Anda di halaman 1dari 27

Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud (Lukas 2:11)

ekstravagantJauh sebelum kelahiran Kristus, Allah telah menetapkan kepada siapa kabar baik itu
disampaikan. Kepada para gembala lah kabar baik itu dinyatakan. Lalu timbul pertanyaan buat kita,
mengapa Allah memilih para gembala ? Mengapa Allah menyuruh Malaikat-Nya mengabarkan kepada
para gembala bahwa Kristus sudah dilahirkan di kota Daud ? Ternyata pilihan Allah selalu yang terbaik,
pilihan Allah selalu tepat, pilihan Allah selalu benar, tidak pernah salah. Para gembala tidak hanya
mendapatkan hak istimewa untuk menjadi saksi kelahiran Tuhan Yesus, tetapi juga mendapatkan
kesempatan untuk menjadi teladan yang indah.

Pertama Antusiasme mereka dalam memberikan respon terhadap berita para malaikat (Lukas 2:16 Lalu
mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di
dalam palungan), kita tidak tahu pasti siapa gembala-gembala yang menjaga kawanan ternak tersebut
yang ditemui oleh malaikat Tuhan pada waktu itu, apakah pemilik ternak atau gembala upahan tetapi
hal yang luar biasa adalah setelah mereka mendengar berita dari malaikat maka tanpa menunda-nunda,
tanpa membuang-buang waktu mereka segera bertindak, segera berangkat, segera mendatangi tempat
yang sudah ditunjukkan para malaikat. Para gembala mengikuti apa yang malaikat beritakan, ke tempat
yang mungkin sudah dijelaskan oleh malaikat tanpa menghiraukan nasib domba gembalaannya yang
pasti harus ditinggalkan padahal seyogianya gembala harus melindungi dari pencuri, dari perampok
bahkan dari binatang buas di kandangnya, mereka yang seharusnya menjaga domba-dombanya. Para
gembala sangat antusias dengan berita yang didengarnya.

Kedua Para gembala menjadi saksi-saksi yang efektif akan kelahiran Kristus (Lukas 2:17, “Dan ketika
mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak
itu”). Tidak bisa dipungkiri bahwa Maria adalah manusia biasa seperti kita dan ketika menghadapi
kenyataan yang ada bahwa ternyata anak yang dilahirkannya harus di kandang domba dan dibaringkan
dalam palungan tidak seperti ketika pertama Maria menerima janji dari Allah lewat malaikat-Nya bahwa
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan
Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja
atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
(Lukas 1:31-33). Pastilah akan muncul kebimbangan dalam hati Maria, katanya dia akan dipakai Allah
lewat kandungannya yang akan melahirkan Anak Allah Yang Mahatinggi, akan menjadi raja atas kaum
Yakub sampai selama-lamanya tapi ketika Maria dan Yusuf sedang berada dalam keadaan bimbang,
bersyukur bahwa Allah mengirimkan para gembala untuk bersaksi meyakinkan Maria tentang
penampakan para malaikat yang baru mereka lihat dan tentang nyanyian malaikat yang telah mereka
dengar, yang pasti sangat menguatkan hati mereka berdua bahwa Allah jugalah yang telah mengutus
Malaikat-Nya kepada para gembala untuk memberitahukan kelahiran Juruselamat di kota Daud. Penulis
Amsal katakan bahwa : “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas
di pinggan perak” (Amsal 25:11). Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari
negeri yang jauh. (Amsal 25:25). Dihari Natal ini kabar apa yang kita bawa kepada keluarga, kepada
sahabat, kepada rekan sekerja, kepada gereja dimana kita berada, adakah perkataan yang
membangkitkan iman?
Mungkin saat ini kita merasa penuh cela atau tidak berguna. Percayalah bahwa Allah sanggup memakai
kita menjadi alat kesaksian-Nya asalkan kita mau terbuka, mau bertindak dan mau bergerak ketika Allah
meminta kepada kita. Mungkin kita seperti para gembala yang hanya sebagai gembala upahan, orang
yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain yang merupakan salah satu pekerjaan terendah
waktu itu. Tapi lihatlah ketika para gembala taat, maka mereka menjadi berkat.” Maka kata tuannya itu
kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah
dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:21).

Selamat Natal 2015 dan menyongsong Tahun Baru 2016.


Gembala di Padang

“Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada
waktu malam.” Lukas 2:8. Ada kabar yang luar biasa yang diterima para gembala yang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam. Kabar sukacita telah ia terima dari malaikat Tuhan, “Lalu kata
malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di
kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin
dan terbaring di dalam palungan." Lukas 2:10-12. Kabar kesukaan itu adalah bahwa Juruselamat telah
lahir dan terbaring di palungan.

Ada sesuatu yang tidak biasa terjadi saat itu, para malaikat turun di padang bertemu dengan para
gembala bukan turun di bait suci bertemu dengan para imam atau ahli-ahli taurat yang setiap harinya
bekerja dengan gulungan-gulungan kitab suci. Mengapa para malaikat tidak memberitahukan kabar itu
kepada para imam dan ahli-ahli taurat yang bekerja di bait Allah? Apakah para imam dan ahli-ahli taurat
tidak mengetahui kabar sukacita ini? Dalam Aliktab diceritakan bahwa orang pertama yang bertemu
dengan bayi-bayi Yesus adalah rombongan gembala yang sedang menjaga di waktu malam bukan para
imam yang bekerja di bait Allah. “Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh
Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya
keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di
tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda,
engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari
padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Matius 2:3-6.
Para Imam dan ahli taurat mengetaui kabar ini dari kitab nabi-nabi. Bahkan Raja Herodes pun bertanya
kabar ini kepada para imam dan ahli taurat. Mereka mengethaui kabar ini dari dahulu, tetapi mengapa
justru para gembala yang pertama bertemu dengan bayi Yesus?

1. Meresponi Kehadiran Yesus

“Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang
berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah
dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.” Lukas 2:15-16. Para gembala meresponi kabar sukacita itu
dengan bergegas dan cepat-cepat menjumpai Maria dan Yusuf serta bayi Yesus.

“Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang
kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua
orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” Yohanes 1:10-12. Israel menolak Yesus begitu juga ahli-ahli taurat dan orang-orang
Farisi. Berbeda dengan para gembala yang meresponi kabar sukacita itu dengan segera dan cepat-cepat.
Responi Kehadiran Yesus di dalam kehidupan kita, sebab semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah dan berkat kerajaan Allah akan kita terima.

2. Memuliakan Allah

“Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan.” Lukas 2:9. Kemuliaan Tuhan bersinar dan para gembala
ketakutan. Tuhan adalah surya kebenaran, Terang yang Ilahi yang membuat hidup kita berdampak dan
semua untuk kemuliaan Tuhan. Para gembala takut karena ada kemungkinan kabar yang akan mereka
dengan dari malaikat Tuhan, kabar sukacita atau kabar penghukuman. Tetapi dalam Lukas 2:10, “Lalu
kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa:” Ada kabar kesukaan yang Malaikat kabarkan kepada para
gembala. Terima Yesus di dalam hidup kita dan hiduplah untuk kemuliaan Tuhan seperti para gembala,
“Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu
yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada
mereka.” Lukas 2:20. Para gembala memuji dan memuliakan Tuhan setelah meresponi kehadiran Yesus
dalam dunia. Begitu juga dalam hidup kita, saat kita sudah menerima Yesus biarlah kehidupan kita
senantisa memuji dan memuliakan Tuhan.
NATAL DAN PARA GEMBALA

Lukas 2:8-20

Lukas 2:10. “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:”

Coba bayangkan dan renungkan, apabila sebuah berita besar disampaikan kepada orang yang sangat
hina dari orang yang sangat terpandang, apa pendapat Anda? Tentunya Anda berpendapat, bahwa
adalah suatu kehormatan bagi orang hina itu mendapatkan berita besar dari orang besar.

Berita Natal pertama sangat mengejutkan para gembala bukan para bangsawan. Gembala domba di
Palestina adalah kelompok masyarakat sederhana yang hidup terpencil (saat bertugas mereka tinggal di
alam terbuka, terpisah dari komunitas), tetapi mereka dikenal sebagai orang-orang yang setia
menjalankan tugasnya (perhatikan kalimat: ”…menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam”)
Lukas 2:8b.

Berita yang disampaikan kepada para gembala adalah berita Natal kepada para gembala begitu indah,
apa saja itu: 1. Kesukaan besar bagi semua bangsa (ayat 10). 2. Telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Kristus, (ayat 11). 3. Damai sejahtera di bumi (ayat 14). Respon yang baik dari para gembala terhadap
berita itu adalah mereka menjadi percaya dan mereka mencari Bayi itu.

Manusia yang berdosa ini telah menerima berita sukacita Natal yaitu Yesus datang ke dunia lahir untuk
menebus manusia yang berdosa dengan cara mati di atas kayu salib dan pada hari yang ke-tiga bangkit.
Bagi manusia yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.
Apakah respon kita manusia yang hina ini terhadap berita Natal?
“NATAL MELEPASKAN KITA DARI KETAKUTAN”

Selama manusia masih tetap tinggal dalam dunia ini manusia tidak akan pernah lepas dari ketakutan.

Apapun tingkat golongannya, kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil pastilah semuanya akan tetap
merasakan namanya ketakutan. Kita merasa takut ketika kita diperhadapkan dengan sesuatu yang
mengerikan atau hal-hal yang menakutkan. Ketakutan itu normal tetapi tinggal dalam ketakutan itu
tidak normal.

Dalam Injil Lukas diceritakan ada gembala-gembala yang tinggal dipadang menjaga ternak pada waktu
malam dan tiba-tiba malaikat Tuhan berada didekat mereka dan mereka sangat ketakutan.

Gembala-gembala adalah gambaran Umat manusia .

Waktu malam adalah gambaran dari kegelapan ( dunia yang penuh kegelapan).

Ketika kita hidup didalam kegelapan maka hidup kita akan dipenuhi dengan berbagai ketakutan,

Sehingga hidup kita tidak dapat membedakan warna-warni kehidupan.

Tetapi syukur kepada Allah “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan

AnakNYa yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup

yang kekal (Yohanes 3:16) Natal melepaskan kita dari ketakutan.

Ada beberapa hal yang membuat manusia hidup dalam ketakutan:

*Pikiran kita sendiri.

Pikiran adalah medan pertempuran. Ayub berkata: Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku,
dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketentraman;
aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegekisahan yang timbul.” (Ayub 3:25-26) Orang yang hidup dalam
ketakutan akan mengalami makan tak enak dan tidurpun tak nyenyak, oleh sebeb itu saudara jangan
sampai pikiran kita menguasai hati kita sehingga kita menjadi buta secara rohani dan tidak dapat melihat
karya Tuhan.

Marilah kita selalu menaruh pikiran dan perasaan seperti Kristus Yesus (berpikir positif) maka ketakutan
akan pergi.

*Kita lebih mendengarkan manusia daripada Allah. (I Sam 15:1-35)

Saul sebagai seorang raja dia merasa takut kalau-kalau apa yang diingankan rakyatnya. Sehingga yang
seharusnya dia harus menuruti perintahTuhan dangan harus membunuh bangsa Amalek, malahan dia
tidak mau membunuh raja dan ternak-ternak yang baik dari jarahan tersebut dengan alasan akan
mempersembahkan korban bagi Tuhan, sehingga dia diturunkan menjadi raja, seandainya kita mau
untuk tetap mandengarkan rencana dan suara Tuhan kita tidak perlu takut kepada siapapun karena
seperti raja Daud katakan Bahwa serta dengan Allah kita lakukan perkara-perkara yang besar dan gagah
perkasa (Mazmur 60:14).

*Kita lebih mengandalkan manusia dari pada kekuatan Allah.(Yeremia 17:5).


Beginilah firman Tuhan: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan
kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Ketika kita mengandalkan kekuatan
kita maka kita akan hidup dalam kutuk dan hidup kita akan mengalami banyak ketakutan karena
kekuatan kita terbatas tetapi kekuatan Tuhan tidak terbatas. Andalkan Tuhan disetiap langkah hidup kita
maka berkat Tuhan akan melimpah dan ketakutan akan sirna, kalau Allah dipihak kita siapakah yang
dapat melawan kita. Roh yang ada didalam kita lebih besar dari semua roh-roh yang ada di dunia ini
(termasuk roh ketakutan).

*Kita selalu menengok kebelakang.

Kegagalan masa lalu sering kali membuat kita ketakutan sendiri, kita takut orang tahu masa lalu kita
yang suram atau kita takut orang tidak mau bergaul dengan kita kalau orang tahu masa lalu kita. Dalam
Zakaria 8:13 dikatakan kalau dahulu kita tidak menjadi berkat sekarang kita akan menjadi berkat karena
Allah akan memulihkan kita. Persoalannya asal kita tidak mengingat-ingat masa lalu kita dan kita tetap
mengarahkan pandangan rohani kita kedepan. Tuhan memiliki rencana yang indah dalam tiap-tiap
pribadi asal kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada dia dan berlindung padanya dan
melakukan perintahnya dengan setia. Contoh orang yang menengok kebelakang isteri Lot akhirny a dia
menjadi tiang garam.

Mengapa kita tidak perlu Takut ?

1. Karena ada berita kesukaan besar (ayat 10)

Dunia ini penuh dengan berita-berita yang menakutkan, berita kesusahan, berita peperangan,berita
gosip, bencana Alam, sakit penyakit, kecelakaan, kelaparan, krisis global, berita kesusahan tetapi
saudara tidak perlu takut karena ada satu berita kesukaan besar, kabar baik, berita kemenangan, berita
kepastian keselamatan, berita tentang kelahiran Yesus Kristus.

Kelahiran Yesus membuat hidup kita jadi berarti, dosa diampuni dan kita mendapat hidup kekal, didalam
Dia kita menjadi ciptaan yang baru sehingga kita menjadi berharga dimata Tuhan.

Kelahiran Yesus memberi teladan buat kita yaitu Kasih yang sempurna.

Hadirkanlah Yesus dihati saudara maka Saudara akan memberi dampak bagi dunia ini dengan menjadi
garam dan terang dunia ini.

Kelahiran Yesus berarti kita harus melahirkan jiwa-jiwa untuk Kerajaan Sorga.

Kelahiran Yesus membawa keajaiban dan melepaskan kita dari ketakutan.

Kelahiran Yesus membawa Keajaiban

Yesus sanggup mengubah :

* Keputusasaan menjadi pengharapan.

* Kegelapan menjadi terang.

* Kemiskinan menjadi Kekayaan.

* Kekalahan menjadi Kemenangan.


* Kegagalan menjadi Kesuksesan.

* Kematian menjadi Kehidupan.

* Air biasa menjadi air anggur yang manis.

Didalam Yesus ada Kuasa dan Mujizat yang Dasyat

Yesus adalah Juruselamat yang sejati.

2. Karena kita mempunyai Juruselamat (ayat 11)

Sebagai orang percaya kita harus mengucap syukur karena Allah kita sangat dekat dengan kita, Allah
yang nyata dan Dia telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia agar semua orang mengenal Dia (Yoh.
1:8)

Dia Allah yang mengerti kesulitan kita, Dia Allah yang merasakan kelemahan kita dan Dia Allah yang
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia (Roma
8:28).

Dia Allah yang beserta kita (IMANUEL).

Tuhan Yesus berjanji bahwa Dia akan menyertai kita sampai akhir Zaman (Matius 28:20b).

Tuhan Yesus adalah Allah yang setia menemani kita dalam suka maupun duka, karena itu kita tidak perlu
takut.

* Jangan takut terhadap goncangan, tantangan,masalah dan cobaan karena Yesus sanggup memberikan
jalan

keluar disaat tidak ada jalan .

* Jangan takut dengan penyakit katakan dengan imanmu oleh bilur-bilurNya saya disembuhkan.

* Jangan takut terhadap kegagalan karena Dia Allah yang memberikan Kemenangan dan Keberhasilan.

* Jangan takut dengan masa depanmu yang tidak pasti karena Dia selalu memberikan damai sejahtera
dan hari

depan yang penuh harapan.

* Jangan takut terhadap kekurangan karena dia Allah yang mencukupi dan Allah yang memberikan kita
hidup

dalam segala kelimpahan.

* Jangan takut terhadap kematian karena mati adalah keuntungan, kita akan mendapat mahkota
kehidupan

serta hidup yang kekal.

Obat takut adalah percaya pada Allah (Mazmur 56:4).Sehelai rambutpun tidak akan gugur tanpa seizin
Tuhan.
3. Karena ada sejumlah bala tentara sorga (ayat 13) Kita tidak perlu takut karena ada perlindungan
Tuhan, Tuhan melindungi kita dengan berpasukan tentara sorga

(Mazmur 91). Suatu saat, sejumlah pasukan Aram yang besar dengan kuda dan kereta perang
mengepung Kota Dotan tempat nabi Elisa bersama bujangnya. Pagi-pagi buta bujangnya bangun dan
melihat sejumlah besar pasukan Aram yang lengkap dengan senjatanya siap menangkap tuannya.

Namun Elisa menenangkan bujangnya sambil berkata : “Jangan Takut,sebab lebih banyak yang
menyertai kita daripada yang menyertai mereka.” Sungguh , bujang ini tidak takut lagi, melainkan kagum
akan penyertaan Tuhan, karena dia melihat bigitu banyak malaikat Tuhan yang berada disekeliling
mereka.

Sesungguhnya kalau kita melihat keadaan secara fisik kita akan menjadi takut, tetapi kalau kita melihat
secara rohani, maka kita akan menyaksikan turut campur tangan Tuhan.

Jangan takut dengan masalah dan tantangan yang besar yang mengepung saudara melainkan
pandanglah penyertaan Tuhan, Tuhan sekali-kali tidak akan pernah meninggalkan kita, Dia adalah Allah
yang setia , sejumlah tentara sorga diperintahkanNya menyertai kita lebih banyak dari masalah yang
besar.

4. Karena ada kemuliaan Tuhan ditempat yang Maha Tinggi (ayat 14)

Tuhan tidak pernah mencobai kita melebihi dari kekuatan kita, seberat apapun masalah yang kita
hadapi, Tuhan sanggup menyatakan KemuliaanNya.

Dibalik setiap pertandingan pasti ada mahkota,dibalik airmata ada sukacita yang Tuhan sediakan.

Air mata Tuhan sanggup menjadikan mata air, dibalik masalah ada kemuliaan Tuhan yang dinyatakan
asalkan kita selalu berharap padaNya, manfaatkanlah masalah itu untuk kita lebih intim dengan Tuhan.

Jika hari-hari ini kita sedang berada didalam lembah kekelaman, mengalami masa-masa yang paling
sulit, mengalami kehidupan yang berat dan saudara sedang berada dalam persimpangan jalan,
diambang keputusasaan yakinlah bahwa Yesus selalu menyertai kita, Dia akan segera menolong kita dan
Yesus akan memberikan kemenangan, Dia akan menyatakan kemuliaaanNya bagi kita semua yg percaya
padaNya.

Saya pernah mengalami masa-masa yang sulit dalam perjalan hidup saya, masalah saya sepertinya
sudah tidak dapat saya atasi dan sudah tidak ada jalan keluar, saya jadi stess dan mau mengakhiri hidup
saya namun disaat itulah saya justu berjumpa dengan Tuhan dan merasakan kasih karuniaNya, kekuatan
baru dan sukacita dan kemuliaaan Tuhan dinyatakan dalam hidup saya sehingga saya mengalami
keintiman yang luar biasa dengan Tuhan. Tuhan Yesus tidak pernah terlambat . Kalau ada Yesus
semuanya jadi beres, kalau ada Yesus semuanya jadi baik dan hidup kita jadi berarti.

5. Karena ada damai sejahtera Allah (Ayat 14)

Kita semua sangat membutuhkan damai sejahtera, ada banyak rumah tangga yang hancur karena tidak
ada damai, gereja pecah karena tidak ada damai, bisnis kacau karena tidak ada damai, konflik sedang
terjadi dimana-mana karena tidak ada damai. Jika kita ingin damai sejahtera Allah kita perlu berdamai
dulu dengan Allah, kita memerlukan damai sejahtera yang melampaui segala akal lalu kita berdamai
dengan semua orang,
Jangan menyimpan dendam, sakit hati tetapi kita perlu merendahkan diri (hati sebagai hamba) dan
melepaskan pengampunan. Pengampunan itulah yang memulihkan kita. Yesus berkata Ampunilah
mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat, Bawalah Damai Sejahtera Allah dimanapun
saudara berada maka saudara akan menjadi berkat dan berkat-berkat Tuhan akan mengikuti kita
selamanya.

Yesaya 54:10

Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan
beranjak dari padamu dan perjanjian Damai-Ku tidak akan bergoyang, Firman TUHAN yang mengasihi
engkau.

Maju terus dalam Tuhan dan Tuhan Yesus memberkati selalu.

Natal

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam
kasih-Ku itu.

Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah
Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi
penuh.

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. (Yoh. 15: 9-
12)

Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.

Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
(Roma 12:9-10)

Saudara-saudara, hal yang sangat menarik ketika Allah menciptakan manusia, Allah tidak pernah untuk
meninggalkan mereka. Hal tersebut terbukti ketika manusia jatuh dalam dosa, Allah hadir ke dalam
dunia, Allah mengorbankan diriNya, disiksa, dicaci maki, dihina, bahkan mati tergantung di kayu salib.
Allah bangkit dan memberikan peluang bagi manusia untuk hidup baik dan berkarya. Intinya ialah
pendamaian yang memberikan isyarat bagi kita pun untuk menjadi juru damai di tengah-tengah dunia
ini.

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Roma agar mereka memelihara kehidupan persekutuan
mereka dengan memahami makna kasih Allah itu dan menerapkannya di dalam kehidupan mereka
setiap saat. Hal ini dilakukan tentunya dilandaskan oleh beberapa alasan:

1. Kasih Allah adalah kasih yang tidak pura-pura. Artinya bahwa Allah menghendaki setiap orang yang
dipanggil dan menyatakan diri sebagai orang Kristen itu tidak melakukan kecurangan atau
penyimpangan, kemunafikan dan keserakahan, kebencian dan kemarahan, kesombongan dan
keegoisan. Karena kasih Allah adalah kasih yang sempurna dan tidak kompromi dengan kedagingan.
2. Kasih Allah selalu memberikan pengharapan bagi setiap orang yang percaya. Dengan percaya
kepada Yesus Kristus, setiap orang akan mampu menghadapi berbagai pergumulan di tengah-tengah
dunia ini. Pengharapan merupakan wujud dari Iman yang sesungguhnya kepada Yesus Kristus.

3. Kasih Allah melahirkan suka-cita dan empati bagi setiap orang yang membutuhkan pertolongan.
Yesus mengajarkan agar setiap orang peduli dan mau berkorban demi orang lain.

4. Kasih Allah menumbuhkan kebersamaan dan membangkitkan semangat bersama untuk saling
mengasihi dan memaafkan sehingga menciptakan kemajuan dan perkembangan.

5. Kasih Allah adalah kasih yang mendamaikan dan menyejukkan setiap kita.

Saudara-saudara sidang masa raya natal yang saya kasihi di dalam Yesus Kristus, memaknai tema natal
yang terpampang di hadapan kita, tentunya Paulus ingin bahwa suasana damai itu menjadi nyata di
dalam kehidupan umatNya. Damai yang bukan sekedar kata-kata, ungkapan yang hanya menjadi hiasan
dalam ucapan kita, namun damai harus mampu menjadi nilai yang harus terus kita wujudkan dalam
rangka kita berelasi dengan sesama. Entah itu dalam komunitas kita sebagai orang-orang kristen sendiri,
maupun di dalam masyarakat.

Saudara2, perdamaian itu akan terwujud di dalam kehidupan kita, tentunya ketika kita mengerti arti
kasih Allah. Peristiwa Natal bukanlah hal yang baru, ia ada sejak dulu ketika orang-orang percaya akan
Yesus yang adalah Mesias. Di ungkapkan di dalam Injil Yoh. 3:16” Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga ia telah mengaruniakan AnakNya yang tuggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Saudara2, di tengah-tengah kehidupan kita sebagai manusia, tentu kita sering berhadapan dengan
masalah, baik itu yang ditimbulkan oleh adanya perbedaan pendapat maupun adanya masalah-masalah
lain yang akhirnya menimbulkan persoalan yang rumit bahkan perpecahan dalam masayrakat, gereja
maupun keluarga kita. Pertanyaannya ialah, apakah kita biarkan masalah terus berkembang, ataukah
kita berjuang untuk menyelesaikannya dan menciptakan damai itu sendiri.

Sidang Masa Raya Natal yang terkasih didalam Yesus Kristus, Kasih Allah adalah kasih yang
mendamaikan. Oleh sebab itu, sebagai manusia kita ditantang untuk bersama-sama menciptakan damai
itu, karena ketika damai ada didalam kehidupan kita berarti Yesus Kristus telah lahir dan berkarya di
dalam kita.

Saudara, akhirnya mengertilah kita, bahwa untuk memaknai natal yang sesungguh, kita harus memiliki
komitmen bersama, mau berkorban, dan mau berjuang demi terciptanya damai. Karena lahirnya Yesus
tentunya karena Allah mengasihi kita. marilah kita mengasihi sesama, agar terwujudnya kesatuan dalam
kesejahteraan di dalam kehidupan kita. kasih Kristus kiranya menjadi motifasi bagi setiap umat untuk
terus mengasihi sesama. marilah kita tinggal di dalam Dia, agar kasih dan sukacita kita menjadi
sempurna.
NATAL UNTUK PERTUMBUHAN MENUJU KESEMPURNAAN

Ayat Pokok: Lukas 2:52

Pertumbuhan adalah ciri utama makhluk hidup. Sebagai makhluk hidup, saudara dan saya harus terus
bertumbuh. Sama halnya seperti Yesus.

“Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia” – Lukas 2:52. Haleluya! Bukan hanya secara fisik Ia bertumbuh, tetapi juga dalam
hikmat. Dan Ia semakin dikasihi oleh Allah dan manusia!

Natal

Natal bicara tentang kelahiran Yesus sebagai Anak Manusia. Natal adalah sesuatu yang sudah ada dalam
hati Allah jauh sebelum Ia menciptakan alam semesta dan segala isinya.

Kelahiran Yesus bahkan sudah banyak dinubuatkan jauh sebelum Ia lahir ke dunia, antara lain:

1. Yesaya 9:5-6 – “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah

diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya

disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja

Damai…” Lahir sebagai bayi (anak) yang terus bertumbuh menjadi dewasa dan

sempurna, sampai kemudian akan menjadi Raja segala raja.

Jika tidak bertumbuh, saudara dan saya tidak akan menjadi orang Kristen yang

dewasa. Kita harus bertumbuh sampai menjadi sempurna.

2. Mikha 5:2-4 – nubuatan tentang Betlehem, kota kelahiran Yesus, Sang Juruselamat

manusia – “… hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda,

dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang

permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala…”

3. Bilangan 24:17 – “Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia,

tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul

dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”

Matius 2:1-12, Lukas 2:8-20 adalah kegenapan semua nubuatan tentang kelahiran Yesus! Setiap nubuat
yang berasal dari Allah, pasti ada kegenapannya. Sebab Allah tidak pernah berdusta. Setiap janjiNya
adalah Ya dan Amin! Haleluya!

Maksud & Tujuan

Maksud dan Tujuan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia:

1. Untuk Menyelamatkan UmatNya Dari Dosa. Itu sebabnya Ia dinamai Yesus.


Matius 1:18-21, “… Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan

Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Sebab kecenderungan hati dan pikiran manusia semata-mata membuahkan dosa– Kejadian 6:5.

2. Agar Manusia Beroleh Hidup Kekal – Yohanes 3:16.

3. Untuk Melayani & Menyerahkan NyawaNya Menjadi Tebusan.

Markus 10:45, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan

untuk melayani dan untuk memberikannyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Proses Penyelamatan Sampai Sempurna

“Dan YESUS makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia.”

Kata “dan besarnya” dalam bahasa Inggris: stature = quality and status gained by growth = kualitas dan
status yang dicapai oleh pertumbuhan.

Setiap anak Tuhan harus:

1. Berakar di dalam Dia, dibangun di atas Dia, dan bertambah teguh

dalam iman – Kolose 2:6-7.

2. Dikuduskan, roh-jiwa-tubuh terpelihara sempurna, tak bercacat cela pada kedatangan

Tuhan yang kedua – 1 Tesalonika 5:23-24.

Puji Tuhan! Satu hari kelak, jika tak menjadi lemah, mundur dan murtad, kita akan mencapai
kesempurnaan yang penuh. Kudus, tak bernoda dan siap menyambut Kristus Yesus, Sang Mempelai
Surgawi.

Pesan Natal

Ibrani 12:1-2 – “Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengellilingi kita, marilah
kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun
dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju
kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

Mari tetap percaya pada Tuhan, dan berpegang teguh pada FirmanNya, sampai kita mencapai
kesempurnaan. Sekali Yesus, Tetap Yesus! Haleluya!

SELAMAT NATAL! Tuhan Yesus memberkati!


MAKNA NATAL

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud….”

Lukas 2:10-11

Kata ‘Natal’ berasal dari bahasa Latin, yang berarti: ‘Lahir’. Ketika kita merayakan natal setiap tahunnya
maka kita sedang merayakan hari lahirnya Tuhan kita Yesus Kristus, dua ribu tahun yang lalu. Natal
bukanlah sekedar rutinitas perayaan keagamaan yang harus dijalani setiap tahunnya. Namun inti natal
adalah memperingati dan merenungkan kembali makna kelahiran Yesus Kristus bagi kita, umatNya.

Dalam kutipan ayat firman Tuhan di atas dijelaskan bahwa bayi natal yang kita rayakan bukanlah
manusia biasa. Dia adalah Juruselamat, yang akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Selain
itu dia juga adalah Tuhan/Raja, yang menjadi penguasa tunggal dalam setiap aspek hidup umatNya.

Sekalipun perayaan natal (kelahiran Tuhan Yesus) tidak pernah diperintahkan Tuhan Yesus atau
dirayakan oleh orang Kristen di alkitab sebagaimana halnya Paskah (kebangkitan Tuhan Yesus), namun
mengingat natal adalah hari kelahiran Tuhan dan Juruselamat kita, maka layaklah kita merayakannya.

Hari natal, yang puncaknya biasa dirayakan umat kristiani di seluruh dunia pada tanggal 24-25 Desember
setiap tahun, tinggal beberapa hari lagi. Oleh karena itu marilah kita mempersiapkan hati kita untuk
menyambut natal. Sebab orang yang kelahiranNya kita rayakan adalah Tuhan, Raja dan Juruselamat kita.

Makna Natal Bagi Orang Orang Percaya

Natal adalah kesukaan besar bagi segala bangsa

Manusia yang sedang terbelenggu oleh dosa akan diselamatkan oleh seorang Juruselamat yang baru
lahir, Yesus Kristus, serta memberikan kita hidup kekal. Karena itu kita patut bersukacita seperti para
bala tentara sorga yang bersukacita dengan nyanyian/puji-pujian saat peristiwa natal (Luk. 2:13-14). Dan
sukacita natal adalah bagi semua orang dari segala bangsa yang percaya kepadaNya.(Luk.2:10). Kita
dapat mengundang setiap orang untuk menerima kasih natal tersebut.

Natal adalah kesederhanaan

Walaupun natal adalah sukacita, namun natal bukanlah kemewahan. Anak Allah yang kudus lahir bukan
di ibukota Israel, Yerusalem, namun di kota kecil Betlehem (Luk. 2:4-6). Dia juga tidak lahir di istana,
namun di kandang domba (Luk. 2:7). KelahiranNya diberitakan bukan kepada raja, nabi atau orang
besar, namun kepada para gembala domba yang sederhana (Luk. 2:8-12). Kita patut merayakan natal
secara sederhana, sebab peristiwa natal yang pertama adalah sederhana.

Natal adalah pengorbanan

Karena kasihNya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anakNya yang tunggal,Yesus
Kristus, agar manusia terbebas dari dosa. Manusia yang telah jatuh dalam dosa seharusnya akan mati
menanggung dosa-dosanya, namun Allah yang pengasih dan penyayang mengorbankan anakNya yang
tunggal untuk mati meggantikan kita (Yoh.3:16). Allah berkorban dalam natal. Karena itu kita juga
sepatutnya berkorban dalam natal, seperti para majus yang mengorbankan persembahan-persembahan
mereka (Mat. 2:11), sebagai ‘’kado natal’ kita kepadaNya.

Natal adalah kemenangan

Melalui kelahiran Tuhan Yesus, maka kesudahan iblis dan kejahatan semakin dekat. Manusia akan
dibebaskan dari dosa, itulah sebabnya bayi natal itu diberi nama “Yesus”, (Mat. 1:21), yang artinya: Allah
menyelamatkan. Kemenangan telah tiba bagi manusia. Melalui peristiwa natal orang berdosa telah
menang, kuasa iblis telah dihancurkan. Memang kita masih hidup di dunia yang penuh dosa, kejahatan,
penderitaan. Kemenangan kita yang sesungguhnya baru terjadi saat kedatangan Tuhan Yesus kali kedua,
di mana tidak ada lagi dosa, kejahatan dan penderitaan. Namun melalui peristiwa natal (kedatanganNya
kali pertama) kita telah mencapai sebuah tahapan kemenangan.

Natal adalah penggenapan dan pembuktian kasih Allah.

Para nabi sebelumnya berulang-ulang telah menubuatkan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini, dan
yang akhirnya tergenapi pada peristiwa natal tersebut (Mat. 1:22-23). Melalui peristiwa natal, kasih
Allah dibuktikan/digenapi bahwa Ia adalah Allah yang memegang janjiNya dan yang tidak akan pernah
berdusta kepada manusia. Melalui peristiwa natal kita juga diingatkan untuk tetap percaya pada firman,
janji dan kasih Allah yang tidak pernah berubah bagi kita umatNya.
CHRISTMAS AND HOLY SPIRIT

Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:

Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan
ia akan menamakan Dia Imanuel

Yesaya 7:14

Kitab nabi Yesaya banyak berbicara mengenai Allah yang melakukan hal-hal yang baru. Kita seringkali
hanya menganggap hal ini sebagai Allah mengerjakan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Padahal yang dimaksudkan nabi Yesaya adalah sesuatu yang jauh lebih dahsyat daripada sekedar
melakukan hal yang belum pernah dilakukan.

“Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak perempuan yang tidak taat?

Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri; perempuan merangkul laki-laki. “

Yeremia 31:22

Kata ‘perempuan merangkul laki-laki’ di dalam ayat ini berbicara mengenai sesuatu yang ajaib. Kata
merangkul juga dapat diterjemahkan dari bahasa Ibrani sebagai ‘mengelilingi sepenuhnya’,
‘membenamkan’ atau ‘menaungi’. Hal ini berbicara mengenai penciptaan tubuh Yesus di dalam
kandungan Maria. Sama seperti di dalam Lukas 1:35

“Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan akan disebut kudus, Anak Allah.”

Kata ‘menaungi’ ini juga dipakai. Sama seperti Roh Kudus menaungi Maria sehingga membuat ia mampu
“menaungi” bayi Yesus di dalam kandungannya. Dalam pengertian ini kita dapat melihat bahwa tubuh
jasmani Yesus lah ciptaan baru yang pertama jadi.

Setelah Allah selesai dengan penciptaan langit, bumi dan segala isinya dan manusia maka Allah
beristirahat dan tidak melakukan tindakan penciptaan apapun lagi. Semua yang terjadi merupakan
bagian dari ciptaan-Nya yang “lama” yang telah tercemar oleh dosa. Meskipun demikian ada beberapa
paralel menarik yang dapat kita perhatikan:

a. Sama seperti di dalam Kejadian 1, Roh Allah turut terlibat di dalam penciptaan dunia “… Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air” demikian pula Roh Allah terlibat di dalam penciptaan yang
baru.

b. Sama seperti Allah menghembuskan Roh-Nya kepada boneka tanah liat dan menjadikannya makhluk
yang hidup, demikian juga di dalam ciptaan yang baru, Roh Allah menghidupkan kembali roh manusia
dan menjadikannya ciptaan yang baru di dalam Yesus Kristus.

Dalam suasana natal ini, kita merenungkan doktrin inkarnasi Kristus ke dalam dunia ini sebagai
penggenapan nubuatan nabi Perjanjian Lama.

TUJUAN INKARNASI KRISTUS KE DALAM DUNIA

1. Menyatakan Bapa ‘Di Dalam Daging’


Yesus berkata bahwa barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.

“dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.

Yohanes 12:45

Tanpa Inkarnasi Kristus gagasan tentang Allah hanya tetap berada di dalam alam subjektif manusia
karena masing-masing orang yang meskipun telah mengalami perjumpaan yang otentik dengan Allah,
melihat-Nya di dalam aspek yang berbeda-beda.

Hanya Yesus-lah yang menyatukan semua sisi kemuliaan Allah di dalam “bungkusan” yang dapat dilihat
oleh manusia. Setelah Yesus, manusia tidak memiliki alasan untuk berspekulasi mengenai sifat dan
karakter Allah, tetapi manusia memiliki titik referensi yang pasti, barangsiapa yang telah melihat Yesus ia
telah melihat Bapa.

2. Menggenapi Rencana Penebusan Allah

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata:

“Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki –

tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.”

Ibrani 10:5

Semua bentuk korban darah binatang mulai dari domba pertama yang dipersembahkan di taman Eden
sampai pada waktu munculnya Tuhan Yesus yang diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis sebagai Anak
Domba Allah yang mengangkut dosa dunia, semuanya itu digenapi di atas kayu salib pada saat Yesus
mencurahkan darah-Nya untuk menebus dosa kita.

Bukanlah suatu kebetulan bahwa satu generasi setelah kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, Bait
Allah dan altar korban di Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi dan belum dapat didirikan
kembali sampai pada hari ini untuk menunjukkan fakta bahwa mulai saat itu Allah tidak berkenan lagi
kepada korban darah binatang karena sudah ada korban yang sempurna sekali untuk selamanya.

3. Keteladanan-Nya Di Dalam Dunia

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita,

dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya

sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Yohanes 1:14

Di dalam Perjanjian Lama tidak ada satu orangpun yang dapat menjalani firman Tuhan dengan
sempurna, tidak ada diantara para imam, para nabi, bahkan Raja Daud sekalipun tidak dapat mengklaim
ketaatan yang sempurna. Yesus adalah benih sorgawi yaitu Sang Firman yang dinaungi oleh Roh Kudus
sehingga menjadi Daging (manusia).
Hanya Dialah yang dapat mengklaim ketaatan yang sempurna karena Dialah Sang Empunya firman
tersebut. Sama seperti sang pengirim suratlah yang berhak memberikan interpretasi yang sempurna
terhadap isi surat, bukan si tukang pos.

Tukang pos tidak berhak untuk memberikan interpretasi, apalagi mengubah isi surat itu, tetapi sang
pengirim/sumber surat berhak melakukannya. Inilah yang diklaim oleh Tuhan Yesus ketika Ia
menyebutkan bahwa diri-Nya lah tuan penguasa sabat.

Bagi kita orang Kristen hanya di dalam Kristuslah kita dapat mengklaim ketaatan yang sempurna kepada
Firman Tuhan karena Ia telah menggenapkan Hukum Taurat bagi kita. Tugas kita sekarang adalah taat
kepada-Nya.

Kita melihat betapa pentingnya peranan Roh Kudus di dalam Natal. Dialah yang menghadirkan tubuh
Yesus di atas dunia 2.000 tahun yang lalu untuk menggenapi rencana penebusan Allah. Ia juga lah yang
pada saat ini yang dengan iman membawa kehadiran Roh Kristus ke dalam roh kita. Sebagai orang
Kristen kita harus selalu menjunjung peranan Roh Kudus di dalam kehidupan kita. (AL)
5 Makna Kelahiran Yesus Kristus bagi Manusia Dalam Kehidupannya

Yesus Kristus telah turun ke dunia. Pohon natal dan dekorasi lainnya mulai dipasang di rumah dan
beberapa tempat umum. Sinterklas tidak lupa untuk ikut serta dalam menghibur anak-anak kecil. Itu
semua adalah pertanda bahwa natal akan tiba sebentar lagi. Natal adalah hari peringatan lahirnya Sang
Juruselamat Dunia, Kristus. Sudahkah kamu memaknai kedatangan Anak Manusia pertama kali di Kota
Betlehem?

Di era modern ini, natal hanya sekedar seremonial biasa saja. Banyak manusia tidak memaknai
kedatangan Yesus Kristus dengan benar. Buktinya, manusia makin tenggelam di dalam nafsu. Perang
tidak kunjung berhenti. Korupsi merajarela. Pornografi dan Pornoaksi dibebaskan. Banyaknya gereja
palsu dan nabi-nabi palsu muncul. Pernikahan sesama jenis pun dilegalkan di berbagai negara, seperti
Amerika Serikat dan Jerman. Ateisme dan Gereja Setan tumbuh pesat di dunia. Hari Natal dijadikan
sarana untuk melakukan seks bebas dan dosa lainnya. Manusia justru tidak melakukan ibadah dan
perenungan diri saat Natal. Begitulah sekarang, tantangan gereja masa kini begitu banyak.

Makna Kelahiran Yesus bagi Manusia

Banyak yang bisa kamu pelajari dari Hari Natal. Namun, ada 3 hal penting yang harus kamu pelajari dari
peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia tersebut. Berikut ini adalah pelajaran yang bisa kamu
dapatkan dari kedatangan Putra Allah yang pertama kalinya di kota mungil Betlehem.

1. Kesederhanaan

Kelahiran Yesus Kristus ke dunia itu memiliki banyak makna yang tersirat. Kita harus meminta bantuan-
Nya untuk membuka tabir yang tersirat itu. Bila kamu membaca Alkitab tanpa meminta bantuan Tuhan,
semuanya akan menjadi sia-sia. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari peristiwa kelahiran Yesus Kristus
atau Natal.

(Lukas 2:6-7) Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di
dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Yesus lahir di kandang domba. Sebuah fakta yang harusnya membuat kita sadar. Mesias dan Raja Dunia
yang dijanjikan oleh Allah Bapa justru lahir di kandang domba, bukan di istana atau di rumah mewah.
Yesus menunjukkan kesederhanaannya kepada umat manusia. Namun, dewasa ini, manusia tidak malu
untuk memamerkan kekayaannya terlalu berlebihan. Bahkan, orang yang pamer harta sering kita jumpa
di dalam gereja. Mereka menggunakan aksesoris emas yang belerbihan, tas mahal, make up yang terlalu
tebal, dan baju mahal.

2. Kerendahan Hati

Banyak juga orang kaya yang justru tidak membantu orang-orang yang miskin. Mereka justru
merendahkan orang miskin dengan stigma bodoh, kolot, dan tak beretika. Mereka lebih memilih
memperkaya harta benda mereka dan lupa untuk memperkaya iman. Padahal, Tuhan Yesus sudah
bersabda:
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap
miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah
dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? (Yakobus 2:5)

Jangan pernah pamerkan kekayaanmu dengan berlebihan. Yesus sudah memberi kita pelajaran tentang
kesederhanaan melalui kelahirannya yang begitu sederhana. Harta yang kau miliki itu tidak akan kau
bawa saat kau menghadapi penghakiman nanti. Teladanilah sifat makna kelahiran Yesus Kristus yang
hidup sederhana dari lahir sampai kenaikannya ke surga.

3. Mukjizat itu Nyata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , mukjizat adalah kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar
dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Peristiwa natal mengajarkan tentang sebuah mukjizat. Yesus
lahir dari seorang perawan yang dikandung oleh Roh Kudus. Maria mengandung seorang anak melalui
proses yang bagi kita semua tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ada orang yang bisa mengandung
seorang tanpa dibuahi dan perawan?

(Matius 1:23) “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan mereka akan menamakan Dia Imanuel ” –yang berarti: Allah menyertai kita.

Melalui kisah inilah, Dia mengajarkan tentang mukjizat. Inilah sesungguhnya mukjizat-Nya yang
pertama. Peristiwa kelahirannya yang begitu luar biasa adalah sebuah kemustahilan bagi manusia.
Namun, hal ini mungkin dilakukan oleh makna kelahiran Yesus Kristus. Dalam melakukan pelayanan pun,
Dia melakukan begitu banyak mukjizat.

4. Kepemimpinan

Yesus Kristus adalah manifestasi Allah dalam bentuk manusia. Bagi kita semua, Allah adalah Pencipta
dan Pemimpin dunia dan surga. Dia datang ke dunia untuk menggembalakan domba-domba yang
tersesat seperti yang tertulis di dalam:

(Mazmur 23:1) “Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku“

Gembala bermakna sebagai seorang pemimpin yang akan menjaga domba-dombanya. Penggembala
juga yang menuntun domba untuk pergi beraktivitas di padang rumput pada pagi hari dan juga kembali
ke kandang pada sore hari. Gembala akan sangat sedih bila ada satu saja dombanya yang hilang.
Gembala tidak hanya sekedar duduk diam saja. Dia mengawasi domba-dombanya terus-menerus.
Apabila ada dombanya yang sedang sakit, sang gembala tentu akan langsung merawat dombanya itu.
Itulah yang dilakukan oleh makna kelahiran Yesus Kristus. Dia berinkarnasi menjadi manusia dan turun
ke bumi untuk menggembalakan umat-Nya yang tersesat dan sedang sakit. Dia tidak sekedar diam saja
di Surga. Yesus turun langsung untuk memperbaiki semua kerusakan yang ada di dunia. Itulah sifat
pemimpin yang baik. Pemimpin itu tidak harus memimpin saja, tetapi juga melayani.

5. Pelayanan

Yesus turun ke dunia tidak hanya sekedar memimpin umat-Nya saja, tapi juga ikut melayani umat
manusia. Dia melayani masyarakat yang sakit, miskin, dan sedih. Yesus tidak memilih dalam bersahabat
dengan siapapun. Bahkan, seorang penzinah dan pemungut cukai pun ditemaninya.
Lukas 22:25-26: “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Raja-raja bangsa yang tidak mengenal Tuhan
berkuasa atas rakyatnya, dan orang-orang yang berkuasa atas raja-raja itu disebut ‘Pelindung Rakyat’.
Namun, kamu jangan seperti itu. Sebaliknya, yang paling besar di antara kamu harus bertindak seperti
yang paling kecil, dan pemimpin harus menjadi seperti pelayan.”

Kita lihat pemimpin sekarang yang justru menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri.
Mereka tidak menggunakan kekuasaannya untuk melayani rakyat. Bahkan, ada seorang ketua lembaga
negara yang menggunakan kekuasaannya untuk lari dari jeratan hukum yang didapatkannya. Ada
baiknya pemimpin di dunia ini memaknai Hari Natal dengan belajar dari-Nya tentang makna memimpin
masyarakat.

Maknailah natal dengan baik. Jangan jadikan hari peringatan kedatangan Mesias ke dunia untuk
pertama kali dengan hanya sekedar seremonial belaka saja. Belajarlah kesederhanaan, kepemimpinan,
dan menjadi beriman dari kedatangan-Nya yang pertama kali. Perjalananan Yesus selama di bumi pun
harus kau pelajari juga, baik itu perkataan dan perbuatan-Nya. Persiapkan dirimu karena Putra Allah
akan datang untuk kedua kalinya.
Kelahiran Yesus sebagai Juru Selamat Memberikan Sukacita Besar

Lukas 2:8-11

Pernah kah kita menanyakan diri kita sendiri, apa tujuan kita lahir di dunia ini? Apa sebenarnya tujuan
hidup saya? Bekerja? Mempunyai keluarga? Itu saja kah? Kelahiran Yesus Kristus lebih dari sekedar lahir,
hidup, dan mati. Yesus hidup sekitar 32 tahun, tidak menikah, tidak punya rumah, tidak punya anak. Tapi
sejak Dia lahir, sudah ada suatu tujuan yang mulia!

Ayat 11 diberikan untuk para gembala yang statusnya tidak dianggap pada waktu itu. Tapi Dia memilih
berita ini disampaikan kepada mereka, menandakan keselamatan dari Kristus adalah untuk seluruh
golongan/orang.

– Ayat ini juga menunjukkan bahwa Juru Selamat kita dilahirkan, bukan diciptakan.

– Kristus (Yunani) = Mesias, yang diurapi (Dalam perjanjian lama, yang diurapi hanya para nabi, para
imam besar, dan raja). Juru Selamat – Kristus – Tuhan.

Mengutip Mikah 5:1-2 dimana menubuatkan Mesias akan datang di kota Betlehem (nubuatan 700 tahun
sebelumnya).

[1] Kelahiran Yesus adalah keselamatan bagi seluruh bangsa

Manusia bergumul dengan dosanya dan berusaha mencari pengampunan dengan berbuat baik.
Pengampunan hanya bisa diberikan atau dengan usaha untuk mendapatkan pengampunan. Agama di
dunia mengajarkan dengan usaha kita untuk berbuat baik supaya diampuni. Hanya masalahnya,
bagaimana perbuatan baik bisa mengalahkan dosa kita? Dari kecil kita tahu dan selalu berbuat dosa. Apa
ukurannya seluruh dosa kita diampuni? Semakin besar, semakin kita tahu betapa busuknya hati dan
pikiran kita ini.

[2] Kelahiran Yesus adalah sumber suka cita kita

Keselamatan dari Yesus Kristus diberikan untuk kita semua melalui karuniaNya, karena tidak ada yang
bisa menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita! Dan Kristus yang sama ini adalah juga sumber dari suka
cita kita! (ayat 10: “… memberitakan kesukaan besar untuk seluruh bangsa” -> bahwa Yesus sumber
suka cita dan pemberi suka cita itu.

Suka cita dalam Yesus berhubungan dengan masa lalu (Dia mengampuni dosa kita yang kita telah
perbuat dahulu), sekarang (Dia mengampuni saat kita datang pada Dia dan meminta pertobatan), dan
masa datang (Dia akan menyertai dan tubuh kita akan diberikan tubuh baru, serta bersama-sama
denganNya untuk selama-lamanya!) Suka cita dalam Yesus tidak tergantung waktu!

Perhatikan ayat 12, dimana bayi itu dibungkus dengan lampin (kain sederhana) dan lahir di palungan,
dikontraskan dengan ayat 10 mengenai kesukaan besar. Sukacita besar kita biasanya adalah sebuah
pesta besar, di tempat yang indah. Tapi di sini dikontraskan dengan extreme. Sukacita yang sejati hanya
dari Yesus Kristus, Juru Selamat dosa, tidak tergantung barang atau apa pun juga!

Saat kita punya hubungan yang dekat pada Yesus dan puas bersama dengan Yesus, disitulah kita paling
memuliakan Tuhan! – karena ini tidak tergantung dari situasi, tidak tergantung dari apa yang kita punya
pada saat ini, ataupun tidak tergantung dari puji-pujian orang!
Tanyakan pada diri kita – kenapa kita yang sudah ikut Yesus, tidak punya suka cita? Atau sudah dingin
dan mati?

Suka cita dalam Yesus Kristus begitu besar dan mulia, betapa pribadi Tuhan yang tinggal di dalam Dia
dan dosa kita dihapuskan! Bahkan kita diberikan kekekalan untuk hidup selama-lamanya dengan Dia!

Kiranya Tuhan membuka mata rohanimu. Bahwa suka cita dalam Tuhan jauh lebih besar dan indah dari
apa pun juga yang kau miliki dan alami saat ini! Suka cita kita hilang karena kita menggantikan sumber
suka cita kita (yang seharusnya Kristus), dengan barang/posisi/orang/dunia ini. Kita mengejar hal-hal di
dunia ini (acceptance, atau apa pun juga) dan tenggelam di dalamnya saat kita tidak mendapatkan atau
sudah hilang.
Kelahiran Tuhan Yesus

(Matius 1:21)

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

I. INTRO

Pra-inkarnasi Yesus (sebelum kelahiran) menyatakan bahwa Yesus adalah:

Allah pencipta (Yohanes 1:1-3)

Pemilik hidup kekal atau terang (Yohanes 1:4-5)

Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai (Yesaya 9:6)

Penuh kemuliaan atau besar kekuasaannya (Yesaya 9:7)

Kalau begitu apakah tujuan kelahiran Yesus ke dunia? Apakah tujuan inkarnasi Yesus dan tujuan natal
itu?

II. TUJUAN KELAHIRAN YESUS (NATAL)

A. Membinasakan Setan

Dinubuatkan bahwa keturunan perempuan akan meremukan kepalamu (Kejadian 3:15)

Melalui kematian Yesus, Ia memusnahkan Iblis (Ibrani 2:14)

Kuasa mengusir Iblis diberikan kepada semua orang percaya (Markus 16:15-17)

B. Melepaskan UmatNya Dari Dosa

Doktrin pelajaran tentang dosa mengajarkan bahwa unsur – unsur dosa adalah:

Sifat – sifat dosa (Markus 7:20-23)

Keinginan – keinginan dosa (Yakobus 1:13-14)

Kuasa dosa (Roma 7:14)

Perbuatan – perbuatan dosa (Galatia 5:19-22)

Upah dosa (Roma 6:23)

Kehadiran setan dalam hati (Mazmur 36:2-3)

Unsur dosa inilah yang menguasai hati manusia dan harus dihapus oleh darah Yesus, baru manusia
dapat dilepaskan dari dosa (Efesus 1:7)

Kelepasan dari dosa kita peroleh melalui percaya dan bertobat (Kisah Para Rasul 2:38, 3:19, 5:31 dan
10:43)

C. Menyatakan Kasih Allah Kepada Manusia


Allah itu adalah kasih (1 Yohanes 4:8 dan 16)

Allah menyatakan kasihNya kepada manusia dengan mengutus Yesus (Allah) menjadi manusia, mati
tersalib untuk menyelamatkan manusia dari kematian yang mengerikan (Roma 5:8-9 dan 2 Korintus
1:10)

Allah menyatakan kasihNya kepada manusia dengan memberikan hidup kekal kepada setiap orang yang
percaya kepadaNya (Yohanes 3:16 dan Efesus 2:8)

III. PENUTUP

Tujuan Natal sudah sangat jelas yaitu:

Membinasakan iblis

Melepaskan umatNya dari dosa

Menyatakan kasihNya kepada manusia

Kita harus menerapkan kebenaran itu dalam hidup kita yaitu:

Percaya dan bertobatlah sungguh-sungguh (Markus 1:14-15)

Usirlah setan – setan dan lawanlah Iblis dengan Iman yang teguh (1 Petrus 5:9, Matius 10:8 dan Lukas
9:1)

Hiduplah dalam Kasih (Matius 22:37-40)

Rayakanlah Natal dengan iman, sukacita dan kasih


LAHIRNYA SANG JURUSELAMAT

Baca: Yesaya 9:1-6

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa,
Bapa yang Kekal, Raja Damai." Yesaya 9:5

Hari ini apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya ribuan tahun silam telah tergenapi, yaitu lahirnya
Sang Juruselamat dunia yaitu Yesus Kristus. Kelahiran-Nya di Betlehem bukan sekedar kisah kelahiran
seorang bayi biasa anak dari Yusuf dan Maria yang lahir di sebuah palungan sederhana. Tetapi
kelahiran-Nya di dunia membawa satu misi yang sangat spektakuler yaitu menegakkan pemerintahan
kerajaan Allah di bumi. Dia yang adalah Allah sendiri, Sang Pencipta langit dan bumi, Tuhan semesta
alam, rela datang ke bumi untuk menegakkan kerajaan-Nya di seluruh bumi.

Yesaya mencatat empat nama yang akan menandai tugas Yesus selaku Juruselamat yaitu: Penasibat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja Damai. Ini membuktikan bahwa nama 'Yesus'
bukanlah nama sembarang nama yang tidak diberikan oleh malaikat, atau pun oleh Maria dan Yusuf,
melainkan datang dari sorga, pemberian Allah sendiri. Nama 'Yesus' adalah padanan Yunani untuk kata
Ibrani Yeshua, yang artinya adalah Tuhan menyelamatkan. "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya
dari dosa mereka." (Matius 1:21). Jadi Yesus datang ke dunia mengerjakan sebuah misi yaitu
menyelamatkan manusia melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, "...supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes
3:16). Natal adalah momen yang selalu dinanti-nantikan oleh jutaan umat Kristiani di belahan bumi ini,
sebab natal identik dengan kabar sukacita sebagaimana disampaikan oleh malaikat kepada para
gembala di padang, "...sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk
seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-
11).

Dengan kelahiran Yesus Kristus kita yang percaya kepada-Nya memiliki pengharapan yang pasti:
"...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini
tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah
4:12).

Ada kesukaan besar di bumi karena Sang Juruselamat dunia telah lahir!
RENUNGAN NATAL 2012-YESUS ADALAH IMANUEL

Bacaan Alkitab pada Renungan menyambut Natal 2012 : Matius 1 : 18-25.

Renungan Natal tahun 2012 ini mengangkat tema "Yesus adalah Imanuel". Besok 25 Desember 2012,
kita bersama dengan semua saudara kita seiman memperingati peristiwa Kelahiran Tuhan kita Yesus
Kristus. Istilah "memperingati" berbeda dengan "mengingat". Mengingat berarti kita melayangkan
kenangan kita ke sesuatu yang terjadi di masa lalu. Sedangkan memperingati berarti kita menghadirkan
peristiwa masa lalu pada masa kini. Demikian halnya dengan memperingati Kelahiran Yesus Kristus.
Merayakan NATAL bukan sekedar mengenang suatu peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu,
melainkan kita menghadirkan arti NATAL bagi kehidupan kita di masa kini. Yang menjadi pertanyaan bagi
kita adalah : "apa arti kelahiran Yesus Kristus bagi kita?"

Yesus yang lahir adalah IMANUEL yang berarti ALLAH beserta Kita. Imanuel adalah sebuah nama yang
mengandung makna yang dalam sekaligus menjelaskan makna kelahiran Yesus Kristus. Setidaknya ada 3
(tiga) makna yang terkandung dalam nama itu.

Pertama; dengan kelahiran Yesus Kristus berarti Allah telah datang ke dalam dunia dan telah ada dalam
dunia ini. Untuk bertemu dengan Allah manusia tidak perlu ke luar dari dunia dan mengembara mencari
Allah, artinya manusia manusia tidak perlu keluar dari kehidupan yang sedang dijalaninya melainkan
Allah sudah ada, sudah datang,sudah masuk dan beserta dengan kita manusia. Yang perlu bagi manusia
untuk bertemu dengan Allah adalah menerima Dia yang telah datang ke dunia ini.

Kedua; dengan kelahiran Imanuel berarti jurang pemisah antara Allah dan manusia terjembatani. Yang
menciptakan jurang pemisah itu adalah manusia sendiri. Ketika manusia berdosa maka terbentuklah
jurang pemisah tersebut, dengan demikian manusia terpisah dari Tuhan Allah dan hal itu membawa
kebinasaan bagi manusia. Tetapi dengan kelahiran Yesus Kristus jurang pemisah itu kini terjembatani.

Ketiga; dengan kelahiran Imanuel berarti Allah beserta kita. Allah beserta kita dimanapun dan dalam
keadaan apapun. Allah tidak terikat pada satu tempat tertentu dan pada orang-orang tertentu. Di pihak
lain, ini berarti bahwa Tuhan senantiasa mengawasi kehidupan anak-anakNya yang percaya kepadaNya.

Itulah makna Natal bagi kita yang memberi makna baru bagi kita dalam menjalani hidup kita di dunia ini.
Allah dekat dengan kita, Allah memberi pengampunan dan damai sejahtera dalam hidup kita. Oleh
karena itu bagi saudara-saudara sekalian atau siapa saja yang belum menerima Yesus Kristus di dalam
kehidupannya, mari terima Yesus sekarang... Anda terlalu amat rugi jika tidak menerima Yesus Kristus
dalam hidup anda sebab dalam Yohanes 3:16 dengan jelas dikatakan :

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal
supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal"

Jadi, Natal - Kelahiran Yesus Kristus, yang adalah Anugerah Allah bagi manusia, membawa sukacita bagi
kita yang percaya kepadaNYA... Imanuel ! Selamat Merayakan NATAL !

Anda mungkin juga menyukai