Anda di halaman 1dari 17

RENUNGAN DOA

Pembacaan Alkitab: YAKOBUS 5:16

"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa
orang benar, bilang dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya"

RENUNGAN

Teman-teman Pemuda yang dikasihi Tuhan, diantara kita yang hadir pada malam ini pasti ada yang
pernah menerima sms sebuah doa yang sangat mengesankan. namun, di bawahnya ada catatan. Sms itu
harus diteruskan kepada sedikitnya 12 orang barulah berkat Tuhan akan tercurah. jika tidak, celakalah
yang akan dituai. menyebarnya Sms ini menunjukkan banyak orang meyakini isinya. apa sebenarnya yang
diimani oleh para pengirim sms? akankah Tuhan mengabulkan doa dengan sogokan 12 sms?

Jika diibaratkan, Doa itu seperti air mineral yang kita minum tiap hari. kita mengisi tubuh kita setiap saat
dengan air untuk menghindar dari yang namanya dehidrasi dan pastinya akan menyegarkan kembali
tubuh kita dari dahaga. begitu juga dengan Doa. mereka yang tertarik untuk mau berdoa untuk segala
sesuatu yang mereka AMINi, rasakan ataupun derita, tahu bahwa kuat kuasa Tuhan akan menyegarkan
kehidupan mereka lewat Doa yang mereka panjatkan.

Teman-teman pemuda yang dikasihi Tuhan. Alasan kita untuk berdoa, banyak. entah itu berdoa untuk
kebutuhan pekerjaan, studi, kan deuangan, perlindungan, mengucap syukur, syafaat, dll. berbagai
macam keinginan dan harapan kita curhat ke Tuhan. Tapi terkadang ada anak-anak Tuhan yang masih
kurang PD dengan doanya sendiri. takut Doanya hanya sampe di langit-langit rumah, ibaratnya. sehingga
pada akhirnya meminta orang lain yang kita anggap lebih rohani dari kita, seperti pendeta, pelsus, atau
Penatua untuk mendoakan kita. kita menganggap kalau doa mereka lebih "ampuh" dibandinalg dengan
doa kita.

Teman-teman, Tuhan memang memakai sebagian orang yang khusus dipanggil olehNya untuk melayani
umatnNya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. dan otoritas dari padaNya juga turun ke atas mereka. dan
bukan suatu kesalahan jika kita meminta dukungan doa dari mereka. tetapi dalam hal berdoa, Tuhan
sama sekali tidak membatasi siapa saja yang dapat menaikkan doa dan memiliki kuasa sehingga benar-
benar membawa pengaruh dalam kehidupan kita. bahkan orang yang baru menerima Kristus sebagai
Tuhan dan JuruselamatNya pun juga bisa memiliki doa yang mempunyai kuasa.

Kalau begitu yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana kita bisa memiliki doa yang penuh
kuasa?

Dalam Yak 5:16 ini, diberikan 3 cara untuk mendapatkan doa yang penuh kuasa.

1. Mengaku Dosa

"Karena itu hendaklah kamu mengaku dosamu" (Yak 5:16a)

Hendaklah yang paling utama dalam, Doa kita adalah DOSA. sebanyak apapun kita berdoa, namun jika
masih ada dosa yang diperbuat maka kita tidak memiliki doa yang berkuasa. Yesaya 59:2 berkata, "Tetapi
yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia
menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu". Sudah jelas
dikatakan bahwa Tuhan Allah anti dengan yang namanya Dosa dan Dia tidak akan peduli kepada mereka
yang masih melakukannya. untuk itu, akulilah dosamu. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia
dan pemaaf. dia akan menghapuskan dosa yang kita akui dihadapannya. kendalikan diri agar kita tidak
masuk dalam lubang dosa yang sama dan jangan lupa untuk meminta kekuatan dariNya.

2. Saling mendoakan

"Dan saling mendoakan. supaya kamu sembuh" (Yak 5:16b)

Egoisme memang tidak bisa jauh dari manusia. sifat ingin menang sendiri memang tanpa kita sadari
sering timbul dari perilaku sehari-hari kita. tarkadang hal itu juga terjadi ketika kita berdoa. begitu
banyaknya dan panjangnya list doa untuk kepentingan kita sendiri sehingga kita lupa untuk mendoakan
orang lain. Dalam ayat ini diajarkan kepada kita untuk saling mendoakan, peduli dengan keadaan
disekitar kita. orang tua, adik/kakak, teman, sudara ataupun tetangga yang sedang sakit/ mengalami
kesusahan. bantulah mereka dalam doa agar mereka juga mendapat pemulihan. ketika kita taat
mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat perkerjaan Tuhan yang luar biasa. jangan menuntut balas
kepada orang yang telah kita doakan. kita akan melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan membereskan
masalah-masalah yang kita hadapi ketika kita mau berbagi doa dengan orang lain. doakanlah orang-
orang yang membutuhkan dukungan doa, maka Tuhan yang akan membalas kita dengan memberikan
apa yang menjadi harapan dan doa kita.

3. Yakin

"Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya" (Yak 5:16c)

Karaguan dan kebimbangan identik dengan ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang berjalan diatas air
mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus persen percaya bahwa dia bisa berjalan diatas air, walaupun
sempat sesaat berjalan di atas air.

Keraguan mundul dalam dirinya ketika dia melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. disaat keraguan
itu muncul, disaat itulah dia mulai tenggelam.

Yakobus 1:6 berkata, "hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,s ebab
orang yang bimbang sam dengan gelombang laut yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin".
Iman yang tidak sempurna tidak akan mendatangkan faedah dan doa dengan iman atau keyakinan yang
tidak sempurna tidak akan mendatangkan kuasa. Yakinlah dengan apa yang didoakan. percaya bahwa
Tuhan mendengar, menyimak dan mengerti segala ucapanmu lewat doa. bahasa apapun yang kalian
gunakan dia pahami bahkan sebelum engkau memintanya dalam doa, Dia sudah tahu apa yang ada
dalam hati dan pikiran kita.

Jika ketiga hal ini kita terapkan dalam diri kita, yakinlah kita sudah memiliki doa yang punya kuasa.

Teman-teman Pemuda yang dikasihi Tuhan, terkadang ketika kita berdoa, sanking banyaknya
keperluan/keinginan yang kita ingin panjatkan kepada Tuhan. tanpa kita sadari doa kita mulai kehilangan
jejak dan berputar-putar hingga sulit untuk megucapkan kata Amin.

Berdoa memang tidak perlu menggunakan metode/formula. tapi untuk mengatasi masalah tadi,
setidaknya teman-teman bisa mencoba metode berdoa bernama "Doa Lima Jari".

1. Ketika anda melipat tangan, yang paling dekat dengan anda adalah jari jempol/ibu jari. jadi, mulailah
berdoa untuk orang-orang yang dekat dengan anda. seperti: orang tua, saudara, om/tante,
teman/sahabat atau pacar.
2. Jari telunjuk. biasaanya untuk menunjuk. maka, berdoalah untuk para pengajar: guruagama,
pengkhotbah, pendeta, pelsus, guru di sekolah atau dosen.

3. Jari selanjutnya adalah jari yang tertinggi yaitu jari tengah. jari ini mengingatkan anda untuk berdoa
bagi orang-orang yang memegang kekuasaan: Pemimpin Negara, Pemimpin Daerah, atau Bos di tempat
kerja.

4. Jari ke-empat adalah jari manis. biasanya jari yang terlemah. berdoalah bagi mereka yang mereka yang
mengalami masalah/kesusahan/menderita: orang-orang miskin, janda/duda, yatim piatu dan mereka
yang berkekurangan.

5. yang terakhir adalah jari kelingking. jari ini mengingatkan kita akan betapa kecilny. a kita dibanding
dengan kebenaran dan kekuasaan Allah. mintalah Dia menyediakan kebutuhan anda baik dalam karir,
pendidikan atau rencana-rencana yang hendak kita capai.

Metode apapun yang kita gunakan, bercakap-cakaplah dengan Tuhan. Dia ingin mendengar apa yang ada
didalam hati kita masing-masing.

Percayalah dan imani seperti yang dinyanyikan Nikita "Pelangi Sehabis Hujan". bahwa terkadang Tuhan
menjawab doa kita dibalik kemelut permasalahan yang kita hadapi di depan. tapi pada akhirnya dia akan
memberikan jawaban melebihi apa yang kita harapkan dan persepsikan. Dan semuanya tepat disaat kita
membutuhkannya.

AMIN

Tertanam,Bertumbuh,dan Berbuah

Bacaan: Yakobus 1:21

"Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah
dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."

Bagi orang percaya,yang menjadi kebutuhan utama adalah Firman.Yakobus menjelaskan bahwa Firman
itu adalah sesuatu yang tertanam dalam hati manusia.Ibarat benih,Firman adalah sesuatu yang
seharusnya bertumbuh subur dalam hati manusia,sehingga bisa menghasilkan hasil yang
baik,menghasilkan buah yang baik.
Dalam kitab Matius 13:1-23 dijelaskan bahwa Firman diumpamakan sebagai benih yang ditaburkan.

Ada empat jenis wadah dimana benih itu ditaburkan:

1.Dipinggir jalan,sehingga akhirnya hanya habis dimakan burung

2.Ditanah yang berbatu-batu,yang tanahnya tipis sehingga tidak berakar,hingga akhirnya layu dan kering

3.Disemak-semak duri,yang tak dapat bertahan hingga akhirnya mati karena terhimpit

4.Ditanah yang baik,sehingga dapat bertumbuh dan berbuah dengan baik,bahkan berbuah berlipat
ganda.

Allah menginginkan kita dapat menyiapkan hati kita bagaikan tanah yang dipersiapkan untuk ditaburi
benih yang diharapkan oleh si penabur dapat menghasilkan hasil yang baik.Bapa kita disorgapun
merindukan hal yang sama,Ia ingin setiap benih Firman yang ditaburkan dapat bertumbuh subur dan
menghasilkan buah untuk kemuliaanNya.

Benih Firman yang tertanam dalam hati kita sebenarnya bukan hanya membuat kita jadi berkat untuk
orang lain lewat perubahan pola pikir,perasaan,maupun tindakan kita sehari-hari.Tapi lebih dari itu
Firman berkuasa menyelamatkan kita,karena Firman akan membentuk pribadi kita sehingga kita mampu
melakukan setiap kehendak Tuhan ditengah dunia yang semakin usang;"Dan dunia ini sedang lenyap
dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (1
Yohanes 2:17).

Ada tiga gambaran yang ada tentang cara orang melakukan firman:

1.Belajar; dalam tahap ini orang melakukan Firman hanya coba-coba,mempelajari saja apakah benar ada
manfaatnya,atau ada keuntungannya kalau melakukan Firman

2.Munafik; yaitu melakukan Firman hanya untuk dilihat orang,bahkan dengan tujuan atau maksud
tertentu,walaupun kelihatan melakukan Firman tapi sebenarnya kenyataannya meragukan Firman itu

3.Sungguh-sungguh; melakukan Firman dengan kesadaran karena pengalaman pribadi dengan Tuhan

Akhir zaman ini Allah mencari umat yang bukan hanya sekedar pendengr tetapi yang melakukan Firman
dengan sungguh-sungguh.

Gereja yang sehat adalah gereja yang:

bertumbuh dalam kuantitas atau jumlah,dan

bertumbuh dalam kualitas atau mutu

''Kita akan bertumbuh menjadi gereja yang sehat jika setiap Firman yang ditaburkan tertanam dalam hati
dan menghasilkan suatu perubahan yang lebih baik dari hari kemarin''.
Tuhan memberkati

(Khotbah minggu oleh:

Pdm.Johny Verdy M.)

Selasa, 27 Oktober 2015

SERI KHOTBAH: MENJADI REMAJA YANG BIJAKSANA

Bag. 1: 5 Ciri Remaja Yang Bijaksana

Ayat Pokok:

Mazmur 90:12

Pendahuluan

Mazm 90:12 mencatat satu doa yang pernah dinaikkan oleh Musa yang berbunyi," Ajarlah kami
menghitung hari-hari kami sedemikian, sehingga kami beroleh hati yang bijaksana". Tentu ini bukan saja
menjadi doa Musa, tetapi menjadi doa setiap kita. Ketika Salomo ditanya oleh Tuhan, mau minta apa dari
pada-Ku, Salomo? Dia tidak minta kekayaan, emas dan harta dunia. Tapi dia menjawab: "Tuhan
bagaimana saya dapat memimpin bangsa yang begini besar? Berilah saya hikmat untuk dapat
membedakan yang baik dan yang jahat, untuk mengerti kehendak-Mu ( 1 Raja-raja 3:5-9)

Menjadi Remaja Yang Bijaksana adalah seri khotbah yang terdiri dari empat bagian khotbah yaitu:

5 Ciri Remaja Yang Bijaksana

5 Cara Menjadi Remaja Yang Bijaksana

5 Contoh Tokoh Alkitab Yang Memiliki Hati Yang Bijaksana


5 Berkat Bagi Orang Yang Hidup Bijaksana

Untuk bagian ini kita akan berbicara mengenai 5 Ciri Remaja Yang Bijaksana

Apa itu bijaksana?

KBBI memberikan penjelasan mengenai bijaksana yaitu:

a. Selalu menggunakan akal budinya;arif

b. Cermat dan teliti bila menghadapi masalah dan kesulitan.

Jadi bijaksana adalah menggunakan akal budi dan pemikiran yang sehat sehingga menghasilkan perilaku
yang tepat.

Bijaksana dalam bahasa Inggris disebut " Wise. Kebijaksanaan "wisdom" yang juga berarti "hikmat".

5 Ciri Remaja Yang Bijaksana

Bagaimana tanda atau ciri-ciri remaja yang bijaksana?

a. Berpikir Sebelum Berkata-kata ( Amsal 25:11)

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya, adalah seperti buah apel emas di pinggan perak
( Amsal 25:11)

Di dalam banyak bicara,pasti ada pelanggaran, tetapi siapa menahan bibirnya, berakal budi ( Amsal
10:19)

Ingat, mulutmu, harimaumu

Masa depan ada dimulut kita

Hindari perkataan dusta dan sia-sia

b. Berpikir Sebelum Bertindak


Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada gunanya, atau pikir-pikir dahulu pendapatan, sesal
kemudian tiada guna. Artinya,"Hendaklah perpikir masak-masak sebelum bertindak atau mengambil
suatu keputusan". Orang yang bijak adalah orang yang berpikir masak-masak sebelum berpijak.

Jangan "grusa-grusu" Contoh:Esau adlah orang yang grusa-grusu, terburu-buru mengambil keputusan,
tanpa mempertimbangkan dengan benar ( Kej 25:29-34)

Pertimbangkan manfaat dan mudharat dari setiap tindakan yang kita lakuan.

Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tapi orang bebal membeberkan kebodohan ( Amsal 13:16,
TB)

Orang bijaksana berpikir dahulu sebelum bertindak, orang bodoh, mengobralkan kebodohannya ( Amsal
13:16-BIS)

c. Mempergunakan waktu dengan bijak ( Mazm 90:12, Efe 5:16)

Waktu adalah pemberian Tuhan yang patut kita syukuri dan kita pergunakan dengan baik

Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat (Efe 5:16)

d. Tidak egois

Jangan hanya mencari kepentingan sendiri ( Fil 2:1-5)

Kita harus bergaul dengan semua orang, tapi jangan mudah terpengaruh

e. Merespon masalah dengan tepat

Masalah adalah cara Allah untuk menyatakan mujizatnya bagi kita.

Penutup

Biarlah Tuhan memampukan kita untuk memiliki kelima sikap ini. Dengan demikian, kita akan tetap
teguh dalam pekerjaan Tuhan. Percayalah, jerih lelah kita tidak sia-sia.

Pdt. Bigman Sirait

KATA Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yoh. 14: 6). Ayat ini agung sekali, untuk kita mengenal Yesus. Jalan
di sini bukan jalan yang dinjak-injak, tetapi yang membawa kita kepada Tuhan. Kebenaran di sini bukan
benar dalam ukuran sebuah status, tetapi yang membenarkan. Dan hidup bukan seperti hidup yang bisa
kita amati, tetapi yang menghidupkan. Dia adalah Kristus yang menghidupkan hidup orang sesudah jatuh
ke dalam dosa. Alkitab berkata, “Kalau kau memakan buah itu kau mati”. Manusia memakannya, lalu
mati. Rohaninya mati, jasmani juga dalam proses menuju kematian. Di era Adam umur orang masih
ribuan tahun. Di jaman Nuh kira-kira 120 tahun, dan di jaman Musa sisa 70 tahun.

Dari perubahan itu kita bisa melihat perubahan manusia yang sangat luar biasa. Manusia yang tadinya
hidup sempurna di Taman Eden kini tidak lagi sempurna. Manusia yang punya kekekalan dalam dirinya
kehilangan nilai itu. Maka manusia mengalami keterpisahan dari Allah, membuat manusia tidak bisa
kembali kepada Allah. Mau kembali, jalan sudah ditutup. Yang bisa bikin manusia kembali cuma Yesus.
Karena manusia sudah berdosa, tidak bisa ketemu Allah. Yesus membenarkan, lalu ketemu Allah. Karena
sudah dibenarkan, manusia sekarang punya kehidupan.

Karena sudah dibenarkan manusia dilepaskan dari kuasa dosa, dan punya kehidupan. Manusia
mempunyai harapan, dikembalikan ke kekekalan, dikembalikan ke gambar semula, citra yang sejati.
Manusia hidup, bukan saja hidup di dalam fisik tetapi juga di dalam kerohaniannya karena sudah
berdamai dengan Allah, kembali kepada khaliknya. Kalau manusia mencari lewat agama apa pun tidak
akan pernah bertemu, tetapi Yesus membawanya untuk bertemu. Tetapi untuk menghidupkan manusia
yang telah mati, Yesus harus mengalami kematian itu, dan menjamin kehidupan itu. Dia bangkit dari
kematian. Mati-Nya membayar kematian kita, bangkit-Nya menjamin hidup kita. Mati-Nya membayar
dosa kita, bangkit-Nya menjamin hidup kita. Ini kelebihan kekristenan yang harus dipikirkan orang-orang
Kristen dan memegangnya teguh.

Banyak konsep tentang hidup tetapi tidak ada yang bisa menjelaskan hidup itu apa. Pertama, konsep
materialisme. Materialisme maksudnya bahwa segala yang ada cuma materi, yang bisa diukur dan
dilihat. Jadi orang materialisme tidak percaya adanya roh, tidak percaya yang tidak kelihatan, tidak
percaya Tuhan, sekaligus tidak percaya setan. Mati bagi mereka adalah mati. Hidup adalah yang kelihatan
saja. Jadi hidup mati biasa saja. Kemudian ada konsep dualisme, yang mengatakan bahwa tubuh adalah
penjara. Jiwa ada di dalamnya. Karena jiwa bersifat kekal tidak mungkin mati. Jika tubuh mati, jiwa
kembali. Tetapi kembali ke mana, tidak jelas. Siapa yang mengatur kembalinya jiwa itu, tidak ada yang
bisa menjawab.

Apa kata Alkitab tentang hidup? Kitab Kejadian 2 : 7 mengatakan, Allah menciptakan manusia dan
memberi napas kehidupan, dan mulai beraktivitas. Hidup adalah napas Allah, anugerah Allah. Tidak ada
manusia yang hidup karena ingin hidup, atau memilih hidup. Tidak ada manusia yang hidup dengan
sendirinya. Manusia hidup karena Allah memberi kehidupan. Sayang, manusia tidak menaati ketentuan
Alah. “Jangan makan buah itu!” Tetapi manusia memakannya dan kehilangan hidup itu. Manusia
sekarang hidup dalam dosa. Manusia sekarang hidup dalam kekacauan. Amos 5: 6 berkata, “Carilah
Tuhan maka kamu akan hidup”. Karena Tuhanlah yang memberi hidup. Karena Dialah sumber hidup. Di
luar Dia engkau tidak akan bisa hidup. Kalau begitu manusia harus kembali kepada Allah, manusia harus
berdamai dengan Allah, tetapi bagaimana caranya? Di situ Yesus menjawab: “Akulah jalan. Akulah yang
menyucikan dosamu sehingga engkau bisa bersekutu dengan Allah. Dengan demikian kau dapat hidup,
karena Akulah kehidupan yang menghidupkan engkau”.

Struktur yang kuat

Struktur ini kuat sekali. Mau dihantam dari logika mana, silakan. Paling tidak coba bandingkan dengan
agama lain. Tunjukkan di mana kelemahan konsep kekristenan ini. Kalau orang tidak bisa menerima, itu
masalah lain lagi. Soal dia menerima, itu urusan Tuhan. Hanya saja, kita sebagai orang Kristen, dalam
persekutuan kita dengan Tuhan, harusnya memahami hal ini. Kalau tidak, buat apa kita hidup. Itu
namanya kita menghina iman kita. Buat apa percaya kepada Yesus? Buat apa percaya kepada salib jika
kita tidak mengerti nilai hidup yang sudah diberikan?

Sesudah manusia ditebus Yesus, pencarian akan Tuhan sudah selesai, tetapi bukan karena manusia
menemukan Tuhan tetapi karena Yesus datang mencari manusia. Ini iman yang kuat dalam orang
Kristen: “Aku hanya beriman kepada Anak Allah, kalau tidak beriman sama saja dengan mati”. Jadi
banyak orang hidup yang mati. Ini istilah dari Nabi Yehezkiel: Orang-orang Israel seperti mayat berjalan.
Ini untuk menggambarkan orang yang di luar Yesus: hidup tetapi mati. Yesus mengkritik ahli-ahli Taurat,
“Hai orang-orang Farisi, kalain ini tidak lebih daripada kuburan. Luarnya dilapisi marmer putih, dalamnya
busuk luar biasa!” Ini juga kritikan terhadap orang Yahudi.

Jadi hidup bukan tentang aktivitas, tetapi kualitas (mutu di dalam). Dikatakan dalam Wahyu, orang
percaya tidak perlu takut, karena orang percaya mati satu kali hidup dua kali. Orang yang tidak percaya,
hidup satu kali mati dua kali. Artinya, hidup setelah mati, itu hidup kekal. Sementara orang di luar Kristus,
hidupnya satu kali, matinya dua kali. Sudah mati meninggalkan dunia mati pula dalam kekekalan. Mati
dua kali. Karena itu, jangan takut mati.

Maka kehidupan membuat kita bergairah. Kehidupan membuat kita kuat, kita mempunyai pengharapan
yang kuat akan Tuhan. Mestinya sudah sepantasnya orang Kristen kuat, wong hidup sudah menjadi
kekuatan hebat, dan mati bukan apa-apa. Lalu apa lagi yang kau takutkan? Yang paling ditakuti orang
adalah kematian. Sekarang kematian sudah jelas bagi kita, yaitu hidup yang kekal. Lalu apa yang
ditakutkan? Ketakutan hanya muncul karena ketidaktahuan. Ketakutan hanya muncul karena kurang
iman kepada Tuhan,

Waktu kapal guncang murid-muris ketakutan. Yesus bangun menghardik ombak. Berhenti! Usai
menghardik ombak, Yesus menghardik murid: Hai kalian yang tidak percaya berapa lama lagi kalian akan
percaya? Tragis. Yesus bersama mereka, masih takut. Kita juga begitu, mengaku percaya kepada Yesus
tetapi masih luar biasa takut. Kristus adalah kehidupan. Jadi untuk apa kita takut? Kalau kita beriman
kepada Dia kenapa takut? Takutlah kalau kau hidup dalam dosa. Takutlah kalau kau hidup di luar Kristus.
Takutlah kalau kau hidup tidak dalam doa, atau tidak bersekutu dengan Dia. Takutlah jika kau sudah tidak
punya rasa takut lagi terhadap Tuhan. Orang yang hidup di dalam Tuhan berjalan menuju surga yang
kekal. Mereka hidup menerima anugerah Tuhan yang kekal.v

onday, March 9, 2015

Hidup Tapi Mati

Ayat bacaan : Efesus 2:1-3; Amsal 11:19

”Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka” (Efesus 2:1-2).

Kita semua setuju bila seseorang berhenti bernafas untuk selamanya disebut mayat. Tetapi kita pasti
tidak setuju bila seseorang yang masih segar bugar dikatakan sudah mati. Namun kenyataannya
demikian, ada banyak orang yang menyebut dirinya hidup tetapi kenyataannya mati atau dengan istilah
lain “mayat berjalan.” Manusia apa ini? Zombie? Vampire? Bukan! Rasul Paulus sebenarnya ingin
menggambarkan keberadaan kita sebelum kita mengambil keputusan untuk percaya dalam hati dan
mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Keberadaan kita pada waktu itu mati.

Apa artinya? Ingat peringatan Tuhan kepada Adam dan Hawa – nenek moyang pertama manusia?
Mereka akan mati bila makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat.Tetapi apa yang terjadi setelah
mereka makan buah tersebut? Langsung mati secara fisik? Tidak! Ada dua jenis kematian yang dialami
Adam dan keturunannya setelah jatuh dalam dosa. Kematian rohani. Detik Adam dan Hawa jatuh dalam
dosa, mereka kehilangan kehidupan Allah di dalam rohnya [manusia adalah makhluk roh, memiliki jiwa,
dan tinggal di dalam tubuh]. Rohnya telah putus hubungan dengan Sumber Kehidupan - Allah sendiri.
Rohnya mati, tidak berfungsi. Rohnya tidak lagi bisa berkomunikasi dengan surga. Sebab Allah
berkomunikasi melalui roh manusia (Amsal 20:27). Inilah kematian yang Paulus maksudkan. Dan tidak
ada satupun yang bisa membangun kembali hubungan yang putus ini. Hanya melalui percaya pada Yesus
Kristus saja roh seseorang akan dihidupkan kembali. Bila tidak demikian ia akan terpisah dari Allah untuk
selama-lamanya - mengalami kematian kekal yaitu masuk dalam lautan api.

Dosa membuat manusia mati secara rohani. Kematian jasmani. Kematian ini terjadi setelah kematian
rohani terjadi. Kenyataannya setelah Adam dan Hawa diusir keluar dari taman Eden karena dosa, mereka
tidak langsung mati. Adam baru mengalami kematian jasmani di usia 930 tahun. Bagi yang di dalam
Tuhan kematian jasmani hanya jalan menuju kehidupan kekal bersama dengan Tuhan. Dosa juga
membuat tubuh manusia menjadi fana dan mengalami kematian.

Renungan:

Orang bisa menghindari kematian kekal dengan cara dilahirkan kembali melalui Yesus Kristus, meskipun
kematian jasmani harus dialami. Sebab semua orang pasti akan mati. Tetapi ada sesuatu yang lebih
menyedihkan di dunia ini: masih banyak mayat yang berjalan di mana-mana. Itu bisa suami, saudara atau
teman kita. Bahkan mereka tidak menyadari bahwa mereka itu sebenarnya mati sekalipun hidup.

Siapa yang bisa menolong mereka? KITA SEMUA! Setelah kematian terbitlah kehidupan kekal di dalam
Yesus.

Bagaimana Lidah Menentukan Hidup dan Matimu?

berkat Bapa, kehidupan rohani 0 Comment

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakanya, akan memakan buahnya (Amsal 18:21)

Lidah adalah bagian tumbuh manusia yang sangat kecil, namun memiliki pengaruh yang sangat besar.
Alkitab menjelaskan bahwa mati dan hidupnya seseorang dapat ditentukan dari apa yang diucapkan.
Kitab Yakobus Pasal 3 memberi pemahaman soal lidah dengan sangat gamblang betapa besarnya
pengaruh lidah.

Dalam Yakobus 3:2 orang yang tidak pernah salah dalam perkataan, ia dianggap orang yang sempurna,
dan

Ayat 3 membawa kita pada hewan yang cukup liar dan kuat yaitu kuda, namun binatang ini masih dapat
dikendalikan dengan memasang kekang pada mulutnya.

Ayat 4 kita melihat sebuah kapal yang besar yang digerakan oleh angin besar, namun keadaan tersebut
juga masih dapat di kendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak juru mudi.

Di Ayat yang ke-5, lidahpun digambarkan seperti api yang dapat membakar hutan yang sangat besar.
Demikian juga lidah walaupun anggota kecil dari Tubuh, ia sanggup memegahkan perkara-perkara yang
besar.

Ayat 6 mulai masuk ke dalam inti pesan Tuhan bahwa lidah merupakan suatu dunia kejahatan dan
mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh
tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang iadinyalakan oleh api neraka.

Ayat 7 mengatakan semua jenis binatang liar dapat di taklukan atau dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi
tidak seorangpun yang berkuasa ,menjinakkan lidah, ia adalah sesuatu yang buas, tak terkuasai dan
penuh racun yang mematikan.

Ayat 8. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa Kita dan dengan lidah kita juga mengutuk manusia yang
diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang sama dapat keluar kutuk dan berkat (9,10). Mana
mungkin satu sumber mata air memancarkan air tawar dan air pahit? Inilah mengapa lidah disebut
sangat buas sebab dari mulut yang sama keluar kutuk dan berkat.

1 Petrus 3:10 siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya
terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Lidah dapat menjadi faktor penentu masa depan kita yaitu ditentukan dari apa yang diucapkannya,
apakah kejahatan atau kebaikan. Jika kita bisa menjaganya dan melakukan yang baik, maka kebaikan
akan kita peroleh, begitu juga sebaliknya jika yang jahat keluar dari mulutnya maka hal yang jahat yang
kita dapatkan.

Mari sobat tuaian jaga lidah kita, berhati-hatilah dalam menggunakannya supaya kita dapat memakan
buah yang baik, bukan yang buruk. Amsal 12:18 ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman
pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan. Pakailah lidah kita untuk melepaskan
berkat bagi sesama kita orang percaya, jangan mulut kita di kendalikan oleh kuasa neraka yang akan
mendatangkan kebinasaan dan kecelakaan bagi diri kita dan bagi orang lain. Biarlah dari mulut kita
keluar pujian dan berkat yang dapat menyejukan hati dan dapat membangkitkan semangat bagi orang
lain. Salam tuaian (Oleh Daud M. STh)

14 Juli 2013 – Bekerja Memberi Buah (Membuat Pilihan Yang Benar Bag. 3)

15

JUL

Filipi 1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana
yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Suatu kali Rasul Paulus pernah mengalami kebingungan dalam membuat sebuah pilihan. Pilihannya
adalah antara harus hidup di dunia ini atau harus mati. Mungkin bagi kebanyakan orang pilihan yang
harus diambil oleh rasul Paulus ini sangatlah mudah. Orang biasa tentunya akan memilih untuk tetap
tinggal di dunia ini dari pada harus mati, mengingat kematian berarti meninggalkan segala kenyamanan
dan kenikmatan dunia. Dan lagi pula bagi kebanyakan orang, kematian adalah sesuatu yang sangat
mengerikan.

Namun pertimbangan rasul Paulus sama sekali berbeda dengan pertimbangan orang-orang tersebut.
Pertimbangannya bukanlah berdasarkan mana yang lebih menguntungkan dan mana yang kurang
menguntungkan dirinya. Juga bukan masalah mana yang lebih baik dan mana yang kurang baik. Rasul
Paulus sulit menentukan pilihan karena kedua pilihan itu ternyata sama baik dan sama
menguntungkannya bagi dirinya. Bagi rasul Paulus, kematian adalah suatu keuntungan karena ia akan
langsung berjumpa dengan Bapa di sorga, berhenti dari segala penderitaan, kesedihan dan jerih lelah
selama keberadaannya di dunia. Namun luar biasanya, jikalau ia memilih untuk tetap hidup, itupun suatu
keuntungan bagi dirinya karena ia akan mempersembahkan hidupnya untuk tetap melayani Tuhan dan
menyelesaikannya dengan baik sampai akhirnya.
Itulah sebabnya, rasul Paulus berkomitmen untuk tidak menjalani hidup yang biasa-biasa saja ataupun
menyia-nyiakan hidup yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Kalaupun ia harus tetap hidup, baginya
adalah kesempatan untuk bekerja memberi buah. Dan inilah pesan Tuhan minggu ini bagi kita, yaitu
bahwa kehidupan yang Tuhan percayakan saat ini adalah suatu kesempatan yang Tuhan berikan kepada
kita untuk bekerja, dan pekerjaan atau tugas yang dipercayakan kepada kita bukanlah suatu pekerjaan
yang asal dijalani, tetapi pekerjaan yang menghasilkan buah. Ada banyak pekerjaan yang dapat
dilakukan, namun tidak semua orang dapat menghasilkan buah melalui pekerjaannya.

Beberapa hal yang dimaksud dengan bekerja memberi buah adalah:

(1). Menyelesaikan apa yang dipercayakan dengan menghasilkan buah yang dapat dinikmati baik oleh
diri sendiri maupun orang lain

Bayangkan apa yang terjadi seandainya Yesus tidak menyelesaikan tugas yang dipercayakan Bapa
kepada-Nya, pastilah seluruh umat manusia masih hidup dalam belenggu dosa sampai hari ini. Ada saat-
saat dimana Yesus merasa tidak mampu mengemban tugas Kerajaan Sorga yang demikian berat,
sehingga suatu ketika Ia pernah juga harus memilih antara melakukan kehendak diri-Nya sendiri atau
kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Ketika Yesus lebih memilih untuk menyelesaikan kehendak Bapa di
Sorga dengan merelakan diri-Nya mati di atas kayu salib, maka terjadilah karya penebusan yang begitu
luar biasa, sehingga hari ini kita ada dan dapat menikmati kemerdekaan sebagai umat yang telah ditebus.

Apapun tugas atau pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita hari-hari ini, entah itu besar ataupun
kecil menurut kita, baiklah kita mengerjakannya dengan sebaik-baiknya dan menyelesaikannya dengan
penuh tanggung jawab sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh banyak orang termasuk diri kita sendiri.
Bentuk tanggung jawab yang kita berikan bukan hanya sebatas pada otoritas manusia yang Tuhan
percayakan di bumi saja, tetapi juga kepada Tuhan yang adalah pemilik dari seluruh pekerjaan yang ada.

Di dalam Tuhan tidak ada istilah pensiun dini, yang membuat kita acap kali memutuskan sendiri untuk
mengakhiri tugas yang Tuhan percayakan kepada kita ataupun berpindah tugas mengikuti pilihan hati
kita, dengan dalih kata Tuhan. Bagi rasul Paulus, pilihan untuk mati dan pulang ke rumah Bapa di Sorga
adalah pilihan yang terbaik, karena dengan meninggalkan dunia yang fana ini ia terbebas dari segala
beban berat yang harus ia tanggung. Namun ia menyadari, kalau itu belum waktunya Tuhan memanggil
pulang, maka ia harus menyelesaikan seluruh tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya hingga
seluruh rangkaian pertandingan ia selesaikan dengan baik. Bahkan hingga hari ini, kita masih dapat
menikmati pelayanan rasul Paulus lewat tulisan-tulisannya yang diilhamkan oleh Roh Kudus di Alkitab.
(2). Melalui apa yang kita kerjakan, Sorga diuntungkan

Ketika bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, mereka pergi dengan membawa harta benda yang
banyak. Ketika itu banyak orang Mesir yang bermurah hati kepada bangsa Israel dengan memberikan
perhiasan emas untuk dibawa keluar dari Mesir. Mungkin kita bertanya, untuk apa perhiasan emas
sebanyak itu kalau hanya dibawa ke padang gurun. Namun kita mengetahui kemudian, kalau ternyata
emas-emas tersebut mereka gunakan untuk membuat patung lembu emas, yaitu saat mereka menunggu
Musa yang lama tidak turun dari gunung karena sedang menghadap Allah Bapa. Dan kita mengetahui
pula bagaimana Tuhan dibuat murka oleh perbuatan mereka yang telah mengkhianati Tuhan tersebut.

Pada kesempatan menghadap Tuhan yang lain, Tuhan mewahyukan kepada Musa bahwa ia harus
mendirikan Kemah Suci dengan segala peralatannya yang terbuat dari emas. Maka Musa memerintahkan
bangsa Israel untuk membuat semua barang-barang yang diperintahkan Tuhan tepat seperti yang Tuhan
mau dengan menggunakan perhiasan emas yang masih mereka miliki, dan jadilah Kemah Suci, tempat
pertemuan di mana Tuhan hadir dan berbicara kepada umat-Nya.

Benda yang sama, yaitu emas, ternyata apabila digunakan untuk maksud yang salah, maka akhirnya
hanya akan menguntungkan kerajaan si iblis. Namun, apabila digunakan sesuai dengan maksud dan
tujuan Tuhan, hasilnya akan sangat menguntungkan Kerajaan Sorga. Apakah segala tugas dan pekerjaan
yang Tuhan percayakan, talenta yang kita miliki, harta benda yang kita punyai, sudah kita gunakan sesuai
dengan maksud dan kehendak Bapa di Sorga? Karena sesungguhnya pilihannya hanya ada dua, apakah
Kerajaan Sorga atau kerajaan gelap yang diuntungkan.

(3). Menduplikasi diri kita, sehingga melahirkan lebih banyak alat-alat-Nya Tuhan

Rasul Paulus menyadari bahwa masa tugasnya di bumi bisa berakhir kapan saja Tuhan kehendaki, dan ia
pun menyadari bahwa masih banyak tugas yang harus ia selesaikan. Oleh sebab itu, selain bekerja
sebaik-baiknya untuk menghasilkan buah yang baik, ia pun harus melahirkan “buah” dalam bentuk
mempersiapkan pribadi-pribadi yang serupa dengan dirinya, bahkan yang lebih baik lagi, yaitu umat
Tuhan yang dapat menangkap rencana-Nya, sehingga tujuan Kerajaan Sorga dapat digenapi dengan
sempurna di bumi ini. Meskipun rasul Paulus telah mempersembahkan dirinya bagi Tuhan dengan
memutuskan untuk tidak berkeluarga, namun dari pelayanannya telah dilahirkan begitu banyak anak-
anak rohani yang militan, yang turut menangkap visi Kerajaan Sorga serta mengharumkan nama Kristus.
Umat Tuhan, seringkali kita mengalami kebingungan ketika diperhadapkan dengan berbagai pilihan,
namun sekiranya kita mengerti tujuan dan panggilan hidup kita, maka pilihan demi pilihan akan begitu
mudah kita ambil, karena pertimbangannya adalah mana yang menyenangkan hati Tuhan dan yang
menguntungkan Kerajaan Sorga. Rasul Paulus tahu apa yang harus dia lakukan selagi hidup di dunia,
yaitu bekerja memberi buah, karena ia tahu siapa yang telah memanggil hidupnya. Bagaimana dengan
kita?

Tuhan Yesus memberkati!

Anda mungkin juga menyukai