Anda di halaman 1dari 3

PERHATIKANLAH HIDUPKU YA ALLAH (Yeremia: 18:18-23)

Yeremia berdoa kepada Allah. Namun doanya (Yer. 18:18-23)


bukan doa mohon berkat, melainkan mohon pembalasan. Yeremia
berdoa agar musuhnya dihukum Allah. Tidakkah cara berdoa Yeremia
ini bertentangan dengan hakikat doa itu sendiri? Dapatkah kita berdoa
agar orang lain celaka, dapat musibah dan menderita? Bagaimanakah
rasanya kalau saudara doa seperti itu ditujukan kepada kita dan keluar
dari mulut hamba Tuhan? Patilah kita marah, naik pitam dan menuduh
hamba Tuhan itu sesat! Hamba Tuhan palsu, gadungan!
Doa Yeremia meluncur ke hadapan Allah karena bangsa Israel
sama sekali menolak pelayanan Firman yang disampaikannya sebagai
hamba Allah. Orang-orang israel bersepakat untuk melawan Yeremia,
"Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan
memperhatikan setiap perkataannya" (ay. 18) Yeremia tahu benar niat
jahat orang-orang Israel padaNya. Mereka semua memusuhinya
karena perkataan-perkataan Yeremia tidak berkenan di hati orang
Israel.
Khotbah Yeremia untuk bertobat ditanggapi dingin karena
merasa dosa mereka masih dapat ditoleransi. Mustahil bangsa Israel
dihukum Allah, sebab Allah mengasihi mereka. Karena itu mereka
malah balik bertanya kepada Yeremia, "Mengapa Tuhan
mengancamkan segala malapetaka yang besar ini terhadap kami?
Apakah kesalahan kami dan apakah dosa yang telah kami lakukan
terhadap Tuhan, Allah kami?" (Yer.16:10) Orang-orang Israel tidak
menyadari keberdosaan mereka, karenanya Allah tidak bermain-main
dengan hukumanNya. Allah mengawasi tingkah laku orang-orang
Israel dan segala yang mereka perbuat dibenci Allah, "Aku akan
mengganjar dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka, oleh karena
mereka telah menajiskan negeriKu dengan bangkai dewa-dewa
mereka yang menjijikkan dan telah memenuhi tanah milikKu dengan
perbuatan mereka yang keji" (16:18)
Yeremia sendiri berperang dalam batinnya. Dosa orang-orang
Israel sudah tak terampuni karena hidup mereka benar-benar tidak
lagi mengandalkan Tuhan. Mereka lebih mengandalkan kekuatan
manusia dan kekuatan dirinya dan menjauhkan diri dari Allah. Hati
orang-orang Israel sudah menjadi licik dan membatu. Mereka sudah
jadi orang-orang bebal yang sukar untuk diingatkan apalagi
diharapkan berubah total.
Yeremia benar-benar tidak berdaya menghadapi orang-orang
yang demikian. Yeremia tidak dapat berbuat banyak melawan
konspirasi jahat mereka. Yang bisa dilakukannya hanyalah
mengadukan perkaranya kepada Allah. Nyawa Yeremia benar-benar
terancam dan doa menjadi satu-satunya solusi mengatasi
ketakutannya. Yeremia percaya bahwa Allah mengetahui juga rencana
jahat orang-orang Israel yang hendak membunuhnya dan Yeremia
memohon keadilan Allah (18:23). Yeremia tidak dapat menghadapi
orang-orang Israel dengan kekuatan dan kepandaiannya. Yeremia
butuh kehadiran Allah. Yeremia butuh perhatian Allah.
Menghadapi orang bebal memang tidak mudah. Hamba Tuhan
seperti Yeremia saja tidak gampang merubah mereka. Namun Yeremia
tidak mudah putus asa. Hanya Allah yang dapat menyadarkan orang-
orang yang berdosa, dan bukan dirinya sendiri! Yeremia tidak dapat
mengambil otoritas Allah untuk menghukum mereka yang berdosa.
Justru Yeremia mohon agar Allah memberi kekuatan baginya
menghadapi orang-orang disekitarnya yang bebal. Yeremia hanya
mengandalkan Allah agar dirinya tidak frustasi, marah atau malah
menjadi sama seperti mereka.
Orang-orang bebal itu sampai sekarang masih ada karena
mereka lebih mengandalkan kekuatan manusia dan dirinya. Mereka
menghina Allah dan merasa dirinya tidak berdosa di hadapan Allah.
Mereka hanya mau Allah mengasihi dan menolak jika Allah
menghukum mereka! Saudara dan saya dapat mengenali dengan
orang-orang bebal itu. Mereka tidak jauh dengan kita: bisa suami kita,
istri kita, orang tua kita, saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita
atau mungkin kita secara pribadi termasuk didalamnya.
Orang-orang bebal ini memang hidup semaunya, sesuai selera
hatinya, dan tidak mau pusing dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan
bagi mereka hanya sebagai berita hiburan atau berita edukasi yang
hanya untuk diketahui dan memperkaya pengetahuan intelektual,
tanpa merasa penting mempraktekkannya. Saya percaya bahwa kita
semua paham pernyataan ini. Sudah tahu jo, ndak usah dibahas lagi!
Lalu apa artinya doa Yeremia ini bagi kita? Apakah kita hanya
perlu kehadiran hamba Tuhan kalau sakit, ketika berduka, saat
bergumul soal kehancuran rumah tangga, atau saat kita butuh
pekerjaan dan rejeki? Tidakkah kita juga membutuhkan doa hamba
Tuhan agar kita berbalik dari kejahatan, dari kehidupan yang bebal?
Maukah saudara didoakan agar saudara tidak selingkuh, tidak mata
keranjang, menjaga kekudusan tubuh sehingga seks dialami saat
pernikahan kudus? Tidakkah saudara dan saya berkepentingan agar
kiranya seorang hamba Tuhan mendoakan agar perkataan-perkataan
saya ramah dan bukannya makian, atau pikiran kita cerah dan
bukannya cabul, atau hati kita gembira dan bukannya kepahitan. Kita
butuh doa-doa seperti itu agar benar-benar hidup kita mengandalkan
Tuhan.
Saudara-saudara yang senatiasa memelihara hidup doa yang
benar, sungguh saudara adalah sosok hamba Tuhan yang sangat
dibutuhkan. Saudara adalah prajurit doa Allah yang disiplin melatih diri
dalam menghadapi peperangan rohani. Doa memang menjadi senjata
tempur dalam peperangan rohani dan bersyukurlah jika kita dapat
mempergunakannya dengan baik. Kiranya doa-doa saudara selama ini
tidak hanya mengungkapkan segala kebaikan Allah tetapi juga kasih
dan pengampunan saudara bagi mereka yang bebal sebagaimana
ucapan Tuhan Yesus, "Ampunilah dan doakanlah mereka yang
menganiaya kamu " (Matius 5:44)
Jadi saat saudara lelah dan tidak berdaya menghadapi mereka
yang bebal, saudara dan saya tidak perlu kuatir, cemas dan marah
tentang bagaimana hidup mereka dan masa depannya. Saudara dan
saya jelas tidak dapat memaksa seseorang bertobat. Saudara dan saya
pun tidak berhak menghakimi mereka jika mereka tidak berubah sama
sekali. Saudara dan saya hanya perlu rendah hati dan senantiasa
tekun berdoa agar Tuhan menyatakan kehendakNya yang baik dan
Tuhan memelihara hidup kita agar berkenan kepadaNya. Barangkali
selama ini saudara sendirian dalam berdoa dan saudara berdoa sampai
jauh malam dalam keheningan dan linangan air mata. Saudara patut
bersukacita, sebab saudara menjalani hidup ini dengan pertolongan
Allah. Saya percaya bahwa Allah tetap memberi kekuatan dan
penghiburan dalam doa-doa pribadi saudara dan saya percaya doa-doa
saudara penuh dengan kuasa ilahi. Saya pun turut mendukung
saudara dalam doa dan bawalah saya dalam doa-doa saudara.
Doa hari ini:
Terimakasih ya Allah jika kami setia dalam berdoa. Kami mengasihiMu
dan kami pun mengasihi sesama kami. Kami mendukung saudara
seiman kami yang tekun dalam pergumulan doanya. Karuniakan
kekuatan dan penghiburan agar mereka bersukacita dalam berdoa.
Kami percaya jawabanMu, dan jagailah kami agar pada waktunya kami
dapat menikmati pemberian Tuhan. Terimakasih atas doa semua
hamba Tuhan bagi kesejahteraan kami. Dalam nama Yesus, yang
senantiasa mendoakan kami sampai hari ini. Amin.

Anda mungkin juga menyukai