Anda di halaman 1dari 3

Kebangkitan yang membawa pengharapamn elektronik dan massa.

Penampakan Tuhan Yesus ini diberitakan


(1 Korintus 15:14-22) ulang oleh Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 15:5-8 dan Paulus
menambahkan bahwa Kristus yang bangkit menampakkan diri-Nya
juga kepada Paulus sendiri. Inilah inti iman Kristen dan Injil (baca:
Dunia dengan menyodorkan beribu "fakta" tentang Kristus yang ayat 4-5). Dari sini, kita belajar bahwa Kristus benar-benar bangkit
tidak bangkit. Sejak diterbitkannya buku The Da Vinci Code, sampai dan kebangkitan-Nya bukan hanya sekadar peristiwa historis, tetapi
buku-buku seperti Injil Thomas, The Lost Tomb of Jesus, dll., peristiwa yang begitu signifikan yaitu memberikan pengharapan.
Apakah pengharapan di balik kebangkitan Kristus? Mari kita pelajari
Dosen di sekolah Teologi membuat suatu artikel di suatu surat kabar satu per satu.
bahwa Yesus tidak bangkit, Apakah Yesus benar-benar bangkit atau
kebangkitan-Nya hanya sekadar ilusi atau fiksi rekaan para murid?
Seberapa signifikannya Paskah itu bagi iman Kristen? Bagaimana 1. kebangkitan Kristus memberi pengharapan akan perubahan
hidup (ayat 9-11). Paulus menjelaskan bahwa Injil itu berisi
dampak Paskah bagi kehidupan orang Kristen? Hari ini, kita akan
bersama-sama merenungkan satu bagian Alkitab yang menjelaskan kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi itu tidak cukup
sampai di situ, kebangkitan-Nya memberi pengharapan akan
kaitan erat antara kebangkitan Kristus pengharapan orang percaya.
adanya perubahan hidup yang ia alami (ayat 9-11).
Perubahan hidup apa yang dialami Paulus?
Kebangkitan Kristus memberi pengharapan akan
perubahan hidup. a. perubahan status (ayat 9-10a). Paulus dahulu bernama
Saulus yang berkobar-kobar "melayani" Allah dengan
Dari Alkitab, kita mendapatkan keterangan lengkap bahwa Tuhan 1. menganiaya pengikut Jalan Tuhan (Kis. 9:1-2), tetapi
1. Yesus bangkit pada hari ketiga (Mat. 28:5-7), ketika ketika Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya di jalan
Maria Magdalena dan Maria yang lain menjenguk kubur Tuhan menuju Damsyik (Kis. 9:3-9),
Yesus. Perkataan Tuhan Yesus bangkt diucapkan oleh seorang mengubah status Paulus dari seorang pendosa menjadi
malaikat Tuhan. seorang yang diselamatkan, maka biarlah kebangkitan-
2. Kristus yang bangkit juga menampakkan diri kepada Nya ini juga melawat dan menyentuh hati dan pikiran kita,
beberapa orang, yaitu Maria Magdalena (Yoh. 20:11-19), kepada sehingga anugerah-Nya pun dapat kita alami.
para murid-Nya (Yoh. 20:19-23), kepada Tomas (Yoh. 20:24-29),
dan para murid-Nya di pantai danau Tiberias (Yoh. 21:1-14). b. Perubahan arah hidup. Setelah Paulus diubahkan
Penampakan diri-Nya kepada banyak orang ini jelas membuktikan statusnya dari seorang pendosa menjadi orang yang
bahwa para murid tidak sedang berhalusinasi. Tidaklah benar jika diselamatkan, ia tidak berpangku tangan, melainkan kita
ada anggapan bahwa kebangkitan Kristus adalah suatu rekaan oleh semakin bekerja keras (baca ayat 10b-11). Setelah
para murid Kristus dan itu tidak pernah terjadi. Kalau itu benar diselamatkan, dia makin giat memberitakan Injil dan
rekaan oleh para murid, mengapa seorang Tomas yang sempat tidak melayani Allah. Ia bukan hanya rasul Kristus yang paling
percaya akan kebangkitan Kristus, lalu tiba-tiba percaya kepada-Nya pandai dan setia, tetapi dia juga seorang rasul yang
sambil mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Allah ketika Ia rendah hati. Bagaimana dengan kita? Kita sering kali
menyuruh Tomas mencucukkan jarinya di tangan dan lambung-Nya terbuai dengan status yang diubahkan. kita harus semakin
(Yoh. 20:28)? Sebuah halusinasi dan rekaan jelas tidak giat bekerja keras melayani Allah dan memberitakan Injil.
mengakibatkan seorang yang tidak percaya seperti Tomas lalu
berubah menjadi percaya! Jangan pernah ditipu oleh tipuan iblis di Ke mana saja kita diutus oleh-Nya, marilah kita tetap setia
zaman postmodern ini dengan menggunakan sarana media pada panggilan-Nya untuk memberitakan Injil. Seorang
Dengan demikian, orang Kristen yang telah mengalami menjamin bahwa ketika kita diselamatkan, kita pasti selama-
anugerah kebangkitan Kristus adalah orang yang justru lamanya diselamatkan sampai pada kesudahannya (Yoh. 6:40, 44),
semakin berapi-api melayani Tuhan dan memberitakan mengapa? Karena Dia yang memulai keselamatan, Dia pulalah yang
Injil sambil tetap mengakui bahwa itu semua semata- menggenapkannya. Adalah suatu kekonyolan jika ada ajaran teologi
mata merupakan anugerah Allah. yang mengajarkan bahwa orang Kristen sejati bisa murtad lagi
setelah ia diselamatkan. Ajaran ini jelas mengindikasikan bahwa
2. kebangkitan Kristus memberi pengharapan akan kepastian iman anugerah keselamatan Allah itu tidak kekal (bnd. Yoh. 3:16) dan
(ayat 14, 17). Pengharapan akan perubahan hidup tidak bisa ada menunggu respons manusia. Kalau manusia pada suatu saat
jika tanpa pengharapan akan kepastian iman. Oleh karena itu, menolak Kristus, maka Allah "tidak bisa berbuat apa-apa", akhirnya
Paulus menegur jemaat Korintus di mana pada waktu itu ada jemaat membiarkan orang ini murtad. Jika ajaran ini "benar", kebangkitan
yang tidak mempercayai kebangkitan Kristus dengan alasan orang Kristus itu sia-sia, karena tidak mampu menjamin kepastian iman
yang mati tidak bisa hidup lagi. Kepada mereka yang tidak percaya, umat pilihan-Nya. Prinsip Alkitab yang integratif jelas menolak tegas
Paulus menegur dan menguatkan mereka, bahwa Kristus sungguh- ajaran ini, karena Allah adalah Allah yang Berdaulat yang
sungguh hidup dan bangkit. Jika Kristus tidak bangkit, Paulus memelihara keselamatan umat pilihan-Nya sampai akhir, sehingga
mengatakan sia-sialah pemberitaan Injil yang dia sampaikan dan kita tidak perlu kuatir akan jaminan keselamatan kita yang sejati di
sia-sialah juga kepercayaan mereka. Dengan kata lain, kebangkitan dalam Kristus. Kristus yang telah bangkit menjamin keselamatan
Kristus adalah inti Injil sejati dan iman Kristen. Injil yang dan kemenangan kita terus-menerus melawan setan. Haleluya!
memberitakan hanya kematian Tuhan Yesus yang tidak bangkit,
belum disebut Injil, karena fakta mengatakan bahwa semua pendiri c. kepastian iman yang berkaitan dengan kebangkitan
agama, filsafat, kebudayaan, dll. pasti mati, dan itu sama saja. tubuh. Selain kepastian keselamatan, kita juga memiliki
Tetapi ketika Kristus bangkit dari kematian, ini berita sukacita yang kepastian kebangkitan tubuh yang merupakan bagian dari
tidak bisa dicapai oleh semua agama, filsafat, kebudayaan, dll.. iman Kristen di kekekalan nanti. Hal ini dijelaskan pada
Berita sukacita apa yang terkandung di dalam kebangkitan Kristus? ayat 16, di mana Paulus menyinggung sedikit tentang
Yaitu, Kristus bangkit dan memberikan kepastian iman di dalam dua kebangkitan orang mati. Kebangkitan Kristus menjamin
hal, yaitu: bahwa akan ada kebangkitan orang mati. Lalu, bagian ini
diuraikan secara jelas di ayat 35-58 tentang natur
a. kepastian iman yang berkaitan dengan keselamatan. Di kebangkitan tubuh. Di ayat 36, Paulus mengajarkan
ayat 19, Paulus mengemukakan bahwa jika kita hanya menaruh bahwa kebangkitan tubuh berkaitan dengan kematian
pengharapan pada Kristus yang mati dan tidak bangkit, kita adalah yang fisik. Artinya, sesuatu tidak akan tumbuh atau hidup
orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Mengapa? jika ia tidak mati terlebih dahulu. Dengan demikian, tubuh
Karena sama seperti semua pendiri agama, filsafat, etika, kita akan dibangkitkan setelah tubuh kita yang bersifat
kebudayaan, dll., mereka semua mati dan para pengikutnya tidak jasmaniah ini dimatikan. Lebih lanjut, Paulus
mendapatkan kepastian pengharapan. Para penganut agama dengan mengemukakan perbedaan antara tubuh kita yang fana di
susah payah berbuat baik supaya dia dapat "diselamatkan", dunia ini dengan tubuh kemuliaan yang akan kita peroleh
mengapa? Karena para pendiri agama mereka tidak dapat nanti: pertama, perbedaan sifat waktu (kesementaraan vs
menyelamatkan mereka. Tetapi puji Tuhan, Kristus bukan hanya kekekalan). Di ayat 42, Paulus mengemukakan bahwa
mati, tetapi Ia bangkit membuktikan Dia telah menang mengalahkan tubuh kita adalah tubuh yang akan binasa, sedangkan
kuasa dosa, iblis dan maut, serta memberikan keselamatan dan tubuh kemuliaan kita nantinya tidak lagi binasa,
pengharapan kepastian iman bahwa di dalam Kristus sajalah, ada melainkan bersifat kekal. Berarti tubuh kemuliaan
jalan dan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6) dan di luar Dia, mutlak melampaui waktu (tidak diikat oleh waktu
tidak ada jalan keselamatan (Kis. 4:12). Kebangkitan-Nya juga kesementaraan). Kedua, perbedaan sifat kualitas
(kehinaan vs kemuliaan, kelemahan vs kekuatan). Di ayat tanpa Kristus di dalamnya??? Pilihan kita menentukan kepada
43, Paulus mengemukakan dua hal tentang perbedaan ini, siapakah kita menaruh iman dan pengharapan kita!
yaitu: tubuh duniawi kita adalah tubuh yang hina dan
lemah (bisa sakit, dll.), tetapi tubuh surgawi/kemuliaan
kita adalah tubuh yang mulia dan kuat (melampaui semua
keterbatasan duniawi). Ketiga, perbedaan esensial
(alamiah vs rohaniah). Di ayat 44, Paulus mengemukakan
bahwa tubuh duniawi kita bersifat alamiah. Artinya, ada
unsur kedagingan, lebih menuruti hawa nafsu (hidup
menurut daging -- nd. (Galatia 5:19-21). Sedangkan,
tubuh surgawi kita nantinya bersifat rohaniah. Artinya,
kita pasti hidup menurut Roh, menaati apa yang Tuhan
perintahkan (bnd. (Galatia 5:22-23). Hidup oleh/menurut
Roh di tahap kekekalan ini sudah mencapai tahap
kesempurnaan yang disebut oleh Augustinus sebagai:
non-posse peccare (tidak bisa berdosa lagi).

Adakah pengharapan yang paling agung dan mulia yang dapat kita
jumpai dan alami selain pengharapan HANYA di dalam Kristus dan
kebangkitan-Nya? TIDAK ADA! Oleh karena itu, saya menantang
Anda saat ini, jika Anda masih mau ditipu oleh berbagai bujuk rayu
si iblis melalui media di TV atau buku, dll. lalu beriman bahwa
Kristus tidak pernah bangkit, hari ini, bertobatlah, biarkanlah Roh
Kudus bekerja di hati Anda dan membuka hati dan pikiran Anda
untuk menerima Kristus yang telah mati dan bangkit sebagai satu-
satunya Tuhan, Juru Selamat, Raja dan Pemilik hidup Anda secara
pribadi. Ingatlah, jika Kristus tidak bangkit, kita akan terus hidup
dalam dosa dan tidak dapat diselamatkan. Tetapi puji Tuhan, Kristus
bangkit, itu membuktikan iman dan pengharapan kita tidak lah sia-
sia. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa kepada kita melalui Roh
Kudus bahwa kita sanggup mengalahkan kuasa dosa, iblis dan maut,
karena Ia telah mengalahkan segala kuasa bagi umat pilihan-Nya
(1 Kor. 15:25-27), supaya kita menjadi hamba-Nya yang setia.
Sudahkah kita menjadi hamba-Nya yang setia yang memberitakan
kebenaran Injil Kristus bahwa Kristus telah mati dan bangkit demi
dosa-dosa kita?? Ataukah kita sibuk mengkhotbahkan hal-hal yang
tidak ada hubungannya dengan Paskah, misalnya peduli dengan
orang yang berkekurangan, lingkungan, dll.? Mana yang kita
dahulukan, memberitakan Kristus dan kebangkitan-Nya serta kuasa
di balik kebangkitan itu ataukah kita memberitakan cinta kasih yang

Anda mungkin juga menyukai