Anda di halaman 1dari 16

Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia

Daftar Isi
Iman dari Allah Roh
Pillar Desember 2008
65
Kudus ............................................. 1

Meja Redaksi ................................ 2

Pokok Doa .....................................3

A Letter from Hell ....................4

Dwinatur Kristus........................ 6

SerSan ...............................................8

Mengubah atau Berubah ........ 9

Theology of The Cross .......11

TKB ............................................... 13
Iman dari Allah Roh Kudus
Cursed Christmas ....................14
NREC 2007
Pentingnya Teologi Oleh Pdt. Dr. Stephen Tong
Penginjilan ................................. 16

Penasihat:
T etapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan
penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia
untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain
kehendak Roh Kudus, bukan menurut kehendak
kita, doa kita, ataupun ambisi kita. Karunia Roh
Kudus hanya berasal dari Roh Kudus dan atas
kehendak Roh Kudus. Di sini dinyatakan bahwa
Pdt. Benyamin F. Intan Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan Roh Kudus yang memberikan iman kepada umat-
Pdt. Sutjipto Subeno pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama Nya. Ayat ini adalah satu-satunya ayat yang
Ev. Alwi Sjaaf memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan menyatakan bahwa iman berasal dari Roh Kudus,
karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh dan sekaligus satu-satunya ayat yang menyatakan
Redaksi: memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada bahwa iman adalah karunia.
Pemimpin Redaksi: yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan
Edward Oei kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk Allah Tritunggal dan Iman
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Allah Bapa memberikan iman dasar; Allah Anak
Wakil Pemimpin Redaksi:
Ev. Diana Ruth
Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa (Kristus) memberikan iman keselamatan; dan Allah
roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk Roh Kudus memberikan iman pelayanan sebagai
Redaksi Pelaksana: menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan karunia. Allah Bapa menanamkan iman kepada kita
Adhya Kumara oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan sehingga kita bisa mengetahui adanya Tuhan Allah
Heruarto Salim karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dan Dialah yang memberikan anugerah kepada
dikehendaki-Nya (1Kor. 12:7-11). manusia. Melalui Kristus, kita mengetahui bahwa
Desain:
Heryanto Tjandra
Allah menciptakan kita dan menyelamatkan kita
Jacqueline Fondia Salim Di dalam 1 Korintus 12:7-11 ini, kita melihat bahwa dengan Kristus mati dan bangkit bagi kita. Melalui
Roh Kudus memberikan berbagai karunia kepada iman yang ditanamkan oleh Roh Kudus, kita percaya
Redaksi Bahasa: umat Allah, kepada setiap orang percaya. Ini yang kepada Tuhan dan bersandar kepada-Nya sambil
Lukas Yuan kemudian dikenal sebagai karunia Roh Kudus. Setiap berani melakukan banyak hal yang dianggap sulit
Mildred Sebastian
Yana Valentina
orang percaya dikaruniakan penyataan Roh untuk atau tidak mungkin bagi orang lain. Jikalau ketiga
kepentingan bersama. Karunia Roh diberikan macam iman yang diberikan oleh Allah Tritunggal
Redaksi Umum: “seperti yang dikehendaki-Nya” yaitu seturut ini ada di dalam diri kita, maka kita akan menjadi
Budiman Thia
Dharmawan Tjokro
Erwan Berita Seputar GRII
Yesaya Ishak
1. NREYC – NREWC 2008 bertema: Iman, Pengetahuan dan Pelayanan (V), dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong
GRII dan rekan-rekan, akan diadakan di Wisma Kinasih pada tanggal 29 Desember 2008 – 01 Januari 2009. Untuk
Lippo Bank informasi dapat menghubungi: (021) 70003000 atau http://www.nrec.stemi.ws
Cab. Pintu Air Jakarta
Acc. 745-30-707000 2. KKR Natal 2008 Singapura dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong akan diadakan pada tanggal 14 Desember
2008 pukul 16:30 SIN, bertempat di Singapore Polytechnic Convention Centre (Next to Dover MRT Station),
Sekretariat GRII
Singapura.
Jl. Tanah Abang III No.1
Jakarta Pusat
Tel. +62 21 3810912
3. Kebaktian Natal 2008 Surabaya dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong akan diadakan pada tanggal 19 Desember
2008 pukul 18:30 WIB, bertempat di SIBEC Lt. TR, ITC Mega Grosir Surabaya, Jl. Gembong No. 20 - 30, Surabaya.
www.buletinpillar.org
redaksi@buletinpillar.org 4. KKR Natal Umum Malang dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong akan diadakan pada tanggal 20 Desember 2008
pukul 18:30 WIB, bertempat di Aula Andrew Gih, SAAT Lama, Jl. Arif Margono No. 18, Malang.
Iman dari Allah Roh Kudus

orang Kristen yang sungguh-sungguh pusat, kemudian memperalat firman Tuhan Pertama, iman datang dari pendengaran.
beriman. Orang Kristen yang sungguh- dan memanipulasi firman Tuhan agar Ini prinsip Alkitab yang pertama. Di dalam
sungguh beriman adalah orang yang tidak sesuai dengan pengalaman, rasio, dan Roma 10:17, “Iman timbul dari
menghasilkan iman dari diri sendiri yang pergumulan manusia yang salah. Theologi pendengaran, dan pendengaran oleh
berdosa, tidak mengandalkan diri yang theosentris berdasarkan pada wahyu firman Kristus.” Khotbah tentang Kristus
hanya ciptaan ini, melainkan yang Tuhan, percaya penuh akan kebenaran yang menyatakan kerahasiaan Kristologi
mendapatkan imannya dari Allah firman Tuhan - bahwa Alkitab tidak adalah khotbah yang paling penting untuk
Tritunggal - Dialah satu-satunya dan yang mengandung kesalahan, dan percaya pada menimbulkan iman. Orang yang sungguh-
paling berhak memberikan iman yang Allah yang memberikan Firman. sungguh memberitakan Firman dengan
benar kepada manusia. Hal ini benar, berkatnya besar sekali dari Tuhan.
mengungkapkan apa yang dikenal sebagai Iman Palsu Tetapi orang yang terus-mener us
theologi yang theosentris, yaitu theologi “Siapa yang percaya kepada Tuhan Yesus mengkhotbahkan berkat yang besar,
yang berpusat pada Allah, yaitu iman pasti diselamatkan.” Benarkah pernyataan mungkin akan mendapat pukulan yang
dimulai dan didasarkan pada Allah sendiri. ini? Pernyataan ini baru benar sebagian berat sekali dari Tuhan. Jikalau engkau
Theosentris berarti berpusat pada Allah, karena fir man Tuhan mengatakan, memberitakan tentang Kristus dan terus
bukan pada diri. Ada dua macam agama, “Barangsiapa ditarik oleh Bapa akan datang memuliakan Kristus, maka tidak mungkin
yaitu agama yang dari Allah dan agama kepada Kristus.” Barulah kalimat Roh Kudus tidak bekerja untuk
yang dari manusia; demikian juga ada dua berikutnya adalah kalimat yang di atas. Di mendukung engkau. Di mana ada seorang
macam gereja, yaitu gereja yang dari Allah sini kita melihat perlunya mengerti pemuda, seorang hamba Tuhan, seorang
dan gereja yang dari manusia. kebenaran firman Tuhan secara penuh. pengkhotbah, yang membicarakan
Kristologi dengan sungguh-sungguh, di
Jika ada manusia yang pandai, mempunyai Saat ini, ada begitu banyak orang yang situ Roh Kudus mengurapi, memenuhi,
banyak uang, dan kemampuan manajemen mengajarkan iman yang berpusat pada mendampingi, memberi kekuatan,
mendirikan gereja, maka gereja itu menjadi manusia. Mereka berkata, “Asal percaya mengesahkan, dan mengkonfirmasikan apa
gereja yang antroposentris, yaitu gereja saja, nanti engkau pasti sembuh.” Banyak yang dikhotbahkan, karena Roh dikirim
yang berpusat pada manusia, bukan pada orang senang mendengar pengkhotbah untuk itu. Oleh karena itu, anak muda tidak
Allah. Gereja yang berpusat pada manusia seperti Benny Hinn, Reinhard Bonnke, boleh takut bersaksi tentang Kristus.
akan selalu mengandalkan kekuatan dan lain-lain, yang berbicara tentang iman
manusia, mengandalkan orang pandai, yang berbeda dari ajaran Alkitab. Iman yang Saya menyerahkan diri menjadi hamba
orang kaya, atau orang-orang yang bukan kembali kepada Allah dan Tuhan pada usia 17 tahun dan selalu
mempunyai pengaruh sosial atau politik kebenaran-Nya, tetapi kepada keinginan bersaksi. Saya menggunakan sekitar 20%
di masyarakat. Gereja yang berpusat pada dan kepentingan manusia. Kalau saya mau dari pendapatan saya untuk membeli dan
Allah adalah Gereja yang mengandalkan berkhotbah seperti ini, tentu pendengar membagikan traktat penginjilan, serta 40%
kuasa Allah, anugerah Allah, pimpinan saya akan menjadi jauh lebih banyak, untuk pelayanan pekerjaan Tuhan. Suatu
Allah, dan berjalan berdasarkan gerakan karena lebih menyenangkan bagi manusia. waktu ketika menginjili di kereta api, saya
Roh Kudus yang memimpin seluruh Akan tetapi saya harus taat kepada Allah takut menginjili seorang polisi yang galak
Gereja-Nya untuk memuliakan Allah, dan Firman-Nya, karena ini bukan untuk sekali wajahnya. Saya takut ia marah, tetapi
bukan diri. kepentingan ataupun kenikmatan manusia. akhirnya saya memberanikan diri. Saya
Theologi sejati adalah theologi yang katakan, “Pak, silahkan percaya kepada
Demikian juga ada dua macam theologi, theosentris bukan antroposentris. Theologi Tuhan Yesus.” Sambil menerima traktat,
yaitu theologi yang berpusat pada Allah sejati menyenangkan Allah bukan manusia. Ia menjawab, “Oh, terima kasih.” dan
(theologi theosentris) dan theologi yang Saat ini, semua yang menyenangkan Allah tersenyum. Saya baru tahu orang galak
berpusat pada manusia (theologi tetapi merugikan dan tidak menguntungkan kalau tersenyum manis juga. Itu membuat
antroposentris). Theologi antroposentris manusia, dibuang. saya lebih berani membagikan traktat
menggunakan pendekatan psikologis untuk kepada orang lain. Saya bersyukur Tuhan
menjelaskan Alkitab, memakai pengalaman Saluran Iman terus memberkati saya hingga saat ini,
manusia untuk menafsirkan Alkitab, dan Dengan jalur apakah Allah Bapa, Allah semakin banyak orang yang menghadiri
memakai rasio manusia untuk membuat Anak, dan Allah Roh Kudus memberikan khotbah penginjilan yang saya kerjakan
tafsiran Alkitab. Diri manusia menjadi iman kepada kita? setiap tahun. Puji Tuhan! Jika engkau betul-

Dari Meja Redaksi


Salam Pembaca Pillar yang setia,

Pada bulan Desember ini kita akan merayakan Natal, namun edisi ini tidak secara khusus membahas tentang tema Natal, melainkan suatu
lanjutan dari seri tema Ordo Salutis yaitu tema “Progressive Sanctification”.

Di edisi ini kita akan melihat strategi setan di artikel “A Letter from Hell” dalam menghambat sanctification dalam hidup kita. Kita
juga akan diperhadapkan dengan suatu pilihan yang harus kita ambil ketika membaca artikel “Mengubah atau Berubah” dan
tentunya artikel-artikel lainnya yang akan semakin memperkaya wawasan berpikir Kristiani kita dalam melihat realitas dunia, serta
didorong oleh Roh Kudus untuk semakin dikuduskan dan mengubah zaman yang bengkok ini.

Pembaca setia Pillar, sudah cek Pillar online di www.buletinpillar.org? Bagi kamu yang tidak mendapatkan edisi-edisi yang lalu, bisa membacanya
online atau download pdf-nya. Kamu juga bisa mengirimkan masukan, saran, pertanyaan, artikel, ataupun resensi buku ke redaksi Pillar di
e-mail: redaksi@buletinpillar.org.

Redaksi PILLAR

2 Pillar No.65/Desember/08
Iman dari Allah Roh Kudus

betul mengabarkan Injil, betul-betul Tuhan memberkati orang yang Mesakh, dan Abednego berbeda, mereka
memberitakan Kristus, betul-betul memberitakan Injil dengan berani, serta tidak ada bau terbakar sama sekali. Banyak
mencintai Tuhan dan jiwa sesama, maka minta agar Tuhan memberkati dan orang berpuasa tapi membuat orang lain
Tuhan akan memberkati. Orang beriman menolong para misionaris. Saya berdoa tahu bahwa dia sedang susah dan
akan sungguh-sungguh meninggikan agar saya dapat menjalankan kehendak-Nya mengharuskan orang lain ikut susah. Sudah
Kristus. Jika orang meninggikan diri, dan hanya kehendak-Nya sajalah yang jadi. lelah, tidak terlihat lelah; sudah susah, tidak
Tuhan tidak akan memberkati dan orang terlihat susah, sudah menderita tidak
lain akan melihat bahwa motivasinya tidak Ketiga, iman datang dari ujian. Mereka yang terlihat menderita, inilah sikap orang
beres. mengalami ujian iman akan menjadi lebih Kristen. Orang yang melayani Tuhan
berharga daripada emas yang murni. dengan beriman tidak bisa dilelehkan oleh
Kedua, iman datang dari tuntutan doa yang Kalimat ini muncul dua kali, pertama di api, karena “api” mereka lebih dari itu.
sungguh-sungguh. Murid Tuhan Yesus Perjanjian Lama yaitu, kitab Ayub: “Setelah Setelah melampaui ujian, aku menjadi lebih
berkata, “Tuhan, iman kami tidak cukup, aku diuji, aku akan menjadi seperti emas murni dari emas murni. Inilah kesaksian
tambahkanlah iman kepada kami.” Itu murni.” Lalu di Perjanjian Baru yaitu, surat Alkitab.
berarti doa yang meminta iman tidaklah Petrus: “Tidak tahukah kamu, imanmu
salah. Banyak orang berdoa minta uang, setelah diuji akan lebih berharga dari emas Di sorga nanti, yang paling keras bukanlah
minta kekayaan, minta kesembuhan, minta yang murni?” Dalam dua perjanjian ini, berlian, melainkan orang Kristen yang
kesuksesan, tetapi jarang sekali yang secara konsisten dikatakan bahwa iman pernah dilatih, yang pernah pikul salib,
berdoa meminta iman, minta mengerti diperkuat bagaikan emas yang diuji, makin yang pernah dianiaya, yang pernah
kehendak Tuhan, dan minta diberi dibakar dan dicairkan, semakin murni. Pada diumpat, difitnah, ditekan, maupun disalah
kekuatan untuk menjalankan kehendak mulanya iman kita tidak murni karena mengerti. Ketika semua ujian sudah
Tuhan. Doa yang baik adalah berdoa untuk banyak si “aku” dan “keuntunganku”, dilewati namun ia masih tetap berdiri tegak,
kemuliaan Tuhan, kerajaan Tuhan, tetapi akhirnya iman bisa menjadi murni. maka saat itulah ia akan melebihi berhala.
kehendak Tuhan, dan kebesaran nama Pemurnian ini hanya dapat dilakukan oleh Berhala dibuat dari emas yang dicairkan
Tuhan. Doa untuk diri sendiri cukup satu Tuhan. Jika kita melayani bagi kepentingan dan akhirnya menjadi cair oleh api.
kalimat saja yaitu, minta makanan yang diri kita sendiri, bagi kemuliaan kita, profit Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak bisa
secukupnya untuk hari itu. Itu saja tidak kita, keluarga kita, maka kita tidak bisa dicairkan oleh api, karena mereka jauh lebih
ada yang lain. Iman datang dari mana? Iman dipakai oleh Tuhan. Jika kita melayani bagi keras dari api yang mau membakarnya. Jika
datang dari permohonan doa yang sungguh kemuliaan Allah dan bagi Kristus, maka demikian, mengapa kita mau menyembah
- permohonan untuk mau mengenal Allah, pelayanan kita akan diperkenan oleh Tuhan. apa yang bisa dicairkan? Maukah engkau
mau mengerti kehendak-Nya dengan menjadi manusia beriman? Iman yang sejati
benar, minta kekuatan untuk mengerjakan Iman datang dari ujian. Setelah diuji adalah iman yang lebih keras dari berlian,
kehendak-Nya dengan benar, itulah melalui api, maka cairan yang kotor dapat platinum, ruby, atau batu apapun. Iman
permohonan yang benar. Tidaklah salah dibuang sehingga emas menjadi semakin yang sudah teruji lebih kuat, lebih tinggi,
seseorang berdoa meminta iman. murni. Ketika Sadrakh, Mesakh, dan lebih bernilai, dan lebih berharga daripada
Abednego diperintahkan untuk emas murni. Siapakah mereka? Mereka
Carilah dahulu kerajaan Allah dan menyembah berhala yang dibuat dari emas, adalah orang beriman yang sudah lewat
kebenaran-Nya, maka semua yang lain akan mereka berada di dalam ujian. Jika mereka ujian.
ditambahkan kepadamu. Saya jarang menolak, maka dapur api yang sedemikian
berdoa untuk kesehatan saya, terus terang panas menanti mereka. Ini adalah ujian. Maka, pertama, iman datang dari Firman;
saya jarang berdoa untuk keamanan diri Akhirnya, bukan saja tidak mati, tetapi kedua, iman datang dari tuntutan doa yang
saya. Saya tidak pernah berdoa minta uang, ketika mereka keluar, sama sekali tidak ada sungguh-sungguh; dan ketiga, iman yang
minta kesehatan, ataupun minta keamanan, bau terbakar ataupun bekas api. Hal ini mengalahkan ujian. Kiranya kita boleh
tetapi saya berdoa minta agar firman Tuhan membuat saya kagum. Banyak orang saat menjadi orang yang beriman. Amin.
dapat saya jelaskan dengan baik, minta agar ini masih berbau hangus ketika baru keluar
Injil dapat dikabarkan, minta agar banyak dari ujian, sehingga semua orang tahu
pemuda menyerahkan diri, minta agar bahwa dia baru saja susah. Sadrakh,

POKOK DOA
1. Bersyukur untuk berbagai KKR Regional yang telah diadakan di beberapa lokasi antara lain: Sumatra Utara, Kalimantan Timur, dan Jawa
Timur sepanjang bulan Oktober dan November 2008. Bersyukur untuk banyak jiwa, terutama anak-anak dan remaja yang telah mendengarkan
Injil, kiranya Firman yang telah diberitakan selama KKR ini dapat bertumbuh di dalam hati mereka, melalui pemeliharaan Roh Kudus yang
akan membawa mereka semakin mengenal Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Bersyukur juga untuk KKR Regional
sepanjang tahun 2008 yang menjangkau sekitar 150.000 jiwa di seluruh penjuru tanah air, berdoa kiranya setiap kita semakin rindu dan
tertantang untuk lebih banyak membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan di masa yang akan datang.

2. Berdoa untuk persiapan menjelang Natal pada bulan Desember ini, kiranya Natal bukan hanya menjadi sekedar suatu pesta
ataupun suasana seperti yang ada di mal-mal dan tempat-tempat hiburan, tetapi kita dapat mengerti esensi dari Natal itu
sendiri, yaitu: inkarnasi dari Tuhan kita Yesus Kristus untuk datang ke dunia ini dan menebus dosa umat manusia. Mari kita
mempersiapkan hati kita di dalam menyambut Natal ini dan menjadikannya sebagai momen untuk melakukan penginjilan bagi
orang-orang yang belum mengenal Kristus.

3. Berdoa untuk acara NREC yang akan diadakan pada akhir tahun ini. Bersyukur untuk orang-orang yang telah mendaftarkan diri
dan berdoa bagi persiapan hati mereka untuk mengikuti acara ini, untuk perjalanan mereka dari tempat masing-masing menuju
Wisma Kinasih. Berdoa untuk panitia yang mempersiapkan detail akhir dari acara ini, kiranya diberikan hikmat dan kesehatian
dalam pelayanan ini. Berdoa untuk para pembicara yang akan membawakan firman Tuhan di dalam acara ini, kiranya Tuhan
mengurapi mereka dan memberikan hati yang setia untuk memberitakan firman yang sejati di dalam acara ini.

Pillar No.65/Desember/08 3
Jaaka yang terkasih, “Anak Allah” dalam beberapa ratus tahun terakhir ini? Lihatlah, betapa
memuaskan hasilnya!) Ketika Sang Musuh memakai istilah “ciptaan baru”,
Sungguh sangat menyedihkan bagiku ketika mengetahui bahwa Ia sungguh-sungguh mendeskripsikan tentang suatu kehidupan yang
keponakanku tersayang telah gagal menghalangi pasien pertamanya baru. Apakah yang dapat diharapkan dari kehidupan yang baru kalau
menjadi orang Kristen. Bukankah sudah berulang kali kukatakan bukan pertumbuhan? Seperti yang pernah dikatakan oleh Billy Graham
kepadamu, jangan beri kesempatan sedikit pun kepadanya untuk melihat itu, “Life things grow, dead things decay.”
kesaksian dari persekutuan pengikut Sang Musuh? Tidak tahukah kamu,
salah satu senjata terburuk yang digunakan Sang Musuh untuk membuat Sebagai orang Kristen baru, tentu saja pasienmu belum sampai pada
anak-anak manusia percaya kepada-Nya adalah melalui kesaksian pemikiran seperti itu. Pasienmu masih berpikir bahwa ciptaan baru adalah
persekutuan, bukan kesaksian pribadi semata? Kamu teledor dengan suatu bentuk kehidupan baru yang statis, tanpa pertumbuhan. Menjadi
membiarkan pasienmu mengikuti sebuah persekutuan, dengan harapan ciptaan baru berarti sepenuhnya lepas dari dosa, atau berada dalam
ia akan semakin membenci Sang Musuh ketika ia melihat kekurangan- kondisi yang tidak mungkin berdosa. Jika melihat kehidupan lamanya
kekurangan dalam Tubuh Sang Musuh. Sulit bagimu untuk berhasil, kamu yang penuh dengan dosa dan kebiasaan buruk, maka dapatlah dimaklumi
tidak akan luput dari hukuman. kalau ia sangat berharap bahwa apa yang dipikirkannya tentang
pelepasan penuh secara instan adalah benar.
Walaupun demikian, kamu masih dapat menggunakan sisa waktumu
dengan sebaik-baiknya, karena pasienmu masih dapat ditolong. Di Adalah baik untuk membicarakan tentang harapan karena pemenuhan
suratmu sebelumnya, kamu mengatakan bahwa pasienmu ini adalah terhadap harapan tersebut diberikan oleh Sang Musuh kepada pengikut-
seorang yang pintar, namun dia sering ragu, bahkan terhadap hal-hal pengikut-Nya sesuai dengan rencana terburuk yang telah disediakan
yang dinyatakan sejernih kristal dalam Buku Sang Musuh. Kamu juga oleh Sang Musuh bagi mereka. Namun, kamu dapat memanfaatkan harapan
mengatakan bahwa dia mempunyai banyak dosa dan kebiasaan buruk di tersebut supaya berguna bagimu. Sebagai ganti dari harapan yang
masa lalu. Jika demikian halnya, maka saat ini adalah saat yang tepat seharusnya diarahkan kepada Sang Musuh, ajarkanlah pasienmu untuk
bagiku untuk mengajarkanmu topik yang menjijikkan mengenai penyucian mengarahkannya kepada apa yang dipikirkannya mengenai Sang Musuh.
yang progresif. Aku harap kamu akan memiliki pedoman dalam merawat Bukannya berusaha untuk melihat rencana Sang Musuh, tetapi ajarlah
pasienmu selanjutnya. Perhatikan dengan teliti hal yang akan kutuliskan pasienmu untuk menebak-nebak rencana Sang Musuh. Harapan yang
padamu sekarang, jangan membuat kesalahan fatal lagi. kurang tepat adalah sama dengan harapan yang salah sama sekali.
Kamu akan melihat alasannya segera. Jika kamu berhasil, kamu akan
Tentu kamu sering mendengar tentang cara kotor yang digunakan Sang melihat bagaimana harapan pasienmu yang kurang tepat akan
Musuh dalam menularkan penyakit-Nya pada pasien kita, bukan? Dia membawanya melihat rencana Sang Musuh sebagai rencana yang cacat
bukan hanya memberikan penyakit-Nya secara permanen sama sekali, dan akhirnya menghilangkan harapannya pada Sang Musuh
(menjadikannya sebagai “ciptaan baru”), tetapi juga senantiasa sama sekali.
meningkatkan kadar derita penyakit itu sampai puncaknya di hari
terakhir nanti (O, betapa barbar, biadab, dan tak mengenal belas kasihan Sekarang, pertimbangkanlah pemikiran pasienmu tersebut: Jika Sang
cara kerja-Nya!). Kadar penyakit ini ditingkatkan secara bertahap Musuh mampu melepaskannya dari perawatan kita secara instan, tentu
sampai pada hari terakhir, ini disebut proses penyucian yang progresif, Sang Musuh yang hebat itu (sungguh tidak nyaman bagiku untuk
atau singkatnya proses penyucian. Sungguh menyedihkan bahwa semua menuliskan kata “hebat” bagi-Nya, meskipun aku tahu bahwa aku sedang
penelitian yang dilakukan di Rumah Kita di Bawah sejak Adam sampai menuliskan ini menurut sudut pandang pasienmu) juga mampu
sekarang, tidak ada satu pun yang berhasil menemukan obat untuk melepaskannya dari dosa dan kebiasaan-kebiasaan buruknya secara
menyembuhkan penyakit permanen ini – kelahiran kembali. Namun instan, tanpa harus melalui proses penyucian. Di sinilah kamu harus
demikian, selama ribuan tahun terakhir ini kita telah mengembangkan memupuk harapannya.
berbagai upaya, dan kini kita dapat menghambat penyucian yang
diakibatkan oleh penyakit tersebut sampai hari terakhir. Di sinilah Dapatkah kamu melihat ketumpulan pemikirannya? Ia tidak memasukkan
pekerjaan kita dimulai. unsur pertumbuhan dalam “ciptaan baru” melainkan berpikir bahwa
proses penyucian yang dipakai oleh Sang Musuh dalam menyempurnakan
Telitilah pikiran pasienmu dan temukanlah gambaran yang ada di dalam dia adalah cara yang lebih buruk daripada yang ia pikirkan, yaitu secara
pikirannya tentang “ciptaan baru”, maka kamu akan menemukan hal instan.
yang sangat menggelikan. Gambaran mengenai ciptaan baru yang ada
dalam benaknya adalah ciptaan baru yang statis, tidak bergerak! Kuharap kamu tidak berpikiran konyol seperti anak manusia itu, Jaaka.
Bukankah ini bertentangan dengan makna ciptaan baru yang Tetapi jika kamu pun seperti dia, tidak mengerti letak ketumpulan
sesungguhnya? Sang Musuh menamai anak manusia yang terkena penyakit- pemikiran tersebut, kuharap penjelasanku berikut ini dapat
Nya sebagai “ciptaan baru” bukan tanpa alasan. Ada makna khusus membantumu keluar dari kekonyolan pikiranmu.
yang secara licik ingin disampaikan-Nya melalui istilah tersebut. Tugas
kita adalah untuk mengaburkannya. Ingat, salah satu senjata terbaik Perubahan instan pada kenyataannya tidak pernah memberikan makna
kita adalah bermain dengan istilah. Semakin banyak kita apapun pada suatu kehidupan baru, betapapun tingginya nilai yang
menyelewengkan makna dari istilah-istilah yang dipakai oleh Sang Musuh, diperoleh dari kehidupan baru tersebut. Justru pertumbuhan di
maka semakin banyak pula anak manusia yang dapat kita bawa ke Rumah dalamnyalah yang memberikan makna. Ambillah dirimu sebagai contoh:
Kita di Bawah. (Tidakkah kamu sadar betapa hebatnya kita mengaburkan Seandainya detik ini kamu diangkat menjadi penguasa kedua di Rumah
makna dari istilah “Kristen”, “dosa”, “Gereja”, “Roh Kudus” bahkan Kita di Bawah setelah Bapa Kita, apakah gunanya itu bagimu pada detik

4 Pillar No.65/Desember/08
ini? Bukankah itu adalah perubahan status kehidupan yang instan? Namun, tidak mampu, atau tidak ada, bukan? Inilah persisnya keyakinan yang
bukankah kehidupan barumu sebagai penguasa kedua baru kamu rasakan ingin kita tanamkan padanya! Ajarkanlah kepadanya untuk menjawab
nilainya pada saat kamu mengalami perubahan kehidupan yang mengikuti secara langsung pergumulannya akan dosa dengan menggunakan apa
perubahan statusmu? Untuk pertama kalinya kamu dapat merasakan yang ada padanya sekarang, bukan dengan sabar dan rendah hati
nikmatnya kamar istana, setelah ratusan tahun silam kamu habiskan mencari jawaban yang benar mengenai permasalahannya. Menaburkan
hanya di asrama sekolah. Kamu mencoba untuk bepergian, kamu akan benih keragu-raguan sedini mungkin adalah keahlian kita, bukan?
merasakan nikmatnya melihat penderitaan manusia di seluruh pelosok
muka Bumi, hal yang tidak mungkin kamu lakukan sebelumnya karena Sampai sejauh ini, aku harap kamu dapat melihat “hukum” penting dalam
kamu harus mengerjakan tugasmu merawat seorang anak manusia di mencobai anak manusia, Jaaka. Sadarkah kamu bahwa sebelumnya aku
satu tempat saja di muka Bumi (sampai dia diamankan di Rumah Kita di telah menyarankan kamu agar memakai pemikirannya untuk
Bawah atau kamu dihukum karena kegagalanmu). Kamu juga mulai menjatuhkannya dan berikutnya pengalamannya? Artinya, kita tidak
menikmati rasanya memerintah departemen apapun di Rumah Kita di perlu menghentikan pemikiran anak manusia yang tajam maupun menutup
Bawah untuk menjalankan kehendakmu, sebelumnya kamu selalu mata mereka terhadap pengalaman, untuk membuat mereka jauh dari
diperintah oleh departemen apapun di Rumah Kita di Bawah sebagai Sang Musuh. Cukuplah bagi kita untuk mengarahkan keduanya pada hal
setan muda yang baru lulus. yang kita inginkan. “Arah” adalah kata kuncinya. Sang Musuh telah
menyiapkan antisipasi cerdik dalam Buku-Nya yang mengatakan: “Mata
Dapatkah kamu melihat poinnya? Sebuah patung yang berubah menjadi adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika
makhluk hidup, tidak akan pernah mendapatkan makna dari perubahan matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.” Ia ingin agar anak-anak
esensinya yaitu menjadi makhluk hidup sebelum ia mencoba manusia senantiasa mengarahkan mata mereka kepada apa yang Sang
menggerakkan tubuhnya. Demikian pula, makna kehidupan baru tidak Musuh ajarkan pada mereka, bukan kepada apa yang kita ajarkan. Akan
pernah ditemukan dalam perubahan instan dari kehidupan lama menjadi tetapi, berapa banyak dari anak manusia yang telah membaca dan
kehidupan baru, melainkan pada proses berkelanjutan dalam mengerti hal tersebut? Angin kemenangan masih berada di pihak kita.
menjalaninya, itulah penyucian. Ini menjelaskan mengapa Sang Musuh,
secara hina, memilih (Ia tidak harus) proses penyucian bukan perubahan Sekarang tentunya kamu mengerti mengapa lebih mudah mencegah
instan untuk membebaskan pengikut-pengikut-Nya dari kuasa dosa, penyucian pasien yang merasa dirinya “pintar” daripada pasien yang
karena Ia tahu bahwa cara itu adalah cara yang terbaik dan paling menyadari keterbatasannya. Pasien yang pintar cenderung lebih
sempurna. Ia memakai cara tersebut agar pengikut-pengikut-Nya dapat mempercayai kepandaiannya sendiri daripada perkataan Sang Musuh.
merasakan kemenangan atas dosa. Kemenangan atas dosa tidaklah Teruslah yakinkan pasienmu bahwa dia memang pintar dan pemikirannya
dimungkinkan pada suatu natur yang sama sekali tidak dapat dicobai adalah benar. Ini adalah hal yang hanya dapat dilihat oleh orang yang
untuk jatuh ke dalam dosa, tetapi dimungkinkan pada suatu natur yang pintar seperti dia bukan orang-orang di sekitarnya. Seperti
dapat dicobai untuk jatuh ke dalam dosa, namun senantiasa memilih pengalamannya selama bertahun-tahun di sekolah dan lingkungan
untuk tidak berdosa. (Ingatkah kamu, dalam naturnya yang sementara kerjanya ketika ia mampu menjawab persoalan rumit melalui pemikirannya
sebagai Anak Manusia, Sang Musuh dapat dicobai oleh Bapa Kita di Bawah, yang brilian dan menemukan bahwa tak seorang pun dari teman-temannya
walau tidak sekalipun Ia jatuh ke dalam dosa? Tidak heran kalau akhirnya melihat apa yang dia lihat. Mengapa hal penyucian ini tidak menjadi
Bapa Kita di Bawah harus menderita kekalahan total dalam pertandingan salah satunya? Pasienmu akan semakin sulit mempercayai teman
busuk itu.) Demikian juga dengan pelepasan penuh (atau kemenangan seimannya, ia akan memilih untuk menutup diri serta mencari pemecahan
sempurna atas dosa) yang pasienmu damba-dambakan itu, pada atas masalahnya sendiri daripada mempercayai teman seimannya dalam
kenyataannya bukanlah terletak pada keadaan yang statis, melainkan persekutuan yang jauh berpengalaman daripadanya. Bukankah mereka
pada proses kemenangan yang berkelanjutan, tidak melelahkan, dan tidak sepandai dirinya? Pada titik ini kamu hanya tinggal menunggu waktu
penuh dengan sukacita. Mengertikah kamu sekarang mengapa topik sampai pasienmu menutup dirinya bahkan terhadap Sang Musuh – dengan
mengenai penyucian ini kukatakan begitu menjijikkan? atau tanpa dia sadari!

Kembali pada pasienmu, Jaaka, tugasmu adalah terus meyakinkannya Sudahkah kamu melihat akhir yang mulia di balik semuanya ini, Jaaka?
bahwa apa yang ada dalam pikirannya sekarang adalah benar dan tidak Keadaan seorang Kristen yang terisolasi total seperti itulah persisnya
kurang. Jangan biarkan apa yang kurang dalam pertimbangannya, yaitu keadaan ideal yang kita idam-idamkan. Sangatlah mudah bagi kita untuk
hal-hal yang kujelaskan kepadamu di atas diterima oleh akalnya. membuat orang-orang Kristen yang demikian menjadi “suam-suam kuku”,
Tempatkanlah realita tersebut jauh di luar pertimbangan pemikirannya, “kehilangan keasinannya”, dan “menjadi serupa dengan dunia!” Mereka
betapa pun sering dan nyatanya realita tersebut terpapar di depan juga menjadi lebih bermanfaat dalam membuat pasien-pasien kita yang
matanya. Bukankah sesungguhnya jelas sebening kristal bahwa anak- lain semakin membenci Sang Musuh daripada orang-orang bukan Kristen.
anak manusia di mana saja memang tidak pernah dapat dipuaskan oleh O, betapa kamu telah berada jauh di atas angin ketika kamu berhasil
sesuatu yang statis semata? Hanya ketika perubahan positif yang menciptakan keadaan tersebut! Sang Musuh yang picik menginginkan
progresif terjadi sajalah maka mereka akan dipuaskan. Ini adalah hukum proses penyucian tiap-tiap pribadi turut membangun penyucian
spiritual yang sederhana. Jadi, jangan membuang-buang waktumu komunitas, dan sebaliknya tugas kita adalah menaburkan perpecahan
dengan berusaha menjauhkan realita tersebut dari pengalamannya, dan individualitas supaya kedua hal tersebut jangan sampai terjadi.
usahamu akan sia-sia. Cukuplah bagimu untuk menempatkan realita Sang Musuh menginginkan pengikut-pengikut-Nya membuka diri satu
tersebut jauh dari pemikirannya dan kamu akan takjub melihat hasilnya! sama lain, sebaliknya kita menginginkan mereka untuk senantiasa
Sungguh menyenangkan melihat bagaimana anak-anak manusia selalu memakai topeng satu sama lain. Adakah cara yang lebih baik untuk
melukiskan kita sebagai roh jahat yang memasukkan sesuatu ke dalam menghancurkan pasukan Sang Musuh yang kuat selain Divide et Impera?
pikiran mereka, sedangkan pada kenyataannya, pekerjaan terbaik kita
adalah menjaga agar sesuatu tetap berada di luar pikiran mereka. Ingat selalu kata pepatah lama, keponakan, “Ada seribu satu jalan untuk
mencobai manusia. Jika yang satu gagal, kamu masih memiliki seribu
Sekarang aku akan maju selangkah lebih jauh supaya kamu dapat memiliki yang lain.” Kita dapat mempermainkan seorang Simson, kita juga dapat
antisipasi yang tepat ketika apa yang kita harapkan pada pasienmu mempermainkan seorang Kristen seperti dia.
sungguh terjadi (kita pun memiliki harapan, kau tahu?). Ketika ia merasa
apa yang di dalam pikirannya adalah benar dan tidak kurang, maka itulah Paman yang menyayangimu,
saatnya bagimu untuk menarik perhatiannya pada pengalaman NIYAMA
pribadinya yang satu ini: “Kenapa dia masih saja berdosa?” Biarlah ia
mempertanyakan juga hal ini: “Kenapa Sang Musuh tidak melepaskan dia
dari kuasa dosa secara instan, kalau memang cara instan adalah cara Ian Kamajaya
yang terbaik? Dan kalau Ia memang mampu dan mau untuk Pemuda GRII Singapura
melakukannya?” Tanpa mempertimbangkan bahwa pemikirannya
sendirilah yang mungkin salah, apakah kesimpulan logis yang dapat kamu
tarik dari proposisi-proposisi tersebut, Jaaka? Sang Musuh tidak mau,

Pillar No.65/Desember/08 5
P
agi itu sekalipun langit masih begitu yang dipanahkan tepat ke ulu hatinya. ketidakmampuan manusia ‘tuk memikirkan
gelap, matahari seakan tak sabar untuk Maka makin meringkuklah tubuhnya tak dengan utuh mengenai keilahian dan
menyengatnya dan terangnya tak tahan tahan sambil memohon pengampunan dari kemanusiaan-Nya.
‘tuk tidak menelanjangi perbuatan hinanya antara mereka. Tetapi pria yang dipanggil
saat itu juga. Adalah bak petir di siang bolong, Rabi itu, tak juga berespons terhadap Dari mulai para jemaat mula-mula dengan
ketika kumpulan para ahli Taurat dan orang massa, sehingga makin tak terkontrollah Yudaismenya yang menekankan akan
Farisi tiba-tiba menyeretnya layaknya kondisi saat itu. kemanusiaan Kristus, ditandingi oleh orang
binatang. Tatapan tajam mereka begitu Kristen di bawah pengaruh ajaran Gnostik yang
menusuk sehingga membuatnya tak mampu Beberapa waktu berselang, Sang Rabi pun memuja hanya keilahian-Nya. Dilanjutkan
berkata-kata apalagi membela diri di hadapan bangkit berdiri dan berkata kepada mereka, dengan kebingungan mengenai hubungan
mereka. Ya, ia memang seorang perempuan “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, keterkaitan kedua natur Kristus.
pezinah. Dia berikan tubuhnya kepada seorang hendaklah ia yang pertama melemparkan batu Bagaimanakah kemanusiaan dan keilahian
pria yang bukan satu daging dengannya. Dia kepada perempuan itu.” Maka kini situasi yang berpadu dalam Diri Sang Putra? Maka berbagai
berikan kesucian itu dengan kesadaran penuh gaduh itu berubah menjadi demikian sunyi. jawaban simpang siur bermunculan dari filsafat
seraya menekan hati nuraninya sambil Sang Rabi itu kemudian mulai membungkuk dan Alexandria dengan pengaruh Yunaninya sampai
tersayat. Dan tak disangkanya bahwa dosa itu menulis di tanah. Jawaban itu memang kepada filsafat Antiokhia. Namun setiap
menjalar dan merusak seluruh hidupnya dalam membuat terdiam para ahli Taurat, orang Farisi, pemikiran tersebut hanya membawa kepada
sekejap mata saja. Namun, kini memang tak dan para pengikutnya. Sehingga mereka yang perselisihan antar bapak Gereja yang satu
ada lagi harapan buatnya. Penyesalan tidaklah tadinya merajam perempuan itu dengan dengan yang lainnya. Sehingga akhirnya Paus
membantunya ‘tuk lunakkan hati Sang hinaan, sekarang mulai melepaskan kembali Leo meminta kepada kaisar agar diadakan satu
Pencipta agar Dia memutar waktu apalagi batu dalam genggaman mereka dan mulai konsili lagi yang mewakili Gereja secara
menghapuskan dosanya. Saat itu yang mampu meninggalkannya. Sekalipun kekesalan tak juga menyeluruh. Konsili tersebut diadakan di
diramalkannya hanyalah bebatuan tajam yang pergi dari air muka mereka, namun mereka Chalcedon, dekat Konstantinopel, pada tahun
kini diinjaknya, siap menghakimi dirinya di memang pergi meninggalkan niat mereka 451. Konsili tersebut mengundang lebih dari
tempat itu dan kapan saja waktunya. untuk merajamnya saat itu. 400 uskup dan menghasilkan perumusan yang
penting mengenai keberadaan Kristus, yaitu:
Dengan langkahnya yang terseret-seret, orang Maka kini hanya kibasan debu, perempuan itu,
banyak tetap saja mengaraknya menuju dan sang Rabi yang tertinggal di tempat yang “ …Anak yang satu dan yang sama, Tuhan kita
sebuah bangunan suci yang mungkin tak seharusnya menjadi makam perempuan itu. Yesus Kristus, sempurna dalam keilahian dan
pernah terpikirkan lagi baginya ‘tuk dimasuki. Sang Rabi kemudian bangkit berdiri dan berkata juga sempurna dalam kemanusiaan, sungguh-
Dengan pandangan ke depan yang sulit kepadanya, “Hai perempuan, di manakah sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia,
dilakukannya, ia mulai melihat seorang pria mereka? Tidak adakah seorang yang dengan jiwa yang bisa berpikir dan tubuh;
dengan muka yang bercahaya sedang duduk menghukum engkau?” Maka jawabnya sambil Menurut keilahian-Nya mempunyai zat/
mengajar orang banyak di bait yang terbata-bata, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu ujar- hakekat yang sama dengan Sang Bapa, dan
menyatakan kehadiran YHWH, Allah Pencipta Nya lagi, “Aku pun tidak menghukum engkau. menurut kemanusiaan-Nya mempunyai zat/
langit dan bumi. Mata pria itu begitu teduh Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai hakekat yang sama dengan kita, dalam segala
bahkan mampu menghangatkan jiwa, sangat dari sekarang.” Kalimat itu begitu jelas hal sama seperti kita tetapi tanpa dosa…
berbeda dengan kumpulan orang yang didengarnya. Kalimat itu meneduhkan hati, Ia adalah Kristus, Anak, Tuhan yang satu dan
mengelilingi dan mendorong-dorongnya saat mendamaikan jiwa, dan seakan memberi yang sama, satu-satunya yang diperanakkan,
itu. Semakin diarak mendekati pria itu, pengharapan kepada perempuan malang ini. mempunyai keberadaan dalam dua hakekat,
getaran jiwanya makin terasa hingga akhirnya Namun, dalam hatinya ia bertanya-tanya, tanpa percampuran, tanpa perubahan, tanpa
ia hanya mampu tersungkur dengan muka “Sesungguhnya siapakah orang ini? Ia tidak perpecahan, tanpa perpisahan; perbedaan dari
sampai ke tanah di depan pria itu. menghukumku, tentunya Rabi ini juga adalah dua hakekat itu sama sekali tidak dihancurkan
manusia berdosa bukan? Tetapi mengapa kata- oleh persatuan mereka, tetapi sifat-sifat dasar
Sorakan orang-orang di sekitarnya semakin kata-Nya begitu bijaksana? Sesungguhnya yang khas dari setiap hakekat dipertahankan
lama semakin kencang, dan salah satu dari siapakah Dia? Haruskah kuturuti apa yang dan bersatu menjadi satu pribadi dan satu
mereka mulai bertanya, “Rabi, perempuan ini diucapkan-Nya?” keberadaan/makhluk, tidak berpisah atau
tertangkap basah ketika ia sedang berbuat berbagi menjadi dua pribadi, tetapi Anak yang
zinah. Musa, dalam hukum Taurat, Ya, sesungguhnya kebingungan yang sama satu dan yang sama, dan satu-satunya yang
memerintahkan kita untuk melempari sudah terjadi bertahun-tahun lalu sejak Kristus diperanakkan, Allah Firman, Tuhan Yesus
perempuan-perempuan yang demikian. Apakah datang. Kelahiran-Nya menggemparkan dunia Kristus.…”
pendapat-Mu tentang hal itu?” Maka seketika gembala sampai kepada orang-orang majus dari
itu juga, tubuhnya makin bergetar ketakutan, timur. Kehadiran-Nya mengancam para ahli Namun sesungguhnya, pengakuan iman yang
seraya dilihatnya bebatuan tajam dari tanah Taurat dan orang Farisi, dan keberadaan-Nya sedemikian lengkap tidak menyurutkan
itu sudah berpindah posisi dari tanah ke dalam membuat orang-orang Kristen memberanikan kesimpangsiuran rumusan mengenai Kristus.
genggaman orang-orang yang mengelilinginya. diri merumuskan tentang hidup-Nya. Namun Pada zaman modern di abad ke-19, terdapat
Lagi-lagi pertanyaan itu berulang-ulang berbagai pemikiran akan Kristus tidaklah pergeseran dalam studi Kristologi yang awalnya
dilepaskan ke udara, layaknya panah tajam pernah tuntas, karena sejarah membuktikan dari sudut theologis sehingga bersifat

6 Pillar No.65/Desember/08
theosentris, menuju sudut antropologis manusia lain. Ia bisa berdukacita hingga dalam sebuah perjanjian dengan Allah dan
yang bersifat antroposentris. Beberapa marah (Mrk. 3:5), nalurinya bisa begitu dipersatukan dengan Kristus (1Kor. 1:9).
tokoh besar yang mewakili studi ini yaitu peka sehingga tergerak oleh belas kasihan
Friedrich Schleiermacher dan Albrecht (Mat. 9:36), dan Ia pun bisa begitu sangat Maka kita, sang pendosa yang telah
Ritschl. Menurut Schleiermacher, Kristus ketakutan saat harus menghadapi dipersatukan ini, dikuburkan bersama dengan
adalah ciptaan baru yang kesempurnaan kematian-Nya (Luk. 22:44). Ia bisa menangis Kristus oleh baptisan dalam kematian,
manusiawi-Nya demikian tinggi, namun saat Lazarus meninggal (Yoh. 11:35) dan Ia serta dibangkitkan pula seperti Kristus yang
tidak melebihi manusia. Ia menyadari pun bisa terharu (Yoh. 12:27). Namun dalam telah dibangkitkan dari antara orang mati
sepenuhnya nasib manusia dalam sifat-Nya segala sifat kemanusiaan-Nya ini, Ia pun oleh kemuliaan Bapa, dihidupkan
yang tidak berdosa, dan kesempurnaan-Nya tidak bisa terpisah dari natur ilahi-Nya yang (dilahirbarukan) kembali oleh Roh Kudus,
semakin nyata dalam kesadaran ilahi-Nya ‘non potuit pecare’. Yaitu natur manusia yang serta memateraikan kita dengan respons
yang unik. Di dalam hal ini, kita mulai tidak berdosa walaupun secara hukum harus yang benar untuk masuk dalam Kerajaan
mencium akan filsafat pantheistik dalam dijadikan berdosa (2Kor. 5:21, 1Ptr. 2:22, 1Yoh. Allah melalui pertobatan (Rm. 6:4; Yoh. 3:5).
pandangan Kristologi yang dia ungkapkan. 3:5). Demikian suci kemanusiaan Kristus, Setelah kita bertobat melalui iman kepada
Di sisi lain, Ritschl menekankan Kristologi sehingga Alkitab menyebutkan bahwa Ia adalah Kristus, kemudian kita dibenarkan
bukan pada pribadi Kristus, melainkan dari satu-satunya manusia ideal yang menjadi (justified). Roh Kudus mengimputasi
karya-karya-Nya. Karya-Nyalah yang jawaban atas gambaran manusia yang righteousness Yesus Kristus ke dalam hidup
menghantar manusia biasa Kristus ini sempurna. kita, sehingga kita dipandang benar
memperoleh mahkota keallahan. Maka dengan (righteous) oleh Allah. Righteousness kita
demikian, ia menyingkirkan praeksistensi, Jika demikian, masihkah kita perlu meragukan berasal dari Kristus. Terlebih lagi, tidak hanya
inkarnasi, dan kelahiran Kristus dari perawan keilahian dan kemanusiaan-Nya? Dalam benak pada saat kita dibenarkan kita bergantung
Maria. Dua tokoh pada masa modern ini kita, hal ini tentu tidak pernah terjadi pada pada righteousness Kristus, tetapi pada saat
mengindikasikan bahwa doktrin tentang dua kita yang keKristenannya sudah mendarah kita disucikan pun kita sangat bergantung pada
natur Kristus bergeser menjadi doktrin daging. Karena sudah puluhan kali (jika kita righteousness Kristus. Mengapa demikian?
pantheistik Allah dan manusia. Karena kita, umat pilihan Tuhan, sudah
ditentukan dari semula untuk menjadi serupa
Maka apakah ada pilihan lain bagi orang dengan Kristus. Maka Kristus adalah teladan
Reformed mengatasi berbagai kesimpangsiuran ... maka celakalah kita! kita yang sempurna.
pemahaman ini selain kembali pada apa yang
dikatakan firman Tuhan mengenai Kristus? Karena pemikiran kafir Namun dengan memory yang demikian indah
Sesungguhnya wujud infallibility dan inerrancy senantiasa kita pelihara dan pengertian yang komprehensif, mari kita
dari Alkitab telah memaparkan secara objektif, review hidup kita selama kita menyandang label
utuh, dan sistematis mengenai bukti keilahian demikian suburnya, sambil Kristen dengan bertanya, seberapa seringkah
Kristus dan kemanusiaan Kristus. Alkitab kita berkata, “Ya, tidak usah ekstrem begitu,
membuktikan bahwa keilahian-Nya telah kita mengaku bahwa Roh Kristus ‘kan Tuhan, sedangkan kita manusia
nampak bahkan sejak nubuat-nubuat para nabi Kudus di saat yang sama berdosa.” Saat Kristus memberi teladan dalam
pada Perjanjian Lama. Yesaya mengatakan, menegur keras Petrus dengan berkata,
“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, sedang menyucikan kita dan “Enyahlah Iblis. Engkau batu sandungan bagi-
seorang putera telah diberikan untuk kita; Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang
lambang pemerintahan di atas bahunya, dan membuat kita semakin serupa dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Kristus. manusia” (Mat. 16:23). Atau seberapa sering
Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja kita berkata, “Ya, Kristus layak marah seperti
Damai. Besar kekuasaannya, dan damai itu karena Dia Allah.” Saat Ia membuat cambuk
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas sudah menjadi seorang Kristen puluhan lalu mengusir para pedagang kambing domba
takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena tahun) kita merayakan inkarnasi Kristus. dan merpati dari bait suci sambil
ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan Bahkan kita makin merasa bersumsum dan menghamburkan uang-uang penukar sampai ke
keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai bertulang saat kita merayakan kematian tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya
selama-lamanya” (Yes. 9:5-6). Sesungguhnya dan kebangkitan-Nya. Maka mungkinkah (Yoh. 2:15). Atau seberapa sering kita berkata,
kalimat yang sama disampaikan oleh malaikat kita meragukan keilahian dan kemanusiaan- “Ya, jangan ditafsirkan seekstrem itu, Maria,
Gabriel saat menemui seorang perawan yang Nya? Mungkin kita akan segera berdoa, ibu Yesus, pasti mengerti bahwa Kristus
kelak rahimnya dipakai Allah untuk “Kiranya dijauhkanlah daripadaku memang Allah.” Saat Kristus mengajar
menggenapkan rencana kekal-Nya ini (Luk. pemikiran itu, Tuhan…” mengenai siapakah keluarga kita yang
1:32-33). Selain itu keilahian Kristus telah sebenarnya (Mat. 12:46-50). Maka
dinyatakan juga berkali-kali dalam penyataan Tetapi, tunggu sebentar… Sebenarnya sesungguhnya, sudah berapa banyak firman
Diri-Nya seperti yang dikatakan-Nya berikut ini: keraguan ini merasuk dengan sangat halus, Tuhan yang kita kebiri dalam rangkaian
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut sehingga sulit bagi kita ‘tuk mendeteksinya. mengebiri keilahian dan kemanusiaan Kristus?
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, Maka untuk dapat meneliti dengan lebih jauh, Ataukah sebenarnya kita pemegang warisan
melainkan ia akan mempunyai terang hidup” mari saya ajak kita semua untuk bernostalgia filsafat Alexandria dengan pengaruh Yunaninya
(Yoh. 8:12), dan sesungguhnya orang-orang sebentar. Ingatkah kita pada saat calling itu sehingga kita membunuh kemanusiaan Yesus
yang hidup pada zaman Tuhan Yesus juga tidak datang? Ketika Allah memanggil dengan efektif dalam keilahian-Nya? Ataukah bahkan kita telah
mampu berdalih akan kemahakuasaan-Nya para umat pilihan-Nya, maka saat itu pula mundur terlalu jauh sehingga kembali pada
dalam mengatasi badai, laut, kelemahan fisik, semua orang yang dipilih-Nya dari semula, pemikiran Gnostik yang dualisme adanya,
dan bahkan kematian. mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk sehingga kita percaya bahwa Kristus hanya
menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, memiliki tubuh semu?
Sedangkan kemanusiaan-Nya juga nyata sejak supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung
kelahiran-Nya, ketika Kristus dilahirkan dalam di antara banyak saudara. Dan mereka yang Jika sungguh demikian adanya, maka celakalah
wujud bayi laki-laki (Luk. 2:7) yang perlahan- ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga kita! Karena pemikiran kafir senantiasa kita
lahan bertumbuh dewasa, melewati proses dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, pelihara demikian suburnya, sambil kita
pertumbuhan layaknya anak-anak yang lain mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka mengaku bahwa Roh Kudus di saat yang sama
(Luk. 2:40). Tubuh-Nya pun bisa merasa lapar yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga sedang menyucikan kita dan membuat kita
(Luk. 4:2), haus (Yoh. 19:28), keletihan yang dimuliakan-Nya (Rm. 8:29-30). Maka adalah semakin serupa Kristus. Bahkan perkataan
luar biasa sehingga tertidur (Mat. 8:24, Yoh. sukacita yang teramat besar saat itu, ketika Francis Schaeffer: “I do what I think, and I
4:6). Emosi-Nya pun merupakan emosi layaknya kita seorang pendosa ini diikat kembali think what I believe” semakin membuktikan

Pillar No.65/Desember/08 7
betapa rusaknya kita, karena dengan tanpa karena kewarganegaraan kita sesungguhnya muka bumi ini, maka segera hapuskanlah segala
merasa bersalah, kita mensinkretiskan iman adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita keraguanmu. Ketaatan-Nya, inkarnasi-Nya,
kafir dengan iman Kristen. Bahkan menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai kehidupan-Nya, kematian-Nya, dan
sesungguhnya kita yang tidak bisa mengabdi Juruselamat yang akan mengubah tubuh kita kebangkitan-Nya yang sempurna membuat kita
pada dua tuan, hanya menyelubungi iman kafir yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh- tak mampu berdalih. Membuat kita tidak
kita dengan status keKristenan. Ya, sungguh Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat bisa untuk tidak berlutut memohon
celaka kita, jika pembenaran demi menaklukkan segala sesuatu kepada Diri-Nya ketaatan demi ketaatan ‘tuk meneladani
pembenaran kita lontarkan demi (Flp. 3:20-21), maka kita harus memiliki Kristus dengan total. Mari kita berperang
kenikmatan berzinah dengan iman kita yang suatu urgensi bahwa hidup kita sekarang melawan dosa yang tertinggal supaya ia
berdosa, cara berpikir yang berdosa, seharusnya merefleksikan hidup di tidak berkuasa lagi di dalam tubuh kita yang
sehingga menghasilkan perzinahan kita consummation kelak. fana, melainkan kita serahkan anggota-
nyata dalam perbuatan kita. anggota tubuh kita kepada Allah untuk
Dosa memang begitu menyiksa dan dosa menjadi senjata-senjata kebenaran (Rm.
Namun sesungguhnya saat mengetahui senantiasa mendatangkan murka Allah, karena 6:12-13). Mari kita pergi dan tinggalkan
kebenaran ini pun, natur manusia berdosa kita Ia suci adanya. Namun setiap orang yang iman, pemikiran, dan perbuatan kafir,
kembali dengan refleksnya bertanya-tanya menaruh pengharapan kepada-Nya, tidak bisa kemudian jangan berbuat dosa lagi mulai
dengan sinis, yang menyatakan kebingungan tidak menyucikan diri sama seperti Dia yang dari sekarang. Kiranya pimpinan dan
kita sesungguhnya, yang tidak beda dengan adalah suci (1Ptr. 3:3). Dosa memang membuat tuntunan dari Roh Kudus yang telah
perempuan pezinah itu. Apakah kita yang kita makin depresi. Gambaran depresi Paulus membangkitkan Kristus dari kematian, juga
hanya manusia ini bisa serupa dengan Tuhan? terlukiskan dengan sangat jelas (Rm. 7:14-21). membangkitkan kita dari segala kematian
Bukankah Tuhan terlalu tinggi untuk kita Namun ia telah menemukan kemenangannya iman, kebutaan pemikiran, dan menyucikan
teladani? Jawabannya: Yesus Kristus adalah ketika kembali mengingat akan Roh Kudus yang hidup kita senantiasa sampai Sang Sulung
Tuhan dan Manusia Sejati. Karena Ia ketika memberikan hidup telah memerdekakannya itu datang kembali dalam kemuliaan-Nya.
hidup sempurna pun bukan hanya karena Ia dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut Soli Deo Gloria.
Tuhan, tapi Ia benar-benar adalah manusia. (Rm. 8:2). Penyucian ini sesungguhnya makin
Maka sangat mungkin kita meniru hidup-Nya. lama akan makin menyulitkan. Seseorang yang
kian peka akan dosa, hidupnya akan kian Rebecca Puspasari
Tetapi seberapa besar kemungkinan kita dalam serupa dengan gambaran Anak-Nya, yang Pemudi GRII Pusat
meneladani Kristus telah diungkapkan John artinya kian ditolak dan kian sulit dimengerti,
Murray pada salah satu bab di dalam bukunya karena demikianlah hidup Kristus saat di dunia.
mengenai permasalahan tentang penyucian. Ia Tetapi Petrus justru berkata, “Sebaliknya Referensi
mengatakan bahwa kemerdekaan dari kuasa bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang 1. Berkhof, Louis. Teologi Sistematika: Doktrin
dosa yang dijamin oleh kesatuan dengan kamu dapatkan dalam penderitaan Kristus, Kristus. Jakarta: Lembaga Reformed Injili
Kristus, dan kemerdekaan dari perusakan oleh supaya kamu juga boleh bergembira dan Indonesia, 1996.
dosa yang dijamin dengan kelahiran baru, tidak bersukacita pada waktu Ia menyatakan 2. Curtis, A. Kenneth, Lang, J. Stephen, & Petersen,
meniadakan semua dosa dari hati dan kemuliaan-Nya” (1Ptr. 4:13). Randy. 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah
kehidupan orang percaya. Masih ada dosa yang Kristen. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2006.
3. Groothuis, Douglas. Pudarnya Kebenaran.
tertinggal. Orang percaya belum sedemikian Saudara-saudara, Kristus yang adalah Tuhan
Surabaya: Momentum, 2000.
serupa dengan Kristus di dalam kesucian, dan Manusia itu sungguh-sungguh nyata
4. Murray, John. Penggenapan dan Penerapan
ketidakbersalahan, ketidakbercacatan, dan keberadaan-Nya. Kehadiran-Nya telah menjadi
Penebusan. Surabaya: Momentum, 1999.
keterpisahan dari orang–orang berdosa. Tetapi sejarah yang tidak mungkin dihapuskan dari

Halo semua!

Kita bertemu kembali di kolom SerSan dengan tema “Pengudusan” (sanctification). Tema ini adalah tema yang sangat penting di
dalam hidup kita untuk direnungkan dan dilakukan. Nah... di dalam kolom SerSan bulan ini, bisakah kalian mengurutkan istilah-
istilah di bawah ini untuk menjadi suatu ayat yang lengkap dan benar? Ayat ini menjadi kunci penting bagi kita di dalam mengerti
pentingnya mengejar kekudusan dan kaitannya dengan orang lain.

A. tetapi kuduskanlah K. karena hidupmu yang saleh


B. dalam Kristus, L. menjadi malu
C. pertanggungan jawab dari kamu M. dan dengan hati nurani yang murni,
D. pada segala waktu N. dan siap sedialah
E. Kristus di dalam hatimu O. tiap-tiap orang
F. tentang pengharapan P. karena fitnahan mereka itu.
G. sebagai Tuhan! Q. supaya mereka,
H. yang ada padamu, R. dan hormat,
I. yang memfitnah kamu S. yang meminta
J. tetapi haruslah dengan lemah lembut T. untuk memberi pertanggungan jawab kepada

Kalau sudah tahu, segera kirimkan jawaban kalian melalui SMS ke +6281511402588 sebelum 20 Desember 2008. Untuk sementara,
SerSan hanya dapat diikuti oleh Jemaat GRII/MRII/PRII di Indonesia dan Singapura.

Contoh menjawab: Jacqueline Salim; GRII Singapura; A, B, C, dan seterusnya.

SerSan November 2008 tidak ada pemenang.

Jawaban SerSan November 2008: 1) Saul, 2) Herodes, 3) Euodia & Sintikhe, 4) Cornelius, 5) Henokh & Nuh.

8 Pillar No.65/Desember/08
“Tuhan tidak terlalu tertarik untuk kendati hanya berbeda jarak beberapa mati di atas kayu salib.
mengubah keadaanmu saat ini, Tuhan jauh ratus kilometer saja. Inilah gaya hidup di
lebih tertarik untuk mengubah kamu lewat kota metropolitan, di mana manusia Adakah satu hal saja di mana Kristus berusaha
keadaan yang kamu hadapi.” Demikianlah mengadaptasikan lingkungannya terhadap diri. mengubah keadaan terhadap Diri-Nya? Dan
ucapan bapak asrama Institut Reformed, Pdt. Mereka sudah biasa minum air secara limpah, justru hal ini menyatakan kedaulatan-Nya yang
Rudy Pranoto, dalam suatu pembicaraan ketika mereka pergi ke gurun untuk segala tertinggi di atas segala sesuatu, sehingga
dengan saya. macam tujuan mereka akan membawa tangki hanya kepada Dia saja segala lutut akan
persediaan air yang sangat besar, sehingga bertelut. Allah yang berdaulat bukanlah Allah
Sewaktu kita berbicara mengenai proses keluar-masuknya mereka dari gurun tergantung yang menyelesaikan segala problema dengan
pengudusan/sanctification, implikasi yang dari dan dibatasi oleh sisa persediaan air mengubah keadaan. Di dalam video games hal
langsung sangat jelas adalah adanya perubahan. tersebut. Dalam contoh film di atas, menurut ini dinamakan cheat. Anda sulit mengalahkan
Tema-tema dalam progressive sanctification anda siapakah yang berhasil menaklukkan alam? monster tertentu? Masukkan kode ini dan
seperti sanctification of emotion misalnya Orang bushmen yang kegiatannya tidak nyawa karakter anda tidak akan habis-habis.
mengindikasikan adanya perubahan dari emosi terhalang dengan keadaan, atau orang kota Inilah pembuktian manusia sudah jatuh bahkan
manusia lama kepada manusia baru. Jadi apa/ yang kegiatannya hanya terbatas sumber air di bawah level ciptaannya sendiri. Jikalau
siapakah yang berubah? Gampang sekali kita yang ia bawa? Tuhan juga demikian, maka Tuhan juga sudah
menjawab, kitalah yang berubah. Namun jatuh di bawah ciptaan-Nya, Ia yang absolut
apakah benar demikian kehidupan kita? Seringkali kita berpikir, jika A berhasil sudah menjadi relatif. Tapi Tuhan yang kita
Apakah kita adalah orang-orang yang sungguh mengadaptasikan B kepada A, maka A lebih sembah justru dengan ajaib membuktikan
menyadari bahwa fokus proses pengudusan tinggi dari B. Contoh yang mudah adalah kedaulatan-Nya atas ciptaan-Nya, dengan cara
adalah di dalam diri kita dan bukan terhadap sepasang suami-istri yang sedang berantem. mengubah Diri-Nya, dan justru dengan cara
lingkungan kita? Jikalau kita menghadapi suatu Setelah bertengkar, biasanya jika tidak ada inilah Ia dengan sungguh-sungguh akhirnya
situasi yang kondisinya bertabrakan dengan resolusi maka keduanya saling mendiamkan, mengubah seluruh realitas dunia ciptaan-Nya:
kehendak diri kita, yang manakah yang kita karena walaupun kedua pihak menghendaki musuh-Nya dijadikan-Nya anak-anak-Nya!
perjuangkan untuk berubah? Diri kita atau rekonsiliasi (konteksnya tentu sepasang
lingkungan kita? Mengubah atau berubah? Apa suami-istri yang saling mengasihi) keduanya Lalu, apakah hal ini berarti kita hanya perlu
pola pikir yang berada di balik kedua pilihan juga beranggapan pihak yang pertama datang mengubah diri dan tidak perlu mengubah
tersebut? menawarkan rekonsiliasi adalah pihak yang keadaan? Bukankah kita sebagai orang Kristen
“kalah”, karena ia adalah pihak yang berubah, dipanggil untuk mengubah zaman, seperti kata
Ada suatu film tahun 80-an yang cukup bukan yang mengubah. Tapi ketika salah satu Pdt. Dr. Stephen Tong? Bukankah orang Kristen
terkenal, berjudul “The Gods Must Be Crazy”. pihak akhirnya datang meminta maaf akan yang tidak mengubah zaman akan terseret
Jika ada yang pernah menontonnya mungkin bagian kesalahannya dan menawarkan zaman? Di sini kita perlu menyelidiki
akan mengingatnya sebagai film humor yang rekonsiliasi, in a sense mengubah dirinya pengertian yang benar di balik kalimat
menceritakan mengenai petualangan seorang terhadap keadaan, menurut saudara, siapakah tersebut. Apa arti mengubah zaman di sini?
bushmen yang belum tersentuh “peradaban” yang lebih “menang”? Atau pertanyaan yang perlu ditanyakan
modern di gurun Kalahari di Afrika, yang terlebih dulu adalah, mampukah manusia
bertemu dengan berbagai manusia “beradab” Sekarang saudara-saudara akan saya bawa satu mengubah zaman? Jangankan itu, apakah kita
yang karena satu dan lain hal berada dalam tingkat lagi. Dilihat secara proses sejarah, bahkan mampu mengubah diri? Apakah
gurun tersebut, sehingga berbagai peristiwa berubah (mengubah diri) dan bukan mengubah manusia mempunyai kapasitas untuk
yang menggelikan terjadi. Namun mungkin keadaan terhadap diri adalah sifat Allah sendiri, melakukan apapun di atas dunia ini? Contoh
tidak banyak yang mengingat inti film Allah yang kita tahu berdaulat atas segala rencana keselamatan di atas adalah contoh
tersebut, yaitu penyuguhan suatu kontras sesuatu! Dalam rencana keselamatan dari Allah, Tuhan dalam relasi-Nya dengan dunia ciptaan,
antara dua cara hidup manusia: di satu sisi film apakah Allah menyelamatkan dengan cara wes dan transendensi Allah di atas dunia ciptaan-
ini menceritakan bagaimana para bushmen ewes ewes bablas angine, lalu Kejadian 3 Nya yang memastikan adanya kapasitas Sang
hidup di gurun Kalahari, yang praktis tidak dihapuskan dari muka bumi? Justru, rencana Pencipta untuk memperlakukan ciptaan-Nya
mempunyai air. Bagaimana mungkin bisa hidup keselamatan dari Allah bukanlah bagaimana sekehendak-Nya (meskipun kita percaya
di tengah gurun seperti itu? Inilah gaya hidup Allah mencoba untuk mengubah keadaan Kristus juga adalah 100% manusia). Apakah kita
yang pertama: manusia yang beradaptasi kejatuhan manusia per se, melainkan suatu mempunyai kapasitas demikian? Kita adalah
terhadap lingkungannya. Mereka mengetahui kisah bagaimana Ia justru “mengubah” Diri-Nya ciptaan yang jatuh di dalam dunia ciptaan,
ada beberapa akar tanaman yang terkubur di dengan rela turun inkarnasi menjadi manusia punya kuasa apakah kita? H. Richard Niebuhr
tanah bisa digali dan ketika dipatahkan lalu dan mengalami segala penghimpitan kebebasan pernah memberikan suatu gambaran
diperas dapat menghasilkan seteguk air. yang berklimaks dalam teriakan: “Eli Eli lama ketidakberdayaan manusia terhadap
Kelihatannya tidak banyak, namun toh cukup sabakhtani!” Filipi 2 mencatat proses keadaannya: Saya hidup, namun kekuatan yang
untuk menghidupi puluhan keluarga yang hidup “perubahan” ini: (1) Tidak mempertahankan melanjutkan hidup saya bukan di bawah
di gurun tersebut. kesetaraan dengan Allah, (2) mengosongkan kontrol saya. Saya dapat mati setiap saat, saya
Diri, (3) mengambil rupa seorang hamba, dapat membunuh diri, namun saya juga tidak
Lalu film tersebut menghadirkan gaya hidup (4) menjadi sama dengan manusia, (5) mempunyai kekuatan untuk menghentikan
manusia yang kedua yang sama sekali berbeda, merendahkan Diri, (6) taat sampai mati, (7) eksistensi saya. Siapa yang tahu secara pasti

Pillar No.65/Desember/08 9
bahwa sewaktu tubuh saya mati maka namun sampai mati tidak mengetahui akhirnya mengerjakan apa yang menjadi
eksistensi saya juga berhenti? bagaimana lingkungan berubah karena diri kehendak kita, kita sudah gagal
mereka. Bisa puaskah kita dengan itu? Puaskah bertanggung jawab terhadap kesempatan
Ajaran Reformed mempunyai suatu penekanan kita menjadi Ayub yang sampai mati tidak yang hendak Tuhan pakai untuk
yang sangat kuat dalam menempatkan segala mengetahui ujung pangkal ataupun berkat menguduskan kita. Kita menolak untuk
sesuatu di bawah kedaulatan Allah. Segala yang Tuhan curahkan pada Gereja sepanjang belajar lebih bergantung pada-Nya dan
sesuatu yang ada dan yang terjadi adalah dalam zaman lewat pergumulan dahsyat (baca: bukan tergantung kepada persediaan air
ordinasi Allah. Dan manusia begitu hina dan pengudusan) yang ia alami? Bagaimana dengan yang kita bawa ke gurun. Mengapakah kita
remeh di hadapan Allah sehingga Yakobus dalam Yesaya yang sebelum pelayanan sudah sering hidup dengan mengharapkan hasil
suratnya menegur keras mereka yang tidak diberitahu kata-katanya akan dianggap sepi? eksternal jauh lebih dari kita
menyadari kontrol hidup ini hanyalah di dalam Hosea? Yehezkiel? mengharapkan hasil internal,
tangan Tuhan: (Yak. 4:13-14: Jadi sekarang, hai mengharapkan diri kita makin disucikan di
kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami Bagaimana dengan contoh kehidupan sehari- hadapan Tuhan? Kita lebih menghendaki
berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan hari? Kalau saudara mendapat seorang bos yang orang lain bertobat daripada menghendaki
tinggal setahun dan berdagang serta mendapat jahat, apa respons saudara? Mengubah diri kita makin taat? Kita lebih menginginkan
untung”, sedang kamu tidak tahu apa yang keadaankah? Hengkang dan mencari pekerjaan pemerintah-pemerintah dunia takut akan
akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? yang lebih baik? Lha, wajar toh? Adalah suatu Tuhan daripada menginginkan hati kita
Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar ketidakadilan jika saya tidak boleh takluk kepada Tuhan?
saja kelihatan lalu lenyap.) memperjuangkan hak saya. Tapi, apakah ini
adalah reaksi seseorang yang sadar bahwa Jadi, dalam progressive sanctification,
Manusia tidak mungkin mengubah adanya bos yang jahat tersebut adalah dalam siapakah yang mengubah? Hanya Tuhan sajalah.
lingkungannya, dan juga tidak mungkin mampu kedaulatan Tuhan? Mari kita melihat contoh Siapakah yang berubah? Hanya kita. Bisakah
mengubah dirinya. Manusia harus mengaku di dari Alkitab. Sebelum ia dijual oleh saudara- kita mengubah zaman? Tidak. Apakah kita harus
hadapan Tuhan ketidakberdayaannya terhadap saudaranya, Yusuf mungkin sudah menyadari mengubah zaman? Pasti. Lalu, bagaimana kita
realita dan juga dirinya. Satu-satunya sumber Tuhan akan memakai dia dengan luar biasa oleh mengubah zaman? Bukan dengan mengubah
di mana manusia mempunyai kemungkinan karena mimpi-mimpinya itu. Tapi sewaktu ia sesuai kehendak kita atau sesuai apa yang kita
untuk berubah dan mengubah adalah dalam menderita habis-habisan sewaktu ia dijual oleh pikir sebagai kehendak Allah. Manusia yang
anugerah Allah melalui pekerjaan Roh Kudus. saudaranya sendiri, diperbudak, difitnah, perspektifnya terbatas hanya dapat hidup
Ini adalah prinsip yang pertama. Kedua, relasi dimasukkan ke penjara, dan dilupakan orang dengan iman bahwa Tuhan mengerjakan segala
antara berubah dan mengubah harus sesuai: yang ditolongnya, menurut saudara apakah dia sesuatu untuk kebaikan kita. Maka apapun
perubahan eksternal (mengubah keadaan) berusaha mengubah keadaannya yang sungguh konteks penderitaan yang kita hadapi,
hanya datang setelah perubahan internal menyedihkan? Yang dilakukannya adalah justru sadarlah bahwa Tuhan tidak mungkin salah
(perubahan diri) dan bukan sebaliknya. Pdt menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang ia memberikan konteks. Terimalah penderitaan
Rudy mempunyai suatu ilustrasi mengenai percaya pasti diizinkan Tuhan. Sewaktu ia itu, janganlah marah karena para pembuat
terang yang mengungkapkan kedua prinsip ini. diperbudak, ia melakukan pekerjaannya kejahatan, tapi berharaplah pada Tuhan dan
Beliau bertanya pada saya, “Apakah menurut dengan begitu setia. Ia bisa saja mengadakan lakukanlah kebaikan (terjemahan bebas Mzm.
kamu, terang itu mengubah keadaan?” Saya pemberontakan terhadap Potifar, toh ia 37:1,3), sebab Tuhan tidak mungkin
bingung, bukankah jelas mengubah? Di mana diperbudak karena unrighteous cause. Tapi memberikan sesuatu yang kita tidak sanggup
terang ada, kegelapan hilang, bukankah Yusuf bekerja dengan begitu setia sehingga terima. Arahkan perubahan selalu mulai dari
demikian adanya? Tidak, terang tidak Potifar begitu mempercayainya sampai seluruh diri, dengan kuasa yang Tuhan berikan lewat
mengubah keadaan secara substansial. Kursi urusan rumahnya diberikannya kepada Yusuf. karya Roh Kudus di dalam kita, meskipun kita
di suatu ruangan yang gelap tidak berpindah Sewaktu ia dirayu, Alkitab mencatat Yusuf adalah pihak yang benar di dalam
tempat ketika lampu dinyalakan. Yang diubah tidak mencoba membungkam istri Potifar atau ketidakadilan. Dan kemudian kita
adalah perspektif kita, yang sekarang melaporkan ke suaminya, justru dicatat bahwa menyerahkan dalam waktu Tuhan, penentuan
diterangi. Tanpa cahaya, kita bisa menabrak ia tidak mendengarkan bujukannya. Di Tuhan, cara Tuhan, dan Ia yang tidak pernah
sana-sini. Dengan terang, kitalah yang penjara, Yusuf kembali beradaptasi, sampai bekerja sia-sia akan mengubah zaman sesuai
berubah, sekarang saya bisa melihat dimana kepala penjara mempercayakan seluruh kemauan-Nya lewat pekerjaan tangan hamba-
kursi itu berada. Saya bisa menghindarinya, tahanan di penjara tersebut kepadanya! Yusuf hamba-Nya. Mungkin rencana-Nya sesuai atau
saya bisa memindahkannya, namun sebelum tidak pernah mengambil kesempatan untuk bisa juga tidak ada hubungannya sama sekali
terang itu datang, saya bahkan tidak menentukan nasibnya sendiri, menurut dengan apa yang kita rasa harus diubah.
mengetahui keberadaannya. penilaiannya atau perspektifnya. Ia menunggu Mungkin keadaan yang kita rasa rusak sampai
waktu Tuhan. Dan ketika waktu Tuhan tiba, kita mati tidak diubah-Nya. Ia membuat segala
Pola berpikir yang demikian akan mengubah betapa luar biasanya Tuhan memakai Yusuf sesuatu indah pada waktu-Nya, tapi mungkin
cara pelayanan kita, menghasilkan suatu untuk mengubah zamannya. Tapi kita sudah mati sebelum waktu-Nya tiba. Ini
paradigma yang bersubjek bukan pada kita bagaimanakah perubahan tersebut terjadi? pun tidak menjadi masalah, sebab rencana
namun pada Tuhan. Dan dengan demikian Tidak dengan menjadikan dirinya subjek untuk adalah milik-Nya dan semua pekerjaan kita
pelayanan kita pastilah pelayanan yang mencoba mengubah keadaan yang ia lihat adalah pekerjaan-Nya. Dialah subjek dari segala
obedience-based, bukan result-oriented. lewat perspektif manusia yang sempit. Ia sesuatu. Siapa yang dapat menyelami
Supaya sistem ini menjadi lebih jelas, mari kita menyerahkan seluruh urusan penilaian pada kedalaman pikiran-Nya? Inilah apa artinya
ambil contoh misalnya mengenai panggilan: Tuhan. Apa yang ia kerjakan “hanyalah” menjadi orang Kristen Reformed. Menjadi
Berapa banyak orang yang ingin menjadi mengadaptasikan dirinya untuk menyambut orang Reformed bukan hanya berarti orang
seperti hamba Tuhan namun sebenarnya ingin semua konteks-konteks pergumulan yang ia yang me-reform-kan dunia, tapi adalah orang
menjadi hamba Tuhan seperti Pak Tong, yang hadapi di dalam kehendak Tuhan. yang hidupnya dibentuk ulang oleh Tuhan
karya hidupnya terlihat sebagai suatu contoh untuk lalu Ia pakai mengubah zaman. Berubah
keberhasilan? Adakah yang mau menyerahkan Panggilan seorang Kristen tidak pernah atau mengubah? Inilah kesukacitaan kita,
diri menjadi hamba Tuhan seperti David untuk meresponi keadaan. Panggilan bahwa dalam Tuhan, berubah adalah
Brainerd, misionaris kepada suku indian di seorang Kristen adalah merespons Tuhan! mengubah. Soli Deo Gloria.
Amerika yang hidupnya terlalu menyedihkan, Waktu kita berusaha untuk mengubah
atau Hudson Taylor yang membuang hidupnya, keadaan terhadap diri, kita pasti
pergi ke China, melihat anak istrinya mati dan melakukannya dalam penilaian dari Jethro Rachmadi
akhirnya juga mati dengan hanya mendapatkan perspektif manusia yang sempit. Tahu apa Mahasiswa Institut Reformed Jakarta
satu jiwa selama 51 tahun melayani Tuhan? kita tentang rencana Allah melalui kesulitan
Orang-orang seperti ini mengubah diri mereka yang kita hadapi sekarang? Pada saat kita

10 Pillar No.65/Desember/08
Pengantar Martin Luther adalah seorang anak oleh rasio manusia yang rusak dan belum
Keselamatan adalah pusat sejarah yang penambang tembaga yang lahir pada dicerahkan; yang tidak mungkin diselami oleh
mengubah dunia makrokosmos secara tanggal 10 November 1483 di Eisleben, hati manusia yang rusak dan belum
universal dan dunia mikrokosmos secara Jerman. Luther menempuh pendidikannya disentuh oleh kasih Allah; dan yang tidak
particular dari progressively dying menjadi di sekolah hukum agar ia dapat menjadi mungkin menjadi worldview manusia
progressive sanctification. Titik balik manusia seorang yang terkemuka sesuai dengan berdosa, karena mereka mati secara rohani
yang dying di hadapan Allah menjadi Allah yang harapan ayahnya. Luther hampir dan worldview mereka berada dalam
sanctifying manusia adalah Justification merealisasikan harapan ayahnya tersebut kuburan yang perlu dibangkitkan.
dengan imputasi kebenaran Kristus pada dengan menjadi ahli hukum, namun jiwa dan
manusia berdosa. kesadaran eksistensi Luther terhadap Tuhan Justru salib yang hina dan remeh ini memiliki
tidak dapat terbendung lagi, sehingga akhirnya kuasa yang terbesar serta mengalahkan setan
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang Luther memutuskan untuk masuk biara dan dalam drama kosmos. Allah hadir dan kuasa
ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang meninggalkan jalan menjadi ahli hukum penetapan-Nya menopang terjadinya peristiwa
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena terkemuka. Ini adalah secuplik latar belakang salib. Allah mengetahui sedalam-dalamnya dan
tulah, dipukul dan, ditindas Allah. Tetapi seorang yang biasa, namun karena kesadaran salib justru menjadi pusat dari rencana kekal
dia tertikam oleh karena pemberontakan eksistensinya terhadap Tuhan begitu besar Allah atas cinta kasih-Nya kepada manusia.
kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan sehingga akhirnya ia menjadi orang yang Segala tuntutan keadilan Allah hanya dapat
kita; ganjaran yang mendatangkan dianugerahi Tuhan untuk mengubah sejarah dipenuhi, dipuaskan, dan ditanggung oleh
keselamatan bagi kita ditimpakan keKristenan, bahkan sejarah dunia. Kristus di atas kayu salib. Bukankah Allah
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita sangat mengasihi manusia dan kasih yang
menjadi sembuh.” Paradoks Theologi Salib terbesar adalah menyerahkan Anak-Nya supaya
[Yesaya 53:4-5] Mark Shaw dalam pemikirannya tentang Martin barangsiapa percaya dan melihat kepada-Nya
Luther berpendapat bahwa Theologi Salib tidak binasa?
Justification (Pembenaran) dan Theology of merupakan suatu visi bagi kebenaran1. Sama
the Cross (Theologi Salib, Latin: Theologia seperti Martin Luther, Mark Shaw juga Paradoks Keselamatan
Crucis) tidak bisa dilepaskan satu dengan yang menekankan bahwa segala sesuatu harus Allah menciptakan dan sangat mengasihi
lain. Melalui imputasi kebenaran Kristus pada dilihat dari kacamata paradoks Theologi Salib. manusia. Allah menciptakan manusia dengan
kita, sekaligus substitusi hukuman kita pada satu tujuan yaitu untuk memuliakan Dia
Kristus, terdapat paradoks kebenaran yang Paradoks Allah selama-lamanya.
seolah-olah bertolak belakang. Justification Atribut Allah seperti Maha Tahu, Maha Hadir,
baru terjadi atas diri kita sesudah penderitaan Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Kasih dan Manusia diciptakan dengan potensi hidup
Kristus, di mana kita turut menderita, mati, seterusnya seperti terdiam di hadapan kekal. Dr. Samuel Ling, seorang Theolog
dan bangkit bersama Kristus. Ini paradoks kenajisan salib. Kekotoran dan kekejian salib Reformed dari Asia, mengatakan bahwa satu-
kemuliaan dalam penderitaan. Lebih lanjut, menyaring keluar semua atribut Allah dan satunya kemungkinan manusia untuk
Theology of the Cross muncul dari pergumulan meninggalkan Allah tergantung di atas salib. mencapai hidup kekal dengan usahanya
orang yang menegakkan justification by faith Kevakuman Allah yang pengertian, kevakuman sendiri adalah ketika ia belum jatuh dalam
alone. Ya, pembaca Pillar yang akrab dengan hadirat Allah, kevakuman kuasa Allah, dosa dan diperhadapkan dengan pohon
pemikiran Martin Luther pasti secara otomatis kevakuman keadilan Allah, dan kevakuman pengetahuan yang baik dan yang jahat 2,
sadar hanya dengan melihat judul artikel ini. kasih Allah memuncak dalam sejarah alam walaupun anugerah Allah tetap ada sebagai
Martin Luther selain mencetuskan reformasi semesta selama beberapa jam saat Kristus Pencipta dan Pemberi hidup. Manusia juga
yang menghapuskan indulgensia karena disalib. Allah memalingkan wajah-Nya dari diciptakan untuk bekerja dengan mandat
bertentangan dengan prinsip justification by Anak-Nya, Allah menarik hadirat-Nya dari Anak- budaya dan potensi menikmati hasil
faith alone, dalam pemikirannya di Heidelberg Nya, Allah menarik kuasa-Nya, Allah memurkai pekerjaannya, serupa dengan Allah yang
Disputation juga mencetuskan prinsip Anak-Nya sendiri, Allah menarik kasih-Nya dari melihat segala ciptaan-Nya baik adanya.
Theologi Salib yang akhirnya mengubah seluruh Anak-Nya yang Dia kasihi, dan Ia tidak Dengan menyelesaikan suatu usaha/
struktur theologi dan cara orang Kristen menolong Anak-Nya. Mengapa Allah sebegitu pekerjaan, manusia menggenapi panggilan
mengenal Allah. Akhirnya, justification pasti tega, sebegitu inkonsisten dengan janji-Nya, dan tuntutan yang ada pada dirinya.
akan menuju kepada progressive sanctification sebegitu kejam dan bodoh? Itulah cinta kasih Karena dua konsep inilah, maka manusia
di dalam penggenapan rencana Allah secara Allah kepada manusia. Allah bertindak seperti secara natur selalu melihat usaha atau
utuh baik personal, komunal, maupun kosmikal. badut dalam kebodohan; salib menjadi lambang perbuatannyalah yang seharusnya
Karena itu, sesudah membaca artikel-artikel kebodohan, kelemahan, kehinaan, kejijikan, memenuhi tuntutan Allah.
Pillar bulan lalu dengan tema: Justification, kenajisan, kekejian, kerusakan, kefatalan, dan Sebagai imago Dei yang dicipta dengan sifat
maka sesuai dengan tema bulan ini kita akan kematian manusia; tetapi sesungguhnya keadilan, manusia seharusnya mengerti bahwa
membahas: Sanctification, di dalam Allahlah yang tergantung di sana. tuntutan keadilan Allah tidak mungkin
pertumbuhan iman dan kehidupan Kristen. dipenuhi dengan keadaan manusia yang
Sekarang, mari kita melihat sekilas biografi dari Sesungguhnya, dalam paradoks salib inilah sekarang. Dengan jatuh ke dalam dosa, maka
orang besar itu, Martin Luther. semua pernyataan di atas memiliki makna yang konsep manusia menjadi terdistorsi dan tidak
sebaliknya, yang tidak mungkin dimengerti memiliki jalan keluar. Semua agama buatan

Pillar No.65/Desember/08 11
manusia selalu berusaha mencari berdosa. Allah dalam ketersembunyian-Nya lengkap dan indah terletak pada kalimat
keselamatan dari bawah ke atas yaitu dari menyatakan rahasia bijaksana-Nya yang Paulus: “Dalam segala hal kami ditindas,
usaha manusia untuk mencapai Allah. tertinggi melalui Roh-Nya dalam hati namun tidak terjepit; kami habis akal,
manusia. Hanya mereka yang berelasi namun tidak putus asa; kami dianiaya,
Natur usaha manusia ini sangat nyata dengan Allah saja yang diberi hak dan namun tidak ditinggalkan sendirian, kami
bahkan mempengaruhi soteriologi abad mampu mengetahuinya, karena Roh Kudus dihempaskan, namun tidak binasa. Kami
pertengahan, pre-reformasi, dan juga tinggal dalam hati mereka3. senantiasa membawa kematian Yesus di
post-reformasi dengan soteriologi Realita salib membawa banyak sekali perubahan dalam tubuh kami, supaya kehidupan
Arminianisme. Jika soteriologi abad dan paradoks dalam worldview dan kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh
pertengahan menekankan sistem panjat orang Kristen. Suatu dimensi yang baru dimana kami.”9 Paulus bagaikan bola elastis yang
tangga agar manusia bisa mencapai union with kasih Allah mengalir dari tempat tertinggi akan memantul semakin tinggi ketika
Christ, maka soteriologi Arminianisme ke tempat terendah dan dibanting semakin keras. Orang Kristen
menekankan andil manusia dalam berespon menunggangbalikkan semua tatanan dengan iman bersandar kepada Tuhan,
terhadap anugerah keselamatan Allah melalui struktur kehidupan manusia. Kristus dengan tenang dan stabil akan bangkit kembali
iman. mengosongkan Diri-Nya 4 (kenosis) bahkan di tengah-tengah penderitaan. Orang Kristen
mengidentikkan Diri-Nya dengan orang yang tidak dapat dihancurkan maupun dikalahkan
Ketidakterselamian Allah dalam karya paling hina5. Dengan wawasan realita yang oleh kuasa apapun, sebaliknya semakin
keselamatan-Nyalah yang menjadikan salib baru ini, orang Kristen dalam progressive ditindas semakin berkembang.
keselamatan bersifat paradoks. Tuntutan sanctification memiliki perseverance sebagai
keadilan Allah mutlak terpenuhi dan jalan saints karena darah Kristus Yesus dalam realita Orang Kristen yang dipermalukan (shame)
menuju hidup kekal bagi manusia berdosa paradoks salib. karena salib Kristus, justru mendapatkan
menjadi terbuka kembali. Allah dalam kemuliaan (glory) tertinggi. Di tengah-tengah
ketersembunyian dan ketidak-terdugaannya Paradoks Penderitaan kelemahan (weakness) terletak kekuatan
menetapkan jalan salib sebagai tanda Orang Kristen tidak mungkin luput dari (strength) terbesar. Apa yang dianggap dunia
pemersatu kesementaraan dan kekekalan. penderitaan, karena Kristus pun menderita. ini sebagai kebodohan (folly), Tuhan
Status manusia dipulihkan menjadi budak Semangat inkarnasi dari Allah Tritunggal harus menjadikannya lebih berhikmat (wisdom) dari
kebenaran. Segala usaha manusia kini dunia. Ia sendiri tidak akan terkulai ataupun
dilakukan bukan untuk mendapatkan pudar sampai hukum di bumi ini ditegakkan,
keselamatan tetapi merupakan bentuk sampai kehendak Allah di dunia ini digenapkan,
ketaatan yang disertai sukacita dan ucapan Orang Kristen tidak mungkin sampai kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya
syukur. dinyatakan di muka bumi ini. Karena itulah Dia
luput dari penderitaan, membuktikan bahwa Dia layak disandari, dan
Paradoks Realita karena Kristus pun Dia satu-satunya yang layak menerima segala
Allah adalah permulaan dari segala realita dan hormat, pujian, dan kuasa. Betapa kemuliaan
Diri-Nya realita. Sebelum dunia ada, tidak ada menderita. salib bersifat sakramental karena Tuhan
realita lain kecuali Allah. Allah adalah realita mengangkat salib yang hina menjadi mulia.
satu-satunya. Alam semesta ini diciptakan Bertolak dari salib, betapa manusia berdosa
dalam Kristus dan ditopang oleh Kristus, ditegakkan dan diteladani oleh setiap dalam kondisi yang papa diangkat kembali
sehingga segala realita alam semesta ini orang Kristen dalam realita the fall sampai menjadi anak-anak Allah yang mulia, warga
menjadi sinkron dan tidak lepas dari Sang keadilan dan kebenaran Allah ditegakkan Kerajaan Sorga, mahkota ciptaan, dan
Realita. secara utuh, sampai penggenapan dan dijanjikan mahkota kehidupan.
konsumasi dari sejarah umat manusia.
Allah, Sang Sumber Realita, yang menciptakan Lebih jauh lagi, keKristenan pasti memiliki Paradoks Kebenaran
manusia, sangat mengasihi manusia, karenanya musuh dan pasti menderita karena Paradoks Allah, Paradoks Realita, dan Paradoks
Ia rela menyatakan Diri-Nya agar manusia keunikannya dan sifatnya yang membawa Kebenaran saling berkaitan satu dengan lain.
dapat mengenal “Siapakah Realita itu?”. Allah pedang, dimana terjadi clash of worldview Pertama, Allah adalah Allah. Kedua, Allah adalah
mewahyukan kebenaran kepada manusia antara Kerajaan Sorga dan dunia ini. satu-satunya Diri-Nya Realita, Sang Realita,
sehingga manusia dengan rasionya yang Sumber Realita yang menjadi permulaan segala
terbatas dan berdosa dapat mengenal Karena worldview Kristen dengan dunia ini realita yang lain. Dan ketiga, Allah adalah satu-
kebenaran. Manusia tidak lagi terhilang dalam berbeda total dan berlawanan, maka orang satunya Diri-Nya Kebenaran, Sang Kebenaran,
kosmos, tetapi didamaikan dengan Pemilik dan Kristen tidak akan luput dari penderitaan. Sumber Kebenaran yang menjadi dasar
Penguasa kosmos. Manusia tidak lagi menjadi Dunia ini dengan segala kuasanya akan selalu epistemologis, dasar presuposisi, dan dasar
anak yatim dalam alam semesta ini, tetapi menindas, mengejek, menghina, pengetahuan bagi segala kebenaran dan
memiliki Bapa yang melindungi, memampukan, mempermalukan, menekan, menyiksa, dan pengetahuan yang lain, termasuk interpretasi
memberikan arti, tujuan, dan arah hidup bahkan menghabisi orang Kristen. Tetapi, akan kebenaran dan pengetahuan itu.
baginya. berlanjut dari perseverance of the saints pada
poin paradoks realita sebelumnya, maka hidup Berbicara secara ontologis, maka Allah adalah
Jika demikian, apa yang menjadi paradoks dari orang Kristen tidak akan pernah menyerah6, Allah, penurunan berikutnya adalah Allah
realita? Apa rahasia dibalik manusia yang tidak akan pernah bisa kalah, dan selalu adalah Realita, dan lebih jauh lagi, Allah adalah
terhilang kemudian kembali kepada Allah? menang bahkan lebih dari pemenang!7 Allah Kebenaran. Implikasi Theologi Salib Luther
Bahwa manusia yang bersembunyi di balik salib yang menjadi pembela kita, siapakah yang secara khusus berkaitan dengan kebenaran
melihat pelangi kasih Allah dimana tuntutan dapat mengalahkan-Nya? Terlebih lagi, segala doktrinal, di mana pengertian dan struktur
murka Allah telah dihapus. Manusia yang sesuatu dikerjakan Allah demi kebaikan kita8. doktrinal yang sudah ditegakkan sejak abad
berlindung di bawah naungan salib melihat Tetapi, apakah orang Kristen menjadi pertengahan, harus dilihat dan dirombak ulang
Sang Realita yang sesungguhnya, yang penuh bersemangat triumphalistik sebagaimana melalui kacamata Theologi Salib. Sedemikian
dengan paradoks dan sulit diselami oleh kalangan Theologi Kemuliaan (theologia dalamnya Theologi Salib mentransformasi
pikirannya. Manusia yang memiliki tanda salib gloriae)? Tidak! Justru kemenangan yang pemikiran Luther mengenai Allah,
dalam hidupnya dimeteraikan oleh Roh Kudus dimaksud sekali lagi harus kembali pada konsep keselamatan, realitas, dan penderitaan
dan mengerti isi hati Allah, karena Roh Allah paradoks salib, di mana kemenangan diraih sehingga ia menyatakan, “Salib itulah satu-
mengerti apa yang terdapat dalam diri Allah. melalui “kekalahan”. Allah yang membela kita satunya theologi kita”10.
Sebaliknya, manusia berdosa tidak akan pernah adalah Allah yang memakai paradoks salib, jalan
dan tidak akan mungkin mengerti Realita yang kematian, untuk menunjukkan kuasa-Nya yang Luther menganggap salib sebagai aksioma dari
sejati karena pikirannya yang terbatas dan mengalahkan maut. Contoh yang paling semua theologi yang lain, pandangannya

12 Pillar No.65/Desember/08
mengenai wahyu lebih restriktif karena pertumbuhan ke arah Kristus sesuai selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak,
perspektif Theologi Salib, seperti yang dengan rencana Allah yang paralel dengan sebab untuk itulah Aku datang ke dalam
dikatakan Carl Trueman: “... Luther sees Yohanes 9:3 dan Roma 8:28. Dan ketiga, saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu! 15”
God’s revelation of himself as axiomatic Realita Penderitaan dari Allah yang adalah [Yesus Kristus]
to all theology... Luther, however, had a kebenaran, mau tidak mau menjadi
dramatically restrictive view of revelation. substansi yang menembusi, merembesi, “... ketika dianggap sebagai penipu, namun
God revealed himself as merciful to humanity atau mengkhamirkan setiap sumsum dan dipercayai, sebagai orang yang tidak
in the Incarnation, when he manifested bagian dari kehidupan manusia dalam dikenal, namun terkenal; sebagai orang
himself in human flesh, and the supreme kosmos ini yang adalah pelayanan kepada yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup;
moment of that revelation was on the cross Allah. Dimulai dari inisiatif Allah melalui sebagai orang yang dihajar, namun tidak
at Calvary.”11 keselamatan dan dikembalikan oleh manusia mati; sebagai orang berdukacita, namun
kepada Allah melalui pelayanan untuk senantiasa bersukacita; sebagai orang
Kemuliaan Theologi Salib telah membungkam memuliakan Allah. Suatu siklus yang indah miskin, namun memperkaya banyak orang;
dan menghentikan semua dalih usaha seperti pemikiran Jonathan Edwards dimana sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami
pencapaian manusia demi kelayakan di hadapan manusia diikutsertakan dalam radiant emanasi memiliki segala sesuatu.16” [Paulus]
Allah. Kita telah melihat perkembangan karya Allah.
theologi dari kacamata zaman ini sebagaimana Sola Gratia. Soli DEO Gloria.
dikatakan oleh Pdt. Stephen Tong bahwa alam Pelayanan penderitaan adalah mutlak dalam
semesta memang adalah wahyu Allah; tetapi kehidupan orang Kristen seperti yang telah
rasio manusia itu terbatas dan sudah tercemar dibahas sedikit dalam bagian Paradoks Lukas Yuan Utomo
dosa; dan budaya itu hanyalah respon Penderitaan di atas. Kristus dalam kenosis Redaksi Bahasa PILLAR
eksternal manusia terhadap wahyu umum adalah contoh teragung dari pelayanan
Allah, bukan wahyu itu sendiri. Tetapi jika mau penderitaan Kristus; Ia lahir dengan meminjam
melihat konteks zaman Luther hidup, maka kandang binatang, mengungsi ke negeri asing, Endnotes
theologi natural Thomas Aquinas dari Abad tidak mempunyai tempat meletakkan 1. Shaw, M. Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah
Pertengahanlah yang dominan, di mana rasio kepalanya, meminjam keledai dan ruang atas Gereja. Surabaya: Momentum, 2003.
manusia saat itu dapat mencapai kebenaran untuk persiapan Paskah, memungut uang dari 2. Ling, Samuel. Lecture Notes of ‘The Knowledge
adikodrati. Dimensi ultimat dari anugerah dan mulut ikan untuk membayar kebutuhan-Nya. of God: The Incomprehensibility of God and
ucapan syukur dipuncakkan oleh Theologi Salib Tetapi puncaknya adalah salib di mana Ia The Knowability of God’ Seminar in Singapore.
sebagai penyeimbang dari segala usaha dan memikul dosa dunia, Ia diejek, dihina, disiksa, [30-08-2008]
pencapaian manusia berdosa yang merupakan diludahi, difitnah, diperlakukan tidak adil, Ia 3. 1 Kor. 2:11.
tuntutan Allah atas manusia sebagai natur dari mengalirkan darah mengganti dosa umat 4. Flp. 2:7.
penciptaan. Keseimbangan inilah yang menjadi manusia. Paulus dengan begitu indahnya 5. Mat. 25:40.
paradoks di mana anugerah dan ucapan syukur menggambarkan pelayanan penderitaan 6. Shepherd, V. Luther’s Theologia Crucis.
harus diisi dan dikerjakan, sebagaimana Paulus sebagai harta rohani mulia dalam bejana tanah Diambil dari: http://www.victorshepherd.on.ca
mendorong jemaat Filipi untuk mengerjakan karena kasih-Nya. /Course/John%20Calvin/the_theology_
keselamatan mereka dengan takut dan gentar, of_john_calvin145.htm [31-08-2008]
itulah hidup pelayanan orang Kristen sejati12. Paradoks Pelayanan mirip dengan konsep “On 7. Rm. 8:37.
Loving God” dari Bernard Clairvaux di mana 8. Rm. 8:28.
Paradoks Pelayanan kasih yang tertinggi adalah: ”Loves self for 9. 2Kor. 4:8-10.
Jika Paradoks Allah, Paradoks Realita, dan God’s sake”13. Manusia menderita demi Tuhan, 10. Shaw, M. Sepuluh Pemikiran Besar dari Sejarah
Paradoks Kebenaran berkait satu sama lain, tetapi justru dalam penderitaannya terpancar Gereja. Surabaya: Momentum, 2003, hal. 33.
maka Paradoks Keselamatan, Penderitaan, dan keluar air hidup yang limpah akan sukacita. 11. Trueman, C. R. Luther’s Theology of the Cross.
Pelayanan merupakan turunan implikasi dari Penderitaan secara ajaib bersekutu dengan Pennsylvania: New Horizon, 2005.
tiga serangkai yang pertama dalam perspektif kebahagiaan dalam pelayanan. Keindahan ini Diambil dari: http://www.opc.org/
Theologi Salib. Pertama, Allah melakukan karya terpancar dalam kehidupan Kristus dan Paulus new_horizons/NH05/10b.html [31-08-2008]
keselamatan. Kedua, Realita yang ada dalam dalam pelayanan mereka, seperti untaian kata 12. Flp. 2:12.
karya keselamatan Allah adalah realita mutiara mereka berikut: “Makanan-Ku ialah 13. Clairvaux, B. On Loving God.
penderitaan yang secara sakramen mengubah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku Diambil dari: http://people.bu.edu/dklepper/
kehidupan manusia berdosa dan kosmos yang dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. ... RN413/bernard_loving.html [02-09-2008]
terkutuk, karena penebusan universal Kristus. sehingga penabur dan penuai sama-sama 14. Yoh. 4:34, 36b.
Penderitaan bukanlah sesuatu yang harus bersukacita.14 Sekarang jiwa-Ku terharu dan 15. Yoh. 12:27-28a.
ditakuti, penderitaan berperan dalam apakah yang akan Kukatakan? Bapa, 16. 2Kor. 6:8b-10.

Institutes of the Christian Religion

Institutes of the Christian Religion (sering disebut Institutes atau Institutio) merupakan magnum opus (karya
terbesar) dari John Calvin. Buku ini mengalami 4 kali revisi semasa hidupnya. Edisi pertama diterbitkan pada
tahun 1536. Buku ini terdiri atas 6 bab, dan 4 bab pertama mengikuti pola katekismus Luther. Edisi pertama ini
didedikasikan kepada Raja Francis I dari Perancis dengan tujuan membela pengajaran iman reformasi yang
sesungguhnya. Edisi kedua diterbitkan pada tahun 1539 yang 3 kali lebih panjang dari edisi pertama. Edisi
ketiga pada tahun 1543, Calvin berada di Strasbourg dan melayani bersama Bucer, sehingga pengaruh Bucer
terlihat di dalam edisi ini. Dan edisi terakhir, yaitu edisi kelima diterbitkan pada tahun 1959, sekitar 5 kali lebih
panjang dari edisi pertama.

Institutes bukan hanya merupakan theological treatise, melainkan sebuah pengajaran atau instruksi untuk beribadah dan mendekatkan diri
kepada Tuhan bagi orang-orang Perancis pada masa itu. Oleh sebab itu, Institutes dipakai sebagai persiapan sebelum menggunakan Komentari
Alkitab Calvin. Insitutes dan Komentari Alkitab Calvin selalu digunakan secara berdampingan, yaitu ketika seseorang membaca komentari, ia
dapat mengacu kepada Insitutes sebagai pedoman theologi; dan sebaliknya ketika seseorang membaca Institutes, ia dapat menggunakan
komentari untuk penjelasan lebih mendalam.

Sumber: Lane, Tony. A Concise History of Christian Thought. Grand Rapids: Baker Academic, 2006.

Pillar No.65/Desember/08 13
K
etika menjelang Natal, di bulan Yesus Kristus, the Lord of lords and the King media penyataan kemuliaan Allah, baik tanah
Desember, kembali kita melihat of all kings. dalam wujud manusia-manusia dari generasi ke
dekorasi dan pohon Natal mahaindah generasi maupun tanah dalam arti bumi/dunia
di mana-mana. Tapi sayangnya di balik Pada mulanya Allah menciptakan langit dan ciptaan Allah.
semua kerlap-kerlip lampu dekorasi itu kita bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong;
sudah tidak bisa lagi melihat dengan jelas gelap gulita menutupi samudera raya, dan Sayangnya tidak selama-lamanya hal itu terjadi,
makna Natal yang sesungguh-sungguhnya. Roh Allah melayang-layang di atas ketika kita membaca Kejadian 3, Adam jatuh
Sebenarnya, hal ini sudah merupakan permukaan air. Berfirmanlah Allah: ”Jadilah di dalam dosa, tapi yang terjadi bukan Adam
penipuan massal akan makna Natal itu terang.” Lalu terang itu jadi. Allah melihat yang dikutuk oleh Allah, melainkan tanah yang
sendiri. Walaupun sejujurnya, saya kadang bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan- dikutuk oleh Allah. Kej. 3:17 “...terkutuklah
masih bisa juga menikmati indahnya Nyalah terang itu dari gelap. (Kej. 1:1-4) tanah karena engkau....” Cukup
permainan kerlap-kerlip lampu-lampu Natal. mengherankan ternyata Allah tidak
Namun sekarang, ketika saya sudah Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan menjatuhkan kutuk pada Adam secara
menemukan dan menyadari pengertian dunia ini dan Allah melihat semuanya itu baik. langsung, dalam hal ini seharusnya kita bisa
yang sesungguhnya akan Natal, sulit untuk Kita tidak pernah mengerti kebaikan macam melihat bagaimana Allah masih berbelas kasihan
berhenti pada pemahaman sebatas apa saat itu dan keindahan bagaimana yang dengan memberi ruang untuk adanya
indahnya kerlap-kerlip lampu dan mungkin terjadi. Namun, sejak Kejadian 3 kemungkinan pertobatan dalam sebuah
merdunya lagu-lagu Natal yang membawa sampai sekarang kita diperhadapkan pada rencana sejarah penebusan manusia (in His
kedamaian tersendiri ke dalam hati. Dalam dunia yang sudah carut-marut dan penuh redemptive history), mengingat Adam di sini
hal ini, saya bukan mau menjadi orang yang dengan kegelapan. Dalam memandang berdiri sebagai image of God yang sekaligus
sinis karena saya bukan Grinch, namun saya kehidupan ini, mau tidak mau kita harus selalu mewakili seluruh umat manusia, bukan secara
juga tidak bisa lagi menjadi anak kecil polos menyadari kembali adanya fakta dosa yang personal sebagai seorang yang hanya bernama
yang overjoyed and excited karena sudah terjadi sejak Adam jatuh dalam dosa Adam. Karena jika Adam dikutuk langsung oleh
mengharapkan Sinterklas yang naik kereta (The Fall). Fakta dosa adalah suatu hal yang Allah, maka habislah cerita manusia di bumi
salju dan membawa segudang hadiah yang sering kali dikhotbahkan dan kadang sungguh ini. Namun kutukan atas tanah ini tetap
meriah untuk dibagi-bagikan. Gambaran membosankan jika setiap kali bicara tentang membawa berbagai implikasi hukuman
seperti itu sebenarnya tidak lebih daripada manusia, kita selalu akan kembali sampai ke langsung pada manusia, yaitu: dengan bersusah
sebuah “cursed Christmas”. Kejadian 3. Kebanyakan orang berpendapat payah manusia akan mencari rejekinya dari
bahwa kejadian itu pun sudah terjadi puluhan tanah itu seumur hidupnya, semak duri yang
Suatu saat, di sebuah “International Christian ribu tahun yang lalu yang sepertinya juga akan dihasilkan bagi manusia, dengan berpeluh
School” di Jakarta, saya melihat sebatang bukan karena kesalahan kita juga, tapi kita manusia akan mencari makanannya dengan
pohon Natal yang dihiasi dengan berbagai selalu dikait-kaitkan. Namun, sebenarnya mengusahakan bumi (tanah) yang sebenarnya
kartu-kartu Natal kecil di dekat lobi utama. memang kita terkait, karena konsep dosa merupakan mandat Allah sendiri kepada
Saya terperanjat ketika melihat isi tulisan dalam Adam diakui atau tidak diakui itulah manusia, yang melaluinya manusia memuliakan
dalam kartu-kartu itu bermacam-macam namun yang sedang kita hidupi sekarang. Dan Tuhan Allah. Tetapi di dalam jerih payahnya, akhirnya
mempunyai satu kesamaan. Isi tulisannya telah menyatakannya dalam Alkitab sehingga manusia yang dari debu (tanah) hanya akan
adalah: “What is your Christmas wish?” Maka meskipun puluhan ribu tahun yang lalu, kita kembali menjadi debu (tanah). Dan setelah itu
jawabannya adalah: “I want a new laptop”, “I tetap mengerti akar masalahnya. kisah The Fall ditutup dengan pengusiran Adam
want to have a blackberry”, “I want a new dan Hawa dari taman Eden. Kej. 3:24 “Ia
PlayStation 3”, “I want and I want a bla bla Manusia diciptakan Allah dari debu tanah, yang menghalau manusia itu dan di sebelah timur
bla....” Kesamaannya adalah tidak ada satu pun dapat ditafsirkan sebagai penekanan akan taman Eden di tempatkan-Nyalah beberapa
tulisannya yang berkaitan dengan Christmas. kefanaan debu yang mudah sekali tertiup angin kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan
No Christ at all. What a cursed Christmas?! dan lenyap. Allah mau dan rela membentuk menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke
Saya tidak bermaksud menjadi sinikal dan image-Nya dari debu-tanah, yang kemudian pohon kehidupan.”
dengan sengaja secara arogan merendahkan diberi kuasa atas tanah/bumi. Dan manusia
hal-hal semacam ini, namun sejujurnya ada yang dari tanah ini, Allah letakkan di atas tanah. Di sini kita dapat melihat bahwa tanah dalam
kesedihan yang mendalam jika dunia terus Kej. 2:8 mengatakan, “Selanjutnya Allah Perjanjian Lama memiliki dimensi fisik dan
dibius oleh keglamoran Natal seperti itu. Entah membuat taman di Eden, di sebelah Timur; di spiritual, sehingga diusir dari tanah bukan
mengapa, nuansa Natal di seluruh dunia situlah ditempatkan manusia yang dibentuk- hanya merupakan pergi dari tanah tempat
memang membawa suatu suasana sukacita Nya.” Di sini kita melihat bahwa di dalam manusia itu mencari makan semata, melainkan
tersendiri yang diakui dan dirasakan baik orang Perjanjian Lama, tanah menjadi tema yang merupakan penghalauan dari pohon
Kristen maupun non-Kristen. Tapi di Natal sangat penting. Tanah merupakan suatu kehidupan, suatu hukuman/malapetaka besar
tahun 2008 ini mari kita telusuri arti Natal tempat/media ujian ketaatan bagi manusia bagi manusia. Selanjutnya, di dalam sejarah
sesungguhnya, dari sejak kitab pertama dalam sebelum ia kembali ke dalam tanah (setelah bangsa Israel, segala sesuatu yang
Alkitab sampai pada masa kegenapan di dalam Kejadian 3), tanda berakhirnya masa berhubungan dengan janji tanah merupakan
tokoh utama Natal itu sendiri, yaitu Tuhan pengujian. Selain itu tanah juga merupakan sebuah tolak ukur relasi Allah dan manusia yang

14 Pillar No.65/Desember/08
di dalam Imamat 26 dinyatakan dengan jelas Daud yang lahir di Betlehem – Yesus Kristus. kepada Allah.
dalam dua istilah: berkat dan kutuk. Perjanjian
Allah dengan manusia sejak awal ditandai Maka di dalam Perjanjian Baru, kedatangan Restorasi tanah, baik manusia dan bumi ini,
dengan Perjanjian Tanah (Kej. 1:28), dan tema Kerajaan Allah ditandai dengan akan mencapai kepenuhannya pada
ini terus diusung di sepanjang sejarah bangsa kedatangan/inkarnasi Tuhan Yesus sebagai kedatangan-Nya yang kedua kali, di mana
Israel dalam sebuah sejarah keselamatan Allah akan ada pembuangan final (final/ultimate
bagi umat-Nya. Janji tanah ini diulang lagi exile) dan restorasi final (final/ultimate
melalui perjanjian Allah dengan Abraham akan restoration). Ketika saat itu tiba, maka
adanya suatu tanah perjanjian di mana Natal harus dilihat secara Yesus Kristus bukan lagi bayi natal yang
keturunan Abraham akan mendiami negeri itu. lucu dan dikelilingi malaikat-malaikat
Dan ketika bangsa Israel memberontak dan utuh. Bayi Yesus yang mungil berwajah manis yang bernyanyi “Gloria in
tidak setia kepada Allah maka hanya satu dan lucu di dalam kisah Natal excelsis Deo....”, tetapi...
kemungkinan yang terjadi yaitu pengusiran
dari tanah (ada suatu repetisi yang berpola). adalah Pribadi yang kelak “... dan mata-Nya bagaikan nyala api... dan
Bangsa Israel dibuang dari tanah perjanjian menjadi Hakim atas segala suara-Nya bagaikan desau air bah... dan dari
(exile) ketika mereka tidak setia kepada Allah, mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam
seperti yang terjadi pada Adam di Kejadian 3 hakim, Tuan atas segala tuan, bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar
di mana dia diusir dari tanah yang diberikan bagaikan matahari yang terik.” Wahyu 1:14-16
Allah kepadanya. Inilah sisi kutuk dalam dan Raja atas segala raja.
perjanjian tanah, diusir dari tanah di mana Restorasi tanah tidak berhenti pada kayu salib
manusia ditempatkan. tetapi sampai Anak Manusia bertakhta di
awal penggenapan ultimat restorasi ini. takhta-Nya yang kudus, memerintah atas dan
Tetapi di dalam kutuk karena keberdosaan Lahirnya Tuhan Yesus ke dalam dunia, bersekutu dengan “tanah pilihan-Nya” (umat
manusia, ketika kemuliaan Allah di atas tanah mengambil bentuk dan rupa manusia, pilihan-Nya) yang telah dikuduskan-Nya secara
perjanjian dirusak, sejarah keselamatan dari menjadi bertubuh dan berdarah, menjadi sempurna untuk kemuliaan-Nya sampai selama-
Allah bagi manusia tetap berjalan. Allah “tanah”, bukanlah merupakan suatu lamanya.
menganugerahkan sebuah rencana penebusan peristiwa yang sepatutnya dan sewajarnya.
bagi “tanah” yaitu manusia dan bumi ini, di Allah Anak sendiri yang harus menanggung Natal harus dilihat secara utuh. Bayi Yesus yang
mana Allah menyatakan kegenapan kemuliaan- setiap kutuk yang dikatakan di Kejadian 3. mungil dan lucu di dalam kisah Natal adalah
Nya. Penyataan kemuliaan Alah yang tidak Ketika tanah dikutuk akan menghasilkan Pribadi yang kelak menjadi Hakim atas segala
terbatas ini dinyatakan-Nya dalam ribuan semak duri, maka secara harfiah pun Tuhan hakim, Tuan atas segala tuan, dan Raja atas
generasi. Pada waktu Allah mencipta, yang juga Yesus yang sepatutnya mengenakan segala raja. Pengertian ini mengajarkan kita
merupakan salah satu bentuk deklarasi mahkota kemuliaan-Nya, rela memakai untuk tidak melepaskan kedatangan Anak Allah
kemuliaan-Nya, Allah memerintahkan manusia mahkota duri yang tertancap di kepala- yang pertama dari kedatangan-Nya yang
untuk beranak-cucu dan memenuhi bumi.1 Nya. Ketika manusia harus berpeluh dan kedua, sehingga kisah Natal sesungguhnya
Maka ketika rencana keselamatan Allah hadir bergumul dalam kehidupannya di mana hidup tidak diganti dengan dongeng Natal yang
sebagai pemulihan kemuliaan Allah, sejarah ini tidak akan lepas dari tarik-menarik antara menyesatkan dan kabur. Kerlap-kerlip dekorasi
keselamatan pun dinyatakan-Nya secara mengikuti/menggenapkan kehendak Allah dan lampu Natal tidak boleh mengaburkan mata
progresif dalam ribuan generasi juga. Maka atau menuruti kehendak saya/dunia. Maka, kita dalam memandang Pribadi Yesus Kristus,
ketika sampai kepada Perjanjian Baru, pada apakah ada yang lebih besar daripada Sang Mesias, dan Sang Keturunan Perempuan
pasal 1 Injil Matius, kita melihat silsilah Sang pergumulan di taman Getsemani di mana yang meremukkan kepala ular, yang
Mesias dibagi dalam tiga kerangka besar akhirnya Tuhan Yesus dengan peluh yang melemparkan ular tua itu ke dalam perapian
perjanjian antara Allah dan umat-Nya seperti darah berkata: ”Bapa, bukan yang menyala-nyala, di mana terdapat api yang
berkenaan dengan tanah: janji akan tanah kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak- tidak dapat dipadamkan, ratap dan kertak gigi.
perjanjian, penggenapan tanah perjanjian, Mu....” Demikian juga kutukan ketiga,
dan pengusiran dari tanah perjanjian (exile) – manusia dari debu akan kembali menjadi debu, “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi
pemulangan (restoration) dari pembuangan. mati karena dosa, Tuhan Yesus menanggung yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi
Ketiga kerangka ini sebenarnya merupakan kematian seluruh umat manusia dengan mati yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak
penggambaran secara global bahwa nanti akan di atas kayu salib, turun dalam kerajaan maut, ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus,
ada restorasi yang sesungguhnya yaitu di dalam dan pada hari ketiga bangkit pula dari antara Yerusalem yang baru turun dari sorga, dari
Mesias yang akan orang mati. Tuhan Allah, menanggung kematian Allah, yang berhias bagaikan pengantin
d a t a n g , untuk manusia.2 Ketika Tuhan diturunkan dari perempuan yang berdandan untuk suaminya.”
keturunan salib, Ia menanggung kutukan kembali kepada Wahyu 21:1-2
debu masuk dalam tanah.
And there’s no more cursed Christmas. Merry
Semua kegenapan ini diawali Tuhan Yesus Christmas...
dengan menjadi “tanah”, sebuah tubuh yang
lahir dari seorang perawan Maria dan hidup
terbatas berada di atas tanah. Kehidupan Dewi Arianti Winarko
Tuhan Yesus bukan hidup dengan segala Mahasiswi Institut Reformed Jakarta
fasilitas mewah, kuasa, dan kemuliaan yang
menyertai-Nya, namun menjadi di dalam hidup
yang “sama seperti saudara-Nya”. Kesadaran
akan betapa besar dan mulianya Tuhan kita
yang rela menjadi manusia, membuat Natal Endnotes:
tidak mungkin hanya menjadi 1. Skillen, J. Lecture on Christianity and Society (Day
kesukacitaan semata-mata tanpa 1). 11 September 2008.
disertai dengan “ketakutan dan 2. Boice, J. M. Commentary Genesis. Vol I. (Grand
Rapids: Michigan, Baker Books, 1998), 226.
kehormatan – with fear and
reverence” yang amat sangat

Pillar No.65/Desember/08 15
PENTINGNY
PENTINGNYAA TEOL
PENTINGNYA TEOLOGI
OGI PENGINJIL
TEOLOGI PENGINJILAN
PENGINJILAN
AN
Judul : Teologi Penginjilan
Penulis : Pdt. Dr. Stephen Tong
Penerbit : Momentum
Tebal : 80 halaman
Cetakan :3

A pakah theologi itu? Apakah hanya


sekedar teori? Lalu apakah penginjilan
itu? Apakah betul hanya sekedar satu
semangat? Bolehkah orang Kristen pergi
menginjili tanpa memiliki theologi yang
Keselamatan berkaitan dengan iman,
sedangkan hukuman berkaitan dengan
perbuatan. Mereka yang percaya
diselamatkan oleh imannya, sedangkan
mereka yang tidak percaya bukan dihukum
kuat? Bolehkah anak Tuhan yang berpegang karena tidak memiliki iman, tetapi karena
teguh pada Firman tapi tidak pergi perbuatannya yang jahat. Allah terus
memberitakan Injil? Di Timur maupun di memberikan wahyu kepada umat-Nya, lewat
Barat, kita menyaksikan dua ekstrem yang Abraham yaitu Allah Pencipta dan Allah
berbeda. Di satu sisi, keKristenan Juruselamat; lewat bangsa Israel yaitu
menitikberatkan rasio yang menjadi hakim hukum Taurat, kepercayaan monotheis,
atas setiap tingkah laku dan pikiran lambang korban darah, dan pemerintahan
manusia, pada organisasi dan administrasi theokratis; sampai kepada titik puncak
yang menjadi penghalang untuk sejarah, yaitu Firman yang menjadi daging.
memberitakan Injil, dan pada perdebatan Wahyu Allah kepada Petrus dan Yohanes
theologi yang dijadikan fokus dari aktivitas semakin membuka pribadi Allah yaitu Allah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan
gereja. Di sisi lain, gereja telah menjadi Tritunggal dan Allah Sang Pribadi Kasih. baptislah mereka dalam nama Bapa dan
salah satu pemuas kebutuhan manusia. Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
Dengan mengkompromikan kualitas firman Bab kedua menjelaskan tentang sifat dasar melakukan segala sesuatu yang telah
Tuhan, khotbah-khotbah diobralkan dan Injil. Inilah kunci pengertian kita tentang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
atraksi ilmu gaib menjadi tontonan yang Injil yang harus kita mengerti dan pegang Aku menyertai kamu senantiasa sampai
memuaskan pelanggan. Kedaulatan Tuhan teguh: Injil bersifat Menebus, Esa, kepada akhir zaman.” Di sini sifat Amanat
telah diselewengkan menjadi alat untuk Sempurna, dan Mutlak. Dalam Agung harus diperhatikan dengan saksama.
mengejar kekayaan duniawi dan karakter memberitakan Injil, selain doktrin dan Amanat Agung bukan sekedar agung, tetapi
manusia. Penginjilan hanya sebatas untuk pengertian Injil yang benar, kita dituntut kita harus memahaminya sebagai amanat
kalangan sendiri, bukan untuk orang di luar juga untuk memiliki motivasi yang murni. paling agung sepanjang sejarah. Karena di
“Israel”. Kedua kondisi ini makin Apakah sebenarnya motivasi yang murni balik Amanat ini, kehendak Bapa yang kekal
menggerogoti keKristenan dewasa ini dalam penginjilan? Yang paling utama adalah dinyatakan dalam Diri Anak. Anak yang telah
bagaikan akar beracun yang telah menjalar kehendak Allah. Kehendak Allah adalah bangkit menyatakan sifat supraalamiah dari
di dalam tubuh Kristus. unsur yang menentukan eksistensi dari Amanat Agung. Kedua, sifat otoritas dari
segala sesuatu. Allah telah menetapkan Injil Amanat Agung ditunjukkan melalui Firman-
Melihat semua itu, apakah respons kita di dalam kekekalan dan tugas sebagai Nya dengan kuasa-Nya yang melampaui
hadapan Tuhan? Apa jawaban kita ketika pemberita dipercayakan-Nya pada kita. segala kuasa di langit dan di bumi, Kristus
kita dituntut pertanggungjawaban di Untuk itu tidak ada alasan untuk sombong memberikan amanat ini dan mengutus
hadapan Tuhan? Di antara dua ekstrem itu, dan bermegah diri, seolah-olah jika tidak murid-murid-Nya. Ketiga, sifat positif, aktif,
kita harus menemukan jalan yang ketiga, ada kita, orang lain tidak akan mendengar dan inisiatif ditunjukkan oleh kata
yaitu pemikiran Theologi yang sesuai Injil dan beroleh keselamatan. Juga kita “pergilah”. Apakah kita harus menunggu
dengan aksioma Alkitab, dan tidak boleh menjadikan doktrin ini sebagai sampai orang menyenangi kita? Ataukah
menggabungkan esensi dari semua aliran penghalang untuk memberitakan Injil, menanti sampai orang menyambut dan
keKristenan. Bolehkah kita bersemangat karena predestinasi Allah yang menjamin menerima kita baru kita pergi menginjili?
dalam penginjilan tanpa memperhatikan kita berhasil dalam pemberitaan Injil. Jika Keempat, sifat universal “jadikanlah semua
kebenaran dari pengajaran kita? Bolehkah kita sungguh-sungguh tahu bahwa bangsa murid-Ku” sangat menentang
kita mendalami theologi tanpa pergi penginjilan adalah menaati kehendak Allah, pemberitaan Injil untuk kalangan sendiri.
memberitakan Injil? Pak Tong mengatakan maka kita tidak akan terpengaruh oleh hasil Kelima, “baptislah mereka dalam nama Bapa
orang yang mengetahui theologi tidak kita. Pengutusan dan dorongan kasih dan Anak dan Roh Kudus” menunjukkan
boleh tidak memberitakan Injil, dan orang Kristus juga harus menjadi motivasi kita sifat Gerejawi. Kata “baptislah mereka”
yang menginjili tidak boleh tidak memiliki memberitakan Injil. Jika kita tahu Sang berarti membawa orang percaya kepada
dasar theologi. Pencipta alam semesta ini yang mengutus gereja yang berwujud, supaya kita
kita, apakah kita masih boleh berdiam diri? mendirikan jemaat dan tubuh Kristus di
Mari kita melihat Paulus sebagai contoh. Jika kita mengalami dan menyelami betapa dunia ini. Keenam, dalam Amanat Agung
Siapakah Paulus? Apakah dia seorang besarnya kasih pengorbanan Kristus di “ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
penginjil atau seorang theolog? Konsep bukit Golgota, masih tidak relakah kita yang telah Kuperintahkan kepadamu”, di
umum yang mendualismekan Theologi dan pergi memberitakan kasih Kristus bagi umat sinilah kunci penyatuan dari konsep kita
Penginjilan hendaknya berhenti dalam manusia? yang sering kali salah mendualismekan
pengertian akan kasus Paulus. Setelah penginjilan dan doktrin. Sifat doktrinal
menerima wahyu, Paulus meneliti Orang Kristen adalah orang yang menuju dalam Amanat Agung tidak boleh
kebenaran dengan serius. Bersamaan kesempurnaan melalui perasaan berutang. dikesampingkan dengan semangat
dengan itu, Paulus juga menginjili dengan Alkitab melampaui seluruh ajaran tertinggi penginjilan yang berkobar-kobar dan
dinamis, dengan cara yang fleksibel, dengan manusia. Ketika filsafat Yunani mengajarkan nyata. Kedua-duanya harus memiliki bobot
tekad yang kuat, dan jangkauan yang “Take and Give”, Alkitab mengajarkan yang seimbang baik dalam kuantitas maupun
cukup luas serta menyeluruh. Penginjilan “Given so give it!” Memberi dengan cuma- kualitas. Dan yang terakhir adalah sifat
dan Theologi bertalian erat, keduanya cuma, karena kita dianugerahkan dengan kekekalan “dan ketahuilah, Aku menyertai
harus sama-sama berbobot, baik dalam cuma-cuma. Dengan perasaan berutang kamu senantiasa sampai kepada akhir
kualitas maupun kuantitasnya. Injil inilah Paulus memberitakan Injil kepada zaman”. Dalam perintah selalu mengandung
orang Yunani maupun orang bukan Yunani, janji, dan dalam janji selalu mengandung
Bab satu menjelaskan tentang wahyu Allah orang terpelajar maupun tidak terpelajar perintah. Demikianlah, dengan kita
dalam Alkitab. Dalam kasus Adam dan Hawa (Roma 1:14). Dan motivasi penginjilan yang menjalankan perintah ini, kita pasti
dijelaskan beberapa hal yang diwahyukan terakhir adalah pengharapan Maranatha. menikmati janji Allah. Soli Deo Gloria.
Allah kepada Adam. Yang pertama, sifat Allah Apa yang harus dilakukan dalam
yang mengambil inisiatif. Yang kedua, fakta pengharapan kedatangan Tuhan kembali
terpisahnya status manusia yang semula ini? Ada dua hal, yaitu menyucikan diri dan Edwin Surya
dengan status sekarang. Yang ketiga, menyelesaikan pekerjaan-Nya melalui Pemuda GRII Pusat
ketidakberdayaan manusia dan janji Allah pemberitaan Injil.
yang Mahakuasa. Dalam kasus Kain dan
Habel, Allah mewahyukan hanya oleh kasih “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa
anugerah-Nya manusia diselamatkan. di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah,

16 Pillar No.65/Desember/08

Anda mungkin juga menyukai