Anda di halaman 1dari 11

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA

E
C
EDISI NOVEMBER 2020

KHOTBAH
X
L BULANAN
DPA GBI

Judul:
TUHAN SERTAI DALAM SETIAP MUSIM HIDUP
PERGUMULAN MENGUBAH KEHIDUPAN
JALAN TUHAN TAK TERSELAMI
AKU BEBAS DARI KEBIASAAN BURUK
MUKJIZAT PASTI ADA

Tim Penulis Khotbah Bulan November 2020:


Pdp. Suseno, ST
Pdt. Nelson S. Kolly, S.Sos
Pdt. Joel Jeffri Manalu, M.Th

N
E Pdm. Risdianto
Pdt. Ramler Bahtiar, M.Th
L
1
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
TUHAN SERTAI DALAM SETIAP MUSIM HIDUP
AMSAL 23 : 18

I. PENDAHULUAN
AMSAL 23 : 18 “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”
Sebagai generasi muda di dalam Tuhan tentunya kita percaya bahwa masa depan terbaik pasti Tuhan sediakan (apapun
musim yang dilalui). Prinsip hidup seperti roda berputar bukanlah prinsip anak Tuhan. Masalah dan tekanan yang
seakan kita lihat sebagai kemunduran, sebenarnya adalah proses Tuhan untuk membawa kita naik dalam level iman
berikutnya.
Setiap pribadi pasti memiliki masalah dan tekanan yang berbeda satu sama lain dan seringkali itu bukan jalan yang
mudah untuk di lalui.

II. ISI
Untuk dapat mengalami peningkatan dalam kehidupan ini tergantung respon/tindakan masing—masing pribadi
terhadap skenario yang Tuhan siapkan.
Ada 3 kelompok dalam hal ini :
1. The Quitters
• Tidak berani melangkah, terlalu banyak berpikir dan takut, ragu-ragu
• Akhirnya malah tidak melangkah sama sekali, tidak berbuat apa- apa.
• Orang yang ada masalah sedikit saja sudah membuat mereka keluar dari jalan Tuhan, merasa dikorbankan,
kecewa.
2. The Campers

Sedikit lebih baik dari kelompok 1, berani untuk memulai dan bayar harga hingga di titik tertentu mereka
mengalami berkat- berkat Tuhan, dan karena sudah merasa terpenuhi keinginannya, mereka stag dan mulai
mendirikan “tenda” menetap dengan keadaannya.

Gampang sombong, gampang takabur, gampang berpuas diri, gampang terjebak dalam zona nyaman

Baru ada berkat sedikit, langsung sombong dan meninggalkan Tuhan.

Dimata Tuhan ini pun sama buruknya dengan kelompok pertama yang mundur.
3. The Climbers

Terus berani mendaki ke tempat yang lebih tinggi, meskipun semakin tinggi semakin terasa sesak karena oksigen
berkurang.

Masalah tidak membuat mogok, berkat pun tidak membuatnya jadi nyaman dan stag.

Contoh : Yosua 14:10-12 (tidak salah akhirnya Kaleb dan Yosua menikmati semua janji Tuhan. Daud pun termasuk
dalam kategori The Climbers.

Paksa diri kita untuk terus berjuang lebih dari biasanya, maka lihatlah perbedaannya – perlu diubah mentalitas
kita, miliki mentalitas The Climbers.

Apapun musim hidup yang dilalui, mari menjadi generasi muda yang percaya bahwa Tuhan pasti menyertai apapun
yang dilakukan. Itu sebabnya generasi muda perlu memiliki 3 hal :
1. KOMITMEN UNTUK MENANTI WAKTU TUHAN – Pengkhotbah 3:1
• Menunggu memang sesuatu yang tidak menyenangkan tapi itu adalah bagian dari kehidupan yang di jalani setiap
orang.
• Menunggu bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tapi setiap generasi muda perlu mengupgrade diridalam skill
yang Tuhan percayakan dalam kehidupan setiap generasi muda.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
1
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020

TUHAN SERTAI DALAM SETIAP MUSIM HIDUP

• Satu hal yang perlu di ingat dalam diri generasi muda waktu menanti janji Tuhan adalah “JANGAN PERNAH
MENJUAL NAMA YESUS DEMI APAPUN JUGA”

2. KESETIAAN DALAM PROSES YANG ADA (Ulangan 28:13-14) (Ulangan 28:1)


• Seringkali tidak tahan, memberontak, dll
• Hanya orang yang setia yang bisa menerima janji Tuhan. Masalah adalah sarana Tuhan menguji kesetiaan kita
apakah tetap di dalam Tuhan atau tidak dan itu adalah proses yang dilalui oleh setiap generasi muda.
• Contoh : Yusuf (tetap kudus, setia – Kejadian 39:10-12).
3 hal yang bisa membuat orang gagal dalam proses :
a. Harta (tidak menjamin kebahagiaan) – fokus bukan kepada mammon/uang dan harta tapi kepada Tuhan
b. Tahta (contoh : Raja Uzia) – gila kerja untuk mendapatkan uang dan jabatan.
c. Wanita /Pria – kekudusan, berkata tidak untuk setiap godaan.
3. KEINTIMAN DENGAN TUHAN (Yakobus 4:8)
• Yohanes 15:7 – untuk dapat mengalami janji Tuhan, harus intim dengan Tuhan.
• Orang yang intim dengan Tuhan → motivasi benar (Ibadah bukan rutinitas, menghormati Tuhan, melayani Tuhan
karena mengasihi Tuhan) → karakternya spt Kristus (takut akan Tuhan) → keputusan yang diambil tepat (hikmat
Tuhan).
• Contoh “Tidak menghormati Tuhan” : Keluarga Abinadab (1 Samuel 7:1-2) – tabut Allah=kehadiran Allah, tapi
dianggap sbg hal yang biasa, spt benda lainnya, maka Tuhan marah. Kalau setiap generasi muda tidak
menghormati Tuhan, maka dampaknya keputusan yang di ambil tidak akan sesuai dengan rencana Tuhan.
• Contoh “Menghormati Tuhan”: Keluarga Obed Edom (2 Samuel 6:11-12) – hanya 3 bulan tabut Allah di rumah
Obed Edom, sesuatu terjadi, Tuhan memberkati keluarga mereka dan itu terdengar sampai ke telinga Raja Daud
(pasti bukan berkat biasa).
Apa yang dilakukan Keluarga Obed Edom yang tidak dilakukan keluarga Abinadab?
1 Tawarikh 15 → Obed Edom yang tadinya tinggal di Kirad Yearim, ia tinggalkan tempat nyamannya dimana ia sudah
diberkati luar biasa, ia ikut ke Yerusalem dan ia menjadi penunggu Kemah Allah, di mana Tabut Allah ada di dalamnya.
Sebagai bukti bahwa ia merindukan HADIRAT TUHAN.
Buah dari sikap keluarga Obed Edom terlihat dalam 1 Tawarikh 26:4-8 → anak cucu Obed Edom memegang
pemerintahan, kekuasaan yang besar, berkat turun ke anak cucunya.

III. PENUTUP
Temukan panggilanmu, maka kesuksesan akan datang kepadamu.
Percayalah janji Tuhan pasti di genapi, sambil menanti waktuNya Tuhan, tetap jalani proses yang ada dengan bergaul
karib dengan Tuhan karena Tuhan punya jadwal sendiri untuk setiap generasi muda yang meresponi Firman Tuhan dan
menghormati Tuhan. Waktu Tuhan adalah yang terbaik apapun musim yang dilalui.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
2
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
PERGUMULAN MENGUBAH KEHIDUPAN
LUKAS 8:43- 48

I. PENDAHULUAN
Dalam hidup seringkali berhadapan dengan masalah, penderitaan, kesulitan hidup dan masih banyak hal yang kita
alami dan akan alami selagi kita masih hidup di dunia ini. Hal ini merupakan realita kehidupan manusia yang tidak
terpisahkan bahkan tidak dapat dihindari, karena di satu sisi Tuhan Allah menyertai kita, tetapi di sisi lain ada juga iblis
yang senantiasa mengawasi kita dan berusaha untuk menghancurkan kita, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu,
si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”. (1 Petrus
5:8).
Dalam Lukas 8 : 43 – 48 tentang Perempuan yang mengalami pendarahan. Di tuliskan bahwa diantara kerumunan
orang banyak ada seorang perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Menurut hukum Yahudi pada saat
itu bahwa perempuan yang dalam keadaan seperti ini dianggap menajiskan, baik tempat dia berbaring, tempat duduk
dia, maupun setiap orang yang bersentuhan dengan dia, akan dianggap najis. Bisa jadi perempuan ini mengalami
pergumulan yang berat, baik untuk sakit pendarahannya dan juga hokum Yahudi yang menjauhkan dia dari kehidupan
sosial pada waktu itu, dimana dia dijauhi, diasingkan, disingkirin dan dikucilkan dari komunitas dan keluarganya.
Tetapi ketika dia mendengar tentang Yesus yang akan melewati kotanya, maka timbulah keberanian dan iman untuk
bertemu dengan Tuhan Yesus. Perempuan in bangkit dari keterpurukan akibat sakit yang di derita selama ini, dengan
memfokuskan hati dan pikiran dia, dengan berkata asal kujamah saja jubahNya, maka aku akan sembuh. Sebuah
pernyataan iman yang sederhana tetapi justru mendatangkan kuasa mujizat yang besar bagi dirinya dan dia mengalami
mujizat kesembuhan, seketika itu juga berhenti pendarahannya.

II. ISI
Belajar dari Kisah Perempuan yang pendarahan ini, ada 3 hal yang dapat dipelajari, yaitu:

1. BAHWA APAPUN PERGUMULAN KITA SAAT INI, YESUSLAH JAWABANNYA


Perempuan ini telah mengalami pergumulan berat dengan sakit pendarahan dan juga omongan orang yang
menajiskan dan mengucilkan dirinya. Tetapi ketika dia mendengar tentang Yesus, maka dia bangkit dan yakin
akan kesembuhan dirinya. Dalam kelemahan sakitnya dan berdesakan dengan orang banyak dia tetap
berusaha mendekat dan menyentuh Tuhan Yesus karena dia percaya inilah jawaban pergumulan dia selama
ini.
2. HADIRKAN YESUS DALAM PERGUMULAN KITA.
Bahwa setelah dia mendengar tentang kehadiran Yesus di kota itu, telah mengubah dirinya untuk berdamai
dengan dirinya sendiri dan juga orang lain yang selama ini mengucilkan dia. Hadirkan Tuhan Yesus dalam
pergumulanmu maka engkau akan melihat kuasa Tuhan yang memulihkan dan membebaskan. Perempuan ini
tidak memungsingkan lagi apa kata orang tentang dirinya dan sakitnya, yang dia pikirkan adalah bagaimana dia
bisa menyentuh Tuhan Yesus dan dia akan menjadi sembuh. Identitas dirinya dibaharui karena kehadiran
Yesus, sehingga ketika ditanyai oleh Tuhan Yesus, siapa yang menjamahNya, maka perempuan ini berani
datang kepada Yesus dan mengakui imannya. Kehadiran Yesus bisa mengubahkan segala sesuatu dalam hidup
kita
3. HIDUPLAH DENGAN IMAN YANG MEMBERI RASA
Pada ayat yang ke 46, “Tetapi Yesus berkata, “ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada
kuasa keluar dari diri-Ku.”
Bahwa iman perempuan ini dirasakan oleh Tuhan, walaupun banyak orang yang menyentuh Yesus, tetapi
sentuhan perempuan ini menarik kuasa Tuhan Yesus dan menyembuhkannya. Hal ini menarik bagi kita
Generasi muda, agar kita harus hidup dengan memberi rasa baik kepada sesama terlebih untuk Tuhan. Artinya
Tuhan menikmati cara hidup kita, pola pikir dan sikap tingkah laku kita, yang kudus dan bereknan di hadapan
Tuhan serta mempermuliakan nama Tuhan (menjadi garam dan terang).

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
2
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMVER 2020

PERGUMULAN MENGUBAH KEHIDUPAN

III. PENUTUP
Saat ini dunia mengalami situasi dan kondiri pergumulan yang sama, baik ekonomi, kesehatan, sosial, keamanan dan
lain sebagainya. (8) Berdasarkan kisah diatas mengajarkan kepada semua kita, bahwa persoalan dan pergumulan bisa
datang kapan saja dan dimana saja, tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan Yesuslah jawaban dalam semua persoalan
hidup kita.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
3
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
JALAN TUHAN TAK TERSELAMI
KEJADIAN 37:1-11

I. PENDAHULUAN
Kita percaya bahwa rancangan TUHAN dalam hidup kita dalah rancangan damai sejahtera dan penuh harapan, bukan
rancangan kecelakaan (Yeremia 29:11). Tetapi untuk sampai kepada rancangan tersebut kita harus melalui sebuah jalan
yang disebut jalan Tuhan.
Jalan Tuhan bukan jalan manusia seperti yang disampaikan Yesaya, ”Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku… Seperti tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yes. 55:8-9). Jalan Tuhan sering tidak terselami oleh pikiran manusia yang terbatas.
Apa yang dialami oleh Yusuf dalam perjalanan hidupnya yang berliku didalamnya ternyata ada karya Tuhan yang
disebut jalan Tuhan yang tidak dapat terselami oleh manusia. Seorang yang dapat mimpi menjadi seorang pemimpin
adalah gambaran rancangan Tuhan atas hidupnya tetapi jalan mencampai rancangan besar tersebut membutuhkan
jalan-jalan Tuhan yang tidak mudah untuk dijalani. Kita selalu mencari jalan yang mudah, lurus, tanpa hambatan tetapi
jalan lurus tanpa hambatan ujungnya ternyata bisa berarti maut, seperti Amsal 14:12 katakan "Ada jalan yg disangka
orang lurus, tapi ujungnya menuju maut". Tetapi jalan Tuhan sering sekali sulit bahkan tidak terselami tetapi tujuan atau
akhirnya adalah kehidupan.

II. ISI
Belajar dari Kisah Yusuf, Bagaimana kita berjalan dalam jalan Tuhan yang tidak terselami tersebut?

1. Jaga hati supaya tidak kecewa (Kejadian 37:28; 45:1-5)


Yusuf mengalami perlakuan yang jahat dari saudaranya sendiri, hampir dibunuh dan akhirnya dijual jadi budak. Kita
mungkin melihat bahwa masa depan Yusuf, mimpi-mimpinya akan hilang. Karena menjadi seorang budak pada
jaman dahulu pasti tidak punya masa depan yang baik. Tetapi dalam menjalani jalan hari-harinya Yusuf tetap
menjaga hatinya dengan baik. Dia tidak membiarkan kekecewaan, kemarahan menguasai, tetapi dia biarkan
hatinya dibenuhi oleh Tuhan, sehingga apa yang dikerjakan Yusuf disertai oleh Tuhan dan Tuhan membuatnya
berhasil.
Menjaga hati tidak kecewa adalah hal yang harus kita lakukan dalam perjalan hidup ini. Apapun bisa terjadi,
keluarga sekalipun bisa mengkhianati kita, teman-teman dekat bisa meninggalkan kita, tetapi jangan sampai kita
kecewa atau menjadi pahit hati, karena ketika kita kecewa sampai akhirnya kepahitan hal tersebut akan merugikan
diri kita sendiri, justru menutup berkat Tuhan bagi kita. Dari pelajaran Yusuf ini kita belajar, hal yang jahat bisa
dirancangkan manusia tetapi Tuhan justru mengijinkannya karena di dalamnya ada jalan Tuhan yang tidak terselami
oleh Yusuf yang membawa dia menjadi pemimpin di Mesir. Tugas kita jaga hati, jangan kecewa dengan keadaan,
orang-orang atau dengan TUHAN.
2. Jalani setiap proses bersama Tuhan (Kejadian 39:5, 21-23)
Yusuf menjalani proses demi proses yang tidak mudah, dijual jadi budak sampai akhirnya dia dapat pekerjaan
dirumah Potifar seorang pegawai istana Firaun, dia bekerja dengan baik, penuh tanggungjawab sampai akhirnya
dia menjadi orang kepercayaan Potifar. Baru saja keadaan membaik tiba-tiba berubah karena dia memilih menjaga
hidup takut akan Tuhan dan menolok ajakan istri Potifar untuk berzinah. Akibatnya Yusuf difitnah dan harus masuk
penjara. Apa yang terjadi di penjara? Yusuf ternyata justru dapat kepercayaan dari kepala penjara karena Yusuf
disertai Tuhan dan lewat penjara inilah kita tahu dia dikenalkan oleh juru minuman kepada Raja Firaun.
Hidup yang kita jalani tidak selalu mudah, sering sekali keadaan tiba-tiba berubah, kita tidak selalu dapat
memfrediksi apa yang akan terjadi. Tetapi jika kita berjalan bersama dengan Tuhan maka setiap proses kehidupan
akan membawa kiat menjadi lebih baik. Yusuf dirumah Potifar hanya memimpin beberapa orang, tetapi dia
dipenjara diberi kepecayaan memimpin lebih banyak lagi. Semuanya itu ternyata menjadi modal yang sangat baik
sebelum akhirnya dia dipercaya oleh Firaun menjadi pemimpin nomor 2 di Mesir. Kalua kita berjalan bersama
TUHAN, maka setiap penggal jalan hidup yang sulit sekalipun menjadi alat Tuhan untuk memproses hidup kita.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
3
Jadi melalui renungan ini kita sama – sama belajar untuk melibatkan Tuhan di dalam keluarga, menggunakan waktu
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
dengan baik dan hidup di dalam firman sehingga kita bisa mengalami kehidupan yang harmonis bersama keluarga.
AminJALAN TUHAN TAK TERSELAMI

3. Menanti waktu TUHAN (Kejadian 41:1)


Jalan Tuhan yang tidak terselemani erat kaitanya dengan waktu Tuhan. Kita belum bisa mengerti segala sesuatu
yang yang terjadi sampai waktu Tuhan tiba. Yusuf menanti waktu Tuhan dengan perjuangan yang tidak mudah,
bahkan ketika dia menjelaskan arti mimpin juru minum dan juru makan raja dipenjara, dia berusaha
mempercepat waktu Tuhan supaya dengan bantuan juru minum yang dibebaskan dari penjara mengingat Yusuf
dan menolong dia segera dilepaskan (Kejadian 40:14). Tetapi apa yang terjadi? Juru minum itu justru melupakan
Yusuf (Kejadian 40:23). Tetapi ayat 1 pasal 41 menulis, setelah lewat dua Tahun dari peristiwa Yusuf dilupakan
juru minum tersebut Firaun mimpi dan inilah waktu yang tepat Yusuf keluar dari penjara untuk menjelaskan arti
mimpi tersebut. Coba kalau 2 tahun lalu Yusuf sudah keluar karena pertolongan juru minum itu, bisa saja ketika
Firaun memimpin Yusuf sudah tidak tahu dimana. Tetapi dalam jalan Tuhan yang tidak terselami, Tuhan tahu
waktu yang terbaik untuk mengangkat kita untuk menyatakan kemuliaanNya atas kita. Kita harus belajar untuk
bertekun menanti waktu Tuhan atas jalan-jalan kehidupan yang mungkin berat, sulit, tidak terselami tersebut.

III. PENUTUP
Manusia sangat terbatas, tetapi Allah sungguh tidak terbatas.
“O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya
dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?” (Roma 11:33-34a).
Kebenaran inilah yang harus kita taruh dalam iman percaya kita kepada kepada Dia, dalam segala sesuatu yang terjadi,
yang kita alami dalam kehidupan ini adalah keputusan-keputusanNya yang terbaik, sekarang kita belum mengerti
tetapi ada waktunya semua akan Tuhan menyatakan apa maksudkan tujuanNya atas jalan-jalan hidup yang tidak dapat
kita selami. Imanuel.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
4
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
AKU BEBAS DARI KEBIASAAN BURUK
I KORINTUS 15 : 33

I. PENDAHULUAN
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. I Korintus 15 : 33
Beberapa yang lalu kita mendengar ada beberapa artis yang tertangkap karna menggunakan narkoba. Ironisnya artis
tersebut kita ketahui tertangkap menggunakan narkoba untuk yang kesekian kalinya. Padahal sebelumnya mereka
pernah mengatakan bahwa menyesal telah menggunakan narkoba dan berharap setelah kejadian ini ia
mengungkapkan tidak akan mengkomsusi barang haram tersebut lagi. Namun setelah bebas beberapa tahun
kemudian justru kembali ia tertangkap menggunakannya. Kasus lain kita juga mendengar ada seorang remaja/pemuda
yang memperkosa wanita teman sekolahnya sehingga dilaporkan ke pihak kepolisian. Setelah diusut motif
permasalahannya ternyata dikarenakan remaja/pemuda ini sering menonton film porno sehingga ia melampiaskan
nafsu sex nya kepada teman wanitanya. Ada banyak lagi kasus yang kita dengar jika kita mau menginventarisasikan
diakibatkan karena mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk sehingga berakibat fatal. Mengapa mereka tak mampu
keluar dari jerat kebiasaan buruk mereka? Begitu sulitkah sesungguhnya melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk
tersebut? Mengapa begitu banyak orang muda yang terikat dengan kebiasaan buruk? Bagaimana kita bebas dari
kebiasaan-kebiasaan buruk ini?

II. ISI
Firman Tuhan dalam I Korintus 15 : 33 telah mengatakan bahwa “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk
merusakkan kebiasaan yang baik” Paulus ingatkan jemaat Korintus untuk mereka tidak bergaul dengan orang-orang
yang tidak menguatkan iman mereka. Sebab orang-orang Korintus kebanyakan percaya kepada filsafat-filsafat kosong
dan mitos-mitos leluhur mereka yang termasuk pada penyembahan berhala. Mereka percaya pada dewi kesuburan
sehingga mereka mempraktekkan percabulan dan sebagainya. Mereka tidak percaya kepada kebangkitan. Karenanya
Paulus sangat menekankan untuk tidak bergaul dengan mereka karena dapat merusak iman dan kepercayaan jemaat
Tuhan yang ada di Korintus. Injil Kristus membawa jemaat Tuhan di Korintus harusnya menjadi pegangan yang teguh
jangan terbawa oleh pergaulan yang buruk karena lingkungan yang demikian. Paulus sangat menegaskan bahwa
jemaat Tuhan jangan tertipu atau jangan sampai disesatkan oleh mereka yang coba mempengaruhi iman mereka.
Kristus telah mati dan bangkit menebus dosa-dosa kita. Sudah seharusnya jemaat Korintus meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan hidup lama mereka dan mengenakan manusia baru yang senantiasa mempersembahkan
hidupnya bagi Kristus. Mereka telah dikuduskan bukan dengan barang fana tetapi oleh darah yang mahal yaitu Kristus
sendiri sehingga hidup yang lama telah disucikan. Mereka menjadi umat kepunyaan Allah sendiri. Dikuduskan artinya
dipisahkan dari hidup mereka yang lama menjadi baru. Karenanya mereka sudah tidak lagi sama dengan orang-orang
Korintus pada umumnya sehingga mereka harus betul-betul menjaga pergaulan mereka supaya tidak kembali
disesatkan.
Bagaimana kita bebas dari kebiasaan buruk kita?

1. MILIKI HATI & PIKIRAN YANG SENANTIASA DIPERBAHARUI OLEH ROH KUDUS
Hal ini menjadi dasar yang sangat penting untuk kita lakukan setiap hari. Sesungguhnya kita tak mampu melawan
segala kedagingan kita tanpa kuasa dari Roh Kudus. Karenanya Paulus juga ingatkan kita untuk hidup mau dipimpin
oleh Roh Kudus. Kehidupan yang mau dipimpin oleh Roh Kudus akan membawa kita dengan sendirinya kita akan
menanggalkan segala kedagingan atau kebiasaan buruk kita. Kebiasaan buruk kita akan dapat segera ditinggalkan
seiring kita mau dipimpin oleh Roh Kudus. Dan melalui Firman Tuhan akan membaharui hati dan pikiran kita Dengan
demikian maka akan mempengaruhi setiap tindak laku kita. Setiap tingkah laku kita akan menghasilkan kebiasaan
dan kebiasaan akan menjadi kehidupa kita. Berawal dari Hati dan Pikiran yang dibaharui kemudian akan menjadi
suatu tindakan. Tindakan-tindakan ini akan menghasilkan kebiasaan dan kebiasaan-kebiasaan ini akan
menghasilkan karakter.
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”
(Roma 12 : 2)

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
4
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020

AKU BEBAS DARI KEBIASAAN BURUK

2. MILIKI KOMUNITAS YANG SEHAT & MEMBANGUN


Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kita memerlukan orang lain untuk kita bisa saling menjaga dan menasihati
sehingga kehidupan kita ada yang menilai. Karenanya dibutuhkan komunitas yang sehat dan membangun. Apa
aritnya? Temukanlah rekan atau sahabat yang tentunya seiman dengan kita dan sama-sama mau komitmen untuk
bertumbuh di dalam Tuhan. Komunitas bukan sekedar “kongkow-kongkow” atau “curhat-curhatan” tanpa kejelasan
tetapi yang dapat memberikan pandangan dalam setiap apa yang digumulkan. Jangan kita tinggalkan Komunitas
Sel atau Kelompok Tumbuh Bersama atau mungkin itu Cool dalam gereja yang sudah ada. Kita perlu ada di sana.
Disitulah kita sama-sama belajar untuk saling care, mengasihi, dan mempraktekkan nilai nilai kehidupan dalam
Kristus. Di komunitas inilah kebiasaan-kebiasaan yang baik kita praktekkan sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
Komunitas juga bukan ekslusif sehingga kita tidak mau berteman dengan orang lain tetapi komunitas yang mau
berbagi kepada sesama kita yang lain namun kita tidak dalam pergaulan hidup mereka. Kita hidup di dunia tetapi
tidak duniawi dan jangan sebaliknya kita rohani tetapi hidup duniawi.
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
(Amsal 13 : 20)

III. PENUTUP
Presiden Amerika Serikat, George Washington, pernah mengatakan: "Bergaulah dengan orang-orang berkualitas, jika
Anda menghargai reputasi Anda sendiri, karena lebih baik menyendiri daripada ada dalam pergaulan yang buruk."
Mari generasi muda yang dikasihi Tuhan, saatnya kita melepaskan segala kebiasaan-kebiasaan buruk kita sebelum hari
menjadi malam tetapi biarkan diri kita menjadi persembahan yang kudus sehingga Tuhan Allah dapat secara maksimal
memakai setiap kehidupan kita dan Tuhan Yesus sebagai junjungan hidup kita dipermuliakan
“Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan
kamu telah mengalahkan yang jahat” (I Yohanes 2: 4c)

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
5
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020
MUKJIZAT PASTI ADA

I. PENDAHULUAN
Tema minggu ini adalah “Mujizat pasti ada”, ini tema sangat menarik, karena memang mungkin akhir-akhir ini kita
generasi muda jarang melihat hal-hal yang spektakuler yang seperti ada pada zaman Yesus Kristus yang lumpuh
berjalan, yang buta melihat, yang mati dibangkitkan dan lain-lain. Dan hal-hal inilah yang membuat generasi muda mulai
dalam tanda kutip tidak percaya kepada mujizat. Coba kita lihat apa sih arti mujizat dalam kamus besar bahasa
indonesia
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Mujizat artinya sebuah peristiwa/ kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh akal
manusia. Dalam metode Penelitian selalu berpikir : Rasional, Empiris, Sistematis. beginilah cara berpikir sesuai logika
rasio yang diajarkan selama ini kepada kita semua, mak itulah itulah sebabnya banyak generasi muda atau orang yang
tidak percaya lagi kepada Mujizat-mujizat dalam Alkitab, tidak percaya lagi kepada Tuhan Yesus dan berpikir bahwa gue
kan hanya manusia biasa.
Coba kita lihat dalam Yohanes 5 : 1-9
Bagaimana cara Tuhan Yesus melakukan mujizat kepada orang yang lumpuh selama 38 tahun yang ada di kolam
Betesda. Dan kalau kita lihat dalam ayat yang ke 6 dikatakan Yesus tahu orang lumpuh itu telah lama dalam keadaan
lumpuh. Nah kalau kita pikir dengan logika kita, kalau Yesus tahu kenapa gak dari dulu aja disembuhkan supaya orang
itu tidak lama dalam penderitaan atau kesusahan. Kita perlu ingat ada waktunya Tuhan ( Kairos ) dan ada waktunya
manusia ( kronos )

II. ISI
Dari Yohanes 5 : 1-9 ini kita belajar tentang mujizat yang pasti ada bagi setiap kita orang-orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus. Mari kita lihat pelajaran apa yang kita dapat :

1. Mujizat pasti ada ketika Tuhan mengizinkan penderitaan terjadi dalam hidup kita.
Tuhan mengizinkan orang lumpuh ini berada dalam penderitaannya selama 38 tahun dikolam betesda itu, dan 38
tahun buka waktu yang sangat pendek tapi waktu yang sangat lama dan secara rasio kita gak masuk akal tapi hal
ini bisa saja terjadi dalam kehidupan siapa saja. Dan perlu kita pahami juga mujizat tidak akan pernah terjadi dalam
hidup kita kalau kita tidak mengalami penderitaan dan Karena penderitaan kita bisa mengalami mujizat Tuhan. Jadi
Memang kadangkala Tuhan mengizinkan hal yang buruk terjadi dalam hidup kita supaya kita bisa mengalami
mujizat Tuhan dan kalau kita mengalami hal yang baik dalam hidup kita supaya kita belajar terus mengucap syukur
kepada Tuhan atas keadaan baik yang Tuhan berikan dalam hidup kita.
2. Mujizat pasti ada karena ketaatan kita kepada Tuhan
Saat Tuhan Yesus menemui orang lumpuh ini Tuhan bertanya mau kah engkau sembuh ? dan Yesus berkata kepada
orang lumpuh ini “bangunlah,angkatlah tilammu dan berjalanlah”. Maka orang lumpuh ini hanya TAAT kepada apa
yang dikatakan Yesus tanpa harus banyak bertanya siapa kamu darimana asal kamu maka mujizat terjadi atas
kehidupan orang lumpuh ini. Dari hal ini kita harus mengerti sebagai generasi muda bahwa Tuhan sanggup
mengubah hal yang buruk menjadi hal yang baik bagi kita yang terpenting kita TAAT kepada apa yang dikatakan
Tuhan dalam hidup kita. Mungkin kata ini bisa mem-buat kita berpikir “Letak kekuatan orang percaya tidak bisa
ditentukan dengan lamanya bergereja TETAPI dengan melakukan firman dan hidup dalam firman”.
3. Mujizat pasti ada untuk menyatakan kemuliaan Tuhan di dalam hidup kita.
Peristiwa kesembuhan yang dilakukan Yesus dikolam Betesda membuat kemuliaan Tuhan makin di nyatakan dan
tersiarlah kabar bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menyembuhkan orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Hal terpenting bagi setiap kita generasi muda kita harus Memiliki respon yang benar dalam menghadapi setiap
pergumulan yang terjadi atas hidup kita bisa saja pergumulan yang terjadi atas hidup kita untuk menunjukkan
kemuliaan Tuhan atas hidup kita sehingga mujizat Tuhan dinyatakan atas hidup kita.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134
5
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI NOVEMBER 2020

MUKJIZAT PASTI ADA

III. PENUTUP
Mujizat pasti ada ketika kita memiliki respon yang benar dihadapan Tuhan dengan melihat setiap hal yang terjadi dalam
hidup kita atas seizin Tuhan dan kita tetap taat walau banyak hal yang buruk terjadi dalam diri kita. Tetap andalkan
Tuhan, tetap percaya Tuhan, tetap berharap kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.net | (021) 42876134

Anda mungkin juga menyukai