tinggal bersama dengan umat-Nya dan itu
telah dipenuhi oleh kedatangan dan kehadiran Yesus ditengah
umat-Nya.
77
Kemuliaan Allah yang masuk kedalam bait-Nya sekarang telah
tinggal didalam Yesus Kristus. Sehingga melalui pribadi Yesus,
sekarang Allah tinggal dengan umat-Nya yang dalam Yohanes
2:21, Yesus adalah Bait Allah itu.
78
peristiwa di Bait Allah dimana Roh Kudus memenuhi umat-
Nya.
79
tubuh jemaat adalah Bait Roh Kudus. Gereja Korintus adalah
Bait Allah.
80
kediaman Allah (2 Korintus 6:16-18), secara tegas dinyatakan
bahwa umat adalah Bait Allah.
81
bangsa Yahudi dan non Yahudi dalam satu kemanusiaan baru
melalui salib Kristus yang membawa damai mencapai
puncaknya didalam ayat 19,20 dan 22.
82
keunggulan Kristus dibandingkan sistem Perjanjian Lama
karena Yesus adalah yang ditunjukkan dalam Perjanjian Lama.
Dalam Ibrani 8:1-6, Yesus sebagai Imam Besar yang lebih
sempurna dibandingkan dalam Perjanjian Lama. Dan Ibrani
9:11-12, menjelaskan kesempurnaan Kristus dalam sistem
pengorbanan dibandingkan dengan yang terjadi di Bait Allah.
83
Tabernakel fisik menunjuk kepada sesuatu yang jauh lebih
besar yang sudah muncul dalam pribadi Yesus Kristus.
84
Tidak perlu ada lagi Bait Suci karena maksudnya telah tercapai.
Allah dalam kemuliaan-Nya bersama-sama dengan umat. Di
suatu tempat di bumi persis sama seperti yang terjadi di
Taman Eden. Sehingga harapan orang Yahudi dalam Yehezkiel
42-48 telah digenapi.
85
Formula Yerusalem baru dari Imamat 26 ; Yehezkiel 20:37 dan
Wahyu 21:3 menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal
didalam Yerusalem baru menjadi mempelai wanita Yerusalem
baru. Sehingga seluruh orang-orang di Yerusalem baru adalah
kediaman Allah.
86
tinggal bersama. Seluruh kota adalah Bait Suci, Allah hadir
tidak terbatas pada bangunan yang terpisah. Inilah kehendak
Allah dalam penciptaan di Kejadian 1,2, dimana Allah tidak
tinggal di bangunan fisik tetapi di Taman Eden. Dimana
seluruh ciptaan menjadi tempat kehadiran Allah telah
digenapi di Wahyu 21,22.
3. Kota Yerusalem baru adalah Bait Suci juga dapat dilihat dari
kehadiran batu-batu berharga dalam Wahyu 21:19-20.
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dasar kota adalah para
rasul Wahyu 21:14. Batu-batu dimaksud mewakili batu-batu
yang berada pada lempengan dada imam besar (keluaran 28 ;
Yehezkiel 26). Secara menarik juga memiliki koneksi dengan
Taman Eden.
87
dari emas murni. Wahyu 21:18, temboknya dari permata
yaspis dan kotanya dari emas murni seperti kaca, sehingga
seluruh kota dibuat dari emas.
Kota Yerusalem baru yang terbuat dari emas bukan saja untuk
menunjukkan kemegahannya, tetapi untuk menunjukkan
keterkaitannya dengan Perjanjian Lama, dan menyatakan
bahwa Yerusalem baru sama dengan Bait Allah. Emas yang
juga terkait dengan Taman Eden (ada emas, onyk di Kejadian
2:11-12), sebagai suatu tempat tinggal Allah yang kudus.
88
Fungsi Yerusalem baru juga dinyatakan dalam Wahyu 22:3-4,
tempat dimana tidak akan ada lagi kutukan, juga didiskripsikan
para imam yang memiliki nama Tuhan didahi mereka yang
akan memasuki hadirat Tuhan di ruang maha kudus. Tetapi
sekarang seluruh umat berperan sebagai imam yang berdiri
dihadirat Allah, melayani dengan nama Allah didahi mereka.
89
Dosa dan kesalahan yang menyebabkan dibutuhkannya
Tabernakel sudah tidak ada lagi. Sehingga tidak ada lagi
penghalang persekutuan Tuhan dengan ciptaan seperti
Kejadian 1 dan 2 lagi.
90
Bab 3
Penciptaan Manusia
91
Aliran Kasih dalam diri Allah Bapa.
Jadi didalam Allah yang adalah Bapa itu terdapat Firman yang
menyatu dengan Bapa dan Firman ini hidup dan memiliki
pribadi, Yohanes 10 :30 ; 14:10 dan Firman itu dikasihi Bapa
sejak kekekalan, Yohanes 17:24 ; Matius 3:17. Firman itu
keluar dan datang dari Bapa, Yohanes 8:42 ; 13:3. Disisi yang
lain Firman itu sebagai pribadi juga mengasihi Bapa, Yohanes
14:31.
Dari Allah Bapa juga terdapat Roh Kudus yang keluar dari
Bapa, Yohanes 15:26. Dan Roh Kudus itu mencurahkan kasih
Allah, Roma 5:5. Roh Allah ini adalah pemberi hidup, Ayub
33:4. Tanpa Roh Allah tidak ada kehidupan. Sehinggga Allah
melalui Firman Allah menciptakan dan dengan RohNya, Allah
memberikan kehidupan. Mazmur 33:6, oleh Firman-Nya langit
telah dijadikan oleh nafas dari mulud-Nya tentaranya.
Nampak hubungan yang sangat erat dalam penciptaan antara
Firman dan Roh. Bagaikan dua tangan Allah yang mencipta,
Firman dan Roh.
92
Inilah yang terjadi dalam kekekalan yaitu Allah yang adalah
kasih, 1 Yohanes 4:8. Didalam Allah ada Pribadi yang
mengasihi yaitu Bapa, Pribadi yang dikasihi yaitu Firman, dan
terdapat Roh Cinta Kasih yaitu Roh Allah. Ketiganya adalah
satu hakekat Illahi dalam 3 pribadi. Inilah yang terjadi sejak
kekal sampai kekal.
93
diriNya. Tentu saja tidak dapat disangkal bahwa dalam
sepenggal hidup kitapun bisa mengalami pernyataan-
pernyataan Allah secara pribadi. Sehingga penjelasan-
penjelasan diatas tentang Allah adalah penjelasan
berdasarkan apa yang Firman Allah sampaikan.
94
berkenan menyalurkan dan membagikan DiriNya sendiri
dalam kemanusiaan. Dari Allah oleh Allah didalam karya
Firman dan Roh Kudus, mewujud dalam perilaku manusia
mengalir pada seluruh ciptaanNya. Bumi akan penuh dengan
kemuliaan Allah.
95
Kita, supaya mereka berkuasa… ini menyatakan bahwa
penciptaan manusia adalah puncak dari seluruh penciptaan
Allah.
Kalimat ini tidak ada dalam penciptaan hal-hal yang lain, ini
menunjukkan keistimewaan maupun kehendak khusus bagi
manusia. Hal ini diteruskan dalam Kejadian 2:8, dimana Allah
menyediakan sebuah tempat yang khusus dan istimewa bagi
manusia yaitu taman Eden yang menyediakan seluruh
kebutuhan manusia dan istrinya.
96
ada lagi yang tidak disiapkan Allah bagi ciptaan yang satu ini,
manusia yang adalah anak-anakNya sendiri. Penciptaan
manusia ditutup dengan kepuasan sempurna Allah dalam
Kejadian 1:31, sungguh amat baik.
97
berlaku juga pada seluruh keturunan manusia. Manusia akan
menjalani kehidupan yang kekal, kudus bersanding bersama
dengan Allah terus bertumbuh dalam kesempurnaan sampai
pada suatu titik sempurna bersatu dengan Allah. Kemudian
kehendak Allah akan diteruskan kepada keturunannya dari
generasi ke generasi berikutnya.
98
Eden, taman yang indah dan sumber kebahagiaan, tetapi
manusia memiliki tanggungjawab untuk mengusahakan dan
memelihara taman itu. Sebagaimana seorang Bapa di dunia ini
yang menyediakan fasilitas kepada anaknya, tetapi juga
menuntut bukan hanya untuk memanfaatkan tetapi harus
merawat dan menjaganya.
99
Sebagaimana kehidupan manusia saat ini, seorang bapa tentu
akan memberikan arahan kepada anaknya termasuk larangan.
Larangan ini tentu saja bertujuan agar anak selalu berada
didalam lingkaran yang jauh dari bahaya, tidak keluar dari
lingkaran hal yang baik, karena saat dia melanggar larangan,
maka ia akan berurusan dengan hal-hal yang buruk yang
belum tentu anak siap menanggung konsekuensinya.
100
sebentar akan terlihat mewah tetapi dalam jangka waktu yang
tidak terlalu lama, dia akan masuk kehidupan gali lobang tutup
lobang, dikejar-kejar rentenir dan debt collector. Dan seluruh
hidupnya runtuh. Demikian beberapa kali saya menjumpai
orang yang gemar kawin mawin, sebentar hidupnya
kelihatannya menyenangkan. Tetapi dalam jangka waktu
tertentu, keluarganya kacau balau, pekerjaan dan kariernya
hancur berujung pada kehidupan yang mengenaskan dalam
seluruh keluarganya berpuluh-puluh tahun kemudian. Kuasa
dosa yang diberikan pintu untuk masuk dalam kehidupan
ternyata memiliki daya rusak yang jauh lebih kuat dari
kekuatan yang manusia miliki.
101
Bab 4
Pemberontakan Manusia
102
pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Allah tidak pernah berfirman tentang tidak boleh meraba
buah, ini menunjukkan kesembronoan, ketidak seriusan
terhadap apa yang ditetapkan oleh Allah atas kehidupan
manusia. Manusia tidak lagi memandang ketetapan Allah
sebagai sesuatu yang mutlak, sesuatu yang sakral tetapi bisa
dirubah-rubah atau paling tidak, tidak perlu mendapat
perhatian yang sangat serius.
103
tanah, menjadi segambar dan serupa dengan Allah. Tetapi itu
semua seakan dengan mudah dilupakan, segala kebaikan dan
kasih Allah ditinggalkan dan diingkari bahkan muncul sebuah
pemikiran bahwa Allah adalah sumber kebohongan. Hawa
mejadi lebih percaya pada inspirasi jahat iblis dari pada Firman
Allah.
104
tidak berhenti, karena ia juga akan terus mencari pribadi-
pribadi lemah yang akan diseretnya melahirkan perilaku dosa
yang lebih besar lagi. Adam yang bersama-sama dengan Hawa,
yang tidak mengambil inisiatif untuk menghentikan keinginan
dan keputusan istrinya, dengan mudah ditarik untuk
melakukan perbuatan dosa. Menunjukkan Adam yang
meremehkan otoritas yang berada dalam tangannya,
digantikan dengan sikap menyenangkan istrinya yang
dirasakan lebih penting.
105
yang berasal dari seonggok debu tanah itu hanyalah sebagai
pelakunya saja. Bila urutan ideal ini dilanggar, maka pastilah
hasilnya hanya akan merusak dan membinasakan. Iblis
mengetahui dengan pasti keadaan ini, karena ia diciptakan
lebih dahulu dari manusia, sehingga celah ini diambilnya untuk
masuk kedalam diri manusia, mengambil alih otoritas
manusia.
106
manusia, karena dosa yang masuk itu telah menjadikan
manusia sarang segala kejahatan. Kehidupan yang dijalaninya
hanyalah sebuah kehidupan sementara, yang rusak yang tidak
lagi memiliki sumber kehidupan yang tersambung dengan
Allah lagi.
107
Manusia yang membuka pintu dan dirinya bagi kuasa dosa,
telah kehilangan kekudusan dan putus persekutuannya
dengan Allah, sehingga manusia telah rusak dengan
mengetahui ketelanjangannya, Kejadian 3:7. Padahal dalam
Kejadian 2:25, juga keadaan ketelanjangan sudah ada tetapi
manusia tidak merasa malu. Keadaan rusak ini juga terjadi saat
manusia mendengar bunyi langkah-langkah Allah, Kejadian
3:8 mereka takut dan bersembunyi. Sementara sebelum
terjadinya dosa, manusia dan Allah dapat berbincang dan
berjalan bersama-sama, Kejadian 2:8,15,16,17,19. Kekudusan
manusia telah menjadi rusak sebagai akibat adanya dosa dan
si jahat dalam kehidupan manusia. Konsekuensi dari memakan
buah itu adalan mati, Kejadian 2:17, yang kemudian menjadi
bagian kehidupan manusia yang akan kembali kepada debu,
Kejadian 3:19.
108
kehidupan manusia. Manusia akan memiliki batas umur
karena keterbatasan sumberhidup dan keterputusannya
dengan sumber hidup abadinya. Inilah mengapa semua
manusia pasti mengalami kematian.
109
iblis pada nous manusia, yang sangat mempengaruhi world
view manusia berdosa. Inilah yang akhirnya menjadi jati diri,
gambar diri manusia berdosa yang merosot jauh dari yang
seharusnya.
110
seorang anak dan bapak lagi, tetapi seperti hubungan Sang
Pencipta dengan alam semesta. Tidak ada kapasitas istimewa
lagi dalam diri manusia yang memungkinkan terhubung
dengan Allah sebagaimana Adam sebelum jatuh dalam dosa.
111
telah pula masuk kedalam setiap manusia yang lahir di bumi,
kecenderungan berbuat dosa telah menjadi bagian dari
manusia. Ketiga, manusia harus hidup di bumi yang sudah
terkutuk, yang harus dijalaninya dengan kerja keras dan susah
payah. Keempat, kerusakan dari dalam diri manusia itu juga
merusak hubungan antar manusia, sehingga timbul banyak
dosa yang bertimbun dengan dosa lain ketika berhubungan
dengan manusia serta berhubungan dengan alam sekitar.
Kelima, rusaknya manusia juga merusak alam sekitarnya,
kerusakan alam menjadi realita yang harus dihadapi manusia.
Dan keadaan ini dari waktu-ke waktu menjadi semakin buruk
dan rusak, karena suatu keadaan buruk akan menciptakan
keadaan yang semakin buruk. Inilah realita yang dihidupi
manusia.
112
Allah. Manusia tinggal hidup dari sumber kehidupan yang
sementara yaitu roh manusia dan jiwa serta tubuh manusia
saja.
113
Allah. Lihat apa yang iblis janjikan kepada manusia, Kejadian
3:4,5, Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-
kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa
pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat."
Betapa pedih hati Bapa dengan perilaku manusia ini, luka yang
begitu dalam harus dirasakan Bapa karena manusia yang
diangkat berasal dari seonggok debu tanah itu, sekarang
sudah tidak lagi memiliki sumber kehidupannya, telah
merosot jatuh dari rancangan Bapa atasnya. Kemampuan
untuk memilih secara bebas yang dimiliki manusia, yang
didalamnya terdapat kebijaksanaan dan kecerdasan itu tidak
dipakainya dengan bertanggungjawab. Manusia memilih
untuk menentukan jalan kehidupannya sendiri lepas dari
kehendak Penciptanya, mengikuti keinginan iblis, meraih
masa depannya sendiri.
114
Buah pengetahuan baik dan benar.
Tentu saja iblis tahu dengan pasti dampak yang akan timbul
ketika manusia memakan pohon kehidupan, serta ketika
manusia makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu.
115
Sehingga iblis menggiring manusia untuk memakan pohon
pengetahuan, Kejadian 3:4-5. Buah pengetahuan ini akan
memicu jiwa manusia manusia untuk hidup mengikuti
pengetahuan baik dan jahat dalam pertimbangannya sendiri.
Padahal dalam rancangan Allah, manusia hanya memiliki
pengetahuan yang berasal dari pimpinan Roh Allah saja.
116
sumbernya hanyalah Allah bukan diri dan lingkungannya.
Hikmat manusia diagung-agungkan dengan melepaskan
hikmat sorgawi yang jauh lebih dari segalanya.
117
Manusia di dasar kehidupan terkurung oleh dosa,
keterbatasan diri serta pikiran yang sempit membutuhkan
mukjizat yaitu uluran tangan Allah untuk mengangkatnya.
Itulah satu-satunya cara manusia untuk kembali sanggup
menapaki kehidupan dan kapasitas kemanusiaan yang penuh.
118
dengan daging ? 2. Bagaimana manusia bisa menjadi daging ?
3. Bagaimanakah kualitas dan sifat alami nature dari daging ?
119
Perubahan dengan kekuatan diri dari tubuhnya melalui
disiplin, latihan apapun tidak akan merubah dari kedagingan
manusia.
Allah melihat daging sudah rusak oleh dosa, terlihat dari nafsu
daging, 2 Petrus 2:18. Bahkan Allah sendiri tidak bisa
mengubah sifat daging menjadi hal yang menyenangkan hati
Allah, Kejadian 6:3. Roh Allah sendiri tidak bisa merubah sifat
daging menjadi kudus. Bahkan Tuhan menasihati untuk
membenci pakaian yang tercemar daging, Yudas 23.
120
manusia. Daging tetap berujung maut. Sehingga dalam
kasihnya Allah menyelamatkan manusia bukan dengan
memperbaiki daging, tetapi memberikan kehidupan baru
melalui karya Kristus yang dialirkan melalui Roh Kudus. Daging
harus mati. Keselamatan melalui kelahiran baru menjadi satu-
satunya jalan.
121
Bab 5
122
Allah adalah Allah yang adil dan ketetapannya kekal, sehingga
manusia akan terus berada dalam hukuman dosa serta
semakin jahat didalam segala keterbatasannya. Satu-satunya
cara agar manusia bisa mendapatkan kembali rancangan Allah
bisa bersatu dengan Allah dalam KerajaanNya, hanyalah
melalui Adam kedua yaitu Kristus yang akan menghidupi
kehidupan manusia dengan ketaatan sempurna, yang tidak
ada dosa didalam tubuh kemanusiaannya. Manusia Yesus
inilah satu-satunya yang akan sanggup melaksanakan seluruh
tuntutan pembebasan manusia dari dosa melalui memenuhi
seluruh hukum Allah yang diberikan melalui Musa. Ini yang
membebaskan manusia dari ketentuan hukum Taurat.
123
Dan tubuh itu adalah tubuh Kristus, yang didalamnya melekat
seluruh umat manusia yang percaya kepadaNya. Sehingga
dimungkinkan kembali rancangan Allah untuk hidup bersama
dengan manusia di KerajaanNya.
124
tubuhnya akan mendapat bagian dalam keselamatan, Galatia
2:20, Efesus 5:2, Ibrani 9:14.
125
parameter dari pengikutNya untuk melihat betapa Yesus
adalah Allah yang penuh cinta. Inilah sikap “lepas-bebas”
seorang Allah yang sama sekali tidak mempertahankan
kebesaranNya, tetapi mau menghayati sebuah nilai hidup
yang tinggi, yaitu merendahkan diri, Filipi 2:7.
126
“tubuh’ itu akan bisa mencapai kesegambaran dan
keserupaan dengan Allah sejak di dunia ini sampai keabadian
dalam kerajaan kekal.
127
gentar”, agar benih itu terus tumbuh, berkembang dan
berbuah.
128
Bab 6
129
Dalam pengajaran Kristus terlalu banyak paradoks yang
seringkali diartikan secara sendiri-sendiri oleh umat Allah.
Seperti ketika Kristus mengajarkan tentang Kerajaan Allah
yang lebih dikenal dengan Kotbah di Bukit, Matius 5,6,7, lebih
banyak orang menangkap dengan tidak tepat. Bahwa
panggilan orang percaya itu adalah hidup dengan lemah,
miskin, haus dan lapar tanpa melihat dengan jelas konteknya.
130
lingkungan dimana ia berada. Domba yang tahu dengan pasti
tentang tujuan dan kemampuannya dan percaya penuh
bahwa ia bisa meraih setiap keyakinan yang diterima dari
inspirasi Roh Kudus itu. Dan tentu saja domba yang sangat
yakin akan kesetiaan Gembalanya.
131
Padahal keduanya mestinya menjadi satu pemahaman yang
saling melengkapi, karena memang keselamatan itu adalah
anugerah bukan hasil usaha manusia, Efesus 2:8-9. Tetapi
Tuhan menuntut buah-buah pertobatan yang menunjukkan
bahwa kita memang benar-benar telah menerima Kristus,
Lukas 3:8. Iman tanpa perbuatan adalah mati, Yakobus 2:17.
Serta kita harus mengerjakan keselamatan itu dengan takut
dan gentar, Filipi 2:12. Secara mendasar Alkitab sangat jelas
tentang kepastian keselamatan bagi mereka yang percaya dan
menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya, Yohanes
14:6 ; Kisah Rasul 4:12 ; Yohanes 3 :16. Tetapi karena kita
masih harus menjalankan kehidupan di dunia ini didalam
tubuh dan jiwa yang masih memiliki benih dosa serta
ditengah-tengah dunia yang dikuasai dosa. Maka benih
keselamatan itu harus kita jaga dengan rendah hati, sukacita
serta optimis, agar terus bertumbuh dan berbuah melalui
seluruh tindakan kita. Kuncinya adalah menghidupi kuasa
kemenangan Kristus didalam Roh Kudus yang sudah diutus
untuk menjadi penolong kita.
132
hidup di dunia yang penuh dosa. Karenanya untuk itu Kristus
tidak membiarkan kita menjalaninya sebagai yatim piatu,
Yohanes 14:18. Segera setelah kenaikkanNya ke sorga Tuhan
Yesus memberikan Penolong yang lain yaitu Roh Kudus,
Yohanes 14:16. Yang akan tinggal didalam diri kita, Yohanes
14:17. Dialah yang akan menolong kita agar sanggup bertahan
dan memenangkan setiap pergumulan bahkan kita akan
menjadi lebih dari pemenang, Roma 8:37.
133
Apapun yang kita kerjakan di bumi inilah yang akan
mempengaruhi sorga saat ini dan setelah kita disana, Lukas
24:48-49. Justru di bumi inilah kita menjadi wakil Allah
menunjukkan kehadiranNya, kuasaNya dan KerajaanNya.
134
Yohanes 6:51-58, yang terjadi saat kita menyatu dalam
Perjamuan Kudus sebagai peristiwa supranatural, dan ketika
kita melakukan kehendak Bapa yaitu firman-Nya, Roma 12:2 ;
Efesus 6:6. Dan tubuh Kristuslah sebagai persembahan kekal
yang pertama masuk kedalam sorga, Ibrani 9:14, kemudian
akan diikuti oleh kita umatNya dengan menyatu dan masuk
menjadi bagian dari tubuh Kristus itu serta memperoleh hak
didalam sorga.
135
lingkungan Yahudi, besar dan mengikuti seluruh hukum alam
lainnya. Sehingga sebagai pengikutnyapun di bumi ini kita
harus juga melakukan apa yang menjadi ketentuan alam.
136
terutama, kemudian alam jiwa yang kedua baru kemudian
alam fisik yang terakhir.
137
sekitarnya melalui panca indera saja. Memang kemampuan
manusia yang besar bahkan nyaris tak terbatas, tetapi
pertimbangan hanya pada kepentingan diri sendiri menjadi
berbahaya. Ini bisa merugikan dan mengorbankan pihak lain,
bahkan berpotensi menghancurkan kehidupan manusia.
Selain itu alam jiwa bukanlah yang dirancang menguasai
manusia.
138
yaitu alam roh, manusia seringkali tidak bisa membedakan
antara roh gelap dengan Roh Terang ini. Apalagi asal mula roh
gelap itu juga bagian dari Kerajaan Roh Terang, sehingga ia
masih bisa berpura-pura dan tidak mudah dibedakan dengan
Roh Terang. Tidak sedikit manusia yang melayani roh
kegelapan seumur hidup, dan merasa telah melakukan
kebaikan melawan kejahatan.
139
memunculkan perkara-perkara kekal yang memiliki dampak
sangat panjang dalam kehidupan dunia.
Jika sesorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lahir dari Roh didiskripsikan
dengan, angin yang bertiup ke mana ia mau, dan engkau
mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia
datang atau kemana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-
tiap orang yang lahir dari Roh.
Roh berbicara tentang kuasa yang besar yang baru akan dapat
dilihat pada mereka yang telah memiliki dalam hidupnya. Ia
akan datang dengan otoritas penuh, yang kita kenal sebagai
anugerah yang tidak bisa dibeli ataupun diatur oleh manusia.
Manusialah yang harus menerima, tunduk dan penuh hormat
karena Roh itu adalah Allah sendiri, Kejadian 17:7 ; Ibrani 3:7-
9 ; Bilangan 12:6 ; 2 Petrus 1:21.
140
Hidup dalam pimpinan Roh Kudus bagi saya memiliki aturan
yang sangat jelas dan tegas. Hanya mereka yang berani
membayar harganya saja yang bisa menikmatinya. Dan harga
itu adalah penyerahan diri secara total pada otoritas-Nya. Kita
tidak lagi mendasarkan kehidupan atas apa yang bisa kita
pikirkan, rasakan dan kerjakan tetapi atas apa yang
dikehendaki Roh Kudus saja.
Apa yang masuk dalam diri kita dari lingkungan akan sejalan
dengan apa yang Roh ajarkan. Dan yang paling membedakan
adalah mengalirnya kuasa Roh dalam diri kita dan keluar
melalui kita yang akan membuat kejadian, lingkungan kita
berinteraksi sedemikian rupa menjalankan rancangan Bapa.
141
Pertobatan.
142
segala dosa dan akibatnya, dan kita masuk kedalam suatu
hidup yang baru kudus dan bebas dari ikatan dan tuntutan
dosa.
143
Korintus 5:17. Pertobatan adalah sebuah proses
pertumbuhan dari sebuah hubungan pribadi, ini memang
suatu dasar hubungan yang tidak akan ditemukan dalam
ajaran agama dan keyakinan apapun selain dalam Kristus.
Itulah yang menjadi alasan mengapa Kristus mengatakan
bahwa apabila anak memerdekakan kamu maka kamu benar-
benar merdeka, Yohanes 8:36. Hubungan yang bersifat sangat
pribadi ini akan terus berkembang seiring dalamnya
pertobatan, serta dalamnya pengenalan akan Kristus. Sampai
pada suatu tingkatan hubungan seperti mempelai, Yesaya
62:5 ; 2 Korintus 11:2b ; 1 Petrus 1:15-16 ; Efesus 5:27 ; Wahyu
19:7 ; Efesus 5:31-32 ; 1 Petrus 3:3-4.
144
meraih dan menikmati kesempurnaan anugerah dan berkat.
Bertobat adalah seperti masuk kedalam sebuah lahan yang
subur, aman, penuh potensi berkembang yang luar biasa.
Tidak setiap orang bisa mendapatkannya, dan mereka yang
bertobat saja yang memperolehnya.
Kalau kita tidak mau bekerja maka kitapun tidak akan pernah
bertambah pengetahuan, kebijaksanaan, kemandirian hidup
kita. Pertobatan juga ibarat menerima benih, yang
ditanamkan dalam hati kita. Maka kita harus menjaga,
merawat dan memberikan perhatian penuh agar benih itu
bertumbuh dengan baik dan berbuah pada waktunya. Jadi
pertobatan bukan satu-satunya jalan, tetapi jalan masuk,
pintu gerbang anugerah Tuhan, keselamatan dari Tuhan yang
harus terus kita kerjakan dengan takut dan gentar.
145
Bab 7
Iman yang dimulai dari dalam hati manusia yaitu roh manusia
yang dihidupkan oleh hadirnya Roh Kudus. Kemudian Roh
Kudus yang diberikan otoritas memimpin hidup kita, akan
memberikan inspirasi, tuntunan dan kuasa serta aliran
kehidupan itu mengalir keluar memenuhi jiwa manusia yang
terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak. Jiwa yang penuh
dengan pemikiran-pemikiran serta perasaan Kristus, akan
menguasai tubuhnya melaksanakan apa yang dikehendaki
oleh Roh Kudus.
146
akan menghasilkan buah yang baik, Matius 7:16-23. Namun
apabila benih itu tidak baik, mati sehingga tidak tumbuh dan
berbuah, maka pada waktunya nanti Tuhan akan berterus
terang bahwa Ia tidak mengenali, karena yang tumbuh dalam
hidupnya bukanlah benih iman kepada Allah.
Tentu saja hati dan Roh yang baru ini tidak akan terlihat oleh
orang lain karena terjadi didalam diri manusia, tetapi
akibatnya tentu bisa dirasakan yaitu melalui perubahan pola
pikir, pola rasa mewujud dalam tutur kata dan perbuatannya.
147
Manusia akan dan pasti berubah ketika terjadi perubahan
dalam batinnya melalui hadirnya Roh Kudus.
148
pemimpin gereja di Yerusalem, Kisah Rasul 15:7. Kita juga bisa
melihat saat pertama kali Yusuf mendapatkan mimpi dari
Tuhan, ia masih sangat muda, Kejadian 37:5-7. Dalam proses
yang panjang dan berliku, dalam kesetiaan bertransformasi
menghantarkan Yusuf menjadi pemimpin negara Mesir,
Kejadian 41:43.
149
dalam pengetahuan yang saksama tentang Putra Allah,
menjadi manusia dewasa, mencapai tingkat pertumbuhan
yang merupakan ciri dari kepenuhan Kristus, Efesus 4:13 ; 1
Korintus 14:20.
150
Panggilan kita adalah menjadi serupa dengan Kristus bukan
sekedar mendapatkan anugerah keselamatan.
151
Bab 8
152
laksana rumah tangga Kerajaan Allah, Allah memberikan Diri-
Nya dalam seluruh kekayaan-Nya pada manusia. Dan inilah
yang menjadi pusat peperangan rohani sepanjang masa,
karena iblis berkepentingan menggagalkan dan membelokkan
kerinduan Allah ini.
153
2. Inkarnasi Kristus membawa Allah menyatu dengan
kemanusiaan. Didalam Kristus bukan saja Allah tetapi juga
manusia.
154
Bapa di dalam Diri-Nya. Kristus adalah pernyataan Allah dan
Roh Kudus menyatakan Kristus dalam realita.
Tiga urutan Allah masuk kedalam diri manusia ini bisa kita
umpamakan saat kita ingin memasukkan buah semangka ke
dalam perut kita. Pertama yang harus kita lakukan adalah
memotongnya menjadi bagian yang kecil-kecil agar bisa
masuk kedalam mulut kita yang terbatas ukurannya. Langkah
berikutnya adalah mengunyah-ngunyah dengan mulut kita
agar menjadi jus semangka yang bisa kita telan masuk
kedalam alat pencernaan kita. Sehingga akhirnya buah
semangka itu masuk kedalam tubuh kita. Meski tidak
sempurna, penggambaran ini menunjukkan Bapa yang tidak
terbatas itu harus membatasi Diri-Nya dalam Kristus, agar bisa
diterima manusia yang terbatas kemampuannya. Dan Kristus
harus mengutus Roh Kudus yang bisa masuk ke dalam roh
manusia, menyatu dan bekerja di dalam diri manusia.
155
ketika kita memberikan perhatian yang serius dan sepenuh-
penuhnya pada kehadiran Roh Allah di dalam diri kita. Lepas
dari anugerah ini, manusia tidak akan hidup menikmati segala
kuasa, kekayaan, kemuliaan dan seluruh kelengkapan Allah
dalam hidupnya. Tanda berlangsungnya kehendak Allah
mewujud dalam kehidupan manusia adalah ketika Bapa
didalam Putra melalui Roh Kudus menyalurkan Diri, kehendak,
kuasa dan kemuliaan-Nya nyata dalam hidup umat-Nya. Citra
Allah dan kemuliaan Allah akan nampak kembali dalam
kehidupan manusia dan kemanusiaan. Inilah proses
penciptaan ulang manusia didalam Kristus, dimana manusia
dikembalikan pada keadaan semula sebelum jatuh kedalam
dosa.
156
bagian dari bait Allah bangsa Israel. Bait Allah dibagi menjadi
3 bagian yaitu : halaman luar, ruang kudus dan ruang maha
kudus. Di halaman luar terdapat : suatu bejana raksasa dengan
diameter 10 hasta (4,5 meter, 1 hasta = 45 cm) dan tinggi
sekitar 2,25 meter yang dipikul oleh 12 patung lembu yang
terbuat dari tembaga dengan ragam hias bermotif labu dan
bunga bakung. Bejana raksasa ini dapat menampung air
sebanyak 2.000 bat sekitar 72.000 liter air ( 1 bat = 36 liter).
Disampingnya ada 10 bejana pembasuhan yang terbuat dari
tembaga, yang masing-masing dapat menampung 40 bat atau
1.440 liter air (1 Raja-raja 7 : 38). Terdapat Mezbah bakaran.
Pembuatan mezbah ini tidak disinggung dalam uraian tentang
Pembangunan Bait Suci, walaupun disebut-sebut dalam nats-
nats lain ( 1 Raja 8 : 22, 54, 66 ; 9 : 25).
157
Sedang di ruang maha kudus terdapat : tabut perjanjian Allah
berbentuk empat persegi Panjang dibuat dari kayu penaga.
Ukuran 1,3 x1x1 meter, seluruh tabut ditutupi emas. Untuk
mengangkut tabut digunakan tongkat kayu yang dimasukkan
ke lobang gelang-gelang di empat penjurunya. Tutup tabut
(tutup pendamaian) dibuat dari Emas, di kedua ujung tutup
pendamaian itu terletak satu kerub. Wajah kedua kerub itu
berhadapan dan sayap masing-masing terentang. Tabut
tersebut tempat penyimpanan kedua Loh Hukum Dasa Titah
(Keluaran 25 : 16, 21 ; 40 : 20 ; Ulangan 10 : 1-5), buli-buli berisi
manna dan tongkat Harus (Ibrani 9 : 4-5).
158
kemudian kita siap untuk masuk kedalam ruang maha kudus
berjumpa dengan kepenuhan Kristus. Hanya Imam Besar dan
hanya dalam satu kali dalam satu tahun, bisa masuk kedalam
ruang maha kudus. Hal ini menunjukkan bahwa Ruang Maha
Kudus adalah tempat Allah Sendiri, yang hanya kepada siapa
Ia berkenan untuk menerimanya. Shekinah Glory Allah saja
yang ada disini, mereka yang dibukakan tirai ruangan akan
menikmati peristirahatan sempurna dari seluruh
permasalahan kehidupan manusia, digantikan dengan segala
kuasa, kemuliaan, kekayaan dan segala kepenuhan anugerah
Allah.
159
Firman dan cara Tuhan yang lain, harus kita cari dengan teliti
dan penuh kesungguhan. Serta pembakaran dupa
menggambarkan persembahan yang mengharumkan nama
Tuhan. Disinilah kita menggunakan seluruh kapasitas jiwa kita
yaitu pikiran, kehendak dan perasaan untuk diselaraskan
dengan apa yang Tuhan kehendaki. Kita harus berjuang
mematikan Jiwa : pikiran, kehendak dan perasaan kita,
menggantinya dengan cara pandang kehidupan Kristus.
Sehingga kita akan setia mengikut Kristus dan memikul salib.
Langkah yang terakhir adalah mengetok, inilah perjalanan
terakhir masuk dalam peristirahatan, Shekinah Glory,
kehadiran penuh Allah. Masuk kedalam Ruang Maha Kudus
tidak bisa kita lakukan kecuali Allah Sendiri yang berkenan
memanggil kita masuk. Sebagaimana Imam Besar yang masuk
hanya satu kali dalam satu tahun akan diikat tubuhnya dengan
tali Panjang, sehingga apabila Allah tidak berkenan dan Imam
itu akan mati seketika, untuk mengambil mayatnya hanya
perlu menarik tali dari luar. Sehingga untuk masuk hadirat
Allah yang terdalam, yang kita lakukan adalah mengetuk
pintu, agar tirai ruang Maha Kudus itu dibukakan bagi kita.
Tirai itu akan dibukakan atau tidak hanya bergantung pada
kehendak Allah saja. Kita hanya mendekat, menyiapkan hati,
merasakan hadiratnya, menantikan Allah dalam ketenangan
keteduhan dan kepasrahan. Ketika Allah berkenan maka kita
akan terhisap oleh kasih yang begitu besar jauh dari kapasitas
manusia, kita akan tergulung dalam gelombang kasih-Nya
yang dahsyat. “Deep unto deep” akan kita alami (Mazmul 42 :
7), keintiman, kedekatan, penyatuan sempurna dengan Allah.
Sehingga ketika kita keluar dari sana maka segala kemuliaan,
kekayaan, kuasa dan kasih serta seluruh kelengkapan
anugerah Allah akan kita bawa keluar dalam kehidupan. Inilah
160
saat Allah menyalurkan sempurna Diri-Nya melalui manusia
terjadi.
161
dibutuhkan bukan lagi mata jasmani, kemampuan pikir, rasa
dan kehendak manusia, tetapi semua bergantung penuh pada
Allah. Beriman dan percaya terhadap hal-hal yang tidak
nampak, bukan hal-hal yang ada disekitar kita, tetapi dunia
supranatural yang mengalir dari Allah. Kehidupan yang tidak
lagi berdasarkan pada kemampuan manusia, tetapi apa yang
dimiliki Allah menjadi dasarnya. Keterbatasan manusia akan
dilampaui disini oleh ketidakterbatasan Allah. Manusia akan
tersungkur tidak berdaya dalam kemuliaan Allah.
Sikap Doa.
162
disentuh oleh Roh Kudus, sehingga jiwa kita mendapat
pencerahan dari Roh untuk berdoa. Tubuh kita tergetar dan
air mata biasanya akan mengalir dengan sendirinya. Hadirat
Tuhan mulai kita rasakan, banyak dosa yang tiba-tiba kita
sadari dan harus kita akui segera. Kita juga bisa tiba-tiba
berbahasa roh, bagi yang memiliki karunia ini. Pelan tetapi
pasti kesadaran akan pikiran dan perasaan serta kehendak kita
mulai mereda, diganti oleh kesadaran akan hadirat Allah
didalam Roh Kudus. Kemudian untuk masuk dalam Ruang
Maha Kudus, kita hanya bisa berdiam diri dalam sikap
menghormati hadirat-Nya yang telah kuat kita rasakan serta
masuk dalam keheningan menantikan Tuhan. Sikap tenang,
teduh, diam dan menanti adalah kunci masuk kedalam
Shakinah Glory. Dan ketika Allah berkenan, kita akan terbawa
masuk, terhisap oleh hadirat-Nya, seperti gulungan ombak
yang akan menerpa jiwa dan roh kita bergulung-gulung.
Hadirat Tuhan yang penuh membuat kita tidak akan mampu
melihat atau merasakan hal yang lain kecuali kasih Tuhan saja.
Kita akan tenggelam masuk sangat dalam, bersekutu
berhadap-hadapan dengan Tuhan. Disini kita tidak akan
merasakan waktu lagi, seberapa yang Tuhan kehendaki kita
tidak akan merasakan waktu lagi. Seluruh tubuh kita akan
kehilangan kekuatannya dalam hadirat Allah. Kita bahkan
sudah tidak sanggup mengucapkan doa dan keinginan kita,
karena Allah sudah lebih dari segala yang kita butuhkan dari
sekedar pikirkan, perasaan dan kehendak manusia. Kita masuk
dalam alam Roh, menikmati kesempurnaan persekutuan
dengan Allah sendiri. Dan ketika Tuhan berkenan
meninggalkan persekutuan ini, hadirat Allah akan kita bawa
keluar yang akan mewujud dalam kehidupan kita.
163
Perjalanan Bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Kanaan.
164
ketenangan dan damai sejahtera yang sempurna. Inilah yang
menandakan kita masih hidup di ruang kudus, atau bahkan
masih di halaman bait. Dan dari seluruh bangsa Israel yang
keluar dari Mesir, hanya Josua dan Kaleb saja yang mampu
masuk dalam perhentian sempurna yaitu tanah Kanaan. Tanah
Kanaan hanya bisa dimasuki mereka yang hanya
mengandalkan iman dan menaruh seluruh kepercayaannya
pada kuasa supranatural yaitu Allah sendiri. Memasuki tanah
Kanaan dengan menyeberangi sungai Yorda, ini
melambangkan penyerahan diri total pada Roh Kudus, tidak
lagi mengandalkan apa yang dilihat, dipikirkan, dirasakan
sebagaimana 10 orang pengintai. Hanya dengan tinggal
tenang dan percaya bahwa Allah yang memegang kedaulatan
dan masa depan, maka kita akan diperkenankan masuk ke
Ruang Maha Kudus-Nya.
165
Kedua, seringkali orang Kristen merasa sangat lemah dan
membutuhkan kuasa dan pertolongan Tuhan agar bisa
menjalani kehidupan dengan benar. Kita harus mengingat
kembali inti tata kelola Kerajaan Allah, yaitu sumber kekuatan
itu bukan dari luar diri, tetapi Roh Kudus yang telah ada
didalam roh kita yang akan memberikan kekuatan dan kuasa-
Nya. Sehingga yang terpenting adalah bagaimana kita hidup
didalam roh dan mematikan jiwa kita. Kita tolak apa yang kita
rasakan, pikirkan dan kehendaki dari dalam jiwa kita. Tetapi
kita hanya mendengar dan terus taat pada apa yang roh
inginkan, sebab Allah Tritunggal itu diam didalam roh manusia
kita, bahkan menyatu disana.
166
Kunci bagaimana menyatu dengan Roh Kudus.
167
dalam diri kita. Intinya adalah Roh Kudus sudah dialirkan
didalam roh manusia, yang sekarang menjadi kediaman Allah.
Roh manusia adalah organ yang bisa menerima Allah dan
menjadi kediaman-Nya. Jika kita ingin berhubungan dengan
Roh Kudus yang mulia ini, kita harus tahu roh kita. Karena
kalau ingin bertemu, maka saudara harus mengetahui tempat
tinggalnya.
168
: melekatlah kepada-Ku sehingga kamu berbuah lebat. Disini
tidak dikenal dan tidak ada usaha sendiri, hanya melekat pada
Roh-Nya yang telah menyatu dengan kita dan memberikan
Kristus melekat pada diri kita, hingga seluruh kekayaan Kristus
mengalir melalui hidup kita. Buah lebat itu hanya hasil aliran
Kristus dari dalam diri kita bukan dari diri kita sendiri.
Harusnya kita berkata, tak ada yang saya ketahui kecuali saya
adalah ranting saja dan Kristuslah pokok-Nya. Saya telah
melekat pada-Nya dan Dia melekat pada saya. Secara
otomatis akan muncul buah. Ini adalah kunci yang terhilang.
Ingin melakukan perbuatan baik adalah pencobaan nyata yang
menjauhkan kita dari mengalami Kristus sediri dalam hidup
kita.
Hal lain yang dipakai iblis untuk menjauhkan dari esensi Kristus
adalah karunia-karunia Roh. Banyak orang ketika
mendapatkan karunia terlalu memberi perhatian pada karunia
itu, kemudian melupakan Kristus yang telah hadir di dalam
rohnya. Padahal kehadiran Kristus dalam rohnya adalah hal
169
yang paling utama dalam tata kelola Kerajaan Allah, dan
seluruh karunia-karuni bertujuan untuk meneguhkan hal itu.
Banyak yang mengerti dan memiliki bahasa lidah dan
penyembuhan, tetapi tidak tahu bagaimana menajamkan roh
dan berhubungan dengan Kristus. Dalam kitab Roma yang
terdiri dari 16 pasal, hanya pasal 12 saja yang berbicara
tentang karunia. Karunia ini adalah hasil dari keintiman
dengan Kristus dan bagi umat-Nya. Karunia-karunia juga
ditulis dalam 1 Korintus 12 dan 14. Warga Korintus memiliki
semua karunia, tetapi tidak membangga-banggakannya (1
Korintus 1 : 7). Meskipun orang Korintus penuh karunia, tetapi
Paulus menyebut mereka bayi rohani yang tidak dewasa (1
Korintus 3 : 1). Kita mungkin memiliki karunia-karunia, tetapi
tetap bayi tidak dewasa. Sehingga jelas selain karunia-karunia
kita juga harus belajar hal yang lain. Paulus menekankan
Kristus sebagai kuasa dan hikmat, bukan karunia-karunia dan
tanda-tanda (1 Korintus 1 : 22). Karunia adalah sarana untuk
membantu, tetapi bukan tujuan. Intinya adalah Kristus yang
tinggal dalam diri kita, dan karunia harus membawa
perjumpaan pada Krsitus yang semakin dalam lagi. Dalam 1
Korintus 12, Paulus berkata tentang karunia-karunia Roh,
termasuk bahasa lidah, tetapi diakhir pasal Paulus berkata ;
“Jalan yang lebih baik ….”, apa ? Di pasal 13 dijelaskan tentang
Kasih. Di pasal 14, Paulus mendorong kehidupan roh kita.
Kunci dari tata kelola Kerajaan Allah adalah Kristus yang telah
hadir dalam roh kita, segala karunia-karunia harus tertuju
pada Kristus. Ketika sudah menyatu dengan Kristus itu sudah
mencukupi segala hal. Hamba Abrahan Eliezer membawa
berbagai-bagai pemberian kepada Ribka calon istri Ishak.
Semua pemberian itu menyadarkan Ribka pentingnya
bertemu dengan Ishak calon suaminya. Setelah menerima
170
berbagai pemberian, Ribka kemudian mengesampingkannya
untuk segera bertemu dengan Ishak. Ribka tidak berhenti
pada menerima pemberian, tetapi mengejar bertemu dengan
calon suaminya. Kristus jauh lebih utama dibandingkan
dengan segala jenis karunia.
171
Bab 9
Hati.
Hati adalah bagian organ kita yang bisa tersentuh oleh Kasih.
Hati harus berbalik pada Tuhan, dan bertobat secara sungguh-
sungguh (2 Korintus 3 : 16). Membalikkan hati kepada Tuhan
ini tidak terjadi hanya sekali untuk selama-lamanya, tetapi hari
demi hari. Setiap hari kita harus memulai dengan
mengarahkan hati kita kepada Tuhan. Saat kita memandang
pada Tuhan, maka selubung itu akan hilang. Banyak yang
bertanya mengapa saya tidak mendapat petunjuk ? Tidak
mendapat pencerahan ? Masalahnya sudahkah diperiksa
dimana hati mereka dan kepada apa hati mereka terarah ?
Apakah 2 Korintus 3 : 16 menjadi doa kita ? bawalah hatiku
hanya menghadap kepada-Mu ya Allah. Ternyata melalui sikap
hati demikian, saat kita membaca Firman maka selubung yang
menutup pengertian kita dibuka, cahaya Allah akan datang.
172
Apabila hati sudah terarah pada Tuhan, maka akan muncul
iman (Roma 10 : 9 – 10), dengan hati orang percaya. Percaya
dilakukan oleh hati, bukan roh, pikiran, perasaan ataupun
kehendak. Setelah hati terarah pada Tuhan, segera kita
menumbuhkan iman dalam hati. Apapun yang Tuhan
nyatakan dalam Firman, kita harus mengimani segenap hati.
Apapun yang kita pikirkan dan rasakan, kita harus kendalikan
melalui hati kita untuk beriman. Kita harus memegang teguh
iman kita dalam keadaan apapun juga disekitar kita. Dalam
setiap situasi, kita melatih hati kita untuk beriman akan
kebenaran Firman Tuhan yang kita terima. Latihan hati untuk
beriman akan menjadikan kita tidak bimbang. Bahkan kita
harus terus berdoa agar Tuhan menjaga hati kita dari
kekhawatiran dan kebimbangan.
173
seterusnya. Tuduhan apakah itu ? Itu adalah tuduhan yang
muncul dari nurani kita sendiri. Pada saat itu akan mudah bagi
kita untuk langsung mengakui segala kesalahan yang
ditunjukkan oleh hati nurani kita sendiri. Semakin banyak
pengakuan dosa kita, maka akan semakin banyak darah Yesus
yang menyucikan nurani kita. Agar nurani kita menjadi murni
maka harus bersih dari segala tuduhan-tuduhan dari diri kita
sendiri. Karena itu pengakuan dosa dan darah Yesus akan
memurnikan nurani kita hingga hati kita akan penuh damai
dan sukacita di dalam Tuhan. Lebih jauh lagi dalam Yehezkiel
36 : 25-26, Tuhan tidak saja membasuh hati kita tetapi juga
memberikan hati yang baru. Hati yang baru adalah hati yang
lama yang diperbaharui.
174
terimalah dengan iman hati yang baru dari Tuhan. Empat
langkah ini akan membawa hati berfungsi secara sempurna.
Fungsi hati adalah mengasihi Tuhan, karena inilah bagian
tubuh yang bisa menerima kasih (Markus 12 : 30). Hati tercipta
untuk mengasihi Tuhan. Seperti tidak bisa melihat tanpa mata,
demikian pula kita tidak bisa mengasihi tanpa hati. Hati yang
diperbaharui akan membawa kita memiliki kasih yang semakin
besar pada Tuhan, dan itu akan membawa kita semakin
beriman, percaya pada Tuhan pula. Tiap saat perbaharui
hatimu maka kamu akan mencintai Tuhan dan beriman pada-
Nya lebih lagi dan lebih lagi.
175
5. Seketika roh manusia berfungsi sehingga dapat
berhubungan dengan Allah.
176
lagi dan diperbaharui terus sampai kita memiliki hati baru yang
murni untuk mengasihi Tuhan.
Roh.
177
manusia. Adalah Kristus sendiri, saat Roh Kudus datang bukan
saja menghidupkan roh kita yang telah mati, tetapi membawa
pula Kristus kedalam roh kita.
Tidak itu saja, roh kita juga dipenuhi oleh segala kekayaan Roh
Kudus. Saat kita diselamatkan, Tuhan tidak saja
memperbaharui hati dan roh kita. Dia juga menaruh Roh-Nya
sendiri ke dalam diri kita (Yehezkiel 36 : 26,27 ; Yohanes 14,
17). Roh Kudus yang mulia (Roma 8 : 11), didalam roh manusia
kita (Roma 8 : 16). Roh kita adalah tempat paling sempurna
bagi Roh Kudus, karena kita memang diciptakan sebagai
makhluk yang bisa berhubungan dengan Allah melalui roh
kita. Pikirkan betapa luar biasanya roh ini. Mulai kita
menerima keselamatan menerima kehidupan kembali. Roh
kita menyatu dengan Roh Tuhan sebagai satu roh (1 Korintus
6 : 17). Tak ada kata-kata manusia yang bisa menjelaskan
peristiwa ini.
178
Peran roh.
179
akan lapar berada pada setiap tempat kehadiran Tuhan :
dalam Firman, dalam persekutuan, dalam pujian, dalam doa
dan dalam segala hal dimana Roh Kudus hadir. Ciri ini akan
menjadi ciri yang paling jelas kelihatan pada setiap orang yang
telah mengalami kelahiran baru.
Jiwa.
180
menangkap gambar dan mencerminkan keluar. Jiwa yang
telah dimurnikan dan ditransformasikan akan menjadi alat
yang bersih dan bening untuk merefleksikan dan
mengekspresikan Kristus. Kristus yang kita cintai dengan hati,
kita terima dan terhubung dengan roh serta kita refleksikan
dan ekspresikan melalui jiwa yang telah ditransformasi. Kita
harus terus-menerus melakukannya, sehingga kehidupan
Kristus akan menjadi nyata melalui kehidupan keseharian kita.
181
baik harus berusaha lebih dahulu membuka hati mereka yang
akan didekatinya. Kunci membuka hati adalah kunci untuk
memberitakan dengan berhasil.
Hati.
182
Murni lebih dari sekedar bersih, karena bersih bisa saja masih
tercampur dengan yang lain. Masalah utama dari hati adalah
memiliki keinginan dan tujuan yang banyak, sehingga tidak
murni. Hati menginginkan Tuhan, tetapi juga menginginkan
hal-hal yang lain. Ini akan membuat bimbang. Apakah akan
mendengar kebenaran Firman Tuhan atau percaya pada
situasi yang sedang kita hadapi ? Seperti ketika melihat
beberapa benda dengan fokus yang sama, maka hanya akan
terlihat samar. Berbeda ketika fokus melihat satu saja benda.
183
tujuannya hanya Dia adalah orang yang bodoh. Kita harus
menjadi orang Kristen yang lugu, polos, sederhana dan bodoh.
Artinya tidak ada hal yang lain yang kita ingini dan ketahui
kecuali hanya Kristus saja. Kita hanya memilih dan memiliki
satu jalan sempit, yaitu Kristus. Orang mungkin akan berkata
kamu ‘bodoh’, tetapi kita harus senang menjadi bodoh
didalam Kristus. Itulah ‘simplicity’ atau sederhana. Firman
yang menjelaskan tentang hati yang murni ada didalam :
Mazmur 73 : 1 ; Matius 5 : 8 ; 2 Timotius 2 : 22. Firman yang
berbicara tentang hati yang satu ‘singleness’ : Kisah 2 : 46 ;
Efesus 6 : 5 ; Kolose 3 : 22. Jika kita mencari dan melayani
Tuhan kita harus menjadi murni dan tunggal/sederhana. Inilah
saat seluruh hidup kita terbuka bagi Tuhan, sebab gerbang itu
sudah terbuka. Ini adalah petunjuk praktis bagaimana
mengelola hati kita, bukan sebuah doktrin.
184
tetapi saat hati tersentuh menjadi murni dan hancur, rendah
dan ‘single’, maka nurani akan langsung bekerja secara penuh.
Nurani kita mulai akan terbuka dan menyadari banyak
kesalahan dan dosa, yang membawa pada pertobatan. Inilah
yang memperbaharui nurani kita (Kisah 24 : 16). Rasul Paulus
menjelaskan pembersihan nurani ini untuk membebaskan kita
dari tuduhan dan serangan dosa.
185
mengatakannya. Jika kita masih berargumentasi dan mencari
alasan itu tanda kita masih dalam pikiran yaitu jiwa belum
masuk dalam roh.
186
yang murni bukan sekedar bersih. Tetapi sebuah hati nurani
yang tanpa campuran dan bayang-bayang (2 Timotius 1 : 3).
Tuduhan-tuduhan dalam nurani kita membuat tidak murni
dan buram akan menghalangi persekutuan dengan Tuhan.
Nurani yang murni adalah nurani yang baik (1 Timotius 1 : 5,19
; 1 Petrus 3 : 16, 21). Nurani yang baik adalah nurani yang
bersih dan murni. Kondisi yang benar dan transparan tanpa
bayang-bayang. Nurani yang sedemikian baik kondisinya akan
membawa kita pada hadirat Tuhan. Tidak ada penghalang
antara kita dengan Tuhan, sebab nurani telah dibersihkan dan
dimurnikan.
Roh – persekutuan.
187
persekutuan. Persekutuan akan rusak bila nurani tidak murni.
Hanya menyelesaikan masalah nurani sebagai satu-satunya
jalan memperbaiki persekutuan dengan Tuhan.
Roh – intuisi.
188
1 Yohanes 2 : 27, menyatakan bahwa pengurapan Allah
menyatu dalam diri kita. Pengurapan adalah karya Roh Kudus
didalam roh kita yang memberikan kepekaan petunjuk secara
langsung dari Tuhan. Petunjuk inilah intuisi. 1 Yohanes 1,
mengindikasikan bahwa persekutuan dijaga dan
disembunyikan dalam darah Yesus. 1 Yohanes 2,
mengindikasikan bahwa intuisi bekerja dengan pengurapan
dari dalam roh oleh Roh Kudus. Saat Roh Kudus mengurapi
kita, Ia bergerak didalam roh kita, kita menerima petunjuk
langsung berupa intuisi. Melalui intuisi kita mendapatkan
pengetahuan dari dalam roh bukan pemahaman dari luar, dari
jiwa, pikiran dan perasaan kita. Pengetahuan dari dalam itu
didalam roh kita, sedang pemahaman dari luar itu didalam
pikiran kita.
189
Ringkasan dalam berhubungan dengan roh adalah : 1 Yohanes
1, persekutuan harus terjaga. 1 Yohanes 2 : 27, intuisi dari
pengurapan Roh Kudus. Baik persekutuan maupun intuisi
tergantung pada hati nurani, yang akan membuat
persekutuan benar. Ini yang akan menjadi dasar Roh Kudus
bisa bergerak dan mengurapi roh kita. Ini harus dipraktekkan,
setiap hari harus terus menjaga hati nurani, persekutuan dan
intuisi kita. Hasil akhirnya adalah intuisi kita bekerja, karena
Roh Kudus mengurapi roh kita, dan kehendak Tuhan
dinyatakan.
190
Bab 10
191
Jiwa – pikiran.
192
kita. Lalu bagaimana dengan jiwa kita ? pikiran, kehendak dan
perasaan ? Meski didalam roh kita berbeda dengan dunia,
tetapi pikiran, kehendak dan perasaan masih sama dengan
dunia.
Kita memiliki Kristus yang ada didalam roh kita, kemudian kita
membutuhkan Kristus menyebarkan Diri-Nya pada bagian jiwa
kita dan menyatukannya dengan Diri-Nya. Ini akan
mentransformasi jiwa kita kepada gambar-Nya. Apa yang kita
pikirkan, angankan dari pikiran yang telah diperbaharui akan
mengekspresikan gambar kemuliaan Kristus. Pemahaman
pikiran kita akan sama dengan roh kita. Akan mudah bagi
pikiran kita untuk memahami hal-hal yang rohani.
193
sendiri maka akan selalu kalah. Roma 8, pikiran yang
bekerjasama dengan roh, dan dikuasai roh membuat pikiran
memasuki hukum baru yang lebih kuat, lebih berkuasa dari
hukum dosa di Roma 7. Hukum baru ini terjadi karena Kristus
yang telah tinggal didalam roh kita. Pikiran tidak berjalan
dengan kekuatan diri lagi tetapi oleh roh yang didalamnya Roh
Kudus tinggal. Pikiran diatur oleh roh bukan daging.
194
Jiwa – keinginan/kehendak.
195
keputusan yang kita ambil akan memancarkan gambar Kristus.
Ini yang akan menjadi bukti penyatuan dengan Kristus dalam
kehendak dan dalam pikiran kita.
Jiwa – perasaan.
196
akan menyatu dengan kelemahan kita yaitu tubuh fana ini.
Melalui tubuh fana ini akan terpancar kemuliaan Allah di dunia
ini. Jadi kita tidak hanya diregenerasikan dalam roh dan
ditransformasikan dalam jiwa, tetapi kemuliaan Allah itu juga
akan dinyatakan dalam kefanaan, dan kelemahan tubuh kita
saat tubuh kita sakit atau lemah. Memang puncaknya akan
terjadi saat kedatangan Kristus, tubuh akan ditransfigurasikan
dan seluruh hidup – roh, jiwa dan tubuh – akan ada dalam
kemuliaan Allah secara utuh. Inilah kesempurnaan
penebusan, yang akan diterapkan dalam 3 tahapan : 1.
Regenerasi roh. 2. Transformasi jiwa. 3. Transfigurasi tubuh.
197
Bab 11
198
Secara khusus Paulus memberikan penjelasan bagaimana
menjalani kehidupan dalam sikap mempersembahkan tubuh.
Kitab Roma pasa 12 : 1-2, memberikan pengajaran itu secara
lengkap. Namun kita harus meletakkan pada konteks kitab
Roma serta perikop ayat 1-8.
199
Konsekuensinya, ia mendorong mereka untuk hidup dengan
cara yang baru sesuai status tersebut. Dalam teks ini Paulus
menasihatkan, “Berdasarkan kasih karunia yang
dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di
antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih
tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah
kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri
menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu
masing-masing.” (Roma 12:3 TB LAI).
200
adalah hal yang karuniakan Allah, maka maknanya terkait juga
dengan karunia-karunia pemberian Allah (Rom. 12:4-8
khususnya ayat 6).
201
bahwa Rom. 12:1 dan seterusnya adalah konsekuensi etis-
praktis dari kemurahan Allah yang telah diterima.
202
Pertama, menjaga diri agar tidak menyerupai dunia dan
kedua, bermetamorfosis dalam pembaruan akal budi
(mindset, world view).
203
Allah, yaitu apa yang baik dan yang sempurna. Dengan
pembaruan akal budi diharapkan jemaat Roma akan berubah
dari pola pikir yang mengacu pada dunia ini kepada yang
berorientasi pada Allah, yaitu yang bertujuan mengenali
kehendak Allah.
204
wajib juga diusahakan agara sesuai dengan kehendak Allah,
yaitu dengan mempraktikkan hal-hal yang baik, berkenan
kepada Allah, dan yang sempurna.
205
Seperti apakah wujud praktis persembahan yang hidup? Roma
12:2 menjelaskannya. Kita hidup sebagai persembahan bagi
Allah dengan tidak menyesuaikan diri pada nilai-nilai duniawi.
Istilah dunia telah dibahas di dalam 1 Yohanes 2:15-16 sebagai
keinginan kedagingan, keinginan mata, dan keangkuhan
hidup. Semua yang ditawarkan oleh dunia dapat
disederhanakan ke dalam tiga kategori tersebut. Keinginan
daging melibatkan segala sesuatu yang membangkitkan selera
dan meliputi keinginan makan, minum, hubungan seksual, dan
segala sesuatu yang menyenangkan tubuh kita dengan
berlebihan. Keinginan mata melibatkan materialisme,
mengingini sesuatu yang tidak kita miliki, dan bersikap iri hati
terhadap mereka yang mempunyai apa yang kita dambakan.
Keangkuhan hidup diartikan sebagai ambisi yang membuai
kita dan meninggikan kehendak pribadi kita.
206
12:2). Menjadi persembahan hidup bagi Yesus Kristus adalah
kehendak Allah bagi setiap orang percaya.
207
• Bila semua itu dilakukan dalam kebenaran Firman,
pimpinan Roh Kudus dan selalu mengacu pada
HOLOGRAM KRISTUS, maka akan terbentuk karakter
Kristus yang permanen.
• Perjuang dari being, doing sampai akhirnya mewujud
menjadi having, adalah proses pengejawantahan
rancangan Allah atas kehidupan manusia untuk
mencapai kesegambaran dengan Allah.
208
Bab 12
Menggali nurani.
209
saat kita tidak berlaku benar terhadap sesama, menolak
perintah Tuhan, ini akan mengotori hati nurani kita. Ketika ada
perintah atau permintaan dari Tuhan dan kita tidak
menjalaninya, segera akan muncul tuduhan dalam nurani. Ini
membuat nurani kita tidak murni dan kotor. Segera selesaikan
kotoran itu dengan datang pada Tuhan secepat mungkin
untuk mengakuinya, mohon pengampunan dan pembasuhan
oleh darah Yesus. Dengan datang pada Tuhan setiap waktu,
akan membuat kotoran hati nurani kita akan digali,
dibersihkan.
Menggali hati.
210
dari kekotoran hati nurani. Sangat sulit melepas apa yang kita
cintai. Kita menjadi melekat pada apa yang kita cintai (Matius
5 : 8), berbahagialah mereka yang murni hatinya.
Menggali pikiran.
211
Menggali kehendak.
Menggali emosi.
212
kuat akan kebenaran Firman, kita akan bisa secara perlahan
tetapi pasti mengendalikan perasaan kita.
213
Kita yang sudah berada di ujung akhir zaman ini, harus bekerja
keras menuntaskan tugas generasi untuk menggelar karpet
merah menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Marilah
kita kembali pada kehidupan yang memiliki cara pandang
kehidupan yang benar serta masuk dalam kehidupan dalam
pimpinan Roh Kudus, dengan tinggal tenang dan diam dalam
hadirat Allah setiap hari.
214
Bab 13
Namun kebebasan itu kita terima pada saat kita masih di bumi
yang penuh dengan dosa ini. Sehingga cara kita menjalani
kehidupan disini diajarkan oleh Tuhan Yesus sedemikian rupa
agar kita tetap bisa menjaga kekudusan itu ditengah-tengah
dosa, penderitaan dan kemerosotan kehidupan di bumi yang
berdosa ini.
215
Dalam bahasa yang sederhana, firman ini dengan sangat tegas
menunjukkan sikap yang harus dijalani dalam mengikut Kristus
di zaman Perjanjian baru. Seorang yang mau menjadi pengikut
Kristus hidup dalam Perjanjian Baru adalah harus berani
berkata “TIDAK” pada diri dan ambisinya sendiri dan mengikut
Kristus, bahkan sampai pada tahap “siap mati” setiap hari
demi melakukannya.
216
dan tidak mau ikut korupsi ditempat kerjanya maka ia akan
dimusuhi rekan-rekannya.
217
Kerajaan Allah hadir dan kehendak Allah terjadi di bumi
seperti didalam sorga.
Roma 8:17-25
218
pada suatu hari. Berapa banyaknya uang dan seberapa
tingginya posisi kita tidak akan pernah bisa membawa kita
keluar dari realita penderitaan.
219
“The whole creation has been groaning” – suatu ungkapan
dimana pada situasi yang terus terjadi dan tidak berubah
(bukan seperti “mengeluh” seperti terjemahan Indonesia),
seperti sebuah keadaan kesakitan seperti seorang wanita
bersalin.
Selagi kita masih berada dalam tubuh fana ini, maka kita tidak
akan bebas sama sekali dari penderitaan. Tetapi kita memiliki
harapan di masa datang ! Pribadi Allah, Roh Kudus, tinggal
dalam kita dan menjadi garansi dalam hidup kita (Efesus 1:13-
14) sebagai jaminan di masa akan datang – dimana kita akan
mendapatkan sebuah kemuliaan yang jauh lebih besar dari
pada saat ini.
220
sesuatu yang harus kita keluhkan, karena melalui penderitaan
membuat kita bijaksana, dan menolong kita untuk lebih dekat
pada Tuhan, bergantung pada Tuhan serta melekat pada
Kristus sebagai satu-satunya jalan keluar.
221
yang paling efektif bagi Allah untuk memmaksimalkan
kapasitas umat-Nya.
222
Segala jenis penderitaan yang mungkin seperti kelemahan
tubuh, sakit penyakit, penindasan, penganiayaan bahkan
kemunduran kesehatan yang disebabkan ketaatannya dalam
melayani Tuhan yang membawa pada kematian, saya percaya
Allah tetap melihat kematian tersebut sebagai suatu kematian
seorang martir.
223
natur dari dia yang merupakan asal kebencian, yaitu Si Jahat.
Allah hanya dapat menghadapi dengan kasih, karena Dia
adalah kasih, dan melalui penderitaan dan mengorbankan diri-
Nya sendiri bagi orang yang membenci-Nya, Dia menyatakan
inti dari natur-Nya sendiri.
224
Cara mengalahkan setan
225
kebenaran Allah bersinar dengan terang di antara segala
bangsa, mereka yang dulunya diperbudak dalam kegelapan
berespons dengan berbalik kepada Allah. Sikap kematian bagi
Kristus, dan menghidupi kehidupan Kristus adalah panggilan
mulia bagi umat Allah untuk membuka mata orang-orang yang
belum percaya, dan ketika mereka melihat terang
pengorbanan ini, kuasa Setan atas mereka hilang. Kita
memiliki bukti lebih lanjut mengenai kenyataan ini dalam
Kitab Wahyu, di sana kita melihat pengetahuan akan Allah
datang ke segala bangsa sebagai hasil dari kematian kaum
martir (Wahyu 11:1-19; 14:1-12; 15:2-4). Kaum martir
diperlihatkan telah mengalahkan Setan dengan membawa
segala bangsa kepada Allah melalui kesaksian dan kematian
mereka.
226
penderitaan, kemerosotan kesehatan bahkan sampai pada
jalan kematian.
227
terdorong untuk percaya pada kasih dan pengorbanan Allah
bagi mereka. Paulus menyatakan pemikiran yang sama dalam
konsep mencerminkan gambar Kristus atau kemuliaan Allah
kepada orang lain melalui penderitaan kita dan pengorbanan
diri kita dalam kasih bagi orang lain (2 Korintus 3:18; 4:1-15).
Ketika pengetahuan tentang Kristus dan anugerah Allah
tersebar ke lebih banyak orang melalui pengorbanan diri dari
anak-anak Allah, akan ada semakin banyak ucapan syukur,
pujian dan kemuliaan yang diberikan kepada Allah.
228
Gambaran ini digunakan oleh Lukas untuk menyatakan bahwa
orang Kristen harus menjalani hidup seolah-olah telah dijatuhi
“hukuman mati,” yaitu mati terhadap nilai-nilai dunia yang
tidak sesuai dengan kehendak Allah dan tunduk pada nilai-nilai
dalam Kerajaan Allah. Apa yang orang-orang Kristen lakukan
harus selaras dengan apa yang dikehendaki Allah.
Sebagaimana orang-orang yang dijatuhi hukuman mati pada
masa itu, orang-orang Kristen juga harus rela kehilangan harta
benda dan nama baiknya. Dan jika kita membaca ayat-ayat
selanjutnya, mati di sini pun berarti siap mati secara fisik demi
menjadi pengikut Tuhan.
229
Walaupun secara duniawi mungkin akan mengalami kerugian,
tetapi para pengikut Kristus percaya bahwa dengan itu justru
mereka akan menikmati hal yang lebih besar lagi di surga.
Bahkan jika dengan menjadi pengikut Kristus mereka harus
sampai kehilangan nyawa pun, itu bukan merupakan kerugian
karena “barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia
akan menyelamatkannya” (Lukas 9:24).
230
Penutup
231
Kita yang sudah berada di ujung akhir zaman ini, harus bekerja
keras menuntaskan tugas generasi untuk menggelar karpet
merah menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Marilah
kita kembali pada kehidupan yang memiliki cara pandang
kehidupan yang benar serta masuk dalam kehidupan dalam
pimpinan Roh Kudus, dengan tinggal tenang dan diam dalam
hadirat Allah setiap hari.
232