K : TAFSIR PB 7
NIM : 18.510
II Timotius 4:1-8 :
Dalam bagian ini Paulus dengan sunguh-sungguh meminta dan menekankan kepada
Timotius dalam hal melakukan pekerjaan dan tugas sebagai seorang pekabar Injil dengan
tekun dalam segala situasi (ay 1-8). Berikut merupakan tafsiran mengenai apa yang dikatakan
Paulus kepada Timotius.
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi
Kerajaan-Nya.
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus, perkataan ini menyatakan betapa pentingnya tugas
yang Paulus nyatakan kepada Timotius, karena dinyatakan dihadapan Allah dan Kristus.
Yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, pentingnya pekerjaan yang
harus dilakukan Timotius sehubungan dengan pekerjaan Kristus yaitu menghakimi yang
berarti mengadili atas apa yang dilakukan atau dikerjakan. Dan sehubungan dengan
pekerjaanYesus yaitu menghakimi ( Mat 25:31; Kis 10:42; Rom 2:16). Maka Timotius harus
melakukan pekerjaan Tuhan dengan waspada dalam setiap kemungkinan, apakah dalam
kondisi disukai atau tidak, karena Kristuslah yang akan menjadi hakim atas setiap orang (
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang
salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Beritakanlah firman, merupakan pesan Paulus yang sungguh-sungguh itu, bahwa Timotius
harus memberitakan Firman yaitu Injil ( Kis 6:4; Kol 4:3, Yoh 1:1).
siap sedialah, berarti senantiasa atau selalu siaga untuk menjalankan pelayanan, untuk
menyatakan Injil.
baik atau tidak baik waktunya, yaitu baik dalam situasi memungkinkan maupun dalam
situasi tidak memungkinkan, baik dalam situasi mereka senang untuk mendengarkan atau
ketika ada kesempatan maupun dalam situasi tampak tidak ada kemungkinan untuk
menanamkan firman Tuhan kepada pendengar.
nyatakanlah apa yang salah, untuk menyatakan yang salah mungkin ada keseganan dalam
diri seseorang. Tetapi Paulus menyatakan kepada Timotius bahwa pekerjaannya adalah
menyatakan kesalahan, supaya orang yang mendengar insaf dari kesalahannya. Cara
mengatasi yang salah dalam bagian ini adalah dengan mengadili supaya terbukti (1 Tim 5:20,
Tit 1:13). Seorang penghkotbah atau seorang yang melayani Tuhan harus berani menyakiti
perasaan pendengar terlebih dahulu dan menyembuhkannya daripada tidak memperbaiki
jemaat/pendengar.
Tegorlah, menegor juga merupakan suatu bagian menyatakan kesalahan atau memperingati
kesalahannya, tidak membiarkan dia terus-menerus berdiam dalam kesalahannya.
dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran, Paulus juga menyatakan
bagaimana cara menasihati yang benar yaitu dengan kesabaran . menasihati berarti,
membimbing, mendorong dan menggugah orang-orang. Nasihat diperlukan supaya mereka
tetap berpegang teguh dan bertahan sampai pada akhirnya di dalam Injil. Dengan segala
kesabaran dan pengajaran, dinyatakan Paulus supaya walaupun Timotius tidak langsung
melihat hasil dari usaha-usaha yang telah dia lakukan dalam menyatakan kesalahan, dalam
menegor dan dalam menasihati dia tidak langsung menyerah dan menjadi jenuh untuk
menasihati (1 Tim 4:1-2).
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan
telinganya.
Karena akan datang waktunya, menyatakan bahwa waktu tidak akan selalu sama, situasi
dan kondisi tidak akan selalu sama sehingga sekaranglah waktunya memberitakan firman itu.
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, orang tidak mau lagi menerima/mendengar
ajaran yang benar (ajaran yang jelas dan tepat sasaran, ajaran yang memperbaiki hubungan
dengan Allah). Tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru (pengajar-pengajar) menurut
kehendak mereka, yaitu orang-orang yang setuju dengan mereka (Yer 5:31) mereka
sendirilah yang mengumpulkan guru-guru tersebut bukan dari Allah, serta tujuannya untuk
memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
memalingkan (berarti tidak membuka lagi) telinganya dari kebenaran dan membukanya
bagi dongeng (pada saat itu ajaran gnostik, mitos dan konotasi mereka , mereka tidak akan
membuka lagi telinga mereka bagi kebenaran.
4:5 Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan
pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, ‘kuasailah diri’ secara harafiah artinya adalah
menjauhkan diri dari minuman-minuman yang memabukkan, tetapi penekanan dalam bagian
ini yaitu soal berjaga-jaga dan waspada, ungkapan yang serupa : ‘berjaga-jaga dan sadar’ ( I
Tes 5:6); ‘menguasai diri dan menjadi tenang’ ( 1 Pet 4:7) serta sadar dan berjaga-jaga (1 Pet
5:8), harus tetap stabil dalam sepanjang waktu (NJB).
sabarlah menderita, artinya bertahan dalam kesulitan (NASB), bertahan dalam penderitaan
(NKJV), penderitaan yang dialami yang dimaksud dalam penyataan Paulus adalah
penderitaan yang disebabkan karena keterlibatan dalam pemberitaan Injil ( 2 Tim 1:8; 2:3;
4:5).
Kesimpulan : Jadi ada dua bagian yang dapat kita lihat dalam firman Tuhan ini, bahwa
sebagai orang percaya kita harus melayani Tuhan baik atau tidak baik waktunya. Karena akan
datang saatnya tidak ada lagi kesempatan dan bagi orang percaya yang merindukan
kedatangan Kristus telah tersedia mahkota. Maka marilah kita ikut mengambil bagian dalam
memberitakan Injil, maka kita juga akan turut bersukacita dalam kedatangan Kristus.