Anda di halaman 1dari 2

Catatan Khotbah Pemuda Filipi 1: 20-26 (Hidup Karena Arti)

Ada banyak orang berkata waktu adalah uang, tetapi ada satu pandangan yang sangat
berbeda dari satu video yang saya lihat di IG. Seorang pemuda itu berkata bahwa waktu
bukanlah uang, tetapi waktu adalah nyawa kita. Oleh karena, setiap detik yang berlangsung,
nyawa kita akan TERUS berkurang. Andaikan kita punya jam count down hidup kita, maka
kita mengerti betapa waktu kita itu, semakin hari, semakin habis dan semakin habis. Ketika
kita melakukan kegiatan sesuatu didalam hidup kita, maka kita akan menghabiskan waktu
kita dengan hal tersebut. Seperti halnya ketika kita main games 3 jam, maka kita
menghabiskan nyawa kita 3 jam di games itu, ketika kita tidur 12 jam sehari, maka kita
menghabiskan nyawa kita 12 jam untuk tidur.

Oleh sebab itu, anak muda Kristen, setiap detik yang berlangsung, nyawa kita akan terus
berkurang. Sisa waktu hidup yang masih kita miliki saat ini, jangan sampai kita
menghabiskan waktu kita hanya untuk tidur dan main games. Rasul paulus sendiri sering
berkata pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Menurut rasul paulus hidup
bukan karena hari, tetapi karena arti. Ada dua hal yang membuat hidup kita berarti yang
akan sama-sama kita renungkan.

Hidup Karena Arti


Pertama, memberikan hidup kita untuk Tuhan Yesus. Dalam keadaan menderita dan harus
dimasukan kepenjara, Paulus mengatakan bahwa Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam
tubuhnya, baik oleh hidupnya, oleh matinya, karena bagi Paulus hidup adalah Kristus dan
mati adalah keuntungan (Filipi 1:20-21). Rasul paulus dengan yakin bahwa ketika Tuhan
Yesus mengizinkan ia tetap hidup, maka hidupnya hanyalah untuk Tuhan Yesus dan
meskipun ia akan mati pada saat itu dan itu adalah keuntungan, bukan keuntungan pribadi
tetapi Injil bisa dinyatakan, sampai akhir hidupnya.

Rasul paulus memberikan hidupnya untuk Tuhan Yesus, bukan ketika di dalam penjara atau
penganiayaan atau dalam kesusahan atau dia sebentar lagi akan meninggal, tetapi ketika
dia berjumpa pribadi dengan Tuhan Yesus disitulah dia mulai memberikan hidupnya untuk
Tuhan Yesus. Penjumpan pribadi itulah yang membuat rasul paulus tahu bahwa hidupnya
bukan untuk kesenangan dirinya sendiri tetapi hidup melakukan apa yang Tuhan mau. Oleh
karena itu, Rasul Paulus yakin bahwa sisa hidupnya ia berikan kepada Tuhan Yesus dan
diakhir hidupnyapun bukan kesia-sian.

Rasul Paulus sangat sadar bahwa waktu adalah nyawa, dia tidak menyia-nyiakan nyawanya
untuk kegiatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat, tetapi ia mengatakan selagi aku masih
hidup atau selagi nyawaku masih ada di dunia ini saya persembahkan untuk Tuhan atau
menghabiskan nyawaku untuk Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, Rasul Paulus tidak memakai
sisa hidupnya untuk kesenangan pribadi, menikmati hidup, tetapi justru ia mau menderita
bagi Kristus, karena ia tahu akhir hidupnya ia akan hidup bersama dengan Yesus Kristus.

Anak muda Kristen pakailah hidup yang masih Tuhan berikan yaitu memberikan waktu kita
bersekutu dengan Tuhan Yesus, tidak lupa berdoa di hadapanNya, tidak lupa membaca
Firman Tuhan Yesus, maka hidup kita bukan hanya melewati hari, tetapi hidup penuh arti.
Kedua, Mengerjakan apa yang Tuhan percayakan. Ditengah penderitaan dan ancaman
hidupnya, rasul paulus mengatakan “jika aku harus hidup di dunia ini, Itu berarti bagiku
bekerja memberi buah.” Bagi rasul Paulus ketika Tuhan belum mengizinkan dia mati didalam
penjara pada saat itu. Maka itu berarti Tuhan ingin ia terus mengerjakan apa yang Tuhan
percayakan kepadanya yaitu untuk memberitakan injil dan menguatkan iman jemaat (24-
26). Bagi rasul Paulus bahwa Kristus dengan nyata di muliakan di dalam tubuhnya, baik oleh
hidupnya dan matinya.

Dengan tubuh kita artinya memakai tubuh kita untuk melayani Tuhan dan mengerjakan apa
yang Tuhan berikan, bukan hanya kata-kata, tetapi nyata dalam tubuh tindakan yang kita
lakukan. Rasul Paulus berkata “bekerja memberi buah” yaitu melalui talenta yang Tuhan
berikan kepada setiap kita dan kita mengerjakannya dengan baik untuk Tuhan Yesus. Dalam
hal ini bukan berarti kita semua harus melayani jadi hamba Tuhan Yesus di Gereja, tetapi
talenta yang Tuhan berikan, mungkin kita bisa musik (kita ikut pelayanan musik di gereja),
mungkin kita bisa nyanyi (kita bisa melayani sebagai singer), mungkin ada yang ramah
senyum (bisa jadi penyambut tamu), ada yang pintar atur keuangan (terlibat dalam
kepengurusan komisi pemuda jadi bendahara), ada yang punya kepekaan atau sangat peduli
dengan orang lain (bisa menjadi pelayan yang besuk teman-temannya yang sudah lama
tidak ke gereja), suka nari (bisa mempersembahkan tarian kita untuk Tuhan Yesus).

Pertanyaan yang bisa anak muda Kristen renungkan:


1. Apa yang kita pilih dengan sisa hidup atau nyawa yang masih Tuhan berikan kepada
kita?
2. Hidup untuk Tuhan Yesus atau hidup untuk kesenangan diri kita sendiri?

Hidup yang berarti, hanya hidup untuk Tuhan Yesus. Tuhan Yesus Memberkati

Anda mungkin juga menyukai