Anda di halaman 1dari 3

Ratapan 3:21-24

Tak Berkesudahan Kasih Setia Tuhan

Butuh iman dan kesetiaan yg besar untuk mengatakan bahwa “tak berkesudahan kasih
setia Tuhan” apalagi, ketika dalam kondisi sulit, ketika dalam kondisi menangis, ketika dalam
kondisi dukacita, ketika dalam penderitaan dan beban hidup.

Iman dan kesetiaan yg besar itu ditunjukkan oleh peratap atau nabi Yeremia dalam
ratapannya. Ketika ia sangat sedih melihat Bait Suci Allah di Yerusalem dihancurkan oleh orang2
Babel, dan bagaimana ia menyaksikan pula penduduk Yerusalem dianiaya dan dibunuh (ay. 3:1
“akulah orang yg melihat sengsara disebabkan cambuk murkaNya”). Nabi Yeremia adalah nabi
yg dipakai untuk menyampaikan perkataan Tuhan kepada orang-orang Yehuda agar mereka
bertobat dari penyembahan berhala dan kembali menyembah Tuhan dan bahwa mereka akan
jatuh ke dalam tangan orang2 Babel.

Saat peristiwa kejatuhan bangsa Yehuda ke tangan orang Babel, nabi Yeremia justru
tidak sangggup melihat penderitaan yg dialami oleh bangsanya, yg seharusnya membuat nabi
Yeremia senang sebab bangsa Yehuda tidak pernah mendengar apa yg dikatakan oleh nabi
Yeremia. Kesedihan yg sangat dalam dirasakan oleh nabi Yeremia atas penganiayaan,
pembunuhan, dan hancurnya Yerusalem, mereka berkabung, namun ada secercah harapan yg
dilihat oleh nabi Yeremia “bahwa tak habis-habisnya rahmat Tuhan”. belas kasihan-Nya tidak
betul-betul habis. Walaupun Ia murka kepada orang2 Yehuda namun Ia tetap mengasihi
mereka. Rahmat-Nya selalu baru tiap pagi.

Lalu kita bertanya: Kalau Allah adalah pengasih, matumbai na rampoi ki kamasussan,
kenapa kita mengalami kesulitan hidup, kenapa kita dibiarkan berdukacita, kenapa kita
dibiarkan mengalami penderitaan? Sodara sodara tau emas, emas yang logam mulia itu yang
dipakai utk perhiasan ataupun juga sering dipake utk investasi. Sebelum dipakai atau dijual
emas terlebih dahulu dimurnikan dengan cara emas dipanaskan sampai kurang lebih 1000
derajat Celsius. Kalau bapak ibu tidak tau bemana panasnya 1000 derajat Celsius itu coba liat air
yang mendidih, air yang mendidih itu suhunya kurang lebih 100 derajat Celcius. Nah emas
dipanaskan 10 kali lebih panas dari itu supaya apa, supaya logam logam yang melekat pada
emas itu meleleh sehingga yang tinggal melekat pada emas adalah betul betul emas yang
murni. Jadi proses pemanasan pada emas itulah yang kemudian menghasilkan emas yang betul
betul murni. Apa pesan dari ilutrasi ini artinya mau memberikan kita sebuah pesan bahwa
seperti halnya proses yang dilakukan utk menghasilkan emas murni maka iman sejati akan lahir
dari proses kehidupan yang tidak gampang, tidak enak. Kita harus mengalami berbagai macam
tantangan, pergumulan, dan masalah kehidupan oleh karena hal hal itu bahkan dukacita yang
kita alami bisa dipakai Tuhan untuk memurnikan iman kita seperti dalam (1 Pet. 1:6-7:
bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh
berbagai-bagai percobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian
imanmu-yg jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yg fana, yg diuji kemurniannya dgn api-
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus
menyatakan diri-Nya.). inilah jawabannya, mengapa penderitaan itu tidak lepas dari bagian
hidup kita, krn Tuhan kadang memakai hal hal tersebut untuk memurnikan iman kita, bahkan
kita juga tahu bahwa Yesus Kristus juga mengalami penderitaan selama Ia hidup di dunia bukan
untuk memurnikan iman Tuhan Yesus atau membentuk karakterNya tetapi Dia menderita oleh
karena dosa kita, kesalahan kita dan Dia datang untuk menanggung semuanya itu diatas kayu
salib. Yesus Kristus adalah contoh dan teladan kita dalam menghadapi penderitaan dan masalah
dalam dunia ini. Ketaatan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada seluruh rencana BapaNya di
surga menjadi kunci sukses Tuhan Yesus menjalani semuanya itu. Oleh karena itu penderitaan
dan masalah serta dukacita yang kita alami saat ini jangan membuat kita berpaling dari Tuhan
tetapi harusnya membuat kita semakin dekat dengan Tuhan, semakin taat dan setia kepada
Tuhan karena kita sungguh yakin dalam penderitaan ini, Tuhan akan menopang dan
menguatkan kita sehingga kita akan mampu bertahan dan iman kita pun akan semakin kuat di
dalam Tuhan.

Pada akhirnya kita kembali diingatkan dan disadarkan bahwa dasar dari pengharapan
kita adalah iman dan kesetiaan kepada Tuhan Yesus Kristus yg telah mati dan bangkit bahkan
telah naik ke surga utk menjaminkan bagi kita kehidupan yang kekal bersama Bapa di surga.
Maka tugas kita sekarang bukanlah menebak-nebak apa rencana Tuhan, kenapa Tuhan berbuat
seperti ini, kenapa Tuhan mengambil ortu kami, dsb. Krn kita telah mengetahui bahwa pada
akhirnya semua akan mengalami yg namanya kematian jasmani dan kita hanya menunggu
waktu giliran, sehingga dari peristiwa kematian, kita kembali diingatkan dan disadarkan siapa
kita di hadapan Allah dan bagaimana kita hidup dalam dunia ini. Apakah sampai saat ini, kita
telah hidup seturut kehendakNya ataukah kita masih hidup dalam dosa dosa kita? Puji Tuhan
kalau kita sudah hidup seturut kehendak Tuhan tetapi kalau belum bertobat dan berbalik lah
kepada Tuhan.

Peristiwa meninggalnya ortu terkasih, membuat kita yg masih hidup saat ini utk kembali
merenung akan giliran kita selanjutnya, siap atau tidak, kita tidak mampu menghindar dan
menolaknya tp yg dpt kita lakukan hnylah mempersiapkan diri dgn baik, dgn iman dan
kesetiaan kepada-Nya.

o Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Walaupun kita telah kehilangan semua yg kita miliki di dunia ini, mata pencarian,
kebebasan, orang yg paling kita kasihi, namun kita tidak kehilangan bagian di dalam
Allah. bagian-bagian yg ada di bumi ini ataupun harta-harta berharga kita di dunia ini
adalah bagian yg dapat hilang atau akan binasa, tetapi Allah adalah bagian kita untuk
selama-lamanya yg tidak akan pernah habis ataupun binasa. Allah menjadi bagian dlm
hidup kita, Allah hadir bersama kita.
Biasa ku pokada bahwa ia te kami to sae na karamman atau sae tongkon sola keluarga,
hanya beberapa jam sj kami menemani keluarga, namun yg selalu dan setiap saat
menemani keluarga, yamoto Puang Matua. Sekalipun penghiburan-penghiburan yg
datang kepada keluarga berhenti ataupun tidak ada lagi yg dtg mengunjungi pdhl kita
masih bersedih, namun la ta patongan bahwa rahmat Allah tidak berhenti hadir bagi
keluarga dn kita semua.
o Selama keluarga dan kita semua mempunyai bagian di dalam Allah, maka kita akan terus
berkecukupan dlm segala hal apapun, termasuk penghiburan. Keluarga akan
menemukan harapan, bahwa kasih setia-Nya akan membawa keluarga pada pengenalan
akan Allah yg penuh dengan kasih dan rahmat.
o Oleh sebab itu, bersandarlah pada-Nya, dan doronglah diri kita untuk tetap di dalam Dia,
sebab ketika semua penopang dan dorongan yg lain gagal, Ia=Allah tidak pernah gagal
untuk menopang kita dan dari-Nya kita akan mendapat penghiburan dari ratapan-
ratapan kita. amin.

Anda mungkin juga menyukai